Anda di halaman 1dari 22

OSTEOPOROSIS

KELOMPOK 6
Gede Ngurah Ary Zega Widyartha (171004)
I Putu Bisma Valenrika (171014)
Komang Mahendra Cahyadi Putra (171020)
Putri Riski Rosalina (171028)
KASUS
OSTEOPOROSIS
SUBJECT

Ny.IA (70th, BB 50kg)

Rasa nyeri pada punggung yang


berkelanjutan selama 6 bulan

Membungkuk saat berjalan


OBJECT
- Riwayat penyakit : Pasien menderita ulkus gastrik dan duodenum sejak 5 tahun
- Riwayat Pengobatan :
Celecoxib (2 x 100 mg) pada malam hari untuk mengurangi rasa nyeri
Lansoprazole (1 x 15 mg) untuk pengobatan ulkus gastrik dan duodenum
Mengkonsumsi suplemen tulang yaitu CDR Fortos pada siang hari setelah makan.

HASIL PENGUJIAN LAB :

SUHU 36.50 C Normal MCV 90 fL Normal


TD 100/75 mmHg Normal MCHC 35% Normal
Hb 13.5 g/dL Normal MCH 30 pg Normal
Hct 45% Normal Kolesterol 150 mg/dL Normal
Leukosit 8000/mm3 Normal LDL 90 mg/dL Normal
Eritrosit 5x106/𝜇𝐿 Normal HDL 70 mg/dL Normal
Kreatinin 1 mg/dL Normal TG 150 mg/dL Normal
Asam Urat 5 mg/dL Normal Natrium 140 mEq/L Normal
BUN 15 mg/dL Normal Kalium 4 mEq/L Normal
Ureum 30 mg/dL Normal Kalsium 2.5 mg/dL <8.8 mg/dL
(kadar Ca
rendah)
OBJECT

- Kesadaran compos mentis (Kesadaran Normal)


- Turgor (Normal)
- Ekstriminitas (Normal)
- Deformitas (-)
- Edema (-)
- Nilai Frax : 25% pada penilaian terhadap osteoporosis utama
- Radiologi : Deformitas Spine
- T-Score : -2.4 (vertebrae); -1,1 (Leher Femur); -1.5 (Hip)
ASSESMENT

Berdasarkan data yang didapat pasien menderita Osteoporosis :

PEMERIKSAAN HASIL BASELINE KETERANGAN


PEMERIKSAAN

Kadar kalsium 2.5 mg/dL 8.8 mg/dL – 10,4 OSTEOPOROSIS


mg/dL
Nilai Frax 25% pada nilai FRAX >20%
pemeriksaan dikategorikan OSTEOPOROSIS
osteoporosis utama dalam OST Positive.
Pemeriksaan Adanya kelainan
Radiologi Deformitas Spine bentuk pada OSTEOPOROSIS
tulang vertebra
ASSESMENT

- T-Score : -2.4 (vertebrae); -1,1 (Leher Femur); -1.5 (Hip)


ASSESMENT RIWAYAT PENGGUNAAN OBAT : CELECOXIB

MEKANISME KERJA NSAIDs (CELECOXIB)

§ Pada kasus ini pasien Pasien juga menderita


ulkus gastrik dan duodenum sejak 5 tahun
yang lalu.

§ Penggunaan celecoxib dihentikan karna


berdasarkan mekanisme kerjanya dapat
menyebabkan kerusakan pada gastrointestinal
dan memperparah ulkus gastrik dan
duodenum.
ASSESMENT RIWAYAT PENGGUNAAN OBAT : CELECOXIB

o Berdasarkan guideline terapi analgesik


untuk osteoporosis, pasien dapat
menggunakan obat golongan opioid untuk
nyeri sedang.

o Yaitu menggunakan Tramadol immediate


release jika nyeri terjadi (digunakan jika
terjadinya rasa nyeri)
ASSESMENT RIWAYAT PENGGUNAAN OBAT : LANSOPRAZOLE

o Beberapa penelitian menunjukkan kemungkinan hubungan antara


PPI dan risiko patah tulang, terutama patah tulang pinggul.

o Secara keseluruhan, PPI secara positif terkait dengan peningkatan


risiko fraktur dalam beberapa penelitian (n = 14), meskipun
beberapa penelitian melaporkan tidak ada hubungan yang
signifikan (n = 4).

o Peningkatan produksi gastrin dan hipoklorhidria adalah dua


mekanisme utama yang mempengaruhi remodeling tulang,
penyerapan mineral, dan kekuatan otot, berkontribusi terhadap
peningkatan risiko patah tulang di kalangan pengguna PPI.

o Oleh karena itu, pasien yang menjalani pengobatan PPI jangka


panjang harus memperhatikan status kesehatan tulang dan
mempertimbangkan profilaksis untuk mengurangi risiko patah
tulang.
ASSESMENT RIWAYAT PENGGUNAAN OBAT : LANSOPRAZOLE

Mechanism of Bone Fractures induced by PPI

o Pada mekanisme tersebut


membuktikan bahwa PPI dapat
menyebabkan peningkatan resiko
patah tulang jika digunakan pada
jangka waktu panjang.
ASSESMENT RIWAYAT PENGGUNAAN OBAT : LANSOPRAZOLE

o Pada artikel tersebut membuktikan bahwa PPI dapat berdampak buruk jika digunakan dalam jangka
panjang.

o Hal ini erat kaitannya dengan kasus pasian Ny.IA dimana ia menderita ulkus gastric dan duodenal selama 5
tahun, dengan menggunakan terapi Lansoprazole.

o Pada hal ini, Ny.IA menggunakan terapi lansoprazole cukup lama, dan dapat menjadi salah satu faktor
resiko terjadinya kondisi osteoporosis yang ia alami akhir-akhir ini.

o Untuk itu, obat lansoprazole tidak direkomendasikan lagi untuk Ny.IA dan harus dihentikan agar tidak
memperburuk kondisi tulang dan mengurangi terjadinya resiko pengroposan tulang yang lebih parah.

o Lansoprazole atau golongan PPI dapat diganti oleh obat atau golongan obat lain khusus untuk
pengobatan ulcer gastric dan duodenal, dengan menyesuaikan guidline terapi yang tepat.
ASSESMENT Pemilihan Obat berdasarkan algoritma terapi :

First Line terapi untuk osteoporosis :

o Denosumab
o Calcium
o Vitamin D
ASSESMENT

o Pada artikel tersebut menjelaskan bahwa efek samping yang dapat


terjadi pada penggunaan golongan Biphisponate ( Alendronate,
Risedronate, Zoledronic Acid) adalah dapat menyebabkan Insiden
kejadian gastroduodenal yang serius (perforasi, ulkus, hingga
perdarahan).
o Untuk itu pasien tidak direkomendasikan menggunakan obat
golongan ini.
o Hal ini dilakukan untuk mencegah terjadinya keparahan penyakit
penyerta pasien yaitu ulkus gastric dan duodenum.
ASSESMENT EBM BISPHOSPHONATE Vs DENOSUMAB

§ Pada jurnal tersebut membandingkan


antara obat golongan bisphosphonates
Vs Denosumab dengan melihat %
perubahan BMD setelah diberikan
Alendronate dan risedronate.

§ Didapatkan hasil yang signifikan dimana


denosumab dapat menurunkan BMD
pada lumbar spine, hip, femoral neck dan
distal radius lebih baik dibandingkan
dengan Alendronate dan Risedronate.
ASSESMENT EBM DENOSUMAB

§ Pada artikel tersebut menjelaskan bahwa denosumab


memiliki kriteria yang ideal sebagai antifracture.

§ Hal ini ditunjukkan dengan dilakukannya penelitian kepada


pasien yang menggunakan terapi Denosumab dari 1
tahun hingga 5 tahun.

§ Dimana Kriteria ideal yang didapatkan meliputi meliputi :


- Kemanjuran denosumab sebagai antifracture pada lokasi
kerangka; termasuk tulang belakang, situs nonvertebral,
dan pinggul.
- Cara pemberian dan interval perawatan yang kompatibe l
terhadap kepatuhan pasien.

§ Hal ini, menjadikan denosumab sebagai terapi lini pertama


pada osteoporosis dan sebagai pengobatan alternatif jika
tidak atau sudah menggunakan terapi bisphosphonate.
ASSESMENT Terapi Tambahan : CDR Fortos

o CDR Fortos dapat digunakan sebagai terapi tambahan dalam terapi farmakologi
Osteoporosis.

o Dimana, kandungan Komposisi CDR Fortos : Calsium ( 600 mg ) , Vitamin D ( 400 UI )

o Ny. AI dapat meneruskan penggunaan CDR Fortos karena dapat membantu dalam
mencegah penurunan densitas tulang, pencegahan atau pengobatan Osteoporosis
akibat defisiensi Kalsium dan Vitamin D .

o Terkait dengan dosis pengunaan CDR Fortos menyesuaikan dengan guidline terapi
yang telah ada yaitu :
- Kalsium : 1000 – 2000 mg
- Vitamin D : 800-1000 UI
PLANNING

NAMA OBAT Dosis dan Cara Penggunaan Kegunaan

Denosumab 60 mcg SC setiap 6 bulan sekali Antifracture

Vitamin D + Kalsium 2 x Sehari 1 tablet Setelah makan Suplemen Tulang


(CDR Fortos)
Tramadol 50-100 mg PO q4-6hr (PRN) Analgesik
Terapi Non-Farmakologi

a. Program penatalaksanaan mandiri (self-management


programs): modifikasi gaya hidup.
b. Mengkonsumsi kalsium dan vitamin D yang memadai,
c. Mengambil tindakan pencegahan jatuh, dan
d. melakukan latihan menahan beban.
References

●DiPiro J.T., Wells B.G., Schwinghammer T.L. and DiPiro C. V., 2015, Pharmacotherapy
Handbook, Ninth Edit., McGraw-Hill Education Companies, Inggris.

●Anastasilakis, D Anthanasios., Et.all,. 2012. Long-term Treatment of osteoporosis: Safety and


Efficacy apprasial of Denosumab. Thessaloniki. Therapeutics and Clinical Risk Management
2012:8 295-306.

●Tong Seng KA, Benjamin., Et.al,. 2019. Proton Pump Inhibitors amg Fracture Risk : A review
of Current Evidance and Mechanisms Involved. Malaysia. International Journal Of
Environment Research ang Public Health 2019:16 1571

●Ito, Tetsuhide., Robert T.Jensen. 2010. Association of Long-Term Proton Pump Inhibitor
Therapy wipth Bone Fractures and Effect on Absorption of Calcium, Vitamin B12 , Iron, and
Magnesium. Japan. Springer Sciences Bussiness Media.

●Abrahamsen. 2010. Adverse Effect of Bisphosphonates. Denmark. Springer Sciences


Bussiness Media.
References

● Benjamin, Biju., Et.all,. 2016. Review on the comparsion of effectiveness between


denosumab and bisphosphonates in post-menopausal osteoporosis. Malaysia.
ScienceDirect: Elseveier.

● Papapetrou, Peter D. 2009. Bisphosphonate-associated adverse events. Panagiotou.


Hormones 2009, 8(2):96-110

● P.Levibe, Jefferey,. 2006. Pharmavologic and Nonpharmacologic Management of


Osteoporosis. New Brunswick, New Jersey. Clinical Cornestone Vol.8 No.1.

●NOGG (National Osteoporosis Guidline Group), “NOGG (National Osteoporosis Guidline


Group)”, 2014
Thanks!
CREDITS: This presentation template was
created by Slidesgo, including icons by
Flaticon, and infographics & images by
Freepik.

Anda mungkin juga menyukai