Uts Ristiani Aprilia Simanjuntak

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 17

Nama : Ristiani Aprilia Simanjuntak

Nim : 5192431005

Prodi : Pendidikan Teknik Elektro A (2019)

Matkul : Praktek Elektro Teknik

Ujian Tengah Semester

1. Sebutkan Nama Peralatan yang digunakan dan jelaskan proses pembangkitan tenaga listrik
dengan menggunakan tenaga mekanik ?

Jawab:

Generator listrik memproduksi energi listrik dari sumber energi mekanik, biasanya
dengan menggunakan induksi elektromagnetik. Proses ini dikenal sebagai pembangkit listrik.
Walau generator dan motor punya banyak kesamaan, tetapi motor adalah alat yang mengubah
energi listrik menjadi energi mekanik. Generator mendorong muatan listrik untuk bergerak
melalui sebuah sirkuit listrik eksternal, tetapi generator tidak menciptakan listrik yang sudah ada
di dalam kabel lilitannya. Hal ini bisa dianalogikan dengan sebuah pompa air, yang menciptakan
aliran air tetapi tidak menciptakan air di dalamnya. Sumber enegi mekanik bisa berupa resiprokat
maupun turbin mesin uap, air yang jatuh melalui sebuah turbin maupun kincir air, mesin
pembakaran dalam, turbin angin, engkol tangan, energi surya atau matahari, udara yang
dimampatkan, atau apa pun sumber energi mekanik yang lalu lalang.

Sebelum hubungan antara magnet dan listrik ditemukan, generator menggunakan prinsip
elektrostatik. Mesin Wimshurst menggunakan induksi elektrostatik atau "influence". Generator
Van de Graaff menggunakan salah satu dari dua mekanisme:

 Faraday.
 Cakram Faraday.
 Generator portabel (pandangan samping).
 Generator portabel (pandangan sudut).
1. Faraday
Pada 1831-1832 Michael Faraday menemukan bahwa perbedaan
potensial dihasilkan antara ujung-ujung konduktor listrik yang
bergerak tegak lurus terhadap medan magnet. Dia membuat generator
elektromagnetik pertama berdasarkan efek ini menggunakan cakram
tembaga yang berputar antara kutub magnet tapal kuda. Proses ini
menghasilkan arus searah yang kecil.

Desain alat yang dijuluki ‘cakram Faraday’ itu tidak efisien


dikarenakan oleh aliran arus listrik yang arahnya berlawanan di bagian cakram yang tidak
terkena pengaruh medan magnet. Arus yang diinduksi langsung di bawah magnet akan mengalir
kembali ke bagian cakram di luar pengaruh medan magnet. Arus balik itu membatasi tenaga
yang dialirkan ke kawat penghantar dan menginduksi panas yang dihasilkan cakram tembaga.
Generator homopolar yang dikembangkan selanjutnya menyelesaikan permasalahan ini dengan
menggunakan sejumlah magnet yang disusun mengelilingi tepi cakram untuk mempertahankan
efek medan magnet yang stabil. Kelemahan yang lain adalah amat kecilnya tegangan listrik yang
dihasilkan alat ini, dikarenakan jalur arus tunggal yang melalui fluks magnetik.

2. Dinamo
Dinamo adalah generator listrik pertama yang mampu
mengantarkan tenaga untuk industri, dan masih merupakan
generator terpenting yang digunakan pada abad ke-21. Dinamo
menggunakan prinsip elektromagnetisme untuk mengubah putaran
mekanik menjadi listrik arus bolak-balik.
Dinamo pertama berdasarkan prinsip Faraday dibuat pada 1832
oleh Hippolyte Pixii, seorang pembuat peralatan dari Prancis. Alat ini menggunakan magnet
permanen yang diputar oleh sebuah "crank". Magnet yang berputar diletakaan sedemikian rupa
sehingga kutub utara dan selatannya melewati sebongkah besi yang dibungkus dengan kawat.
Pixii menemukan bahwa magnet yang berputar memproduksi sebuah pulsa arus di kawat setiap
kali sebuah kutub melewati kumparan. Lebih jauh lagi, kutub utara dan selatan magnet
menginduksi arus di arah yang berlawanan. Dengan menambah sebuah komutator, Pixii dapat
mengubah arus bolak-balik menjadi arus searah.

3. Dinamo Gramme
Namun, kedua desain di atas menderita masalah yang sama: mereka
menginduksi "spike" arus diikuti tanpa arus sama sekali. Antonio
Pacinotti, seorang ilmuwan Italia, memperbaikinya dengan mengganti
kumparan berputar dengan yang "toroidal", yang dia ciptakan dengan
mebungkus cincin besi. Ini berarti bahwa sebagian dari kumparan terus
melewati magnet, membuat arus menjadi lancar. Zénobe Gramme
menciptakan kembali desain ini beberapa tahun kemudian ketika
mendesain pembangkit listrik komersial untuk pertama kalinya, di Paris pada 1870-an.
Desainnya sekarang dikenal dengan nama dinamo Gramme. Beberapa versi dan peningkatan lain
telah dibuat, tetapi konsep dasar dari memutar loop kawat yang tak pernah habis tetap berada di
hati semua dinamo modern.

2. Jelaskan Proses pembangkitan tenaga listrik dengan menggunakan proses kimia, dengan
memberikan contoh yang sederhana.

Jawab :

Contohnya adalah Baterai, Arus listrik yang keluar dari baterai dihasilkan melalui REAKSI
KIMIA di dalam baterai itu yang sanggup menghasilkan arus listrik. Reaksi kimia itu secara
otomatis akan terpicu begitu kita menghubungkan kutub (+) dan kutub (-) pada baterai.

Di dalam baterai yang masih baru, bahan-bahan kimia PEREAKSI-nya masih segar. Sementara
pada baterai yang sudah usang atau sudah habis bahan-bahan kimia pereaksinya sudah habis,
sehingga yang ada di dalamnya tinggallah zat kimia HASIL REAKSI saja yang sudah tidak
dapat memberikan arus listrik.
Sebagai contoh, dalam baterai biasa (bukan tipe alkaline), yang mudah kita dapatkan atau beli
sehari-hari di warung, terdapat tiga bahan pereaksi kimia yang bisa menghasilkan listrik. Bahan-
bahan itu adalah logam seng, pirolusit, dan garam salmiak. Bila kita picu ketiga bahan kimia ini
untuk mulai bereaksi, yaitu dengan menghubungkan kedua kutub-kutub baterainya, maka akan
dihasilkan arus listrik yang akan mengalir melalui kabel ataupun peralatan listrik yang akan kita
jalankan.

Reaksi kimia di dalam baterai menghasilkan zat hasil reaksi berupa air, gas amoniak, dan
beberapa zat kimia lainnya. Hasil-hasil reaksi ini akan tetap tinggal di dalam baterai bekas itu,
kecuali gas amoniak yang akan menguap ke luar.

Kadangkala air juga akan merembes ke luar, sehingga baterai yang hampir habis sering kita
dapati basah. Cairan ini sering merusakkan rangkaian barang listrik yang kita pakai karena
bersama air ini terbawa ke luar garam seng klorida yang ikut larut dalam air, dan dapat
menyebabkan alat listrik kita berkarat.

3. Mengapa Pembangkitan Tenaga listrik menggunakan energi matahari merupakan alternatif


yang layak dipilih untuk pembangkitan tenaga listrik dan sebutkan keuntungan serta
kerugiannya dari Pembangkit Tenaga Listrik menggunakan energy matahati.

Jawab :
Alasannya tentu saja karena panel surya akan menyerap energi matahari yang nantinya
diubah menjadi listrik. Kemampuan panel listrik untuk menyerap sinar matahari dan
mengubahnya menjadi listrik ini ditentukan oleh besarnya panel surya yang dipasang.

Potensi listrik yang bisa dihasilkan oleh matahari adalah 1.370 Watt per meter persegi.Nah,
nantinya diperlukan penghitungan berapa jumlah panel surya yng perlu dipasang untuk
memenuhi kebutuhan listrik di suatu bangunan dan juga dikarenakan

 Energi yang terbarukan / tidak pernah habis,

 Bersih, ramah lingkungan

 Umur panel surya / solar cell panjang/ investasi jangka panjang

 Praktis, tidak memerlukan perawatan

 Sangat cocok untuk daerah tropis seperti Indonesia

Keuntungan Penggunaan Panel Surya:

a. Panel surya ramah lingkungan dan tidak memberikan kontribusi terhadap perubahan
iklim seperti pada kasus penggunaan bahan bakar fosil karena panel surya tidak
memancarkan gas rumah kaca yang berbahaya seperti karbon dioksida.
b. Panel surya memanfaatkan energi matahari dan matahari adalah bentuk energi paling
berlimpah yang tersedia di planet kita.
c. Panel surya mudah dipasang dan memiliki biaya pemeliharaan yang sangat rendah karena
tidak ada bagian yang bergerak.
d. Panel surya tidak memberikan kontribusi terhadap polusi suara dan bekerja dengan
sangat diam.Banyak negara di seluruh dunia menawarkan insentif yang menguntungkan
bagi pemilik rumah yang menggunakan panel surya.
e. Harga panel surya terus turun meskipun mereka masih harus bersaing dengan bahan
bakar fosil.Tidak diharuskan membeli semua panel surya yang diperlukan dalam waktu
yang sama, tetapi dapat dibeli secara bertahap yang berarti Anda tidak perlu melakukan
investasi besar secara instan.
f. Panel surya tidak kehilangan banyak efisiensi dalam masa pakai mereka yang mencapai
20+ tahun.
g. Masa pakainya yang panjang, mecapai 25-30 tahun, menggaransi penggunanya akan
menghemat biaya energi dalam jangka panjang pula.

Kerugian Penggunaan Panel Surya:

a. Panel surya masih relatif mahal, bahkan meskipun setelah banyak mengalami penurunan
harga. Harga panel rumah sedang saat ini sekitar $ 12000-18000.
b. Panel surya masih perlu meningkatkan efisiensi secara signifikan karena banyak sinar
matahari terbuang sia-sia dan berubah menjadi panas. Rata-rata panel surya saat ini
mencapai efisiensi kurang dari 20%.
c. Jika tidak terpasang dengan baik dapat terjadi over-heating pada panel surya.
d. Panel surya terbuat dari beberapa bahan yang tidak ramah lingkungan.
e. Daur ulang panel surya yang tak terpakai lagi dapat menyebabkan kerusakan lingkungan
jika tidak dilakukan dengan hati-hati karena silikon, selenium, kadmium, dan sulfur
heksafluorida (merupakan gas rumah kaca), kesemuanya dapat ditemukan di panel surya
dan bisa menjadi sumber pencemaran selama proses daur ulang.
f. Memiliki ketergantungan pada cuaca. Saat mendung kemampuan panel surya menangkap
sinar matahari tentu akan berkurang.
g. Memerlukan area yang luas untuk pemasangan modul surya untuk mendapatkan daya
keluaran yang tinggi.Modul surya memiliki efisiensi konversi yang rendah dibandingkan
jenis  pembangkit lainnya.

4. Jelaskan dan gambarkan prinsip pembangkitan tenaga mekanis dengan menggunakan daya
listrik.

Jawab :
Prinsip Kerja pada Pembangkit Listrik Tenaga Mekanis

Mesin listrik (electrical machine) merupakan suatu alat yang dapat mengkonversi energi mekanis
menjadi energi listrik maupun sebaliknya, energi listrik menjadi energi mekanis. Suatu mesin
listrik yang menghasilkan energi listrik dari energi mekanis dikenal dengan nama generator.
Proses pembangkitan listrik pada generator hampir dipastikan memanfaatkan medan magnet.
Dengan kata lain, medan magnet menjadi suatu mekanisme fundamental yang berperan penting
dalam proses konversi energi listrik.

Keberadaan medan magnet di suatu tempat akan mempengaruhi lingkungan sekitarnya. Salah
satu pengaruh medan magnet yang dijadikan sebagai prinsip dasar kerja generator adalah:
Apabila ada suatu material konduktor, contoh: kawat, bergerak dengan kecepatan tertentu dan
melewati suatu medan magnet, maka pada wire yang bergerak tersebut akan terinduksi tegangan
listrik sebagi akibat dari adanya medan magnet tersebut. Hal ini dapat digambarkan melalui
formula berikut:

eind = (v x B).L

dengan:

eind = Tegangan yang dihasilkan sebagai efek dari medan magnet pada konduktor yang
bergerak melewatinya

v = Kecepatan gerak relatif konduktor

B = Fluks magnet

L = Panjang konduktor yang terkena medan magnet

Dapat dilihat pada formula di atas, tegangan yang terinduksi dipengaruhi oleh tiga parameter
yaitu kecepatan pergerakan konduktor, medan magnet dan ukuran panjang dari konduktor.
Formula ini juga menggambarkan perubahan bentuk energi dari energi mekanis berupa energi
kinetic (direpresentasikan oleh kecepatan, v) menjadi energi listrik (direpresentasikan oleh
tegangan, eind).
Formula di atas lah yang menjadi induk dari formula-formula turunan yang lebih kompleks yang
diterapkan pada mekanisme kerja generator. Perlu diingat bahwa kecepatan yang dimaksud pada
formula di atas merupakan kecepatan relative antara konduktor dan medan magnet. Artinya,
formula di atas tetap berlaku jika konduktor dalam keadaan diam namun medan magnet yang
bergerak, yang pasti selama ada gerak relatif antara keduanya, maka tegangan akan terinduksi
pada konduktor.

Dua komponen utama pada generator adalah komponen yang berputar yang dikenal dengan
nama rotor dan komponen yang diam yang dikenal sebagai stator. Rotor didesain agar memiliki
medan magnet dengan cara menanamkan magnet pada rotor atau dengan cara memberikan arus
DC pada rotor. Baik dengan menggunakan permanen magnet maupun memberikan arus DC,
keduanya sama-sama menghasilkan medan magnet pada rotor yang akan mempengaruhi
lingkungan sekitarnya.

Bagian utama pada stator merupakan tiga kumpulan-lilitan (koil) material konduktor yang
biasanya terbuat dari besi atau aluminium. Ketiga koil tersebut masing-masing terpisah dengan
sudut 120o seperti yang ditunjukan pada Gambar 1. Koil pertama adalah a’-a, kedua adalah b’-b
dan ketiga adalah c’-c. Tujuan dari adanya tiga koil dengan sudut relatif 120o tersebut adalah
untuk menghasilkan listrik tiga fasa. Ketika rotor berputar, maka medan magnet pada rotor ikut
berputar. Dengan adanya gerak relatif antara medan magnet dan koil-koil pada stator, maka
tegangan pada masing-masing koil akan terinduksi dengan besaran yang sama namun fasanya
berbeda sebesar 120o. Apabila sebuah beban dihubungkan dengan stator yang kini sudah
memiliki tegangan listrik, maka arus akan mengalir ke beban.
Gambar 1. Stator Pada Generator Listrik

Suatu mekanisme sistem yang terintegrasi diperlukan untuk menghasilkan rotor yang berputar.
Prinsip kerja mekanisme tersebut adalah menggabungkan kerja rotor/stator dengan suatu sistem
penghasil putaran yang kontinyu. Atau dengan kata lain, rotor yang berputar merupakan
perpanjangan dari perputaran shaft (poros) dari mekanisme sistem perputaran kontinyu seperti
yang ditunjukan pada gambar di bawah ini.

Seperti yang bisa kamu lihat di gambar generator listrik tersebut. Pada dasarnya, gaya gerak
listrik (GGL) diperoleh dari memanfaatkan perubahan medan magnet.

Sumber buat mendapatkan energi kinetik atau gerak tersebut bermacam-macam, misalkan aja
dari kincir angin, generator pembangkit di waduk sampai mesin-mesin yang berbahan bakar
diesel.

Jadi, kalo elektron didapatkan dengan adanya perubahan medan magnet dan yang berperan buat
bisa mengubah langsung jadi energi listrik adalah Slip Ring yang ada pada generator listrik yang
bentuknya berupa cincin bulat dan ada 2 buah pada generator listrik.

Cincin tersebut terhubung ke brush (sikat) dan bisa langsung menghasilkan arus listrik saat ada
gerakan medan magnetnya.

Disemua jenis generator seperti ini, arus yang dihasilkan yaitu alternating current atau arus
bolak-balik (AC), seperti contoh gambar cara kerja generator listrik.
Tentunya, arus listrik yang dihasilkan yaitu arus AC dengan bentuk gelombang listrik
sinus,gelombang sinus atau sinusoidal yaitu gelombang tegangan dalam bentuk arus bolak-balik
(AC).

PLN sendiri sebagai penyedia jasa listrik memakai tegangan sinusoidal buat mendistribusikan
listrik kerumah-rumah.

Lalu, kenapa arus listrik yang dihasilkan generator berbentuk sinus?

Saat generator listrik berputar dan memotong medan magnet sehingga terjadi induksi/gaya gerak
listrik (GGL) yang dikonversikan kedalam bentuk pergerakan elektron.

Setiap pergerakan suut coil atau kumparan akan membentuk muatan listrik positif dan muatan
listrik negatif seperti gambar dibawah ini.
Bisa kamu lihat, kalo putaran penuh generator akan menghasilkan satu sinyal sinus penuh, itu
juga alasannya kenapa arus AC disebut arus bolak-balik ?

Karena, emang dibentuk oleh muatan listrik positif dan negatif secara konstan bergantian positif
dan negatifnya.

5. Pada saat kapankah kita bisa mengukur arus listrik? Syarat apa yang harus diperhatikan agar
hasil pengukuran arus listrik dengan menggunakan Amperemeter dapat lebih akurat? Dan
Gambarkan hubungan rangkaian untuk mengukur arus listrik dan Jelaskan langkah-langkah,
bahan dan peralatan yang digunakan untuk mengukur arus listrik

Jawab :

Kita dapat mengukur Arus Listrik pada saat memasang instalasi Listrik atau pada saat menyusun
komponen pada sebuah rangkaian, tujuannya agar dapat mengetahui jumlah arus yang masuk
pada rangkaian tersebut.

Untuk mendapatkan hasil pengukuran Arus Listrik Syarat yang harus di perhatikan yaitu :

1. Pastikan Alat Pengukuran (Amperemeter) dalam Kondisi baik dan dapat digunakan untuk
mengukur Arus, karena jika alat ukur dalam kondisi tidak baik maka hasil pengukuran
tidak akan akurat dan bisa jadi hasil nya menjadi salah.

2. Sebelum memulai pengukuran pastikan alat ukur sudah dalam kondisi sudah di kalibrasi
agar pengukuran nantinya tepat.

3. Pastikan Alat / Komponen yang diukur sudah tersambung dengan Arus listrik

4. Setelah itu, Sambungkan Komponen ke sumber kemudian sambungkan ke Amperemeter

5. Ukur arus listrik dengan memperhatikan jarum yang bergerak dan menunjuk ke angka
pada Amperemeter
6. Dan terakhir untuk mengetahui hasilnya kita dapat mengalikan angka yang ditunjuk pada
Amperemeter dalam skala maksimum

Langkah-langkah dalam mengukur Arus listrik

Bahan dan Peralatan yang digunakan adalah

1. Amperemeter, berfungsi untuk mengukur jumlah dan besar Arus pada rangkaian

2. Baterai, sebagai sumber pada beban agar dapat mengalirkan

3. Lampu / beban

Untuk melakukan pengukuran arus listrik yang mengalir pada suatu rangkaian kelistrikan dapat
digunakan alat yang bernama ampere meter atau juga menggunakan alat multimeter dengan
selektor diarahkan pada skala ampere. Untuk mengukur rangkaian yang dialiri arus DC maka
skala pada ampere meter ditepatkan pada skala DCA.

Untuk mengukur arus listrik maka alat ukur yang digunakan dipasangkan secara seri dengan
rangkaian kelistrikan yang akan diukur arusnya. Arah datangnya arus listrik (arah sumber arus)
dipasangkan pada terminal positif dan arah keluarnya arus dipasangkan pada terminal negatif
pada alat ukur yang digunakan . Untuk lebih jelasnya, maka perhatikan gambar di bawah
6. Ada tiga jenis alat yang digunakan untuk mengukur arus listrik, sebutkan dan jelaskan cara
pengukurannya dari masing-masing alat tersebut? Berikan Contoh perhitungan kuat arus
listrik berdasarkan muatan dan Contoh penggunaan Hukum OHM.

Jawab :

Alat yang digunakan dalam mengukur arus listrik pada umumnya adalah amperemeter,
Amperemeter merupakan peralatan listrik yang digunakan untuk mengukur besarnya arus listrik
dalam suatu rangkaian dewasa ini selain amperemeter juga terdapat alat-alat yang dapat
mengukur arus listrik yakni Avometer dan Multimeter, Untuk Ampere meter terbagi menjadi 2
yaitu Amperemeter AC dan Amperemeter DC, Amperemeter juga mempunyai 2 jenis yaitu
Amperemeter Analog dan Digital

Amperemeter analog adalah amperemeter yang hasil pengukurannya ditampilkan dalam gerak
jarum penunjuk pada layar. Sedangkan amperemeter digital adalah amperemeter yang hasil
pengukurannya ditampilkan pada layar LCD yang langsung berupa angka.

a. Amperemeter AC

Untuk mengetahui besarnya arus pada rangkaian listrik AC, kita dapat menggunakan
Amperemeter AC yang disusun secara seri. Nantinya, alat ukur listrik ini akan mendapatkan arus
yang melewati penghantar yang dipasangkan pada suatu rangkaian listrik AC.
Adapun cara menggunakan Amperemeter AC adalah sebagai berikut.

1. Pasang Amperemeter AC pada rangkaian listrik secara seri dengan memotong konduktor
agar arus listrik dapat melewati Amperemeter.

2. Sambungkan Amperemeter AC ke konduktor yang sudah dipotong tadi.

3. Ukur arus listrik dengan memperhatikan jarum yang menunjukkan angka pada
Amperemeter AC.

4. Untuk mendapatkan besaran arus listrik yang tepat, kita harus benar-benar memahami dan
memperhatikan karakteristik Amperemeter AC yang digunakan.

5. Untuk hasilnya, kita dapat menghitung besarnya arus listrik dengan mengalikan angka
yang ditunjuk dan angka skala maksimum.

b. Ampere meter DC

Selain untuk mengukur besarnya arus listrik AC, Amperemeter juga dapat digunakan untuk
mengukur besarnya arus listrik DC yang dihubungkan secara seri pada suatu sirkuit. Cara
menggunakan Amperemeter DC sama seperti cara menggunakan Amperemeter AC.

Untuk mendapatkan hasil pengukuran Arus Listrik Syarat yang harus di perhatikan yaitu :
1. Pastikan Alat Pengukuran (Amperemeter) dalam Kondisi baik dan dapat digunakan untuk
mengukur Arus, karena jika alat ukur dalam kondisi tidak baik maka hasil pengukuran
tidak akan akurat dan bisa jadi hasil nya menjadi salah.

2. Sebelum memulai pengukuran pastikan alat ukur sudah dalam kondisi sudah di kalibrasi
agar pengukuran nantinya tepat.

3. Pastikan Alat / Komponen yang diukur sudah tersambung dengan Arus listrik

4. Setelah itu, Sambungkan Komponen ke sumber kemudian sambungkan ke Amperemeter

5. Ukur arus listrik dengan memperhatikan jarum yang bergerak dan menunjuk ke angka
pada Amperemeter

6. Dan terakhir untuk mengetahui hasilnya kita dapat mengalikan angka yang ditunjuk pada
Amperemeter dalam skala maksimum

Pengertian Ohm Meter

Ohm meter merupakan sebuah alat yang dirancang untuk melakukan pengukuran terhadap
hambatan listrik yang terdapat dalam sebuah benda atau rangkaian listrik. Hambatan sendiri
merupakan pergeseran elektron melalui benda penghantar listrik atau konduktor.
Cara pengukuranyya

 Pertama, Anda wajib memutus semua daya dan aliran listrik yang masuk ke aliran listrik.
Hal ini dilakukan untuk meningkatkan keakuratan ketika pengukuran dilakukan. Selain
itu, langkah ini juga termasuk dalam upaya keselamatan kerja.
 Pilih Ohm meter dengan range yang sesuai kebutuhan. Range yang disarankan adalah 0-
10 hingga 0-10.000. Gunakan tombol pemutar besar yang ada di bagian tengah ohm-
meter untuk mengganti range.
 Pastikan alat ukur hambatan (ohm-meter) sudah dilengkapi dengan baterai dan berfungsi
dengan baik. Biasanya baterai sudah termasuk dalam paket penjualan jika Anda membeli
alat baru. Namun tidak ada salahnya apabila Anda memeriksanya terlebih dahulu untuk
memastikan.
 Tancapkan kabel yang terhubung dengan jarum pengukur ke port yang sudah tersedia.
Jarum pengukur ini terdiri dari dua jenis, yaitu negatif (hitam) dan positif. (merah).
Berhati-hatilah ketika memasang, jangan memasukkan ke port yang salah.
 Atur alat ukur ke angka nol, baik untuk ohm meter digital maupun analog. Caranya
adalah dengan menggunakan tombol kecil yang terletak di bagian atas pengaturan range.
 Lakukan pengujian untuk mengetahui akurat atau tidaknya alat yang Anda miliki.
Caranya ambillah sebuah fixed resistor yang sudah Anda ketahui secara pasti nilai
resistensinya. Jika akurat, proses pengukuran dapat dilanjutkan.
 Tempelkan jarum pengukur atau test probes pada kedua ujung benda atau rangkaian yang
akan diukur nilai hambatannya. Catat angka yang muncul pada alat pengukur. 
 Matikan alat setelah selesai melakukan pengukuran agar baterai tidak cepat habis serta
mencegah korsleting

Anda mungkin juga menyukai