Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN PROJECT

MK. PENDIDIKAN
KEWARGANEGARAAN
S1 PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO

Skor Nilai:

PERENCANAAN PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN


(PKn) UNTUK MENGEMBANGKAN KESADARAN BELA NEGARA
MAHASISWA

OLEH
Nama :Wahyudi (5193131018)
Binsar Manik (5193131016)
Perdana Manurung (5193131006)
Naomi Sitorus (5193131001)

Dosen Pengampu : Sri Yunita, S.Pd., M.Pd.

Mata Kuliah : Pendidikan Kewarganegaraan

JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO


PRODI PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEI 2020

KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum wr wb..
Puji syukur saya ucapkan kepada Allah SWT. Tuhan yang Maha Esa. Karena
berkat rahmat dan hidayah-NYA saya masih diberikan kesehatan dan kesempatan
sehingga saya dapat menulis laporan tugas Project dalam memenuhi tugas dari mata
kuliah Pendidikan Kewarganegaraan.

Saya berterima kasih kepada Ibunda saya karna telah memberikan semua
fasilitas dan membiayai semua keperluan perkuliahan saya. Jika tidak ada beliau
maka saya tidak dapat kuliah dan menyelesaikan tugas Project ini.

Saya juga berterima kasih kepada Dosen Pengampu mata kuliah Pendidikan
Kewarganegaraan Ibu Sri Yunita S.Pd, M.Pd yang telah memberikan arahan dalam
membuat tugas ini.

Saya harap tugas ini nantinya dapat memberi manfaat kepada semua
pembacanya dan saya memohon maaf jika di dalam penulisan laporan ini terdapat
kesalahan. Terima kasih.

Tebing Tinggi, Mei 2020

PENYUSUN

1|mini riset
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..................................................................................................................................... 1

DAFTAR ISI.................................................................................................................................................... 2

BAB I PENDAHULUAN............................................................................................................................... 2

A. Pentingnya Pendidikan Kewarganegaraan (PKn)............................................................2

BAB II PEMBAHASAN................................................................................................................................ 6

A. Menumbuhkan Jiwa Bela Negara Melalui Pembelajaran Pendidikan


Kewarganegaraan................................................................................................................................... 6

B. Menumbuhkan Jiwa Bela Negara Kepada Para Pemuda................................................8

BAB III PENUTUP...................................................................................................................................... 10

A. Kesimpulan.................................................................................................................................... 10

DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................................... 11

2|mini riset
BAB I
PENDAHULUAN

A. Pentingnya Pendidikan Kewarganegaraan (PKn)


Sebelum kita mengenal lebih jauh seperti apa manfaat/pentingnya pendidikan
kewarga negaraan unntuk kita sebagai anak bangsa, kita harus memahami dulu apa
pengertian pendidikan kewarga negaraan (PKN).

1. Pengertian pendidikan kewarganegaraan (PKN)

Kata kewarganegaraan dalam bahasa Latin disebut Civicus. Selanjutnya, kata


Civicus diserap ke dalam bahasa Inggris menjadi kata Civic yang artinya mengenai
warga negara atau kewarganegaraan. Dari kata Civic lahir kata Civic yaitu ilmu
kewarganegaraan, dan Civic Education, yaitu Pendidikan Kewarganegaraan. Pelajaran
Civics atau kewarganegaraan telah dikenal di Indonesia sejak zaman kolonial Belanda
dengan nama Burgerkunde.

Dari definisi tersebut dapat dijelaskan bahwa Pendidikan Kewarganegaraan


dirumuskan secara luas untuk mencakup proses penyiapan generasi muda untuk
mengambil peran dan tanggung jawabnya sebagai warga negara, dan secara khusus,
peran pendidikan termasuk di dalamnya persekolahan, pengajaran dan belajar, dalam
proses penyiapan warga negara tersebut.

Sementara itu,siswa/ mahasiswa sebagai anak bangsa Indonesia diharapkan


dapat menjadi yang memahami pendidikan kewarganegaraan dan menjadi warga
negara yang memiliki komitmen yang kuat dan konsisten untuk mempertahankan
Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Karna Hakikat negara kesatuan
Republik Indonesia adalah negara kebangsaan modern. Negara kebangsaan modern
adalah negara yang pembentukannya didasarkan pada semangat kebangsaan atau
nasionalisme yaitu pada tekad suatu masyarakat untuk membangun masa depan
bersama di bawah satu negara yang sama, walaupun warga masyarakat tersebut
berbeda-beda agama, ras, etnik, atau golongannya.

Pendidikan Kewarganegaraan menurut Depdiknas (2006:49), adalah mata


pelajaran yang memfokuskan pada pembentukan warga negara yang memahami dan

3|mini riset
mampu melaksanakan hak-hak dan kewajibannya untuk menjadi warga negara
Indonesia yang cerdas, terampil, berkarakter yang diamanatkan oleh Pancasila dan
UUD NRI 1945.

2. Tujuan pendidikan Kewarganegaraan

Tujuan Pendidikan Kewarganegaraan yang dikemukakan oleh Djahiri


(1994/1995:10).Tujuan pendidikan kewarga negaraan Adalah sebagai berikut:

a. Mencerdaskan kehidupan bangsa yang mengembangkan manusia Indonesia


seutuhnya. Yaitu manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa dan berbudi pekerti yang luhur, memiliki kemampuan
pengetahuann dan keterampilan, kesehatan jasmani dan rohani, kepribadian
mantap dan mandiri serta rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan
kebangsaan”.
b. Secara khusus. Tujuan PKn yaitu membina moral yang diharapkan diwujudkan
dalam kehidupan sehari-hari yaitu perilaku yang memancarkan iman dan
takwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa dalam masyarakat yang terdiri dari
berbagai golongan agama, perilaku yang bersifat kemanusiaan yang adil dan
beradab, perilaku yang mendukung kerakyatan yang mengutamakan
kepentingan bersama diatas kepentingan perseorangan dan golongan
sehingga perbedaan pemikiran pendapat ataupun kepentingan diatasi melalui
musyawarah mufakat, serta perilaku yang mendukung upaya untuk
mewujudkan keadilan sosial seluruh rakyat    Indonesia.

Sedangkan menurut Sapriya (2001), tujuan pendidikan Kewarga negaraan adalah


Partisipasi yang penuh nalar dan tanggung jawab dalam kehidupan politik dari warga
negara yang taat kepada nilai-nilai dan prinsip-prinsip dasar demokrasi
konstitusional Indonesia. Partisipasi warga negara yang efektif dan penuh tanggung
jawab memerlukan penguasaan seperangkat ilmu pengetahuan dan keterampilan
intelektual serta keterampilan untuk berperan serta. Partisipasi yang efektif dan
bertanggung jawab itu pun ditingkatkan lebih lanjut melalui pengembangan disposisi
atau watak-watak tertentu yang meningkatkan kemampuan individu berperan serta
dalam proses politik dan mendukung berfungsinya system politik  yang sehat serta
perbaikan masyarakat.

4|mini riset
Tujuan umum pelajaran PKn ialah mendidik warga negara agar menjadi warga
negara yang baik, yang dapat dilukiskan dengan “warga negara yang patriotik,
toleran, setia terhadap bangsa dan negara, beragama, demokratis, dan Pancasila
sejati” (Somantri, 2001:279).

Djahiri (1995:10) mengemukakan bahwa melalui Pendidikan Kewarganegaraan


siswa diharapkan

a. Mampu Memahami dan menguasai secara nalar konsep dan norma Pancasila
sebagai falsafah, dasar ideology dan pandangan    hidup Negara kesatuan
republic Indonesia (NKRI).
b.  Memahami secara langsung apa itu konstitusi (UUD NKRI 1945) dan hukum
yang berlaku dalam Negara RI.
c. Menghayati dan meyakini tatanan dalam moral yang termuat dalam butir
diatas.
d. Mengamalkan dan membakukan hal-hal diatas sebagai sikap perilaku diri dan
kehidupannya dengan penuh keyakinan dan nalar.

Secara umum, menurut Maftuh dan Sapriya (2005:30) bahwa, Tujuan negara
mengembangkan Pendiddikan Kewarganegaraan agar setiap warga negara menjadi
warga negara yang baik (to be good citizens), yakni warga negara yang memiliki
kecerdasan (civics inteliegence) baik intelektual, emosional, sosial, maupun spiritual;
memiliki rasa bangga dan tanggung jawab (civics responsibility); dan mampu
berpartisipasi dalam kehidupan masyarakat.

3. Fungsi Pendidikan Kewarganegaraan

Adapun Pendidikan Kewarganegaraan memiliki beberapa fungsi bagi siswa/I


maupun Mahasiswa/i:

1) Membantu siswa/mahasiswa sebagai generasi muda untuk memperoleh


pemahaman cita-cita nasional /tujuan Negara.
2) Siswa/mahasiswa sebagai genersi baru Dapat mengambil keputusan-
keputusan yang bertanggung jawab dalam menyelsaikan      masalah pribadi,
masyarakat dan negara.

5|mini riset
3) Dapat mengapresiasikan cita-cita nasional dan dapat membuat keputusan-
keputusan yang cerdas.
4) Wahana untuk membentuk warga negara yang cerdas, terampil, dan
berkarakter yang setia  kepada bangsa dan negara Indonesia dengan
merefleksikan dirinya dalam kebiasaan berpikir dan bertindak sesuai dengan
amanat Pancasila dan UUD NKRI 1945.

6|mini riset
BAB II
PEMBAHASAN

A. Menumbuhkan Jiwa Bela Negara Melalui Pembelajaran Pendidikan


Kewarganegaraan
Bela Negara adalah sebuah konsep yang disusun oleh perangkat perundangan dan
petinggi suatu negara tentang patriotisme seseorang, suatu kelompok atau seluruh
komponen dari suatu negara dalam kepentingan mempertahankan eksistensi negara
tersebut.

Setiap warga negara memiliki kewajiban yang sama dalam masalah pembelaan
negara. Hal tersebut merupakan wujud kecintaan seorang warga negara pada tanah
air yang sudah memberikan kehidupan padanya. Hal ini terjadi sejak seseorang lahir,
tumbuh dewasa serta dalam upayanya mencari penghidupan.

Secara fisik, hal ini dapat diartikan sebagai usaha pertahanan menghadapi
serangan fisik atau agresi dari pihak yang mengancam keberadaan negara tersebut,
sedangkan secara non-fisik konsep ini diartikan sebagai upaya untuk serta berperan
aktif dalam memajukan bangsa dan negara, baik melalui pendidikan, moral, sosial
maupun peningkatan kesejahteraan orang-orang yang menyusun bangsa tersebut.

Dalam pelaksanaan pembelaan negara, seorang warga bisa melakukannya baik


secara fisik maupun non fisik. Pembelaan negara secara fisik diantaranya dengan cara
perjuangan mengangkat senjata apabila ada serangan dari negara asing terhadap
kedaulatan bangsa.

Sementara, pembelaan negara secara non fisik diartikan sebagai semua usaha
untuk menjaga bangsa serta kedaulatan negara melalui proses peningkatan
nasionalisme. Nasionalisme adalah rangkaian kecintaan dan kesadaran dalam proses
berkehidupan dalam negara dan bangsa, serta upaya untuk menumbuhkan rasa cinta
pada tanah air. Selain itu, pembelaan bisa dilakukan dengan cara menumbuhkan
keaktifan dalam berperan aktif untuk mewujudkan kemajuan bangsa dan negara.

Landasan konsep bela negara adalah adanya wajib militer. Subyek dari konsep ini
adalah tentara atau perangkat pertahanan negara lainnya, baik sebagai pekerjaan

7|mini riset
yang dipilih atau sebagai akibat dari rancangan tanpa sadar (wajib militer). Beberapa
negara (misalnya Israel, Iran) dan Singapura memberlakukan wajib militer bagi
warga yang memenuhi syarat (kecuali dengan dispensasi untuk alasan tertentu
seperti gangguan fisik, mental atau keyakinan keagamaan). Sebuah bangsa dengan
relawan sepenuhnya militer, biasanya tidak memerlukan layanan dari wajib militer
warganya, kecuali dihadapkan dengan krisis perekrutan selama masa perang.

Di beberapa negara, seperti Amerika Serikat, Jerman, Spanyol dan Inggris, bela
negara dilaksanakan pelatihan militer, biasanya satu akhir pekan dalam sebulan.
Mereka dapat melakukannya sebagai individu atau sebagai anggota resimen,
misalnya Tentara Teritorial Britania Raya. Dalam beberapa kasus milisi bisa
merupakan bagian dari pasukan cadangan militer, seperti Amerika Serikat National
Guard.

Di negara lain, seperti Republik China (Taiwan), Republik Korea, dan Israel, wajib
untuk beberapa tahun setelah seseorang menyelesaikan dinas nasional. Sebuah
pasukan cadangan militer berbeda dari pembentukan cadangan, kadang-kadang
disebut sebagai cadangan militer, yang merupakan kelompok atau unit personel
militer tidak berkomitmen untuk pertempuran oleh komandan mereka sehingga
mereka tersedia untuk menangani situasi tak terduga, memperkuat pertahanan
negara.

Pengertian Bela Negara di Indonesia

Bela Negara adalah sikap dan perilaku warga negara yang dijiwai oleh
kecintaannya kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan
Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 dalam menjalin kelangsungan hidup
bangsa dan negara yang seutuhnya.

Tiap-tiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha pembelaan
negara dan syarat-syarat tentang pembelaan diatur dengan undang-undang.
Kesadaran bela negara itu hakikatnya kesediaan berbakti pada negara dan kesediaan
berkorban membela negara. Spektrum bela negara itu sangat luas, dari yang paling
halus, hingga yang paling keras. Mulai dari hubungan baik sesama warga negara

8|mini riset
sampai bersama-sama menangkal ancaman nyata musuh bersenjata. Tercakup di
dalamnya adalah bersikap dan berbuat yang terbaik bagi bangsa dan Negara.

Dengan melaksanakan kewajiban bela bangsa tersebut, merupakan bukti dan


proses bagi seluruh warga negara untuk menunjukkan kesediaan mereka dalam
berbakti pada nusa dan bangsa, serta kesadaran untuk mengorbankan diri guna
membela negara. Pemahaman bela negara itu sendiri demikian luas, mulai dari
pemahaman yang halus hingga keras.

Diantaranya dimulai dengan terbinanya hubungan baik antar sesama warga


negara hingga proses kerjasama untuk menghadapi ancaman dari pihak asing secara
nyata. Hal ini merupakan sebuah bukti adanya rasa nasionalisme yang
diejawantahkan ke dalam sebuah sikap dan perilaku warga negara dalam posisinya
sebagai warga negara. Didalam konsep pembelaan negara, terdapat falsafah
mengenai cara bersikap dan bertindak yang terbaik untuk negara dan bangsa.

Didalam proses pembelaan bangsa, ada beberapa hal yang menjadi unsur penting,
diantaranya adalah :

Cinta Tanah Air Kesadaran Berbangsa & bernegara Yakin akan Pancasila
sebagai ideologi Negara Rela berkorban untuk bangsa & Negara Memiliki kemampuan
awal bela Negara

B. Menumbuhkan Jiwa Bela Negara Kepada Para Pemuda


Bela negara adalah usaha pertahanan negara yang harus didasarkan pada
kesadaran akan hak dan kewajiban sebagai warga negara dan keyakinan pada
kekuatan diri sendiri. Simak cara-cara berikut ini:

a. Melalui Pendidikan Kewarganegaraan: Pendidikan Kewarganegaraan


adalah pendidikan wajib yang harus diajarkan di tingkat pendidikan
dasar, menengah dan pendidikan tinggi. Pelajaran ini dapat
menumbuhkan jiwa patriotisme, rasa cinta tanah air, semangat
kebangsaan, kesetiakawanan secara sosial, dan sikap selalu meghargai
jasa para pahlawan.

9|mini riset
b. Pelatihan Dasar Kemiliteran: Kamu bisa mengikuti Resimen Mahasiswa,
Patroli Keamanan Sekolah, Pramuka, Pasukan pengibar bendera dan
juga palang merah remaja.
c. Pengabdian sebagai TNI: Sudah disebutkan di UUD RI tahun 1945 Pasal
30 ayat 2 kalau TNI dan Polri adalah unsur utama dalam usaha
pertahanan dan keamanan rakyat. Semua warga negara bisa mengikuti
tes untuk menjadi TNI dan Polri.
d. Pengabdian sesuai profesi: Ada banyak cara yang bisa kita lakukan
tanpa harus mengikuti militer, salah satunya adalah mengabdi lewat
profesi. Misalnya saja, kamu bisa mengikuti lomba internasional dan
membuat nama Indonesia menjadi lebih keren lagi.

TIDAK CINTA SAMA BANGSA INDONESIA, MAKA KITA TIDAK BISA MELAKUKAN
USAHA BELA NEGARA SECARA BAIK DAN TEPAT. Ada juga sistem pertahanan dan
keamanan negara yang sifatnya semesta, yaitu:

1) Kerakyatan: Orientasi pertahanan dan keamanan negara ditujukan oleh dan


untuk seluruh rakyat
2) Kesemestaan: Seluruh sumber daya digunakan bagi upaya pertahanan
3) Kewilayahan: Gelar untuk kekuatan pertahanan yang dilaksanakan secara
menyebar di seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia.

10 | m i n i r i s e t
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Kesadaran bela negara itu hakikatnya ialah kesediaan berbakti pada negara dan
kesediaan berkorban membela negara. Tercakup di dalamnya adalah bersikap dan
berbuat yang terbaik bagi bangsa dan negara. Wujud bela negara ialah cinta tanah air,
kesadaran berbangsa dan bernegara, yakin akan kesaktian Pancasila, rela berkorban
untuk bangsa dan negara, serta mempunyai kemampuan awal bela negara. Metode
penelitian yang digunakan ialah angket dengan analisis kuantitatif pada nilai mean.
Kesadaran bela negara pada mahasiswa diimplemtasikan pada membuang sampah
pada tempat yang disediakan, perlindungan dan keamanan bagi masyarakat sudah
baik, taat beragama dengan sudah melaksanakan dan menjalankan ibadah dan
menjaga kerukunan hidup di antara sesama umat beragama dan kepercayaan
terhadap Tuhan yang Maha Esa, sadar telah membina diri saya sendiri agar dapat
mandiri kelak, dan bangga kepada perjuangan para pahlawan. Namun ada kesadaran
bela negara pada mahasiswa masih kurang yaitu turut menjaga keamanan lingkungan
kampus, tidak cukup mewakili kampus dalam kegiatan olah raga dan seni, masih
mengedepankan kepentingan pribadi dibadingkan kepentingan bangsa dan negara,
cenderung memilih tidak memilih (golput) pada pemilu mendatang, dan kurang
berminat menjadi anggota menwa atau tentara.

11 | m i n i r i s e t
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, S. (2006). Prosedur penelitian suatu pendekatan praktek. Jakarta: Rineka
Cipta.

Djamarah, S. B., & Zain, A. (2002). Strategi belajar mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.

Kaelan & Zubaidi, A. (2007). Pendidikan kewarganegaraan untuk perguruan tinggi.


Yogyakarta: Paradigma.

Miles, M. B., & Huberman, A. M. (1992). Analisis data kualitatif. Jakarta: Universitas
Indonesia Press.

Permana, D. S. (2010). Implementasi proses pembelajaran pendidikan


kewarganegaraan bagi pengembangan semangat bela negara mahasiswa.
Universitas Pendidikan Indonesia.

Satori, D., & Komariah, A. (2011). Metodologi penelitian kualitatif. Bandung: Alfabeta.

Suryosubroto, B. (2002). Proses belajar mengajar di sekolah. Jakarta: Rineka Cipta.

Wahab, A. A., & Sapriya. (2011). Teori dan Landasan Pendidikan Kewarganegaraan.
Bandung: Alfabeta.

Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945

12 | m i n i r i s e t

Anda mungkin juga menyukai