PROJECT PKN KELOMPOK 4
PROJECT PKN KELOMPOK 4
MK. PENDIDIKAN
KEWARGANEGARAAN
S1 PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO
Skor Nilai:
OLEH
Nama :Wahyudi (5193131018)
Binsar Manik (5193131016)
Perdana Manurung (5193131006)
Naomi Sitorus (5193131001)
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum wr wb..
Puji syukur saya ucapkan kepada Allah SWT. Tuhan yang Maha Esa. Karena
berkat rahmat dan hidayah-NYA saya masih diberikan kesehatan dan kesempatan
sehingga saya dapat menulis laporan tugas Project dalam memenuhi tugas dari mata
kuliah Pendidikan Kewarganegaraan.
Saya berterima kasih kepada Ibunda saya karna telah memberikan semua
fasilitas dan membiayai semua keperluan perkuliahan saya. Jika tidak ada beliau
maka saya tidak dapat kuliah dan menyelesaikan tugas Project ini.
Saya juga berterima kasih kepada Dosen Pengampu mata kuliah Pendidikan
Kewarganegaraan Ibu Sri Yunita S.Pd, M.Pd yang telah memberikan arahan dalam
membuat tugas ini.
Saya harap tugas ini nantinya dapat memberi manfaat kepada semua
pembacanya dan saya memohon maaf jika di dalam penulisan laporan ini terdapat
kesalahan. Terima kasih.
PENYUSUN
1|mini riset
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..................................................................................................................................... 1
DAFTAR ISI.................................................................................................................................................... 2
BAB I PENDAHULUAN............................................................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN................................................................................................................................ 6
A. Kesimpulan.................................................................................................................................... 10
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................................... 11
2|mini riset
BAB I
PENDAHULUAN
3|mini riset
mampu melaksanakan hak-hak dan kewajibannya untuk menjadi warga negara
Indonesia yang cerdas, terampil, berkarakter yang diamanatkan oleh Pancasila dan
UUD NRI 1945.
4|mini riset
Tujuan umum pelajaran PKn ialah mendidik warga negara agar menjadi warga
negara yang baik, yang dapat dilukiskan dengan “warga negara yang patriotik,
toleran, setia terhadap bangsa dan negara, beragama, demokratis, dan Pancasila
sejati” (Somantri, 2001:279).
a. Mampu Memahami dan menguasai secara nalar konsep dan norma Pancasila
sebagai falsafah, dasar ideology dan pandangan hidup Negara kesatuan
republic Indonesia (NKRI).
b. Memahami secara langsung apa itu konstitusi (UUD NKRI 1945) dan hukum
yang berlaku dalam Negara RI.
c. Menghayati dan meyakini tatanan dalam moral yang termuat dalam butir
diatas.
d. Mengamalkan dan membakukan hal-hal diatas sebagai sikap perilaku diri dan
kehidupannya dengan penuh keyakinan dan nalar.
Secara umum, menurut Maftuh dan Sapriya (2005:30) bahwa, Tujuan negara
mengembangkan Pendiddikan Kewarganegaraan agar setiap warga negara menjadi
warga negara yang baik (to be good citizens), yakni warga negara yang memiliki
kecerdasan (civics inteliegence) baik intelektual, emosional, sosial, maupun spiritual;
memiliki rasa bangga dan tanggung jawab (civics responsibility); dan mampu
berpartisipasi dalam kehidupan masyarakat.
5|mini riset
3) Dapat mengapresiasikan cita-cita nasional dan dapat membuat keputusan-
keputusan yang cerdas.
4) Wahana untuk membentuk warga negara yang cerdas, terampil, dan
berkarakter yang setia kepada bangsa dan negara Indonesia dengan
merefleksikan dirinya dalam kebiasaan berpikir dan bertindak sesuai dengan
amanat Pancasila dan UUD NKRI 1945.
6|mini riset
BAB II
PEMBAHASAN
Setiap warga negara memiliki kewajiban yang sama dalam masalah pembelaan
negara. Hal tersebut merupakan wujud kecintaan seorang warga negara pada tanah
air yang sudah memberikan kehidupan padanya. Hal ini terjadi sejak seseorang lahir,
tumbuh dewasa serta dalam upayanya mencari penghidupan.
Secara fisik, hal ini dapat diartikan sebagai usaha pertahanan menghadapi
serangan fisik atau agresi dari pihak yang mengancam keberadaan negara tersebut,
sedangkan secara non-fisik konsep ini diartikan sebagai upaya untuk serta berperan
aktif dalam memajukan bangsa dan negara, baik melalui pendidikan, moral, sosial
maupun peningkatan kesejahteraan orang-orang yang menyusun bangsa tersebut.
Sementara, pembelaan negara secara non fisik diartikan sebagai semua usaha
untuk menjaga bangsa serta kedaulatan negara melalui proses peningkatan
nasionalisme. Nasionalisme adalah rangkaian kecintaan dan kesadaran dalam proses
berkehidupan dalam negara dan bangsa, serta upaya untuk menumbuhkan rasa cinta
pada tanah air. Selain itu, pembelaan bisa dilakukan dengan cara menumbuhkan
keaktifan dalam berperan aktif untuk mewujudkan kemajuan bangsa dan negara.
Landasan konsep bela negara adalah adanya wajib militer. Subyek dari konsep ini
adalah tentara atau perangkat pertahanan negara lainnya, baik sebagai pekerjaan
7|mini riset
yang dipilih atau sebagai akibat dari rancangan tanpa sadar (wajib militer). Beberapa
negara (misalnya Israel, Iran) dan Singapura memberlakukan wajib militer bagi
warga yang memenuhi syarat (kecuali dengan dispensasi untuk alasan tertentu
seperti gangguan fisik, mental atau keyakinan keagamaan). Sebuah bangsa dengan
relawan sepenuhnya militer, biasanya tidak memerlukan layanan dari wajib militer
warganya, kecuali dihadapkan dengan krisis perekrutan selama masa perang.
Di beberapa negara, seperti Amerika Serikat, Jerman, Spanyol dan Inggris, bela
negara dilaksanakan pelatihan militer, biasanya satu akhir pekan dalam sebulan.
Mereka dapat melakukannya sebagai individu atau sebagai anggota resimen,
misalnya Tentara Teritorial Britania Raya. Dalam beberapa kasus milisi bisa
merupakan bagian dari pasukan cadangan militer, seperti Amerika Serikat National
Guard.
Di negara lain, seperti Republik China (Taiwan), Republik Korea, dan Israel, wajib
untuk beberapa tahun setelah seseorang menyelesaikan dinas nasional. Sebuah
pasukan cadangan militer berbeda dari pembentukan cadangan, kadang-kadang
disebut sebagai cadangan militer, yang merupakan kelompok atau unit personel
militer tidak berkomitmen untuk pertempuran oleh komandan mereka sehingga
mereka tersedia untuk menangani situasi tak terduga, memperkuat pertahanan
negara.
Bela Negara adalah sikap dan perilaku warga negara yang dijiwai oleh
kecintaannya kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan
Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 dalam menjalin kelangsungan hidup
bangsa dan negara yang seutuhnya.
Tiap-tiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha pembelaan
negara dan syarat-syarat tentang pembelaan diatur dengan undang-undang.
Kesadaran bela negara itu hakikatnya kesediaan berbakti pada negara dan kesediaan
berkorban membela negara. Spektrum bela negara itu sangat luas, dari yang paling
halus, hingga yang paling keras. Mulai dari hubungan baik sesama warga negara
8|mini riset
sampai bersama-sama menangkal ancaman nyata musuh bersenjata. Tercakup di
dalamnya adalah bersikap dan berbuat yang terbaik bagi bangsa dan Negara.
Didalam proses pembelaan bangsa, ada beberapa hal yang menjadi unsur penting,
diantaranya adalah :
Cinta Tanah Air Kesadaran Berbangsa & bernegara Yakin akan Pancasila
sebagai ideologi Negara Rela berkorban untuk bangsa & Negara Memiliki kemampuan
awal bela Negara
9|mini riset
b. Pelatihan Dasar Kemiliteran: Kamu bisa mengikuti Resimen Mahasiswa,
Patroli Keamanan Sekolah, Pramuka, Pasukan pengibar bendera dan
juga palang merah remaja.
c. Pengabdian sebagai TNI: Sudah disebutkan di UUD RI tahun 1945 Pasal
30 ayat 2 kalau TNI dan Polri adalah unsur utama dalam usaha
pertahanan dan keamanan rakyat. Semua warga negara bisa mengikuti
tes untuk menjadi TNI dan Polri.
d. Pengabdian sesuai profesi: Ada banyak cara yang bisa kita lakukan
tanpa harus mengikuti militer, salah satunya adalah mengabdi lewat
profesi. Misalnya saja, kamu bisa mengikuti lomba internasional dan
membuat nama Indonesia menjadi lebih keren lagi.
TIDAK CINTA SAMA BANGSA INDONESIA, MAKA KITA TIDAK BISA MELAKUKAN
USAHA BELA NEGARA SECARA BAIK DAN TEPAT. Ada juga sistem pertahanan dan
keamanan negara yang sifatnya semesta, yaitu:
10 | m i n i r i s e t
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kesadaran bela negara itu hakikatnya ialah kesediaan berbakti pada negara dan
kesediaan berkorban membela negara. Tercakup di dalamnya adalah bersikap dan
berbuat yang terbaik bagi bangsa dan negara. Wujud bela negara ialah cinta tanah air,
kesadaran berbangsa dan bernegara, yakin akan kesaktian Pancasila, rela berkorban
untuk bangsa dan negara, serta mempunyai kemampuan awal bela negara. Metode
penelitian yang digunakan ialah angket dengan analisis kuantitatif pada nilai mean.
Kesadaran bela negara pada mahasiswa diimplemtasikan pada membuang sampah
pada tempat yang disediakan, perlindungan dan keamanan bagi masyarakat sudah
baik, taat beragama dengan sudah melaksanakan dan menjalankan ibadah dan
menjaga kerukunan hidup di antara sesama umat beragama dan kepercayaan
terhadap Tuhan yang Maha Esa, sadar telah membina diri saya sendiri agar dapat
mandiri kelak, dan bangga kepada perjuangan para pahlawan. Namun ada kesadaran
bela negara pada mahasiswa masih kurang yaitu turut menjaga keamanan lingkungan
kampus, tidak cukup mewakili kampus dalam kegiatan olah raga dan seni, masih
mengedepankan kepentingan pribadi dibadingkan kepentingan bangsa dan negara,
cenderung memilih tidak memilih (golput) pada pemilu mendatang, dan kurang
berminat menjadi anggota menwa atau tentara.
11 | m i n i r i s e t
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, S. (2006). Prosedur penelitian suatu pendekatan praktek. Jakarta: Rineka
Cipta.
Djamarah, S. B., & Zain, A. (2002). Strategi belajar mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.
Miles, M. B., & Huberman, A. M. (1992). Analisis data kualitatif. Jakarta: Universitas
Indonesia Press.
Satori, D., & Komariah, A. (2011). Metodologi penelitian kualitatif. Bandung: Alfabeta.
Wahab, A. A., & Sapriya. (2011). Teori dan Landasan Pendidikan Kewarganegaraan.
Bandung: Alfabeta.
12 | m i n i r i s e t