Oleh :
Ir. Made Arca Eriawan, MM
Kelompok Ahli Pembangunan
Provinsi Bali Bidang Infrastruktur.
Bali, 11-10-2029
Sistematika
1. Profil wilayah Provinsi Bali
2. Issu Strategis Penataan Ruang Provinsi Bali
3. Arahan Kebijakan Penataan Ruang Nasional
4. Konsep Penataan Ruang Provinsi Bali
5. Harmonisasi KSN Subak-Bali Landscape dengan Raperda
Perubahan Perda 16/2009 ttg RTRWP Bali
1 PROFIL WILAYAH PROVINSI BALI
PROFIL WILAYAH PROVINSI BALI
1. Wilayah Provinsi Bali :
a. Posisi pada koordinat : 8o.03’.40” - 8o.50’.48” (LS ) dan 114o.25’.53” - 115o.42’.40” (BT )
b. Luas Wil : 559.468 Ha (hit BIG) -→ 563.666ha (Data Sebelumnya) ; selisih (-4.198 Ha)
c. 1 Pulau Utama (P. Bali) ; 28 Pulau Kecil, 3 berpenduduk : N Penida, N. Lembongan, N. Ceningan)
d. 8 Kab/Kota, 57 Kec, 716 Desa/Kel ; 1.480 Desa Adat
e. Wil Perairan Laut 0-12 Mil (sesuai ketentuan Ha, diatur dalam Perda RZWP3K)
Luas Wilayah (Ha)
No Kab/Kota
Data Lama Hit BIG Selisih % Wil
1 Jembrana 84,180 84,975 795 15.19
2 Tabanan 83,933 84,957 1,024 15.19
3 Badung 41,852 39,798 (2,054) 7.11
4 Gianyar 36,800 36,438 (362) 6.51
5 Klungkung 31,500 31,393 (107) 5.61
6 Bangli 52,081 52,677 596 9.42
7 Karangasem 83,954 83,924 (30) 15.00
8 Buleleng 136,588 132,719 (3,869) 23.72
9 Denpasar 12,778 12,587 (191) 2.25
BALI 563,666 559,468 (4,198) 100.00
Sumber : BPS, Biro Tapem, Peta Dasar BIG 2017
Iklim Topografi
Morfologi Geologi
PROFIL WILAYAH PROVINSI BALI
3. Daerah Aliran Sungai dan Sumber Daya Air :
Data 2017
• Sawah Bali = 15,53% Luas Bali
• Luas Sawah 4 Kab/Kt Sarbagita :
60,78% Sawah Bali
• Luas sawah KP Sarbagita : 32,80%
Sebaran Permukiman : 14,27% Sawah Bali
Data 2017
• Sawah Bali = 15,53% Luas Bali
• Luas Sawah 4 Kab/Kt Sarbagita :
60,78% Sawah Bali
• Luas sawah KP Sarbagita : 32,80%
Sawah Bali
PROFIL WILAYAH PROVINSI BALI
9. Kondisi Perekonomian (2017) :
a. LPE Bali 5,59%/thn ---lebih tinggi dari 7 Kab, kecuali Badung dan Denpasar
b. PDRB /Kapita Bali 50,71 jt/thn, lebih tinggi dari 7 Kab. kecuali Badung dan Denpasar
c. IPM Bali 74,30 lebih tinggi dari 4 Kab, lebih rendah dari 5 Kab/Kota, Badung dan Dps tertinggi
d. PAD Badung 4,1 T, jauh lebih tinggi dari yg lain : 4 x Dps; 8 x Bll; 10x Tbn; 40 x Bangli (Tabel)
e. PAD Badung 1,23 x Bali
f. Proporsi RT Miskin di Bali 4,25%, 7 Kab diatas proporsi Bali dan Badung serta Dps terendah
g. PAD Bali 84,5% dr Pajak Kdaraan-- mendorong Kpmlkn Kend-→ menghambat Angk. Umum
h. PAD Badung + Dps 80% dari Pariwisata --- Terkonsentrasi di Bali Selatan, degradasi Lingkungan,
muncul ketimpangan Peng. Wilayah, dan alih fungsi pertanian
i. PERLU PEMERATAAN KEGIATAN PARIWISATA KE SELURUH KAB/KOTA SECARA PROPORSIONAL
• Destinasi Pariwisata Nasional (DPN) Bali Ns Lembongan Dsk • Kaw Strategis Provinsi = 16 Kaw Pariwisata + 5
• 11 Kawasan Strategis Pariwisata Nasional KDTWK
• Usulan 1 KP dan Perubahan 1 Status KDTWK jadi KP
Isu Lingkungan
• Proporsi hutan penetapan sekitar 23%, kurang dari target keseimbangan 30%
• Ancaman kekurangan air baku untuk irigasi maupun air minum
• Kerusakan lingkungan, bencana alam (Gn Berapi, Banjir/Longsor), eksploitasi berlebihan
• Alih fungsi sawah 661 ha/thn (1997-2007); 99 ha/thn (2007-2014), target alih fungsi makimal 10%
• Tingginya abrasi yang mengancam pantai-pantai indah Pulau Bali
• Pemantapan mitigasi dan adaptasi bencana dalam penataan ruang wilayah
• Ancaman sampah , terutama sampah plastik
Isu Ekonomi
• Bali pusat pariwisata nasional, pusat penyebaran wilayah lainnya di luar Bali
• Konsentrasi keg pariwisata di Bali Selatan, perlu pemerataan , perlu konektivitas dan aksesiblitas
• Ketergantungan pd pariwisata tinggi, →penyeimbangan daya saing pertanian dan industri kreatif
• Penguatan pariwisata budaya, integrasi pertanian dgn pariwisata, pemberdayaan masyarakat lokal
• Belum meratanya harga barang di Kawasan Nusa Penida, --blum lancarnya Kapal penyeberangan
• Permohonan perluasan Kawasan pariwisata dari Kab/Kota
• Meningkatnya Jumlah Penduduk, butuh perluasan Kawasan permukiman
• Permintaan sebagian masyarakat u/ merubah batas ketinggian bangunan
ISSU PENATAAN RUANG WILAYAH (2)
ISU SOSIAL BUDAYA
• Degradasi Budaya , kawasan Suci dan Kawasan tempat suci – perlu perlindungan
• Konflik penerapan Keraifan Lokal dalam peruntukan ruang (bhisama kesucian Pura, kaw suci dll)
• Ruang wilayah bali merupakan total palemahan desa pekraman --- butuh integrasi pengelolaan
• Terancamnya kepemilikan lahan bali , mengancam sukerta tata pawongan dan palemahan Bali
• Tantangan untuk mempertahankan karakter lingkungan dan bangunan yang bernuansa budaya Bali
• Kebutuhan Pemajuan Budaya dan perlindungan Living Culture Bali (alam, manusia dan kebudayaan)
Bali sbg Daya Saing Bali yg Berkelanjutan
ISU KEPENDUDUKAN
• Jml Pdd 2010 = 3.907.400 jiwa, berkembang 2017 = 4.246.500 jiwa (LPP 1,24%/thn).
• 40% Wisman Indonesia ke Bali (2017= 5,7 jt) ; wisnus 8,7 jt (ttl wistawan ke Bali 2017 = 14,4 jt)
• Tingginya migrasi ke Bali, memerlukan ruang untuk mengakomodasinya;
• Penduduk Bali makin heterogen, tantangan dalam mempertahankan kebudayaan
ISSU KAWASAN WARISAN BUDAYA DUNIA SUBAK – BALI LANDSCAPE
• Deliniasi Kawasan
• Ada ancaman tercoret karena ---pelaporan tidak ancar ---- (info
dari Dubes indomesia di Unesco)
• Apa Manfaat Riiil u/ Masyarakat -----------------------sering menjadi
Pertanyaan di lapangan --- tertama di Jatiluwih
• Keberadaan Status WBD--- menghambat Investasi ???
• Infrastruktur Transportasi --- Jalan menuju WBD terutana
Jatiluwih masaih status Jalan Kabupaten dan sempit
• Insentif Pajak belum memadai
• Banyak spot Kawasan – terduplikasi dengan Pusat-Pusat
Perekonomian termasuk Kawasan strategis Pariwisata (baik KSP
maupun KSK)
• Museum SUBAK DI SANGGULAN TIDAK MENARIK LAGI U/
KUNJUNGAN WISATA EDUKASI --- TIDAK TERAWAT---- PERLU
REVITALIASASI TERINTEGRASI DENGAN WBD
• ……………………. ???
PETA SEBARAN SAWAH DI PROVINSI BALI
PUSAT KEGIATAN PERTANIAN
KAWASAN PERKOTAAN SARBAGITA
L3 sebagian berubah
menjadi P dan L3P
L3
P P
L3P
BEBERAPA RENCANA TERKAIT TRANSPORTASI WILAYAH (1)
RENCANA PENINGKATAN JALAN BANDARA BARU
• Fakta 2017 Total Wisman 15 juta , KONTRIBUSI BALI = 5,6 Juta = 42%----
• Seiring perkembangan 10 Bali Baru dan destinasi lainya di Indonesia , proporsi Bali diharapkan menurun
untuk perlindungan Kapasitas Daya Dukung Lingkungan dan Budaya Bali
• Terget 2019 Total Wisman 20 juta ---- Kontribusi Bali = 40% (8 Juta Wisman)
• Target 2045 Total Wisman 65,1 juta --- Kontribusi Bali = 25% ??? (16,3 juta) maksimal ??
• Bali membutuhkan infrastruktur transportasi yg Efisien dan Infratstruktur lainnya yg diintegrasikan
dengan Kapasitas Daya Dukung Lingkungan dan Budaya Bali, U/ meningkatkan DAYA SAING BALI
PENGEMBANGAN BANDAR UDARA NGURAH RAI DAN PELABUHAN BENOA
• Visi dan Misi yang sama anatara RPJPD dan RPJMD, tertuang pada : Perda No. 2/2019 ttg
Perubahan RPJPD Provinsi Bali 2005-2025 dan Perda No. 3/ 2019 ttg RPJMD Provinsi Bali Tahun
2019-2023 Bali
• mengandung makna : “Menjaga Kesucian dan Keharmonisan Alam Bali Beserta Isinya, Untuk
Mewujudkan Kehidupan Krama Bali Yang Sejahtera dan Bahagia, Sakala- Niskala …….dst
• Terdapat 22 Misi dan 10 Misi terkait Penataan Ruang
1. Perlindungan Genuine Bali : Pelestarian Alam Bali, Kesejahteraan Masyarakat Bali dan
Keberlanjutan Budaya Bali
2. Proyeksi pdd Th. 2039 = : 5,8 jt jiwa (naik 36,6% dari 2017 : 4,2 jt)
3. Thn 2017 : 40% porsi Wisman ke Indoneia langsung ke Bali (5,7 juta) dan Wisnus (8,7 jt),
jadi total Wisatawan di Bali tahun 2017 = 14,4 juta, ---- skanerio terus meningkat dengan
akselerasi diturunkan, karena makin berperannya Destinasi Wisata di Luar Bali dan untuk
menjaga keberlanjutan alam dan budaya Bali
4. 60% pintu masuk Bali melalui BU Ngurah Rai, -→ 2020 maks 25 juta/pnp, butuh pintu
masuk baru melalui pengembangan Bandar Udara Baru dan Pel Pariwisata.
5. Pengendalian pembangunan di wilayah bali selatan dan kebutuhan mendorong
pembangunan di luar Bali selatan sesuai daya dukung dan daya tambung
6. Peningkatan konektivitas dan aksesibilitas ke Bali Utara, Barat dan Timur melalui
kombinasi jaringan jalan (jlan beba hambatan, peningkatan status, jalan baru) ,
pengembangan kereta api , pelabuhan laut
7. Kebutuhan pengembangan transportasi terpadu Bali Selatan dengan Sistem Metropolitan
berbasis angkutan masal baik jalan, rel dan TOD
8. Perlindungan kaw lindung dan resaoan air
9. Kebutuhan menjaga dan meningkatkan tutupan lahan wil min 30% untuk menjaga
ekosistem tata air wilayah.
10. Perlindungan LP2B, subak u/ pangan dan jatidiri budaya Bali
KEBUTUHAN PENGEMBANGAN (2)
11. Perlindungan kearifan lokal (adat, agama dan budaya) dan Sawah sebagai jatidiri
Budaya Bali
12. Pengembangan pembangunan berbasis mitigasi bencana
13. Membangun dan mendorong pengembangan Pusat-Pusat Keg Perekonomian dan
Pariwisata di luar Bali Selatan
14. Peningkatan, kecukupan dan pemerataan jaringan prasarana Wilayah : energy,
telekomunikasi, air baku, air minum, air limbah, pengelolaan sampah, pengendalian
banjir, pengamanan pantai, dan mitigasi bencana
15. Kebutuhan pelestarian alam dan budaya bali dalam ruang melalui pelestarian
pertanian yang berdaya saing terintegrasi dengan pariwisata, pengembangan Bali
Organik, Bali Clean (sampah dan energi) ,
SISTEM PERKOTAAN PROVINSI BALI
MENDORONG PEMERATAAN PERKEMBANGAN KEPARIWISATAAN
1. KP Candikesuma
2. KP Perancak
3. KP Soka
4. KP Sanur
5. KP Kuta
6. KP Tuban
7. KP Nusa Dua;
8. KP Ubud;
9. KP Lebih;
10. KP Nusa Penida
11. KP Candidasa 1. KDTWK Kintamani
12. KP Ujung, 2. KDTWK Bedugul- Sangat Berkembang
13. KP Tulamben, Pancasari
14. KP Kalibukbuk 3. KDTWK Tanah Lot Sedang Berkembang
15. KP Batu Ampar 4. KDTWK Palasari
16. KP Air Sanih. 5. KDTWK Gilimanuk Lambat Berkembang
STRATEGI PENGEMBANGAN
• Pengendalian pembangunan di bali selatan
• Peningkatan dan pemerataan pembangunan ke arah Bali Utara, Bali Timur dan Bali
Barat
• Peningkatan Pusat-Pusat Kegiatan Perekonomian, Pariwisata dan Keg Lainnya ke luar
Bali Selatan
• Perlindungan Genuine Bali : Pelestarian Alam Bali, Kesejahteraan Masyarakat Bali
dan Keberlanjutan Budaya Bali
• Perlindungan kawasan berbasis Kearifan Lokal : Kawasan Suci, Kawasan Tempat Suci
dan Sawah da subak sebagai jatidiri Budaya Bali
• Pengembangan konektivitas antar Kab/Kota, ke Nasional dan Internasional
• Pengembangan Sistem Tranportasi Terpadu Bali Selatan
• Peningkatan dan pemerataan pelayanan jaringan prasarana Wilayah
• Mitigasi bencana dalam pembangunan
• Pelestarian Alam dan Budaya Bali dalam ruang -→ pelestarian Pertanian-→ berdaya
saing---→ Integrasi Pariwisata , Bali Organik, Bali Clean (sampah dan energi) ,
SKENARIO JUMLAH PENDUDUK
Pasal 78 (PP.13/2017)
KSN dari sudut kepentingan sosial dan budaya ditetapkan
dgn kriteria:
a. merupalan warisan budaya dunia;
b. merupakan tempat pelestarian dan pengembangan
cagar budaya beserta adat istiadatnya atau budaya,
serta nilai kemasyarakatan; dan/ atau c
c. merupakan tempat peningkatan kualitas warisan
budaya.
Arahan Permen PU No. 15/PRT/M/2015 ttg Pedoman penyusunan RTR KSN
Tipologi KSN Berdasarkan Sudut Kepentingan, Kriteria, dan Isu Strategis Nasional
Deliniasi KSN :
1. KAWASAN INTI
2. KAWASAN PENYANGGA
PETA WARISAN BUDAYA DUNIA : Cultural Landscape of Bali Province:
the Subak System as a Manifestation of the Tri Hita Karana Philosophy
Arahan deliniasi Versi Unesco
Sumber : http://whc.unesco.org/en/list/1194,
PERSANDINGAN DELINIASI DENGAN KSK
WBD JATILUWIH (versi Kab Tabanan
KSK WBD
Jatiluwih
Catur Angga Batukaru
PETA WARISAN BUDAYA DUNIA : Cultural Landscape of Bali Province:
the Subak System as a Manifestation of the Tri Hita Karana Philosophy
X
PERSANDINGAN USULAN DENGAN PETA UNESCO
Pasal 47A
1. Kawasan cagar budaya sebagaimana dimaksud dalam Pasal 42 ayat (1) huruf f, mencakup:
a. kawasan warisan budaya dunia; dan
b. bangunan dan benda cagar budaya.
2. Kawasan warisan budaya dunia sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, mencakup:
a. Pura Ulun Danu Batur dan Danau Batur dan sekitarnya di Kabupaten Bangli;
b. lansekap budaya subak dan pura di DAS Pakerisan di Kabupaten Gianyar;
c. lansekap budaya subak dan Pura Catur Angga Batukaru dan sekitarnya, termasuk di dalamnya TWA
Gunung Batukau di Kabupaten Buleleng dan Kawasan Cagar Alam Gunung Batukau di Kabupaten
Tabanan; dan
d. Pura Taman Ayun dan sekitarnya di Kabupaten Badung.
3. Bangunan dan benda cagar budaya sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b, mencakup bangunan
dan benda cagar budaya yang telah ditetapkan Pemerintah tersebar di seluruh Kabupaten/Kota
tercantum dalam Tabel Lampiran XIII, yang merupakan bagian dan tidak terpisahkan dari Peraturan
Daerah ini.
Rencana Pola Ruang
Dalam Raperda Perubahan Perda 16/2009 ditambahkan Pasal Baru diantara Pasal 47 dan Pasal 48 (Pasal Pasal 47A) untik
mengakomodasi Warisan budaya Dunia, sebagai berikut:
Pasal 60
1. Kawasan pertanian sebagaimana …. seluas kurang lebih 293.768 ha atau 55,50% dari luas wilayah perencanaan, mencakup:
a. kawasan tanaman pangan;
b. kawasan hortikultura;
c. kawasan perkebunan;
d. kawasan peternakan; dan
e. Kawasan Pertanian Pangan Berkelanjutan (KP2B).
2. Kawasan tanaman pangan …, terdapat di seluruh wilayah Kabupaten/Kota seluas kurang lebih 57.024 ha atau 10,19% dari luas
wilayah.
3. Kawasan hortikultura ….., diperuntukkan bagi tanaman pangan dan hortikultura, dan lokasinya tersebar di seluruh wilayah
Kabupaten/Kota seluas kurang lebih 10.643 ha atau 1,90% dari luas wilayah.
4. Kawasan perkebunan …, diperuntukkan bagi tanaman perkebunan yang menghasilkan bahan baku industri dalam negeri maupun
untuk memenuhi ekspor, tersebar di seluruh wilayah Kabupaten/Kota seluas urang lebih 226.101 ha atau 40,41% dari luas wilayah
5. Kawasan peternakan ….., diperuntukkan bagi kegiatan peternakan hewan besar, hewan kecil dan tidak dikembangkan dalam
bentuk padang penggembalaan ternak sehingga batasan lokasinya tidak dapat dipetakan secara tegas dan diarahkan secara
terpadu dan terintegrasi bercampur dengan kawasan pertanian.
6. Kawasan Pertanian Pangan Berkelanjutan (KP2B) …., dikembangkan dalam rangka menjaga ketahanan pangan diarahkan tersebar
di seluruh wilayah Kabupaten/Kota seluas kurang lebih 67.668 ha atau 12,10% dari luas wilayah.
7. Peta Kawasan Pertanian Pangan Berkelanjutan (KP2B) sebagaimana dimaksud pada ayat (6), digambarkan dalam peta dengan
tingkat ketelitian skala 1:250.000 sebagaimana tercantum dalam Lampiran XIV.C, yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari
Peraturan Daerah ini.
KSN SUBAK BALI -
LANDSCAPE
KSN SUBAK BALI -
LANDSCAPE
KSN SUBAK BALI -
LANDSCAPE
KAWASAN STRATEGIS NASIONAL DI PROVINSI BALI