Anda di halaman 1dari 2

Nama : Arya Syafaromania Rachma

NIM : P1337430118007
Tugas CT Scan review video 1
Untuk melakukan pemeriksaan scanning hal yang pertama dilakukan yaitu mengisis data
diri pasien, dengan cara klik “new patient”. Setelah itu muncul beberapa informasi yang
dibutuhkan sesuai dengan data diri pasien.
Mulai dari klik “radiology information system” kemudian akan muncul “patient’s
schedule”, kemudian klik pasien yang akan melakukan pemeriksaan scanning. Lalu muncul
beberapa informasi, diantaranya :
- Umur
- Jenis kelamin
- Tinggi badan, dan
- Berat badan pasien
Informasi di atas akan digunakan ketika muncul hasil scanning. Hal tersebut digunakan untuk
study kasus yang didapatkan dari informasi hasil scanning. Lengkapi juga nama dokter rujukan
dan dokter radiolog serta petugas radiografer yang bertanggung jawab.
Selanjutnya pelajari dan pilih protokol yang sesuai dengan anatomi dan diagnosa pada
pasien yang akan di scanning. Setelah memilih protokol yang sesuai, protokol pertama akan
diitampilkan. Seri yang pertama biasanya digunakan untuk perencanaan atau pengaturan dalam
teknik scanning area anatomi. Hal yang perlu diatur pada seri yang pertama yaitu penggunaan
dosis yang sangat rendah (mA = 10 dan kV = 120). Setelah mengatur parameter untuk seri
pertama, klik tombol konfirmasi untuk mengkonfirmasi parameter yang telah diatur dan
memperoleh pemindaian scout.
Langkah selanjutnya memilih series selanjutnya dan kemudian muncul pengaturan untuk
melakukan series selanjutnya. Radiografer kemudian akan menyesuaikan area yang akan di
scanning, untuk paien dan tipe pemeriksaan.
Kemudian dapat kembali ke pengaturan scanning yang memperlihatkan semua parameter
yang akan digunakan untuk scanning, dalam layar akan menampilkan dose information yang
digunakan pada pemeriksaan dengan mengatur scan type (time rotation), start location, end
location, dan thick speed. Kesemuanya akan digunakan pada proses scanning.
Kemudian kita mengatur parameter lain yang akan digunakan pada proses scanning, yaitu
:
- kV
ketika kV diubah, akan memunculkan dose information yang baru (berbeda dengan yang
awal). Dose information akan memperlihatkan CTD eyeball (mGy) untuk setiap area
mata yang terkena radiasi dan DLP (mGy cm) untuk area scanning. Dan phantom size
digunakan untuk mengkalkulasi dosis serta efisiensi dosis yang digunakan.
Untuk CTG mGy dan DLP mGy cm menunjukkan exposure yang digunakan sepanjang
proses scanning
- mA
Dan untuk mA kita menggunakan auto mA dan mA control akan muncul
Radiografer akan menetapkan image quality atau noise level yang diinginkan untuk hasil
scanning dan hal tersebut dapat diatur menggunakan noise indeks (minimum dan maksimum),
dan mA yang digunakan. Setelah semuanya diatur klik ok.
Sistem akan menentukan mA yang akan digunakan untuk scanning berdasarkan area
scanning dan size pasien. Hal tersebut ditunjukkan pada mA table information. mA table
merepresentasikan mA yang akan digunakan untuk scanning berdasarkan area yang dicakup dan
size pasien selama scanning.
Nilai-nilai mA maksimal yang digunakan berdasarkan pada area cakupan dan size pasien.
Sebelum melakukan scaning klik tombol confim untuk menerima semua parameter dan dosis
yang sudah diatur. Ketika tombol confirm ditekan , dapat terlihat kembali beberapa parameter
yang telah diatur (kV, mA, exposure time, start located, dan end located)
Setelah selesai, meja pemeriksaan diposisikan dan klik tombol start scan untuk memulai
scanning, kemudian akan kembali ke layar pengaturan scanning, tampilan dose information
diperbarui dengan akumulasi pemeriksaan DLP yang digunakan dalam pemeriksaan.
Setelah meninjau dose information dan meninjau hasil scanning, maka teknik scanning
telah selesai, dan klik tombol end exam.
Setelah pemeriksaan selesai, muncul hasil laporan dosis terstruktur yang berupa DICOM,
dan gambar laporan dosis sekunder berupa DICOM.
Dosis DICOM SR memungkinkan radiografer menggunakan informasi elektronik ini
untuk mentransfer ke pihak rekam medis untuk peninjauan QA yang lebih mudah. Dan analisis
sistem juga menghasilkan laporan dosis DICOM berupa gambar tangkapan sekunderyang dapat
ditransfer ke ruang reading station dokter radiolog.
Informasi pada dosis DICOM, dan pengambilan gambar sekunder menunjukkan semua
informasi yang ditentukan pada tampilan (dose information dan parameter scanning). Sehingga
series menunjukkan bahwa scanning type yang terjadi pada start located dan end located.
Masing-masing klompok CTD eivol terkait dengan masing-masing pemeriksaan
scanning. Scanning DLP dan size phantom yang digunakan untuk perhitungan total dosis pada
pemeriksaan DLP. Sistem juga memiliki kemampuan untuk melindungi protokol. Hanya
pengguna yang berwenang yang menentukan faktor-faktor dalam protokol.

Anda mungkin juga menyukai