Anda di halaman 1dari 87

LAPORAN MUSYAWARAH MASYARAKAT DI WILAYAH

RT 02 RW 10 KELURAHAN SRONDOL KULON

Disusun sebagai Salah Satu Syarat dalam Mencapai Kompetensi


Mata Ajar Keperawatan Komunitas, Keluarga dan Kelompok Khusus
pada Program Pendidikan Profesi Ners

Disusun Oleh :

Mahasiswa Profesi Ners

Kelompok RT 02

PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN DAN PROFESI NERS

JURUSAN KEPERAWATAN

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SEMARANG

2020
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Proses keperawatan adalah serangkaian perbuatan atau tindakan untuk
menetapkan, merencanakan dan melaksanakan pelayanan keperawatan dalam
rangka membantu klien untuk mencapai dan memelihara kesehatannya
seoptimal mungkin. Langkah – langkahnya dimulai dari (1) pengkajian :
pengumpulan data, analisis data dan penentuan masalah, (2) diagnosis
keperawatan, perencanaan tindakan keperawatan, pelaksanaan dan evaluasi
tindakan keperawatan. (Wahit, 2005). Proses keperawatan pada komunitas
mencakup individu, keluarga dan kelompok khusus yang memerlukan
pelayanan asuhan keperawatan.
Keperawatan komunitas merupakan bagian dari ilmu keperawatan
profesional yang merupakan gabungan dari ilmu keperawatan, ilmu kesehatan
masyarakat dan ilmu sosial yang merupakan bagian integral dari pelayanan
kesehatan yang diberikan kepada individu, keluarga, kelompok dan
masyarakat baik yang sehat atau yang sakit secara komprehensif melalui
upaya promotif, preventif, kuratif dan rehabilitative dengan melibatkan
masyarakat. Perans erta aktif masyarakat bersama tim kesehatan diharapkan
dapat mengenal masalah kesehatan yang dihadapi serta memecahkan masalah
tersebut (Elisabeth, 2007). Perawatan komunitas adalah perawatan yang
diberi kan dari luar suatu institusi yang berfokus pada masyarakat atau
individu dan keluarga (Elisabeth, 2007).
Komunitas atau masyarakat sebagai penerima pelayanan kesehatan
dan aktif dalam seluruh proses perubahan, pengenalan masalah kesehatan
sampai dengan penanggulangan masalah kesehatan, yang melibatkan
individu, keluarga, kelompok dan masyarakat sebagai target pelayanan
keperawatan komunitas dengan fokus masyarakat berupa peningkatan
kesehatan dan pencegahan penyakit, hendaknya perlu dilibatkan secara lebih
aktif dalam seluruh aktivitas kegiatan komunitas.
Peningkatan taraf hidup masyarakat di dalam berbagai bidang
kehidupan mengakibatkan terjadi juga pergeseran pada pola kehidupan
masyarakat, salah satunya adalah dalam bidang kesehatan. Dimana dengan
berkembangnya paradigma “Sehat” saat ini, telah terjadi pergeseran upaya-
upaya dalam hidup kesehatan antara lain: berubahnya upaya pengobatan
kepada upaya pencegahan dan peningkatan kesehatan, dari segi kegiatan yang
bersifat pasif menunggu klien berobat di unit-unit pelayanan kesehatan
bergeser kepada penemuan kasus secara aktif. Perubahan ini tentunya akan
memberikan kesempatan yang seluas-luasnya kepada masyarakat untuk
berperan secara aktif dalam upaya peningkatan kesehatan dan pencegahan
penyakit. Oleh karenanya peran serta masyarakat perlu terus dikembangkan
agar tercapai pemeliharaan dan peningkatan kesehatan yang optimal secara
mandiri.
Musyawarah Masyarakat Rukun Tangga (MMT) merupakan bentuk
dari wadah memecahkan suatu masalah kesehatan yang ditemukan dalam
masyarakat melalui pengkajian. Dalam upaya mengaplikasikan teori ilmu
keperawatan komunitas yang telah dibekali kepada mahasiswa dibangku
kuliah, serta sebagai salah satu upaya menyiapkan tenaga keperawatan yang
profesional dan potensi keperawatan secara mandiri, maka mahasiswa
Poltekkes Kemenkes Semarang Prodi Sarjana Terapan dan Profesi Ners
melaksanakan praktek keperawatan komunitas, keluarga dan kelompok
khusus di wilayah RT 02 RW 10 Kelurahan Srondol Kulon, Kecamatan
Banyumanik Kota Semarang. Praktek keperawatan komunitas digunakan 3
pendekatan, yaitu pendekatan keluarga, pendekatan kelompok dan
pendekatan kepada masyarakat.
Mahasiswa melaksanakan praktek keperawatan komunitas yang fokus
di wilayah RT 02. Dalam pelaksanaan praktik asuhan keperawatan
komunitas, keluarga dan kelompok khusus, mahasiswa menggunakan
pendekatan proses keperawatan komunitas yang diawali dari pengkajian
dengan cara pengumpulan data, kemudian menyusun rencana sesuai dengan
permasalahan yang ditemukan sampai pelaksanaan dan terakhir evaluasi.
Pengumpulan data dimulai selama 5 minggu mulai tanggal 27 April-30 Mei
2020 dengan jumlah KK sebanyak 52 dan jumlah penduduk 155 dengan
penjabaran jenis kelamin laki-laki sejumlah 79 orang dan perempuan
sejumlah 76 orang. Pengkajian dilakukan dengan menggunakan teknik
wawancara langsung, penyebaran kuesioner, dan windshield survey yaitu
survey yang dilakukan dengan berjalan mengelilingi wilayah Kelurahan
Srondol Kulon. Data yang diperoleh dari masyarakat ditabulasi untuk
mengetahui masalah-masalah kesehatan yang mayoritas terjadi di masyarakat
RT 02 RW 10 Kelurahan Srondol Kulon. Selain itu data juga diperoleh dari
Ketua RW, Ketua RT dan Kader. Setelah data diperoleh, dalam kegiatan
Musyawarah Masyarakat Rukun Tangga (MMT) mahasiswa dan masyarakat
RT 02 bersama-sama mencari pemecahan masalah kesehatan yang ada
dengan membentuk tim pokjakes.

1.2 Tujuan

1.2.1 Tujuan Umum


Mahasiswa mampu mengenali dan mengamati keadaan
kesehatan masyarakat di wilayah binaan serta mampu menanggulangi
masalah kesehatan tersebut bersama masyarakat dengan
memanfaatkan sumber daya dan potensi yang terdapat di masyarakat.
1.2.2 Tujuan Khusus
Setelah melaksanakan Musyawarah Masyarakat Rukun Tangga
(MMT), mahasiswa mampu:
a. Mengumpulkan, mengolah dan menganalisa data kesehatan
masyarakat.
b. Mendiskusikan permasalahan kesehatan yang ditemukan bersama-
sama dengan warga.
c. Memotivasi masyarakat dalam upaya mengenali dan mengatasi
masalah kesehatan.
d. Menentukan masalah yang menjadi prioritas bersama-sama
dengan warga.
e. Bersama masyarakat menyusun perencanaan kegiatan dalam
menanggulangi masalah kesehatan yeng terdapat pada
masyarakat.
f. Membentuk pokjakes yang terdiri dari mahasiswa dan perangkat
desa dengan tujuan memecahkan masalah yang telah ditemukan
dalam proses Musyawarah Masyarakat Rukun Tangga (MMT).
g. Melaksanakan kegiatan bersama masyarakat dalam mengatasi
masalah kesehatan yang dihadapi.
1.3 Manfaat Praktik Keperawatan Komunitas
1.3.1 Untuk Mahasiswa
1) Dapat mengaplikasikan konsep kesehatan komunitas secara nyata
kepada masyarakat.
2) Belajar menjadi model profesional dalam menerapkan asuhan
keperawatan komunitas
3) Meningkatkan kemampuan berfikir kritis, analitis, dan bijaksana
dalam menghadapi dinamika masyarakat
4) Meningkatkan keterampilan komunikasi, kemandirian dan hubungan
interpersonal.
1.3.2 Untuk Masyarakat
1) Mendapatkan kesempatan seluas-luasnya untuk berperan aktif dalam
upaya peningkatan kesehatan dan pencegahan penyakit.
2) Mendapatkan kemampuan untuk mengenal, mengerti dan menyadari
masalah kesehatan dan mengetahui cara penyelesaian masalah
kesehatan yang di alami masyarakat.
3) Masyarakat mengetahui gambaran status kesehatannya dan
mempunyai upaya peningkatan status kesehatan tersebut.
1.3.3 Untuk Pendidikan
1) Salah satu tolak ukur keberhasilan Program Studi Profesi Ners
Poltekkes Kemenkes Semarang khususnya di bidang keperawatan
komunitas.
2) Sebagai salah satu bahan pertimbangan dalam pengembangan model
praktek keperawatan komunitas selanjutnya.
1.3.4 Untuk Profesi
1) Upaya menyiapkan tenaga perawat yang profesional, berpotensi
secara mandiri sesuai dengan kompetensi yang telah ditentukan.
2) Memberikan suatu model baru dalam keperawatan komunitas
sehingga profesi mampu mengembangkannya.
3) Salah satu bukti profesionalisme keperawatan telah terwujudkan.

1.4 Ruang Lingkup


Ruang lingkup praktik keperawatan masyarakat meliputi: upaya-
upaya peningkatan kesehatan (promotif), pencegahan (preventif),
pemeliharaan kesehatan dan pengobatan (kuratif), pemulihan kesehatan
(rehabilitatif) dan mengembalikan serta memfungsikan kembali baik
individu, keluarga, kelompok dan masyarakat ke lingkungan sosial dan
masyarakatnya (resosialisasi).
Dalam memberikan asuhan keperawatan komunitas, kegiatan yang
ditekankan adalah upaya preventif dan promotif dengan tidak mengabaikan
upaya kuratif, rehabilitatif dan resosialitatif.

1.5 Metode Pendekatan


a) Lokasi Tempat Praktik Komunitas
Lokasi praktik komunitas ini bertempat di RT 02 RW 10
Kelurahan Srondol Kulon, Kecamatan Banyumanik, Kota Semarang.
b) Waktu Praktik Komunitas
Waktu praktik komunitas ini dilaksanakan pada tanggal 27 April –
30 Mei 2020.
c) Teknik Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang dilakukan dalam kegiatan praktik
komunitas ini berupa studi lapangan, wawancara, dan kuesioner.
d) Data yang Digunakan
Data yang didapat berdasarkan metode pengumpulan data yang
dilakukan, yaitu berupa data primer (didapat melalui hasil wawancara
dengan pihak puskesmas), dan data sekunder (didapat dari pengurus RW,
RT dan kader setempat).
1.6 Sistematika Penulisan
Berikut sistematika penulisan laporan praktik komunitas :
 BAB I PENDAHULUAN
Bab ini berisi : latar belakang, tujuan, manfaat kegiatan, ruang lingkup,
metode pendekatan, dan sistematika penulisan.
 BAB II PENGKAJIAN KOMUNITAS
Bab ini berisi mengenai data pengkajian yang telah dilakukan dalam
praktik komunitas
 BAB III DIAGNOSA KEPERAWATAN KESEHATAN
KOMUNITAS DI RT 02 RW 10 KELURAHAN SRONDOL KULON
Bab ini berisi : analisa data, penapisan masalah, dan prioritas diagnosa
keperawatan sesuai dengan masalah yang ditemukan pada pengkajian.
BAB II

PENGKAJIAN KOMUNITAS

I. DEMOGRAFI

1. Jumlah Kepala Keluarga

Tabel 2.1 Distribusi jumlah kepala keluarga di RT 02 RW 10 Kelurahan


Srondol Kulon

Wilayah RT Frekuensi
2 52
Jumlah dalam RW 371

Grafik 2.1 Distribusi Jumlah Kepala Keluarga

Dari 371 Kepala Keluarga di RW 10 Kelurahan Srondol Kulon, di RT


2 terdapat 52 kepala keluarga.

2. Jumlah Penduduk

Tabel 2.2 Distribusi Jumlah Penduduk RT 2 RW 10 Kelurahan Srondol


Kulon

Wilayah RT Frekuensi
2 155
Jumlah 1180
Grafik 2.2 Distribusi Jumlah Penduduk
Penduduk di RT 2 sejumlah 155 penduduk dari 1180 keseluruhan
penduduk di RW 10 Kelurahan Srondol Kulon.

3. Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin

Tabel 2.3 Distribusi Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin

Jenis Kelamin Frekuensi Persentase


Laki-laki 79 51%
Perempuan 76 49%
Jumlah 155 100%

Grafik 2.3 Distribusi Penduduk Menurut Jenis Kelamin

Berdasarkan data distribusi penduduk berdasarkan jenis kelamin,


jumlah penduduk laki-laki lebih banyak daripada perempuan. Jumlah
penduduk laki laki sebanyak 79 penduduk (51%), sedangkan jumlah
penduduk perempuan sebanyak 76 penduduk (49%).

4. Umur

Tabel 2.4 Distribusi umur penduduk RT 2 RW 10 Kelurahan Srondol Kulon


Kota Semarang Tahun 2020

Umur (tahun) Frekuensi Presentase


0-<1 1 0,64%
1-<5 12 7,74%
5 - <14 15 9,67%
14 - <20 21 13,54%
20 - <35 39 25,16%
35 - <50 45 29%
50 - < 60 14 9%
>60 8 5,16%
Total 155 100%

Grafik 2.4 Distribusi Umur

Dari 155 penduduk di RT 2 yang terbanyak berusia dalam rentang 35-


<50 tahun 45 orang (29%), sedangkan paling sedikit adalah rentang usia 0 -
<1 tahun yaitu sebanyak 1 orang (0,64%).
5) Sosial Budaya
a. Pendidikan
Tabel 2.5 Distribusi pendidikan penduduk RT 02 RW 10 Kelurahan Srondol
Kulon Kota Semarang Tahun 2020.

Pendidikan Frekuensi Persentase


Belum sekolah 13 8,39%
Tidak tamat SD 34 21,93%
Belum tamat SD 12 7,74%
SD 26 16,78%
SLTP 22 14,19%
SLTA 48 30,97%
PT 0 0%
Jumlah 155 100%

Grafik 2.5 Distribusi Jumlah Penduduk Menurut Pendidikan

Dari 155 penduduk, tingkat pendidikan terbanyak yaitu SLTA/SMA


dengan jumlah 48 orang (30,97%) dan tidak ada yang berpendidikan
perguruan tinggi (PT).

b. Agama

Tabel 2.6 Distribusi agama yang dianut oleh RT 02 RW 10 Kelurahan


Srondol Kulon Kota Semarang Tahun 2020

Agama Frekuensi Persentase


Islam 146 94%
Kristen 9 6%
Katolik 0 0%
Hindu 0 0%
Budha 0 0%
Jumlah 155 100%

Grafik 2.6 Distribusi Jumlah Penduduk Menurut Agama

Sebanyak 155 penduduk, 146 orang (94%) menganut agama Islam


dan sebanyak 9 orang (6%) menganut agama kristen.

6. Sosial Ekonomi
Tabel 2.7 Distribusi sosial ekonomi atau pekerjaan penduduk RT02 RW
10 Kelurahan Srondol Kulon Kota Semarang Tahun 2020

Pekerjaan Frekuensi Persentase


Buruh Harian 28 35%
Petani 1 1%
Dagang / wirausaha 2 3%
Pegawai Swasta 47 59%
Pegawai Negeri 2 3%
ABRI 0 0%
Pensiunan 0 0%
Jumlah 80 100%
Grafik 2.7 Distribusi Sosial Ekonomi Atau Pekerjaan
Berdasarkan tabel dan grafik diatas dapat diketahui dari 155
penduduk, pekerjaan yang paling banyak adalah pegawai swasta yaitu
sebanyak 47 orang (59%) dan tidak ada yang bekerja sebagai ABRI dan
pensiunan.

II. KESEHATAN KELUARGA

1. Kesehatan Anak
a. Jumlah anak usia 0-14 bulan sebanyak 3 anak
b. Data Imunisasi Anak Usia 0-14 Bulan
Tabel 2.8 Data Imunisasi Anak Usia 0-14 Bulan

Jenis Imunisasi Frekuensi Persentase


BCG 3 100%
DPT I 3 100%
DPT II 3 100%
DPT III 3 100%
POLIO I 3 100%
POLIO II 3 100%
POLIO III 3 100%
POLIO IV 3 100%
CAMPAK 3 100%
HEPATITIS 3 100%
BELUM IMUNISASI 0 0%
Jumlah anak usia 0-14
bulan 3 100%

Grafik 2.8 Data Imunisasi Anak Usia 0-14 Bulan

Berdasarkan tabel diatas maka untuk kesehatan anak sudah bagus,


semua anak sudah dilakukan imunisasi secara lengkap.

c. Distribusi KMS Balita


Tabel 2.9 Distribusi KMS Balita

Indikator Jumlah Persentase


Punya KMS 11 92%
Tidak punya KMS 1 8%
JUMLAH 12 100%
Grafik 2.9 Distribusi KMS Balita

Berdasarkan tabel di atas, maka distribusi KMS balita sudah baik,


hanya 1 orang yang tidak memiliki buku KMS.

d. Gizi Balita
Tabel 2.10 Gizi Balita

Indikator Jumlah Persentase


Gizi Lebih 1 8%
Gizi Baik 11 92%
Gizi Kurang 0 0%
Gizi Buruk 0 0%
JUMLAH 12 100%
Grafik 2.10 Gizi Balita

Berdasarkan tabel di atas, gizi balita sudah baik yaitu ada 11 anak
(92%), sedangkan yang memiliki gizi lebih hanya 1 anak dan tidak ada
yang mengalami gizi kurang/buruk.

e. Pemeriksaan Balita
Tabel 2.11 Pemeriksaan Balita

Indikator Jumlah Persentase


Rumah Sakit 0 0%
Puskesmas 12 100%
Dokter,bidan,perawat 0 0%
Pengobatan Alternatif 0 0%
Tidak Periksa 0 0%
JUMLAH 12 100%
Grafik 2.11 Pemeriksaan Balita

Berdasarakan tabel di atas, semua pemeriksaan balita di RT 02


kebanyakan dilakukan di Puskesmas yaitu sebanyak 12 anak.

2. Kesehatan Ibu
a. Keadaan Ibu (Khusus Pasangan Usia Subur)
Tabel 2.12 Keadaan PUS

PUS Frekuensi Persentase


Hamil 1 3%
Tidak Hamil 28 97%
JUMLAH 29 100%
Grafik 2.12 Keadaan PUS
b. Usia Kehamilan (Jumlah Ibu Hamil)
Tabel 2.13 Usia Kehamilan

Usia Kehamilan Frekuensi Presentase


TRIMESTER I 1 100%
TRIMESTER II 0 0%
TRIMESTER III 0 0%
JUMLAH 1 100%

Grafik 2.13 Usia Kehamilan

c. Tekanan Darah (Jumlah Ibu Hamil)


Tabel 2.14 Tekanan Darah Ibu Hamil

Tekanan Darah Frekuensi Persentase


HIPERTENSI 0 0%
NORMAL 1 100%
HIPOTENSI 0 0%
JUMLAH 1 100%
Grafik 2.14 Tekanan Darah Ibu Hamil
d. Status Anemia (Jumlah Ibu Hamil)
Tabel 2.15 Status Anemia Ibu Hamil

Status Anemia Frekuensi Persentase


ANEMIA 0 0%
TIDAK ANEMIA 1 100%
JUMLAH 1 100%

Grafik 2.15 Status Anemia Ibu Hamil

e. Pemeriksaan Kehamilan (Jumlah Ibu Hamil)


Tabel 2.16 Pemeriksaan Kehamilan

Pemeriksaan Kehamilan Frekuensi Persentase


Sebulan sekali 1 100%
Kadang-kadang 0 0%
Tidak pernah periksa 0 0%
JUMLAH 1 100%

Grafik 2.16 Pemeriksaan Kehamilan

f. Imunisasi Ibu Hamil (Jumlah Ibu Hamil)


Tabel 2.17 Imunisasi Ibu Hamil

Imunisasi Ibu Hamil Frekuensi Persentase


Mendapat TFT sesuai umur hamil 1 100%
Belum mendapat TFT 0 0%
JUMLAH 1 100%

Grafik 2.17 Imunisasi Ibu Hamil


g. Tempat Pemeriksaan Kehamilan (Jumlah Ibu Hamil)
Tabel 2.18 Tempat Pemeriksaan Kehamilan

Tempat Pemeriksaan Frekuensi Persentase


Kehamilan
Rumah Sakit 0 0%
Puskesmas 1 100%
Dokter, Bidan, Perawat 0 0%
Dukun bayi terlatih 0 0%
Tidak periksa 0 0%
JUMLAH 1 100%

Grafik 2.18 Tempat Pemeriksaan Kehamilan


h. Makanan Waktu Hamil (Jumlah Ibu Hamil)
Tabel 2.19 Makanan Waktu Hamil

Makanan waktu hamil Frekuensi Persentase


Berpantang 0 0%
Tidak berpantang 1 100%
JUMLAH 1 100%
Grafik 2.19 Makanan Waktu Hamil

Berdasarkan tabel diatas, pasangan usia subur yang hamil di RT 02


hanya 1 orang sedang trimester pertama, TD ibu normal, tidak
mengalami anemia serta melakukan pemeriksaan kehamilan sebulan
sekali di Puskesmas dan sudah mendapatkan imunisasi TFT sesuai umur,
ibu juga tidak memiliki makanan pantangan waktu hamil.

i. Pertolongan Persalinan Anak Terakhir (Jumlah Persalinan Periode 1


Tahun)
Tabel 2.20 Pertolongan Persalinan Anak Terakhir

Pertolongan Persalinan Frekuensi Persentase


Rumah Sakit 0 0%
Puskesmas 0 0%
dokter, bidan, perawat 0 0%
Dukun bayi terlatih 0 0%
Ditolong sendiri 0 0%
JUMLAH 0 0%
Grafik 2.20 Pertolongan Persalinan Anak Terakhir

Berdasarkan data diatas, maka pertolongan persalian di RT 02


dalam periode 1 tahun ini belum ada.

j. Kebiasaan Ibu Meneteki (Jumlah ibu yang memiliki balita)


Tabel 2.21 Kebiasaan Ibu Meneteki

Umur Frekuensi Persentase


0 - 2 bulan 0 0%
3 - 6 bulan 3 25%
7 - 12 bulan 0 0%
13-24 bulan 9 75%
JUMLAH 12 100%
Grafik 2.21 Kebiasaan Ibu Meneteki

Berdasarkan data diatas, maka kebiasaan ibu meneteki di RT 02


yaitu dengan balita umur 3-6 bulan ada 3 orang, sedangkan yang berumur
13-24 bulan sebanyak 9 orang.

3. Keluarga Berencana (KB)


a. Jumlah Pasangan Usia Subur (PUS)
Tabel 2.22 Jumlah PUS

PUS Frekuensi Persentase


Ikut KB 19 68%
Tidak ikut KB 2 7%
Drop Out 7 25%
JUMLAH 28 100%
Grafik 2.22 Jumlah PUS

Berdasarkan data diatas, jumlah pasangan usia subur yang mengikuti


program KB sebanyak 19 PUS (68% dari 28 PUS). Sedangkan pasangan
usia subur yang tidak mengikuti program KB sebanyak 2 PUS (7% dari 28
PUS). Dan PUS yang Drop out sebanyak 7 PUS (25% dari 28 PUS).

b. Jumlah Pemakaian Alat Kontrasepsi (Jumlah yang Ikut KB)


Tabel 2.23 Jumlah Pemakaian Alat Kontrasepsi

Jenis KB Frekuensi Persentase


IUD (SPIRAL) 2 11%
MOP (VASEKTOMI) 0 0%
MOW (TUBEKTOMI) 1 5%
PIL 8 42%
SUNTIKAN 7 37%
KONDOM 1 5%
SUSUK 0 0%
JUMLAH 19 100%

Grafik 2.23 Jumlah Pemakaian Alat Kontrasepsi

Berdasarkan data diatas, jumlah pemakaian alat kontrasepsi yang


mengikuti KB IUD/Spiral sebanyak 2 orang (11% dari 19 orang). Yang
mengikuti KB MOW/Tubektomi sebanyak 1 orang (5% dari 19 orang).
Yang mengikuti KB Pil sebanyak 8 orang (42% dari 19 orang). Yang
mengikuti KB Suntik sebanyak 7 orang (37% dari 19 orang). Dan yang
mengikuti KB Kondom sebanyak 1 orang (5% dari 19 orang). Kemudian
yang mengikuti KB MOP/Vasektomi dan susuk tidak ada atau 0%.

c. Alasan Belum Mengikuti KB (Jumlah yang Belum KB)


Tabel 2.24 Alasan Belum Mengikuti KB

Alasan Frekuensi Persentase


Belum mempunyai anak 1 50%
Ingin tambah anak 0 0%
Takut/ragu-ragu 1 50%
Tidak diijinkan oleh suami/keluarga 0 0%
JUMLAH 2 100%

Grafik 2.24 Alasan Belum Mengikuti KB

Berdasarkan data diatas, jumlah alasan yang belum mengikuti


program KB dengan alasan belum ingin mempunyai anak sebanyak 1
orang (50% dari 2 orang). Sedangkan dengan alasan takut / ragu-ragu
sebanyak 1 orang (50% dari 2 orang). Dan yang dengan alasan ingin
tambah anak dan tidak diijinkan suami/keluarga sebanyak 0% atau tidak
ada.

d. Alasan Drop Out


Tabel 2.25 Alasan Drop Out

Alasan Frekuensi Persentase


Ingin punya anak lagi 2 28 %
Kelainan medis/tidak cocok 1 15 %
Lain-lain 4 57 %
Jumlah 7 100%

Grafik 2.25 Alasan Drop Out

Berdasarkan data diatas, jumlah alasan Drop Out dengan alasan


ingin punya anak lagi sebanyak 2 orang (28% dari 7 orang). Sedangkan
dengan alasan kelainan medis/tidak cocok sebanyak 1 orang (15% dari 7
orang). Dan yang dengan alasan lain-lain sebanyak 4 orang (57% dari 7
orang).

4. Gizi
a. Kebiasaan Makan (Jumlah KK)
Tabel 2.26 Kebiasaan Makan

KEBIASAAN MAKAN FREKUENSI PERSENTASE


Satu Kali Sehari 0 0%
Dua Kali Sehari 0 0%
Tiga Kali Sehari 52 100%
JUMLAH 52 100%
Grafik 2.26 Kebiasaan Makan

Berdasarkan data diatas, jumlah kebiasaan makan keluarga dengan


kebiasaan tiga kali sehari sebanyak 52 KK dengan persentase 100%.
Sedangkan keluarga dengan kebiasaan makan satu kali sehari dan dua kali
sehari tidak ada atau 0%.

b. Cara Memilih Bahan Makanan


Tabel2.27 Cara Memilih Bahan Makanan

Cara Memilih Bahan Makanan Frekuensi Persentase

Mengerti 52 100%
Belum Mengerti 0 0%
JUMLAH 52 100%
Grafik 2.27 Cara Memilih Bahan Makanan

Berdasarkan data diatas, jumlah seluruh keluarga RT 02 mengerti


cara memilih bahan makanan yaitu sebanyak 52 KK atau 100%. Jumlah
keluarga yang belum mengerti sebanyak 0% atau tidak ada.

c.
Cara Memasak
Persentase c.
Makanan Frekuensi
c.
Mengerti 52 100%
c.
Belum Mengerti 0 0%
c.
JUMLAH 52 100%
c.
Cara Memasak Makanan
Tabel 2.28 Cara Memasak Makanan
Grafik 2.28 Cara Memasak Makanan

Berdasarkan data diatas, jumlah seluruh keluarga RT 02 mengerti


cara memasak makanan yaitu sebanyak 52 KK atau 100%. Jumlah
keluarga yang belum mengerti sebanyak 0% atau tidak ada.

d. Cara Menyajikan Makanan


Tabel 2.29 Cara Menyajikan Makanan

Cara Menyajikan
Frekuensi Persentase
Makanan
Mengerti 52 100%
Belum Mengerti 0 0%
JUMLAH 52 100%
Grafik 2.29 Cara Menyajikan Makanan

Berdasarkan data diatas, jumlah seluruh keluarga RT 02 mengerti


cara menyajikan makanan yaitu sebanyak 52 KK atau 100%. Jumlah
keluarga yang belum mengerti sebanyak 0% atau tidak ada.

e. Cara Menyimpan Makanan


Tabel 2.30 Cara Menyimpan Makanan

Cara Menyimpan
Frekuensi Persentase
Makanan
Mengerti 52 100%
Belum Mengerti 0 0%
JUMLAH 52 100%
Grafik 2.30 Cara Menyimpan Makanan

Berdasarkan data diatas, jumlah seluruh keluarga RT 02 mengerti


cara menyimpan makanan yaitu sebanyak 52 KK atau 100%. Jumlah
keluarga yang belum mengerti sebanyak 0% atau tidak ada.

5. Personal Hygiene
a. Kebiasaan Mandi dalam Sehari (Jumlah KK)
Distribusi berdasarkan kebiasaan mandi dalam sehari di RT 02
RW X Kelurahan Srondol Kulon Kecamatan Banyumanik Kota
Semarang Tahun 2020 sebagai berikut:
Tabel 2.31 Kebiasaan Mandi dalam Sehari

Kebiasaan Mandi Frekuensi Persentase


Satu kali sehari 0 0%
Dua kali sehari 52 100%
Tiga kali sehari 0 0%
JUMLAH 52 100%
Grafik 2.31 Kebiasaan Mandi dalam Sehari

Dari diagram menunjukkan bahwa semua warga (52 KK) RT 02


RW X mempunyai kebiasaan mandi dua kali dalam sehari.

b. Penggunaan Sabun Mandi


Distribusi berdasarkan kebiasaan penggunaan sabun mandi di RT 02
RW X Kelurahan Srondol Kulon Kecamatan Banyumanik Kota Semarang
Tahun 2020 sebagai berikut:
Tabel 2.32 Penggunaan Sabun

Penggunaan Sabun Frekuensi Persentase


Ya 52 100%
Tidak 0 0%
JUMLAH 52 100%
Grafik 2.32 Penggunaan Sabun

Dari diagram menunjukkan bahwa semua warga (52 KK) RT 02


RW X menggunakan sabun saat mandi.

c. Kebiasaan Menggosok Gigi


Distribusi berdasarkan kebiasaan menggosok gigi di RT 02 RW X
Kelurahan Srondol Kulon Kecamatan Banyumanik Kota Semarang Tahun
2020 sebagai berikut:
Tabel 2.33 Kebiasaan Menggosok Gigi

Kebiasaan Gosok Gigi Frekuensi Persentase


Satu kali sehari 0 0%
Dua kali sehari 52 100%
Tiga kali sehari 0 0%
JUMLAH 52 100%
Grafik 2.33 Kebiasaan Menggosok Gigi

Dari diagram menunjukkan bahwa semua warga (52 KK) RT 02


RW X mempunyai kebiasaan menggosok gigi setiap hari.

d. Kebiasaan Mengganti Pakaian


Distribusi berdasarkan kebiasaan mengganti pakaian di RT 02 RW X
Kelurahan Srondol Kulon Kecamatan Banyumanik Kota Semarang Tahun
2020 sebagai berikut:
Tabel 2.34 Kebiasaan Mengganti Pakaian

Kebiasaan Ganti Pakaian Frekuensi Persentase


Tiap hari 52 100%
Tiap dua hari 0 0%
Tiap tiga hari 0 0%
Lebih dari tiga hari 0 0%
JUMLAH 52 100%

Grafik 2.34 Kebiasaan Mengganti Pakaian


Dari diagram menunjukkan bahwa semua warga (52 KK) RT 02
RW X mempunyai kebiasaan mengganti pakaian setiap hari.
e. Tempat Mandi
Distribusi berdasarkan tempat mandi di RT 02 RW X Kelurahan
Srondol Kulon Kecamatan Banyumanik Kota Semarang Tahun 2020
sebagai berikut:
Tabel 2.35 Tempat Mandi

Tempat Mandi Frekuensi Persentase


Kamar mandi sendiri 47 90%
Sungai 5 10%
MCK 0 0%
Lain-lain 0 0%
JUMLAH 52 100%

Grafik 2.35 Tempat Mandi


Dari diagram menunjukkan bahwa dari 52 rumah KK RT 02 RW X
mempunyai kamar mandi sendiri sejumlah 47 KK (90%) dan 5 KK (10%)
mandi di sungai.

6. Data Kesakitan
a. Dalam 1 bulan jumlah yang sakit di RT 02 sebanyak 17 jiwa.
Grafik 2.36 Jumlah yang sakit dalam 1 Bulan
Dari diagram menunjukkan bahwa dari 155 penduduk, jumlah
yang sakit dalam 1 bulan sebanyak 17 orang.
b. Distribusi Data Penyakit yang Diderita dalam Kurun 1 Bulan di RT 02
Tabel 2.36 Data Penyakit yang Diderita dalam Waktu 1 Bulan

NAMA PENYAKIT JUMLAH PRESENTASE


Diare 0 0%
Penyakit saluran pencernaan lain 0 0%
ISPA 0 0%
Penyakit saluran pernapasan lain 0 0%
Panas, batuk, pilek 3 17,6%
Infeksi kulit/penyakit kulit 0 0%
Penyakit gigi 0 0%
Penyakit mata 0 0%
Rematik, Asam Urat 0 0%
Hipertensi 12 70,6%
DM 2 11,8%
Ginjal 0 0%
Kecacatan Mental 0 0%
Stroke 0 0%
Kolesterol 0 0%
 Total 15 100%
Grafik 2.37 Distribusi Penyakit yang Diderita
Dari diagram menunjukkan bahwa dari 17 orang yang sakit, jenis
penyakit terbanyak yaitu Hipertensi ada 12 orang (70,6%), kemudian
panas, batuk, pilek ada 3 orang (17,6%), dan Diabetes Melitus ada 2 orang
(11,8%).
c. Pertolongan Pengobatan
Distribusi berdasarkan pertolongan umtuk pengobatan warga RT
02 RW X Kelurahan Srondol Kulon Kecamatan Banyumanik Kota
Semarang Tahun 2020 sebagai berikut:
Tabel 2.37 Pertolongan Pengobatan

Pertolongan Pengobatan Jumlah Presentase


Rumah Sakit 0 0%
Puskesmas 17 100%
Dokter, bidan, perawat 0 0%
Pengobatan alternatif 0 0%
Diobati sendiri 0 0%
Tidak diobati 0 0%
Total 17 100%

Grafik 2.38 Pertolongan Pengobatan


Dari diagram menunjukkan bahwa dari semua 17 orang yang sakit
pertolongan untuk mendapatkan pengobatan ke Puskesmas.

7. Data Kematian Dalam 1 Tahun

a. Jumlah Kematian Dalam 1 Tahun


Distribusi berdasarkan jumlah kematian dalam 1 tahun di RT 02 RW
X Kelurahan Srondol Kulon Kecamatan Banyumanik Kota Semarang
Tahun 2020 sebagai berikut:

Tabel 2.39 Jumlah Kematian dalam 1 Tahun


Usia Frekuensi Presentase (%)
0 - < 1 tahun 0 0%
1 - < 5 tahun 0 0%
5 - < 15 tahun 0 0%
> 15 tahun 0 0%
Jumlah 0 0%

Grafik 2.40 Jumlah Kematian dalam 1 Tahun


Dari diagram menunjukkan bahwa tidak ada kematian dalam 1
tahun terakhir dari total 155 penduduk.
b. Penyebab Meninggal
Distribusi berdasarkan penyebab kematian di RT 02 RW X Kelurahan
Srondol Kulon Kecamatan Banyumanik Kota Semarang Tahun 2020
sebagai berikut:
Tabel 2.40 Penyebab Meninggal

Sebab Meninggal Frekuensi Presentase


Sakit 0 0%
Persalinan 0 0%
Kecelakaan/ruda paksa 0 0%
Lanjut usia 0 0%
Lain-lain 0 0%
Jumlah 0 0%

Grafik 2.41 Sebab Meninggal


Dari diagram menunjukkan bahwa tidak ada penyebab meninggal
karena tidak ada kematian dalam 1 tahun terakhir dari total 155 penduduk.
c. Pertolongan Sebelum Meninggal
Distribusi berdasarkan pertolongan sebelum meninggal di RT 02
RW X Kelurahan Srondol Kulon Kecamatan Banyumanik Kota Semarang
Tahun 2020 sebagai berikut:
Tabel 2.41 Pertolongan Sebelum Meninggal

Pertolongan Sebelum Meninggal Frekuensi Presentase

Rumah Sakit 0 0%
Puskesmas 0 0%
Dokter, Bidan, Perawat 0 0%
Pengobatan Alternatif 0 0%
Ditolong sendiri/keluarga 0 0%
Tidak Dilakukan Pertolongan 0 0%
Jumlah 0 0%

Grafik 2.42 Pertolongan Sebelum Meninggal

Dari diagram menunjukkan bahwa tidak ada pertolongan sebelum


meninggal karena tidak ada kematian dalam 1 tahun terakhir dari total 155
penduduk.
III. SITUASI KESEHATAN LINGKUNGAN
1. Perumahan
a. Bentuk Bangunan (51 rumah)
Tabel 2.42 Bentuk Bangunan
Bentuk Bangunan Frekuensi Presentase
Permanen 46 90%
Semi permanen 5 10%
Darurat 0 0%
Jumlah 51 100%

Grafik 2.43 Bentuk Bangunan


Dari 51 jumlah rumah penduduk di RT2 Kelurahan Srondol Kulon
terdapat beragam jenis bangunan yaitu permanen terdapat 46 rumah
(90%), jenis bangunan semi permanen 5 rumah (10%), dan darurat terdapt
0 rumah (0%).
b. Lantai (51 rumah)
Tabel 2.43 Jenis Lantai
Lantai Frekuensi Presentase
Tegel / keramik 36 71%
Semen 12 24%
Papan 0 0%
Tanah 3 6%
Jumlah 51 100%

Grafik 2.44 Jenis Lantai


Dari 51 jumlah rumah penduduk di RT2 Kelurahan Srondol Kulon
terdapat beragam jenis lantai yaitu tegel/keramik terdapat 36 rumah (71%),
jenis lantai semen 12 rumah (24%), dan jenis lantai papan terdapat 0
rumah (0%), jenis lantai tanah terdapat 3 rumah (6%).
c. Ventilasi ( 51 rumah)
Tabel 2.44 Ventilasi
Ventilasi Frekuensi Presentase
Cukup 48 94%
Kurang 3 6%
Jumlah 51 100%
Grafik 2.45 Ventilasi
Dari 51 jumlah rumah penduduk di RT 02 Kelurahan Srondol
Kulon terdapat beragam jenis ventilasi yaitu ventilasi cukup terdapat 48
rumah (94%), jenis ventilasi kurang 3 rumah (6%).
d. Penerangan (51 rumah)
Tabel 2.45 Penerangan
Penerangan Frekuensi Presentase
Cukup 49 96%
Kurang 2 4%
Jumlah 51 100%

Grafik 2.46 Penerangan


Dari 51 jumlah rumah penduduk di RT 02 Kelurahan Srondol
Kulon terdapat beragam jenis penerangan yaitu penerangan cukup
terdapat 49 rumah (96%), jenis penerangan kurang 2 rumah (4%).
e. Kebersihan dalam rumah (51 rumah)
Tabel 2.46 Kebersihan dalam Rumah
Kebersihan dalam rumah Frekuensi Presentase
Cukup 35 69%
Kurang 16 31%
Jumlah 51 100%
Grafik 2.47 Kebersihan dalam Rumah
Dari 51 jumlah rumah penduduk di RT 02 Kelurahan Srondol
Kulon terdapat beragam jenis kebersihan dalam rumah yaitu kebersihan
cukup terdapat 35 rumah (69%), kebersihan kurang 16 rumah (31%).
f. Kebersihan Lingkungan Rumah (51 rumah)
Tabel 2.47 Kebersihan Lingkungan Rumah
Kebersihan lingkungan rumah Frekuensi Presentase
Cukup 39 76%
Kurang 12 24%
Jumlah 51 100%
Grafik 2.48 Kebersihan Lingkungan Rumah
Dari 51 jumlah rumah penduduk di RT2 Kelurahan Srondol Kulon
terdapat beragam jenis kebersihan lingkungan rumah yaitu kebersihan
cukup terdapat 39 rumah (76%), kebersihan kurang 12 rumah (24%).
g. Kandang dalam rumah (51 rumah)
Tabel 2.48 Kandang dalam Rumah
Kandang dalam rumah Frekuensi Presentase
Ada 44 86%
Tidak ada 7 14%
Jumlah 51 100%
Grafik 2.49 Kandang dalam Rumah
Dari 51 jumlah rumah penduduk di RT 02 Kelurahan Srondol
Kulon terdapat masyarakat yang memiliki kandang dalam rumah yaitu 44
rumah (86%), dan yang tidak memiliki kandang dalam rumah sebanyak 7
rumah (14%).

2. Pekarangan
a. Pekarangan (51 rumah)
Tabel 2.49 Pekarangan
Pekarangan Frekuensi Presentase
Ada 22 43%
Tidak ada 29 57%
Jumlah 51 100%

Grafik 2.50 Pekarangan


Dari 51 jumlah rumah penduduk di RT2 Kelurahan Srondol Kulon
terdapat masyarakat yang memiliki pekarangan rumah yaitu 22 rumah
(43%), dan yang tidak memiliki pekarangan rumah sebanyak 29 rumah
(57%).
b. Pemanfaatan pekarangan (22 rumah yg ada pekarangan)
Tabel 2.50 Pemanfaatan Pekarangan
Pemanfaatan Pekarangan Frekuensi Presentase
Ditanami 5 23%
Tidak ditanami 17 77%
Jumlah 22 100%

Grafik 2.51 Pemanfaatan Pekarangan


Dari 22 jumlah rumah penduduk di RT2 Kelurahan Srondol Kulon
terdapat masyarakat yang memiliki pekarangan rumah yang ditanami
tanaman yaitu 5 rumah (23%), dan yang tidak ditanami tanaman sebanyak
17 rumah (77%).
c. Keadaan Pekarangan (22 rumah yg ada pekarangan)
Tabel 2.51 Keadaan Pekarangan
Keadaan pekarangan Frekuensi Presentase
Kering 22 100%
Becek 0 0%
Tergenang 0 0%
Jumlah 22 100%
Grafik 2.52 Keadaan Pekarangan
Dari 22 jumlah rumah pekarangan rumah penduduk di RT 02
Kelurahan Srondol Kulon terdapat pada umunya memiliki pekarangan
yang kering.

3. Kebutuhan Air Minum


a. Didapat dari : (51 rumah)
Tabel 2.52 Sumber Air Minum
Sumber Air Frekuensi Presentase
PAM 0 0%
Sumur 0 0%
Sungai 0 0%
Mata Air 51 100%
Jumlah 51 100%
Grafik 2.53 Sumber Air
Dari 51 jumlah rumah penduduk di RT 02 Kelurahan Srondol
Kulon terdapat masyarakat mendapatkan kebutuhan air minum 100% dari
mata air.
b. Keadaan Air (51 rumah)
Tabel 2.53 Keadaan Air
Keadaan Air Frekuensi Presentase
Jernih 51 100%
Keruh 0 0%
Jumlah 51 100%

Grafik 2.54 Keadaan Air


Dari 51 jumlah rumah penduduk di RT 02 Kelurahan Srondol
Kulon masyarakat mendapatkan kebutuhan air minum dari mata air
dengan keadaan air jernih.
c. Penggunaan Air Minum (51 rumah)
Tabel 2.54 Penggunaan Air Minum
Penggunaan Air Minum Frekuensi Presentase
Dimasak 51 100%
Tidak Dimasak 0 0%
Jumlah 51 100%

Grafik 2.55 Penggunaan Air Minum


Dari 51 jumlah rumah penduduk di RT2 Kelurahan Srondol Kulon
terdapat masyarakat mendapatkan kebutuhan air minum dari mata air dan
masyarakat menggunakan air minum yang 100% dimasak.
4. Tempat Pembuangan Air Limbah
a. Tempat Pembuangan Air Limbah (51 rumah)
Tabel 2.55 Tempat Pembuangan Air Limbah
Tempat Pembuangan Air Limbah Frekuensi Presentase
Diselokan 0 0%
Disungai 51 100%
Dicomberan 0 0%
Disembarang 0 0%
Jumlah 51 100%

Grafik 2.56 Tempat Pembuangan Air Limbah


b. Keadaan Tempat Pembuangan Air Limbah (51 rumah)
Tabel 2.56 Keadaan Tempat Pembuangan Air Limbah
Keadaan Tempat Pembuangan Frekuensi Presentase
Air Limbah
Lancar 51 100%
Tergenang 0 0%
Jumlah 51 100%
Grafik 2.57 Keadaan Pembuangan Air Limbah
Dari 51 jumlah rumah penduduk di RT 02 Kelurahan Srondol
Kulon masyarakat pada umumnya menggunakan sungai sebagai tempat
pembuangan air limbah dan dengan keadaan pembuangan limbah air
lancar.

5. Pembuangan Sampah ( 51 Rumah)


Tabel 2.57 Pembuangan Sampah
Tempat Pembuangan Sampah Frekuensi Presentase
Bak sampah 0 0%
Lobang sampah 0 0%
Ditimbun 0 0%
Dibakar 8 16%
Disungai 0 0%
Disembarang 43 84%
Jumlah 51 100%
Grafik 2.58Pembuangan Sampah
Dari 51 jumlah rumah penduduk di RT2 Kelurahan Srondol Kulon
terdapat masyarakat yang membuang sampah sembarangan sebanyak
43 rumah (84%) dan membakarnya sebanyak 8 rumah (16%).

6. Pembuangan Tinja
a. Kebiasaan Buang Air Besar (BAB) - (51 Rumah)
Tabel 2.58 Kebiasaan BAB
Kebiasaan BAB Frekuensi Presentase
Kakus milik sendiri 46 90%
MCK umum 0 0%
Sungai 5 10%
Sawah 0 0%
Sembarangan 0 0%
Lain-lain 0 0%
Jumlah 51 100%
Grafik 2.59 Kebiasaan BAB
Dari 51 jumlah rumah penduduk di RT2 Kelurahan Srondol Kulon
masyarakat memiliki kebiasaan buang air besar di kakus milik sendiri
sebnayak 46 rumah (90%) dan buang air besar disungai sebanyak 5 rumah
(10%).
b. Keadaan Kakus
Tabel 2.59 Keadaan Kakus
Keadaan kakus Frekuensi Presentase
Bersih 46 100%
Kotor 0 0%
Jumlah 46 100%
Grafik 2.60 Keadaan Kakus
Dari 51 jumlah rumah penduduk di RT 02 Kelurahan Srondol
Kulon masyarakat yang memiliki kakus sebanyak 46 rumah.
c. Jarak Septik Tank dengan Sumur
Tabel 2.60 Jarak Septik Tank dengan Sumur
Jarak septik tank dengan sumur Frekuensi Presentase
Lebih dari 10 meter 46 100%
Kurang dari 10 meter 0 0%
Jumlah 46 100%
Grafik 2.61 Jarak Septik Tank dengan Sumur
Dari 46 jumlah rumah penduduk di RT 02 Kelurahan Srondol
Kulon masyarakat yang memiliki kakus dengan jarak septi tank dengan
sumur pada umumnya berjarak lebih dari 10 meter dari rumah.

7. Vektor / Serangga
a. Lalat (51 rumah)
Tabel 2.61Frekuensi Lalat
Lalat Frekuensi Presentase
Sedikit 12 24%
Banyak 39 76%
Jumlah 51 100%

Grafik 2.62 Frekuensi Lalat


Dari 51 jumlah rumah penduduk di RT 02 Kelurahan Srondol
Kulon masyarakat yang mengeluhkan adanya serangga, terdapat 12 rumah
(24%) rumah yang mengeluh sedikit lalat dan 39 rumah (76%) banyak
lalat.
b. Nyamuk (51 rumah)
Tabel 2.62 Frekuensi Nyamuk
Nyamuk Frekuensi Presentase
Sedikit 5 10%
Banyak 46 90%
Jumlah 51 100%

Grafik 2.63 Frekuensi Nyamuk


Dari 51 jumlah rumah penduduk di RT 02 Kelurahan Srondol
Kulon masyarakat yang mengeluhkan adanya nyamuk, terdapat 5 rumah
(10%) rumah yang mengeluh sedikit nyamuk dan 46 rumah (90%) banyak
nyamuk.
c. Kecoa (51 rumah)
Tabel 2.63 Frekuensi Kecoa
Kecoa Frekuensi Presentase
Sedikit 33 65%
Banyak 18 35%
Jumlah 51 100%
Grafik 2.64 Frekuensi Kecoa
Dari 51 jumlah rumah penduduk di RT2 Kelurahan Srondol Kulon
masyarakat yang mengeluhkan adanya nyamuk, terdapat 33 rumah (65%)
rumah yang mengeluh sedikit nyamuk dan 18 rumah (35%) banyak
nyamuk.
d. Tikus (51 rumah)
Tabel 2.64 Frekuensi Tikus
Tikus Frekuensi Presentase
Sedikit 39 76%
Banyak 12 24%
Jumlah 51 100%
Grafik 2.65 Frekuensi Tikus
Dari 51 jumlah rumah penduduk di RT 02 Kelurahan Srondol
Kulon masyarakat yang mengeluhkan adanya tikus, terdapat 39 rumah
(76%) rumah yang mengeluh sedikit tikus dan 12 rumah (24%) banyak
tikus.

8. PSN
a. Jumlah rumah
Tabel 2.65 Jumlah Rumah
Rumah Frekuensi Presentase
Jumlah Rumah 51 100%
Jumlah 51 100%
Grafik 2.66 Jumlah Rumah
Dari 51 jumlah rumah penduduk di RT 02 Kelurahan Srondol
Kulon masyarakat yang memiliki rumah.
b. Jumlah Container di dalam Rumah
Tabel 2.67 Jumlah Container di dalam Rumah
Jumlah container didalam rumah Frekuensi Presentase
Yang ada airnya 51 100%
Yang berjentik 0 0%
Jumlah 51 100%

Grafik 2.68 Jumlah Container di dalam Rumah


Dari 51 jumlah rumah penduduk di RT 02 Kelurahan Srondol
Kulon masyarakat pada umumnya memiliki container didalam rumah yang
ada airnya.
c. Menguras Bak (51 Rumah)
Tabel 2.68 Menguras Bak
Menguras bak Frekuensi Presentase
Seminggu sekali 34 67%
Kadang-kadang 17 33%
Jumlah 51 100%

Grafik 2.69 Menguras Bak


Dari 51 jumlah rumah penduduk di RT 02 Kelurahan Srondol
Kulon masyarakat melakukan pengurasan bak, terdapat 34 rumah (67%)
rumah yang melakukan pengurasan seminggu sekali dan terdapat 17
rumah (33%) kadang-kadang melakukan pengurasan bak.

IV. Situasi Sosial Ekonomi


1. Alokasi Dana untuk Jaminan Kesehatan
Tabel 2.69 Alokasi Dana untuk Jaminan Kesehatan (Jumlah KK)

Alokasi Dana Frekuensi Presentase


Ada 39 75%
Tidak ada 13 25%
Jumlah 52 100%

Grafik 2.70 Alokasi Dana untuk Jaminan Kesehatan

Dari 52 KK, KK yang mengalokasikan dana perekonomian untuk


jaminan kesehatan sebanyak 75%, sedangkan KK yang tidak
mengalokasikan dana perekonomian untuk jaminan kesehatan sebanyak
25%. Jadi, mayoritas KK mengalokasikan dana untuk jaminan kesehatan.

2. Keaktifan Keluarga dalam Organisasi Sosial

Tabel 2.70 Keaktifan Keluarga dalam Organisasi Sosial (Jumlah KK)


Keaktifan Keluarga Frekuensi Presentase
Baik 35 67%
Kurang 17 33%
Jumlah 52 100%
Grafik 2.71 Keaktifan Keluarga dalam Organisasi Sosial

Dari 52 KK, KK yang aktif mengikuti organisasi sosial sebanyak


67%, sedangkan KK yang tidak aktif mengikuti organisasi sosial sebanyak
33%. Jadi, mayoritas KK aktif mengikuti organisasi sosial.

V. SARANA PRASARANA
a. Sarana Keluarga
1. Sarana Komunikasi / Informasi
Tabel 2.71 Sarana Komunikasi/Informasi
Sarana Frekuensi Presentase
Radio 5 3,6%
Televisi 55 40,1%
Koran 2 1,5%
Telepon/HP 75 54,7%
Jumlah 137 100%
Grafik 2.72 Sarana Komunikasi/Informasi
Sarana komunikasi HP banyak digunakan terbukti dari 137 warga,
75 diantaranya menggunakan HP sebagai alat komunikasi. Televis di
rumah warga ada 55 televisi dengan persentase 40.1%. Radio ada
sebanyak 5 dan Koran 2.
2. Sarana Transportasi Keluarga
Tabel 2.72 Sarana Transportasi Keluarga
Sarana Frekuensi Presentase
Mobil 17 3,5%
Sepeda Motor 384 79%%
Sepeda 58 11,9%
Transportasi umum 27 5,6%
Jumlah 486 100%
Grafik 2.73 Sara Transportasi
Sarana transportasi sebagian besar menggunakan sepeda motor
dengan jumlah 384 sepeda motor. Sepeda juga masih banyak digunakan
terbukti ada 58 sepeda. Pengguna transportasi umum sebanyak 27 dan
mobil 17.
b. Sarana Umum
1. MCK Umum
Tabel 2.73 MCK Umum
MCK Frekuensi Presentase
Bersih 5 71,4%
Kotor 2 28,6%
Jumlah 7 100%
Grafik 2.74 MCK Umum
Mayoritas MCK memiliki kamar mandi yang bersih.
2. Sarana Pendidikan
Tabel 2.74 Sarana Pendidikan
Sarana Pendidikan Frekuensi Presentase
TK 1 20%
SD 1 20%
SLTP 1 20%
SLTA 1 20%
PT 1 20%
Jumlah 5 100%

Grafik 2.75 Sarana Pendidikan


Sarana pendidikan tersebar merata dimana masing-masing jenjang
pendidikan tersedia di wilayah ini.
3. Sarana Ibadah
Tabel 2.75 Sarana Ibadah
Sarana Ibadah Frekuensi Presentase
Masjid 4 44,4%
Musholla 5 55,6%
Gereja 0 0%
Lain-lain 0 0%
Jumlah 9 100%

Grafik 2.76 Sarana Ibadah


Tempat ibadah didominasi oleh musholla yaitu sebanyak 5
musholla dan 4 masjid.
4. Sarana Kesehatan
Tabel 2.76 Sarana Kesehatan
Sarana Kesehatan Frekuensi Presentase
Rumah Sakit 1 12,5%
Puskesmas 1 12,5%
Rumah Bersalin 1 12,5%
Balai Pengobatan 1 12,5%
Dokter 1 12,5%
Bidan 1 12,5%
Perawat 1 12,5%
Apotek 1 12,5%
Jumlah 8 100%
Grafik 2.77 Sarana Kesehatan
Wilayah ini memiliki Rumah Sakit, Puskesmas, Rumah Bersalin
dan Balai Pengobatan. Ketersedian dokter, bidan, perawat masing-masing
sebanyak 1 orang. Dan terdapat 1 apotek.

VI. INDIKATOR KELUARGA SEHAT

1. Lima Indikator dalam Gizi, Kesehatan Ibu dan Anak yaitu :

a. Ibu Mengikuti Program KB

Tabel 2.77 Ibu Mengikuti Program KB

Ibu Mengikuti Program KB Frekuensi Presentase


Ya 19 68%
Tidak 9 32%
Jumlah 28 100%
Grafik 2.78 Frekuensi Ibu Mengikuti Program KB

Berdasarkan tabel diatas, jumlah ibu yang mengikuti program kb


di RT 02 sebanyak 19 dengan presentase 68% dari 28 orang. Sedangkan
yang tidak sebanyak 9 dengan presentase 32% dari 28 orang.

b. Ibu Hamil yang Memeriksakan Kehamilan Sesuai Standar

Tabel 2.78 Ibu Hamil yang Memeriksakan Kehamilan Sesuai Standar

Ibu Hamil Yang Memeriksakan Kehamilan Frekuensi Presentase


Ya 1 100%
Tidak 0 0%
Jumlah 1 100%

Grafik 2.79 Ibu Hamil yang Memeriksakan Kehamilannya Sesuai Standar


Berdasarkan tabel diatas, jumlah ibu hamil yang memeriksakan
kehamilanya di RT 02 sebanyak 1 dengan presentase 100% dari 1 orang
dan tidak ada ibu hamil yang tidak memeriksakan kehamilanya.

c. Ibu Mengikuti Imunisasi Lengkap

Tabel 2.79 Ibu Mengikuti Imunisasi Lengkap

Ibu Mengikuti Imunisasi Lengkap Frekuensi Presentase


Ya 12 100%
Tidak 0 0%
Jumlah 12 100%

Grafik 2.80 Ibu Mengikuti Imunisasi Lengkap

Berdasarkan tabel diatas, jumlah ibu yang mengikuti imunisasi


lengkap di RT 02 sebanyak 12 dengan presentase 100% dari 12 orang dan
tidak ada ibu yang tidak memeriksakan kehamilannya.

d. Pemberian ASI Ekslusif

Tabel 2.80 Pemberian ASI Eksklusif

Pemberian ASI Ekslusif Frekuensi Presentase


Ya 12 100%
Tidak 0 0%
Jumlah 12 100%
Grafik 2.81 Pemberian ASI Eksklusif

Berdasarkan tabel diatas, jumlah ibu yang memberikan asi


ekslusif di RT 02 sebanyak 12 dengan presentase 100% dari 12 orang
dan tidak ada ibu yang tidak memberikan asi ekslusif.

e. Pertumbuhan Balita

Tabel 2.81 Pertumbuhan Balita

Pertumbuhan Balita Frekuensi Presentase


Ya 12 100%
Tidak 0 0%
Jumlah 12 100%

Grafik 2.82 Pertumbuhan Balita


Berdasarkan tabel diatas, jumlah pertumbuhan balita di RT 02
sebanyak 12 dengan presentase 100% dari 12 orang dan tidak ada balita
yang mengalami gangguan pertumbuhan.

2. Dua Indikator dalam Pengendalian Penyakit Menular dan Tidak


Menular, yaitu:
a. TB Paru
Tabel 2.82 Pengendalian Penyakit TB Paru
Penderita Penyakit TB Paru
Frekuensi Presentase
yang Berobat Sesuai Standar
Ya 11 100
Tidak 0 0
Jumlah 11 100

Grafik 2.83 Pengendalian Penyakit TB Paru


Berdasarkan data diatas sebanyak 11 orang yang terkena TB Paru
dan berobat sesuai standar dengan presentase 100%. Tidak ada penderita
TB Paru yang tidak berobat sesuai standar.
b. Hipertensi
Tabel 2.83 Pengendalian Penyakit Hipertensi
Penderita Hipertensi yang Presentase (%)
Frekuensi
Melakukan Pengobatan
Ya 10 100%
Tidak 0 0%
Jumlah 10 100%

Grafik 2.84 Pengendalian Penyakit Hipertensi


Berdasarkan data diatas, menunjukkan bahwa terdapat 10 KK
dengan anggota keluarga yang menderita hipertensi dan rutin melakukan
pengobatan.
3. Dua Indikator Perilaku Sehat, yaitu :
a. Masyarakat yang Merokok
Tabel 2.84 Masyarakat yang Merokok
KK yang Merokok Frekuensi Presentase (%)
Ya 38 73
Tidak 14 27
Jumlah 52 100
Grafik 2.85 Masyarakat yang Merokok
Berdasarkan data diatas, terdapat 38 KK yang merokok dengan
presentase 73%, dan KK yang tidak merokok sebanyak 14 KK dengan
presentase 27%.
b. Kepala Keluarga yang Memiliki JKN
Tabel 2.85 Keluarga yang Memiliki JKN
KK yang Memiliki JKN Frekuensi Presentase (%)
Ya 41 79
Tidak 11 21
Jumlah 52 100

Grafik 2.86 Keluarga yang Memiliki JKN


Berdasarkan data diatas, didapatkan hasil terdapat 41 KK yang
sudah memiliki JKN dengan presentase 79%, sedangkan 11 KK yang
belum memiliki JKN dengan presentase 21%.
4. Dua Indikator Dalam Poin Rumah/ Lingkungan Sehat Yaitu :
a. Memiliki Air Bersih
Tabel 2.86 Memiliki Air Bersih
KK yang Memiliki Presentase
Frekuensi
Sumber Air Bersih (%)
Ya 52 100
Tidak 0 0
Jumlah 52 100

Grafik 2.87 Memiliki Sumber Air Bersih


Berdasarkan data diatas, didapatkan hasil seluruh KK di wilayah
RT 02 sudah memiliki sumber air bersih dengan presentase 100%.
b. Kepala Keluarga yang Memiliki Jamban
Tabel 2.87 KK yang Memiliki Jamban
KK yang Memiliki Presentase
Frekuensi
Jamban (%)
Ya 46 88
Tidak 6 12
Jumlah 52 100

Grafik 2.88 KK yang Memiliki Jamban

Berdasarkan data diatas, didapatkan jumlah KK yang memiliki


jamban sebanyak 46 KK dengan presentase 88%, sedangkan sebanyak 6
KK belum memiliki jamban dengan presentase 12%.

5. Keluarga dan Anggota Keluarga Akses dalam Pelayanan Kesehatan


Jiwa

Tabel 2.88 Keluarga dan Anggota Keluarga Akses dalam Pelayanan Kesehatan
Jiwa

Keluarga dan Anggota Keluarga Akses


Frekuensi Presentase
dalam Pelayanan Kesehatan Jiwa
Ya 0 0%
Tidak 0 0%
Jumlah 0 0%
Grafik 2.89 Keluarga dan Anggota Keluarga Akses dalam
Pelayanan Kesehatan Jiwa

Berdasarkan tabel diatas, tidak ada keluarga dan anggota keluarga


akses dalam pelayanan kesehatan jiwa di RT 02 dengan presentase 0%.

BAB III
DIAGNOSA KEPERAWATAN KESEHATAN KOMUNITAS DI RW X
KELURAHAN SRONDOL KULON

3.1 Analisa Data


Tabel 3.1 Analisa Data
Masalah
No Data
Keperawatan/Kesehatan
1 Data Subjektif : Defisit kesehatan
komunitas berhubungan
-
dengan permasalahan
Data Objektif : lingkungan : Pengelolaan
sampah
- Dari 51 jumlah rumah penduduk di
RT2 Kelurahan Srondol Kulon
terdapat masyarakat yang membuang
sampah di sembarang tempat
sebanyak 43 rumah (84%)
- Terdapat Kandang dalam rumah 44
atau 86% dari total 51 rumah
- Tempat Pembuangan Air Limbah
disungai sebanyak 51 rumah atau
100% dari total rumah
- Pembuangan tinja di sungai sebanyak
5 rumah atau 10%
2 Data Subjektif : Pemeliharaan kesehatan
tidak efektif berhubungan
-
dengan kurangnya
Data Objektif : pengendalian penyakit TB
paru secara individu
- Dari 52 KK yang ada di Rt 2 terdapat
11 orang teridentifikasi menderita TB
Paru dengan pengobatan
- Terdapat rumah dengan ventilasi
kurang 3 atau 6%
- Terdapat rumah dengan penerangan
kurang 2 atau %
- Terdapat data kebersihan kurang
didalam rumah sebanyak 16 atau 31%
3 Data Subjektif : Perilaku kesehatan
cenderung beresiko
-
berhubungan dengan
Data Objektif : sebagian besar warga yang
merokok
- Dari 52 KK yang ada di Rt 2
terdapat 38 KK yang merokok
dengan presentase 73%
3.2 Prioritas Masalah
Tabel 3.2 Prioritas Masalah
No Masalah Kesehatan/ A B C D E F G H Skor Urutan
. Keperawatan Total Prioritas
1 Permasalahan
lingkungan : 5 3 5 3 4 3 3 4 30 1
pembuangan sampah
2 Pengendalian TB 5 4 4 3 3 4 4 4 31 2
3 Merokok 3 3 3 2 2 4 3 3 23 3

A. Risiko terjadi
B. Risiko parah
C. Potensi untuk pendidikan kesehatan
D. Minat masyarakat
E. Kemungkinan diatasi
F. Sesuai program pemerintah
G. Sesuai dengan peran perawat
H. Tersedia sumber (waktu, tempat, dana, fasilitas kesehatan)
Keterangan :
Penilaian diberikan dengan retang nilai 0-5
0= rendah
5 = tinggi
3.3 PoA (Plan of Action)
Tabel 3.3 PoA (Plan of Action)

Penanggung Jawab
Masalah Rencana
No. Tujuan Sasaran Tempat Waktu Paraf
Kesehatan Tindakan Tokoh Mahasiswa
Masyarakat
1. Permasalahan Selama 5 hari, Non Fisik Warga RT 02 Lingkungan Kamis, 07 Mei Kader Aprilia
lingkungan : setelah RW 10 RT 02 TW 2020 Pemberdaya
1. Lakukan an
pembuangan dilakukan Kelurahan 10
pendidikan Masyarakat
sampah tindakan dapat Srondol Kulon
kesehatan
dicapai hasil :
Data menunjukkan : PHBS
Masyarakat 2. Lakukan
- Dari 51 jumlah
dapat pendidikan
rumah
meningkatkan kesehatan
penduduk di
dan menyadari pengelolaan
RT2 Kelurahan
tentang sampah
Srondol Kulon
pentingnya 3. Lakukan
terdapat
membuang advokasi
masyarakat
sampah pada dengan kepala
yang membuang
tempatnya desa Srondol
sampah di
dengan kriteria Kulon terkait
sembarang
hasil : peraturan
tempat sebanyak
tentang
43 rumah (84%) 1. Warga
pembuangan
- Terdapat memahami sampah
Kandang dalam dan mampu
rumah 44 atau mengelola
86% dari total 51 Fisik
sampah
rumah 1. Pembuatan
- Tempat dengan
SOP
Pembuangan Air baik.
pengelolaan
Limbah disungai
dan peraturan
sebanyak 51
rumah atau 100% pengolahan
dari total rumah sampah
- Pembuangan tinja 2. Kerja Bakti
di sungai 3. Pembuatan
sebanyak 5 rumah dan
atau 10% pembentukan
Bank Sampah
2. Pengendalian TB Selama 5 hari, Non Fisik Warga RT 02 Lingkungan Kamis, 14 Mei Kader TB Cahya
setelah RW 10 RT 02 TW 2020
Data menunjukkan: 1. Lakukan
dilakukan Kelurahan 10
pendidikan
- Dari 52 KK yang tindakan dapat Srondol Kulon
kesehatan
ada di Rt 2 terdapat dicapai hasil :
tentang TB
11 orang
Masyarakat dan
teridentifikasi
dapat komplikasinya
menderita TB Paru
mengurangi dan menggunakan
- Terdapat rumah
menyadari media video.
dengan ventilasi
tentang bahaya 2. Lakukan
kurang 3 atau 6% putus pendidikan
pengobatan kesehatan
- Terdapat rumah
TBC dengan tentang
dengan
kriteria hasil : pencegahan
penerangan
penularan TB
kurang 2 atau % 1. Warga
menggunakan
- Terdapat data mengetahui
media leaflet
kebersihan bahaya TB
kurang didalam Fisik
2. Warga
rumah sebanyak
mengetahui 1. Lakukan
16 atau 31%
pengobatan koordinasi
TB dengan PKK
3. Warga RW X dan
dapat pihak
melakukan puskesmas
pencegahan Srondol
penularan
TB
3. Merokok Selama 5 hari, Non Fisik Warga RT 02 Lingkungan Kamis, 14 Mei Kader Ghofur
setelah RW 10 RT 02 TW 2020 Kesehatan
Data menunjukkan: 1. Lakukan
dilakukan Kelurahan 10
pendidikan
Dari 52 KK yang tindakan dapat Srondol Kulon
kesehatan
ada di Rt 2 terdapat dicapai hasil :
tentang bahaya
38 KK yang
Masyarakat merokok dan
merokok dengan
dapat akibat
presentase 73% mengurangi dan merokok
menyadari menggunakan
tentang bahaya media video.
merokok 2. Lakukan
dengan kriteria penempelan
hasil : poster
larangan
1. Warga
merokok
menyadari
didalam rumah
bahaya
3. Lakukan
merokok.
demonstrasi
2. Warga dapat
bahaya asap
mengurangi
rokok dengan
kebiasaan
media botol
merokok
yang diberi
baik jumlah
rokok dan
maupun
kapas
jenisnya.
Fisik
3. Warga yang
merokok 1. Melakukan
tidak di koordinasi
dalam dengan
rumah. Kades/Kader
dalam
pembangunan
tempat-tempat
perokok aktif
bertujuan
dalam
meminimalisir
pertambahan
perokok pasif.
2. Melakukan
pembuatan
taman berisi
tanaman
TOGA dalam
upaya
meminimalisir
efek merokok.

Anda mungkin juga menyukai