Anda di halaman 1dari 2

Nama : Dhea Fitry Asih

Npm : 1811060011
Kelas : VA
Narasumber : Dr. Yuni Satitiningrum, M.Si
Tema : Biodinamika Agroekosistem

Rangkuman Kuliah Virtual (07 Oktober 2020)

A. Sistem pertanian beriput tinggi


Sistem pertanian tinggi dilakukan dengan cara pemberian pupuk
dan pestisida yang banyak dengan harapan menghasilkan padi yang
banyak. Hal ini memang menghasilkan yang tinggi tapi disisi lain dampak
kerugian dari praktik sistem pertanian dari sistem tersebut misalnya,
berkurangnya persediaan pupuk, penurunan efektivitas pupuk, dan
terjadinya kerusakan lingkungan.
Di Asia ini banyak masalah dalam produksi padi,yaitu defisensi
nitrogen dan fiksasi fosfat pada sawah irigasi, fiksasi fosfat artinya fosfat
yang tersedia mengalami fiksasi sehingga tidak cair atau larut sehingga
tidak bisa digunakan pada tanaman. Kenapa hal itu terjadi, karena tidak
100% pupuk itu digunakan untuk tanaman hanya sekitar 30-50% dari
pupuk nitrogen dan 45% dari pupuk fosfor yang hanya dapat diserap oleh
tumbuhan, sisanya hilang dari lahan pertanian sehingga berpotensi
pembentukan gas rumah kaca.
Cara mengatasi masalah tersebut adalah dengan memilih sistem
pertanian yang berbasis biodinamika atau ekologi. Sistem ini
memperhatian keseimbangan ekosistem, keragaman dll. Tanaman, hewan,
manusia, mikroba dan tanah adalah komponen yang berperan dalam
agroekosistem, dapat berhubungan secara selaras. Ini adalah prinsip utama
dari agroekosistem yaitu menjaga komponen-komponen tetap selaras.
Dalam sistem pertaian biodinamika ketersediaan nutrisi iitu dapat
secara langsung maupun tidak langsung. Secara langsung dengan
memanfaatkan mikroba yang ada tanah, sedangkan yang didapat secara
tidak langsung jaring-jaring makanan di tanah.
Dalam ilmu ekologi, gulma bukan termasuk hama, tapi sebagai
sumber daya yang dapat dugunakan sebagai bahan dasar pupuk kompos.
Tanaman terdiri dari selulosa, selulosa adalah porimer kompleks.
a) Asam malat adalah molekul sinyal yang akan menginisiasi dan
mengondulasi antara tanaman dan juga mikroba, pertumbuhan akar
tanaman yang diberi kompos dan protozoa sangan optimal
pertumbuhannya.
Tanaman padi yang diberi perlakuan menggunakan pupuk kompos
batangnya akan kokoh, kuat, akarnya banyak dan bulirnya pun banyak
dan juga berisi. Sedangkan mengunakan pupuk sintetik tidak sebagus
menggunakan pupuk kompos yang terkadang bulirnya kosong.

Anda mungkin juga menyukai