Anda di halaman 1dari 3

Nama : Hanum Wulandari

Kelas : Pendidikan Biologi C

NIM : 18304241029

Identifikasi Pakan Hewan

A. Pengertian Pakan Hewan


Pakan adalah makanan/asupan yang diberikan kepada hewan ternak (peliharaan).
Istilah ini diadopsi dari bahasa Jawa. Pakan merupakan sumber energi dan materi bagi
pertumbuhan dan dan kehidupan makhluk hidup. Zat yang terpenting dalam pakan adalah
protein . Pakan berkualitas adalah pakan yang kandungan protein, lemak, karbohidrat,
mineral dan vitaminnya seimbang.
Bagi semua makhluk hidup, pakan mempunyai peranan sangat penting sebagai
sumber energi untuk pemeliharaan tubuh, pertumbuhan dan perkembangbiakan . Selain
itu, pakan juga dapat digunakan untuk tujuan tertentu, misalnya untuk menghasilkan
warna dan rasa tertentu. Fungsi lainnya diantaranya yaitu sebagai pengobatan,
reproduksi, perbaikan metabolisme lemak dll. Namun pemberian pakan berlebih dapat
membuat hewan peliharaan menjadi rentan terhadap penyakit, produktifitasnyapun akan
menurun. (http://digilib.undip.ac.id/v2/2015/05/19/pakan-ternak/). Berikut beberapa
identifikasi dan cara pemberian makan hewan :
1. Identifikasi pakan kucing
Untuk makan ketiga kucing, saya memberikannya makan kucing biasa dan
terkadang diberikan campuran nasi dan kuah sayur tertentu, roti, dan susu atau
apapun yang mereka sukai. Karena ini bukan kucing rumahan melainkan kucing liar
yang sangat betah di rumah jadi saya tidak memberikannya makan setiap waktu.
Sebab mereka biasanya tetap pergi keluar untuk berburu makanan atau pergi ke
rumah lain.
Untuk penyajiannya jika mereka selalu di rumah, dalam sehari mereka akan
saya beri makan sebanyak 3 kali yaitu pagi, siang dan sore. Untuk pagi saya memberi
mereka makan kucing sebanyak 10 sendok namun beberapa kali saya memberinya
campuran nasi dengan telur, nasi dengan kuah sayur dan juga semangkuk susu.
Kemudian siang, saya selalu memberinya cemilan berupa waffer atau cookies yang
gurih atau apapun yang disukainya supaya bisa sekali habis karena mereka biasanya
jika siang hanya tidur. Untuk sore hari juga sama yaitu makanan kucing sebanyak 15
sendok, juga beberapa kali saya memberikan campuran nasi dengan kuah sayur
ataupun lauk serta susu satu mangkuk.
Untuk aturan pemberian pakan dan pemenuhan gizi saya kurang terlalu
memperhatikan karena bagi saya mereka kenyang dan melihat mereka sehat dan
tumbuh besar.
2. Identifikasi Pakan Ayam
Sampai saat ini patokan kebutuhan zat-zat nutrisi untuk ayam kampung
belum tersedia seperti yang digunakan untuk ayam ras pedaging dan ras petelur.
Pemeliharan ayam kampung secara tradisional erat kaitannya dengan cara dan
kebiasaan petani memberikan pakan. Ayam kampung dibebaskan berkeliaran di
sekitar rumah untuk mencari makan sendiri. Ternak ayam dikandangkan atau
dikurung hanya pada sore dan malam hari. Dengan pemeliharaan secara alamiah
tersebut, ayam- ayam akan mencukupi kebutuhan zat-zat nutrisi dari sumber yang
tersedia di lingkungannya (Heti Resnawati, 1998).
Pakan yang diberikan peternak ayam kampung bervariasi menurut
pengalaman dan kondisi daerah setempat. Beberapa susunan pakan yang biasa
digunakan untuk ayam kampung antara lain adalah: (1) pakan terdiri dari campuran
dedak halus dengan hijauan dari hasil limbah dapur, (2) campuran 3 bagian
konsentrat, 6 bagian bekatul, 4 bagian jagung giling, ditambah grit dan vitamin B12,
(3) campuran 1 bagian konsentrat, 1 bagian dedak halus dan 1 bagian jagung, (4)
campuran 3 bagian konsentrat, 4 bagian dedak halus dan 3 bagian jagung, (5)
campuran 1 bagian konsentrat 4 bagian dedak halus dan 3 bagian jagung, (6)
campuran 0,8 bagian konsentrat, 6 bagian dedak halus dan 2 bagian jagung. Semua
susunan pakan tersebut mengandung protein 12,8-16,8% dengan energi metabolis
2614 – 2750 kkal/kg pakan (ISKANDAR et al., 1991)
Untuk pemberian pakan ayam kampung milik keluarga, diberikan pakan jenis
dedak halus. Namun sering menggunakan campuran seperti nasi, hasil limbah dapur
seperti sayur atau sisa lauk yang tidak habis termakan. Pemberian makan dilakukan
pagi hari yaitu sekitar pukul 06.00 pagi dan 16.00 WIB. Seperti pada penjelasan dari
beberapa jurnal sebelumnya bahwa ayam kampung selebihnya tidak diberi makan
atau dengan kata lain mereka dilepasliarkan untuk mencari makan sendiri dan tentu
cara bahkan jenis pakan yang diberikan belum tentu sama karena sesuai kondisi
daerah. Hal ini sebenarnya masih belum bisa memenuhi kebutuhan gizi ayam
kampung, karena berdasarkan hasil penelitian pakan dengan kandungan protein 19 %
memberikan hasil terbaik pada konsumsi pakan, pertambahan bobot badan, FCR dan
kecernaan protein (Fitasari, Reo, & Niswi, 2016).

Referensi

Fitasari, E., Reo, K., & Niswi, N. (2016). Penggunaan kadar protein berbeda pada ayam
kampung terhadap penampilan produksi dan kecernaan protein. Jurnal Ilmu-Ilmu
Peternakan, 26(2), 73–83. https://doi.org/10.21776/ub.jiip.2016.026.02.10

Heti Resnawati, I. A. K. B. (1998). Kebutuhan Pakan Ayam Kampung pada Periode


Pertumbuhan. Balai Penelitian Ternak, 138–141.

http://digilib.undip.ac.id/v2/2015/05/19/pakan-ternak/ diakses pada 21 Oktober 2020 pukul


17.08 WIB.

Anda mungkin juga menyukai