BAB I
PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
1.2.Rumusan Masalah
1. Apa saja tugas pokok dari profesi pustakawan menurut jenjangnya ?
2. Apa peran pustakawan dalam melayani penggunanya?
3. Bagaimana harapan dan relevansi dari profesi pustakawan di Indonesia?
BAB II
PEMBAHASAN
1
(KEP.MENPAN) Nomor 18/1988 tentang jabatan Fungsional Pustakawan dan
Angka Kreditnya. Keputusan tersebut kemudian disempurnakan dengan Keputusan
MENPAN Nomor 33/1998 dan terakhir dengan keputusan MENPAN Nomor
132/KEP/M.PAN/12/2002 (Rachman H, 2006 : 46)
Sedangkan definisi Pejabat fungsional Pustakawan yang selanjutnya disebut
Pustakawan adalah Pegawai Negeri Sipil yang diberi tugas, tanggung jawab,
wewenang, dan hak secara penuh oleh pejabat yang berwenang untuk melakukan
kegiatan kepustakawanan pada unit-unit perpustakaan, dokumentasi dan informasi
(perpusdokinfo) di instansi pemerintah dan atau unit tertentu lainnya.
Jabatan pustakawan diakui sebagai jabatan fungsional karena telah dilakukan
kajian-kajian yang mendalam dan ternyata memenuhi syarat dan kriteria profesi
antara lain:
1.Memiliki metodologi, teknis analisis dan prosedur kerja yang didasarkan pada
disiplin ilmu pengetahuan dan atau pelatihan tertentu dan mendapatkan sertifikasi.
2.Memiliki etika profesi yang diterapkan oleh organisasi profesi (dalam hal ini
adalah Ikatan Pustakawan Indonesia/IPI).
3.Dapat disusun dalam suatu jenjang jabatan berdasarkan tingkat keahlian bagi
jabatan fungsional keahlian dan tingkat ketrampilan bagi jabatan fungsional
ketrampilan.
4.Dalam melaksanakan tugas dapat dilakukan secara mandiri.
5.Jabatan fungsional pustakawan ternyata diperlukan dalam pelaksanaan tugas pokok
dan fungsi organsisasi.
6.Telah memiliki pendidikan tinggi keperpustakaan dan berbagai jenjang studi sejak
D2, D3, S1, sampai pada S3.
2
Untuk memenuhi persyaratan jabatan fungsional tersebut, maka seorang
pustakawan harus menjalankan tugasnya sesuai dengan job deskripsinya. Adapun
tugas pokok Pustakawan yaitu sebagai berikut :
3
perpustakaan akan merasa bangga, karena koleksinya dapat dimanfaatkan /
didayagunakan oleh para pemustaka.
II. Penyuluhan Pengembangan Perpustakaan, Dokumentasi, dan
Informasi, yaitu memberikan penjelasan atau bimbingan kepada pengelola
perpustakaan mengenai strategi ataupun cara yang dilakukan untuk meningkatkan
mutu dari perpustakaan khususnya dalam melayani para pemustaka.
b. Publisitas.
Publitas adalah mensosialisasikan informasi tentang kegiatan yang dilakukan oleh
perpustakaan, dokumentasi dan informasi kepada masyarakat luas melalui media
cetak ataupun elektronik seperti artikel, brosur, film, slide, situs-web dan lain-lain.
c. Pameran.
Dalam hal ini pustakawan dapat memperlihatkan kepada masyarakat tentang
aktivitas, hasil kegiatan, dan kemampuan sumber informasi perpustakaan,
dokumentasi dan informasi disertai pemberian keterangan/penjelasan dengan
mempergunakan bahan peraga. kegiatan ini bertujuan agar para masyarakat dapat
tertari dengan perpustakaan tersebut.
Pendidikan
Pengorganisasian dan pendayagunaan karya/koleksi bahan pustaka atau
sumber informasi
Pemasyarakatan perpustakaan dokumentasi dan informasi
Pengkajian pengembangan perpustakaan, dokumentasi, dan informasi.
4
2. Unsur-unsur penunjang
Mengajar
Melatih
Membimbing
Ikut serta dalam seminar
Menjadi tim penilai jabatan perpustakaan ,dll.
5
Dalam mengembangkan perpustakaan diharpakan perlu adanya motivasi yang
tinggi oleh seorang fungsional pustakawan, karena tanpa motivasi yang tinggi maka
kegiatan kepustakawan tidak akan tercapai seperti yang diharapkan oleh pemerintah
atau visi dan misi yang diemban oleh perpustakaan seperti yang diamantkan dalam
undang-undang yaitu turut mencerdaskan masyarakat dan kehidupan bangsa.
Kurangnya motivasi para pustakawan kita sehingga profesi pustakawan
sekarang ini masih dianggap sebagian orang baik dari kalangan pemerintah maupun
dari kalangan eksekutif belum terlalu penting.
3. IPTEK
Perkembangan ilmu pengengetahuan dan teknologi adalah merupakan suatu
tantangan bagi seorang pustakawan, dimana pustakawan harus manpu menyesuikan
diri terhadap perkembangan teknologi tersebut agar tidak ketinggalan untuk
mengakses informasi-informasi yang terbaru (curen).
Dengan adanya teknologi informasi tersebut membuat pustakawan harus
meninggalkan paradigm lama, karena pengguna jasa perpustakaan memerlukan
informasi-informasi yang berkembang selama ini. Tanpa peningkatan sumberdaya
maka pustakawan akan ditinggal oleh usernya.
Dalam melaksanakan tugasnya pustakawan diatur oleh Rencana operasional
(ROP) yakni rancangan program setiap kegiatan yang memuat latar belakang, tujuan,
sasaran, keluaran, metodologi/prosedur kerja dan jadwal pelaksanaan yang akan
dikerjakan oleh Pustakawan untuk kurun waktu tertentu dan disetujui oleh pimpinan
unit kerja Pustakawan atau pejabat yang ditunjuk.
Daftar Usul Penetapan Angka Kredit (DUPAK) adalah daftar yang memuat
prestasi kerja yang dicapai oleh pustakawan dan telah diperhitungkan angka
kreditnya dalam kurun waktu tertentu untuk dinilai.
Sesuai dengan peraturan presiden Republik Indonesia Nomor 47 tahun 2007
tentang Jabatan Fungsional Pustakawan, yang menimbang bahwa Pegawai Negeri
Sipil yang diangkat dan ditugaskan secara penuh dalam Jabatan Fungsional
Pustakawan, perlu diberikan tunjangan jabatan fungsional yang sesuai dengan beban
kerja dan tanggung jawab pekerjaannya.
Presiden memutuskan dalam pasal 1, bahwa yang dimaksud dengan
Tunjangan Jabatan Fungsional Pustakawan, yang selanjutnya disebut dengan
Tunjangan Pustakawan adalah tunjangan jabatan fungsional yang diberikan kepada
Pegawai Negeri Sipil yang diangkat dan ditugaskan secara penuh dalam Jabatan
Fungsional Pustakawan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Dalam pasal 2, Kepada Pegawai Negeri Sipil yang diangkat dan ditugaskan
secara penuh dalam Jabatan Fungsional Pustakawan, diberikan tunjangan
Pustakawan setiap bulan.
Dengan tunjangan seperti berikut :
NO JABATAN JABATAN BESARNYA
FUNGSIONAL TUNJANGAN
1. Pustakawan Ahli Pustakawan Utama Rp 700.000,00
Pustakawan Madya Rp 500.000,00
Pustakawan Muda Rp 375.000,00
Pustakawan Pertama Rp 275.000,00
2. Pustakawan Terampil Pustakawan Penyelia Rp 350.000,00
Pustakawan Pelaksana Lanjutan Rp 265.000,00
Pustakawan Pelaksana Rp 240.000,00
6
Dan yang dimaksud dengan angka kredit adalah angka yang diberikan
berdasarkan penilaian atas prestasi yang telah dicapai oleh Pustakawan dalam
mengerjakan butir kegiatan yang digunakan sebagai salah satu syarat untuk
pengangkatan dan kenaikan jabatan dan/atau pangkat.
2.2.Peranan Pustakawan
Pada hakikatnya pustakawan merupakan seseorang yang bekerja disebuah
perpustakaan atau pusat Dokumentasi dan Informasi lain dengan syarat tertentu.
Dalam lapangan, peran pustakawan dapat melayani penggunanya secara beragam.
Misalnya pada lembaga Perpustakaan sekolah, disamping berperan sebagai
pustakawan juga biasanya dapat merangkap sebagai guru. Di Perguruan Tinggi dapat
pula merangkap sebagai dosen atau peneliti. Di Perpustakaan Khusus, disamping
sebagai pustakawan, dapat pula menjadi peneliti, minimal sebagai mitra peneliti.
Dengan demikian pustakawan memiliki peran ganda yang dapat disingkat dengan
akronim EMAS dengan penjelasan sebagai berikut :
a. Edukator
Dalam hal ini pustakawan dalam setiap melaksanakan tugasnya harus bisa
mempunyai jiwa pendidik , Ia harus melaksanakan fungsi pendidikan yaitu mendidik,
mengajar dan melatih. Mendidik adalah mengembangkan kepribadian baik kepada
pemustaka ataupun yang lain, mengajar adalah mengembangkan kemampuan berfikir
dan melatih adalah membina dan mengembangkan keterampilan.
Sebagai pustakawan pendidik, pustakawan juga harus memahami prinsip –
prinsip yang dikembangkan oleh Ki Hajar Dewantara, yaitu Ing Ngarsa Sang
Tuladha, Ing Madya Mangun Karsa, Tut Wuri Handayani. Yang berarti sebagai
berikut :
1. Ing ngarsa sang tuladha, artinya Pustakawan harus bisa dijadikan contoh atau
panutan bagi pemustaka yang dilayaninya.
2. Ing madya mangunkarsa, artinya pustakawan harus dapat membangkitkan semangat
atau memotifasi pemustaka yang dilayaninya.
3. Tut wuri Handayani, artinya pustakawan harus mampu mendorong orang – orang
yang dilayaninya agar berani berjalan di depan dan dapat bertanggungjawab.
b. Manajer
7
Pada hakikatnya pustakawan adalah manajer informasi yang mengelola
informasi pada satu sisi, dengan pengguna informasi pada sisi lain. Dalam hal ini
pustakawan harus bisa mengelola informasi yang berada di perpustakaaan dengan
baik, agar para pemustaka mudah dalam menemukan informasi yang ia cari.
Pustakawan dalam peranannya sebagai manajer juga harus dapat
memanajemen dengan baik, artinya ia harus dapat mengawasi sumber daya yang
tersedia, baik sumber daya manusia, atau sumber daya lainnya secara optimal dan
efisien agar visi dan misinya dapat tercapai.
c. Administrator
Sebagai administrator, pustakawan harus mampu menyusun, melaksanakan
dan mengevaluasi program perpustakaan, serta dapat melakukan analisis atas hasil
yang telah dicapai, kemudian melakukan langkah-langkah untuk mencapai visi dan
misinya. seorang pustakawan harus mempunyai pengetahuan yang luas dibidang
organisasi, sistem dan prosedur kerja. Dengan demikian setiap pekerjaan atau tugas
yang dihadapinya dapat terselesaikan dengan mudah dan berkualitas.
d. Supervisor
Sebagai supervisor, maka pustakawan harus melakukan hal – hal sebagai
berikut :
1. Dapat melaksanakan pembinaan professional, untuk mengembangkan sikap
kerukunan dan kerja sama antar pustakawan. Sehinnga dalam melaksanakan
tugasnya dapat berjalan lancar sesuai dengan prosedur.
2. Dapat meningkatkan prestasi, pengetahuan dan ketrampilan, baik antara sesama
pustakawan atau kepada para pemustaka.
3. Mempunyai Ilmu atau wawasan yang luas serta bersikap sabar tetapi tegas, adil dan
obyektif dalam melaksanakan tugasnya.
4. Mampu berkoordinasi dengan baik, sehingga ketika ada masalah ataupun kendala,
dapat terselesaikan dengan mudah.
8
tunjangan profesi. Tunjangan profesi merupakan konsekuensi logis yang menyertai
adanya kompetensi yg dimiliki.
Lebih lanjut dalam pasal 16 ayat 2 dinyatakan bahwa tunjangan profesi guru
diberikan setara dengan 1 (satu) kali gaji pokok guru yang diangkat oleh satuan
pendidikan yang diselenggarakan oleh Pemerintah atau pemerintah daerah pada
tingkat, masa kerja, dan kualifikasi yang sama.
Yang di risaukan adalah tunjangan profesi pustakawan yang merupakan
konsekuensi logis dan yang menyertai kompetensi pustakawan ternyata tidak diatur
dalam Undang-Undang Perpustakaan. Berbeda dengan Undang-Undang Guru dan
Dosen, jelas menyebutkan bahwa pemegang sertifikasi guru akan mendapatkan
tunjangan profesi sebesar 1 kali gaji pokok.
9
Selain itu Sampai saat ini, jabatan fungsional pustakawan belum menarik. Hal
ini terbukti dengan merosotnya jumlah pustakawan sejak pertama kali jabatan
fungsional Jabatan pustakawan dikeluarkan. Pada awal tahun 90’an jumlah
pustakawan sekitar 4000 lebih, (mohon koreksi kalau salah), sekarang tinggal 2972
orang. Jelas ini merupakan kemerosotan. Banyak sebab kenapa jabatan pustakawan
tidak menarik salah satunya (bukan satu-satunya) adalah soal kesejateraan
pustakawan. Namun demikian bagi penulis, jumlah bukan merupakan yang utama
walaupun tetap penting. Yang utama adalah kualitas.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
10
Daftar Pustaka
11