Anda di halaman 1dari 17

ASUHAN KEPERAWATAN PADA LANJUT USIA (LANSIA) | Yha_prin...

http://yh4princ3ss.wordpress.com/2010/04/17/asuhan-keperawatan-pada-...

Yha_princess's Blog
aLL aBoUt nUrSiNg

Beranda
Keperawatan
About Me
Chat zone

Beranda > Gerontik > ASUHAN KEPERAWATAN PADA LANJUT USIA (LANSIA)

ASUHAN KEPERAWATAN PADA LANJUT USIA (LANSIA)


17 April 2010 yha_princess Tinggalkan Komentar Go to comments

BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Dalam Lokakarya Nasional Keperawatan di Jakarta (1983) telah disepakati bahwa keperawatan adalah
“suatu bentuk pelayanan kesehatan kepada masyarakat yang didasarkan pada ilmu dan kiat keperawatan
berbentuk pelayanan bio-psiko-sosial-kultural dan spiritual yang didasarkan pada pencapaian kebutuhan
dasar manusia”. Dalam hal ini asuhan keperawatan yang diberikan kepada pasien bersifat komprehensif,
ditujukan pada individu, keluarga dan masyarakat, baik dalam kondisi sehat dan sakit yang mencakup
seluruh kehidupan manusia. Sedangkan asuhan yang diberikan berupa bantuian-bantuan kepada pasien
karena adanya kelemahan fisik dan mental, keterbatasan pengetahuan serta kurangnya kemampuan dan
atau kemauan dalam melaksanakan aktivitas kehidupan sehari-hari secara mandiri.

Pada makalah ini akan dibahas secara singkat asuhan keperawatan pada pasien lanjut usia di tatanan klinik
(clinical area), dimanan pendekatan yang digunakan adalah proses keperawatan yang meliputi pengkajian
(assessment), merumuskan diagnosa keperawatan (Nursing diagnosis), merencanakan tindakan
keperawatan (intervention), melaksanakan tindakan keperawatan (Implementation) dan melakukan evaluasi
(Evaluation). Dibawah ini ada beberapa alasan timbulnya perhatian kepada lanjut usia, yaitu :

1. Pensiunan dan masalah-masalahnya


2. Kematian mendadak karena penyakit jantung dan stroke
3. Meningkatnya jumlah lanjut usia
4. Pencemaran pelayanan kesehatan
5. Kewajiban Pemerintahterhadap orang cacat dan jompo
6. perkembangan ilmu
7. Program PBB

1 of 17 3 /15/2013 8:52 AM
ASUHAN KEPERAWATAN PADA LANJUT USIA (LANSIA) | Yha_prin...
http://yh4princ3ss.wordpress.com/2010/04/17/asuhan-keperawatan-pada-...

8. Konfrensi Internasional di WINA tahun 1983


9. Kurangnya jumlah tempat tidur di rumah sakit
10. Mahalnya obat-obatan
BAB II

PEMBAHASAN

1. A. Kegiatan Asuhan Keperawatan Dasar Bagi Lansia

Kegiatan Asuhan Keperawatan Dasar Bagi Lansia menurut Depkes, dimaksudkan untuk memberikan
bantuan, bimbingan pengawasan, perlindungan dan pertolongan kepada lanjut usia secara individu maupun
kelompok, seperti di rumah / lingkungan keluarga, Panti Werda maupun Puskesmas, yang diberikan oleh
perawat. Untuk asuhan keperawatan yang masih dapat dilakukan oleh anggota keluarga atau petugas sosial
yang bukan tenaga keperawatan, diperlukan latihan sebelumnya atau bimbingan langsung pada waktu
tenaga keperawatan melakukan asuhan keperawatan di rumah atau panti.

Adapun asuhan keperawatan dasar yang diberikan, disesuaikan pada kelompok lanjut usia, apakah lanjut
usia aktif atau pasif, antara lain:

1 Untuk lanjut usia yang masih aktif, asuhan keperawatan dapat berupa dukungan tentang personal
hygiene: kebersihan gigi dan mulut atau pembersihan gigi palsu: kebersihan diri termasuk kepala, rambut,
badan, kuku, mata serta telinga: kebersihan lingkungan seperti tempat tidur dan ruangan : makanan yang
sesuai, misalnya porsi kecil bergizi, bervariai dan mudah dicerna, dan kesegaran jasmani.

2 Untuk lanjut usia yang mengalami pasif, yang tergantung pada orang lain. Hal yang perlu diperhatikan
dalam memberikan asuhan keperawatan pada lanjut usia pasif pada dasarnya sama seperti pada lanjut usia
aktif, dengan bantuan penuh oleh anggota keluarga atau petugas. Khususnya bagi yang lumpuh, perlu
dicegah agar tidak terjadi dekubitus (lecet).

Lanjut usia mempunyai potensi besar untuk menjadi dekubitus karena perubahan kulit berkaitan dengan
bertambahnya usia, antara lain:

1. Berkurangnya jaringan lemak subkutan


2. Berkurangnya jaringan kolagen dan elastisitas
3. Menurunnya efisiensi kolateral capital pada kulit sehingga kulit menjadi lebih tipis dan rapuh
4. Adanya kecenderungan lansia imobilisasi sehingga potensi terjadinya dekubitus.

1. B. Pendekatan Perawatan Lanjut Usia


1. Pendekatan fisik

Perawatan yang memperhatikan kesehatan obyektif, kebutuhan, kejadian-kejadian yang dialami klien lanjut
usia semasa hidupnya, perubahan fisik pada organ tubuh, tingkat kesehatan yang masih bias di capai dan
dikembangkan, dan penyakit yang yang dapat dicegah atau ditekan progresifitasnya. Perawatan fisik secara
umum bagi klien lanjut usia dapat dibagi atas dua bagian yaitu:

1. Klien lanjut usia yang masih aktif, yang keadaan fisiknya masih mampu bergerak tanpa bantuan orang
lain sehingga untuk kebutuhannya sehari-hari masih mampu melakukan sendiri.

2 of 17 3 /15/2013 8:52 AM
ASUHAN KEPERAWATAN PADA LANJUT USIA (LANSIA) | Yha_prin...
http://yh4princ3ss.wordpress.com/2010/04/17/asuhan-keperawatan-pada-...

2. Klien lanjut usia yang pasif atau yang tidak dapat bangun, yang keadaan fisiknya mengalami
kelumpuhan atau sakit. Perawat harus mengetahui dasar perawatan klien usia lanjut ini terutama
tentang hal-hal yang berhubungan dengan keberhasilan perorangan untuk mempertahankan
kesehatannya.

Kebersihan perorangan sangat penting dalam usaha mencegah timbulnya peradangan, mengingat sumber
infeksi dapat timbul bila keberhasilan kurang mendapat perhatian.
Disamping itu kemunduran kondisi fisik akibat proses penuaan, dapat mempengaruhi ketahanan tubuh

terhadap gangguan atau serangan infeksi dari luar. Untuk klien lanjut usia yang masih aktif dapat
diberikan bimbingan mengenai kebersihan mulut dan gigi, kebersihan kulit dan badan, kebersihan rambut
dan kuku, kebersihan tempat tidur serta posisi tidurnya, hal makanan, cara memakan obat, dan cara
pindahdari tempat tidur ke kursi atau sebaliknya. Hal ini penting meskipun tidak selalu keluhan-keluhan yang
dikemukakan atau gejala yang ditemukan memerlukan perawatan, tidak jarang pada klien lanjut usia
dihadapkan pada dokter dalam keadaan gawat yang memerlukan tindakan darurat dan intensif, misalnya
gangguan serebrovaskuler mendadak, trauma, intoksikasi dan kejang-kejang, untuk itu perlu pengamatan
secermat mungkin.

Adapun komponen pendekatan fisik yang lebuh mendasar adalah memperhatikan atau membantu para klien
lanjut usia untuk bernafas dengan lancar, makan, minum, melakukan eliminasi, tidur, menjaga sikap tubuh
waktu berjalan, tidur, menjaga sikap, tubuh waktu berjalan, duduk, merubah posisi tiduran, beristirahat,
kebersihan tubuh, memakai dan menukar pakaian, mempertahankan suhu badan melindungi kulit dan
kecelakaan.Toleransi terhadap kakurangan O2 sangat menurun pada klien lanjut usia, untuk itu kekurangan
O2 yang mendadak harus disegah dengan posisi bersandar pada beberapa bantal, jangan melakukan gerak
badan yang berlebihan.

Seorang perawat harus mampu memotifasi para klien lanjut usia agar mau dan menerima makanan yang
disajikan. Kurangnya kemampuan mengunyah sering dapat menyebabkan hilangnya nafsu makan. Untuk
mengatasi masalah ini adalah dengan menghidangkan makanan agak lunak atau memakai gigi palsu. Waktu
makan yang teratur, menu bervariasi dan bergizi, makanan yang serasi dan suasana yang menyenangkan
dapat menambah selera makan, bila ada penyakit tertentu perawat harus mengatur makanan mereka sesuai
dengan diet yang dianjurkan.

Kebersihan perorangan sangat penting dalam usaha mencegah timbulnya peradangan, mengingat sumber
infeksi bisa saja timbul bila kebersihan kurang mendapat perhatian. Oleh karena itu, kebersihan badan,
tempat tidur, kebersihan rambut, kuku dan mulut atau gigi perlu mendapat perhatian perawatan karena
semua itu akan mempengaruhi kesehatan klien lanjut usia.

Perawat perlu mengadakan pemeriksaan kesehatan, hal ini harus dilakukan kepada klien lanjut usia yang
diduga menderita penyakit tertentu atau secara berkala bila memperlihatkan kelainan, misalnya: batuk,
pilek, dsb. Perawat perlu memberikan penjelasan dan penyuluhan kesehatan, jika ada keluhan insomnia,
harus dicari penyebabnya, kemudian mengkomunikasikan dengan mereka tentang cara pemecahannya.
Perawat harus mendekatkan diri dengan klien lanjut usia membimbing dengan sabar dan ramah, sambil
bertanya apa keluhan yang dirasakan, bagaimana tentang tidur, makan, apakah obat sudah dimminum,
apakah mereka bisa melaksanakan ibadah dsb. Sentuhan (misalnya genggaman tangan) terkadang sangat
berarti buat mereka.

1. Pendekatan psikis

3 of 17 3 /15/2013 8:52 AM
ASUHAN KEPERAWATAN PADA LANJUT USIA (LANSIA) | Yha_prin...
http://yh4princ3ss.wordpress.com/2010/04/17/asuhan-keperawatan-pada-...

Disini perawat mempunyai peranan penting untuk mengadakan pendekatan edukatif pada klien lanjut usia,
perawat dapat berperan sebagai supporter , interpreter terhadap segala sesuatu yang asing, sebagai
penampung rahasia yang pribadi dan sebagai sahabat yang akrab. Perawat hendaknya memiliki kesabaran
dan ketelitian dalam memberikan kesempatan dan waktu yang cukup banyak untuk menerima berbagai
bentuk keluhan agar para lanjut usia merasa puas. Perawat harus selalu memegang prinsip ” Tripple”, yaitu
sabar, simpatik dan service.

Pada dasarnya klien lanjut usia membutuhkan rasa aman dan cinta kasih sayang dari lingkungan, termasuk
perawat yang memberikan perawatan.. Untuk itu perawat harus selalu menciptakan suasana yang aman ,
tidak gaduh, membiarkan mereka melakukan kegiatan dalam batas kemampuan dan hobi yang dimilikinya.

Perawat harus membangkitkan semangat dan kreasi klien lanjut usia dalam memecahkan dan mengurangi
rasa putus asa , rendah diri, rasa keterbatasan sebagai akibat dari ketidakmampuan fisik, dan kelainan yang

dideritanya.
Hal itu perlu dilakukan karena perubahan psikologi terjadi karena bersama dengan semakin lanjutnya usia.
Perubahan-perubahan ini meliputi gejala-gejala, seperti menurunnya daya ingat untuk peristiwa yang baru
terjadi, berkurangnya kegairahan atau keinginan, peningkatan kewaspadaan , perubahan pola tidur dengan
suatu kecenderungan untuk tiduran diwaktu siang, dan pergeseran libido.

Perawat harus sabar mendengarkan cerita dari masa lampau yang membosankan, jangan menertawakan
atau memarahi klien lanjut usia bila lupa melakukan kesalahan . Harus diingat kemunduran ingatan jangan
dimanfaatkan untuk tujuan tertentu.

Bila perawat ingin merubah tingkah laku dan pandangan mereka terhadap kesehatan, perawat bila
melakukannya secara perlahan –lahan dan bertahap, perawat harus dapat mendukung mental mereka
kearah pemuasan pribadi sehinga seluruh pengalaman yang dilaluinya tidak menambah beban, bila perlu
diusahakan agar di masa lanjut usia ini mereka puas dan bahagia.

1. Pendekatan sosial

Mengadakan diskusi, tukar pikiran, dan bercerita merupakan salah satu upaya perawat dalam pendekatan
social. Memberi kesempatan untuk berkumpul bersama dengan sesama klien usia berarti menciptakan
sosialisasi mereka. Jadi pendekatan social ini merupakan suatu pegangan bagi perawat bahwa orang yang
dihadapinya adalah makhluk sosial yang membutuhkan orang lain

Penyakit memberikan kesempatan yang seluas-luasnya kepada para lanjut usia untuk mengadakan
konunikasi dan melakukan rekreasi, misal jalan pagi, nonton film, atau hiburan lain. Tidak sedikit klien tidak
tidur terasa, stress memikirkan penyakitnya, biaya hidup, keluarga yang dirumah sehingga menimbulkan
kekecewaan, ketakutan atau kekhawatiran, dan rasa kecemasan.

Tidak jarang terjadi pertengkaran dan perkelahian diantara lanjut usia, hal ini dapat diatasi dengan
berbagai cara yaitu mengadakan hak dan kewajiban bersama. Dengan demikian perawat tetap mempunyai
hubungan komunikasi baik sesama mereka maupun terhadap petugas yang secara langsung berkaitan
dengan pelayanan kesejahteraan sosial bagi lanjut usia di Panti Werda.

1. Pendekatan spiritual

4 of 17 3 /15/2013 8:52 AM
ASUHAN KEPERAWATAN PADA LANJUT USIA (LANSIA) | Yha_prin...
http://yh4princ3ss.wordpress.com/2010/04/17/asuhan-keperawatan-pada-...

Perawat harus bisa memberikan ketenangan dan kepuasan batin dalam hubungannya dengan Tuhan atau
agama yang dianutnua dalam kedaan sakit atau mendeteksikematian.

Sehubungan dengan pendekatan spiritual bagi klien lanjut usia yang menghadapi kematian, DR. Tony
styobuhi mengemukakn bahwa maut sering kali menggugah rasa takut. Rasa semacam ini didasari oleh
berbagai macam factor, seperti ketidak pastian akan pengalaman selanjutnya, adanya rasa sakit dan
kegelisahan kumpul lagi bengan keluatga dan lingkungan sekitarnya. Dalam menghadapi kematian setiap
klien lanjut usia akan memberikan reaksi yang berbeda, tergantung dari kepribadian dan cara dalam
mengahadapi hidup ini. Adapun kegelisahan yang timbul diakibatkan oleh persoalan keluarga perawat harus
dapat meyakinkan lanjut usia bahwa kalaupun kelurga tadi di tinggalkan , masih ada orang lain yang
mengurus mereka. Sedangkan rasa bersalah selalu menghantui pikiran lanjut usia.

Umumnya pada waktu kematian akan datang agama atau kepercayaan seseorang merupakan factor yang
penting sekali. Pada waktu inilah kelahiran seorang iman sangat perlu untuk melapangkan dada klien lanjut
usia.

Dengan demikian pendekatan perawat pada klien lanjut usia bukan hanya terhadap fisik saja, melainkan
perawat lebih dituntut menemukan pribadi klien lanjut usia melalui agama mereka.

1. C. Tujuan Asuhan Keperawatan Lanjut Usia Agar lanjut usia dapat melaukan kegiatan
sehari –hari secara mandiri dengan:

1. Mempertahankan kesehatan serta kemampuan dari mereka yang usianya telah lanjut dengan jalan
perawatan dan pencegahan.
2. Membantu mempertahankan serta membesarkan daya hidup atau semangat hidup klien lanjut usia
(life support)
3. menolong dan merawat klien lanjut usia yang menderita penyakit atau gangguan baik kronis maupun
akut.
4. Merangsang para petugas kesehatan untuk dapat mengenal dan menegakkan diagnosa yang tepat dan
dini, bila mereka menjumpai kelainan tertentu
5. Mencari upaya semaksimal mungkin, agar para klien lanjut usia yang menderita suatu penyakit, masih
dapat mempertahankan kebebasan yang maksimal tanpa perlu suatu pertolongan (memelihara
kemandirian secara maksimal).

1. D. Fokus Keperawatan Lanjut Usia

Keperawatan lanjut usia berfokus pada :

1. Peningkatan kesehatan (helth promotion)


2. Pencegahan penyakit (preventif)
3. Mengoptimalkan fungsi mental
4. Mengatasi gangguan kesehatan yang umum.

1. E. Diagnosa Keperawatan
1. Aspek fisik atau biologis
1. Dx : Ketidakseimbangan nutrisi : kurang dari kebutuhan tubuh b.d tidak mampu dalam
memasukkan, memasukan, mencerna, mengabsorbsi makanan karena factor biologi.

5 of 17 3 /15/2013 8:52 AM
ASUHAN KEPERAWATAN PADA LANJUT USIA (LANSIA) | Yha_prin...
http://yh4princ3ss.wordpress.com/2010/04/17/asuhan-keperawatan-pada-...

NOC I : Status nutrisi

Setelah dilakukan intervensi keperawatan selama 3X24 jam pasien diharapkan mampu:

1. Asupan nutrisi tidak bermasalah


2. Asupan makanan dan cairan tidak bermasalah
3. Energy tdak bermasalah
4. Berat badan ideal

NIC I : Manajemen ketidakteraturan makan (eating disorder management)

1. Kolaborasi dengan anggota tim kesehatan untuk memuat perencanaan perawatan jika sesuai.
2. Diskusikan dengan tim dan pasien untuk membuat target berat badann, jika berat badan pasien tdak
sesuia dengan usia dan bentuk tubuh.
3. Diskusikan dengan ahli gizi untuk menentukan asupan kalori setiap hari supaya mencapai dan atau
mempertahankan berat badan sesuai target.
4. Ajarkan dan kuatkan konsep nutrisi yang baik pada pasien
5. Kembangkan hubungan suportif dengna pasien
6. Dorong pasien untuk memonitor diri sendiri terhadap asupan makanan dan kenaikan atau
pemeliharaan berat badan
7. Gunakan teknik modifikasi tingkah laku untuk meningkatkan berat badan dan untuk menimimalkan
berat badan.
8. Berikan pujian atas peningkatan berat badan dan tingkah laku yang mendukung peningkatan berat

badan.
b Dx. Gangguan pola tidur berhubungan dengan insomnia dalam waktu lama, terbangun lebih awal atau
terlambat bangun dan penurunan kemampuan fungsi yng ditandai dengan penuaan perubahan pola tidur
dan cemas

NOC : Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 2×24 jam pasien diharapkan dapat memperbaiki pola
tidurnya dengan criteria :

1 Mengatur jumlah jam tidurnya

2 Tidur secara rutin

3 Miningkatkan pola tidur

4 Meningkatkan kualitas tidur

5 Tidak ada gangguan tidur

NIC : Peningkatan Tidur

1 Tetapkan pola kegiatan dan tidur pasien

2 Monitor pola tidur pasien dan jumlah jam tidurnya

6 of 17 3 /15/2013 8:52 AM
ASUHAN KEPERAWATAN PADA LANJUT USIA (LANSIA) | Yha_prin...
http://yh4princ3ss.wordpress.com/2010/04/17/asuhan-keperawatan-pada-...

3 Jelaskan pentingnya tidur selama sakit dan stress fisik

4 Bantu pasien untuk menghilangkan situasi stress sebelum jam tidurnya

c Dx. Inkontinensia urin fungsional berhubungan dengan keterbatasan neuromuskular yang ditandai
dengan waktu yang diperlukan ke toilet melebihi waktu untuk menahan pengosongan bladder dan tidak
mampu mengontrol pengosongan.

NOC : Setelah dilakukan intervensi keperawatan selama 3×24 jam diharapkan pasien mampu :

1 Kontinensia Urin

2 Merespon dengan cepat keinginan buang air kecil (BAK ).

3 Mampu mencapai toilet dan mengeluarkan urin secara tepat waktu.

4 Mengosongkan bladde dengan lengkap.

5 Mampu memprediksi pengeluaran urin.

NIC : Perawatan Inkontinensia Urin

1 Monitor eliminasi urin

2 Bantu klien mengembangkan sensasi keinginan BAK.

3 Modifikasi baju dan lingkungan untuk memudahkan klien ke toilet. 4 Instruksikan pasien untuk
mengonsumsi air minum sebanyak 1500 cc/hari.

d Dx. Gangguan proses berpikir berhubungan dengan kemunduran atau kerusakan memori sekunder
NOC : Setelah dilakukan intervensi keperawatan selama 2×24 jam pasien diharapkan dapat meningkatkan
daya ingat dengan criteria :

1 Mengingat dengan segera informasi yang tepat

2 Mengingat inormasi yang baru saja disampaikan

3 Mengingat informasi yang sudah lalu

NIC : Latihan Daya Ingat

1 Diskusi dengan pasien dan keluarga beberapa masalah ingatan

2 Rangsang ingatan dengan mengulang pemikiran pasien kemarin dengan cepat

3 Mengenangkan tentang pengalaman di masalalu dengan pasien

e Dx. Disfungsi seksual berhubungan dengan perubahan struktur tubuh/fungsi yang ditandai dengan
perubahan dalam mencapai kepuasan seksual.

7 of 17 3 /15/2013 8:52 AM
ASUHAN KEPERAWATAN PADA LANJUT USIA (LANSIA) | Yha_prin...
http://yh4princ3ss.wordpress.com/2010/04/17/asuhan-keperawatan-pada-...

TUJUAN

NOC : Fungsi Seksual

1 Mengekspresikan kenyamanan

2 Mengekspresikan kepercayaan diri

NIC : Konseling Seksual

1 Bantu pasien untuk mengekspresikan perubahan fungsi tubuh termasuk organ seksual seiring dengan
bertambahnya usia.

2 Diskusikan beberapa pilihan agar dicapai kenyamanan.

f Dx. Kelemahan mobilitas fisik b.d kerusakan musculoskeletal dan neuromuscular

Yang ditandai dengan :

1 Perubahan gaya berjalan

2 Gerak lambat

3 Gerak menyebabkan tremor

4 Usaha yang kuat untuk perubahan gerak

NOC : Level Mobilitas ( Mobility Level )

Setelah dilakukan intervensi keperawatan selama 2X24 jam diharapkan pasien dapat :

1 Memposisikan penampilan tubuh

2 Ambulasi : berjalan

8 of 17 3 /15/2013 8:52 AM
ASUHAN KEPERAWATAN PADA LANJUT USIA (LANSIA) | Yha_prin...
http://yh4princ3ss.wordpress.com/2010/04/17/asuhan-keperawatan-pada-...

3 Menggerakan otot

4 Menyambung gerakan/mengkolaborasikan gerakan

NIC : Latihan dengan Terapi Gerakan ( Exercise Therapy Ambulation )

1 Kosultasi kepada pemberi terapi fisik mengenai rencana gerakan yang sesuai dengan kebutuhan

2 Dorong untuk bergerak secara bebas namun masih dalam batas yang aman

3 Gunakan alat bantu untuk bergerak, jika tidak kuat untuk berdiri (mudah goyah/tidak kokoh ) g Dx.
Kelelahan b.d kondisi fisik kurang

Yang ditandai dengan:

1 Peningkatan kebutuhan istirahat

2 Lelah

3 Penampilan menurun

NOC Activity Tolerance

Setelah dilakukan intervensi keperawatan selama 2X24 jam diharapkan pasien dapat:

1 Memonitor usaha bernapas dalam respon aktivitas

2 Melaporkan aktivitas harian

3 Memonitor ECG dalam batas normal

4 Memonitor warna kulit

NIC Energy Management

1 Monitor intake nutrisi untuk memastikan sumber energi yang adekuat

2 Tentukan keterbatasan fisik pasien

3 Tentukan penyebab kelelahan 4 Bantu pasien untuk jadwal istirahat h Dx. Risiko kerusakan
integritas kulit

NOC : Kontrol Risiko ( risk control )

Setelah dilakukan intervensi keperawatan selama 2X24 jam diharapkan pasien dapat :

1 Kontrol perubahan status kesehatan

2 Gunakan support system pribadi untuk mengontrol risiko

9 of 17 3 /15/2013 8:52 AM
ASUHAN KEPERAWATAN PADA LANJUT USIA (LANSIA) | Yha_prin...
http://yh4princ3ss.wordpress.com/2010/04/17/asuhan-keperawatan-pada-...

3 Mengenal perubahan status kesehatan


4 Monitor factor risiko yang berasal dari lingkungan

NIC : penjagaan terhadap kulit ( skin surveillance )

1 Monitor area kulit yang terlihat kemerahan dan adanya kerusakan

2 Monitor kulit yang sering mendapat tekanan dan gesekan

3 Monitor warna kulit

4 Monitor suhu kulit

5 Periksa pakaian, jika pakaian terlihat terlalu ketat

1. Dx. Kerusakan Memori b.d gangguan neurologis

Yang ditandai dengan :

1 Tidak mampu mengingat informasi factual

2 Tidak mampu mengingat kejadian yang baru saja terjadi atau masa lampau

3 Lupa dalam melaporkan atau menunjukkan pengalaman

4 Tidak mampu belajar atau menyimpan keterampilan atau informasi baru

NOC : Orientasi Kognitif

Setelah dilakukan intervensi keperawatan selama 2X24 jam diharapkan pasien dapat :

1 Mengenal diri sendiri

2 Mengenal orang atau hal penting

3 Mengenal tempatnya sekarang

4 Mengenal hari, bulan, dan tahun dengan benar

NIC : Pelatihan Memori ( Memory Training )

1 Stimulasi memory dengan mengulangi pembicaraan secara jelas di akhir pertemuan dengan pasien.

2 Mengenang pengalaman masa lalu dengan pasien.

3 Menyediakan gambar untuk mengenal ingatannya kembali

10 of 17 3 /15/2013 8:52 AM
ASUHAN KEPERAWATAN PADA LANJUT USIA (LANSIA) | Yha_prin...
http://yh4princ3ss.wordpress.com/2010/04/17/asuhan-keperawatan-pada-...

4 Monitor perilaku pasien selama terapi

1. Aspek psikososial
1. Dx. Coping tidak efektif b.d percaya diri tidak adekuat dalam kemampuan koping, dukungan
social tidak adekuat yang dibentuk dari karakteristik atau hubungan.

NOC I : koping (coping)

Setelah dilakukan intervensi keperawatan selama 3X24 jam pasien secara konsisten diharapkan mampu:
1. Mengidentifikasi pola koping efektif
2. Mengedentifikasi pola koping yang tidak efektif
3. Melaporkan penurunan stress
4. Memverbalkan control perasaan
5. Memodifikasi gaya hidup yang dibutuhkan
6. Beradaptasi dengan perubahan perkembangan
7. Menggunakan dukungan social yang tersedia
8. Melaporkan peningkatan kenyamanan psikologis

NIC I : coping enhancement

1. Dorong aktifitas social dan komunitas


2. Dorong pasien untuk mengembangkan hubungan
3. Dorong berhubungan dengan seseorang yang memiliki tujuan dan ketertarikan yang sama
4. Dukung pasein untuk menguunakan mekanisme pertahanan yang sesuai.
5. Kenalkan pasien kepada seseorang yang mempunyai latar belakang pengalaman yang sama.
6. Dx. Isolasi social b.d perubhaan penampilan fisik, peubahan keadaan sejahtera, perubahan status
mental.

NOC I : Lingkungan keluarga : internal ( family environment: interna)

Setelah dilakukan intervensi keperawatan selama 3X24 jam pasien secara konsisten diharapkan mampu:

1. Berpatisipasi dalam aktifitas bersama


2. Berpatisipasi dala tradisi keluarga
3. Menerima kujungan dari teman dan anggota keluarga besar
4. Memberikan dukungan satu sama lain
5. Mengekspresikan perasaan dan masalah kepada yang lain.
6. Mendorong anggota keluarga untuk tidak ketergantungan
7. Berpatisipasi dalam rekreasi dan acara aktifitas komunitas
8. Memecahkan masalah

NIC I : Keterlibatan keluarga (Family involvement)

1. Mengidentifikasikan kemampuan anggota keluarga untuk terlibat dalam perawatan pasien.


2. Menentukan sumber fisik, psikososial dan pendidikan pemberi pelayanan kesehatan yang utama.

11 of 17 3 /15/2013 8:52 AM
ASUHAN KEPERAWATAN PADA LANJUT USIA (LANSIA) | Yha_prin...
http://yh4princ3ss.wordpress.com/2010/04/17/asuhan-keperawatan-pada-...

3. Mengidentifkasi deficit perawatan diri pasien


4. Menentukan tinggat ketergantungan pasien terhadap keluarganya yang sesuai dengan umur atau
penyakitnya.
5. Dx. Gangguan harga diri berhubungan dengan ketergantungan, perubahan peran, perubahan citra
tubuh dan fungsi seksual.

NOC :

Setelah dilakukan tindakan intervensi keperawatan selama 2×24 jam pasien diharapkan akan bisa
memperbaiki konsep diri dengan criteria :

1. Mengidentifikasi pola koping terdahulu yang efektif dan pada saat ini tidak mungkin lagi digunakan
akibat penyakit dan penanganan (pemakaian alkohol dan obat-obatan; penggunaan tenaga yang
berlebihan)
2. Pasien dan keluarga mengidentifikasi dan mengungkapkan perasaan dan reaksinya terhadap penyakit
dan perubahan hidup yang diperlukan
3. Mencari konseling profesional, jika perlu, untuk menghadapi perubahan akibat pnyakitnya
4. Melaporkan kepuasan dengan metode ekspresi seksual

NIC : Peningkatan harga diri

1. Kuatkan rasa percaya diri terhadap kemampuan pasien mengndalikan situasi


2. Menguatkan tenaga pribadi dalam mengenal dirinya
3. Bantu pasien untuk memeriksa kembali persepsi negative tentang dirinya
4. Dx. Cemas b.d perubahan dalam status peran, status kesehatan, pola interaksi , fungsi peran,
lingkungan, status ekonomi

Yang ditandai dengan:

1. Ekspresi yang mendalam dalam perubahan hidup


2. Mudah tersinggung
3. Gangguan tidur

NOC Anxiety Control

1. Setelah dilakukan intervensi keperawatan selama 2X24 jam diharapkan pasien dapat:
2. Memonitor intensitas cemas
3. Melaporkan tidur yang adekuat
4. Mengontrol respon cemas
5. Merencanakan strategi koping dalamsituasi stress

NIC Anxiety Reduction

1. Bantu pasien untuk menidentifikasi situasi percepatan cemas


2. Dampingi pasien untuk mempromosikan kenyamanan dan mengurangi ketakutan

12 of 17 3 /15/2013 8:52 AM
ASUHAN KEPERAWATAN PADA LANJUT USIA (LANSIA) | Yha_prin...
http://yh4princ3ss.wordpress.com/2010/04/17/asuhan-keperawatan-pada-...

3. Identifikasi ketika perubahan level cemas


4. Instuksikan pasien dalam teknik relaksasi
5. Dx. Resiko Kesendirian

NOC Family Coping

Setelah dilakukan intervensi keperawatan selama 2X24 jam diharapkan pasien dapat:

1. Mendemontrasikan fleksibelitas peran


2. Mengatur masalah
3. Menggunakan strategi penguranagn stress
4. Menghadapi masalah

NIC Family Support

1. Bantu pekembangan harapan yang realistis


2. Identifikasi alami dukungan spiritual bagi keluarga
3. Berikan kepercayaan dalam hubungan dengan keluarga
4. Dengarkan untuk berhubungan dengan keluarga, perasan dan pertanyaan
5. Dx. Gangguan citra tubuh berhubungan dengan perubahan dan ketergantungan fisik
(ketidakseimbangan mobilitas) serta psikologis yang disebabkan penyakit atau terapi

NOC : Setelah dilakukan intervensi keperawatan selama 2x24jam pasien diharapkan meningkatkan citra

tubuhnya dengan criteria :


1. Merasa puas dengan penampilan tubuhnya
2. Merasa puas dengan fungsi anggota badannya
3. Mendiskripsikan bagian tubuh tambahan

NIC : Peningkatan Citra Tubuh

1. Bantu pasien untuk mendiskusikan perubahan karena penyakit atau pembedahan


2. Memutuskan apakah perubahan fisik yang baru saja diterima dapat masuk dalam citra tubuh pasien
3. Memudahkan hubungan dengan individu lain yang mempunyai penyakit yang sama
4. Aspek spiritual

Dx : Distress spiritual b.d peubahan hidup, kematian atau sekarat diri atau orang lain, cemas, mengasingkan
diri, kesendirian atau pengasingan social, kurang sosiokultural.

NOC I : pengaharapan (hope)

Setelah dilakukan intervensi keperawatan selama 3X24 jam pasien secara luas diharapkan mampu:

1. Mengekspresikan orientasi masa depan yang positif


2. Mengekspresikan arti kehidupan
3. Mengekspresikan rasa optimis

13 of 17 3 /15/2013 8:52 AM
ASUHAN KEPERAWATAN PADA LANJUT USIA (LANSIA) | Yha_prin...
http://yh4princ3ss.wordpress.com/2010/04/17/asuhan-keperawatan-pada-...

4. Mengekspresikan perasaan untuk mengontrol diri sendiri


5. Mengekspresikan kepercayaan
6. Mengekspresikan rasa percaya pada diri sendiri dan orang lain

NIC I : penanaman harapan (hope instillation)

1. Pengkaji pasian atau keluarga untuk mengidentifikasi area pengharapan dalam hidup
2. Melibatkan pasien secara aktif dalam perawatan diri
3. Mengajarkan keluarga tentang aspek positif pengharapan
4. Memberikan kesempatan pasien atau keluarga terlibat dalam support group.
5. Mengembangkan mekanisme paran koping pasien

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2009. http://askep- askeb.cz.cc/ diakses tanggal 10 maret 2010.

Jhonson, Marion dkk. 2000. Nursing Outcomes Classification (NOC). St. Louise, Missouri : Mosby, Inc.

McCloskey, Joanne C. 1996. Nursing Intervention Classification (NIC). St. Louise, Missouri : Mosby, Inc.

NANDA. Nursing Diagnoses: Definition and Classification 2005-2006. Philadelphia : NANDA International.
About these ads

Be the first to like this.

Categories: Gerontik Kaitkata:1983, askep, diagnosa, keperawatan, lansia


Komentar (0) Lacak Balik (0) Tinggalkan Komentar Lacak balik

1. Belum ada komentar.

1. Belum ada trackback.

14 of 17 3 /15/2013 8:52 AM
ASUHAN KEPERAWATAN PADA LANJUT USIA (LANSIA) | Yha_prin...
http://yh4princ3ss.wordpress.com/2010/04/17/asuhan-keperawatan-pada-...

Tinggalkan Balasan

INDIKATOR BANYUMAS SEHAT akhirnya jd juga… tp msih newbei neh….. umpan RSS

Menu

Keperawatan
About Me
Chat zone

15 of 17 3 /15/2013 8:52 AM
ASUHAN KEPERAWATAN PADA LANJUT USIA (LANSIA) | Yha_prin...
http://yh4princ3ss.wordpress.com/2010/04/17/asuhan-keperawatan-pada-...

Temanku

Blog Perawat
Blog'na Tysar
Dinkes Banyumas
Lentera Biru
Nurse Blog
Nursing Area
My Twitter

Error: Please make sure the Twitter account is public.

Blogroll

Medicastore
WordPress.com
WordPress.org

Keperawatan

Kategori

keperawatan (11)
Gerontik (1) jiwa
(6) komunitas (1)
Makanan sehat (1)

status(6)
Tak Berkategori (3)

Konsultasi Kehatan

Sebuah galat telah terjadi; umpan tersebut kemungkinan sedang anjlok. Coba lagi nanti.

Chat Zone

chat zone - Join Now! (LIVE WordPress Chat)

16 of 17 3 /15/2013 8:52 AM
ASUHAN KEPERAWATAN PADA LANJUT USIA (LANSIA) | Yha_prin...
http://yh4princ3ss.wordpress.com/2010/04/17/asuhan-keperawatan-pada-...

Langganan Berita Nurse

Masukkan alamat surel Anda untuk berlangganan blog ini dan menerima pemberitahuan tulisan-tulisan
baru melalui email.

Bergabunglah dengan 4 pengikut lainnya.

Tulisan Teratas

ASUHAN KEPERAWATAN PADA LANJUT USIA (LANSIA)


KEHILANGAN KARENA KEMATIAN
Pengertian Stress
Indeks Masa Tubuh (IMT/BMI)
Pengertian Cemas
INDIKATOR BANYUMAS SEHAT

Meta

Daftar
Masuk
RSS Entri
RSS Komentar
Blog pada WordPress.com.

Puncak WordPress
Blog pada WordPress.com. Tema: INove oleh NeoEase.

17 of 17 3 /15/2013 8:52 AM

Anda mungkin juga menyukai