Oleh:
Latar Belakang: Pelayanan kesehatan yang dilakukan bidan akan terlaksanakan secara
optimal apabila setiap bidan memahami komitmen kerjanya sebagai bidan dan komitmen
kerjanya tersebut merupakan suatu janji dari diri seorang bidan atau kebulatan tekad
untuk melaksanakan kegiatannya sebagai seorang bidan sesuai dengan tujuan, kedudukan,
dan cakupan yang sudah ditentukan dalam tugasnya. Menurut laporan Puskesmas Kuta
Baro Aceh Besar pada Tahun 2014 kunjungan K4 secara keseluruhan sudah mencapai
Target yaitu 92,51%, namun dari 47 desa, 25 desa (53,1%) cakupan K4 masih belum
tercapai.
Tujuan penelitian: Untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kinerja
bidan dalam pelayanan Antenatal Care di Puskesmas Kuta Baro
Metodelogi Penelitian: penelitian ini merupakan penelitian survey yang bersifat analitik
dengan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini semua bidan di wilayah
kerja Puskesmas Kuta Baro Aceh Besar. Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 40
responden, teknik pengambilan sampel dilakukan dengan metode total populasi.
Penelitian ini dilakukan pada Bulan Juli 2015 di Wilayah Kerja Puskesmas Kuta Baro
Kabupaten Aceh Besar. Teknik pengumpulan data dengan cara membagikan kuesioner.
Teknik analisa data menggunakan statistik sederhana uji chi-square ( α = 0.05)
Hasil penelitian: menunjukan bahwa kinerja bidan baik 19 orang (47,5 %), kinerja bidan
kurang 21 orang (52,5%), masa kerja baru 13 orang (32,5%), masa kerja lama 27 orang
(67,5%), motivasi tinggi 38 orang (95,0%), motivasi rendah 2 orang (5,0 %),sikap bidan
baik 28 orang (70,0%), sikap bidan kurang 12 orang (30,0%)
Kesimpulan dan saran: tidak ada hubungan masa kerja dengan kinerja bidan, tidak ada
hubungan motivasi dengan kinerja bidan, ada hubungan sikap bidan dengan kinerja bidan.
Peneliti menyarankan kepada petugas kesehatan agar dapat memperbaiki yang dapat
menghambat kinerja bidan.
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kepada Allah SWT yang telah memberikan Rahmat,
Besar”.
Adapun tujuan penulisan Karya Tulis Ilmiah ini adalah sebagai salah satu
Ubudiyah Indonesia.
hambatan dan kesulitan, tetapi berkat adanya bimbingan, arahan dan bantuan dari
semua pihak, maka penulisan Karya Tulis Ilmiah ini dapat diselesaikan. Untuk ini
pembimbing yang telah membimbing penulisan Karya Tulis Ilmiah ini. Selain itu
Indonesia.
3. Ibu Nuzulul Rahmi, S.ST., M.Kes selaku Ketua Prodi D-III Kebidanan
5. Ayahanda dan Ibunda serta keluarga yang tercinta yang telah memberikan
dukungan kepada peneliti baik lewat doa, restu, dukungan material dan moral
Peneliti menyadari bahwa penulisan Karya Tulis Ilmiah ini masih jauh dari
isinya. Oleh sebab itu peneliti senantiasa mengharapkan kritikan dan saran yang
sifatnya membangun dari semua pihak yang dapat membantu dalam pembuatan
Akhirnya kepada Allah SWT kita sepantasnya berserah diri, tiada satupun
Peneliti
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL .........................................................................................i
LEMBAR PENGESAHAN .............................................................................ii
LEMBAR PENGESAHAN SIDANG .............................................................iii
LEMBAR PERNYATAAN ..............................................................................iv
KATA PENGANTAR .......................................................................................v
ABSTRAK .........................................................................................................vii
ABSTRACT (Bahasa Inggris) ..........................................................................vii
DAFTAR ISI ......................................................................................................ix
DAFTAR GAMBAR .........................................................................................xi
DAFTAR TABEL..............................................................................................xii
DAFTAR LAMPIRAN .....................................................................................xiii
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Halaman
Tabel 3.1 Definisi Operasional ...........................................................................35
PENDAHULUAN
terbatas pada pemberian asuahan fisik, tetapi mencakup asuhan psiko, sosial,
dan spiritual. Asuhan psiko, sosial, spriritual yang bisa dikembangkan dan
pendukung (Abdul,2009).
dunia yaitu 289.000 jiwa. Amerika Serikat yaitu 9300 jiwa, Afrika Utara
179.000 jiwa, dan Asia Tenggara 16.000 jiwa. Angka kematian ibu di negara-
negara Asia Tenggara yaitu Indonesia 214 per 100.000 kelahiran hidup,
Filipina 170 per 100.000 kelahiran hidup, Vietnam 160 per 100.000 kelahiran
kelahiran hidup, dan Malaysia 39 per 100.000 kelahiran hidup (WHO, 2014)
Berdasarkan hasil Survey Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI)
pada tahun 2012, angka kematian ibu meroket dari 228 pada 2007 menjadi
359 per 100.000 kelahiran hidup pada tahun 2012. Angka ini masih cukup
2014)
terjadi pada ibu hamil yang berisiko tidak terdeteksi sejak dini, untuk itu
standart yang ditetapkan khususnya bidan desa sebagai ujung tombak, dengan
peran serta yang proaktif dari petugas supervisi. Untuk itu bidan desa
kunjungan keempat (K4), dan semua persalinan harus ditolong oleh tenaga
jumlah tenaga pembina tetap dan belum siap, sehingga tidak terjadi interaksi
yang memadai antara pembina dan yang dibina. Tidak semua bidan di desa
terbatas. Pembinaan teknis kebidanan bagi bidan desa belum dilakukan sesuai
penting dan strategis terutama dalam penurunan angka kematian ibu, angka
kesakitan dan kematian bayi. Bidan juga memberikan pelayanan kebidanan
siap melayani siapa saja yang membutuhkannya kapan dan dimanapun dia
dan komitmen kerjanya tersebut merupakan suatu janji dari diri seorang bidan
sesuai dengan tujuan, kedudukan, dan cakupan yang sudah ditentukan dalam
Masa kerja, kepuasaan kerja dan motivasi merupakan suatu hal sangat
dan semangat kerja seseorang sehingga hal-hal tersebut sangat penting untuk
ditingkatkan untuk mencapai suatu kinerja yang baik dan untuk mecapai
kinerja yang baik perlu dilakukan penilaian dan pengawasan yang sesuai
masyarakat, mungkin dicapai, dapt diukur dan diketahui serta disetujui oleh
pelayanan antenatal care dapat diukur dari jumlah cakupan kunjungan K1 dan
bagi ibu hamil dan janinnya oleh tenaga profesional yang meliputi
kali pemeriksaan selama kehamilan, 1 kali pada trimester satu, 1 kali pada
Puskesmas Kuta Baro berjumlah 56 orang dengan 25 orang bidan PTT dan 31
Target yaitu 92,51%, namun dari 47 desa, 25 desa (53,1%) cakupan K4 masih
belum tercapai yaitu desa Cot Cut, Cot Petano, Lampoh Keude,
Lamglumpang, Bung Bak Jok, Krung Anoi, Lambaet, Cot Mancang, Lamceu,
Cot Preh, Ujong Blang, Cot Yang, Leupung Mesjid, Leupung Ulee Alu, Lam
Alu Cut, Lamteube Mon Ara, Cot Lamme, Lamseunong, Lam Raya, Puuk.
yang diberikan bidan sesuai dengan yang diharapkan ibu yaitu bidan
memeriksa dan mendengar keluhan ibu dan 6 orang ibu lain mengatakan
pelayanan yang diberikan bidan tidak sesuai dengan yang diharapkan yaitu
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
antenatal.
C. Bagi Penulis
Biostatistika.
bidan
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
pendidikan bidan yang telah diakui pemerintah dan lulus ujian sesuai dengan
persyaratan yang telah berlaku, dicatat, (registrasi), diberi izin secara sah
yang telah diakui secara regular dalam program pemerintah diakui secara
2009).
Definisi bidan menurut Ikatan Bidan Indonesia atau IBI (2006) adalah
telah diakui pemerintah dan lulus ujian sesuai dengan persyaratan yang
berlaku dan diberi izin secara sah untuk melaksanakan praktek, Dalam
diberi izin untuk menjalankan praktek kebidanan di negeri itu. Dia harus
dibutuhkan kepada wanita selama masa hamil, persalinan dan masa pasca
asuhan pada bayi baru lahir dan anak. Bidan mempunyai tugas penting dalam
konsultasi dan pendidikan kesehatan baik bagi wanita sebagai pusat keluarga
postnatal, asuhan bayi baru lahir, persiapan menjadi orang tua, gangguan
bidan.
2.2 Kinerja Bidan
(1996), kinerja merupakan proses yang dilakukan dan hasil yang dicapai oleh
suatu organisasi dalam memberikan jasa atau produk kepada pelanggan. Kane
kelompok individu yang tidak terbatas pada personal yang memangku jabatan
seseorang menurut tugas dan fungsi yang berlaku untuk pekerjaan yang
kerja seorang karyawan pada dasarnya adalah hasil kerja seorang karyawan
selama periode tertentu dibandingkan dengan standar, target / sasaran, atau
kinerja yang telah ditentukan terlebih dahulu dan telah disepakati bersama
outcome, konsekuensi atau hasil dari perilaku atau perbuatan, tetapi kinerja
adalah perbuatan atau aksi itu sendiri, di samping itu kinerja adalah multi
beberapa bentuk komponen kinerja yang dibuat dalam batas hubungan variasi
Hernawati).
sesorang
tekonologi), serta faktor di luar lingkungan seperti nilai sosial ekonomi, sosial
mempengaruhi kinerja dan perilaku yaitu: (1) variabel individu, yang meliputi
pengalaman dan demografi, umur dan jenis kelamin, asal usul dan
tidak langsung pada perilaku dan kinerja, (2) variabel organisasi, yakni
kerja dan motivasi. Persepsi, sikap, kepribadian dan belajar merupakan hal
yang komplek dan sulit diukur serta kesempatan tentang pengertiannya sukar
organisasi kerja pada usia, etnis, latar belakang, budaya dan ketrampilan yang
berbeda satu sama lainnya. Uraian dari variabel kinerja dapat dilihat sebagai
berikut:
baiknya dan tepat pada waktunya serta berani memikul risiko atas
2006).
terbaik.
yang diharapkan oleh organisasi antara lain pelatihan yang diperlukan, faktor
sarana, alat transportasi, pedoman kerja dan dana. Faktor yang memperkuat
merupakan kulminasi dari tiga elemen yang saling berkaitan, yang meliputi
Reynolds,1986).
diterima, kepuasan kerja, tingkat stres, kondisi fisik dan kesehatan petugas,
adalah kualitas fisik individu yang berupa kesehatan dan status gizi, kualitas
meliputi
Andraeni, 2002).
1) Faktor kemampuan,
2) Faktor Motivasi:
Kepemimpinan
egoistic
2007)
bidan desa dinilai oleh atasan langsung berdasarkan faktor-faktor yang telah
2. Menjaring seluruh kasus risiko tinggi ibu hamil, bersalin, nifas dan bayi
rujukannya.
bayi.
yang meliputi 1 atau 2 desa serta melakukan pelayanan secara aktif, artinya
Batasan tugas pokok dan fungsi bidan desa seperti yang telah
3. Kunjungan ibu hamil: kunjungan tidak mengandung arti bahwa ibu hamil
kesehatan.
4. Kunjungan baru ibu hamil (K-I): kunjungan ibu hamil yang pertama kali.
5. Kunjungan ulang adalah: kontak ibu hamil yang kedua dan seterusnya
syarat minimal satu kali kontak pada triwulan I, minimal satu kali kontak
pada triwulan II dan minimal dua kali kontak pada triwulan III.
7. Cakupan K-I (akses) adalah persentase ibu hamil di suatu wilayah, waktu
8. Cakupan ibu hamil cakupan K-4: persentase ibu hamil di suatu wilayah
satu kali pada triwulan I, satu kali pada triwulan II dan dua kali pada
triwulan III.
9. Sasaran ibu hamil: semua ibu hamil di suatu wilayah dalam kurun waktu
satu tahun.
11. Cakupan penjaringan: deteksi dini ibu yang berisiko yang ditemukan oleh
12. Cakupan kunjungan neonatal adalah persentase bayi neonatal (kurang dari
satu bulan) yang memperoleh pelayanan kesehatan minimal dua kali dari
tenaga kesehatan, satu kali pada hari pertama sampai dengan hari ketujuh
dan satu kali pada hari kedelapan sampai pada hari kedua puluh delapan.
Masa kerja adalah jangka waktu orang sudah bekerja (pada suatu
kantor dan badan). Semakin lama seseorang bekerja maka semakin terampil
lebih lama bekerja akan dipertimbangkan lebih dahulu dalam hal promosi, hal
ini berkaitan erat dengan apa yang disebut senioritas ( Siagan dalam
Handriyani, 2012).
yang dialami oleh bidan, maka semakin terampil bidan tersebut dalam
Lama berkerja adalah suatu kurun waktu atau lamanya tenaga kerja itu
bekerja di suatu tempat. Masa kerja adalah rentang waktu yang telah
mengerti apa keinginan dan harapan ibu hamil kepada seorang bidan
(Handoko, 2007).
Masa kerja adalah suatu kurun waktu atau lamanya tenaga kerja
bekerja di suatu tempat. Masa kerja dapat mempengaruhi kinerja baik positif
maupun negatif. Memberi pengaruh positif pada kinerja bila dengan semakin
semakin lamanya masa kerja akan timbul kebiasaan pada tenaga kerja.
(Tiga):
3. Pengembangan karir
2.4 Motivasi
organisasi bersifat untik secara biologis dan psikologis, serta berkembang atas
dasar proses belajar yang berbeda pula (Suprihantono dkk dalam Hernawati,
2007).
untuk melakuakan suatu kegiatan atau gerakan dan mengarah kepada suatu
Motivasi atau motif adalah suatu dorongan dari dalam diri seseorang
mencapai suatu tujuan.Motif tidak dapat diamati, yang dapat diamati adalah
mencakup:
sesuatu.
sesuai standar yang benar dan dalam skala waktu yang sudah ditentukan.Serta
Orang pun akan merasa dihargai/ diakui, hal ini terjadi karena pekerjaannya
itu betul betul berharga bagi orang yang termotivasi, sehingga dia berkerja
keras. Hal tersebut dapat dimaklumi, karena dorongan yang begitu tinggi
2.5 Sikap
pengaruh tertentu atas cara tanggap seseorang terhadap orang lain, obyek, dan
terhadap segi tertentu dari dunia ini. Ketiga, sikap memberikan dasar
emosional bagi hubungan antara pribadi seseorang dan pengenalannya
terhadap orang lain. Keempat, sikap diorganisasi dan dekat dengan inti
kepribadian. Beberapa sikap tetap abadi. Tetapi, seperti halnya dengan setaiap
bahwa orang mempunyai sikap yang berstuktur yang tersususn dari berbagai
perilaku. Afeksi, komponen emosional, atau perasaan dan sikap dipelajari dari
orang tua, guru, dan teman dalam kelompok. Komponen kognitif sikap terdiri
atas persepsi, pendapat dan keyakinan seseorang. Hal ini menunjukan proses
Keyakinan evaluatif diwujudkan dalam bentuk kesan yang baik atau tidak
baik yang dimiliki seseorang terhadap obyek atau orang. Komponen perilaku
bertindak terhadap seseorang atau sesuatu dengan cara yang ramah, hangat,
agresip, bermusuhan, apatis, atau dengan suatu cara lain. Tindakan ini dapat
satu tanggapan atau lebih, yaitu efek pengakuan, atau perilaku (Gibson,
penentu sikap dan perubahan sikap mempunyai arti yang penting bagi para
yang masih tertutup terhadap suatu stimulus atau objek. Manifestasi sikap itu
tidak dapat langsung dilihat, tetapi hanya dapat ditafsirkan terlebih Dahulu
objek.
pokok, yaitu:
penting.
yaitu:
a. Menerima (receiving)
c. Menghargai (valuing)
masalah adalah suatu indikasi sikap tingkat tiga. Misalnya seorang ibu
Dalam pengukuran sikap ada beberapa macam cara, yang pada garis
besarnya dapat dibedakan secara langsung dan secara tidak langsung. Secara
dalam suatu alat yang telah ditentukan dan langsung dibedakan kepada
Dalam skala Likert, item ada yang bersifat favorable (baik /positif
/tidak mendukung) terhadap masalah yang diteliti, sebaliknya ada pula yang
Jumlah item yang positif maupun yang negatif sebaiknya harus seimbang
pernyataan yang masuk dalam kategori skala likert adalah sebagai berikut :
penelitian :
Sangat setuju :4
Setuju :3
Tidak setuju :2
Sangat setuju :1
Setuju :2
Tidak setuju :3
Sangat tidak setuju :4
Corak khas dari skala Likert ialah bahwa makin tinggi skor yang
2003 ).
Kinerja Bidan
Masa Kerja
motivasi
2.8 Hipotesis
a. Tidak ada hubungan masa kerja dengan kinerja bidan dalam pelayanan
BAB III
METODE PENELITIAN
(Notoatmodjo, 2010).
3.3.1 Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah semua bidan di wilayah
1. Data Primer
wawancara.
1. Data Sekunder
laporan puskesmas.
Alat ukur dalam penelitian ini adalah kuesioner yang terdiri dari
Variabel Dependen
Variabel Independen
pertanyaannya.
a. Analisa Univariat
(Notoatmodjo, 2010).
Keterangan:
P = Presentase
f = Frekuensi
b. Analisa Bivariat
1. Bila Chi-Square Tes (x2) tabel terdiri dari tabel 2x2 dijumpai nilai
expected (E) < 5, maka p-value yang digunakan adalah nilai yang
2. Bila Chi-Square Tes (x2) tabel terdiri dari tabel 2x2 tidak
3. Bila Chi-Square Tes (x2) tabel terdiri dari tabel 2x2, contohnya
4. Bila pada tabel kontigensi 3x2 dan sel dengan nilai frekuensi e
BAB IV
suatu wilayah yang terletak pada dataran tinggi dimana hampir sebagian
lahan yang ada digunakan sebagai areal persawahan yang merupakan sumber
petani. Luas wilayahnya mencakup 84 km2 yang dibagi atas 47 desa dan 152
dusun dan terdiri dari 5 mukim yaitu Mukim Lamrabo, Mukim Ateuk,
Baro merupakan salah satu puskesmas yang ada di Kabupaten Aceh Besar.
dan dengan jumlah bidan PTT 26 orang dan bidan PNS 36 orang.
Barona Jaya
Puskesmas Kuta Baro kabupaten Aceh besar tahun 2015 dengan jumlah
A. Analisa Univariat
1. Kinerja Bidan
Tabel 4.1
Distribusi Frekuensi Kinerja Bidan di Wilayah Kerja Puskesmas Kuta Baro
Kabupaten Aceh Besar Tahun 2015
No. Kinerja Bidan Frekuensi %
1 Baik 19 47.5
2 Kurang 21 52.5
Total 40 100
Sumber: Data primer diolah tahun 2015
Kerja Puskesmas Kuta Baro Aceh Besar Tahun 2015 mayoritas pada kategori
2. Masa Kerja
Tabel 4.2
Distribusi Frekuensi Masa Kerja Bidan Di Wilayah Kerja Puskesmas Kuta
Baro Kabupaten Aceh Besar Tahun 2015
No. Masa Kerja Frekuensi %
1 Baru 13 32.5
2 Lama 27 67.5
Total 40 100
Sumber : data primer diolah tahun 2015
Wilayah Kerja Puskesmas Kuta Baro Kabupaten Aceh Besar Tahun 2015
3. Motivasi
Tabel 4.3
Distribusi Frekuensi Motivasi Terhadap Kinerja Bidan
Di Wilayah Kerja Puskesmas Kutabaro
Kabupaten Aceh Besar Tahun 2015
No. Motivasi Frekuensi %
1 Tinggi 38 95.0
2 Rendah 2 5.0
Total 40 100
Sumber: Data Primer diolah tahun 2015
bidan di Wilayah Kerja Puskesmas Kuta Baro Kabupaten Aceh Besar tahun
4. Sikap
Tabel 4.4
Distribusi Frekuensi Sikap Bidan Terhadap Kinerja Bidan
Di Wilayah Kerja Puskesmas Kuta Baro
Kabupaten Aceh Besar Tahun 2015
No. Sikap Frekuensi %
1 Baik 28 70.0
2 Kurang 12 30.0
Total 40 100
Sumber : Data primer diolah tahun 2015
kinerja bidan di Wilayah Kerja Puskesmas Kuta Baro Kabupaten Aceh Besar
B. Analisa Bivariat
Tabel 4.5
Hubungan Masa Kerja Bidan Dengan Kinerja Bidan Di Wilayah Kerja
Puskesmas Kuta Baro Kabupaten Aceh Besar
Tahun 2015
No Kinerja Bidan Uji Statistik
Masa Kerja Total
. Baik % Kurang % % Pvalue
1 Baru 8 61,5 5 38,5 13 100
0,05 0,370
2 Lama 11 40,7 16 59,3 27 100
Sumber : data diolah tahun 2015
baru dengan kinerja bidannya baik ada 8 orang (61,5%) dan dari 27 bidan
dengan masa kerja lama dengan kinerja kurang ada 16 orang (59,3%).
Setelah dilakukan uji statistik dengan Chi Square test diperoleh nilai
p = 0.370 (p > 0.05), dengan demikian menunjukkan hipotesa yaitu tidak ada
Tabel 4.6
Hubungan Motivasi Bidan Dengan Kinerja Bidan Di Wilayah Kerja
Puskesmas Kuta Baro Kabupaten Aceh Besar
Tahun 2015
motivasi tinggi dengan kinerja bidannya baik yaitu 19 orang (50,0,%) dan
dari 2 bidan yang motivasi rendah dengan kinerja bidan kurang ada 2 orang
(100,0%).
Setelah dilakukan uji statistik dengan Chi Square test diperoleh nilai
bahwa tidak ada hubungan antara motivasi bidan dengan kinerja bidan di
Tabel 4.7
Hubungan Sikap Bidan Dengan kinerja Bidan Di Wilayah Kerja
Puskesmas Kuta Baro Kabupaten Aceh Besar
Tahun 2015
No Kinerja Bidan Uji Statistik
Sikap Total
. Baik % Kurang % % Pvalue
1 Baik 17 60,7 11 39,3 28 100
0,05 0.027
2 Kurang 2 16,7 10 83,3 12 100
Sumber : data diolah tahun 2015
Berdasarkan tabel 4.7 menunjukkan bahwa dari 12 bidan yang
sikapnya kurang dengan kinerja kurang ada 10 orang (83,3%) sedangkan dari
28 bidan yang sikapnya baik dengan kinerja baik ada 17 orang (60,7%).
Setelah dilakukan uji statistik dengan Chi Square Test diperoleh nilai
4.3 Pembahasan
baru dengan kinerja bidannya baik ada 8 orang (61,5%) dan dari 27 bidan
dengan masa kerja lama dengan kinerja kurang ada 16 orang (59,3%).
Setelah dilakukan uji statistik dengan Chi Square test diperoleh nilai
p = 0.370 (p > 0.05), dengan demikian menunjukkan hipotesa yaitu tidak ada
Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa masa kerja bidan tidak
pekerjaannya.
yang menyatakan tidak ada hubungan masa kerja dengan kinerja bidan
menyatakan tidak ada hubungan masa kerja dengan kinerja bidan dengan P
value= 0,416
dengan kinerja bidan tersebut karena tidak semua bidan yang lama kerjanya
baru atau < 3 tahun dengan kinerja kurang, tetapi ada juga yang kinerjanya
baik.
Peneliti juga berasumi tidak ada jaminan bahwa petugas yang lebih
yang lebih rendah senioritasnya. Justru kinerja merosot sejalan dengan makin
tuanya usia, kebosanan pekerjaan yang berlarut- larut dan kurang rangsangan
akibat usia tua seseorang .Sehingga hal ini belum dapat menjelaskan bahwa
bidan yang sudah lama bekerja akan lebih meningkat kinerjanya karena
motivasi tinggi dengan kinerja bidannya baik yaitu 19 orang (50,0,%) dan
dari 2 bidan yang motivasi rendah dengan kinerja bidan kurang ada 2 orang
(100,0%).
hipotesa bahwa tidak ada hubungan antara motivasi bidan dengan kinerja
bidan di Wilayah Kerja Puskesmas Kuta Baro Aceh Besar Tahun 2015.
mengatakan bahwa Motivasi atau motif adalah suatu dorongan dari dalam
yang dapat diamati adalah kegiatan atau mungkin alas an-alasan tindakan
tersebut.
motivasi tinggi baik itu yang kinerja baik ataupun kinerja kurang.
oleh motivasi yang tinggi karena kinerja bidan yang baik lebih kepada
sikapnya kurang dengan kinerja kurang ada 10 orang (83,3%) sedangkan dari
28 bidan yang sikapnya baik dengan kinerja baik ada 17 orang (60,7%).
bersifat positif dan negatif yang muncul saling berbeda di antara pembeli.
yang menyatakan tidak ada hubungan antara sikap bidan dengan kinerja
semakin baik kinerjanya di desa dikarenakan sikap bidan yang baik akan
bidan tersebut.
Peneliti juga berasumsi sikap bidan yang baik kepada pasien dan masyarakat akan
tersebut sehingga akan ada keinginan untuk kembali datang kepelayanan sehingga
hal tersebut dapat meningkatkan kinerja bidan menjadi lebih baik BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Agustus 2015 pada bidan di Wilayah Kerja Puskesmas Kuta Baro Kabupaten
Aceh Besar tahun 2015 dengan jumlah sampel 40 orang , dapat disimpulkan
a. Tidak ada hubungan masa kerja dengan kinerja bidan di Wilayah Kerja
Puskesmas Kuta Baro Kabupaten Aceh Besar dengan nilai p = 0.370 (p >
0.05).
b. Ada hubungan sikap bidan dengan kinerja bidan di Wilayah Kerja
Puskesmas Kuta Baro Kabupaten Aceh Besar dengan nilai p = 0,027 (p <
0.05).
Puskesmas Kuta Baro Kabupaten Aceh Besar dengan nilai p = 0.488 (p >
0.05).
5.2 Saran
yang lebih luas lagi mengenai kinerja bidan sehingga dapat menemukan
_________________________________________.1996.Panduan Bidan di
Tingkat Desa, Jakarta: Depkes RI
_________________________________________.1997.Pedoman Kerja
Puskesmas Jilid I. Jakarta: Depkes RI
_________________________________________.2005.Pedoman Perencanaan
Tingkat Puskesmas. Jakarta: Depkes RI
_________________________________________. 2005. Kebijakan dan Strategi
Nasional, Kesehatan Reproduksi di Indonesia. Jakarta:Depkes RI
Eagly, A.H. and Chaiken, S. 1984. The Psychology of Attitudes, Harcourt Brace
College Publisher, Orlando
Ilyas, Y. 1999. Kinerja: Teori, Penilaian dan Peneliti, Badan Penerbit FKM UI
Depok, Jakarta.
John, S. 2000. Penilaian Kinerja dan Pengembangan Karyawan, cetakan ke 4.
Jogjakarta: UGM
World Health Organization (WHO). 2014. WHO, UNICEF, UNFPA, The World
Bank. Trends in maternal mortality: 1990 to 2013. Geneva: World Health
Organization
LEMBARAN PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN
Ibu/Saudara/i
di-
Tempat
Dengan Hormat,
Saya yang bertanda tangan dibawah ini adalah mahasiswi Fakultas Ilmu
Kesehatan Universitas U’Budiyah Indonesia Program Studi D-III Kebidanan
NIM : 121010300039
Peneliti,
(Rauzatul Jannah)
121010300038
Lembaran Persetujuan Menjadi Responden
Saya yang bertanda tangan dibawah ini menyatakan bahwa saya bersedia
Besar “
Responden
( )
Kuesioner Penelitian
No Responden :
Nama Responden :
Alamat :
Umur :
A. Kinerja Bidan
1. Berapa jumlah ibu hamil yang anda periksa dalam 1 hari kerja?
a. < 3 orang
b. 3-5 orang
2. Selama anda berkerja pernah / tidak anda mendapatkan perkerjaan:
a. Pernah
b. Tidak pernah
3. Apakah anda mengisi buku KIA ibu hamil setelah melakukan
pemeriksaan kehamilan
a. Ada
b. Tidak ada
4. Apakah anda pernah mendapat masukan dari teman kerja atau kepala
puskesmas dengan kinerja anda
a. Ada
b. Tidak ada
B. Lama Kerja
Lama kerja / bertugas < 3 tahun >3 tahun
anda di Puskesmas
Kuta Baro
C. Motivasi
setuju Tidak
Setuju
1 Dalam berkerja saya harus mendapat
dukungan dari teman kerja, masyarakat
2 Bidan yang baik harus menjadi bidan teladan
3 Hubungan baik antara bidan/ petugas
kesehatan di Puskesmas merupakan hal yang
penting
4 Saya ingin melaksanakan pekerjaan dengan
baik
D. Sikap
setuju Tidak
Setuju
1 Beban kerja yang saya kerjakan sangat berat
2 Bidan harus bersikap terbuka dengan
masyarakat
3 Bidan harus bisa mendengar keluh kesah
pasien
4 Bidan tidak perlu menjaga privasi pasien
pada saat melakukan pemeriksaan pada ibu
hamil
5 Bidan tidak perlu memberi konseling setelah
melakukan pemeriksaan pada ibu hamil
6 Bidan tidak perlu memberitahu ibu hamil
yang kehamilannya bukan yang pertama kali
7 Bidan harus bersikap ramah walaupun dalam
keadaan seorang bidan mempunyai masalah
Frequencies
Statistics
N Valid 40 40 40 40
Statistics
N Valid 40 40 40 40
Missing 0 0 0 0
Frequency Table
Kinerja Bidan
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Masa Kerja
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Motivasi
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Sikap
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Crosstabs
Cases
Crosstab
Kinerja Bidan
Lama Count 11 16 27
Total Count 19 21 40
Chi-Square Tests
a
Pearson Chi-Square 1.522 1 .217
b
Continuity Correction .802 1 .370
a. 0 cells (,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 6,18.
Crosstab
Kinerja Bidan
Rendah Count 0 2 2
Total Count 19 21 40
Chi-Square Tests
b
Continuity Correction .427 1 .513
b
N of Valid Cases 40
a. 2 cells (50,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is ,95.
Crosstab
Kinerja Bidan
Kurang Count 2 10 12
Total Count 19 21 40
Chi-Square Tests
a
Pearson Chi-Square 6.535 1 .011
b
Continuity Correction 4.888 1 .027
b
N of Valid Cases 40
a. 0 cells (,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 5,70.