Anda di halaman 1dari 7

BAB VI

PENGAMATAN PARAMETER KUALITAS DAN KUANTITAS


TANAMAN

A. PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Pengaruh globalisasi dalam dunia pemasaran saat ini telah
menyebabkan persaingan menjadi semakin ketat dan kompetitif.
Dalam persaingan, kemampuan permasaran dalam memenuhi
kebutuhan pelanggan merupakan satu hal yang sangat penting.
Kemampuan dalam memenuhi kebutuhan pelanggan itu sendiri sangat
dipengaruhi oleh tingkat mutu kepada pelanggan yang meliputi
kualitas produk, harga serta ketepatan waktu pengiriman. Semakin
tinggi tingkat mutu yang diberikan kepada pelanggan, maka akan
semakin tinggi tingkat terpenuhinya kebutuhan pelanggan yang biasa
dinyatakan oleh tingkat kepuasan pelanggan. Tetapi apabila terdapat
kesenjangan antara tingkat mutu yang diberikan dengan kebutuhan
aktual pelanggan, maka akan timbul masalah ketidakpuasan pelanggan
yang merupakan masalah mutu yang dapat mengakibatkan hilangnya
pelanggan yang dimiliki oleh penjual dipasaran. Berdasarkan hal itu,
maka penjual diharuskan untuk dapat meningkatkan secara terus
menerus kemampuan produksinya dalam menghasilkan produk yang
sesuai dengan keinginan pelanggan.
Seiring dengan kemajuan teknologi yang semakin berkembang
membuat para penjual lebih memacu diri dalam menghasilkan produk
yang dapat diterima dan dipergunakan oleh konsumen. Hal tersebut
menyebabkan semakin banyak produkyang dipasarkan haruslah
mempunyai banyak keunggulanyang memudahkan konsumen sebagai
pemakai produk. Banyak terobosan baru yang dikembangkan oleh
produsen yang intinya adalah untuk meningkatkan kualitas produk,
Segala upaya yang dilakukan oleh pihak produsen tersebut memacu
pihak konsumen untuk melakukan pilihan atau lebih selektif dalam
menggunakan suatu jenis produk atau pelayanan dari pihak produsen.
Suatu usaha tidak akan bertahan tanpa ada konsumen yang
mempergunakan atau memakai produk yang dihasilkan pihak
produsen. oleh sebab itu, guna meningkatkan mutu dari produk yang
dihasilkan haruslah berdasarkan kepuasan pelanggan (Customer
satisfaction). Dengan mengetahui kepuasan pelanggan maka barang
atau jasa yang produksi suatu produsen tersebut memiliki nilai lebih
karena lebih diminati konsumen sebagai pemakai produk tersebut.
2. Tujuan Praktikum
a. Mengetahui Cara Pengukuran Kualitas
b. Mengetahui Cara Pengukuran Kuantitas

B. TINJAUAN PUSTAKA
Peningkatan produksi pertanian dalam suatu penelitian dapat diketahui
dari pengukuran beberapa parameter. Kualitas adalah segala macam
bentuk satuan ukuran yang berhubungan dengan kualitas atau mutu hasil
kerja yang dapat dinyatakan dalam ukuran angka atau padanan angka
lainnya. Sedangkan, kuantitas adalah segala macam bentuk satuan ukuran
yang berhubungan dengan jumlah hasil kerja yang bisa dinyatakan dalam
ukuran angka atau padanan angka lainnya. (Fenny Faizah, 2012)
Pengukuran kadar gula total dapat menggunakan alat yang bernama
refraktometer. Refraktometer adalah alat yang digunakan untuk mengukur
kadar atau konsentrasi bahan terlarut. Misalnya gula, garam, garam,
protein, dan lain sebagainya. Sesuai namanya, prinsip kerja dari
refraktometer adalah dengan memanfaatkan refraksi cahaya. Alat ini
sangat mudah dalah perawatannya dan juga penggunaannya dalam hasil
bacaan dari kadar garam pada air. (Soemarno, 2004)
Metode gravimeter yaitu menggunakan timbangan dan alat
pengering daun (oven). Pada prinsipnya luas daun ditaksir melalui
perbandingan berat (gravimetri). Ini dapat dilakukan pertama dengan
menggambar daun yang akan ditaksir luasnya pada sehelai kertas, yang
menghasilkan replika (tiruan) daun. Replika daun kemudian digunting dari
kertas yang berat dan luasnya sudah diketahui. Luas daun kemudian
ditaksir berdasarkan perbandingan berat replika daun dengan berat total
kertas (Anonim, 2018)
Faktor yang penting untuk diperhatikan dalam mengukur luas daun
adalah ketepatan hasil pengukuran dan kecepatan pengukuran. Masing-
masing faktor tersebut memiliki kepentingan sendiri dalam
penggunaannya, seperti pada pengukuran laju fotosintesis  dan proses
metabolisme lain tentunya ketepatan pengukuran yang diperlukan. Untuk
pengukuran indek luas daun tentunya kecepatan pengukuran yang
diperlukan. Namun demikian ketepatan dan kecepatan pengukuran sangat
tergantung pada alat dan cara atau teknik pengukuran (Bambang dan
Haryadi 2008). Terdapat beberapa cara untuk menentukan luas daun.
(Guswanto 2009)

C. ALAT, BAHAN dan LANGKAH KERJA


1. Alat
a. Refraktometer
b. Penggaris
c. Alat tulis (seperti pensil atau pulpen)
d. Cutter
e. Timbangan analitis
f. Gunting
g. Kertas milimeter
2. Bahan
a. Semangka
b. Melon
c. Mangga
d. Daun Kelengkeng
e. Daun jambu
f. Daun kakao
3. Langkah Kerja
1. Kadar kemanisan (%) brix
a. Mengiris sedikit buah di bagian ( ujung, tengah, pangkal)
b. Meneteskan air dari buah yangg ingin diuji (Mangga,
Semangka dan Melon) keujung alat refrektometer
c. Melihat perbatasan warna (Antara warna biru dan putih)
d. Mencatat angka yang tertera di alat refrektometer
2. Penentuan luas daun berdasarkan berat kertas
a. Menggambar bentuk daun yang akan dicari luasnya pada kertas
milimeter
b. Memotong gambar daun tersebut diatas sesuai dengan bentuk
daun yang telah di gambar
c. Menimbang daun tersebut dan mencatatnya (A g)
d. Memotong kertas milimeter dengan ukuran 10 cm x 10 cm
kemudian di timbang (B g)
e. Menghitung luas daun yang akan di ukur dengan rumus :
LUAS DAUN = A/B x 100 cm2

D. HASIL PENGAMATAN
Tabel 6.1 Hasil Pengamatan Daun Kelengkeng
Persentase % Jumlah kotak Persentase jumlah kotak %
80-100 52
60-80 5
40-60 3
20-40 4
<20 14
Rata-rata 15,6

Tabel 6.2 Hasil Pengamatan Daun Jambu


Persentase % Jumlah kotak Persentase jumlah kotak %
80-100 137
60-80 13
40-60 5
20-40 7
<20 15
Rata-rata 35,7

Tabel 6.3 Hasil Pengamatan Daun Jambu


Persentase % Jumlah kotak Persentase jumlah kotak %
80-100 132
60-80 8
40-60 10
20-40 7
<20 25
Rata-rata 36,4
Perhitungan Daun Menggunakan Metode Gravimetri

berat replika
Luas Daun= x Luas Kertas Milimeter
Berat kertas 10 x 10

1. Daun Kelengkeng

A
Luas Daun= x 100 cm2
B

0,5
¿ x 100cm2
0,7

¿ 71,42 cm2

2. Daun Jambu

A
Luas Daun= x 100 cm2
B

o,9
¿ x 100cm2
o,7

¿ 128,57 cm2

3. Daun Kakao

A
Luas Daun= x 100 cm2
B

1,0
¿ x 100cm2
0,7
¿ 142,82 cm2

Tabel 6.4 Pengamatan Mengukur Kadar Konsentrasi Gula Terlarut


Buah-buahan Pucuk Tengah Pangkal
Semangka 11,3 14,9 9,9
Melon 11,2 14 10,9
Mangga 15 15 16,1

E. PEMBAHASAN
Dari hasil pengamatan yang dilakukan kita dapat mengetahui cara
pengukuran kualitas tanaman melalui parameter kandungan kadar gula
sampel buah semangka, melon dan mangga dilakukan pada bagian ujung,
tengah, dan pangkal dengan menggunakan alat refraktometer. Pada bagian
rata-rata kadar kelarutannya yaitu 12,5, bagian tengah rata-rata kadar
kelarutannya yaitu 14,63 dan pada bagian pangkal rata-rata kadar
kelarutannya yaitu 12,3. Dari ketiga bagian buah yang diukur, pada bagian
pangkal memiliki kadar kemanisan yang paling rendah dan bagian tengah
memiliki kadar kemanisan yang paling tinggi. Hal ini di sebabkan karena
pada buah tersebut yang mengalami pemasakan adalah bagian tengahnya
terlebih dahulu baru menuju kearah kulit buah, sehingga bagian tengah
pun lebih manis.
Hasil dari pengamatan untuk mengukur kualitas tanaman dapat
dilakukan dengan parameter luas daun yang menggunakan metode kertas
milimeter dan gravimeter menggunakan sampel daun jambu, daun kakao
dan daun kelengkeng. Berdasarkan cara kerja pengukuran daun
menggunakan metode gravimetri dan kertas milimeter, hasil yang lebih
akurat yairu dengan menggunakan kertas milimeter. Hal ini dikarenakan
luas daun ditaksis berdasarkan jumlah kotak yang terdapat dalam pola
daun.
F. KESIMPULAN
Bagian buah semangka, melon dan mangga yang memiliki tingkat
kemanisan yang paling tinggi adalah bagian tengah, sedangkan yang
mempunyai tingkat kemanisan yang paling rendah adalah bagian pangkal.
Cara pengukuran luas daun dapat dilakukan dengan menggunakan metode
gravimetri yaitu dengan menimbang berat gambar daun dan metode kertas
milimeter dengan menghitung presentase dari gambar daun.

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2018. Metode Gravimetri. Diakses pada Januari 2014.


Fenny faizah. 2012. Pertumbuhan, Hasil dan Kualitas Tanaman diberbagai tinggi
Tempat, Pertanian Majah Mada, Yogyakarta 3: 55-57
Guswanto. 2009. Cara Pengukuran Luas Daun. Solo.
Soemarno. 2004. Alat Refraktometer pengukur kadar gula. Kalimatan selatan.

Anda mungkin juga menyukai