Anda di halaman 1dari 13

PERANAN INOVASI DALAM WIRAUSAHA DAN

ETIKA WIRAUSAHA
Dosen Pengampu : Dr. Rosnelli, M.Pd.

DISUSUN OLEH:

HARTI MARIANI RITONGA (5183331009)


AHRY CRISTIAN PURBA (5183331011)
EGIA PRANANTA PINEM (5193331003)
RISTIANI APRILIA SIMANJUNTAK (5192431005)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO


FAKULTAS TEKNIK UNIMED
TAHUN 2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena dengan rahmat
dan karunia-Nya sehingga kita dapat menyelesaikan tugas makalah tentang “Peranan Inovasi
Dalam Wirausaha Dan Etika Wirausaha” dengan baik dan lancar.
Dalam penyelesaian makalah ini, penulis mendapatkan bantuan dari beberapa sumber dan
dukungan dari berbagai pihak yang telah membantu proses pembuatan makalah ini sehingga
makalah ini dapat diselesaikan dengan baik.
kami sadar dalam pembuatan makalah ini kami merasa masih banyak kekurangan-
kekurangan baik pada penulisan maupun materi. Mengingat kemampuan yang kami miliki,
untuk itu kritik dan saran dari semua pihak sangat kami harapkan demi penyempurnaan
pembuatan laporan ini

Medan, 17 September 2020

Tim Penulis

i
DAFTAR ISI

Kata Pengantar......................................................................................................................i
Daftar Isi..............................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN...................................................................................................1
1.1 Latar Belakang...............................................................................................................1
1.2 Tujuan............................................................................................................................2
1.3 Rumusan Masalah..........................................................................................................2
BAB II ISI............................................................................................................................3
2.1 Pengertian Etika Wirausaha...........................................................................................3
2.2 Prinsip-prinsip dalam Etika Wirausaha.........................................................................3
2.3 Langkah-langkah dalam mempertahankan standar etika dalam Wirausaha..................5
2.4 Sikap dan Perilaku yang diperlukan dalam Etika Wirausaha........................................6
2.5 Tujuan dan Manfaat dalam mengetahui Etika Wirausaha.............................................8
BAB III PENUTUP.............................................................................................................9
3.1 Kesimpulan....................................................................................................................9
3.2 Saran..............................................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................10

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Peran wirausahawan dalam menjalankan usahanya sangatberperan penting dalam
meningkatkan perekonomian. Selaindapat meningkatkan produtiftas nasional, manfaat lain
dariwirausaha yaitu menambah lapangan pekerjaan bagimasyarakat, sehingga dapat
mengurangi pengangguran,meningkatkan pendapatan, dan pada skala makro
dapatmengurangi kemiskinan. Menciptakan teknologi baru, produk,dan jasa baru juga
merupakan peran wirausaha dalam halpengembangan kreativitas dan inovasi.
Suatu kegiatan haruslah dilakukan dengan etika atau norma-norma yang berlaku di
masyarakat bisnis. Etika atau norma-norma ini digunakan agar para pengusaha tidak
melanggar aturan yang telah ditetapkan dan usaha yang dijalankan memperoleh simpati dari
berbagai pihak. Pada akhirnya, etika tersebut ikut membentuk pengusaha yang bersih dan
dapat memajukan serta membesarkan usaha yang dijalankan dalamwaktu yang relatif lebih
lama.
Dengan melaksanakan etika yang benar, akan terjadi keseimbangan hubungan antara
pengusaha dengan masyarakat, pelanggan, pemerintah, dan pihak-pihak lain yang
berkepentingan. Masing-masing pihak akan merasa dihargai dan dihormati. Kemudian, ada
rasa saling membutuhkan di antara mereka yang pada akhirnya menumbuhkan rasa saling
percaya, sehingga usaha yang dijalankan dapat berkembang seperti yang diinginkan.

1.2 Tujuan
1) Untuk memenuhi tugas Pendidikan Kewirausahaan
2) Untuk memahami lebih spesifik mengenai etika wirausaha
3) Mampu menerapkan pentingnya etika wirausaha dalam melaksanakan usaha dan
bisnis
4) Menambah wawasan dan ilmu pengetahuan

1.3 Rumusan Makalah


1) Apa yang dimaksud dengan etika wirausaha ?
2) Apa saja prinsip dalam etika wirausaha ?
3) Bagaimana langkah-langkah dalam mempertahankan standar etika dalam wirausaha ?

1
4) Jelaskan sikap dan perilaku yang diperlukan dalam etika wirausaha !
5) Apa tujuan dan manfaat dalam mengetahui etika dalam wirausaha ?

2
BAB II
ISI
2.1 Pengertian Etika Wirausaha

Pengertian etika adalah tata cara berhubungan dengan manusia lainnya. Ata cara pada
masing-masing masyarakat tidaklah sama atau bragam bentuk. Hal ini disebabkan
beragamnya budaya kehidupan masyarakat yang berasal dari berbagai wilayah. Tata cara ini
diperlukan dalam berbagai sendi kehidupan manusia agar terbina hubungan yang harmonis,
saling menghargai satu sama lainnya.
Ditilik dari sejarahnya kata etika berasal dari bahasa Prancis (etiquette), yang berarti
kartu undangan. Pada saat itu raja-raja Prancis sering mengundang para tamu dengan
menggunakan kartu undangan. Dalam kartu undangan tercantum persyaratan atau ketentuan
untukk menghadiri acara, antara lain waktu acara dan pakaian yang harus dikenakan.
Dalam arti luas, etika sering disebut sebagai tindakan mengautr tingkah laku atau
perilaku manusia dengan masyarakat. Tingkah laku ini perlu diatur agar tidak melanggar
norma-norma atau kebiasaan yang berlaku di masyarakat. Hal ini disebabkan norma-norma
atau kebiasaan masyarakat di setiap daerah atau negara berbeda-beda.
Menurut Zimrere, etika bisnis adalah suatu kode etik perilaku pengusaha berdasarkan
nilai-nilai moral dan norma ynag dijadikan tuntunan dalam membuat keputusan dan dalam
memecahkan persoalan-persoalan yang dihadapi. Etika, aslinya suatu komitmen untuk
melakukan apa saja yang benar dan menghindari apa yang tidak benar. Oleh karena itu,
perilaku etika berperan melakukan apa apa yang benar dan baik untuk menentang apa yang
salah dan apa yang buruk. Menurut Ronald J. Ebert dan Ricky M. Griffin, etika bisnis adalah
suatu istilah yang sering dipergunakan untuk menunjukkan perilaku etika dari seorang mnajer
atau karyawan suatu organisasi.

2.2 Prinsip-prinsip dalam Etika Wirausaha

Dalam praktikya,norma atau kebiasaan ini untuk acara tertentu diberlakukan sama,
sehingga setiap orang diharuskan mengikuti norma tersebut. Etika bertujuan agar norma-
norma yang berlaku dijalankan sehingga seperti undangan merasa dihargai, begitu pula
dengan pengundangnya. Dengan adanya etika suasana akrab dapat terjalin.Pelanggaran
terhadap etika ini membuat pihak pengundang atau yang diundang akan tersinggung atau
merasa tidak dihargai sehingga suasananya menjadi tidak nyaman.
3
Oleh karena itu, dalam etika berusaha perlu ada ketentuan yang mengaturnya. Adapun
ketentuan yang diatur dalam etika wirausaha secara umum adalah sebagai berikut.
1. Sikap dan perilaku seorang pengusaha harus mengikuti norma yang berlaku dalam
suatu negara atau masyarakat.
2. Penampilan yang ditunjukkan seorang pengusaha harus selalu apik, sopan, terutama
dalam menghadapi situasi atau acara-acara tertentu.
3. Cara berpakaian pengusaha juga harus sopan dan sesuai dengan tempat dan waktu
yang berlaku.
4. Cara berbicara seorang pengusaha juga mencerminkan usahanya, sopan, penuh tata
krama, tidak menyinggung atau mencela orang lain.
5. Gerak-gerik seorang pengusaha juga dapat menyenangkan orang lain, hindarkan
gerak-gerik yang daat mencurigakan.
Menurut pendapat Michael Josephon (1988) yang dikutip oleh Zimrere (1996:27-28),
secara universial ada 10 prinsp etika yang mengarahkan perilaku, yaitu :
1. Kejujuran (honesty), yait penuh kepercayaan, bersifat jujur, sunggug-sungguh, balk-
blakan, terus terang : tidak curang, tidak mencuri, tidak menggelapkan, dan tidak
berbohong.
2. Integritas (integrity), yaitu memegang prinsip, melakukan kegiatan yang terhormat,
tulus hati, berani dan penuh pendirian/keyakinan, tidak bermuka dua, tidak berbuat
jahat dan saling percaya.
3. Memelihara janji ( promise keeping), yaitu selalu menepati janji, patut dipercaya,
penuh komitmen, patuh, jangan menginterprestasikan persetujuan dalam bentuk
teknikal atau legalistik dengan dalih ketidakrelaan.
4. Kesetiaan (fidelity), yaitu hormat dan loyal kepada keluarga, teman, karyawan, dan
negara : jangan menggunakan atau memperlihatkan informasi yang diperoleh dalam
kerahasiaan ; begitu juga dalam suatu konteks profesional, jaga/lindungi kemampuan
untuk membuat keputusan profesional yang bebas dan teliti, hindari hal yang tidak
pantas dan konflik kepentingan.
5. Kewajaran/keadilan (fairness), yaitu berlaku adil dan berbudi luhur, bersedia untuk
mengakui kesalahan ; dan perlihatkan komitmen keadilan, persamaan perlakuan
individual dan toleran terhadap perbedaan, jangan bertindak melampaui batas atau
mengambil keuntungan yang tidak pantas dari kesalahan atau kemalangan orang lain.

4
6. Suka membantu orang lain 9caring for othrs), yaitu saling membantu, berbaik hati,
belas kasihan, tolong-menoong, kebersamaan, dan menghindari segala sesuatu yang
membahayakan orang lain.
7. Hormat kepada orang lain (respect for others), menghormati martabat manusia,
menghormati kebebasan dan hak untuk menentukan nasib sendiri bagi semua orang,
bersopan santun, jangan merendahkan diri seorang, jangan mempermalukan seseorang
dan jangan merendahkan martabat orang lain.
8. Kewarganegaraan yang bertanggung jawab (responssibility citizenshio),yaitu selalu
mentaati hukum/aturan, penuh kesadaran sosial, menghormati proses demokrasi
dalam mengambil keputusan.
9. Mengejar Keunggulan (Pursuit of Excellence), yaitu mengejar keunggulan dalam
segala hal, baik dalam pertemuman personal maupun pertanggungjawaban
profesional, tekun, dapat dipceraya/diandalkan, rajin, getol, dan penuh komitmen,
melakukan semua tugas dengan yang terbaik berdasarkan kemampuan,
mengembangkan dan mempertahankan tingkat kompetensi yang tinggi.
10. Dapat dipertanggungjawabkan (accountabilty), yaitu memiliki tanggung jawab,
menerima tanggung jawab atas keputusan dan konsenkuensinya, dan selalu memberi
contoh yang baik.

2.3 Langkah-langkah dalam mempertahankan standar etika dalam


Wirausaha

1) Ciptakan Kepercayaan Perusahaan. Kepercayaan perusahaan dalam


menetapkan nilai-nilai perusahaan yang mendasar tanggung jawab etika bagi
stakeholder.
2) Kembangkan Kode Etik. Kode etik merupakan suatu catatan tentang standar
tingkah langku dan prinsip-prinsip etika yang diharapkan perusahaan dari
karyawan.
3) Jalankan Kode Etik Secara Adil dan Konsisten. Manajer harus mengambil
tindakan apabila melanggar etika. Bila karyawan mengetahui, bahwa yang
melanggar etika tidak dihukum, maka kode etik menjadi tidak berarti apa-apa.
4) Lindungi Hak Perorangan. Akhir dari semua keputusan setiap etika sangat
tergantung pada individu. Melindungi seseorang dengan kekuatan prinsip-prinsip
moral dan nilai-nilainya merupakan jaminan yang terbaik untuk menghindari
5
penyimpangan etika. Untuk membuat keputusan etika, seseorang harus memiliki
(a) Komitmen Etika, yaitu tekad seseorang untuk bertindak secara etis dan
melakukan sesuatu yang benar, (b) Kesadaran Etika, yaitu kemampuan untuk
merasakan imlikasi etika dari suatu situasi, (c) kemampuan kompetensi, yaitu
kemampuan untuk menggunakan suara pikiran moral dan mengembnagkan
strategi pemecahan masalah secara praktis.
5) Adakan Pelatihan Etika. Balai kerja (workshop) merupakan alat untuk
meningkatkan kesadaran para karyawan.
6) Lakukan Audit Etika Secara Periodik. Audit merupakan cara yang terbaik
untuk mengevaluasi efektivitas sistem etika. Hasil evaluasi tersebut akan
memberikan suatu sinyal kepada karyawan bahwa etika bukan skedar iseng.
7) Pertahankan Standar yang Tinggi tentang Tingkah Laku, Jangan Hanya
Aturan. Tidak ada seorangpun yang dapat mengatur etika dan moral. Akan tetapi,
manajer bisa saja membolehkan orang untuk mengetahui tingkat penampilan yang
mereka harapkan. Standar lingkah laku sangat penting untuk menekankan bahwa
betapa pentingnya etika dalam organisasi. Setiap karyawan harus mengetahui
bahwa etika tidak bisa dinegosiasi atau ditawar-tawar.
8) Hindari Contoh Etika yang Tercela Setiap Saat. Etika diawali dari atasan.
Atasan harus memberi contoh dan menaruh kepercayaan kepada bawahannya.
9) Ciptakan Budaya yang Menekankan Komunikasi Dua arah. Komunikasi dua
arah sangat penting, yaitu untuk menginformasikan barang dan jasa yang kita
hasilkan dan untuk menerima aspirasi untuk perbaikan perusahaan.
10) Libatkan Karyawan dalam Mempertahankan Standar Etika. Para karyawan
diberi kesempatan untuk memberikan umpan balik tentang bagaimana standar
etika dipertahankan.

2.4. Sikap dan perilaku yang diperlukan dalam etika wirausaha

Sikap dan perilaku pengusaha dan seluruh karyawannya merupakan bagian penting
dalam etika wirausaha. Oleh karena itu, dalam praktiknya sikap dan perilaku harus
ditunjukkan oleh pengusaha dan seluruh karyawan. Adapun sikap dan perilaku yang harus
dijalankan oleh pengusaha dan seluruh karyawan adalah sebagai berikut.
1. Jujur dalam bertindak dan bersikap, merupakan modal utama seorang karyawan
dalam melayani pelanggan. Kejujuran dalam berkata, berbicara, bersikap, maupun
6
bertindak. Kejujuran inilah yang akan menumbuhkan kepercayaan pelanggan atas
layanan yang diberikan.
2. Rajin, tepat waktu, dan tidak pemalas. Seorang karyawan dituntut untuk rajin dan
tepat waktu dalam bekerja terutama dalam melayani pelanggan. Di samping itu,
karyawan juga dituntut untuk cekatan dalam bekerja, pantang menyerah, selalu ingin
tahu dan tidak mudah putus asa.
3. Selalu murah senyum. Dengan senyum kita mampu meruntuhkan hati pelanggan
untuk menyukai produk atau perusahaan kita. Pelanggan biasanya akan tersanjung
dengan senyum yang ditunjukkan oleh karyawan.
4. Lemah lembut dan ramah tamah. Sikap seperti ini dapat menarik minat tamu dan
membuat pelanggan betah berhubungan dengan perusahaan.
5. Sopan santun dan hormat. Dalam memberikan pelayanan kepada pelanggan
hendaknya selalu bersikap sopan dan hormat. Dengan demikian, pelanggan juga akan
menghormati pelayanan yang diberikan karyawan tersebut.
6. Selalu ceria dan pandai bergaul. Sikap selalu ceria yang ditunjukkan karyawan dapat
memecahka kekakuan yang ada. Sementara itu, sikap pandai bergaul juga akan
menyebabkan pelanggan merasa cepat akrab dan merasa seperti teman lama sehingga
segala sesuatu berjalan lancar.
7. Fleksibel dan suka menolong pelanggan. Dalam menghadapi pelanggan, karyawan
harus dapat memberikan pengertian dan mau mengalah kepada pelanggan. Segaa
sesuatu dapat diselesaikan dan selalu ada jalan keluarnya dengan cara yang fleksibel.
8. Serius dan Memiliki rasa Tanggung Jawab . Karyawan harus tabah dalam menghadapi
pelanggan yang sulit berkomunikasi atau yang suka ngeyel. Selain serius, karyawan
juga harus mampu bertanggung jawab terhadap pekerjaannya sampai pelanggan
merasa puas terhadap pelayanan yang diberikan.
9. Rasa memiliki perusahaan yang tinggi. Sikap tersebut dapat memotivasi karyawan
untuk melayani pelanggan. Di samping itu, karyawan juga harus memiliki jiwa
pengabdian, loyal, dan setia terhadap perusahaan.

2.5 Tujuan dan manfaat dalam mengetahui etika dalam wirausaha

7
Etika yang diberlakukan oleh pengusaha terhadap berbagai pihak memiliki tujuan-
tujuan tertentu. Tuuan etika tersebut harus sejalan dengan tujuan perusahaan. Tujuan etika
tersebut harus sejalan dengan tujuan perusahaan. Di samping memiliki tujuan, etika juga
sangat bermanfaat bagi perusahaan apabila dilakukan secara sungguh-sungguh. Berikut ini
beberapa tujuan etika yang selalu ingin dicapai oleh perusahaan.
1. Untuk persahabatan dan pergaulan. Etika dapat meningkatkan keakraban dengan
karyawan, pelanggan atau pihak-pihak lain yang berkepentingan. Suasana akrab akan
berubah menjadi persahabatan dan menambah luasnya pergaulan. Jika karyawan,
pelanggan, dan masyarakat menjadi akrab, segala urusan akan menjadi lebih mudah
dan lancar.
2. Menyenangkan orang lain. Memberikan kita menjadi orang menjadi suka dan puas
terhadap pelayanan kita. Jika pelanggan merasa senang dan puas atas pelayanan yang
diberikan, diharapkan mereka akan mengulangnya kembali suatu waktu.
3. Membujuk Pelanggan. Setiap calon pelanggan memiliki karakter tersendiri. Kadang-
kadang seorang calon pelanggan perlu dibujuk agar mau menjadi pelanggan. Salah
satu caranya adalah melalui etika yang ditunjukkan seluruh karyawan perusahaan.
4. Mempertahankan pelanggan. Melalui pelayanan etika seluruh karyawan, pelanggan
lama dapat dipertahankan karena mereka sudah merasa puas atas layanan yang
diberikan.
5. Membina dan menjaga hubungan. Hubungan yang sudah berjalan baik harus tetap
dan terus dibina. Hindari adanya perbedaan paham atau konflik. Ciptakan hubungan
dalam suasana akrab, Dengan etika hubungan yang lebih baik dan akrab pun dapat
terwujud.

8
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan

Etika adalah tata cara berhubungan dengan manusia lainnya. Ata cara pada masing-
masing masyarakat tidaklah sama atau bragam bentuk. Hal ini disebabkan beragamnya
budaya kehidupan masyarakat yang berasal dari berbagai wilayah.Menurut Zimrere, etika
bisnis adalah suatu kode etik perilaku pengusaha berdasarkan nilai-nilai moral dan norma
yang dijadikan tuntunan dalam membuat keputusan dan dalam memecahkan persoalan-
persoalan yang dihadapi.
Secara universial ada 10 prinsp etika yang mengarahkan perilaku, yaitu :
Kejujuran (honesty), Integritas (integrity), Memelihara janji ( promise keeping), Kesetiaan
(fidelity), Kewajaran/keadilan (fairness), Suka membantu orang lain (caring for othrs),
Hormat kepada orang lain (respect for others), Kewarganegaraan yang bertanggung jawab
(responssibility citizenshio), Mengejar Keunggulan (Pursuit of Excellence), Dapat
dipertanggungjawabkan (accountabilty).
Tujuan dan mafaat dalam beretika wirausaha adalah antara lain untuk persahabatan
dan pergaulan, menyenangkan orang lain, membujuk pelanggan, menyenangkan orang lain,
mempertahankan pelanggan, dan membina serta menjaga hubungan.

3.2 Saran
Demikianlah makalah ini kami buat, tentunya dalam makalah ini masih banyak
kekurangan. Oleh karena itu, kritik dan saran kami harapkan dari para pembaca, guna
memotivasi kami untuk menjadi lebih baik dalam pembuatan makalah selanjutnya. Semoga
makalah ini memberikan manfaat bagi penulis khususnya dan para pembaca pada umumnya.

9
DAFTAR PUSTAKA
Achmad, Nur. 2015. Kewirausahaan: suatu alternative lain menuju kesuksesan. Surakarta:
BPK FEB UMS

10

Anda mungkin juga menyukai