Disusun Oleh:
Pembimbing:
I. LATAR BELAKANG
Dermatitis kontak adalah peradangan akibat bahan atau substansi
yang menempel pada kulit. Dermatitis kontak terbagi menjadi dua jenis,
yaitu dermatitis kontak alergi dan dermatitis kontak iritan. Dermatitis
Kontak Alergi (DKA) adalah suatu dermatitis yang timbul setelah kontak
dengan alergen sehingga menyebabkan gejala sensitisasi (Siregar, 2002).
Terdapat dua tahap dalam terjadinya dermatitis kontak alergi, yaitu tahap
sensitisasi dan tahap elisitasi. Dermatitis kontak iritan (DKI) merupakan
kerusakan pada kulit yang disebabkan terkenanya kulit dengan bahan yang
bersifat iritan (Firdaus, 2002). Kelainan kulit yang terjadi selain ditentukan
oleh ukuran molekul, daya larut, konsentrasi bahan tersebut, dan
vehikulum, juga dipengaruhi oleh faktor lain. Faktor yang dimaksudkan
adalah kekerapan (terus menerus atau berselang), adanya oklusi
menyebabkan kulit lebih permeabel, gesekan dan trauma fisis, suhu,
kelembaban dan lingkungan (faktor endogen).
Hampir setiap orang pernah mengalami eksim/dermatitis minimal
sekali selama seumur hidup. Seseorang akan mengalami dermatitis jika
kulit terpapar zat yang menyebabkan jejas. Sebagian jejas dapat langsung
muncul dan sebagian membutuhkan waktu untuk muncul (American
Academy of Dermatology, 2011).
IV. PELAKSANAAN
Telah dilakukan kegiatan poliklinik umum di Puskesmas Lampa
selama periode Agustus 2020 sampai November 2020. Pemeriksaan
meliputi anamnesis, pemfis dan pemeriksaan penunjang yang diperlukan.
Salah satu pasien yang dijadikan upaya pengobatan dasar adalah
Ny.H yang merupakan pasien Puskesmas Lampa hari Jumat, Tanggal 18
September 2020. Adapun riwayat penyakit sebagai berikut :
Identitas Pasien :
Nama : Ny. H
Umur : 38 Tahun
Alamat: Lasape
a. Anamnesis Pasien
Keluhan utama : Gatal pada pergelangan tangan
1) Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien datang berobat ke Puskesmas Lampa hari Jumat tanggal 18
September 2020. Pasien dating dengan keluhan gatal pada pergelangan
tangan sejak 1 minggu sebelum berobat ke puskesmas. Gatal dirasakan
terus menerus. Bintil kemerahan ada. Nyeri tidak ada. Riwayat demam
tidak ada. Riwayat menggunakan jam tangan baru.
2) Riwayat Penyakit Dahulu
Pasien belum pernah mengalami keluhan yang sama sebelumnya.
3) Riwayat Penyakit Keluarga
Tidak ada anggota keluarga yang mengeluhkan gejala yang sama seperti
pada pasien.
b. Pemeriksaan Fisik
Keadaan Umum/Kesadaran : Sakit Ringan/Gizi cukup/Compos Mentis
Tanda Vital :
Tensi : 110/70 mmHg
Nadi : 84x/menit
RR : 20x/menit
Suhu : 36.7oC
Kepala: Konjungtiva = Anemis(-/-), Sklera = Ikterus(-/-), mata cekung (-). Bibir
= Sianosis (-), kering (-).
Leher: Massa tumor tidak ada, nyeri tekan tidak ada, deviasi trakea tidak ada,
pembesaran kelenjar tidak ada.
P= Massa tumor tidak ada, nyeri tekan tidak ada, vocal fremitus (kiri =
kanan).
P = Pekak Relatif,
P = Massa tumor tidak ada, nyeri tekan tidak ada, hepar tidak teraba,
lien tidak teraba
P = Tympani
Ekstremitas : Edema tidak ada, deformitas tidak ada, fraktur tidak ada, krepitasi
tidak ada.
Status Dermatologis
Upaya Pengobatan