Anda di halaman 1dari 42

HUBUNGAN BEBAN KERJA DENGAN KELUHAN

KELELAHAN KERJA PADA PEKERJA STASIUN


PENGISIAN BAHAN BAKAR UMUM (SPBU)
DI KEBUN CENGKEH

PROPOSAL SKRIPSI

OLEH :

SARTIKA MAYASARI SUMANJAYA

NPM. 1320116090

PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKes)
MALUKU HUSADA
KAIRATU
2020
42
KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmat

dan karunia kesehatan sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan proposal

dengan judul “HUBUNGAN BEBAN KERJA DENGAN KELUHAN

KELELAHAN KERJA PADA PEKERJA STASIUN PENGISIAN BAHAN

BAKAR UMUM (SPBU) DI KEBUN CENGKEH “ dapat diselesaikan dengan

baik. Proposal ini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana

kesehatan masyarakat (SKM) pada Program Studi Kesehatan Masyarakat Sekolah

Tinggi Ilmu Kesehatan Maluku Husada.

Pada kesempatan ini, ijinkan penulis menyampaikan rasa terima kasih kepada:

1. Keluarga tercinta yang selalu memberikan dorongan, materi serta Do’a dan juga

dukungan yang tak pernah habis-habisnya diucapka untuk

2. Dr. Sahrir Silehu, S.KM.,M.Kes sebagai pembimbing I dan Risman Tunny,

S.Farm.,M.Farm.,Apt sebagai pembimbing II yang penuh keikhlasan telah

meluangkan waktu ditengah kesibukan untuk memberikan bimbingan dan arahan

kepada penulis dalam penyusunan skripsi ini.

3. Teruntuk Ahmadul Basri Rumodar yang selama ini selalu membantu dan

memberikan motivasi untuk saya.

4. Teman-teman Seperjuangan Kesehatan Masyarakat Angkatan 2016 yang telah

berjuang bersama-sama hingga saat ini.

42
Penulis menyadari bahwa keterbatasan pengetahuan, pengalaman dan juga

kemampuan penulisan dalam menyusun proposal ini tidak luput dari kekurangan dan

kesempurnaan. Namun penulis berharap semoga proposal ini dapat bermanfaat bagi

penulis khususnya seta dapat bermanfaat bagi semua pihak .

Ambon, Juli 2020

Penulis

42
DAFTAR ISI

Halaman

Halaman Sampul................................................................................................... i

Lembar Pesetujuan................................................................................................ ii

Kata Pengantar....................................................................................................... iii

Daftar Isi................................................................................................................ v

Daftar Tabel........................................................................................................... vii

Daftar Gambar....................................................................................................... viii

Daftar Lampiran.................................................................................................... x

BAB I PENDAHULUAN..................................................................................... 11

1.1 Latar Belakang..................................................................................... 11

1.2 Rumusan Masalah............................................................................... 14

1.3 Tujuan.................................................................................................. 14

1.3.1 Tujuan Umum....................................................................... 14

1.3.2 Tujuan Khusus...................................................................... 14

1.4 Manfaat Penelitian............................................................................... 15


1.4.1 Manfaat Teoritis................................................................... 15

1.4.2 Manfaat Praktis..................................................................... 15

BAB II TINJAUAN PUSTAKA........................................................................... 17

2.1 Beban Kerja......................................................................................... 17

2.1.1 Pengertian Beban Kerja........................................................ 17

2.1.2 Jenis Beban Kerja................................................................. 18

2.1.3 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Beban Kerja................. 19

42
2.2 Kelelahan Kerja................................................................................... 20

2.2.1 Pengertian Kelelahan Kerja.................................................. 20

2.2.2 Jenis Kelelahan Kerja........................................................... 21

2.2.3 Gejala Kelelahan.................................................................. 23

2.2.4 Dampak Kelelahan Kerja..................................................... 24

2.3 Keaslian Penelitian.............................................................................. 25

BAB III KERANGKA KONSEPTUAL............................................................... 28

3.1 Kerangka Konsep................................................................................ 28

3.2 Hipotesis Penelitian............................................................................. 28

BAB IV METODE PENELITIAN........................................................................ 29

4.1 Desain Penelitian................................................................................. 29


4.2 Lokasi dan Waktu Penelitian............................................................... 29
4.3 Populasi dan Sampel............................................................................ 29
4.3.1 Populasi................................................................................ 30
4.3.2 Sampel.................................................................................. 30
4.3.3 Sampling............................................................................... 30
4.4 Variabel, Defenisi Operasional,
Cara Pengukuran, dan Skala Data....................................................... 30
4.5 Instumen Penelitian............................................................................. 31
4.6 Prosedur Pengumpulan Data............................................................... 31
4.7 Analisa Data........................................................................................ 32
4.8 Etika Penelitian.................................................................................... 32

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................ 34

LAMPIRAN.......................................................................................................... 37

42
DAFTAR TABEL

No Tabel Tabel Hal

Tabel 2.1 Keaslian Penelitian.................................................................... 25


...............................................................................................................................

Tabel 4.1 Variabel, Defenisi Operasional, Cara

Pengukuran, Dan Skala Data……………………………........ 30

42
DAFTAR GAMBAR

No Gambar Gambar Hal

Gambar 3.1 Kerangka Konsep.............................................................................. 28


...............................................................................................................................

42
DAFTAR LAMPIRAN

No Tabel Lampiran

Lampiran 1. Lembar Permohonan

Lampiran 2. Lembar Kuesioner

42
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Di Indonesia telah ditetapkan lamanya waktu bekerja sehari maksimum adalah

8 jam kerja dan dibutuhkan juga waktu istirahat untuk pekerja. Memperpanjang

waktu kerja lebih dari itu hanya akan menurunkan efisiensi kerja, meningkatkan

kelelahan, kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja. Kelelahan kerja adalah

suatu kondisi melemahnya kegiatan, motivasi, dan kelelahan fisik untuk

melakukan kerja. Menurut beberapa peneliti, kelelahan secara nyata dapat

mempengaruhi kesehatan tenaga kerja dan dapat menurunkan produktivitas kerja

dimana kelelahan dapat memberikan kontribusi yang signifikan terhadap

kecelakaan kerja. (Kusgiyanto.dkk, 2017)

World Health Organization (WHO) dalam model kesehatan yang dibuat

sampai tahun 2020 meramalkan gangguan psikis berupa perasaan lelah yang berat

dan berujung pada depresi akan menjadi penyakit pembunuh nomor dua setelah

penyakit jantung. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Kementrian Tenaga Kerja

Jepang terhadap 12.000 perusahaan yang melibatkan sekitar 16.000 pekerja di

negara tersebut yang dipilih secara acak menunjukkan bahwa 65% pekerja

mengeluhkan kelelahan fisik akibat kerja rutin, 28% mengeluhkan kelelahan

mental dan sekitar 7% pekerja mengeluh stress berat dan merasa tersisihkan.

Hasil penelitian yang dilakukan pada salah satu perusahaan di Indonesia

khususnya pada bagian produksi mengatakan rata-rata pekerja mengalami


kelelahan dengan mengalami gejala sakit di kepala, nyeri di punggung, pening

dan kekakuan di bahu (Ogbu & Arah, 2016)

Data dari ILO menyebutkan hampir setiap tahun sebanyak dua juta pekerja

meninggal dunia karena kecelakaan kerja yang disebabkan oleh faktor kelelahan.

Penelitian tersebut menyatakan dari 58115 sampel, 32,8% diantaranya atau sekitar

18828 sampel menderita kelelahan. Pada survei di USA, kelelahan merupakan

masalah yang besar. Ditemukan sebanyak 24% dari seluruh orang dewasa yang

datang ke poliklinik menderita kelelahan kronik. Data yang hampir sama terlihat

dalam komunitas yang dilaksanakan oleh Kendel di Inggris yang menyebutkan

bahwa 25% wanita dan 20% pria selalu mengeluh lelah. Penelitian lain yang

mengevaluasi 100 orang penderita kelelahan menunjukkan bahwa 64% kasus

kelelahan disebabkan karena faktor psikis, 3% karena faktor fisik dan 33% karena

kedua faktor tersebut. (Anjar Permatasari dkk, 2017)

Lebih dari 65% pekerja di Indonesia datang ke poliklinik perusahaan dengan

keluhan kelelahan kerja. Faktor penyebab terjadinya kelelahan di industri sangat

bervariasi yang dipengaruhi oleh beban kerja, lingkungan kerja, shift kerja,

problem fisik, dan kondisi kesehatan juga dapat dipengaruhi oleh faktor individu

seperti: umur, status kesehatan, status gizi, pola makan, jenis kelamin dan kondisi

psikologi. Risiko yang dapat ditimbulkan akibat kelelahan diantaranya penurunan

motivasi kerja, performansi rendah, rendahnya kualitas kerja, banyak terjadi

kesalahan dalam bekerja, rendahnya produktivitas kerja, menyebabkan stres kerja,


penyakit akibat kerja, cedera, dan terjadi kecelakaan akibat kerja. Oleh karena itu

dibutuhkan tindakan preventif, kuratif, dan tindakan rehabilitatif dalam mengatasi

risiko tersebut. (Syamsuri, 2018)

Stasiun pengisian bahan bakar  umum adalah prasarana umum yang

disediakan oleh PT Pertamina untuk masyarakat Indonesia secara luas guna

memenuhi kebutuhan  bahan bakar. Stasiun Pengisian Bahan Bakar dikenal

dengan nama SPBU (singkatan dari Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum).

Namun, masyarakat juga memiliki sebutan lagi bagi SPBU. Misalnya di

kebanyakan daerah SPBU disebut Pom Bensin yang adalah singkatan dari Pompa

Bensin. Di beberapa daerah di Maluku, SPBU disebut Stasiun bensin. SPBU

merupakan suatu perusahaan yang menjalankan proses produksi secara terus

menerus selama 24 jam selama 7 hari dalam seminggu.

Pengoperasian operator SPBU di lakukan oleh 6 orang operator secara

bergantian setiap 8 jam dalam 1 shift kerja. Petugas Operator yang ada di SPBU

mengalami kelelahan disebabkan karena bekerja yang dilakukan dengan berdiri

secara terus menerus untuk mengisi bensin dan terdapat pula system shift kerja

yang dimana akan mengakibatkan kelelahan kerja pada petugas operator SPBU.

Kelelahan merupakan masalah yang harus mendapat perhatian. Semua jenis

pekerjaan baik formal dan informal menimbulkan kelelahan kerja. Kelelahan

kerja akan menurunkan kinerja dan menambah kesalahan kerja. Semua jenis

pekerjaan baik formal dan informal menimbulkan kelelahan kerja. Kelelahan


kerja akan menurunkan kinerja dan menambah kesalahan kerja. Menurunnya

kinerja sama artinya dengan menurunnya produktivitas kerja. Apabila tingkat

produktivitas seorang tenaga kerja terganggu yang disebabkan oleh faktor

kelelahan fisik maupun psikis maka akibat yang ditimbulkannya akan dirasakan

oleh perusahaan berupa penurunan produktivitas perusahaan.(Roshadi, 2014)

Dari sudut pandang ergonomic beban kerja yang diterima harus sesuai atau

seimbang baik terhadap kemampuan fisik, kemampuan kognitif maupun

keterbatasan manusia yang menerima beban tersebut. Hasil analisis ini juga

menunjukkan bahwa berat beban semakin tinggi menyebabkan tingkat kelelahan

yang tinggi pula. (Wulandari dkk., 2016)

1.2 Rumusan Masalah

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “mengetahui adanya hubungan

antara beban kerja dengan keluhan kelelahan kerja pada pekerja Stasiun Pengisian

Bahan Bakar Umum (SPBU) di Kebun Cengkeh?”

1.3 Tujuan Penelitian

1.3.1 Tujuan Umum

Tujuan umum dari penelitan ini adalah mengetahui hubungan beban

kerja dengan keluhan kelelahan kerja pada pekerja Stasiun Pengisian Bahan

Bakar Umum ( SPBU) di Kebun Cengkeh.

1.3.2 Tujuan Khusus


1. Untuk mengidentifikasi beban kerja pada pekerja stasiun pengisian

bahan bakar umum (spbu) di kebun cengkeh.

2. Untuk mengidentifikasi kelelahan kerja beban kerja pada pekerja stasiun

pengisian bahan bakar umum (spbu) di kebun cengkeh.

3. Untuk menghubungkan beban kerja dan keluhan kelelahan kerja pada

pekerja stasiun pengisian bahan bakar umum (spbu) di kebun cengkeh.

1.4 Manfaat Penelitian

1.4.1 Manfaat Teoritis

Menjadi kajian untuk mengetahui hubungan beban kerja dengan keluhan

kelelahan kerja , serta sebagai pondasi penelitian lebih lanjut

1.4.2 Manfaat Praktis

Penelitian yang baik tentunya memiliki manfaat bagi peneliti sendiri

ataupun bagi masyarakat sekitar. Bukan hanya sebagai dasar teori namun

juga harus di praktikan secara langsung dalam kehidupan peneliti ini

memiliki manfaat secara praktis bagi:

a. Bagi Peneliti

Memberi pengalaman baru bagi peneliti dalam melaksanakan penelitian

dan menambah pengetahuan tentang hubungan beban kerja dan keluhan

kelelahan kerja yang nantinya dapat membantu saat menghadapi dunia

pekerjaan.

b. Bagi Perusahaan
Diharapkan dengan adanya penelitian ini dapat dijadikan bahan

masukan dan informasi terkait dengan hubungan beban kerja dan

keluhan kelelahan sehingga nantinya dapat digunakan sebagai landasan

dalam membuat kebijakan agar pekerja tidak mengalami kelelahan

c. Bagi Intitusi Pendidikan

Memberikan informasi atau kontribusi pada mahasiswa jurusan

kesehatan masyarakat dan bagi Intitusi Pendidikan dalam melakukan

penelitian serta pula dapat dijadikan dasar untuk penelitian selanjutnya.


BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Beban Kerja

2.1.1 Pengertian Beban Kerja

Menurut UU Kesehatan No.36 tahun 2009, pengertian beban kerja

adalah besaran pekerjaan yang harus dipikul oleh suatu jabatan/unit

organisasi dan merupakan hasil kali antara jumlah pekerjaan dengan waktu.

Setiap pekerja dapat bekerja secara sehat tanpa membahayakan dirinya

sendiri maupun masyarakat di sekelilingnya, untuk itu perlu dilakukan

upaya penyerasian antara kapasitas kerja, beban kerja dan lingkungan kerja

agar diperoleh produktivitas kerja yang optimal. (Bpk RI, 2009)

Beban kerja menurut Meshkati dalam (Wulandari dkk., 2016) dapat

didefinisikan sebagai suatu perbedaan antara kapasitas atau kemampuan

pekerja dengan tuntutan pekerjaan yang harus dihadapi. Mengingat kerja

manusia bersifat mental dan fisik, maka masingmasing mempunyai tingkat

pembebanan yang berbeda-beda. Tingkat pembebanan yang terlalu tinggi

memungkinkan pemakaian energi yang berlebihan dan terjadi overstress,


sebaliknya intensitas pembebanan yang terlalu rendah memungkinkan rasa

bosan dan kejenuhan atau understress. Oleh karena itu perlu diupayakan

tingkat intensitas pembebanan yang optimum yang ada di antara kedua

batas yang ekstrim tadi dan tentunya berbeda antara individu yang satu

dengan yang lainnya.

Menurut Moekijat (2010) beban kerja adalah volume dari hasil kerja

atau catatan tentang hasil pekerjaan yang dapat menunjukan volume yang

dihasilkan oleh sejumlah pegawai dalam suatu bagian tertentu. Jumlah

pekerjaan yang harus diselesaikan oleh sekelompok atau seseorang dalam

waktu tertentu atau beban kerja dapat dilihat pada sudut pandang obyektif

dan subyektif. Secara obyektif adalah keseluruhan waktu yang dipakai atau

jumlah aktivitas yang dilakukan. Sedangkan beban kerja secara subyektif

adalah ukuran yang dipakai seseorang terhadap pernyataan tentang

perasaan kelebihan beban kerja, ukuran dari tekanan pekerjaan dan

kepuasan kerja. Beban kerja sebagai sumber ketidakpuasan disebabkan

oleh kelebihan beban kerja.

2.1.2 Jenis Beban Kerja

1. Beban berlebih kuantitatif Beban berlebih secara fisik ataupun mental,

yaitu individu harus melakukan terlalu banyak hal dalam pekerjaanya

dan dapat memungkinkan menjadi sumber stres pekerjaan. Unsur lain

yang menimbulkan beban berlebih kuantitatif ini adalah desakan waktu.

Pada saat atau kondisi tertentu waktu akhir (dead line) dapat menjadi
stimulus untuk menghasilkan prestasi kerja yang baik,, namun bila

tekanan waktu tersebut menimbulkan banyak kesalahan dalam pekerjaan

atau menyebabkan gangguan kesehatan pada individu maka ini

mencerminkan adanya beban kerja berlebih kuantitatif.

2. Beban berlebih kualitatif. Beban kerja kualitatif adalah pada individu

akibat tuntutan pekerjaan yang lebih tinggi dari batas kemampuan

kognitif dan teknis individu. Pada batasan tertentu, beban kerja

tersebut menyebabkan pekerjaan menjadi tidak produktif dan menjadi

destruktif bagi individu pekerja. Bila berkelanjutan akan timbul

kelelahan mental dan dapat tampil dalam bentuk reaksi emosional dan

psikomotor secara patologis.

2.1.3 Faktor Yang Mempengaruhi Beban Kerja

Menurut Tarwaka dalam Hariyati yang dikutip dari Astianto dan

Suprihhadi (2014) Faktor-faktor yang mempengaruhi beban kerja yaitu

faktor internal Dan faktor eksternal.

1. Faktor eksternal

Faktor eksternal yang berpengaruh terhadap beban kerja adalah

beban yang berasal dari luar tubuh karyawan. Termasuk beban kerja

eksternal adalah:

a) Tugas (task) yang dilakukan bersifat fisik seperti beban

kerja, stasiun kerja, alat dan sarana kerja, kondisi atau

medan kerja, alat bantu kerja, dan lain-lain.


b) Organisasi yang terdiri dari lamanya waktu kerja, waktu

istirahat, kerja bergilir, dan lain-lain.

c) Lingkungan kerja yang meliputi suhu, intensitas

penerangan, debu, hubungan karyawan dengan karyawan,

2. Faktor internal

Faktor internal yang berpengaruh terhadap beban kerja adalah

faktor yang berasal dari dalam tubuh sendiri sebagai akibat adanya

reaksi dari beban kerja eksternal. Reaksi tubuh tersebut dikenal

sebagai strain. Berat ringannya strain dapat dinilai baik secara

objektif maupun subjektif. Penilaian secara objektif melalui

perubahan reaksi fisiologis, sedangkan penilaian subjektif dapat

dilakukan melalui perubahan reaksi psikologis dan perubahan

perilaku. Karena itu strain secara subjektif berkaitan erat dengan

harapan, keinginan, kepuasan dan penilaian subjektif lainnya.

Secara lebih ringkas faktor internal meliputi:

a) Faktor somatis meliputi jenis kelamin, umur, ukuran tubuh,

b) Faktor psikis terdiri dari motivasi, presepsi, kepercayaan,

keinginan, dan kepuasan.

2.2. Kelelahan Kerja

2.2.1 Pengertian Kelelahan Kerja

Istilah kelelahan kerja pertama kali diperkenalkan oleh Freudenberger

Herbert pada tahun 1974. Freudenberger menggambarkan kelelahan kerja


sebagai wujud kelelahan atau kejenuhan yang berlebihan yang dialami oleh

para professional yang pekerjaannya bersifat membantu.(Gunarsa, 2004)

Kelelahan kerja merupakan satu masalah terkait dengan stres yang

dihadapi dalam sesuatu kerja atau tempat kerja, di mana karyawan tersebut

merasa bosan dan tertekan. Hal tersebut disebabkan sesorang pekerja tidak

memiliki waktu istirahat, terlalu sibuk, dan terburu - buru, bekerja dalam

kondisi yang tertekan dan dalam keadaaan serba kekurangan. Golongan

manajer dan profesional yang bertanggung jawab dengan sesuatu tugas

serta dan menantang sering kali mengalami masalah kelelahan kerja, yaitu

suatu masalah stres bekerja yang dapat berdampak buruk jika tidak dapat

dikelola dengan efektif. Sebahagian dapat terjadi stres yang tidak dapat

diprediksi dan tidak disadari seperti terjadi syok dengan tiba-tiba saat

seseorang itu menjalankan tugas atau pekerjaan.

Kelelahan kerja menggambarkan seluruh respon tubuh terhadap

aktivitas yang dilakukan dan paparan yang diterima selama bekerja.

Tingkat kelelahan akibat kerja yang dialami pekerja dapat menyebabkan

ketidaknyamanan, gangguan dan mengurangi kepuasan serta penurunan

produktivitas yang ditunjukkan dengan berkurangnya kecepatan

performansi, menurunnya mutu produk, hilangnya orisinalitas,

meningkatnya kesalahan dan kerusakan, kecelakaan yang sering terjadi,


kendornyaperhatian dan ketidaktepatan dalam melaksanakan pekerjaan.

(Markkanen, 2014)

2.2.2 Jenis Kelelahan

Menurut Suma’mur (2009) dan Tarwaka (2014), kelelahan dapat

dibedakan menjadi 2 (dua) kelompok, yaitu:

1. Kelelahan menurut proses

a. Kelelahan otot, merupakan kelelahan yang ditandai dengan kondisi

tremor atau perasaan nyeri pada otot. Kelelahan ini terjadi karena

penurunan kapasitas otot dalam bekerja akibat dari kontraksi yang

berulang, baik karena gerakan yang statis maupun dinamis. Sehingga

seseorang tampak kehilangan kekuatannya untuk melakukan

pekerjaan.

b. Kelelahan umum, merupakan kelelahan yang ditandai dengan

berkurangnya kemauan untuk bekerja karena pekerjaan yang

monoton, intensitas, lama kerja, kondisi lingkungan, sesuatu yang

mempengaruhi mental, status gizi, dan status kesehatan.

2. Kelelahan menurut waktu

1) Kelelahan akut, merupakan kelelahan yang ditandai dengan

kehabisan tenaga fisik dalam melakukan aktivitas, serta akibat beban

mental yang diterima saat bekerja. Kelelahan ini muncul secara tiba-

tiba karena organ tubuh bekerja secara berlebihan.


2) Kelelahan kronis, juga disebut dengan kelelahan klinis yaitu

kelelahan yang diterima secara terus-menerus karena faktor atau

kegiatan yang dilakukan berlangsung lama dan sering Kelelahan ini

sering terjadi sepanjang hari dalam jangka waktu yang lama, serta

kadang muncul sebelum melakukan pekerjaan dan menimbulkan

keluhan seperti sakit kepala, sulit tidur, hingga masalah pencernaan.

(Ariani, 2019)

2.2.3 Gejala Kelelahan

Gejala kelelahan menurut Nurmianto (2004) hanya terdiri atas empat

gejala, yaitu:

1. Rasa letih, lelah, lesu, dan lemah (4L)

2. Mengantuk

3. Motivasi kerja menurun

4. Rasa pesimis.

Daftar gejala-gejala kelelahan atau perasaan yang berhubungan dengan

kelelahan menurut Suma’mur (2009):

Gejala Kelelahan

1. Perasaan Lelah di kepala 16. Cenderung mudah lupa


2. Lelah di seluruh badan 17. Kurang kepercayaan
3. Kaki terasa berat 18. Cemas terhadap sesuatu
4. Sering menguap 19. Tidak mampu mengontrol sikap
5. Pikiran terasa kacau 20. Tidak dapat tekun dalam
6. Mudah mengantuk melakukan pekerjaan
7. Terasa berat pada mata 21. Sakit kepala
8. Kaku dan canggung dalam 22. Kaku pada bahu
gerakan 23. Nyeri pada punggung
9. Tidak seimbang dalam berdiri 24. Pernafasan terasa tersesak
10. Mau berbaring 25. Haus
11. Sulit berpikir 26. Suara sesak
12. Lelah bicara 27. Merasa pening
13. Menjadi gugup 28. Spasme pada kelopak mata
14. Susah konsentrasi 29. Tremor pada anggota badan
15. Tidak dapat memusatkan 30. Merasa kurang sehat
perhatian terhadap sesuatu

Kelelahan yang terjadi secara terus-menerus akan berakibat kepada

kelelahan kronis. Menurut Tarwaka (2014) kerja fisik yang memerlukan

konsentrasi yang terus menerus dapat menyebabkan kelelahan fisiologis

hingga terjadi perubahan faal dan penurunan keinginan untuk melakukan

suatu aktivitas kerja yang dikarenakan oleh kelelahan psikis. Semakin

berat beban kerja seseorang maka akan semakin pendek waktu kerja yang

dijalankan untuk bekerja tanpa mengalami kelelahan dan gangguan

fisiologi lain. Namun apabila beban kerja yang diterima seseorang

melebihi kapasitasnya, maka akan menimbulkan kelelahan dan gangguan

fisiologis seperti gangguan pada sistem kardiovaskular. Perasaan lelah

tidak hanya dirasakan pada saat setelah bekerja, tetapi juga bisa dirasakan

sebelum melakukan pekerjaan dan saat melakukan pekerjaan. Kelelahan

akibat kerja dapat ditanggulangi dengan menyediakan sarana istirahat,

memberi waktu libur, penerapan ergonomi, lingkungan kerja yang sehat

dan nyaman. (Medianto, 2017)


2.2.4 Dampak Kelelahan Kerja

Dikutip dari (Suma’mur 1999), Kelelahan kerja dapat mengakibatkan

penurunan kewaspadaan, konsentrasi dan ketelitian sehingga menyebabkan

terjadinya kecelakaan. Budiono (2003), kelelahan kerja dapat mengakibatkan

penurunan produktivitas. Jadi kelelahan kerja dapat berakibat menurunnya

perhatian, perlambatan dan hambatan persepsi, lambat dan sukar berfikir,

penurunan kemauan atau dorongan untuk bekerja, menurunnya efisiensi dan

kegiatan-kegiatan fisik serta mental yang pada akhirnya mnyebabkan

kecelakaan kerja dan terjadi penurunan produktivitas kerja.

Kelelahan yang terus menerus terjadi setiap hari akan berakibat terjadinya

kelelahan kronis. Perasaan lelah tidak saja terjadi sesudah bekerja pada sore

hari, tetapi juga selama bekerja, bahkan kadang-kadang sebelumnya. Perasaan

lesu tampak sebagai suatu gejala. Gejala-gejala psikis ditandai dengan

perbuatanperbuatan anti sosial dan perasaan tidak cocok dengan sekitarnya,

sering depresi, kurangnya tenaga serta kehilangan inisiatif. Tanda-tanda psikis

ini sering disertai kelainan-kelainan psikolatis seperti sakit kepala, vertigo,

gangguan pencernaan, tidak dapat tidur dan lain-lain. Kelelahan kronis demikian

disebut kelelahan klinis. Hal ini menyebabkan tingkat absentisme akan

meningkat terutama mangkir kerja pada waktu jangka pendek disebabkan

kebutuhan istirahat lebih banyak atau meningkatnya angka sakit. Kelelahan

klinis terutama terjadi pada mereka yang mengalami konflik-konflik mental atau

kesulitan-kesulitan psikologis. Sikap negative terhadap kerja, perasaan terhadap


atasan lingkungan kerja memungkinkan factor penting dalam sebab ataupun

akibat (Suma’mur, 1996)

2.3. Keaslian Penelitian

N Judul/Pengarang Desain Sampel Variabel Analisis


o
1 Deswandi Aldi Penelitian ini Sampel dalam Umur, uji spearman
Pajow, Ricky C. merupakan penelitian ini Tingkat
Sondakh, penelitian adalah total Pendidikan,
Benedictus S. observasional populasi yang masa kerja,
Lampus analitik berjumlah 32 beban kerja,
Hubungan Antara dengan pekerja. kelelahan
Beban Kerja pendekatan kerja
Dengan Kelelahan cross sectional
Kerja Pada (potong
Tenaga Kerja Di lintang), yaitu
Pt. Timur Laut peneliti
Jaya Manado melakukan
observasi dan
pengukuran
variable pada
saat yang
bersamaan.
2. Wahyu Metode Sampel yang Beban Kerja Analisis dalam
Kusgiyanto, penelitian diteliti Fisik, Masa penelitian ini
Suroto, Dan yang dilakukan Kerja, Usia, menggunaka
Ekawati 2017. digunakan menggunakan Dan Jenis Analisis
Analisis dalam dengan Kelamin Univariat
Hubungan Beban penelitian ini metode total Analisis
Kerja Fisik, Masa adalah jenis sampling yaitu Bivariat
Kerja, Usia, Dan penelitian berjumlah 31
Jenis Kelamin kuantitatif orang.
Terhadap Tingkat dengan survei
Kelelahan Kerja analitik
Pada Pekerja menggunakan
Bagian Pembuatan pendekatan
Kulit Lumpia Di cross sectional
Kelurahan yaitu jenis
Kranggan penelitian
Kecamatan untuk
Semarang Tengah mempelajari
dinamika
korelasi antara
faktorfaktor
risiko dengan
efek dengan
cara
pendekatan,
observasi,
atau
pengumpulan
data sekaligus
pada suatu
saat.
3. Anjar Permatasari, Jenis Sampel Umur, Analisis dalam
Farit Rezal, dan Penelitian ini didapatkan Tingkat penelitian ini
Sabril Munandar merupakan Berdasarkan pendidikan, menggunaka
2016. penelitian hasil status gizi, Analisis
Faktor Yang Penelitian ini perhitungan masa kerja, Univariat
Berhubungan merupakan rumus sikap kerja
Dengan Kelelahan penelitian tersebut, maka
Kerja Pada observasional diperoleh total
Karyawan Di analitik sampel
Matahari dengan sebesar 76
Department Store menggunakan sampel, tehnik
Cabang Lippo pendekatan pengambilan
Plaza Kendari. potong lintang sample ini
cross sectional yaitu Random
sampling.

BAB III

KERANGKA KONSEPTUAL

3.1 Kerangka Konseptual

Berdasarkan landasan teoritis yang telah dipaparkan, survey pendahuluan


yang telah dilakukan dan hasil penelitian sebelumnya, maka didapatkan kerangka
konsep penelitian sebagai berikut :

Variabel Independen Variabel Dependen

Keluhan Kelelahan
Beban Kerja
Kerja

Keterangan :

: Variabel Independen (Variabel Bebas)

: Variabel Dependen (Variabel Tergantung)

: Garis Penghubung
Gbr. 3.1 Kerangka Konsep Penelitian Hubungan beban kerja dengan keluhan
kelelahan kerja pada pekerja stasiun pengisian bahan bakar umum
(SPBU).

3.2 Hipotesi Peneliti

1. Ada hubungan antara beban kerja dengan keluhan kelelahan kerja di SPBU

Kebun Cengkeh

BAB IV

METODE PENELITIAN

4.1 Desain Penelitian

Jenis penelitian yang dilakukan adalah analitik observasional dengan desain

penelitian cross sectional. Termasuk penelitian analitik karena bertujuan untuk

mengetahui hubungan antar variabel, yaitu hubungan sikap kerja dan faktor

individu dengan keluhan. Hubungan beban kerja dengan keluhan kelelahan pada

pekerja Stasiun Pengisia Bahan Bakar Umum (SPBU). Termasuk penelitian

observasional dengan desain penelitian cross sectional karena data yang diambil

melalui observasi serta tidak memberi perlakuan kepada responden dan

pengambilan data dilakukan sekali waktu pada saat yang bersamaan.

4.2 Tempat dan Waktu Penelitan

4.2.1 Tempat Penelitan


Penelitian dilakukan di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU)

di Kebun Cengkeh Ambon.

4.2.2 Waktu Penelitian

Waktu penelitian ini dimulai pada Juni-Agustus 2020

4.3 Populasi, Sampel dan Sampling

4.3.1 Populasi

Jumlah populasi pada SPBU di Kebun Cengkeh Ambon adalah 32

orang.

4.3.2 Sampel

Dari total populasi yang ada maka ditentukan sampel sebanyak 32

orang, berdasarkan jumlah pekerja pada bagian Operator SPBU.

4.3.3 Sampling

Teknik dalam pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan

teknik total sampling.

4.4 Variabel, Defenisi Operasional, Cara Pengukuran, dan Skala Data

No Defenisi Alat
Variabel Operasional Pengukuran Kriteria Skala Data
Variabel Independen

1 Beban Kerja Beban kerja Keusioner 1. Ringan, jika Ordinal


adalah sejumlah
proses atau
kegiatan yang total skor 13-30
2. Sedang, jika
harus total skor 31-48
diselesaikan 3. Berat, jika
total skor 49-65
oleh seorang (Pitaloka, 2016)
pekerja dalam
jangka tertentu.
Variabel Dependen
Kelelahan kerja
menggambarka 1. Tidak
n seluruh lelah dengan
total skor 0-
respon tubuh 21.
terhadap 2. Kurang
lelah dengan
1. Keluhan kelelahan kerja aktivitas yang Kuesioner skor 22-44. Ordinal
dilakukan dan 3. Lelah
dengan skor
paparan yang 45-67.
diterima selama 4. Sangat
lelah dengan
bekerja. skor 68-90.

4.5 Instrumen Penelitian

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

1. Lembar kuesioner

2. Kamera

3. Alat tulis (bolpoin, kertas,dsb)

4.6 Prosedur Pengumpulan Data


Pengumpulan data dilakukan setelah responden diberi Penjelasan Sebelum

Peneliti (PSP) dan mendatangi Informed Consent yang menandakan bahwa

responden menyetujui dan bersedia untuk memberi informasi berkaitan dengan

dirinya.

Pengumpulan data dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Data Primer

Data primer adalah data yang didapatkan langsung dari responden yang
berada di lapangan, yaitu dengan metode kuesioner. Peneliti memberikan
kuesioner untuk mengetahui identitas, usia, jenis kelamin, masa kerja, lama
kerja, waktu kerja,dan waktu istirahat dan keluhan kelelahan kerja melalui
kuesioner.

2. Data Sekunder
Data sekunder merupakan data yang bersumber dari dokumen dan laporan
milik perusahaan, seperti profil perusahaan, prosedur kerja, jumlah kerja, dan
sift kerja operator Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU).

4.7 Analisa Data

Data yang telah terkumpul, kemudian ditabulasi dalam tabel sesuai dengan

variabel yang hendak diukur. Analisia data dilakukan melalui tahap editing,

koding, tabulasi dan uji statistic. Uji statistik yang digunakan adalah univariat dan

bivariat yang selanjutnya ditabulasi dalam bentuk tabel yang dilengkapi dengan

narasi dengan menggunakan jasa komputerisasi.

4.8 Etika Penelitian


Adapun etika penelitian dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Lembar Persetujuan

Lembar persetujuan diberikan kepada subyek yang akan diteliti. Peneliti

menjelaskan maksud dan tujuan penelitian. Jika responden bersedia untuk

diteliti, maka mereka harus menandatangani lembar persetujuan tersebut. Jika

responden menolak untuk diteliti maka peneliti tidak akan memaksa dan tetap

menghormati hak-haknya.

2. Anonymity (tanpa nama)

Untuk menjaga kerahasiaan , peneliti tidak mencantumkan nama responden

pada lembar pengumpulan data.

3. Confidentiality (kerahasiaan)

Kerahasiaan informasi dijamin oleh peneliti, hanya kelompok data tertentu

saja akan disajikan dan dilaporkan sebagai hasil riset


DAFTAR PUSTAKA

Anjar Permatasari dkk. (2017). FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN


KELELAHAN KERJA PADA KARYAWAN DI MATAHARI
DEPARTMENT STORE CABANG LIPPO PLAZA KENDARI TAHUN 2016.
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kesehatan Masyarakat Unsyiah, 2(5), 1–11.
Aprilyanti, S. (2017). Pengaruh Usia dan Masa Kerja Terhadap Produktivitas Kerja
(Studi Kasus: PT. OASIS Water International Cabang Palembang). Jurnal
Sistem Dan Manajemen Industri, 1(2), 68.
https://doi.org/10.30656/jsmi.v1i2.413
Ariani, H. (2019). Manfaat Jeruk Manis (Citrus sinensis) untuk Menurunkan
Kelelahan Kerja di PT. Aseli Dagadu Djogja. Journal of Chemical Information
and Modeling, 53(9), 1689–1699.
Bpk RI. (2009). UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 36 TAHUN
2009 TENTANG KESEHATAN (Patent No. 36).
https://doi.org/10.15957/j.cnki.jjdl.2009.07.004
Cahyani, W. D. (2010). Hubungan Antara Beban Kerja dengan Kelelahan kerja pada
Pekerja Buruh Angkut Wiwik Dian Cahyani, M.Kes. Jurnal Lmu Pengetahuan
Dan Teknologi, 19, 18.
https://doi.org/http://dx.doi.org/10.31941/jurnalpena.v19i2.21
Depnaker. (2003). Undang-undang ketenagakerjaan. Disnaker Ciamiskab, 1, 6–8.
https://doi.org/10.16309/j.cnki.issn.1007-1776.2003.03.004
Dewi, A. C., Surono, A., & Sutomo, A. H. (2016). Stres kerja , usia , dan lama
layanan dengan kelelahan kerja pada perawat di rumah sakit jiwa Grhasia
Yogyakarta. BKM Journal of Community Medicine and Public Health, 32(2),
53–58.
Gunarsa, S. (2004). Dari Anak Sampai Usia Lanjut. In Bunga Rampai Psikologi
Perkembangan (seri psiko).
Kang, S. (2020). Analisis Struktur Kovarian pada Indeks Terkait Kesehatan di
Rumah Lansia dengan Fokus pada Kesehatan Subjektif. 2507(1), 1–9.
Kusgiyanto.dkk. (2017). Analisis Hubungan Beban Kerja Fisik, Masa Kerja, Usia,
Dan Jenis Kelamin Terhadap Tingkat Kelelahan Kerja Pada Pekerja Bagian
Pembuatan Kulit Lumpia Di Kelurahan Kranggan Kecamatan Semarang Tengah.
Jurnal Kesehatan Masyarakat (e-Journal), 5(5), 413–423.
Markkanen, P. (2014). Keselamatan dan Kesehatan Kerja di Indonesia. Ilo, 1–53.
Medianto, D. (2017). Faktor-faktor Yang Berhubungan Dengan Kelelahan Kerja Pada
Tenaga Kerja Bongkar Muat (TKBM) Di Pelabuhan Tanjung Emas Semarang.
Jurnal Kesehatan Masyarakat, 1–47.
Analisis Pengaruh Kepuasan Kerja dan Stres Kerja Terhadap Turnover Costumer
Service Emplyoee di PT. Plaza Indonesia Reality TBK., (2011).
Ogbu, U. C., & Arah, O. A. (2016). World Health Organization. International
Encyclopedia of Public Health, 461–467.
Paul A. Kawatu. S.V, J. rempengan. (2014). Hubungan antara beban kerja dengan
perasaan kelelahan kerja pada mahasiswa pendidikan kedokteran spesialis bedah
di Rsup Prof. Dr. R.D. Kandou Manado. Journal of Petrology, 1, 1–6.
Prabowo, A. (2018). TINGKAT KELELAHAN KERJA PERAWAT KAMAR
BEDAH RSUP Dr. KARIADI SEMARANG [UNIVERSITAS
MUHAMMADIYAH SEMARANG]. In Repository UNV. Semarang (Vol. 1,
Issue 1). https://doi.org/10.1017/CBO9781107415324.004
Putri, R. S. (2018). Hubungan Stres Kerja dengan Tekanan Darah Pada Pekerja PT
Pertamina (Persero) DPPU Hasanuddin Tahun 2018. UNIVERSITAS
HASANUDDIN MAKASSAR.
Ramayanti, R. (2017). Analisis Hubungan Status Gizi Dan Iklim Kerja Dengan
Kelelahan Kerja Di Catering Hikmah Food Surabaya. The Indonesian Journal of
Occupational Safety and Health, 4(2), 177.
https://doi.org/10.20473/ijosh.v4i2.2015.177-186
Rizkita, S. S., & Arvianto, A. (2015). Evaluasi Kelelahan Kerja dan Pemberian
Waktu Istirahat di Bagian Jahit Lini 11 PT. Star Fashion Ungaran. Evaluasi
Kelelahan Kerja Dan Pemberian Waktu Istirahat Di Bagian Jahit Lini 11 PT.
Star Fashion Ungaran, 4(3).
Roshadi, I. (2014). Hubungan Kelelahan Kerja dengan poduktivitas kerja karyawan di
fakultas dakwah dan komunikasi uin sunan kalijaga yogyakarta. In Universitas
Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakata (Issue 2, pp. 1–115).
Siddiqui, R. N. (2001). Breaking news. Bmj, 322(7277), 36.
https://doi.org/10.1136/bmj.322.7277.36
Syamsuri, M. (2018). FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN
KELELAHAN KERJA PADA PEKERJA PENGUMPUL TOL PT
MARGAUTAMA NUSANTARA KOTA MAKASSAR TAHUN 2018. In
Universitas Hasanuddin Fakultas Kesehatan Masyarakat Keselamatan dan
Kesehatan Kerja Makassar.
Utami, U., Karimuna, S., & Jufri, N. (2017). HUBUNGAN LAMA KERJA, SIKAP
KERJA DAN BEBAN KERJA DENGAN MUSKULOSKELETAL
DISORDERS (MSDs) PADA PETANI PADI DI DESA AHUHU
KECAMATAN MELUHU KABUPATEN KONAWE TAHUN 2017. Jurnal
Ilmiah Mahasiswa Kesehatan Masyarakat Unsyiah, 2(6), 198186.
Verawati, L. (2017). Hubungan Tingkat Kelelahan Subjektif Dengan Produktivitas
Pada Tenaga Kerja Bagian Pengemasan Di Cv Sumber Barokah. The Indonesian
Journal of Occupational Safety and Health, 5(1), 51.
https://doi.org/10.20473/ijosh.v5i1.2016.51-60
Wahyu Kusgiyanto, Suroto, E. (2017). Analisis Hubungan Beban Kerja Fisik, Masa
Kerja, Usia, Dan Jenis Kelamin Terhadap Tingkat Kelelahan Kerja Pada Pekerja
Bagian Pembuatan Kulit Lumpia Di Kelurahan Kranggan Kecamatan Semarang
Tengah. Jurnal Kesehatan Masyarakat (e-Journal), 5(5), 413–423.
Widyastuti, A. D. (2018). Hubungan Stres Kerja Dengan Kelelahan Kerja Pada
Pekerja Area Workshop Konstruksi Box Truck. The Indonesian Journal of
Occupational Safety and Health, 6(2), 216.
https://doi.org/10.20473/ijosh.v6i2.2017.216-224
Wulandari dkk. (2016). ANALISIS BEBAN KERJA MENTAL, FI1. Wulandari S, ’
S, J M Marpaung R. ANALISIS BEBAN KERJA MENTAL, FISIK SERTA
STRES KERJA PADA PERAWAT SECARA ERGONOMI DI RSUD Dr.
ACHMAD MOCHTAR BUKITTINGGI. J Online Mhs Fak Ekon Univ Riau.
2016;4(1):954–66. SIK SERTA STRE. Jurnal Online Mahasiswa Fakultas
Ekonomi Universitas Riau, 4(1), 954–966.
YENI, P. S. I. (2015). FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN
PENGETAHUAN PENGGUNAAN OBAT GENERIK PADA
MASYARAKAT DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PADANG PANYANG
KABUPATEN NAGAN RAYA TAHUN 2015. In Ekp. UNIVERSITAS
TEUKU UMAR.

FORMULIR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN PENELITIAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama :...............................................................................

Alamat : ...............................................................................

No. Telepon/HP : ...............................................................................

Telah mendengarkan penjelasan mengenai kegiatan yang akan dilakukan dan

Bersedia untuk menjadi subyek penelitian. Saya akan memberikan informasi yang

benar untuk menjawab kuesioner ini secara jujur dan lengkap

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya tanpa tekanan dari pihak

manapun.

Ambon,.........Juni2020
Peneliti Responden

(Sartika Mayasari Sumanjaya) (………………………………..)


Tanda tangan dan nama terang

LEMBAR KUESIONER PENELITIAN

HUBUNGAN BEBAN KERJA DENGAN KELUHAN KELELAHAN

KERJA PADA PEKERJA STASIUN PENGISIAN BAHAN BAKAR

UMUM (SPBU) DI KEBUN CENGKEH TAHUN 2020

Mohon kesediaan Bapak/Ibu/Sdr untuk mengisi kuesioner ini. Kuesioner

ini merupakan kuesioner yang penulis susun dalam rangka pelaksanaan penelitian.

Jawaban yang Bapak/Ibu berikan tidak akan mempengaruhi kedudukan maupun

jabatan, mengingat kerahasiaan identitas Bapak/Ibu/ akan kami jaga.

KUISIONER PENGUKURAN KELELAHAN


Nomor Responden

LEMBAR KUISIONER PENELITIAN

A. Karakteristik Responden

Karakteristik √
1 Inisial Responden

2 Jenis kelamin responden


a). Laki-Laki
b). Perempuan
3 Umur Responden

4 Sudah berapa lama responden bekerja

Petunjuk Pengisian
1. Kuesioner ditujukan untuk seluruh pekerja Pekerja Stasiun Pengisian Bahan
Bakar Umum (SPBU) Di Kebun Cengkeh Bapak/Ibu diharapkan dapat
memberikan jawaban yang paling sesuai dengan persepsi Bapak/Ibu terhadap
penelitian ini.
2. Berilah tanda √ pada kolom pertanyaan kuesioner yang sesuai dengan pilihan
jawaban Bapak/Ibu.
3. Pilihan Jawaban yaitu :
Sangat Tidak Setuju (STS) :0
Tidak Setuju (TS) :1
Setuju (S) :2
Sangat Setuju Sangat Setuju (SS) :3
4. Atas kesediaan Bapak/Ibu menjawab kuesioner ini, diucapkan terima kasih.

A. KUESIONER BEBAN KERJA


Opsi jawaban
No Pertanyaan 0 1 2 3
STS TS S SS
1 Saya mengerjakan banyak
pekerjaan setiap harinya yang harus
segera diselesaikan
2 Target yang harus saya capai dalam
pekerjaan terlalu tinggi
3 Saya mendapatkan dan
menyelesaikan pekerjaan dengan
tingkat kesulitan yang tinggi
4 Tugas yang selalu diberikan
terkadang sifatnya mendadak
dengan jangka waktu yang singkat
5 Pimpinan saya sering
mengharuskan setiap pegawai
memiliki target kerja baik di dalam
maupun luar perusahan
6 Perlengkapan penerangan lampu
dalam ruangan saya sudah memadai
7 Kebisingan suara mesin penggiling
kedelai menjadi hal biasa
mengingat lokasi pabrik yang
berada di depan jalan besar dan
umum
8 Sirkulasi udara di dalam pabrik
sudah sesuai dengan standar
kesehatan dan lingkungan
9 Saya mendapat perhatian dari
atasan dan sesama teman terhadap
pekerjaan
10 Saya mendapatkan jaminan
kemanan dan kenyamanan dalam
bekerja baik di dalam mapun di luar
kantor
11 Saya selalu iklas dalam
mengerjakan setiap pekerjaan yang
di amanatkan kepada saya
12 Saya merasa puas dan sangat
bangga dengan pekerjaan yang saya
lakukan saat ini
13 Saya berharap adanya tindakvlanjut
untuk kedepannya supaya baik
kemampuan dan pengetahuan dapat
berkembang luas
14 Saya mengerjakan setiap pekerjaan
dengan perasaan senang
Petunjuk Pengisian
1. Kuesioner ditujukan untuk seluruh pekerja di stasiun pengisian bahan bakar
umum (spbu) di Kebun cengkeh
2. Bapak/Ibu diharapkan dapat memberikan jawaban yang paling sesuai dengan
persepsi Bapak/Ibu terhadap penelitian ini.
3. Berilah tanda (√) pada kolom pertanyaan kuesioner yang sesuai dengan
pilihan jawaban Bapak/Ibu.
4. Pilihan Jawaban yaitu :
Tidak pernah merasakan (TP) : skor 0
Pernah merasakan (P) : skor 1
Kadang-kadang merasakan (KK) : skor 2
Sering merasakan (S) : skor 3
Sering sekali merasakan (SS) : skor 4
5. Atas kesediaan Bapak/Ibu menjawab kuesioner ini, diucapkan terima kasih.
B. KUESIONER KELELAHAN KERJA
Opsi jawaban
No Pertanyaan 0 1 2 3 4
TP P KK S SS
1 Selama ini saya merasakan pekerjaan
yang saya lakukan terlalu banyak
2 Selama ini saya merasakan pekerjaan
yang saya lakukan terlalu mudah
sehingga saya merasa bosan
3 Selama ini saya merasakan pekerjaan
yang saya lakukan saya harus
berpacu dengan waktu
4 Selama ini saya merasa pekerjaan
yang harus saya lakukan secepat
mungkin
5 Selama ini saya merasa lelah karena
pekerjaan sangat banyak sekali
6 Saya mempunyai kecnderuangan
lupa saat bekerja
7 Sealama ini saya merasa menjadi
gugup saat bekerja
8 Saya merasa tidak bisa
berkonsentrasi saat bekerja
9 Saya merasa tidak bisa memusatkan
perhatian terhadap sesuatu saat
bekerja
10 Selama ini saya merasa tenaga kerja
saya sangat kurang
11 Saya merasa lelah saat berbicara
dalam keadaan bekerja
12 Selaama ini saya merasa susah
berfikir dalam bekerja
13 Selama ini saya merasa atasan saya
memberikan perintah yang tidak
jelas
14. Saya merasah bingung dengan
perintah dari atasan saya

Anda mungkin juga menyukai