Anda di halaman 1dari 5

ANALISIS PENGARUH AUDIT LINGKUNGAN TERHADAP

REALISASI CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Penelitian

Belum lama ini dikeluarkanya Undang-Undang Perseroan Terbatas,

pada tahun 2007 yang mengatur kewajiban perusahaan untuk menerapkan

Corporate Social Responsibility (CSR). Konsep ini mengharuskan perusahaan

untuk bertanggung jawab terhadap lingkungan sekitarnya.

Menurut Gray (1995) dalam Yuningsih (2004:146), banyak

perusahaan-perusahaan besar mendapatkan kritikan karena menyebabkan

masalah-masalah sosial.

Ramanathan (1976) dalam Yuningsih (2004:145), menyatakan bahwa

penyelesaian masalah lingkungan hidup tidak bisa dilepaskan dari

keterlibatan secara aktif perusahaan di dalamnya.

Implementasi pelaporan berkelanjutan di Indonesia didukung oleh

sejumlah aturan seperti UU No.23/1997 tentang manajemen lingkungan.

Untuk mengetahui gambaran terbaru mengenai praktek audit

lingkungan dan corporate social responsibility, penulis bermaksud

melakukan penelitian dengan judul, “Analisis Pengaruh Audit Lingkungan

Terhadap Realisasi Corporate Social. Penelitian ini membatasi masalah

pada lingkup penerapan Corporate Social Responsibility yaitu komitmen

perusahaan terhadap lingkungan yang diwakili oleh audit lingkungan sebagai

Realisasi Corporate Social Responsibility


B. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan sebelumnya maka

rumusan permasalahan yang hendak diteliti dalam penelitian ini adalah

apakah audit lingkungan berpengaruh terhadap realisasi Corporate Social

Responsibility.

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian


1. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahi pengaruh audit lingkungan

terhadap realisasi Corporate Social Responsibility?

2. Manfaat Penelitian

Manfaat dari dilakukannya penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. Bagi perusahaan

Meningkatkan kinerja perusahaan melalui pelaksanaan Corporate

Social Responsibility.

b. Bagi auditor

Dapat memberikan informasi bagi para auditor mengenai lingkup

audit lingkungan.

c. Bagi Stekeholders

Dapat memeberikan informasi dan gambaran bagi para Stekeholders

khususnya para karyawan mengenai tanggungjawab perusahaan

terhadap lingkungan.

d. Bagi peneliti

Dapat mengetahui mengenai pengaruh hubungan audit lingkungan

dengan realisasi Corporate Social Responsibility.

e. Bagi pembaca
Hasil penelitian dapat dijadikan bahan referensi bagi pihak-pihak yang akan
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Umum Audit Lingkungan dan Corporate Social Responsibility (CSR)

1. Pengertian Audit

Menurut Agoes (2007:3), audit adalah:


“suatu pemeriksaan yang dilakukan secara kritis dan sistematis oleh pihak
yang independen terhadap laporan keuangan yang telah disusun untuk
manajemen, beserta catatan-catatan pembukuan dan bukti-bukti
pendukungnya, dengan tujuan untuk dapat memberikan pendapat
mengenai kewajaran laporan keuangan tersebut”.
Dari definisi di atas, pengertian audit adalah suatu proses sistematis

untuk mengevaluasi bukti secara objektif yang dilakukan oleh pihak

independen mengenai asersi-asersi manajemen, dengan tujuan untuk

dapat memberikan pendapat mengenai kewajaran dari laporan keuangan.

2. Defenisi Audit Lingkungan

Menurut Cahill (1996), Secara sederhana, suatu program audit adalah

sutau proses verifikasi. Audit tidak dimaksudkan untuk menggantikan

sistem manajemen lingkungan yang sudah ada di dalam suatu perusahaan

tetapi justru untuk memverifikasi sistem tersebut bahwa sistem itu ada

dan berjalan. Dalam bahasa sederhana, Cheremisinoff et al, (1993)

mendefinisikan secara luas bahwa suatu audit lingkungan adalah suatu

kaji ulang yang obyektif terhadap suatu kegiatan usaha dalam kondisi

terbangun ataupun tidak, atau suatu usaha, apakah dalam kondisi aktif

ataupun tidak aktif.

3. Defenisi Corporate Social Responsibility (CSR)

Johnson and Johnson (2006 : 112) mendefinisikan “Corporate Social

Responsibility (CSR) is about how companies manage the business


processes to produce an overall positive impact on society” Definisi ini

diangkat dari filosofi tentang bagaimana cara mengelola perusahaan

dengan baik sebagian maupun secara keseluruhan untuk mendapatkan

dampak positif bagi dirinya dan lingkungan. Perusahaan harus mampu

mengelola bisnis operasinya dengan menghasilkan produk yang

berorientasi secara positif terhadap masyarakat dan lingkungan.

B. Kerangka Pemikiran

Telah dijelaskan sebelumnya bahwa isu lingkungan trelah dicantumkan

dalam konsep Triple Bottom Line Reporting dalam akuntansi

pertanggungjawaban konsep ini di populerkan Oleh Jhon Elkington dalam

bukunya Cannibals with Forks: the Triple Bottom Line of the 21 st Century

Business dalam Roby Rajafi, dan Gugus Irianto (2007). Dan telah dijelaskan

pula oleh Sanim (2006) audit lingkungan memiliki dua karakteristik yaitu

sebagai audit ketaatan atau Compliance Audit dan sebagai audit atas efesiensi,

efektivitas dan ekonimis. Oleh karena itu, berikut adalah kerangka pemikiran

dari penelitian ini:

Audit Realisasi Corporate


Lingkungan Social Responsibility
BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Ruang Lingkup Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan dengan cara studi empiris pada perusahaan-

perusahaan menerapkan Corporate Social Responsibility.

B. Metode Penentuan Sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah para manajemen perusahaan-

perusahaan yang juga menerapkan Corporate Social dengan Metode

pengambilan sampel Convenience sampling.

C. Metode Pengumpulan Data

Penelitian ini menggunakan metode survei lapangan, dengan

mendatangi langsung responden untuk diberikan kuesioner.

D. Metode Analisis Data


Metode analisis data yang digunakan di penelitian ini adalah metode

analisis statistik.

E. Operasionalisasi Variabel Penelitian

Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah audit lingkungan

yang dihubungkan sebagai realisasi Corporate Social Responsibility.

Variabel Audit lingkungan ini diukur dengan mengadopsi instrumen

penelitian yang diungkapkan oleh Nelson (1998) dalam Sanim (2006),

dengan diukur dari sub variabel Audit ketaatan Compliance Audit dan

Audit atas efektivitas, efesiensi, dan ekonomis. Kedua sub variabel ini

diukur dengan indikator menggunakan skala interval 1-5

Anda mungkin juga menyukai