Anda di halaman 1dari 7

136

Dinamika Akuntansi, Keuangan dan Perbankan, Nopember 2012, Hal: 136 -142 Vol. 1, No. 2
ISSN: 1979-4878

Audit Sosial Atas Program Corporate Social Responsibility Studi Kasus Pada Pt. Apac Inti
Corpora Bawen Semarang
(Social Audit The Corporate Social Responsibility Program Case Study PT. APAC INTI CORPORA Bawen Semarang)

Rachmawati Meita Oktaviani


Program Studi Akuntansi Universitas Stikubank
Jl. Kendeng V Bendan Ngisor Semarang
(meita.rachma@gmail.com)

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan bagaimana implementasi audit sosial dalam Corporate Social
Responsibility. Obyek penelitian pada PT Apac Inti Corpora Bawen Semarang. Pengumpulan data dilakukan
dengan cara wawancara dan teknik dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa audit sosial merupakan
bagian dari tahapan strategi perusahaan yang harus dilaksanakan. Audit sosial dilakukan dalam bentuk
memperoleh sertifikasi berupa ISO 9001, ISO 14001,dan PROPER Kementerian Lingkungan Hidup. Audit
sosial ini dilakukan oleh stakeholder di luar perusahaan, hal ini penting untuk menilai apakah kegiatan yang
dilakukan oleh perusahaan telah memenuhi kepentingan seluruh stakeholders.

Kata kunci: Audit Sosial, Corporate Social Responsibility

ABSTRACT

This research aims to clarify how the implementation of social audits in Corporate Social Responsibility. Object
of research is at PT Apac Inti Corpora Bawen Semarang. The data were collected by interview and
documentation techniques. The results showed that social audit is a part of the company's strategy phases to be
done. Social audit conducted in the form of obtaining such certification ISO 9001, ISO 14001 and PROPER
Kementerian Lingkungan Hidup. Social audit was conducted by stakeholders outside the company, it is
important to assess whether the activities carried out by the company has been in the interest of all stakeholders.

Key words: Social Audit, Corporate Social Responsibility

PENDAHULUAN strategi (strategy implementation). Dalam proses


implementasi strategi salah satu fase yang harus
Corporate Social Responsibility diharapkan
tidak akan terjadi lagi ketimpangan antara dilakukan adalah menlakukan pengawasan. Fase
perusahaan dengan masyarakat sekitarnya. pengawasan dilakukan dengan menjalin
komunikasi dengan stakeholder.
Beberapa perusahaan mampu mengangkat status
Corporate Social Responsibility ke tingkat yang Pertanyaan yang muncul bagaimana cara
lebih tinggi dengan menjadikan sebagai upaya menilai program Corporate Social Responsibility
brand building dan peningkatan corporate image. yang dilaksanakan perusahaan dalam tahapan
komunikasi? Bagaimana dengan audit sosial
Disisi lain Corporate Social Responsibility
(social assessment)?
merupakan moral yang harus dijustifikasi
perilaku bisnis.(Jensen,2001; Margolis & Penelitian Karapetrovic (2002) dan Risako et
Walsh,2003; Scherer & Pallazo, 2007). Penelitian al (2005) menyebutkan bahwa, audit sosial
Linda & Jenny Fairbrass (2008) menyebutkan merupakan bagian dalam implementasi Corporate
proses strategi atas program Corporate Social Social Responsibility. Hal ini dikuatkan oleh
Responsibility yang dilakukan oleh perusahaan Gulsevim dan Gokhan (2009), dalam penelitian
terbagi dalam dua tahap yaitu pengembangan implementasi audit sosial dengan sampel
strategi (strategy development) dan implementasi perusahaan tekstil yang terdaftar pada Istanbul
137
Vol. 1 No.2, Nopember 2012 Dinamika Akuntansi, Keuangan dan Perbankan

Stock Exchange Turki. Dalam penelitian ini Didasarkan pada definisi diatas audit sosial harus
disebutkan, audit sosial yang dilakukan memenuhi unsur:
mendasarkan pada implementasi standar bentuk
1. media, input untuk menunjukkan manfaat dan
ISO 9001, ISO 14001, ECO TEX-100 dan
keterbatasan dari sisi sosial, ekonomi, dan
OHSAS-18001.
lingkungan,
Berdasarkan pada paparan diatas muncul 2. menilai apakah yang dilaksanakan oleh
pertanyaan bagaimana audit sosial atas
perusahaan sesuai dengan nilai dan tujuan
implementasi Corporate Social Responsibility
perusahaan,
perusahaan yang ada di Indonesia? Dalam
penelitian ini peneliti menggunakan obyek 3. output yang dihasilkan penilaian atas dampak
penelitian pada PT Apac Inti Corpora Bawen. non keuangan dari perspektif kepentingan
Muncul pertanyaan, mengapa memilih perusahaan stakeholders.
tersebut? Proses audit juga dilakukan dalam program
Sekurang-kurangnya sepuluh tahun yang lalu Corporate Social Responsibility. Audit sosial atas
perusahaan telah melaksanakan program tanggung program Corporate Social Responsibility yang
jawab sosial tetapi kebijakan tanggungjawab sosial dilaksanakan merupakan pengawasan atas sistem
ini belumlah terkodifikasi dengan baik. Hal lain manajemen internal (internal management system)
yang menguatkan adalah tanggung jawab sosial yang mencakup: kualitas produk, lingkungan, dan
dan lingkungan perusahaan “seharusnya” sudah safety management. (Karapetrovic, 2002; Risako
harus dipenuhi pada saat ijin pendirian perusahaan et al, 2005)
yaitu dengan membuat AMDAL (Analisa Corporate Social Responsibility dalam
Mengenai Dampak Lingkungan). Perspektif Stakeholder dan Legitimasi
Sebagaimana telah dipaparkan pada bagian
LANDASAN TEORI sebelumnya disebutkan bahwa Corporate Social
Responsibility merupakan moral yang harus
Audit Sosial Dalam Perspektif Akuntansi Sosial dijustifikasi oleh pelaku bisnis.Moral yang harus
dan Lingkungan dijustifikasi dalam perspektif stakeholder memiliki
Audit dikenal sebagai sebuah penilaian makna yang luas.
(assessment). Evaluasi yang melibatkan
Dalam pandangan Teori Stakeholder. Mitchell
pengumpulan informasi mengenai sistem dan (1997) dan Branco & Rodriguez (2007)
laporan keuangan perusahaan. Proses audit
menekankan pada tiga faktor yang dapat
dilakukan oleh pihak yang kompeten, independen, mempengaruhi kelangsungan perusahaan yaitu
dan obyektif yang dikenal sebagai auditor atau kekuasaan, legitimasi, dan urgensi. Kekuasaan
akuntan.
atau power merupakan bentuk kekuatan nyata
Seiring berjalannya waktu, audit tidak hanya stakeholder untuk melakukan tekanan dan tuntutan
mencakup pengumpulan informasi tentang baik secara sosial, politis, maupun hukum.
keuangan perusahaan. Boyd (1988) menyebut Pemangku kepentingan sebuah perusahaan dilihat
audit sosial: sebagai pihak-pihak yang memasok sumber-
A process that enables an organization to sumber penting, menempatkan suatu nilai ”pada
assessand demonstrate its social, economic, and risiko” tertentu.
enviromental benefit and limitations. It is a way of Sementara dalam perspektif Teori Legitimasi,
measuring the extent to which an organization Mathew (1993) dan Gray (1996), legitimasi
lives up to the shared values and objectives it has merupakan sebuah persepsi atau asumsi yang
commited to. Social audit provides an assessment menerangkan suatu perilaku pada lingkungan
of impact of organization’s non-financial sosial diharapkan tepat dan sesuai dengan sistem
objectives through systematically and regularly sosial. Penekanan legitimasi lebih dititikberatkan
monitoring its performance and the views of its pada aspek kontrak sosial (social contract) yang
stakeholders.
138
Rachmawati Meita Oktaviani Dinamika Akuntansi, Keuangan dan Perbankan

diimplikasikan antara institusi sosial dan sesuai dengan standar mutu yang telah
masyarakat (Ahmad dan Sulaiman, 2004) ditetapkan.
b. Tujuan jangka panjang yang ingin dicapai
berkenan dengan brand image untuk
METODE PENELITIAN
mendukung eksistensi perusahaan.
Penelitian ini menggunakan pendekatan
Proses audit atas sertifikat ISO 9001 ini
deskriptif kualitatif. Penelitian ini bertujuan
dilaksanakan per enam bulan sekali. Proses audit
mengetahui bagaimana audit sosial atas Corporate
terakhir dilakukan pada bulan Pebruari 2012. Hasil
Social Responsibility. Obyek penelitian dilakukan
dari proses audit yang telah dilaksanakan
pada PT APAC INTI CORPORA Bawen
menyatakan bahwa mutu produk dinyatakan baik,
Semarang.
sehingga dapat diperpanjang satu tahun ke depan.
Informasinya digali dengan teknik
Pihak yang melakukan review dan
pengumpulan data dalam dilakukan dengan
memberikan laporan audit atas sertifikat ISO 9001
observasi selama 6 bulan, wawancara dengan
adalah SAI Global. Indikator,fokus, dan temuan
informan yaitu pimpinan dan staff pada divisi
audit pada periode berbeda-beda. Assessment
Legal dan Public Relation. Dan teknik dokumenter
atas dokumen pendukung digunakan dalam audit periode Januari- Juni 2012 terdapat dalam Tabel 1.
sosial atas Corporate Social Responsibility. Audit Sosial Manajemen Lingkungan
Teknik analisis data dalam penelitian ini Perspektif ISO 14001
menggunakan Model Analisis Interaktif Miles dan Sertifikat ISO 14001 diperoleh sejak 28
Huberman (1984) dengan meliputi fase Agustus 2001. Sertifikat ini berkaitan dengan
pengunpulan data, reduksi data, verifikasi data, Standar Manajemen Lingkungan. Tujuan yang
dan penyajian data. Gambar Model Analisis Miles ingin dicapai pada sertifikat ini antara lain:
dan Huberman ditampilkan dalam Gambar 1.
1. Sebagai penjaminan pengelolaan lingkungan
bagi pemangku kepentingan (stakeholder)
perusahaan, dalam hal ini masyarakat sekitar
HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN
yang terkena dampak langsung atas keberada-
Audit sosial yang dilakukan oleh PT APAC an perusahaan.
INTI CORPORA dengan memperoleh sertifikasi
2. Mengurangi risiko manajemen atas bahaya
dalam bentuk ISO 9001, ISO 14001, dan
lingkungan yang terjadi, dan
PROPER Kementerian Lingkungan Hidup.
Sertifikasi yang dilakukan memiliki tujuan Initial audit diawali dengan dilakukan pre
mendapatkan pengakuan, bahwa perusahaan assesment untuk melihat adanya gap antara standar
bekerja didasarkan pada peraturan pemerintah dengan sistem yang sudah diterapkan, sehingga
berkaitan dengan pengolahan limbah (PROPER bila saat pre assesment masih terdapat temuan
Kementerian Lingkungan Hidup), standar sistem “Major”, maka temuan tersebut dapat diperbaiki
manajemen mutu produk yang dihasilkan (ISO pada saat initial audit (sertification audit). Hasil
9001), dan standar sistem manajemen lingkungan proses audit Manajemen Lingkungan periode
(ISO 14001). Januari- Juni 2012 dinyatakan baik, sehingga
sertifikat ISO 14001 yang telah diperoleh bisa
Audit Sosial Mutu Produk Perspektif ISO 9001
diperpanjang satu tahun ke depan. Aspek
Sertifikat ISO 9001 berkaitan dengan Standar penilaian, fokus dan temuan atas ISO 14001
Mutu Produk. Tujuan yang ingin dicapai dengan ditampilkan dalam Tabel 2.
sertifikasi menurut Jr Manager Divisi Legal antara
lain berkaitan dengan: Audit Sosial Penilaian Kinerja Perusahaan
Perspektif PROPER Kementerian Lingkungan
a. Sebagai jaminan bahwa barang atau produk Hidup
yang dihasilkan merupakan produk yang telah
PROPER Kementerian Lingkungan Hidup
adalah kependekan dari Program Penilaian
139
Vol. 1 No.2, Nopember 2012 Dinamika Akuntansi, Keuangan dan Perbankan

Peringkat Kinerja Perusahaan dalam Pengelolaan Simpulan dan implikasi


Lingkungan Hidup. PROPER yang dilaksanakan
Simpulan
oleh Kementerian Lingkungan Hidup. Fokus pada
penilaian penaatan perusahaan dalam aspek Implementasi audit sosial yang dilakukan
pengendalian pencemaran air, pengendalian oleh PT Apac Ini Corpora adalah bagian dari
pencemaran udara, dan pengelolaan limbah B3 strategi perusahaan. Audit sosial yang dilakukan
serta berbagai kewajiban lainnya yang terkait bertujuan untuk melindungi kepentingan stake-
dengan AMDAL. Hasil penilaian PROPER holders. Perlindungan ini dilakukan dalam bentuk
dilambangkan dengan peringkat dalam warna yang pengawasan terhadap mutu produk, sistem
terbagi dalam 5 (lima) kategori yaitu Emas, Hijau, lingkungan manajemen, dan penilaian lingkungan.
Biru, Merah,dan Hitam. Hasil audit sosial terhadap mutu produk
Berdasarkan data yang diperoleh dari Divisi dengan sertifikasi ISO 9001. Aspek lingkungan
Legal & Public Relation hasil PROPER untuk manajemen didasarkan pada ISO 14001, dan
tahun 2010 dan 2011 pada peringkat “Biru”. Untuk penilaian lingkungan yang dilakukan oleh
mencapai peringkat Biru perusahaan harus dapat pemerintah dilakukan dalam bentuk penilaian
memenuhi enam kriteria antara lain: penerapan PROPER Kementerian Lingkungan.
Analisa Mengenai Dampak Lingkungan Audit sosial yang dilaksanakan dalam
(AMDAL), pengelolaan limbah domestik, program CSR sejalan dengan Karapetrovic (2002)
pengendalian pencemaran air, pengendalian dan Risako et al (2005), hasil (output) atas audit
pencemaran udara, pengelolaan limbah B3, dan sosial yang dilaksanakan sejalan dengan Gulsevim
pengendalian pencemaran laut. & Gokhan (2009). Dalam perspektif pendekatan
Penilaian kinerja perusahaan yang telah teori, Stakeholder Theory Mitchell (1997) dan
dilakukan memperoleh peringkat Biru dengan Branco & Rodriguez (2007) mendasarkan pada
berkaitan dengan penataan Aspek Teknis sebagai aspek kepuasaan stakeholder yang memandang
berikut: stakeholders sebagai pihak yang memiliki
kekuasaan yang mempengaruhi kelangsungan
1. Air Limbah (AL) < 50 % Baku Mutu Air
perusahaan. Selain itu tujuan jangka panjang yang
Limbah (BMAL)
ingin dicapai berkaitan dengan kelangsungan
2. Emisi yang dihasilkan < 50% Batas Mutu usaha (going concern ) yang telah mendapatkan
Emisi (BME) legitimasi dari stakeholder (Mathew,1993; Gray,
Limbah Bahaya Beracun yang dihasilkan telah 1996; dan Ahmad & Sulaiman, 2004)
memperoleh ijin (dalam bentuk AMDAL), dan Implikasi
Batas Minimal Limbah yang dihasilkan < 50%
Penelitian ini masih jauh dari kata
Sebagaimana telah dipaparkan pada bagian sempurna. Penelitian ini bersifat subyektif, karena
sebelumnya proses implementasi audit sosial atas melihat impementasi audit sosial hanya
program CSR didasarkan Karapetrovic (2002); mendasarkan pada satu obyek. Harapan untuk
Risako et al, (2005) dapat digambarkan dalam penelitian mendatang dapat melakukan perban-
Gambar 2. Gambar 2. merupakan proses dingan dengan beberapa perusahaan sejenis,
implementasi audit sosial dengan diawali program sehingga dapat diperoleh gambaran yang lebih luas
CSR sebagai media atau input yang terukur, berkaitan dengan bagaimana implementasi audit
dilanjutkan dengan proses penilaian (assessment) sosial yang dilakukan dalam program Corporate
terhadap mutu produk, sistem manajemen Social Responsibility untuk pengembangan
lingkungan. Hasil (output) yang dihasilkan Akuntansi Sosial dan Lingkungan.
diwujudkan dalam sertifikasi dalam bentuk ISO
9001, ISO 14001, dan PROPER Kementerian
Lingkungan Hidup.
140
Rachmawati Meita Oktaviani Dinamika Akuntansi, Keuangan dan Perbankan

DAFTAR PUSTAKA Mathews, M.R., 1993, ‘Socially Responsibility


Accounting’, Chapman and Hall, London.
Boyd, Graham., 1998, ‘Social Auditing: A Method
of Determining Impact’, http://www. Margolis, J.D. and Walsh, J.P., ‘‘Misery Loves
caledonia. org.uk/ socialland/ social. htm Companies: Rethinking Social Initiatives
(diakses 10 Maret 2008). byBusiness’’, Administrative Science
Branco, M.C. & Rodriguez,L.L., 2007, Quarterly, Vol. 48, pp. 268-305, 2003.
‘Positioning Stakeholder Theory within the Mitchell,R.K., 1997, ‘Toward a Theory of
Debate on Corporate Social Responsibility’, Stakeholder Identification and Salience:
EJBO (Electronic Journal of Business Ethics Defining the Principle of Who and What
and Organization Studies, Vol. 12 No.1. Really Counts’, Academy of Management
Review, Vol. 22 No. 4, pp.853-886.
Gulsevim. Y.G. and Gokhan. S.G., 2009.
‘Corporate Social Responsibility Practices of Risako Morimoto, J. Ash and C. Hope, 2005,
the Texile Firm Quted in Istabul Stock ‘Corporate Social Repsonsibility Audit:
Exchange’. International Journal of Business, From Theory to Practice, Journal of
Economics, Finance and Management Business Ethics, 62: 315-325
Sciences S. Karapetrovic, 2002, ‘On The Concept Of A
Jensen, M.C., 2001 ‘‘Value Maximization, Universal Audit of Quality And Enviroment
Stakeholder Theory, and The Corporate System, Corporate Social- Responsibility
Objective Function’’, Journal of Corporate and Enviromental Management,
Applied Finance, Vol. 14, pp. 8-21. ABI/INFORM Research pg.147
Linda and Jenny Fairbrass, 2008, ‘Corporate Scherer, A. and Palazzo, G. 2007, ‘‘Towards A
Social Responsibility (CSR) Models and Political Conception of Corporate
Theories in Stakeholder Dialogue’, CRRC, Responsibility:Business and Society Seen
Queen’s University Belfast. From a Habermasian Perspective’’, Academy
of Management Review, Vol. 32, pp. 1096-
120.
141
Vol. 1 No.2, Nopember 2012 Dinamika Akuntansi, Keuangan dan
Perbankan

LAMPIRAN

Pengumpula Penyajian
n data Data

Reduksi verifikasi
Data
Verifikasi
DAt

Sumber: Miles and Huberman (1984)

Gambar 1. Analisis Data Model Interaktif

Stakeholder Mutu Produk


Theory ISO 9001
A
S
S
E Manajemen Kepuasan
Program CSR S Lingkungan Stakeholder
ISO 14001 Kelangsungan
S
M Perusahaan
E
Lingkungan
N Hidup
Legitimacy
T PROPER
Theory

Gambar 2. Proses Audit Sosial atas Program CSR


142
Rachmawati Meita Oktaviani Dinamika Akuntansi, Keuangan dan Perbankan

Tabel 1. Aspek Penilaian ISO 9001 Periode Januari- Juni 2012


Aspek Penilaian Fokus Pada Temuan
Sistem Manajemen Mutu Pengendalian Lengkap keterkaiatan dengan AMDAL ,
Dokumen RKL, dan RPL,
Tanggungjawab Fokus pada Dengan adanya visi, misi, produk yang
manajemen pelanggan dihasilkan sesuai dengan standar ISO
9001

Komunikasi dengan masyarakat dengan


Komunikasi Internal program CSR dalam bentuk APAC
PEDULI
Sumber daya manajemen Lingkungan kerja Dilakukan dengan adanya program K3
Realisasi Produk Komunikasi Dilakukan dengan membuka layanan
pelanggan saran atas produk yang dihasilkan.

Dilakukan dengan cara selalu


Pengendalian sarana menjalankan peraturan yang dikeluarkan
pemantauan dan oleh Kementerian Lingkungan Hidup
pengukuran
Pengukuran, analisis, dan Perbaikan Dilakukan dengan selalu memperbaiki
perbaikan berkesinambungan kinerja dengan melaksanakan Program
CSR dengan tujuan agar dapat
memberikan arti bagi masyarakat
sekitar.
Sumber: Divisi Legal dan Public Relation PT Apac Inti Corpora

Tabel 2. Aspek Penilaan ISO 14001 Periode Januari - Juni 2012


ASPEK FOKUS PADA TEMUAN
PENILAIAN
Sistem Manajemen Pengendalian Dokumen Lengkap keterkaitan dengan AMDAL ,
Lingkungan RKL, RPL dan Proper
Kebijakan Sumber daya, peran, Ada, ditangani oleh Divisi legal dan
Lingkungan tanggungjawab dan Public Relation
kewenangan
Perencanaan Target, program kerja dan Ada, dengan program CSR dalam
sasaran bentuk APAC PEDULI, sasaran
stakeholders
Implementasi dan Audit Ada , internal audit dalam bentuk pre
pemeriksaan assesment dan eksternal audit dalam
bentuk certification audit
Sumber: Divisi Legal dan Public Relation PT Apac Inti Corpora

Anda mungkin juga menyukai