Anda di halaman 1dari 3

BAB I : PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Indonesia sebagai salah satu negara anggota PBB juga berkomitmen terhadap pembangunan
berkelanjutan. Oleh karena itu, perusahaan di Indonesia wajib melaksanakan tanggung jawab
lingkungan dan sosial sebagaimana diatur dalam undang-undang nomor 40 tahun 2007. Pengaturan
tanggung jawab ini dalam Pasal 74 diatur, “Perusahaan wajib melaksanakan tanggung jawab sosial dan
lingkungan dalam menjalankan kegiatan usahanya di bidang dan/atau yang berkaitan dengan sumber
daya alam, apabila perseroan tidak melaksanakan kewajibannya, perseroan dikenakan sanksi sesuai
dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.” Pelaksanaan tanggung jawab tersebut dapat
diidentifikasi dengan pengungkapan lingkungan, sosial dan tata kelola (ESG) yang dilakukan oleh suatu
perusahaan. Oleh karena itu, kinerja sosial diasumsikan memiliki hubungan dengan risiko perusahaan
karena biaya modal suatu perusahaan ditentukan oleh risiko perusahaan. Dengan demikian,
pengungkapan environmental, social and governance (ESG) dianggap mempengaruhi risiko
perusahaan.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan pemaparan sebelumnya, diajukan pertanyaan penelitian sebagai berikut:
1. Apakah Pengungkapan lingkungan berpengaruh negatif terhadap risiko perusahaan?
2. Apakah pengungkapan sosial berpengaruh negatif terhadap risiko perusahaan?
3. Apakah pengungkapan Tata Kelola berpengaruh negatif terhadap risiko perusahaan?

1.3 Tujuan Studi dan Manfaatnya


 Tujuan Studi
1. Menganalisis pengaruh pengungkapan lingkungan terhadap risiko perusahaan.
2. Menganalisis pengaruh pengungkapan sosial terhadap risiko perusahaan.
3. Menganalisis pengaruh governance disclosure terhadap firm risk.
 Manfaat Studi
1. Mengembangan ilmu akuntansi khususnya akuntansi sosial lingkungan dan akuntansi perilaku
terkait pengungkapan lingkungan, sosial dan tata kelola dalam mengelola risiko perusahaan.
2. Manfaat Praktis, dapat menjadi masukan bagi perusahaan untuk lebih memperhatikan
pengungkapan LST dalam laporan tahunan terintegrasi atau laporan keberlanjutan.

BAB II : TINJAUAN PUTAKA


A. Teori Yang Digunakan
1. Legitimacy Theory
2. Stakeholder Theory
3. Agency Theory
Teori Persinyalan (Signaling Theory)

B. Model Penelitian
Variabel - variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah pengungkapan kinerja lingkungan,
sosial, dan tata kelola perusahaan sebagai variabel independen, sedangkan kinerja perusahaan yang
meliputi nilai perusahaan sebagai variabel dependen. Penelitian ini juga memasukkan ukuran
perusahaan dan leverage sebagai variabel kontrol.
BAB III : METODOLOGI PENELITIAN
A. Populasi dan Sampel
Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan beberapa sumber data.
- Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia.
- Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan yang memiliki ESG Combined Score.
Penelitian ini menggunakan metode purposive sampling, dimana sampel-sampel dalam penelitian ini
diambil berdasarkan suatu kriteria tertentu yang telah dipenuhi.
B. Pengukuran variabel
- Skor ESG dalam penelitian ini merupakan skor total gabungan dari penilaian environmental
(lingkungan), social (sosial), dan governance (tata kelola). Dimana skor diperoleh dari ESG Combined
score penelitian dosen.
- Variabel kontrol yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari beberapa variabel, diantaranya: Size,
Leverage, ROA, ROE, dan Growth. Dari kelima variabel kontrol tersebut, masing-masing ditentukan
dari rumus.
- Diskripsi variabel digunakan untuk melihat gambaran data yang ada dalam variabel penelitian.
Diskripsi dalam penelitian ini terdiri dari nilai minimum, maximum, rata-rata dan Std.Deviasi.

BAB IV : PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Pengungkapan kinerja lingkungan berpengaruh positif terhadap nilaiperusahaan.
2. Pengungkapan kinerja sosial tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan.
3. Pengungkapan proporsi komisaris independen tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan.
4. Pengungkapan kepemilikan saham institusional berpengaruh positifterhadap nilai perusahaan.
5. Pengungkapan kepemilikan saham publik berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan.

B. Saran
Masih terdapat banyak hal yang dapat lebih dimaksimalkan sebelum melakukan pengujian kembali
seperti jumlah sampel perusahaan yang menerbitkan laporan keberlanjutan, dimana tren pelaporan
sustainability report dan annual report untuk perusahaan yang terdaftar di BEI semakin lama semakin
meningkat.

DAFTAR PUSTAKA
Jensen and Meckling (1976). The Theory of The Firm: ManajerialBehaviour, Agency Cost, and
Ownership Structure. Journal of Financial and Economics, Vol. 3, 305-360.
Aboud, A., & Diab, A. (2018). The impact of social, environmental and corporate governance
disclosures on firm value: Evidence from Egypt. Journal of Accounting in Emerging Economies, 8(4),
442- 458. https://doi.org/10.1108/JAEE-08-2017-0079
Buallay, A., & Al-Ajmi, J. (2020). The role of audit committee attributes in corporate sustainability
reporting: Evidence from banks in the Gulf Cooperation Council. Journal of Applied Accounting
Research, 21(2), 249-264. https://doi.org/10.1108/JAAR-06- 2018-0085
Fatemi, A., Glaum, M., & Kaiser, S. (2018). ESG performance and firm value: The moderating role of
disclosure. Global finance journal, 38, 45-64. https://doi.org/10.1016/j.gfj.2017.03.001
Ghazali, A., & Zulmaita, Z. (2022). Pengaruh Pengungkapan Environmental, Social, and Governance
(ESG) Terhadap Tingkat Profitabilitas Perusahaan (Studi pada Perusahaan
Sektor Infrastruktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia). In Seminar Nasional Akuntansi dan
Manajemen PNJ, 3. 1-13. Google scholar

Anda mungkin juga menyukai