AUDIT

LINGKUNGAN
Sri Purwanti
D4k3 Universitas Balikpapan
2

Perkembangan Audit Lingkungan

Konferensi DiIndonesia, audit Keputusan Menteri Negara

tingkat tinggi dunia di lingkungan memiliki Lingkungan Hidup RI
Stockholm pada tahun sejarah yang serupa ketika No.42/MenLH/1994 tentang
1972 yang membahas Badan Pengendalian Pedoman Umum
Dampak Lingkungan Pelaksanaan Audit
tentang degradasi Lingkungan., kemudian
(BAPEDAL) meminta
lingkungan, dan berkembang menjadi Kepmen
beberapa perusahaan
menghasilkan The besar diIndonesia untuk
LH No.17 tahun 2010 tentang
United Nation of Audit Lingkungan Hidup, dan
melakukan audit akhirnya direvisi Kembali
Environment lingkungan pada era yang menjadi Permen LH No.3
Programe (UNCEP). sama (1990-an) Tahun 2013 tentang Audit
Lingkungan
“
FUNGSI
1. Upaya peningkatan pentaatan terhadap
perundang‑undangan lingkungan
2. Dokumen pelaksanaan standar operasi
pengelolaan dan pemantauan
lingkungan
3. Jaminan untuk menghindari perusakan
JENIS JENIS AUDIT LINGKUNGAN






Audit Sistem Manajemen Lingkungan
Audit Due Diligence
Audit Ketaatan
Audit Proses
Audit Limbah
lingkungan  Audit Energi
4. Penyempurnaan AMDAL
5. Upaya perbaikan penggunaan sumber
 Audit Pernyataan Kinerja Lingkungan
daya
6. Upaya untuk meningkatkan
sustainabilitas
4
Tujuan Audit Lingkungan
1. Untuk memperoleh gambaran
tentang keadaan kondisi
lingkungan dari suatu
perusahaan atau kegiatan dan
mengukur kinerja lingkungan
suatu kegiatan.
2. Menjadikan audit lingkungan
sebagai suatu cerminan atau
potret tentang kinerja
perusahaan atau organisasi
terhadap lingkungan.
5

PRINSIP – PRINSIP DASAR

1. Karakteristik dasar
a. Prosedur yang sistematis dan terdokumentasi
b. Obyektif dan independent
c. Kriteria Audit
d. Pembuktian dan pengujian fakta
e. Laporan audit
2. Kunci keberhasilan
a. Dukungan Pimpinan
b. Keikut - sertaan semua pihak
c. Kemandirian dan obyektivitas auditor
d.Kesepakatan tentang metodologi dan lingkup audit antara auditee dan auditor
3. Sifat Kerahasiaan
4. Pengawasan Mutu Hasil Audit Lingkungan dan Kualifikasi Auditor
5. Peran dan tanggung jawab tim audit
6

Peraturan
UU No.32 tahun 2009 Peraturan Menteri Lingkungan
Hidup no 03 Tahun 2013 – Audit
Lingkungan Hidup
Audit lingkungan hidup Keputusan Menteri
adalah evaluasi yang Pasal 1 Ketenagakerjaan no 166
Dalam Peraturan Menteri ini yang
dilakukan untuk menilai Penetapan SKKNI Kategori Jasa
dimaksud dengan:
ketaatan penanggung 1. Audit Lingkungan Hidup adalah Profesional, Ilmiah dan Teknis
evaluasi yang dilakukan Lainnya Pada Jabatan Kerja
jawab usaha dan/atau untuk menilai ketaatan penanggung Auditor Lingkungan Hidup
kegiatan terhadap jawab Usaha dan/atau Kegiatan
persyaratan hukum dan terhadap persyaratan hukum dan
kebijakan yang ditetapkan oleh
kebijakan yang ditetapkan (Terlampir)
pemerintah.
oleh pemerintah. 2. Usaha dan/atau Kegiatan adalah
segala bentuk aktivitas yang dapat
menimbulkan perubahan terhadap
rona lingkungan hidup serta
menyebabkan dampak terhadap
lingkungan hidup.
7

AUDIT MANAJEMEN LINGKUNGAN (Environmental management audit)

Memverifikasi apakah perusahaan telah memenuhi tujuan, kebijakan dan kinerja lingkungan yang telah
ditetapkan oleh manajemen.

AUDIT INTERNAL SML

Kegiatan dan lingkup yang diperhatikan dalam audit
Frekuensi audit
Metodologi audit dan bagaimana audit dilaksanakan
Tanggung jawab yang dikaitkan dengan pengelolaan dan pelaksanaan audit
Komunikasi atas hasil audit
Kewenangan auditor/assessor untuk melaksanakan audit
8 Manfaat sertifikasi ISO 14001:
Butir2 yang terdapat dalam audit internal
SML:
1.Organisasi dan Personel (Nama
perusahaan yg diaudit, struktur
organisasi,nama personel yg berpartisipasi
dalam audit,nama anggota tim audit)
2.Protokol Audit (Lingkup,tujuan dan
rencana audit, kriteria audit yg
disetujui,jangka waktu audit,daftar
distribusi laporan audit)
3.TemuanAudit (Identifikasi kerahasiaan
yang berkaitandengan isi audit, ringkasan
proses audit,temuan audit dan kesimpulan
atas kesesuaian SML terhadap kriteria
audit SML/apakah system dapat
dilaksanakan dan dipertahankan/apakah
manajemen internal mampu menjamin
kesesuaian secara berkelanjutan)
1. Menurunkan potensi dampak terhadap
lingkungan
2. Meningkatkan kinerja lingkungan
3. Memperbaiki tingkat pemenuhan (compliance)
peraturan
4. Mengurangi dan mengatasi resiko lingkungan
yang mungkin timbul.
5. Dapat menekan biaya produksi
6. Dapat mengurangi kecelakaan kerja
7. Dapat memelihara hubungan baik dengan
8. Masyarakat, pemerintah dan pihak-pihak yang
peduli terhadap lingkungan. Pada umumnya proses sertifikasi
9. Memberi jaminan kepada konsumen mengenai melalui dua tahapan audit, yaitu:
10. Komitmen pihak manajemen puncak terhadap
lingkungan. Audit Tahap Pertama
11. Dapat mengangkat citra perusahaan, terdiri dari dua kegiatan, yakni
12. Meningkatkan kepercayaan konsumen dan audit kecukupan (adequacy audit)
memperbesar pangsa pasar selanjutnya dilakukan audit
13. Mempermudah memperoleh izin dan akses kredit pendahuluan (initial audit atau pre-
bank. assessment).
14. Dapat meningkatkan motivasi para pekerja.
mengurangi biaya dan meningkatkan pendapatan Audit Tahap Kedua
meningkatkan hubungan dengan supplier. merupakan penilaian kesesuaian
15. Langkah menuju pembangunan yang secara menyeluruh terhadap ISO
berkelanjutan 14001 organisasi, atau dikenal
audit penaatan (compliance audit
atau main assessment).
9

TERIMA KASIH