Anda di halaman 1dari 3

Nama : Syiffa Putri Andrian

Nim : 2287190056
Mata kuliah : Pendidikan IPS

1. Esensialisme menurut saya merupakan sebuah paham atau aliran yang


mengharuskan kurikulum menekankan penguasaan ilmu dengan adanya
kurikulum disiplin ilmu guna menciptakan intelektualisme pada siswa dan pada
saat pengimplementasian nya di pembelajaran ips aliran ini cenderung
menekankan aspek kognitif dibanding aspek Afektif nya.
Perenialisme merupakan sebuah aliran yang mengatakan bahwa pendidikan
didasarkan oleh Kepemilikan atas prinsip prinsip tentang kenyataan, kebenaran, nilai
yang abadi dan di aliran ini tidak terkait dengan ruang dan waktu. Kemudianpada
aliran ini juga kurikulum akan menjadi sangat ideologis yang nantinya berguna
sebagai pengembangan dan pembangunan Jati diri peserta didik dengan tujuan
tercapainya integrasi bangsa.
Progresivisme merupakan aliran filsafat yang menginginkan sebuah kemajuan
terhadap sesuatu atau membawa adanya perubahan, dengan memberikan kesempatan
kepada peserta didik untuk berpikir tentang sesuatu secara menyeluruh dan
berakibatkan peserta didik dapat berfikir secara sistematis yang membuat peserta
didik memiliki kecerdasan yang praktis dan lebih efektif dalam memecahkan masalah.
Rekonstrusionisme merupakan sebuah aliran yang dapat menumbuhkan
kesadaran yang terdidik yang berkaitan dengan masalah-masalah sosial, ekonomi dan
politik yang dihadapi manusia dalam skala global dan memberikan keterampilan
kepada mereka agar memiliki kemampuan untuk memecahkan masalah-masalah
tersebut.

2. Gowen mengatakan bahwa ketika kita mengamati sekitar kita diperlukan dua hal
dan ditentukan dua hal yang pertama adalah Sisi kanan yakni dilakukannya
pencatatan dan pemilihan mengenai apa yang diamati dan akan di chatnya dan
yang kedua adalah Sisi kiri yakni dilakukannya pemilihan dan pencatatan tersebut
yang bersangkutan dengan pengetahuan dan Pemahaman tentang suatu konsep.
Selanjutnya ia juga mengatakan bahwa kemampuan berfikir tinggi baru dapat
dikembangkan jika seseorang telah memiliki pengetahuan dan Pemahaman dan
berdasarkan apa yang telah dikemukakan maka kemampuan proses yang dapat
dikembangkan dalam ilmu ilmu sosial terdiri atas empat kemampuan yaitu:
a. mengumpulkan Informasi
b. mengolah informasi
c. memanfaatkan informasi
d. mengkomunikasikan hasil

3. Nursid Sumaatmadja (2005) mengemukakan bahwa nilai-nilai dalam


pembelajaran IPS meliputi:
a. Nilai edukatif, contohnya : Kepeduliaan dan tanggungjawab sosial, secara
nyata dikembangkan dalam pendidikan IPS untuk mengubah perilaku peserta
didik bekerja sama, gotong royong dan membantu pihak-pihak yang
membutuhkan;
b. Nilai praktis, Contohnya : Pengetahuan IPS yang praktis bermanfaat dalam
mengikuti berita, mendengakan radio, membaca majalah, menghadapi
permasalahan kehidupan sehari-hari
c. Nilai teoritis, Contohnya : Kemauan menyelidiki, meneliti dengan
mengajukan berbagai pernyataan (sense of inquiry).
d. Nilai filsafat, Contohnya: kesadaran keberadaan peserta didik ditengah
masyarakat serta mengetahui peranannya masing-masing terhadap
masyarakat, bahkan terhadap lingkungan secara keseluruhan
e. Nilai ketuhanan, Contohnya : mendekatkan diri dan meningkatkan IMTAK
kepada-Nya. Kekaguman kita selaku manusia kepada segala ciptaan-Nya,
baik berupa fenomena fisik-alamiah maupun fenomena kehidupan.

Sikap - sikap dalam pembelajaran IPS :


a. Sikap penghargaan kepada setiap manusia, contohnya: tidak meremehkan,
menghina, merendahkan orang lain.
b. Sikap tenggang rasa, jujur, berlaku adil, ramah, dan sopan, contohnya :
c. Sikap demokratis dan menghargai gagasan orang lain, contohnya : Mau
hidup bersama dalam perbedaan
d. Kebebasan dan tanggung jawab, contohnya : kebebasan berbicara, kebebasan
mengungkapkan gagasan serta tanggung jawab.
e. Penghargaan terhadap alam, contohnya: tidak melakukan pengerusakan alam.
f. Penghormatan kepada sang pencipta, contohnya : menghargai iman orang
lain
g. Beberapa sikap pengembangan sebagai pribadi manusia, contohnya : disiplin,
bijaksana, cermah, mandiri, percaya diri

4. Strategi pembelajaran kooperatif merupakan sebuah rangkaian kegiatan belajar


mengajar yang membuat siswa bekerja sama satu sama lain untuk mencapai
tujuan bersama dengan cara berkelompok yang anggotanya bersifat heterogen,
terdiri dari siswa dengan prestasi tinggi, sedang, dan rendah, perempuan dan laki
laki dengan latar belakang etnik yang berbeda untuk mendapatkan penghargaan.
Tujuan dari penghargaan ini sendiri adalah sebagai Pendorong setiap anggota
kelompok agar saling membantu satu sama lain untuk dapat menguasai materi
dan mencapai tujuan bersama (penghargaan). Dalam strategi ini siswa juga dilatih
dan dibiasakan untuk saling berbagi pengetahuan pengalaman tugas dan tanggung
jawab dengan maksud sebagai kebaikan bersama maupun kebaikan individu..
Penerapan strategi pembelajaran kooperatif untuk anak tunarungu adalah dengan
membagi anak kedalam beberapa kelompok kemudian guru memberikan tugas
misalnya mengenai pemanasan global dan memberikan tantangan apabila salah satu
kelompok dapat mempresenasikan materi tersebut secara rinci dan baik maka akan
mendapat nilai tambahan.

5. Isu Pendidikan global :


Isu perdamaian dan keamanan, contohnya : konflik bersenjata
Isu pembangunan, contohnya : penurunan alokasi pembiayaan infrastruktur
Isu lingkungan, contohnya : Pembuangan limbah
Isu hak asasi manusia, contohnya : Pelanggaran HAM oleh Aparat Keamanan.

Contoh penerapan pembelajaran isu lingkungan bagi anak tunadaksa mengenai banjir,
guru dapat menjelaskan pengertian banjir, penyebab banjir, cara mencegah banjir dan
lain sebagainya

Anda mungkin juga menyukai