Anda di halaman 1dari 9

JURNAL PENDIDIKAN KHUSUS

PENERAPAN MODIFIKASI PERMAINAN ULAR TANGGA


TERHADAP KEMAMPUAN MENGHITUNG PENJUMLAHAN DAN
PENGURANGAN PADA ANAK TUNAGRAHITA RINGAN

Diajukan kepada Universitas Negeri Surabaya


Untuk memenuhi persyaratan penyelesaian
Program sarjana Pendidikan Luar biasa

RAGIL DWI SAWITRI

NIM 091 044 216

UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

PENDIDIKAN LUAR BIASA

2013
PENERAPAN MODIFIKASI PERMAINAN ULAR TANGGA TERHADAP
KEMAMPUAN MENGHITUNG PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN PADA
ANAK TUNAGRAHITA RINGAN

Ragil Dwi Sawitri 091044216 dan Dr. Ari Wahyudi, M.Si


(PLB-FIP UNESA, email: ragildwi3@gmail.com)

Abstract; Addition and subtraction are the basic things to understand mathematics. Mental
retarded children get difficulties in operating the addition and subtraction. It can be solved by
interesting media. It is used to make them study and understand addition and subtraction
counting process easily. Anake and ladders game increases student’s cognitive successfully.
Therefore. The researcher expects to solve the mental retarded children’s problem of addition
and subtraction amounting process at second grade of Gedangan special need elementary
school Sidoarjo by using modified snake and ladders game. This research is a quantitative
research approach. It is a pre experiment research by using one group pre tes post tes design.
The subjects of the research are 6 children. Post tes is given in the first meeting. The
treatment is given eight times. Post test is given in one meeting. From the data obtained, the
value of Zh is 2,04 is greater than the critical value of 5% is 1,96 so Ha is accepted and Ho is
rejected and it can be concluded that there is “an effect of modified snake and ladders game
for the low mental retarded children’s addition and subtraction counting skill at Gedangan
special need elementary school Sidoarjo”.

Keywords: snake and ladders game, addition and subtraction counting skill.

PENDAHULUAN paling banyak ditemukan pada anak-anak


disekolah dasar disamping membaca.
Perkembangan zaman dengan cepat Padahal seperti halnya keterampilan
dan menekankan efisiensi dan efektivitas, membaca, keterampilan menghitung
seperti di abad ini semua kegiatan merupakan sarana yang sangat penting
mempersyaratkan kemampuan matematika untuk menguasai bidang studi lainnya.
yang baik. Secara umum orang Kesulitan belajar berhitung juga dialami
mengemukakan bahwa matematika oleh anak-anak normal pada umumnya
merupakan sarana dalam kehidupan sehari- begitu juga pada anak tunagrahita.
hari. Dalam hal ini dapat dilihat di dalam
kegiatan hidup sehari-hari membutuhkan Anak tunagrahita menurut Bratanata,
pertimbangan yang akan diambil dan harus 1977(dalam mahmudah dan sujarwanto:
dilakukan melalui berfikir logis, misalnya 2008) adalah anak yang mempunyai
sebab-akibat, untung-rugi, serta perkiraan keterbelakangan intelligensi sedemikian
terhadap apa yang terjadi di kantor pos, di rupa, sehingga untuk pendidikan dan
bank, di pusat perbelanjaan, di kantor, dan pengajaran memerlukan program khusus.
di tempat lainnya. Nampak secara jelas Disamping itu mereka juga mengalami
bahwa matematika merupakan sarana keterbelakangan dalam menyesuaikan diri
dalam kehidupan sehari-hari. dengan lingkungan, kurang cakap dalam
memikirkan hal-hal yang bersifat abstrak
Kesulitan belajar berhitung yang sulit-sulit, suka berbelit-belit.
merupakan jenis kesulitan belajar yang Terlebih dalam pelajaran seperti
mengarang, menyimpulkan isi bacaan, pengurangan secara efektif dan efisien.
menggunakan simbol-simbol, berhitung, Seperti halnya permainan ular tangga yang
dan semua pelajaran yang bersifat teoritis. telah dilakukan oleh Ari Wahyudi dengan
judul penerapan permainan ular tangga
Problem besar bagi anak tunagrahita sebagai media simulasi anak tunagrahita
adalah untuk mengikuti program yang telah berhasil dilaksanakan. Dengan
pendidikan di sekolah biasa secara klasikal adanya permainan ular tangga yang sudah
sebab mendidik mereka tidak sama seperti dimodifikasi ini, bertujuan agar anak
mendidik anak normal, mereka tunagrahita mendapat kemudahan dalam
memerlukan bantuan atau layanan secara memahami mata pelajaran matematika
khusus yaitu disesuaikan dengan dalam menghitung penjumlahan dan
kemampuannya. Dikarenakan tingkat pengurangan. Sehingga kesulitan yang
intelligensinya yang dibawah rata-rata, dialami anak tunagrahita dalam
maka mengakibatkan Anak Tunagrahita ini menghitung penjumlahan dan pengurangan
mengalami gangguan dalam kognitif, secara sederhana dapat diatasi dengan
sosial-emosi, komunikasi, dan mengurus baik.
diri atau ADL (Activity Day Living). Setiap
individu mempunyai gangguan, Berdasarkan latar belakang masalah di
kebutuhan, dan kemampuan yang berbeda- atas, maka adanya permasalahan dalam
beda meskipun sama-sama tergolong Anak penelitian ini adalah Adakah pengaruh
Tunagrahita. penerapan modifikasi permainan ular
tangga terhadap kemampuan menghitung
Pendidikan anak luar biasa dengan penjumlahan dan pengurangan pada anak
anak normal secara umum tidak jauh tunagrahita ringan kelas II di SLB Negeri
berbeda. Pembedanya hanyalah cara Gedangan?, dan Seberapa besar pengaruh
menyampaikan pembelajaran yang akan penerapan modifikasi permainan ular
diajarkan kepada anak luar biasa, karena tangga terhadap kemampuan menghitung
mereka mengalami gangguan sedemikian penjumlahan dan pengurangan pada anak
rupa, kebutuhan, gangguan dan hambatan tunagrahita ringan kelas II di SLB Negeri
yang berbeda-beda dari masing-masing Gedangan?. Sedangkan tujuan dalam
individu (anak luar biasa). penelitian ini adalah membuktikan ada
Pembelajarannya harus pembelajaran yang tidaknya pengaruh penerapan modifikasi
aktif, inovatif, kreatif, efektif dan permainan ular tangga terhadap
menyenangkan. Harapannya anak tertarik kemampuan menghitung penjumlahan dan
dengan pembelajaran yang akan pengurangan pada anak tunagrahita ringan
disampaikan oleh guru. kelas II di SLB Negeri Gedangan, dan
menghitung seberapa besar pengaruh
Banyak permainan yang dapat kita pengaruh penerapan modifikasi permainan
gunakan untuk membantu anak tunagrahita ular tangga terhadap kemampuan
dalam belajar matematika. Misalnya menghitung penjumlahan dan pengurangan
permainan ular tangga yaitu permainan ini pada anak tunagrahita ringan kelas II di
sudah familiar (banyak dikenal orang) dan SLB Negeri Gedangan
disukai oleh oleh anak-anak. Oleh karena
itu, digunakanlah permainan ular tangga
tersebut yang kemudian dimodifikasi
dalam penerapan permainan (di lantai) dan METODE
aturan-aturan dalam ular tangga tersebut.
Penelitian ini merupakan penelitian
Karena anak tunagrahita, perlu adanya
dengan pendekatan kuantitatif dengan
modifikasi dalam permainan ular tangga
jenis penelitian ekperimen yaitu pra
ini agar anak tunagrahita dapat melakukan
eksperimen. Rancangan penelitian ini
operasi hitung penjumlahan dan
menggunakan “one grouph pretest- postest kuantitatif. Adapun rumus yang digunakan
desain” , yakni sebuah eksperimen yang adalah uji tanda (sign test) dengan sample
dilaksanakan pada satu kelompok tanpa kecil yaitu kurang dari 30. Berikut formula
menggunakan kelompok control atau rumusnya sebagai berikut:
pembanding.
Dengan desain penelitian “One Group
Pre Test and Post Test Design”. Menurut
Arikunto (2010 : 78) bahwa “Di dalam
desain ini observasi dilakukan sebanyak 2
kali yaitu sebelum eksperimen dan sesudah
eksperimen”. Observasi yang dilakukan Keterangan :
sebelum eksperimen (Ο1) disebut pre-test
dan observasi sesudah eksperimen disebut ZH : Nilai hasil pengujian statistik sign
(Ο2) post-test. Dalam penelitian ini test
perbedaan antara O1 dan O2 diasumsikan X : Hasil pengamatan langsung yakni
sebagai pengaruh atau efek dari jumlah tanda plus (+) – p(0,5)
perlakukan. Design penelitian pra µ : Mean (nilai rata – rata ) = n.p
eksperimen One Group Pre Test and Post p : Probablitas untuk memperoleh tanda
Test Design, sebagai berikut: (+) atau (-) = 0,5 karena nilai krisis
5%\
n : Jumlah sampel
Pola = Σ : Standart deviasi = √n.p.q
O1 X O2 Q : 1- p = 0,5

Keterangan : HASIL DAN PEMBAHASAN


Ο1 : Tes yang dilakukan sebelum Dalam penelitian ini, analisis data
diberikan perlakuan/treatment. menggunakan rumus statistik non
parametrik, yaitu rumus sign test. Menurut
X : Pemberian perlakuan atau Arikunto (2006:212) “Analisis data adalah
treatment. pengolahan data yang diperoleh dengan
O2 : Tes yang dilakukan setelah menggunakan rumus-rumus atau aturan-
diberikan perlakuan/treatment. aturan yang ada, sesuai dengan pendekatan
atau desain yang diambil”.
Kegiatan penelitian ini menggunakan
dua variabel yaitu variabel bebas: Untuk kepentingan analisis data maka
modifikasi permainan ular tangga dan Ha yang berbunyi “ada pengaruh
variabel terikat: kemampuan berhitung penerapan modifikasi permainan ular
penjumlahan dan pengurangan. Dan untuk tangga terhadap kemampuan menghitung
memperoleh data yang objektif maka penjumlahan dan pengurangan anak
diperlukan adanya metode pengumpulan tunagrahita ringan di SLB Negeri
data. Penelitian ini dikumpulkan dengan Gedangan Sidoarjo”, harus diubah menjadi
menggunakan metode tes, dan metode Ho yang berbunyi tidak ada pengaruh
observasi. penerapan modifikasi permainan ular
tangga terhadap kemampuan menghitung
Analisis data pada penelitian ini
penjumlahan dan pengurangan anak
menggunakan analisis statistik non
tunagrahita ringan di SLB Negeri
parametrik. Karena data yang diperoleh
Gedangan Sidoarjo.
dalam pengumpulan data adalah data
Tabel 4.1 Data hasil pre tes test test
kemampuan menghitung penjumlahan dan (X) (Y)
pengurangan pada anak tunagrahita di SLB
Negeri Gedangan 1. FI 40 90 +

No Nama Nilai 2. MA 50 100 +


Subyek
3. AR 30 60 +
1. FI 40
4. SAK 40 70 +
2. MA 50
5. NU 50 100 +
3. AR 30
6. SA 30 60 +
4. SAK 40
Jumlah X=6
5. NU 50

6. SA 30
Untuk kepentingan analisis data
maka Ha yang berbunyi “ada pengaruh
penerapan modifikasi permainan ular
Tabel 4.2 Data hasil pos tes kemampuan tangga terhadap kemampuan menghitung
menghitung penjumlahan dan pengurangan penjumlahan dan pengurangan anak
pada anak tunagrahita di SLB Negeri tunagrahita ringan di SLB Negeri
Gedangan Sidoarjo Gedangan Sidoarjo”, harus diubah menjadi
Ho”tidak ada pengaruh penerapan
No Nama Nilai modifikasi permainan ular tangga terhadap
Subyek kemampuan menghitung penjumlahan dan
1. FI 90 pengurangan anak tunagrahita ringan di
SLB Negeri Gedangan Sidoarjo”.
2. MA 100 perhitungan data dilakukan dengan
beberapa langkah yaitu data-data hasil
3. AR 60 penelitian yang berupa nilai pre tes dan
SAK 70 nilai pos tes yang telah dimasukkan di
4. dalam tabel kerja kemudian dianalisis
NU 100 dengan menggunakan rumus sign test (uji
5.
tanda). Nilai kritis= 5% (pengujian
6. SA 60 dilakukan dengan dua sisi), maka nilai
kritis = 1,96. Ho diterima bila -1,96 ≤ Zh ≤
+ 1,96. Ho di tolak bila Zh > + 1,96 atau
Tabel 4.3 Tabel Kerja Perubahan Nilai Zh < - 1,96.
Pre-tes dan Pos-tes kemampuan Kesimpulan analisis dari nilai Zh
menghitung penjumlahan dan pengurangan yang diperoleh lebih besar yaitu 2,04 dari
pada anak tunagrahita di SLB Negeri pada nilai kritis = 5% yaitu 1,96 sehingga
Gedangan hipotesis nol ditolak dan hipotesis kerja
diterima. Hal ini berarti ada pengaruh
No. Nama Nilai Perubahan penerapan modifikasi permainan ular
tanda tangga terhadap kemampuan menghitung
penjumlahan dan pengurangan di SLB
(X2-X1) Negeri Gedangan.
Pre- Post-
Dalam pelaksanaan penelitian kelompok B TK yunior Surabaya bahwa
ditemukan bahwa terjadi perubahan yang model pembelajaran yang menggunakan
lebih baik pada kemampuan menghitung teknik permainan akan membantu
penjumlahan dan pengurangan pada anak memudahkan anak untuk memmpelajari
tunagrahita, sehingga ada pengaruh sesuatu tanpa merasa sedang belajar.
penerapan modifikasi permainan ular Kemudian dipaparkan oleh Sugiwati
tangga anak tunagrahita di SLB Negeri (2013) dengan judul “metode bermain ular
Gedangan Sidoarjo. tangga untuk meningkatkan perkembangan
kognitif kelompok A di TK Ria Baruk
Dijelaskan oleh Thobroni dan Utara VIII/35 Rungkut Surabaya” yaitu
Fairuzul (2011: 41) bahwa bermain adalah melalui permainan ular tangga pada anak
bersenang-senang, melakukan sesuatu dapat meningkatkan keterampilan
dengan senang dan menyenangkan diri. menghitung dan melatih anak untuk
Dalam bermain tidak ada unsur berkonsentrasi dan dengan permainan
keterpaksaan, personel melakukannya dapat membuat anak-anak bahwa belajar
dengan sukarela. Bermain menurut Rusli adalah hal yang menyenangkan.
Lutan, 2001: 31 (dalam Hartati, 2012: 3) Dijelaskan pula oleh Masitoh, (2005)
sebagai aktivitas yang dilakukan secara dengan judul peningkatan perolehan
bebas dan sukarela. Dijelaskan pula oleh belajar matematika melalui strategi
Triharso bermain adalah suatu kegiatan pembelajaran bermain dan media
yang dilakukan dengan atau tanpa pembelajaran papan planel yang
mempergunakan alat, yang menghasilkan dimodifikasi bagi siswa SLB
pengertian dan memberikan informasi, tunagrahita.bahwa dengan strategi bermain
memberikan kesenangan maupun sangat dimungkinkan pembelajaran
mengembangkan imajinasi anak. matematika lebih menarik dan mudah
dipahami oleh siswa, dalam pembelajaran
Hal ini sejalan dengan temuan dari
inilah secara psikologis siswa merasa
hasil penelitian Kurniawati, (2013) dengan
santai, suasana belajar menjadi rileks yang
judul meningkatkan kemampuan berhitung
akhirnya memberi dampak akademik yaitu
dengan permainan ular tangga pada anak
perolehan belajar siswa meningkat.

Sesuai dengan kesimpulan di atas,


maka diajukan beberapa saran yang
SIMPULAN DAN SARAN ditujukan untuk beberapa pihak, sebagai
berikut:
Berdasarkan hasil penelitian yang
dipaparkan dapat ditarik kesimpulan 1. Bagi guru atau pendidik
sebagai berikut: ada pengaruh pada Dengan adanya penelitian ini,
kemampuan menghitung penjumlahan dan diharapkan para guru dapat terbuka
pengurangan pada anak tunagrahita kelas menjalin komunikasi dengan
II SLB Negeri Gedangan Sidoarjo setelah memberikan konsultasi kepada orang
diberikan modifikasi permainan ular tua dan pihak-pihak terkait yang
tangga. Uji tanda sign tes diperoleh data dimana demi kepentingan
hasil Zh adalah 2,04 lebih besar dari nilai perkembangan anak. Penerapan
kritis Zα 5% yaitu 1,96 sehingga ada modifikasi permainan ular tangga
pengaruh penerapan modifikasi permainan tersebut dapat digunakan sebagai
ular tangga terhadap kemampuan salah satu acuan oleh guru untuk
menghitung penjumlahan dan pengurangan memilih atau memberikan.
anak tunagrahita di SLB Negeri Gedangan pembelajaran yang dibutuhkan oleh
Sidoarjo. anak didiknya.
2. Bagi orang tua dan keluarga sehingga terjadi kesinambungan
Orang tua harus memberikan dalam perolehan informasi mengenai
perhatian lebih kepada anaknya yaitu perkembangan anak sehingga
lebih mengetahui apa yang kemampuan anak dapat berkembang
dibutuhkan anak dan apa yang secara optimal.
diinginkan anak, sehingga dalam
pengembangan kemampuan anak 3. Bagi peneliti lain
hendaknya orang tua ikut memberikan Sebagai masukan bagi peneliti lain
bimbingan kepada anaknya dengan untuk mengadakan penelitian lanjutan
mengulang materi yang telah dan penulis menyarankan penerapan
diberikan di sekolah karena waktu modifikasi permainan ular tangga ini
terbanyak anak ada di rumah serta ditujukan untuk sasaran
melakukan kerjasama dengan guru pengembangan lain

DAFTAR PUSTAKA

Abdurrahman, M. 1996. Pendidikan Bagi http://id.wikipedia.org/wiki/Ular_tangga


Anak Berkesulitan Belajar. Jakarta: diaksespada tanggal 19 desember 2012
Depdikbud. pukul08.10

Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Ismail, Andang. 2009. Educations Games.


Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Yogyakarta : Pro-U Media.
Jakarta : PT. Rineka Cipta.
Jamaris, Martini. 2009. Kesulitan Belajar.
Amin, M. 1995. Ortopedagogik Anak Jakarta: Yayasan Penamas Murni.
Tunagrahita. Jakarta: Depdikbud
Jauhar. M. 2011. Implementasi PAIKEM
Delphie, Bandi. 2009. Matematika untuk dari Behavioristik sampai
anak berkebutuhan khusus. Klaten : Konstruktivistik. Jakarta: Prestasi
PT.intan sejati. Pustaka Publisher.

Departemen Pendidikan Nasional. 2006. Mahmudah, S. Sujarwanto. 2008. Terapi


Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Okupasi untuk Anak Tunagrahita dan
Mata Pelajaran Matematika SDLB Tunadaksa. UNESA University Press.
Tunagrahita Ringan. Jakarta : Dirjen
Pendidikan Luar Biasa. Mutiah, Diana. 2012. Psikologi Bermain
Anak Usia Dini. Jakarta : Kencana
Djaelani dan Haryono. 2008. Bse paket Prenada Media Group.
matematika SD MI kelas . Jakarta:
Departemen Pendidikan Nasional. Palupi, Dwi Retno. 2012. Peningkatan
kualitas pembelajaran penjumlahan dan
Hartati, Sasmita Christina Yuli, dkk. 2012. pengurangan melalui pembelajaran
Permainan Kecil (Cara Efektif realistic pada siswa tunagrahita
Mengembangkan Fisik, Motorik, ringan.http://library.um.ac.id/free-
Keterampilan Sosial dan Emosional). contents/index.php/pub/detail/peningkat
Malang: Wineka Media an-kualitas-pembelajaran penjumlahan-
dan-pengurangan-melalui-
pembelajaran-matematika-realistik-
pada-siswatunagrahita-ringan-kelas- Sugiyono.2010.Sstatistika untuk
viii-smplb-c-slb-pembina-malang-dwi- Penelitian. Bandung : Alfabeta
retno-palupi 35622. Online diakses pada
tanggal 19-12-12 pukul 08.02. Thobroni, M. Fairuzul Mumtaz. 2011.
Mendongkrak Kecerdasan anak Melalui
Saleh, Samsubar. 1996. Statistik Bermain dan Permainan. Jogjakarta:
Nonparametrik Edisi 2. Yogyakarta: Katahati
Universitas Gadjah Mada. Tim penyusun. 2006. Panduan penulisan
dan Penilaian Skripsi Universitas
Soemantri,sutjihati. 1996. Psikologi Anak Negeri Surabaya. Surabaya : UNESA.
Luar Biasa. Jakarta : Depdikbud
Dirjen Dikti P2TG. Triharso, Agung. 2013. Permainan Kreatif
dan Edukatif untuk Anak Usia Dini.
Sugiyono.2009.Metode Penelitian Yogyakarta: Cv. Andi Offset.
Kuantitatif Kualitatif dan R & D.
Bandung: Alfabeta. Wahyudi, Ari. 2009. Metodologi
Penelitian Pendidikan Luar Biasa.
UNESA university press.

Anda mungkin juga menyukai