Anda di halaman 1dari 6

NAMA : MUHAMMAD DIMAS BAGUS WIBAWA

NIM : 1963142014

KELAS :B

MID SEMESTER GENAP PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

1. Jelaskan hakikat Pendidikan Kewarganegaraan?


Hakikat Pendidikan kewarganegaraan adalah merupakan mata pelajaran yang
memfokuskan pada pembentukkan diri yang beragam dari segi agama, sosio-kultural,
bahasa, usia, dan suku bangsa untuk menjadi warga negara Indonesia yang cerdas,
terampil, dan berkarakter yang dilandasi oleh Pancasila dan UUD1945.

2. Uraikan secara singkat identitas nasional ditinjau dari sumber historis, sosiologis
dan politik!
Secara historis, khususnya pada tahap embrionik, identitas nasional Indonesia ditandai
ketika munculnya kesadaran rakyat Indonesia sebagai bangsa yang sedang dijajah oleh
asing pada tahun 1908 yang dikenal dengan masa Kebangkitan Nasional (Bangsa).
Menurut Nunus Supardi (2007) kongres kebudayaan di Indonesia pernah dilakukan
sejak 1918 yang diperkirakan sebagai pengaruh dari Kongres Budi Utomo 1908 yang
dipelopori oleh dr. Radjiman Widyodiningrat. Kongres ini telah memberikan semangat
bagi bangsa untuk sadar dan bangkit sebagai bangsa untuk menemukan jati diri.
Kongres Kebudayaan I diselenggarakan di Solo tanggal 5-7 Juli 1918 yang terbatas
pada pengembangan budaya Jawa. Namun dampaknya telah meluas sampai pada
kebudayaan Sunda, Madura, dan Bali. Kongres bahasa Sunda diselenggarakan di
Bandung tahun 1924. Kongres bahasa Indonesia I diselenggarakan tahun 1938 di Solo.
Peristiwa-peristiwa yang terkait dengan kebudayaan dan kebahasaan melalui kongres
telah memberikan pengaruh positif terhadap pembangunan jati diri dan/atau identitas
nasional.
Secara sosiologis, identitas nasional telah terbentuk dalam proses interaksi, komunikasi,
dan persinggungan budaya secara alamiah baik melalui perjalanan panjang menuju
Indonesia merdeka maupun melalui pembentukan intensif pasca kemerdekaan. Identitas
nasional pasca kemerdekaan dilakukan secara terencana oleh Pemerintah dan organisasi
kemasyarakatan melalui berbagai kegiatan seperti upacara kenegaraan dan proses
pendidikan dalam lembaga pendidikan formal atau non formal.
Secara politis, beberapa bentuk identitas nasional Indonesia yang dapat menjadi penciri
atau pembangun jati diri bangsa Indonesia meliputi: bendera negara Sang Merah Putih,
bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional atau bahasa negara, lambang negara Garuda
Pancasila, dan lagu kebangsaan Indonesia Raya. Bentuk-bentuk identitas nasional ini
telah diatur dalam peraturan perundangan baik dalam UUD maupun dalam peraturan
yang lebih khusus.

3. Sebutkan unsur-unsur pembentuk identitas nasional!


Identitas nasional Indonesia merujuk pada suatu bangsa yang majemuk. Kemajemukan
itu merupakan gabungan unsur unsur pembentuk identitas nasional yang meliputi:
• Suku bangsa
Suku bangsa adalah golongan sosial yang khusus yang bersifat askriptif (ada sejak
lahir), yang sama coraknya dengan golongan jenis kelamin dan umur. Di Indonesia
terdapat banyak sekali kelompok etnis atau suku bangsa dengan tidak kurang 300 dialeg
bangsa.
• Kebudayaan
Kebudayaan merupakan pengetahuan manusia sebagai makhluk sosial yang isinya
adalah perangkat-perangkat atau model-model pengetahuan yang secara kolektif dipakai
oleh pendukung-pendukungnya untuk menafsirkan dan memahami lingkungan yang
dihadapi dan digunakan sebagi rujukan serta pedoman untuk bertindak (dalam bentuk
kelakuan serta benda-benda kebudayaan) sesuai dengan lingkungan yang dihadapi.
• Agama
Bangsa Indonesia dikenal sebagai masyarakat yang agamis. Agama-agama yan tumbuh
dan berkembang di nusantara adalah agama Islam, Katolik, Kristen, Budha, Hindu dan
Kong Hu Cu. Agama Kong H Cu pada masa orde baru belum diakui sebagai agama
resmi negara. Namun sejak pemerintahan presiden Abdurrahman Wahid, istilah agama
resmi negara dihilangkan.
• Bahasa
Bahasa merupakan salah satu dari unsur pembentuk identitas nasional. Dalam hal ini,
bahasa dipahami sebagai sistem perlambang yang secara arbiter dibentuk atas unsur-
unsur bunyi ucapan manusia dan digunakan sebagai sarana berinteraksi antarmanusia.

4. Sebutkan 3 faktor pendorong dan penghambat identitas nasional


Terciptanya suatu integrasi nasional biasanya didorong oleh beberapa hal, khususnya
yang berkaitan dengan rasa persamaan. Berikut adalah faktor pendorong terciptanya
integrasi nasional:
 Rasa Senasib-Seperjuangan
 Pemaknaan Ideologi Nasional
 Keinginan Bersatu
Terciptanya suatu integrasi nasional juga bisa terhambat akibat beberapa hal. Terlebih
lagi dengan negara Indonesia yang mempunyai beragam perbedaan dan bentangan
wilayah yang sangat luas. Hal itu pastinya menjadi tantangan tersendiri bagi bangsa
Indonesia. Berikut adalah beberapa faktor penghambat integrasi nasional:
 Kurangnya Penghargaan Terhadap Kemajemukan
 Kuatnya Paham Etnosentrisme
 Ketimpangan Pembangunan

5. Sebagai warga negara apa upaya anda untuk mengatasi ancaman integrasi nasional?
 Membangun dan menghidupkan terus komitmen, kesadaran dan kehendak untuk
bersatu.
 Menciptakan kondisi dan membiasakan diri untuk selalu membangun consensus.
 Membangun kelembagaan (pranata) yang berakarkan nilai dan norma yang
menyuburkan persatuan dan kesatuan bangsa.
 Merumuskan kebijakan dan regulasi yang konkret, tegas dan tepat dalam aspek
kehidupan dan pembangunan bangsa yang mencerminkan keadilan bagi semua
pihak, semua wilayah.
 Upaya bersama dan pembinaan integrasi nasional memerlukan kepemimpinan
yang arif dan bijaksana, serta efektif.

6. Jelaskan 5 macam integrasi


 Proses integrasi tidak terjadi begitu saja, tetapi merupakan suatu proses yang
panjangdalam waktu yang cukup lama, dan berikut ini macam-macam integrasi :
 Integrasi Kebudayaan.
Integrasi kebudayaan adalah penyusaian diantara unsur-unsur kebudayaan yang saling
berbeda sehingga mencapai keserasian fungsi dalam kehidupan bermasyarakat.
 Integrasi Sosial.
Integrasi sosial merupakan penyusaian diantara unsur-unsur yang saling berbeda dalam
kehidupan sosial sehingga menghasilkan suatu pola kehidupan  yang serasi bagi
masyarakat tersebut.
 . Integrasi Nasional       
Integrasi nasional adalah proses penyusaian diantara unsur-unsur yang saling berbeda
dalam kehidupan dimasyarakat secara nasional sehingga menghasilkan suatupola
kehidupan yang serasi fungsinya bagi masyarakat tersebut.

7. Jelaskan sifat pokok Konstitusi Negara


Konstitusi negara mempunyai sifat pokok yaitu fleksibel (luwes), atau juga rigid (kaku).
Konstitusi dikatakan mempunyai sifat fleksibel apabila konstitusi itu memungkinkan
adanya perubahan sewaktu-waktu sesuai perkembangan zaman. Contoh : Konstitusi
Inggris dan Selandia Baru. Konstitusi dikatakan rigid apabila konstitusi itu sulit diubah
kapan pun. Contoh : Amerika, Kanada, Jerman, dan Indonesia.

8. Sebutkan fungsi dan tujuan konstitusi!


 membatasi kekuasaan pemerintah agar tidak bertindak sewenang – wenang agar
hak-hak bagi warga negara terlindungi dan tersalurkan (konstitusionalisme).
 sebagai piagam kelahiran suatu negara (a birth certificate of new state).
 sebagai sumber hukum tertinggi.
 sebagai alat yang membatasi kekuasaan.
 sebagai identitas nasional dan lambang.
 sebagai pelindung hak asasi manusia dan kebebasan warga suatu negara.
 sebagai sarana perekayasaan dan pembaruan masyarakat (social engineering atau
social reform).
 sebagai sarana pengendalian masyarakat (social control).
 fungsi simbolik sebagai pemersatu (symbol of unity).
 fungsi simbolik sebagai pusat upacara (center of ceremony)
 fungsi simbolik sebagai rujukan identitas dan keagungan bangsa (identity of
nation).

9. Jelaskan pengertian hak dan kewajiban!


 Hak adalah Sesuatu yang mutlak menjadi milik kita dan penggunaannya
tergantung kepada kita sendiri.
 Kewajiban adalah Sesuatu yang harus dilakukan dengan penuh rasa tanggung
jawab.

10. Apa makna bahwa hak dan kewajiban bersifat timbale balik?
Jika rakyat mendapatkan hak mereka seutuhnya, maka hal itu akan membuat mereka
tergerak untuk melaksanakan kewajibannya sebagai Warga Negara Indonesia dan
menutup semua kemungkinan penyimpangan kewajiban. begitu juga sebaliknya jika hak
rakyat tidak terpenuhi, maha hal tersebut akan mendorong rakyat untuk tidak
menjalankan kewajiban mereka sebagai Warga Negara Indonesia yang baik.

Anda mungkin juga menyukai