Gadar 3
Gadar 3
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Trauma
Trauma adalah penyebab paling umum kematian pada usia produktif yaitu
16-44 tahun di seluruh dunia. Proporsi terbesar dari kematian akibat trauma adalah
kecelakaan lalu lintas di jalan raya sebesar 1,2 juta jiwa pertahun. World Health
Organization (WHO) memprediksi bahwa pada tahun 2020, traumaakibat kecelakaan lalu
lintas menduduki peringkat ketiga dalam penyebab kematian dini dan kecacatan. (WHO,
2004).
Faktor waktu menjadi sangat penting bagi penderita trauma. Proses awal
penanganan pasien dengan trauma disebut dengan initial asessment (penilaian awal). Hal
ini meliputi primary survey, secondary survey, dan penanganan definitif. Pengelolaan
pasien dengan trauma berat memerlukan penilaian yang cepat dan pengelolaan yang
tepat, guna menghindari kematian. Kematian yang disebabkan oleh trauma secara klasik
memiliki 3 tahap, yang berhubungan antara waktu kejadian dengan penanganan efektif
yang dilakukan untuk mengatasi mortalitas. (Sobrino J, 2013; ACS, 2008).
1. Immediate deaths (kematian yang segera) (Sobrino J, 2013)
Sistem penilaian trauma telah digunakan secara luas dalam berbagai studi
epidemiologi. Penggunaan skor trauma dapat digunakan secara terpisah maupun
bersamaan. Jika digunakan tersendiri maka akan sulit memprediksi kematian pada
trauma. Akan tetapi, jika digunakan secara bersamaan maka akan lebih mudah
untuk memprediksi kematian pada trauma. (Pohlman, 2012).
Metode yang akurat untuk menilai keparahan luka secara kuantitatif bisa
dihitung dengan berbagai cara. Penilaian skor trauma dapat berguna untuk
menentukan prognosis suatu trauma. Salah satu contoh prognosis trauma adalah
kematian. Prediksi kematian dikarenakan trauma sangatlah terbatas dan secara
umum tidak lebih baik daripada sebuah prognosis klinis. Penentuan prognosis
kematian seorang pasien tidak boleh hanya berdasarkan pada penialaian skor
trauma karena hanya bersifat kuantitatif. (Salim, 2012).
Penilaian awal pasien trauma toraks dapat dilakukan dengan beberapa cara
antara lain adalah Injury Severity Score(ISS),Skala Koma Glasgow (SKG), Revised
Trauma Score(RTS) dan Trauma - Injury Severity Score(TRISS). (Al Eassa,2013).
ISS adalah penjumlahan kuadrat dari tiga nilai AIS yang tertinggi,
di setiap tiga area tubuh yang mendapat trauma paling berat.Nilai AIS 6
setara dengan nilai ISS 75. (Salim, 2012; Pohlman, 2012).
Tabel : Nilai AIS Pada ISS
Revised Trauma Score (RTS) adalah sebuah skor penilaian trauma secara
fisiologis.Penentuan nilai RTS diperoleh terdiri dari: (Feliciano, 2008)
120
100
80
Sensitivitas
60
Spesifisitas
40
Accuracy
20
0
TRISS RTS GCS ISS
Ps = 1/ (1+e-b), Dimana
nilai b didapatkan melalui rumus:
b = bo + b1(RTS) + b2(ISS) + b3(Indeks Usia)
Penialian RTS, ISS telah diuraikan sebelumnya. Nilai b0-b3 berbeda pada keadaan
trauma tumpul dan tajam. Indeks usia bernilai 0 untuk pasien dengan usia <54 tahun, dan
bernilai 1 unruk pasien > 55 tahun. Jika pasien berusia < 15 tahun maka nilai b3 adalah
skor b3 pada trauma tumpul.