Anda di halaman 1dari 17

SKENARIO TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK SESI 5, 6, 7

FASE PRE-INTERAKSI
Leader :Assalamualaikum rekan-rekan sejawat..

Semua Perawat : Walaaikumsalam bu…

Leader :Gimana keadaan rekan-rekan dan periapannya untuk Terapi Aktivitas


Kelompok Sosial jam 9 nanti? apakah sudah dibuat proposalnya?

Co. leader :Alhamdulillah sehat bu… untuk persiapannya Insyaallah Kami sudah siap,
kami duah membuat proposal untuk melakukan Terapi Aktivitas
Kelompok Sosialisasi pada hari ini. Pada hari ini kami akan melakukan
TAKS pada pasien dengan halusinasi.

Leader : Bagus kalau rekan-rekan sudah mempersiapkannya. lalu bagaimana


dengan persiapan pasien? Apakah kalian sudah kontrak waktu dengan
pasiennya?

Co. Leader : Sudah bu, kemarin untuk kontrak waktu melakukan kegiatan TAKS sudah
disampaikan oleh perawat malam, setelah diajak klien mau mengikuti
kegiatan ini. Oh iya bu, pasien terdiri dari 6 orang yaitu, Ny. Shintia, Ny,
Della, Ny. Chintya, Ny. blabla, Ny. blabla, Ny. blabla.

Leader : Untuk alat-alat yang harus dibawa dan persiapan tempat bagaimana?

Co. leader : Alat-alat yang dibawa antara lain tape recorder/speaker, bola tenis, buku
catatan dan pulpen, jadwal kegiatan klien, whiteboard dan spidol serta kartu
kuatret. Tempat yang akan digunakan yaitu di halaman depan Aula utama.

Leader : Lalu apa tujuan dan harapan rekan-rekan saat dan setelah melakukan
kegiatan TAKS ini?

Fasilitator 1 : Tujuan saya melakukan TAKS ini adalah agar pasein mampu
bersosialisasi dengan anggota kelompok lainnya, dimana klien dapat
berkomunikasi dengan klien lainnya dalam kegiatan kelompok tersebut.
Dan harapan saya semua pasien dapat kooperatif, dan mengkikuti kegiatan
dari sesi ke sesi dengan baik.

1
Leader : Tujuannya sudah baik yaaa, bagus! apa yang membuat kalian yakin dalam
melakukan TAKS ini?

Fasilitator 2 : kami yakin karena kami sudah pernah melakukan kegiatan TAKS
sebelumnya, namun ada beberapa kelemahan bu, yaitu kami kadang
kesulitan jika saat kegiatan tidak jarang pasien dengan halusinasi
mendengar suara –suara yang hanya dia yang mendengarkannya, sehingga
kegiatan terhenti dan semua perhatian anggota yang lain tertuju padanya.

Leader : Lalu apa yang akan kaian lakukan jika hal tersebut terjadi lagi?

Fasilitator 3 : iya bu benar, tidak jarang kami mengalami hal tersebut. Jika hal tersebut
terjadi lagi, kami akan mengingatkan bahwa klien harus menghardik suara
tersebut dengan cara mengatakan “kamu suara palsu.. suara itu tidak nyata..
suara itu tidak nyata” agar kegiatan tetap berjalan sebagaimana mestinya
bu..

Leader : Alhamdulillah jika rekan-rekan sudah punya antisipasinya. Sehingga nanti


rekan-rekan tidak akan kesulitan jika terjadi masalah seperti itu yaaa…

Fasilitator 3 : Iya bu..

Leader :Suster….., kenapa dari tadi saya perhatikan kok diam saja? ada apa?
apakah ada perasaan yang mengganggu?

Observer : Iya bu, saya sedikit khawatir dan gugup karena ini pengalaman pertama
saya…

Operaror : Iyabu sama.. ini juga pengalaman pertama saya melakukan kegiatan
TAKS pada pasien dengan halusinasi.

Leader : Iya saya mengerti apa yang suster…… rasakan. Namun sebaiknya diatasi
dulu ya, sebelum suster bertemu dengan pasien dan melakukan kegiatan
TAKS. Pasti rekan rekan bisa menghadapi dan melewati kegiatan ini
dengan baik

Observer : Iya bu saya akan atasi dulu perasaaan ini, nanti sebelum bertemu dengan
pasien dan melakukan kegiatan TAKS saya mau relaksasi nafas dalam dulu
bu.. gimana teman-teman?
2
Operator : Setujuuuu!

Leader :Bagus suster, baiklah nanti sebelum acara kegiatan dimulai, kita semua
berdo’a dulu ya dan melakukan teknik nafas dalam. Nanti saat kegiatan
sudah dimulai dan ada peserta yang tidak menngikuti jalannya acara, apa
antisipasi kalian?

Observer :iya terimakasih bu.. nanti jika ada peserta yang tidak mengikuti jalannya
acara, akan kami tanya terlebih dahulu kenapa dia tidak mengikuti proses
jalannya acara dan terpaksa akan mengeluarkan dari kegiatan kelompok.

Leader : iya sama-sama.. untuk waktu yang dibutuhkan kira-kira berapa lama?

Operator : waktunya kurang lebih 40 menit bu.

Leader : baiklah rekan-rekan, persiapannya saya kira sudah sangat matang. semoga
sukses dalamn melakukan TAKS nya yaaa. oh iya sebelum melalukan
kegiatan kita berdoa terlebih dahulu. Silahkan suster blabla dipimpin doa.

Operator : sebelum kita melakukan kegiatan TAKS alangkah sangat baik kita
memulainya dengan berdoa. berdoa sesuai dengan keyakinan masing-
masing, berdoa mulai….. aamiin… tidak ada kata selesai untuk berdoa ya
rekan-rekan

Leader : aamiin.. selamat bekerja untuk semuanya! semoga lancar TAKS nya

Operator : iyaaa yuk semangat untuk kita semua!

FASE ORIENTASI
Leader : Ayo ibu-ibu, sebelum kegiatannya dimulai, silahkan duduk di tempat yang
sudah disediakan. Saya lihat semuanya sudah duduk ditempatnya masing-
masing ya.
Assalamualaikum ibu-ibu semuanya.
K&F : Waalaikumsalamwarrahmatullahiwabarakatuh

3
Leader : Perkenalkan nama saya Irma, ibu-ibu disini bisa memanggil saya suster Irma.
Saya disini sebagai ketua kelompok. Dan ini ada teman saya Dinda sebagai
wakil saya. Silahkan suster Dinda memperkenalkan diri!
Co Leader : Iya ibu-ibu semuanya perkenalkan nama saya suster Dinda,disini saya
sebagai wakil ketua kelompok. Sesuai dengan janji suster kemarin diruangan,
dipagi yang berbahagia ini, ibu-ibu sudah berkumpul untuk melanjutkan
kegiatan kelompok. Ibu-ibu masih ingat dengan kegiatan pagi ini?
Peserta : lupa suster...........
Leader : Tidak apa-apa kita mulai saja. Baiklah ibu-ibu sekalian, dalam kegiatan
kelompok ini ada tata tertib atau peraturan yang perlu dipatuhi oleh semua
anggota kelompok. Suster Dinda yang akan membacakan tata tertibnya.
Silahkan suster Dinda!
Co Leader : Iya ibu-ibu sekalian disini ada beberapa tata tertib yang harus kita patuhi.
1. anggota kelompok harus hadir paling lambat 5 menit sebelum acara
dimulai
2. selama kegiatan berlangsung semua anggota kelompok tidak
diperbolehkan meninggalkan ruangan.
3. semua anggota kelompok tidak mengganggu anggota yang lain
4. semua anggota kelompok tidak diperkenankan makan, minum dan
merokok
5. setiap anggota kelompok yang akan berbicara harap mengacungkan
tangan dan berbicara apabila dipersilahkan oleh pemimpin.
6. bagi anggota yang akan pergi ke toilet, dipersilahkan sebelum acara
dimulai.
7. anggota tidak diperbolehkan memebicarakan hal-hal lain diluar topic
kegiatan kelompok.
8. anggota yang melanggar aturan akan diperingatkan dan tidak
diperkenankan mengikuti permainan selanjutnya.
Leader : Terimakasih suster Dinda Baiklah ibu-ibu sekalian, bisa kita lihat, disini ada
beberapa suster yang mengikuti kegiatan kelompok. Saya akan menjelaskan
tugas dari masing-masing suster. Saya ketua kelompok yang akan memimpin
kegiatan ini sampai selesai. Suster Dinda yang akan membantu saya jika saya
tiba-tiba lupa. Lalu diantara ibu-ibu ada suster (FASILITATOR) yang

4
bertugas membantu ibu-ibu untuk aktif dalam kegiatan ini dan
mempertahankan ibu-ibu agar tetap diruangan. Yang terakhir, dibelakang ada
suster (OBSERVER) yang akan memperhatikan jalannya kegiatan.
Oh iya, saya mau menanyakan sebelumnya ibu-ibu sudah diminta untuk
melakukan aktifitas sesuai kelebihannya. Apa kelebihan yang sudah
dilakukan oleh ibu Dela?
Dela : saya menanam bunga aja sus.
Leader : bunganya akan menjadi bunga yang cantik ya. Selanjutnya bagaimana
dengan ibu Ani?
Ani : aku udah merangkai bunga bareng-bareng sama itu tuh Ucu.
Ucu : iya suster saya udah merangakai bunga cantiiiiiiiiiiiik banget.
Leader : Ibu Chynthia bagaimana?
Chynthia : apa suster?
Fasilitator 2 : bu, suster Irma sedang menanyakan apa kelebihan yang sudah dilakukan?
Chynthia : oh saya mah menjahit bersama suster Dinda ya sus?
Leader : kalau bu Shintia yang satu lagi, apa kelebihan ibu dan apakah sudah
dilakukan?
Shintia : udah lah saya mah bisanya nyuci piring bekas makan yg lain.
Leader : subhanallah ibu baik sekali. Kalau ibu Ijah bagaimana?
Ijah : saya dipaksa tuh sama suster bikin kue gatau gimana rasanya.
Leader : terimakasih ibu-ibu sudah melakukan kegiatan dengan baik. Ditingkatkan
lagi ya nanti suster lihat hasil karyanya.
Ibu-ibu sekalian, tujuan ibu-ibu datang kesini yaitu ibu-ibu sekalian dapat
membicarakan masalah pribadi dengan orang lain, mampu bekerja sama
dalam permainan kelompok, dan menyampaikan pendapat tentang manfaat
kegiatan kelompok yang telah dilakukan. Waktu yang dibutuhkan untuk
kegiatan kelompok ini yaitu 45 menit.
Leader : Saya buka dengan pertanyaan, ibu-ibu bagaimana sarapannya tadi pagi ?
Dela : suster.. aku mendengar suara-suara itu lagi. Suster dengar tidak ?
Fasilitator 1 : Ayo, hardik suaranya ! Katakan “tidak nyata”
Dela : Kamu suara palsu kamu ! Saya tidak mau dengar ! Kamu tidak nyata !
Fasilitator 1 : iya bagus ! Apakah suaranya masih ada ?
Dela : udah tidak ada suster !

5
Leader : Bagaimana dapat dimulai kembali ?
Peserta : iya bisaa
Leader : Bagaimana tadi sarapannya dan sekarang gimana perasaannya Dela?
Dela : sarapannya habis dan aku masih sedikit takut suster.... (Pelan)
Leader : iya tidak apa-apa ada suster dan teman-teman lain yang akan membantu. Ibu
Chinthya bagaimana?
Chinthya : (terdiam melihat keadaan suasana sekitar lingkungan)
Fasilitator 2 : Ayo chinthya ditanya sama suster Irma, katanya bagaimana tadi pagi
sarapannya ?
Chinthya : ga enak (menggelengkan kepala sedikit menunduk)
Leader : Bagaimana ibu perasaannya setelah sarapan ?
Shintia : Biasa aja suster .. (nada bicara meningkat)
Fasilitator 2 : Ibu Shintia, bisa lebih tenang? Tarik nafas hembuskan dan tenangkan
hatinya. Lebih baik berbicaranya pelan-pelan yaa ...
Leader : Dialanjutkan ya, bagaimana dengan bu Ani?
Ani : saya selalu habis sus dan perasaanya sekrang tenang.
Leader : Lalu bagaimana dengan bu Ucu?
Ucu : sama kayak Ani
Leader : Lalu bagaimana dengan bu Ijah?
Ijah : saya Cuma habis ¾ aja suster soalnya saya lagi susah BAB jadi agak deg-
degan.
Leader : begitu ya.... (terdiam dan nampak sedikit bingung)
Co-Leader : Untuk ibu-ibu yang makanannya belum dihabiskan, lain kali dihabiskan ya
makanannya. Ibu-ibu ada yang mau kekamar mandi dulu?
Peserta : engga......
Co-Leader : Baiklah kalau begitu, kita mulai masuk ke kegiatan kelompoknya ya.
Silahkan suster Irma dilanjutkan....
Leader : terimakasih suster Dinda...
*****
STRATEGI PELAKSANAAN TAKS SESI 5
Leader : Baiklah ibu – ibu kegiatan kita kali ini adalah terapi aktivitas kelompok sosial
sesi yang ke 5 mengenai cara menceritakan masalah yang sedang dialami.
Langkah-langkah untuk kegiatan kita kali ini adalah:

6
Pertama saya akan memberi contoh, untuk yang Kedua ibu-ibu harus
menceritakan masalah yang dialami, dan yang ketiga kita akan menuliskan
masalah dari masing–masing Peserta untuk nanti kita diskusikan bersama.
Dan yang terakhir kita menyepakati topik mana yang akan didiskusikan.
Baiklah, sekarang kita mulai ya bu untuk melaksanakan kegiatan ini.
Sebelumnya diruangan sudah dilatih untuk mengatasi suara-suara yang
didengar, ibu mau kan menceritakan masalahnya disini ?
Peserta : (Saling melirik dan menggelengkan kepala)
Leader : baik kalau begitu saya contohkan kembali ya. Saya akan mencontohkan
bersama teman saya ini. (Memberi contoh)
“Assalamu’alaikum, teman-teman saya ingin bercerita tentang masalah saya
boleh kan ? saya sering mendengar suara-suara yang aneh, tapi suara-suara
itu hanya didengar oleh sendiri saya takut.”(leader berbicara pada co leader)
Co-Leader : iya boleh, memangnya kamu mau bercerita apa ?
Leader : saya sering mendengar suara-suara yang aneh, tapi suara-suara itu hanya
didengar oleh sendiri saya takut.”(leader berbicara pada co leader)
Co- Leader : oh iya seperti itu.
Leader : Nah seperti itu ya ibu – ibu contohnya. Sekarang coba ibu ungkapkan
perasaan yang ibu alami kepada kami semua disini. Semuanya harus
menceritakan masalah yang sedang dialami sekarang. Kita mulai dari ibu
Dela ya. Ayo ibu silahkan bercerita.
Dela : saya ga mau menceritakannya sus, karena suara itu bilang saya tidak boleh
menceritakannya.
Fasilitator 1 : Ibu tadi kan sudah diperagakan oleh suster Irma, dan ibu pun sudah pernah
berlatih. Sekarang ibu tidak usah takut untuk menceritakannya. Agar masalah
ibu bisa dibantu disini.
Dela : Tapi saya takut sus.
Fasilitator 1 : tidak usah takut, ibu bercerita saja. Kan disini juga kita sedang berlatih.
Sekarang apa yang ibu rasakan ? dan ceritakan apa masalah ibu sekarang?
Dela : iya sus sebenarnya saya takut dengan suara-suara yang saya dengarkan
katanya suara itu hanya saya saja yang mendengarkannya.
Leader : Baik sekarang coba ibu tuliskan di papan, apa masalah yang membuat ibu
takut.

7
Dela : (Peserta menulis dipapan)
Ledaer : Bagus ya, ibu dela sudah mau menceritakan masalahnya. Ayo kita tepuk
tangan untuk ibu Dela. (tepuk tangan) Sekarang ibu boleh duduk kembali.
Ibu Ani sekarang giliran ibu untuk menceritakan masalah ibu?
Ani : ah saya mah lagi biasa – biasa aja. Saya cuman ingin ikut berkumpul
sus,soalnya saya juga pernah mengalami hal yang sama mendengarkan suara
tersebut tapi suara tersebut suadah tidak ada karena saya mengalihkannya
seperti beraktivitas bersama-sama, jadi disini saya ingin berbagi dengan yang
lain sus
Leader : Wah bagus ya nanti ibu bisa menceritakan bagaimana caranya, sekarang ibu
tulis dulu didepan masalah dulu yang pernah ibu alami yaa…
Ani : (Menulis di papan) Bagus ibu, teuk tangan teman – teman. Sekarang ibu bisa
duduk kembali. Sekarang giliran ibu Chinthya.
Chinthya : iya bu kadang mah saya suka kesel sama orang yang gak mau dengerin cerita
saya. Terus saya suka jadi diem ga mau cerita sama oranglain tiba-tiba kalo
lagi diem saya suka mendengarkan suara-suara yang aneh suaranya bilang
“jelek jelek jelek” akhirnya saya suka menutup telinga saya.
Fasilitator 2 : Ibu chintya bagus sudah mau menceritakan masalahnya, nanti disini kita
bersama-sama berlatih yaa agar suara-suaranya tidak terdengar lagi.
Leader : Kalau begitu sekarang ibu tuliskan masalahnya di papan.
Chinthya : (Menuliskan di papan)
Leader : iya bagus ya ibu Chinthya. Tepuk tangannya mana ? (Tepuk tanagn)
Sekarang ibu boleh duduk lagi ya. Selanjutnya ibu Ucu coba apa yang mau
diceritakan?
Ucu : ah saya mah gelisah, saya mah pengen cepet pulang udah gak betah sus ingin
meluk anak saya. Memang sih jika saya melamun memikirkan anak saya,
saya juga suka mendengar suara-suara tersebut tapi hanya beberapa kali,
suara yang saya dengar adalah suara yang mengatakan “Gila Gila Gila”
seperti itu sus.
Leader : Baik sekarang ibu lanjutkan dulu yah diskusinya agar rasa rindu ibu sedikit
teralihkan. Sekarang coba ibu tuliskan di papan masalahnya.
Ucu : (Menulis)

8
Leader : Bagus ya ibu sudah mau menuliskan masalah ibu. Tepuk tangan untuk ibu
Ucu (tepuk tangan). Ayo ibu Shintya yang satunya. Ibu sekarang ceritakan
apa masalah yang sedang di alami ibu.
Shintya : iya ih saya teh takut saya suka banyak mendengar suara suara aneh tapi kata
orang-orang itu suaranya cuman saya yang mendengarnya, saya suka
mendengar suara yang mengatakan, saya selingkuhannya saya
selingkuhannya. Kalo udah denger suara gitu teh saya langsung tutup telinga
sambil diem di pojokan juga.
Fasilitator 3 : Ibu sudah mau menceritakan masalahnya. Tapi alangkah baiknya jika ibu
tidak menutup telinga dan diam dipojokan. Kita akan belajar dan ibu kemarin
sudah berlatih cara mengatasinya. Jadi ibu harus menerapkannya.
Shintya : iya suster
Leader : sekarang giliran ibu shintya menuliskannya di papan. Ayo ibu tuliskan.
Shintya : (menulikan dipapan)
Leader : bagus ya ibu shintya. Mana tepuk tangannya untuk ibu Shintya? (tepuk
tangan) Sekarang ibu boleh duduk lagi. Sekarang yang terakhir ibu Ijah. Apa
yang ingin ibu Ijah ceritakan?
Ijah : Ah saya mah kesel , tapi saya mah gak malu ngungkapinnya. Da suaranya
juga udah ga ada saya, say amah kesel the kalo ada suaranya aja.
Leader : Bagus ya ibu tapi alangkah baiknya kalo ibu mengungkapkan rasa kesal ibu
dengan cara yang baik. Sekarang coba ibu tuliskan masalah ibu di depan.
Ijah : (Menulis)
Leader : Bagus ya ibu sudah mau menuliskan masalah ibu. Tepuk tangan untuk ibu
Ijah(tepuk tangan). Nah kita lanjutkan ya, sekarang kita tentukan topik mana
yang akan kita diskusikan. Dari keenam masalah ini, ibu – ibu harus memilih
1 masalah yang akan kita diskusikan. Kita lakukan cara pemilihan
menggunakan teknik voting dimana nanti hasil yang paling banyak maka itu
adalah masalah yang akan menjadi topik diskusi kita. Bagaimana ibu – ibu
mengerti ?
Peserta : iya buuu…
Leader : Nah sekarang ibu Dela mau yang mana?
Dela : Saya mah yang kesal gara-gara mendengar suara aja sus
Leader : Kalo ibu Ani pilih yang mana?

9
Ani : Yang itu saja sus, da nanti saya mah mau berbagi pengalaman yang mana
juga
Leader : (Menulis dipapan) ibu Chinthya mau yang mana?
Chinthya : aku mah mau yang itu (menunjuk)
Leader : yang mana ibu, kesal atau takut?
Chinthya : mau yang mengatasinya gimana?
Leader : (Menulis dipapan) Ibu Ucu ?
Ucu : No 5 sus
Leader : kemudian ibu shintya mau pilih yang mana?
Sintya : Saya mah mau pilih takut, soalnya kan saya suka merasakan takut.
Leader : Yang terakhir ibu Ijah mau yang mana?
Ijah : say amah udah jelas bu yang Mengatasi halusinasi
Leader : Nah ibu – ibu kan sudah memilih yah, sekarang kita lihat hasilnya. Karena
hasil votingnya lebih banyak di masalah halusinasi. Maka sekarang topik
diskusi kita adalah bagaimana cara mengatasi halusinasi yang dirasakan oleh
ibu – ibu. Tapi tenang nanti juga kita akan menyinggung sedikit mengenai
masalah takut karena nanti sama saja cara untuk mengatasinya. Nah sekarang
kita mulai diskusinya yah. Tadi kan dimulai dari ibu Dela sekarang saya
ingin yang pertama memulainya ibu Chintya. Sekarang ibu chinthya coba
bagaimana cara ibu mengatasi halusinasi ibu?
Chinthya : saya mah suka menutup telinga bu, lalu kadang teriak.
Leader : oh begitu sebenarnya ada cara lain untuk mengatasi suara paslsu nanti kita
ajarkan yang lebih benar ya bu cara nya. (Peserta menggaguk) , selanjutnya
ibu Dela bagaimana?
Dela : karena saya sudah diajarin cara menhardik tapi kadang saya suka lupa jadi
saya suka teriak-teriak.
Leader : Iya bagus ibu Dela ibu sudah menerapkan apa yang sudah diajarkan,
selanjutnya ibu shintya
Shyntia : kalo saya cuman diem aja dipendem sendirian karena saya suka menutup
telinga waktu itu sebelum diajarkan
Leader : oh kalo begitu ibu harus terus berlatih untuk menggunakan teknik – teknik
mengatasi halusiansi yang benar ya ibu. Sekarang Ibu Ijah apa cara marah
yang ibu ijah lakukan saat kesal?

10
Ijah : Saya mah suka minum obat tapi suka luapa minum obatnya jadi kalo ada
suara minta tolng ke yang lain.
Leader : iya kan sudah dilatih waktu dikamar ya bu, nah sebaiknya obat yang
diminum itu teratur ya ibu, perawat kan suka mengecek ke ruangan untuk
ibu-ibu semua minum obat. Nah nanti obatnya jangan sampe telat lagi bu.
Nah kalo ucu bagaimana dengan halusinasinya?
Ucu : susuter da say amah inget terus sama anak saya, jadi suka melamun jadi suka
lupa buat kaya bilang “tidak tidak itu suara palsu” saya suka lupa jadi saya
suka langsung lapor ke suster
Leader : iya ibu ucu tidaka apa-apa, jika ibu ucu lapor ke perawat juga itu kan
memang tuganya ya, jadi nanti ibu-ibu semua bisa lapor ke perawat jika
mendengar kembali suara tersebut.. bisa menegrti ibu-ibu ?
Nah sekarang ibu Ani bagaimana? Tadi ada yang mau di bagi
pengalammnnya untuk menagtasi halusinansinya?
Ani : Iya suster saya mau berbagi sama ibu-ibu semuanya disini, sama saya juga
pernah mengalami hal seperti ibu-ibu disini, maka dari itu jika saya
mendengarkan suara-suara tersebut saya suka mengahardik dengan bialng
bahwa suara tersebut palsu, dan saya tidak mau mendengaranya. Lalu saya
suka langsung bilang sama orang yang ada disekitar saya atau perawat bahwa
saya mendengar suara tersebut. Yang ketiga saya suka ikut aktivitas bersama
seperti ini sus dan saya juga suka minum obatnya tepat waktu
Leader : iya ibu ani bagus sekali ya, antisipasinya.. itu cara-cara yang diajarkan
kepadaa emua Peserta termasuk ibu-ibu disini, betul ibu-ibu seperti itu?
Peserta : Iya sus..
Leader : Sekarang kita sama sama yu buat mengatasi halusianasinya, yaitu yang
pertama pa tadi ibu dela ?
Dela : Menghardik
Leader : iya betul, jika suaranya ada mari kita sama sama bilang tidak-tidak kamu
tidak nyata kamu suara palsu. Biasa ?
Coba ibu sintia bilang apa kalo menghardik, ?
Shintia : tidak kamu suara palsu
Leader : bagus, ibu ijah
Iajh : tidak kamu suara palsu

11
Laeder : ibu ucu
Ucu : tidak saya tidak mau mendengar kamu suara palsu
Laeder : Ibu chintia
Chinthia : tidak kamu suara palsu
Ani : Saya ya sus Tidak kamu suara palsu
Leader : baik semuanya pada bisa ya ? Cara yang kedua bagaimana carannya ? ibu
ijah
Ijah : Melaporkan perawat.
(Leader menanyakan cara yang ke 3 kepada semua peserta)
Leader : Cara yang ketiga apa ibu Chintiya?
Chinthiya : beraktivitas seperti ini ya sus
(Leader menanyakan cara yang ke 3 kepada semua peserta)
Leader : Cara yang terakhir apa yang harus dilakuakan, ibu shintia?
Shintia : minum obat yang teratur ya sus ?
(leader menenyakan ke semuanya)
Leader : Baik, sekarang karena sesi ini sudah selesai dilanjut ke sesi selanjutnya ya
ibu-ibu …

*****
STRATEGI PELAKSANAAN TAKS SESI 6
Leader : Baiklah ibu-ibu. Sebelumnya ibu-ibu sudah tahu memainkan kartu kuartet itu
bagaimana?
Peserta : Beluuum
Shintia : Aku pernah aku pernah! Tapi lupa hahaha
Leader : Baiklah ibu-ibu. Kegiatan kelompok yang akan kita lakukan sekarang
namanya terapi aktivitas kelompok yang menggunakan kartu kuartet. Nanti
saya akan membagikan 4 buah kartu kuartet. Nanti saya akan meminta ibu-
ibu untuk menyusun kartu sesuai dengan seri dimana satu seri itu memiliki
kartu. Saat kita memainkan kartu tersebut kita akan diiringi musik dengan
mengelilingkan bola, ketika musik berhenti anggota kelompok yang
memegang bola yang akan memulai permainan. Bagaimana ibu-ibu
mengerti?
Klien : Iya ..

12
Leader : Cara penyusunan kartunya nanti akan dijelaskan oleh Suster Dinda, silahkan
suster Dinda ..
Co Leader : Iya ibu-ibu, cara menyusun kartunya kita harus mengocoknya terlebih
dahulu. Kemudian kartu dibagikan kepada setiap anggota kelompok
sebanyak 4 kartu. Kartu yang dibagikan letakkan dulu diatas meja dalam
posisi terbalik.
Sekarang, saya akan mencontohkan kepada ibu Dela bagaimana cara
meminta kartu kepada teman yang disebelahnya. Di dalam kartu tersebut ada
judul besar dan ada 4 judul kecil. Biasanya judul kecil dalam kartu tersebut
yang warnanya merah itu berarti kepunyaannya ibu Dela,ibu Dela meminta
seri kartu lain dengan menyebutkan judul kecil yang berwarna hitam. Nanti
ibu Dela meminta kartu kepada teman di sebelah kanan ibu untuk meminta
seri yang belum lengkap.
Leader : iya, nanti jika kartu yang dipegang ibu Dela serinya sudah lengkap, maka ibu
Dela harus mengumumkan kepada kepada anggota kelompok dan
membacakan judul besar dan judul kecil. Namun jika kartu yang dipegang
tidak lengkap maka ibu Dela boleh mengambil satu kartu dari tumpukan
kartu diatas meja. Kemudian jika ibu Dela meminta kartu kepada ibu
Chinthya dan kartunya diberikan, makan ibu Cinthya boleh mengambil satu
kartu lagi dari tumpukan kartu di atas meja. Jangan lupa setelah diberikan
ucapkan terimakasih.
Anggota kelompok memainkan kartu kuartet.
Co Leader : Setelah tadi ibu-ibu bermain kartu kuartet bagaimana perasaan ibu setelah
main kartu ?
Chinthya : Seru-seruuuu (tampak antusias)
Co Leader : iyaa bagus, tadi Chinthya main kartunya hebat yaaa .., Shintia juga hebat
mainnya dan Dela juga tidak kalah hebat main kartunya yaa ...
Leader : Karena, semua anggota sudah bisa dan berhasil memainkan kartu. Tepuk
tangan untuk semuanya ...
Leader : iya untuk Ibu Dela di TAK selanjutnya harus lebih berani lagi yaa dalam
mengungkapkan perasaannya dengan suaranya lebih keras lagi ...
Dela : iya .. (tidak memberikan kontak mata)

13
Fasilitator 1 : iya .. nanti ibu Dela juga harus lebih fokus saat bermain yaa.. nanti coba
dilihat yaa teman-teman lainnya tidak usah takut..
*****
STRATEGI PELAKSANAAN TAKS SESI 7
Leader : Sekarang kita akan melakukan sesi 7 dimana anggota kelompok dapat
menyampaikan tentang manfaat dari setiap kegiatan yang telah kita lakukan
dimulai dari sesi 5 dan sesi 6. Apakah ada yang masih ingat di sesi 5 dan sesi
6 kita sudah melakukan apa saja ?
Dela : Masih suster .. di sesi 5 kita menyampaikan masalah pribadi dengan orang
lain. Kami juga membicarakan masalah yang ingin kami bicarakan kepada
suster.
Fasilitator 2 : ibu Chynthia masih ingat kita melakukan apa?
Chinthya : suster aku aku ... aku tahu yang sesi 6 yang kemarin kan suster yang kita
main kartu...
Leader : iya Chinthya dan Dela, alhamdulillah kalian masih ingat yaaa... Sekarang
coba sampaikan pendapat kalian masing-masing tentang manfaat dari
kegiatan yang telah kalian lakukan. Di contohkan dulu ya sama suster ...
Leader : Begini caranya .. suster medina coba contohkan ..
Co Leader : iya saya senang saat sesi curhat soalnya masalah saya tidak saya simpan
sendiri lagi, dan saat main kartu saya senang soalnya saya pengalaman
pertama saya main kartu
Leader : iya bagaimana bisa ? Coba sekarang kita mulai dari Shintia yaa ..
Shintia : (diam)
Fasilitator 3 : ibu Shintia bagaimana pendapatnya? ditanya itu sama suster.
Shintia : kalau sesi 5 menurut aku pas sesi 5 aku senang curhat sama orang lain. Tapi,
aku takut kalau cerita yang aku ceritain dikasih tahu ke orang lain. Kalau sesi
6 pas main kartu rame suster, tapi aku ga dapet yang serinya lengkap terus
kaya Chinthya suster..
Leader : iya bagus, sekarang coba ke ...
Chinthya : suster aku .. (mengacungkan tangan)
Leader : iya boleh, coba sekarang Chintya ..
Chinthya : aku lebih suka yang main kartu suster ... habisnya aku yang menang. Kalau
sesi 5 aku ga begitu suka suster, habisnya aku kurang suka cerita-cerita sama
orang lain.
14
Fasilitator : Tapi, tadi Chyntia sudah bagus kok, sedikit –sedikit sudah mau bicarakan ?
Chinthya : ia sih suster tapi aku masih suka ragu-ragu kalau mau cerita sama orang lain.
(tiba-tiba tidak ada kontak mata)
Fasilitator 2 : iya Chyntia tidak apa-apa yang penting Chynthia sudah berusaha.
Leader : Iya sekarang gilirannya dela, ayo dela..
Dela : (dalam keadaan melamun)
Fasilitator 1 : Delaa, jangan melamun. Itu ditanya sama suster Dinda.
Leader : Delaa, bagaimana perasaan Dela saat melakukan sesi 5 dan sesi 6 ?
Dela : oh iya suster aku udah cerita sama .... kalau aku suka mendengar suara-
suara yang bilang jelek. Terus kalau saat main kartu aku juga suka kok.
Leader : ya selanjutnya untuk ibu Ani ?
Ani : aku juga senang kok suster aku suka dua-duanya, aku suka curhat aku juga
suka main kartu ...
Leader : ya selanjutnya untuk ibu Ucu ?
Ibu Ucu : iya, aku juga sama kaya Ani suka curhat sama suka main kartu.
Leader : ya selanjutnya untuk ibu Ijah ?
Ijah : kalau aku lebih suka main kartu suster..bolehkan suster ?
Leader : iya boleh.. iya ibu-ibu bagus yaaa semuanya sudah bisa dan mau
mengungkapkan dengan baik. Tepuk tangan dulu buat semuanya biar
semangat lagi ...
Bertepuk tangan bersama ...

*****
FASE TERMINASI
Leader : iya ibu-ibu sekalian, waktu kegiatan kelompok sudah selesai. Bagaimana
Perasaan ibu-ibu disini setelah mengikuti kegiatan ? ibu-ibu disini sudah
mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir dengan baik,ibu-ibu sudah
kompak dalam mengikuti kegiatan kelompok ini. Ibu-ibu sudah kenal dengan
anggota kelompok yang lain, kemudian ibu-ibu juga sudah mau menceritakan
masalah ibu kepada kami semua. Bagus ya bu seperti itu, jadi kita bisa
menyelesaikan masalah bersama-sama. Ibu-ibu disini juga sudah mau
bermain kartu dengan sportif dan kompak. Untuk sekarang teman saya akan
menilai kegiatan kita dari awal sampai akhir. Silahkan suster saya
persilahkan.
15
Observer : Iya baik terimakasih suster……… disini saya akan menilai kegiatan
kelompok kita dari awal hingga akhir ya. Kegiatan yang pertama dan kedua
ibu-ibu disini semuanya sudah mau berkenalan dengan teman-teman disini.
Ibu-ibu sudah mulai tidak malu-malu lagi memulai berkenalan dengan orang
lain, latihan lagi setiap hari ya bu agar lancar berkenalan dengan orang
lainnya sehingga kita punya banyak teman. Ibu-ibu disini senang kan kalau
banyak teman?
Peserta : Senaaaaang
Observer : Iya bagus. Kemudian ibu-ibu disini juga sudah mau bertanya kepada teman
sebelahnya tentang kehidupan pribadinya. Ibu-ibu disini sudah mau berbagi
perasaan dengan teman, berarti ibu-ibu disini saling menyayangi karena ibu-
ibu disini sudah peduli dengan perasaan temannya. Tingkatkan ya ibu-ibu.
Kemudian, ibu-ibu disini juga sudah mau berdiskusi ya tadi dengan memilih
kegiatan berdasarkan tema yang dituis oleh suster, ibu-ibu juga berani
menyampaikan masalah pribadinya disini sehingga ibu-ibu merasa tidak
sendirian dalam menghadapi masalah ibu. Tentunya dengan tadi ibu
mendapat pendapat dari temannya, bisa menjadi sebuah dukungan bagi ibu
kedepannya. Ibu-ibu disini juga saat main kartu sudah baik ya, sportif. Sudah
berani memulai pembicaraan dengan cara meminta kartu kepada teman yang
disebelahnya. Ibu-ibu bermain kartunya benar,berarti ibu-ibu memperhatikan
apa yang kami contohkan sebelumnya. Yang terakhir ibu-ibu disini juga
sudah mau ya bergiliran menyampaikan pendapatnya tentang manfaat dari
enam kegiatan yang telah kita lakukan tadi. Kalau bermanfaat Alhamdulillah,
berarti ibu senang ya mengikuti kegiatan kelompok ini. Baik saya rasa sudah
cukup saya senang berekelompok dengan ibu-ibu disini. Saya kembalikan
kepada suster………. Terimakasih
Co Leader : Baiklah ibu-ibu tetap berlatih ya setiap hari terhadap 6 kemampuan yang
telah kita lakukan tadi. Insyalloh jika kita latihan setiap hari, saya yakin ibu-
ibu jadi lebih terbiasa dan berani untuk berhubungan dengan orang lain.
Memberikan pendidikan kesehatan kepada keluarga untuk memberikan
dukungan pada klien dalam menjalankan kegiatan sehari-hari

16
Co Leader : Untuk kegiatan kelompok selanjutnya, kita akan membahas tentang
…............................... di halaman belakang dekat lapangan bulu tangkis, hari
Jum’at pukul 09.00 pagi.
Leader : Kebetulan kegiatannya sudah selesai sesuai dengan kontrak waktu yang telah
disepakati. Kalau begitu kami ucapkan terimakasih karena ibu sudah mau
berpartisipasi dalam kegiatan kelompok ini. Assalamualaikum.
Klien : Waalaikumsalam.

17

Anda mungkin juga menyukai