Anda di halaman 1dari 6

Nama : Indah Puji Lestari

NIM : 10011281823050
IKM A 2018
PENULISAN ILMIAH

PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT CEGAH PENULARAN COVID-19

BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kemunculan kasus COVID-19 di Indonesia sangat menggemparkan masyarakat
dan menimbulkan ketakutan dari berbagai kalangan. COVID-19 adalah jenis penyakit
baru yang disebabkan oleh infeksi Virus Severe Acute Respiratory Syndrome
Coronavirus 2 (SARSCOV-2) atau yang dikenal dengan novel coronavirus (2019-
nCoV) (Singhal, 2020). COVID-19 telah banyak menginfeksi masyarakat, hingga 16
september 2019 terdapat 228.99 kasus positif di Indonesia. Gejala umum COVID-19
yaitu gangguan saluran pernafasan akut baik ringan maupun berat yang meliputi
demam, batuk, sesak nafas, kelelahan, pilek, nyeri tenggorokan dan diare. Secara umum
COVID-19 ditularkan melalui droplet (percikan) pada saat berbicara, batuk, dan bersin
dari orang yang terinfeksi virus Corona. Selain itu penyakit ini juga dapat ditularkan
melalui kontak fisik (sentuhan atau jabat tangan) dengan penderita serta menyentuh
wajah, mulut, dan hidung oleh tangan yang terpapar virus Corona (Singhal, 2020).
Pengetahuan masyarakat sangat berpebgaruh terhadap prilaku dalam melakukan
pencegahan. Menurut Notoatmojo (2012), perilaku merupakan suatu aktivitas seseorang
yang bersangkutan dan mempunyai kapasitas yang sangat luas mencakup : berjalan,
berbicara, bereaksi, dan berpakaian. Kunci pencegahan penularan COVID-19 dapat
dilakukan dengan menerapkan prilaku hidup bersih dan sehat.
Perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) adalah sekumpulan perilaku yang
dipraktikkan atas dasar kesadaran sebagai hasil pembelajaran yang menjadikan
seseorang atau keluarga dapat menolong diri sendiri di bidang kesehatan dan berperan
aktif dalam mewujudkan kesehatan masyarakat. Kondisi sehat dapat dicapai dengan
mengubah perilaku dari yang tidak sehat menjadi perilaku sehat dan menciptakan
lingkungan yang sehat oleh karena itu kesehatan perlu dijaga, dipelihara, dan
ditingkatkan oleh setiap orang serta diperjuangkan oleh semua pihak. PHBS merupakan
langkah terbaik dalam pencegahan penularan COVID-19, sehingga perlu ditanamkan
kepada semua lapisan-lapisan masyarakat tentang pengetahuan PHBS dan pentingnya
penerapan PHBS. Perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) untuk pencegahan Penularan
COVID-19 dapat berupa cara mencuci tangan yang baik dan benar, cara menerapkan
etika batuk, cara melakukan Physical Distancing (menjaga jarak fisik), dan cara
menjaga kebersihan diri serta mengkonsumsi makanan bergizi. Pemberian edukasi
mengenai PHBS ini dapat dilakukan dengan penyuluhan atau dengan menggunakan
media berupa poster, pamflet, leaflet ataupun flayer.
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Konsep Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)


Perilaku adalah suatu kegiatan atau aktivitas mahluk hidup yang dapat diamati
secara langsung maupun tidak langsung yang dapat diamati oleh pihak luar. Perilaku
kesehatan adalah suatu respon seseorang terhadap stimulus yang berhubungan dengan
sakit, penyakit, sistem pelayanan kesehatan, makanan, minuman, serta lingkungan
(Notoatmodjo, 2015). Perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) adalah sekumpulan
perilaku yang dipraktikkan atas dasar kesadaran sebagai hasil pembelajaran yang
menjadikan seseorang atau keluarga dapat menolong diri sendiri di bidang kesehatan
dan berperan aktif dalam mewujudkan kesehatan masyarakatnya. Kondisi sehat dapat
dicapai dengan mengubah perilaku dari yang tidak sehat menjadi perilaku sehat dan
menciptakan lingkungan sehat di rumah tangga oleh karena itu kesehatan perlu dijaga,
dipelihara, dan ditingkatkan oleh setiap anggota rumah tangga serta diperjuangkan oleh
semua pihak. Rumah tangga sehat berarti mampu menjaga, meningkatkan, dan
melindungi kesehatan setiap anggota rumah tangga dari gangguan ancaman penyakit
dan lingkungan yang kurang kondusif untuk hidup sehat (Depkes RI, 2015).
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), adalah upaya untuk memberikan
pengalaman belajar atau menciptakan suatu kondisi bagi perorangan, keluarga
kelompok dan masyarakat, dengan membuka jalur komunikasi, memberikan informasi
dan melakukan edukasi, untuk memberikan pengetahuan, sikap dan perilaku, melalui
pendekatan pimpinan (Advokasi), bina suasana (SosialSupport) dan pemberdayaan
masyarakat (Empowerment). Dengan demikian masyarakat dapat mengenali dan
mengatasi masalahnya sendiri, terutama dalam tatanan masing-masing, dan
masyarakat/dapat menerapkan cara-cara hidup sehat dengan menjaga, memelihara dan
meningkatkan kesehatannya. Tujuan utama PHBS adalah meningkatkan kualitas
kesehatan melalui proses penyadartahuan yang menjadi awal dari kontribusi individu –
individu dalam menjalani perilaku kehidupan sehari – hari yang bersih dan sehat.
Manfaat PHBS yang paling utama adalah terciptanya masyarakat yang sadar kesehatan
dan memiliki bekal pengetahuan dan kesadaran untuk menjalani perilaku hidup yang
menjaga kebersihan dan memenuhi standar kesehatan
2.2 Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) Cegah Penularan COVID-19
WHO, Centers for Disease Control and Prevention (CDC) maupun Kementrian
Kesehatan RI telah mengeluarkan banyak informasi-informasi aktual dan panduan-
panduan terkait pencegahan penularan COVID-19. Perilaku hidup bersih dan sehat
merupakan starategi yang paling efektif untuk mencegah penularan COVID-19
dikarenakan vaksin COVID-19 yang ssat ini masih dalam proses. Cara mencegah
penularan COVID-19 yang disarankan oleh pemerintah Indonesia melalui Kementerian
Kesehatan (Kemenkes) Republik Indonesia yaitu mengimbau masyarakat untuk
meningkatkan pengetahuan dan menerapkan pola perilaku hidup bersih dan sehat.
Pemerintah meminta masyarakat agar senantiasa selalu menerapkan perilaku hidup
bersih dan sehat setiap hari dengan cara :
1. Makan makanan bergizi
Mengkonsumsi makanan bergizi khususnya sumber Vitamin C dan Vitamin E
dapat meningkatkan daya tahan tubuh terhadap penyakit. Mengkonsumsi sumber
zat gizi langsung dari makanan akan lebih baik dibandingkan didapat dari
suplemen tambahan.
2. Olah raga teratur
Olah raga teratur dapat menangkal masuknya virus pada tubuh. Olah raga tidak
harus diluar rumah. Dalam kondisi pandemic, olah raga bisa juga dilakukan di
rumah.
3. Sering cuci tanga
Cuci tangan dengan sabun pada air mengalir menjadi faktor yang sangat penting
untuk membunuh virus yang menempel di tangan. Mencuci tangan selama
kurang lebih 20 detik perlu dibudayakan agar tidak tertular dan tidak menulari
COVID-19. Mencuci tangan dengan handsanitizer menjadi alternatif kedua jika
tidak tersedia tempat cuci tangan dengan sabun. Kandungan alkohol dalam
handsanitizer menurut WHO minimal 60 %. Sangat dianjurkan jika setiap kali
keluar rumah selalu membawa handsanitizer pada tas atau saku.
4. Hindari menyentuh wajah
Hindari kebiasaan menyentuh area segitiga wajah, yaitu mata, hidung dan mulut,
karena melalui pintu inilah virus COVID-19 masuk pada tubuh manusia.
5. Gunakan masker
COVID-19 dapat menular melalui droplet, yaitu cairan yang keluar bersamaan
ketika batuk, bersin atau percikan air liur ketika berbicara. Oleh sebab itu
menggunakan masker dapat melindungi orang lain yang mungkin kita tulari atau
mengcegah penularan dari orang lain.
6. Istirahat yang cukup
Tidur yang cukup dan berkualitas kurang lebih 7-8 jam dapat meningkatkan
imunitas tubuh. Hindari begadang malam.
7. Etika batuk dan bersin
Jangan menutup mulut dengan tangan ketika batuk atau bersin, tapi gunakan
tissue, sapu tangan atau tutup mulut dengan menggunakan lipatan lengan.
8. Menjaga kebersihan lingkungan
Saat ini marak kegiatan desinfeksi baik yang digerakkan oleh lembaga maupun
inisiatif masyarakat. Fasilitas umum seperti bandara, pasar, stasiun, terminal dan
lainnya perlu dilakukan disinfeksi secara rutin. Untuk rumah, cukup dengan
mengepel lantai dua kali sehari. Membersihkan peralatan yang sering disentuh
tangan dengan desinfektan, seperti gagang pintu, gagang kulkas, pegangan
tangga, hand phone, meja, kursi dan lain-lain.
9. Hindari berkerumun dan jaga jarak aman
Menurut penelitian, percikan droplet keluar dari mulut rata-rata sejauh 1,8
meter. Oleh karena itu jaga jarak dengan orang lain minimal dua meter. Jangan
berkerumun karena sangat berpotensi terjadi penularan. Hindari sentuhan fisik
seperti bersalaman, karena bisa menjadi media penularan perpindahan virus dari
tangan ke tangan.
Dengan diterapkannya perilaku hidup bersih yang sehat oleh setiap orang maka akan
bisa memutus mata rantai penularan COVID-19. Upayakan menerapkan PHBS
semaksimal mungkin. Dengan demikian penularan COVID-19 dapat dihambat, dicegah
bahkan dihilangkan.
DAFTAR PUSTAKA
Aldiman, A. (2019). Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Perilaku Hidup Bersih
Dan Sehat (PHBS) Pada Murid Di SD Negeri Ujong Pulo Cut Kecamatan
Bakongan Timur Tahun 2019 (Doctoral dissertation).
Departemen Kesahatan Republik Indonesia. 2015. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat.
Jakara: Salemba Medika.
Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman. 2020. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat Cegah
COVID-19. Diakses pada tanggal 16 september 2020 dari
https://dinkes.slemankab.go.id/perilaku-hidup-bersih-dan-sehat-cegah-covid-
19.html
Dinas Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana Pemberdayaan Masyarakat dan
Desa Kabupaten Bantul. 2020. PHBS (Pola Hidup Bersih dan Sehat). Diakses pada
tanggal 16 september 2020 dari https://dppkbpmd.bantulkab.go.id/phbs-pola-hidup-
bersih-dan-sehat/
Fitriani, V., & Fajar, N. A. 2018. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat Siswa Sekolah
Dasar Negeri 20 Tanjng Lago Kabupaten Banyuasin. (Doctoral dissertation,
Sriwijaya University).
Karo, M. B. 2020. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) Strategi Pencegahan
Penyebaran Virus Covid-19. In Prosiding Seminar Nasional Hardiknas (Vol. 1, pp.
1-4).
Singhal, T. 2020. A Review of Coronavirus Disease -2019 (COVID -19). The Indian
Journal of Pediatrics, 87(4): 281 –286.
Zukmadini, A. Y., Karyadi, B., & Kasrina, K. 2020. Edukasi Perilaku Hidup Bersih dan
Sehat (PHBS) dalam Pencegahan COVID-19 Kepada Anak-Anak di Panti
Asuhan. Jurnal Pengabdian Magister Pendidikan IPA, 3(1).

Anda mungkin juga menyukai