Anda di halaman 1dari 2

Nama : Indah Puji Lestari

NIM : 10011281823050
Kelas : IKM A 2018

Kearifan Lokal Daerah Lahan Basah Di Wilayah Kecamatan Inderalaya Utara


Kabupaten Ogan Ilir

Sumatera Selatan merupakan salah satu provinsi yang memiliki ekosistem bergambut
mencapai 63% dari luas wilayah. Salah satu kabupaten berekosistem gambut adalah
Kabupaten Ogan Ilir, Wilayah Ogan Ilir dialiri oleh satu sungai besar yaitu sungai Ogan yang
mengalir mulai dari Kecamatan Muara Kuang, Rantau Alai, Tanjung Raja, Indralaya Utara,
Pemulutan Selatan, Pemulutan Barat dan Pemulutan, serta bermuara di Sungai Musi di
Kertapati, wilayah Palembang. Sedangkan sungai kecil antara lain sungai Kelekar, sungai
Rambang, sungai Keramasan, sungai Kuang, dan sungai Randu.

Di Kabupaten Ogan Ilir banyak terdapat lahan basah seperti rawa dan gambut, salah
satunya di Kecamatan Indralaya Utara, lahan basah tersebut dimanfaatkan masyarakat serta
menjadi kearifan lokal. Jumlah penduduk yang terdapat di Kecamatan Indralaya Utara sekitar
37.141 jiwa, dengan persebaan penduduk laki-laki yaitu 19.025 jiwa dan penduduk
perempuan 18.116 dan tersebar di 15 Desa (data berdasarkan BPS Ogan Ilir). Salah satu desa
yang terdapat di Kecamatan Indralaya Utara adalah desa Bakung. Mayoritas mata
pencaharian masyarakat di desa Bakung adalah petani, pedagang, peternak. Para petani
memanfaatkan lahan basah seperti gambut karena di desa ini banyak terdapat lahan gambut.
Selain bertani masyarakat di Desa Bakung juga memanfaatkan lahan basah sebagai media
tanam tumbuhan obat yang biasa digunakan untuk sehari-hari. Kearifan lokal masyarakat
Desa Bakung menggunakan tumbuh-tumbuhan untuk pengobatan sudah menjadi tradisi dari
nenek moyang terdahulu. Jenis-jenis tumbuhan obat yang biasa digunakan dan yang dominan
tumbuh ada di dalam kawasan Kebun Raya Sriwijaya seperti Resam, tembesu, randu,
seduduk dll. Ada juga tumbuhan yang digunakn sebagai obat da tumbuh di rawa sekitar
pemukiman masyarakat seperti alang-alang. Masyarakat Desa Bakung menggunakan daun
Tembesu sebagai obat gatal, dengan cara daun direbus dengan air lalu air rebusan disiramkan
pada bagian yang gatal. Resam digunakan untuk obat sakit kepala, dengan cara pucuk daun
resam direbus dengan air, kemudian air rebusan yang masih hangat kuku disiramkan di
kepala. Randu digunakan untuk penurun panas, dengan cara daun randu dihaluskan dengan
sedikit air, lalu dioleskan dikepala/ubun-ubun. Sedangkan untuk daun seduduk digunakan
untuk obat diare, dengan cara merebus daun seduduk dengan air, kemudian air rebusan
diminum dan alang-alang digunakan sebagai obat sariawan dengan cara akar alang-alang
direbus, lalu dimunum airnya.

Kebun Raya Sriwijaya merupakan salah satu bentuk konservasi dan pemanfaatan
kawasan bergambut yang berada di Desa Bakung kecamatan Indralaya Utara. Kebun Raya
Sriwijaya Sumatera Selatan dengan tematik tanaman obat dan tumbuhan lahan basah
merupakan Pusat Konservasi Tanaman, Edukasi, Pusat Penelitian, dan Pusat Rekreasi.
Kawasan Kebun Raya Sriwijaya adalah bagian dari hamparan dataran rendah yang
didominasi oleh rawa lebak yang sangat luas dan berada diantara wilayah perbatasan
kabupaten Ogan Ilir dan Kabupaten Muara Enim. Secara Visual, tampak merupakan lahan
datar dengan kemiringan kurang dari 1% berada pada ketinggian 17-23 m dari permukaan
laut. Lahan kebun raya Sriwijaya termasuk dalam Daerah Aliran Sungai Musi. Jenis tanah
didominasi oleh endapan rawa yang berwarna kelabu atau kecokelatan, liat dan berpasir.
Apabila musim kemarau tanah akan menjadi keras. Tanah ini memiliki susunan humus yang
kaya akan bahan organik. Keberadaan humus memberikan warna kehitaman terhadap tanah.
Jenis tanah didominasi oleh endapan rawa yang berwarna kelabu atau kecokelatan, tanah liat,
dan berpasir. Kedalaman gambut minimum adalah 315 cm dan maksimum 697 cm, bila
dikelompokkan kedalam jenis tanah yaitu gleisol dan organosol yang didominasi tanah
gambut. Selain menjadi bentuk konversi lahan basah sebagai pelestarian lahan basah, Kebun
Raya Sriwijaya juga menjadi pusat rekreasi dan wisata bagi masyarakat khususnya
masyarakat yang berada di Provinsi Sumatera Seelatan. Tentunya hal ini dapat menjadi
peluang usaha dan potensi peningkatan ekonomi bagi masyarakat desa Bakung khususnya
yang berada di kawasan Kebun Raya Sriwijaya. Masyarakat desa Bakung dapat berjualan dan
menjajakannya kepada para wisatawan yang berkunjung ke Kebun Raya Sriwijaya.

Referensi

Defriyanti, W. T., Juairiyah, O., Ubaidillah, A., & Efriandi, E. (2018). Dampak
Pembangunan Kebun Raya Sriwijaya Terhadap Masyarakat Desa Bakung. Publikasi
Penelitian Terapan dan Kebijakan, 1(2), 56-61.

Kabupaten Ogan Ilir. (2020). Kabupaten Ogan Ilir Dalam Angka In Figures 2020. Indaralaya
: BPS Kabupaten Ogan Ilir.

Komalasari, O., Maryani, S., Juairiyah, O., & Susanto, T. (2019). Identifikasi Tumbuhan
Obat Di Kebun Raya Sriwijaya Dan Pemukiman Desa Bakung Kabupaten Ogan
Ilir. Publikasi Penelitian Terapan dan Kebijakan, 2(1), 102-107.

Komalasari, O., Maryani, S., Juairiyah, O., & Novriadhy, D. (2019, March). Kearifan Lokal
Masyarakat Desa Bakung dalam memanfaatkan Resam (Gleichenia linearis), Seduduk
(Melastoma malabathricum) dan Tembesu (Fagraea fragrans) yang Tumbuh di Tanah
Bergambut sebagai Obat Herbal. In Seminar Nasional Lahan Suboptimal (pp. 354-359).

Anda mungkin juga menyukai