Anda di halaman 1dari 17

RANGKUMAN MATERI

MANAGING THE BUSINESS ENTERPRISE

DISUSUN OLEH :

NAMA : FEBRIAN EKA PUTRI

NPM : C1C020044

MATA KULIAH : PENGANTAR BISNIS

DOSEN PENGAMPU : EFFED DARTA HADI,Dr.,S.E.,M.B.A

PROGRAM STUDI

S1 AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS BENGKULU

2020
KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT. Karena dengan
rahmat dan karunianya, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini yang
berisikan tentang bentuk-bentuk perusahaan.

Rangkuman materi ini sudah disusun semaksimal mungkin dari berbagai


sumber yang didapat agar cangkupanya sedikit luas.

Adapun tujuan dan maksud dari pembuatan rangkuman ini yaitu sebagai
salah satu pemenuhan tugas Pengantar Bisnis. Dengan harapan bahwa tugas ini
dapat membantu serta memberikan tambahan pengetahuan kepada pembacanya.

Akhir kata, penulis menyadari karna keterbatasan pengetahuan maupun


pengalaman maka masih banyak kekurangan baik dari segi susunan kalimat
maupun tata bahasanya. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan serta
menghargai berbagai saran dan kritik dari pembaca untuk menambah ilmu serta
memperbagus tulisan penulis selanjutnya.

Sumatera Barat, Oktober 2020

Penulis,

Febrian Eka Putri

1
Daftar Isi

Cover…………………………………………………………………………………………………………………………………...
KATA PENGANTAR...............................................................................................................................1
Daftar Isi..............................................................................................................................................2
BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................................................3
1.1 Latar Belakang...............................................................................................................................3
1.2 Rumusan Masalah.........................................................................................................................3
1.3 Tujuan............................................................................................................................................3
BAB II PEMBAHASAN...........................................................................................................................4
2.1 Manager........................................................................................................................................4
2.1.1 Fungsi Manajer...........................................................................................................................4
2.1.2 Tingkat Manajemen....................................................................................................................4
2.1.3 Bidang-bidang manajemen........................................................................................................5
2.1.4 Definisi Kepemimpinan...............................................................................................................6
2.2 Mengatur Tujuan dan Formulasi strategi.......................................................................................6
2.2.1 Tipe-tipe Strategi........................................................................................................................6
2.2.2 Tujuan Penetapan Sasaran.........................................................................................................7
2.2.3 Merumuskan Strategi.................................................................................................................8
2.2.4 Planning Level...........................................................................................................................10
2.3 Proses Manajemen dan Keterampilan Dasar Manajemen..........................................................11
2.3.1 Proses Manajemen..................................................................................................................11
2.3.2 Keterampilan Dasar Manajemen..............................................................................................12
BAB III PENUTUP................................................................................................................................15
3.1 Kesimpulan..................................................................................................................................15
Daftar Pustaka...................................................................................................................................16

2
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Manajemen adalah sebuah seni mengarahkan orang lain untuk mencapai tujuan utama
sebuah organisasi atau bisnis melalui proses perencanaan, pengorganisasian, pengelolaan dan
pengawasan sumber daya yang efektif dan efisien. Manajemen sangat berpengaruh dalam
kehidupan manusia,yang mengatur dan mengelola aktivitas individu maupun kelompok demi
tercapainya tujuan dariorganisasi . Manajemen menunjukan cara pelaksanaan pekerjaan kearah
yang lebih baik dan memperkirakan hambatan-hambatan dalammencapai tujuan organisasi.
Tercapainya tujuan organisasi pada perusahaan harus didukung oleh sumber daya
manusia yang mampu menerapkan konsep manajemen yang disertai dengan metode yang efektif
dan efisien agar memperoleh hasil yang positif . Selain itu pengorganisasian perusahaan bisnis
yang baik juga akan mendukung perusahaan untukmencapai tujuanya. Pengorganisasian
(organization) adalah suatu proses mengatur SDM dan sumber daya lainya dalam menjalankan
strategi perusahaan untuk mencapai tujuan organisasi. Dalam perusahaan terdapat struktur
organisasi yang bertujuan agar pengelolaan perusahaan lebih efisien dengan adanya pembagian
jabatan.

1.2 Rumusan Masalah


1. Siapa dan apa saja type Manajer?
2. Bagaimana cara menetapkan strategi tujuan dan merumuskan tujuan?
3. Bagaimana proses manajamen dan keterampilan manajemen dasar?

1.3 Tujuan
1. Mengetahui apa itu manajer dan type manajer pad asebuah perusahaa.
2. Bisa menetapkan strategi dan menurumuskan apa tujuan perusahaan.
3. Mengetahui proses manajemen dan keterapilan manajemen dasar.

3
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Manager
Manajer adalah ornag yang bertanggung jawab untuk mengarahkna usaha yang bertujuan
untuk membantu organisasi. Tiap organisasi ataupun perusahaan membutuhkan manajer yang
effective dalam melaksnaakan tugsanya agar tujuna orgnaisasitersebut dapat dicapai dengan
efisien. Seorang manajer diperusahaan seringkali dikaitan dengan kepemimpinan karena pada
umumnya merupakan orang yang memiliki keterampilan untuk memimpin sebuah perusahaan.
Mengelola pekerjaan manajer berarti berbicara tentnag fungsi dan tingkatan manajemen.

2.1.1 Fungsi Manajer


1. Fungsi Perencana (Plannimg), fungsi ini meliputi berbagai kegiatan pokok perencanaan
misalnya penentu tujuan dan penyusunan program atua jadwal. Selain itu ada pula kegiatan
penyusunan anggaran serta pengembangan prosedur dan juga kegiatan penafsiran kebijakan.
Kegiatan perencanaan biasanya merambah ke bidang produksi dan pemasaran serta SDM dan
tata usaha.
2. Fungsi Pengorgaisasian (Organisaze), seorang manajer akan menyusun struktur
organisasi dan mendegalisasikan tanggung jawab serta menetapkan hubungan antar bagian
atau antar divisi dalam suatu organisasi di perusahaan.
3. Fungsi Memimpin (Direct), manajer berfungsi sebagai pemimpin untuk meningkatkan
efektivitas dna efisiensi kerja secara maksimal serta menciptakan lingkungan kerja yang
sehatdan dinamis.
4. Fungsi Pengawasan (Control), manajer berfungsi dalam menilai dan mengendalikan
jalanya kegiatan agar mencapai tujuan. Manajer mengawasi apakah pelaksnaaanya dan
hasilnya telah sesuai dengan apa yang telah direncanakanya, apakah perlu perbaikan atau hal
lainya.

2.1.2 Tingkat Manajemen


Menurut Ike Kusdyah Rachmawati (2004) ada tingkatan manajer yaitu :
1. Manajer Lini Pertama atau Tingkat Pertama (first line/first level manager) merupakan
tingkat palig rendah dalam sebuah organisasi dimana seseorang jug abertanggung jawab

4
dalam pekerjaan orang lain. Manajer Lini Pertama mengarahkan karyawan non
manajemen, mereka tidak mengawasi manajer lain.
2. Manajer Menengah (middle manager) ,mencangkup lebih dari satu tingkat dalam suatu
orgnaisasi. Manajer menengah mengarahkan kegiatan manajer dari tingkat yang lebih
rendah dna terkadang karyawan operasional juga. Manajer tingkat menengah juga
bertanggung jawab kepada manajer yang lebih senior.
3. Manajer Puncak (top management),terdiri dari kelompok yang relative sedikit.Manajer
puncak bertanggung jawab untuk mnaajemen keseluruhan dari sebuah organisasi. Orang-
orang disini disebut eksekutif. Biasanya nama jabatan manajer puncak adalah “ Chief
executive officer” (CEO), presiden, dan wakil presiden.
Berdasarkan jenis kegiatannya manajer terdiri atas:
1. Manajer Fungsional (functional manager) adalah seorang manajer yang bertanggung
jawab hanya atas satu aktivitas organisasi, contoh manajemen keuangan, dan lainya.
2. Manajer Umum (general manager) adalah seorang manajer yang bertanggung jawab atas
semu aaktivitas, seperti produksi,penjualan, pemasaran, dan keuangan untuk sebuah
organisasi seperti perusahaan atau anak perusahaan.

2.1.3 Bidang-bidang manajemen


Menurut Ricky W. Griffin dan Rinak J. Ebert (2007), pada perusahaan yang besar,
manajer puncak, tengah, dan lini pertama bekerja pada berbagai bidang, termasuk sumber
daya manusia,operasi, pemasaran dan keuangan.
1. Manajer Sumber Daya Manusia. Sebaigian besar perusahaan memiliki manajer sumber
daya manusia untuk merekrut, enerima, dan melatih karyawan, mengevaluasi kinerja dan
menetukan besarnya kompensasi.
2. Manajer Operasi. Istilah operasi mengacu pada.sistem yang digunakan oleh perusahaan
yang memproduksi baramg dan jasa.
3. Manajer Pemasaran.Pemasaran mencangkup pengembangan, penentapan harga,
promosi, dan distribusi barang dan jasa.
4. Manajer Keuangan. Hampir setiap perusahaan memiliki manajer keungan untuk
merencanakan dan mengawasi fungsi akuntansi dan sumber-sumber keuangnanya.

5
5 Manajer-manajer lain. Beberapa perusahaan juga mempekerjaan para manajer khusus.
Contoh Humas (hubungan masyarakat) dan manajer pnelitian dan pengembangang
(llimbang).

2.1.4 Definisi Kepemimpinan


Menurut Viethzal Rivai dan Deddy Mulyadi (2010), kepemimpinan dikatakna sebagai
kekuatan untuk menggerakan dna mempengaruhi kativitas-aktivita ynag ada hubungany adengan
pekerjaan para anggota kelompok. Tiga Implikasi paling penting dalma hal ini yaitu : (1)
Kepemimpinan melibatkna orang lain,(2) Kepemimpinan melibatkan pendistribusian kekuasaan
antara pimpinan dengan anggot akelompok secar aseimbang, karna anggota kelompok bukanlah
tanpa daya, (3) Adany akemampuna untuk menggunakan bentuk kekuasaan yang berbeda untuk
mempengaruhi tingkah laku pengikutnya melalui berbagai macam cara.Oleh karena itu pada
hakikatnya kepemimpinan adalah proses mempengaruhi atau memberi contoh dari pemimpin
kepada pengikutnya agar mencapai tujuan organisasi.

2.2 Mengatur Tujuan dan Formulasi strategi


Strategi merupakan suatu tindakan yang bersifat incremental (senantiasa meningkat) dan
terus menerut berdasarkan sudut pandang tentang tujuan yang diharapkan. Pada dasarny astrategi
bisa diartikan sebagai perencanaan untuk memperjelas arah atau jalna ynag akna ditempuh oleh
organisasi, dengan rasional mewujudkan tujuan jangka panjang. Tujuan suatubisnis adalah
mendapatkan lab ayang besar dan terus mengembangkan bisnis tersebut.

2.2.1 Tipe-tipe Strategi


a. Strategi Korporasi (corporate Strategy)
Strategi Korporasi (corporate Strategy) merupakan salah satu strategi yang mencerminkan
keseluruhan arah perusahaan dan tujuan menciptkaan pertumbuhan bagi perusahaan secara
keseluruhan dan manajemen berbagai macam bisnis lini produk.
Strategi Korporasi (corporate Strategy) ada tiga jenis yaitu: 1. Strategi Pertumbuhan (Growth
Strategy) yaitu strategi berdasarkan terhadap tahadap pertumbuhan yang sedang dilalui oleh
perusahaan, 2. Korporasi stbilitas (Stability Strategy) yaitu strategi yang digunakan untuk
menghadapi kemerosotan penghasilan ynag dihadapi perusahaan, 3. Retrenchment Strategy yaitu

6
strategi yang diterapkan untuk memperkecil atau mengurangi usaha yang dilakukna oleh
perusahaan.
b. Strategi Bisnis (Bussiness Strategy)
Strategi Bisnis (Bussiness Strategy) yaitu sebuah strategi yang terjadi pada tingkat produk
atau unit bisnis dan merupakan strategi yang menekankan pada perbankan posisi bersaing poduk
atau jasa pada spesifik industry atau segmen pasar tertentu.
c. Strategi Fungsional (Functional Strategy)
Strategi Fungsional (Functional Strategy) yaitu berbagai strategi yang terjadi dilevel
fungsional seperti operasional, pemasaran, keuangan, sumber daya manusia. Riset dan
pengembangan dimana Strategi Fungsional (Functional Strategy) ini akan meningkatkan area
fungsional perusahaan sehingga mendapat keunggulan bersaing.

2.2.2 Tujuan Penetapan Sasaran


Organisasi berfungsi secara sistematis karena organisasi itu menetapkan sasaran dan rencana.
Secara khusus dapat diidentivikasikan menjadi empat maksud penetapan sasaran organisasi :
1. Penetapan sasaran memberikan arah dna panduan bagi para manajer disemua tingkat. Jika
para manajer mengetahui dengan tepat arah perusahaan, akan sedikit kemungkinan
terjadinya kesalahan pada berbagai unit diperusahaan.
2. Penetapan sasaran membantu perusahaan mengalokasikan sumber dayanya. Bidang-
bidnag yang tumbuh akan mendapatkan prioritas utama. Perusahaan mengalokasikan
lebih banyak sumber daya ke produk ynag telah mapan dengan potensi penjualan yang
stagnan.
3. Penetapan sumber daya membantu membangun budaya perusahaan. Banyak perusahaan
yang selalu mendorong produknya untuk menjadi nomor satu atau dua. Hasilnya adalah
budaya persaingan dan lingkungan terkadnag penuh teknan yang menghargai
keberhasilan dna memberikan sedikit toleransi pada kegagalan.
4. Penetapan sasaran membantu manajer menilai kinerjanya. Jika suatu perusahaan
menetapkan sasaran meningkatkan penjualan pada tahun tertentu, para manajer di unit
tersebut mencapai atau melampaui tujuanya akan diberi penghargaan. Unit yang gagal
dalam mencapai tujuanya tersebut juga akan diperhitungkan.

Macam-macam Tujuan

7
Berhubungan dengan priode waktunya,umumnya macam tujuan terbagi jadi:
1. Sasaran jangka menengah, ditetapkan untukperiode antara satu sampai lima tahun.
Perusahaan biasanya memiliki sasaran jangka menengah dibeberapa bidang.
2. Sasaran Jangka Panjang, umumnyaperiode waktunya lima tahun atau lebih.
3. Sasaran Jangka Pendek.ditetapkan untuk periode dengan jangka waktu sekitar satu tahun
dan dikembangkan pada beberapabidnag yangberbeda.

2.2.3 Merumuskan Strategi


Perencanaan sering dihubungkan dengan aspek praktis dalam menetapkan sasaran, memilih
taktik, dan menetapkan jadwal. Sebaliknya, strategi cenderung memiliki cakupan yang lebih
luas. Berdasarkan definisinya, strategi merupakan program luas yang menggambarkan maksud
organisasi. Perumusan strategi melibatkan tiga tahap dasar :
1. Menetapkan Sasaran Strategis
Merupakan sasaran jangka panjang yang langsung berasal dari pernyataan misi perusahaan.
2. Menganalisis Organisasi dan Lingkungannya
Analisis lingkungan (Environmental analysis) mencakup pengamatan dan penilaian
lingkungan terhadap segala ancaman dan peluang. Ancaman yang lebih penting adalah produk
dan competitor baru. Sementara itu, peluang mencakup bidang-bidang yang berpotensi untuk
diperluas, dikembangkan, atau dimanfaatkan perusahaan dengan kekuatan yang ada saat ini.
Organization analisis adalah proses dimana system,kapasitas, dan fungsionalita organisasi dinilai
untuk dapat meningkatkan efisiensi, kinerja, dan output organisasi.
3. Menyesuaikan Organisasi dengan Lingkungannya
Langkah terakhir dalam perumusan strategi adalah menyesuaikan ancaman dan peluang dari
lingkungan terhadap kekuatan dan kelemahan perusahaan. Proses penyesuaian merupakan
jantung dari perumusan strategi. Lebih dari segi-segi strategi apa pun, menyesuaikan perusahaan
dengan lingkungannya merupakan dasar keberhasilan perencanaan dan pelaksanaan bisnis.
Tujuan strategi (Strategic goals) adalah tujuan utama dari sebuah perusahaan.Tujuan strategis
biasanya memerlukan beberapa tahun untuk menyelesaikanya.Perubahaan tujuan strategi dibuat
sebagai tanggapan dalam bisnis internal daneksternal. Inisiatif strategi (Strategi initiatives) adala
upaya yang dilakukan untuk membuat kemanjuan untuk pencapaian strategis.
Analisis SWOT:

8
SWOT adalah akronim dari kekuatan (Strenghts), kelemahan (Weakness), peluang
(Opportunity), dan ancaman (Threats).Menurut Jogiyanto(2005:46), SWOT digunakan untuk
menilai kekuatan-kekuatan dna kelemahan-kelemahan dari sumber-sumber dayaynag dimiliki
perusahaan dankesempatna-kesempatna eksternaldan tantangan yang dihadapi.
1. Kekuatan (Strenghts), adalah sumber daya, keterampilan atau keunggulan-keunggulan
lain yang berhubugan dengan para pesaing perusahaan dna kebutuhan pasar yang dapat
dilayanioleh perusahaan yang diharapkna dapat melayani.Kekuatan adalah kompetisi
khusus yang memberikan keunggulan kompetitif bagi perusahaan di pasar.
2. Kelemahan (Weakness), Kelemahan adalah keterbatasan atau kekurangan dalam sumber
daya, keterampilan, dan kapabilitas yang secara efektif menghambat kinerja perusahaan.
Keterbatasan tersebut daoat berupa fasilitas, sumber daya keuangan,kemampuan
manajemen dan keterampilan pemasaran dapat meruoakan sumber dari kelemahan
perusahaan.
3. Peluang (Opportunities), Peluang adalah situasi penting yang mengguntungkan dalam
lingkungan perusahaan. Kecendrungan – kecendrungan penting merupakan salah satu
sumber peluang, seperti perubahaan teknologi dan meningkatnya hubungan antara
perusahaan dengan pembeli atau pemasokk merupakan gambaran peluang bagi
perusahaan.
4. Ancaman (Threats), Ancaman adalah situasi penting yang tidak menguntungan dalam
lingkungan perusahaan. Ancaman merupakan pengganggu utama bagi posisi sekarang
atau yang diinginkan perusahaan. Adanya peraturan-peraturan pemerintah yang baru atau
yang direvisi dapat merupakan ancaman bagi kesuksesan perusahaan.

Fungsi SWOT
Menurut Ferrel dan Harline (2005), fungsi dari Analisis SWOT adalah untuk mendapatkan
informasi dari analisis situasi dan memisahkannya dalam pokok persoalan internal (kekuatan dan
kelemahan) dan pokok persoalan eksternal (peluang dan ancaman).
Analisis SWOT tersebut akan menjelaskan apakah informasi tersebut berindikasi sesuatu
yang akan membantu perusahaan mencapai tujuannya atau memberikan indikasi bahwa terdapat
rintangan yang harus dihadapi atau diminimalkan untuk memenuhi pemasukan yang diinginkan.

9
Analisis SWOT dapat digunakan dengan berbagai cara untuk meningkatkan analisis dalam
usaha penetapan strategi. Umumnya yang sering digunakan adalah sebagai kerangka / panduan
sistematis dalam diskusi untuk membahas kondisi altenatif dasar yang mungkin menjadi
pertimbangan perusahaan.

2.2.4 Planning Level


Perencanaan dapat dilihat pada tiga tingkatan : strategis, taktis, dan operasional. Tanggung
jawab manajerial ditetapkan pada masing-masing tingkat. Tingkatan itu membentuk suatu
hierarki karena pengimplementasikan rencana-rencana hanya dapat dijalankan apabila ada alur
logika dari satu tingkatan ke tingkatan berikutnya.
1. Rencana Strategis
Merefleksikan keputusan mengenai alokasi sumber daya, prioritas perusahaan, dan langkah-
langkah yang diperlukan untuk memenuhi sasaran strategis. Rencana-rencana tersebut biasanya
ditetapkan oleh manajemen puncak, tetapi seperti yang diketahui sebelumnya, kadang-kadang
bergantung pada input pihak-pihak lain di dalam organisasi.
2. Rencana taktis
Adalah rencana untuk jangka waktu yang lebih pendek untuk menerapkan aspek-aspek
khusus dari rencana strategis perusahaan. Rencana itu umumnya melibatkan manajemen atas dan
menengah.
3. Rencana operasional
Yang disusun oleh manajer di tingkatan menengah dan yang lebih rendah, menetapkan target
jangka pendek untuk kinerja harian, mingguan, atau bulanan.
Karena lingkungan bisnis sangat sulit diprediksi, dan karena adanya peluang kejadian yang
tidak diharapkan dapat menimbulkan masalah besar, sebagian besar manajer mengetahui bahwa
rencana yang telah disusun dengan matang sekali pun terkadang berantakan. Karena para
manajer mengetahui hal itu mungkin terjadi, mereka kadang kala mengembangkan rencana
alternative untuk mengantisipasi terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan. Dua metode umum
untuk mengatasi hal-hal yang tidak diketahui dan tidak diprediksi adalah rencana kontingensi
dan manajemen krisis.
Rencana kontingensi
Berdasarkan sifatnya, rencana kontingensi merupakan perlindungan terhadap perubahan
yang mungkin terjadi. Dengan demikian, rencana kontingensi adalah perencanaan terhadap

10
perubahan yang mengidentifikasi aspek-aspek penting dalam bisnis atau pasar yang berubah.
Dewasa ini, banyak perusahaan menggunakan program-program computer untuk menyusun
rencana kontingensi.
Manajemen Krisis
Krisis adalah keadaan darurat yang tidak diharapkan yang memerlukan tanggapan
secepatnya. Manajemen krisis mencakup metode organisasi dalam menghadapi keadaan darurat.
Saat ini sudah banyak perusahaan-perusahaan yang yang memiliki rencana yang komprehensif
bila krisis terjadi. Sayangnya, tidak mungkin meramalkan masa depan secara tepat, tidak ada
organisasi yang dapat secara sempurna mempersiapkan diri untuk setiap peristiwa.

2.3 Proses Manajemen dan Keterampilan Dasar Manajemen


2.3.1 Proses Manajemen
Manajemen merupakan proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan
pengawasan sumber daya finansial, manusia, serta informasi suatu perusahaan untuk mencapai
sasaran. Para manajer harus mengawasi penggunaan seluruh sumber daya itu.
a. Perencanaan
Perencanaan memiliki tiga kompone. Seperti yang telah kita bahas, itu dimulai sewaktu
para manajer menetapkan sasaran perusahaan. Selanjutnya, mereka mengembangkan strategi
mencapai sasaran tersebut. Setelah strategi dikembangkan, mereka merancang rencana-rencana
taktis dan operasional untuk menjalankan strateginya.
b. Pengorganisasian
Salah satu perusahaan berteknologi tinggi terkemuka di dunia, hewlett-packad
www.hewlett-packard.com kehilangan posisi unggulannya beberapatahun yang lalu. Ironisnya,
salah satu alasan utama kemunduran HP adalah faktor yang pernah menjadi kekuatan utamanya.
Yakni, HP telah lama membanggakan dirinya sebagai konfederasi perusahaan dari bisnis-bisnis
individu. Kadang-kadang, bisnis-bisnis itu bahkan bersaing diantara mereka sendiri.
c. Pengarahan
Para manajer mempunyai wewenang memberikan perintah dan meminta hasilnya. Akan
tetapi, pengarahan memerlukan aktivitas yang lebih rumit. Dalam memberikan pengarahan,

11
seorang manajer bekerja untuk memandu dan memotivasi para karyawan gunamencapai sasaran
perusahaannya.
d. Pengawasan
Pengawasan merupakan proses memonitor kinerja perusahaan untuk memastikan bahwa
perusahaan tersebut mencapai sasarannya. Setiap CEO harus menaruh perhatian besar pada biaya
dan kinerja. Tentu saja, pengawasan yang dilakukan dengan benar, seperti pengarahan inovatif,
adalah satu sebab keberhasialan Gordon Bethune di Continental.

2.3.1 Keterampilan Dasar Manajemen.


1. Basic Skills-Technical
Keterampilan yang diperlukan untuk melaksanakan tugas khususbdisebut keterampilan
teknis (tecnical skills). Kemampuan programer menuliskan kode, kemampuan animator untuk
menggambar,dan kemampuan akuntan untuk mengaudit laporan perusahaan, semua merupakan
contoh ketrampilan teknis. Dalam keterampilan dasar teknis ini dibutuhkan tiga skill yaitu
Accointig basic skill,Programming basic skill, dan Aechitect basic skill.
2. . Basic Skilss-Human Relation
Manajer yang efektif umumnya juga memiliki keterampilan hubungan manusia (human
relations skills) kemampuan untuk memahami dan bekerja sama dengan orang lain. Seorang
manajer dengan keterampilan hubungan manusia yang buruk akan mengalami masalah dengan
bawahanya, menyebabkan banyak karyawan mengundurkan diri atau pindah, dan menyebabkan
semangat kerja rendah.
3. Basic Skills-Conceptual
Keterampilan konseptual (conceptual skills) merupakan kemampuan seseorang untuk
berfikir secara abstrak, untuk mendiagnosa dan menganalisis situasi yang berbeda, dan melihat
situasi dimasa mendatang. Keterampilan konseptual nmembantu individu mengetahui peluang
pasar yang baru.
4. Basic Skills-Decision Making
Keterampilan pengambilan keputusan (decision-making skills) mencakup kemampuan
menentukan masalah dan menyeleksi tindakan terbaik. Gambar proses pengambilan keputusan :
a. Mengumpulkan permasalahan, mengumpulkan fakta-fakta, dan mengidentifikasi
alternatif penyelesaian.
b. Mengevaluasi masing-masing alternatif dan memilih alternatif terbaik.

12
c.Mengimplementasikan alternatif yang dipilih, meninjaunya secara berkala, dan
mengevaluasi efektivitas pilihan tersebut.

5. Basic Skill-Time Management


Keterampilan pengelolaan waktu (time management skills) berkaitan dengan penggunaan
waktu yang dimiliki oleh para manajer secara produktif. Untuk mengelola waktu secara
efektif,para manajer harus memeperhatikan empat penyebab utama pemborosan waktu:
a. Administrasi
Beberapa manajer menggunakan terlalu banyak waktu memutuskan apa yang harus
dilakukan terkait dengan surat-surat atau laporan.
b. Telepon
Para pakar memperkirakan bahwa manajer sering diinterupsi oleh telepon setiap lima
menit.
c. Rapat
Banyak manajer menghabiskan paling tidak empat jam sehari untuk rapat.
d. Email
Semakin banyak manajer yang sangat bergantung pada email dan bentuk kominikasi
elektronik lain.
6. Skills- 21st Century
a. Ketermpilan mamajemen global
Para menejer masa depan harus melengkapi diri mereka dengan alat-alat, teknik, dan
keterampilan khusus yang diperlukan untuk bersaing di lingkungan global. Mereka perlu
membangun wawasan terhadap pasar asing, perbedaan budaya, serta motif dan
praktekpersaingan dari luar negri.
b. Keterampilan manajemen dan teknologi
Permasalahan penting lain yang dihadapi manajer masa depan adalah tegnologi, terutama
yang berkaitan erat dengan komunikasi. Para manajer tentu saja, harus selalu berurusan dengan
informasi. Akan tetapi, didunia saat ini jumlah informasi yang berharga telah mencapai proporsi
yang besar. Tegnologi juga mulai mengubah cara para manajer berinteraksi dalam membentuk
struktur perusahaan.

13
Setiap organisasi-besar atau kecil, berhasil atau kurang berhasil-memiliki “perasaan” sama
seperti setiap individu memiliki kepribadian yang unik, demikian pula halnya setiap perusahaan
memiliki identitas unik, yang disebut sebagai budaya perusahaan (corporate culture). Budaya
membantu menetapkan iklim kerja dan bisnis yang terjadidalam suatu organisasi. Budaya
perusahaan yang kuat memiliki beberapa tujuan. Yang paling penting, budaya dapat
mengarahkan usaha karyawan dan membantu pekerjaan setiap orang menuju tujuan yang sama.
1. Mengkomunikasikan budaya dan mengelola perubahan
Budaya perusahaan mempengaruhi filosofi, gaya, dan perilaku manajemen. Dengan
demikian, para manajer harus sangat cermat dalam mempertimbangkan jenis budaya yang ingin
mereka terapkan diorganisasi mereka. Selanjutnya mereka harus berusaha memupuknya dengan
cara mengkomunikasikannya kepada setiap orang yang bekerja di sana.
a. Mengkomunikasikan budaya
Dalam menggunakan budaya untuk kepentingan suatu perusahaan,para manajer harus
menjalankan beberapa tugas,seluruhnya bergantung pada komunikasi yang efektif. Pertama
manajer harus memiliki pemahaman yang jelas mengenai budaya perusahaannya. Kedua,
manajer harus menyebarkan budaya tersebut kepada semua bawahanya dalam organisasi itu.
b. Mengelola perubahan
Organisasi kadang-kadang harus mengubah budaya mereka. Dalam kasus seperti itu, mereka
juga harus mengkomunikasiakn sifat perubahan itu kepadakaryawanya maupuan konsumennya.
Menurut CEO beberapa perusahaan yang telah mengalami perubahan fadikal dalam dekade
terakhir ini, prosesnya biasanya melalui tiga tahap:
1. Pada tingkat tertinggi, analisa lingkungan perusahaan menyoroti perubahan besar sebagai
tenggapan yang paling efektif terhadap masalah yang dihadapi.
2. Manajemen puncak mulai menyusun visi bersama bagi perusahaan baru.
3. Perusahaan menetapkan sistem baru untuk menilai dan memberi kompensasi kepada pada
karyawan yang menjalankan nilai-nilai baru.

14
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Manajemen yang efektif dimulai dengan menetapkan sasaran tujuan yang diharapkan untuk
dicapai oleh sebuah bisnis. Manajemen merupakan proses perencanaan, pengorganisasian,
pengarahan, dan pengawasan sumber daya perusahaan untuk mencapai sasaran organisasi. Tidak
semua manajer memiliki tingkat tanggung jawab yang sama untuk semua aktivitas. Dengan
demikian, kita perlu mengklasifikasikan manajer menurur level dan bidang tanggung jawab.

Manajer yang efektif harus mengembangkan keterampilan dalam lima bidang. Keterampilan
teknis, keterampilan hubungan manusia, keterampilan konseptual, keterampilan mengambil
keputusan, keterampilan manajemen waktu. Setiap perusahaan memiliki identitas yang unik yang
disebut budaya perusahaan yakni pengalaman, riwayat, keyakinan, dan norma perusahaan yang
dianut bersama.

15
Daftar Pustaka

 Muchlisin Riadi, Strenghts, Weakness, Opportunities, Threats (SWOT), diakses pada 28


Oktober 2020 pukul 10.00
https://www.kajianpustaka.com/2013/03/strenghts-weakness-opportunities.html?m=1

 Hendra Dian Purnama, Pengelolaan Perusahaan Bisnis, diakses pada 29 Oktober pukul 20.00
http://hendradianpurnama.blogspot.com/2014/07/mengelola-perusahaan-bisnis.html?m=1

 Guru Pendidikan, Pengertian Strategi, diakses pada 26 Oktober 2020 pukul 20.00
https://seputarilmu.com/2020/03/strategi.html

 Triyono, Manajer dan Pengelolaan pada Era Milinium. Value Added, Vol. 6, No.2, Maret 2010-
Agustus 2010,hlm. 2-7
http://jurnal.unimus.ac.id

16

Anda mungkin juga menyukai