Anda di halaman 1dari 27

Definisi

• Kelelahan adalah suatu


mekanisme perlindungan tubuh
agar tubuh terhindar dari
kerusakan lebih lanjut sehingga
terjadi pemulihan setelah
istirahat.
(Tarwaka, 2004)
Regulasi
• Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor 56 Tahun 2016 Tentang Penyelenggaraan
Pelayanan Penyakit Akibat Kerja.
Jenis-jenis Kelelahan
a. Kelelahan otot: disebabkan munculnya
gejala kesakitan yang amat sangat ketika
Kelelahan otot harus melakukan beban.
Kerja
Berdasarkan
Proses di b. Kelelahan umum: suatu perasaan yang
dalam otot menyebar yang disertai dengan adanya
penurunankesiagaan dan kelambatan pada
setiap aktivitas.
Jenis-jenis Kelelahan
a. Kelelahan akut: disebabkan oleh kerja
suatu organ atau seluruh tubuh secara
Kelelahan berlebihan.
Kerja
Berdasarkan
Waktu b. Kelelahan kronis: kelelahan berlangsung
Terjadinya setiap hari, berkepanjangan dan bahkan kadang-
kadang telah terjadi sebelum memulai suatu
pekerjaan.
Jenis-jenis Kelelahan
a. Faktor fisik dan psikologis di tempat kerja

Kelelahan b. Faktor fisiologis yaitu akumulasi dari substansi toksin


Kerja (asam laktat) dalam darah dan faktor psikologis yaitu konflik
Berdasarkan yang menyebabkan stress emosional yang berkepanjangan
Penyebabnya
c. Kelelahan fisik yaitu kelelahan karena kerja fisik, yang
ditandai dengan menurunnya kerja, rasa lelah dan ada
hubungannya dengan faktor psikososial.
Penyebab Terjadinya Kelelahan Akibat
Kerja

Sumber: Grandjean
(1991:838). Encyclopaedia
of Occupational Health
and Safety. ILO.
Geneva.
Gejala Kelelahan Akibat Kerja
1. Perasaan lesu, ngantuk, dan pusing.
2. Tidak atau kurang mampu berkonsentrasi.
3. Berkurangnya tingkat kewaspadaan
4. Persepsi yang buruk dan lambat.
5. Tidak ada atau berkurangnya semangat
untuk bekerja.
6. Menurunnya kinerja jasmani dan rohani.
Metode Pengukuran Kelelahan Akibat
Kerja
1. Kualitas dan kuantitas kerja yang dilakukan.
2. Uji Psikomotor (Psychomotor test)
3. Uji fusi kelipan (flicker fusion test)
4. Perasaan kelelahan secara subjektif
(Subjective feelings of fatigue)
5. Uji Mental
6. Electroencephalography (EEG)
(Sumamur, 2009)
Metode Pengukuran Kelelahan Akibat Kerja

1. Kualitas dan kuantitas kerja yang


dilakukan.
• Kualitas output digambarkan sebagai
jumlah proses kerja (waktu yang
digunakan setiap item) atau proses
operasi yang dilakukan setiap unit waktu.
Metode Pengukuran Kelelahan Akibat Kerja
2. Uji Psikomotor (Psychomotor test)
• Dengan menggunakan pengukuran waktu reaksi.
• Waktu reaksi adalah jangka waktu dari
pemberian suatu rangsang sampai kepada suatu
saat kesadaran atau dilaksanakan kegiatan.
• Dalam uji waktu reaksi dapat digunakan nyala
lampu, denting suara, sentuhan kulit atau
goyangan badan.
• Waktu reaksi terpendek biasanya berkisar antara
150 s/d 200 millidetik.
Metode Pengukuran Kelelahan Akibat Kerja

3. Uji fusi kelipan (flicker fusion test)


• Uji kelipan, di samping untuk mengukur
kelelahan juga menunjukkan keadaan
kewaspadaan tenaga kerja.
Metode Pengukuran Kelelahan Akibat Kerja

4. Perasaan Kelelahan Kerja secara subjektif


(Subjective feelings of fatigue)
• Subjective Self Rating Test dari Industrial Fatigue
Research Committee (IFRC) Jepang, merupakan
salah satu kuesioner yang dapat untuk mengukur
tingkat kelelahan subjektif. Kuesioner tersebut
berisi 30 daftar pertanyaan.

Metode yang digunakan untuk pengukuran subjektif


antara lain; ranking methods, rating methods,
questionnaire methods, interviews dan checklists.
10 pertanyaan tentang pelemahan kegiatan:

1. perasaan berat di kepala


2. lelah seluruh badan
3. berat di kaki
4. Menguap
5. pikiran kacau
6. Mengantuk
7. ada beban pada mata
8. gerakan canggung dan kaku
9. berdiri tidak stabil
10. ingin berbaring
10 pertanyaan tentang pelemahan motivasi:

11. susah berpikir


12. lelah untuk bicara
13. gugup
14. tidak berkonsentrasi
15. sulit memusatkan perhatian
16. mudah lupa
17. kepercayaan diri berkurang
18. merasa cemas
19. sulit mengontrol sikap
20. tidak tekun dalam pekerjaan
10 pertanyaan tentang gambaran kelelahan fisik:

21. sakit di kepala


22. kaku di bahu
23. nyeri di punggung
24. sesak nafas
25. haus
26. suara serak
27. merasa pening
28. spasme di kelopak mata
29. tremor pada anggota badan
30. merasa kurang sehat
Pemberian Skor
Tingkat Total Skor Klasifikasi Tindakan Perbaikan
Kelelahan Kecelakaan
1 30-52 Rendah Belum diperlukan
adanya tindakan
perbaikan
2 53-75 Sedang Mungkin diperlukan
adanya tindakan
perbaikan
3 76-98 Tinggi Diperlukan adanya
tindakan perbaikan
4 99-120 Sangat Tinggi Diperlukan adanya
tindakan perbaikan
sesegera mungkin
Metode Pengukuran Kelelahan Akibat Kerja

5. Uji Mental
• Pada metode ini konsentrasi merupakan salah satu
pendekatan yang dapat digunakan untuk menguji ketelitian
dan kecepatan menyelesaikan pekerjaan.
• Bourdon Wiersma test, merupakan salah satu alat yang
dapat digunakan untuk menguji kecepatan, ketelitian dan
konstansi.
• Hasil tes akan menunjukkan bahwa semakin lelah
seseorang maka tingkat kecepatan, ketelitian dan konstansi
akan semakin rendah atau sebaliknya.
Metode Pengukuran Kelelahan Akibat Kerja

6. Menggunakan Electroencephalography
(EEG)
Pengukuran gelombang listrik pada otak
Langkah – langkah Mengatasi
Kelelahan
Pencegahan Kelelahan Akibat Kerja
1) Merubah sikap kerja yang bersifat statis, dan
diupayakan sikap kerja yang dinamis.
2) Merubah metode kerja menjadi lebih efisien dan
efektif.
3) Menerapkan penggunaan peralatan dan piranti kerja
yang memenuhi standar ergonomi.
4) Melakukan pemulihan kelelahan dengan cara
berolahraga secara teratur, tidur yang cukup,
bersosialisasi, relaksasi, dan apabila perlu berobat
ke dokter.
5) Cuti kerja
Mengatasi kelelahan kerja oleh perusahaan dapat dilakukan dengan
langkah-langkah berikut:
a. Melakukan analisis kinerja karyawan dan organisasi.
b. Menelaah hubungan kinerja dengan kelelahan kerja karyawan.
c. Menganalisis jenis uraian kerja dan beban kerja hubungannya
dengan kinerja.
d. Menyusun program peningkatan kinerja khususnya subprogram
e. Mengurangi kelelahan kerja termasuk menentukan beban kerja
optimum dan membangun lingkungan kerja yang nyaman.
f. Melaksanakan program peningkatan kinerja secara teratur.
g. Mengevaluasi keberhasilan pelaksanaan program dan kinerja
karyawan/organisasi.
Penyakit yang Berhubungan dengan Kelelahan Akibat
kerja
 Penyakit autoimun seperti penyakit • Penyakit endokrin seperti diabetes
celiac, lupus, multiple sclerosis, melitus dan hipotiroidisme
myasthenia gravis, dan • Fibromyalgia.
spondyloarthropathy. • Jantung
 Gangguan darah seperti anemia dan • HIV
hemochromatosis. • Kesalahan metabolisme bawaan
 Sindrom kelelahan kronis (CFS). • Kegagalan hati
 Depresi dan gangguan mental lainnya • Gangguan neurologis, seperti
yang menampilkan perasaan depresi. narkolepsi, penyakit parkinson, dan
 Gangguan makan yang dapat sindrom pascagegar otak.
menghasilkan kelelahan karena gizi • Kurang tidur atau gangguan tidur.
yang tidak memadai. • Stroke
Kerjakan!
1. Definisi Kelelahan Akibat Kerja
2. Jelaskan sistem penggerak kelelahan akibat kerja?
3. Mengapa kerja statis dapat menyebabkan kelelahan
kerja?
4. Mengapa kebisingan dan pencahayaan dapat
menyebabkan kelelahan kerja?
5. Sebutkan faktor kelelahan akibat kerja selain yang
disebutkan di atas!
6. Apa rekomendasi kalian untuk kelelahan akibat kerja?
Sumber

• Tarwaka. 2009. Ergonomi Untuk Kesehatan Kerja dan


Produktivitas. Surakarta: UNIBA Press.
• Tarwaka. 2010. Ergonomi Industri: Dasar-dasar
Pengetahuan Ergonomi dan Aplikasi di Tempat Kerja.
Surakarta: Harapan Press.

Anda mungkin juga menyukai