Sumber: Grandjean
(1991:838). Encyclopaedia
of Occupational Health
and Safety. ILO.
Geneva.
Gejala Kelelahan Akibat Kerja
1. Perasaan lesu, ngantuk, dan pusing.
2. Tidak atau kurang mampu berkonsentrasi.
3. Berkurangnya tingkat kewaspadaan
4. Persepsi yang buruk dan lambat.
5. Tidak ada atau berkurangnya semangat
untuk bekerja.
6. Menurunnya kinerja jasmani dan rohani.
Metode Pengukuran Kelelahan Akibat
Kerja
1. Kualitas dan kuantitas kerja yang dilakukan.
2. Uji Psikomotor (Psychomotor test)
3. Uji fusi kelipan (flicker fusion test)
4. Perasaan kelelahan secara subjektif
(Subjective feelings of fatigue)
5. Uji Mental
6. Electroencephalography (EEG)
(Sumamur, 2009)
Metode Pengukuran Kelelahan Akibat Kerja
5. Uji Mental
• Pada metode ini konsentrasi merupakan salah satu
pendekatan yang dapat digunakan untuk menguji ketelitian
dan kecepatan menyelesaikan pekerjaan.
• Bourdon Wiersma test, merupakan salah satu alat yang
dapat digunakan untuk menguji kecepatan, ketelitian dan
konstansi.
• Hasil tes akan menunjukkan bahwa semakin lelah
seseorang maka tingkat kecepatan, ketelitian dan konstansi
akan semakin rendah atau sebaliknya.
Metode Pengukuran Kelelahan Akibat Kerja
6. Menggunakan Electroencephalography
(EEG)
Pengukuran gelombang listrik pada otak
Langkah – langkah Mengatasi
Kelelahan
Pencegahan Kelelahan Akibat Kerja
1) Merubah sikap kerja yang bersifat statis, dan
diupayakan sikap kerja yang dinamis.
2) Merubah metode kerja menjadi lebih efisien dan
efektif.
3) Menerapkan penggunaan peralatan dan piranti kerja
yang memenuhi standar ergonomi.
4) Melakukan pemulihan kelelahan dengan cara
berolahraga secara teratur, tidur yang cukup,
bersosialisasi, relaksasi, dan apabila perlu berobat
ke dokter.
5) Cuti kerja
Mengatasi kelelahan kerja oleh perusahaan dapat dilakukan dengan
langkah-langkah berikut:
a. Melakukan analisis kinerja karyawan dan organisasi.
b. Menelaah hubungan kinerja dengan kelelahan kerja karyawan.
c. Menganalisis jenis uraian kerja dan beban kerja hubungannya
dengan kinerja.
d. Menyusun program peningkatan kinerja khususnya subprogram
e. Mengurangi kelelahan kerja termasuk menentukan beban kerja
optimum dan membangun lingkungan kerja yang nyaman.
f. Melaksanakan program peningkatan kinerja secara teratur.
g. Mengevaluasi keberhasilan pelaksanaan program dan kinerja
karyawan/organisasi.
Penyakit yang Berhubungan dengan Kelelahan Akibat
kerja
Penyakit autoimun seperti penyakit • Penyakit endokrin seperti diabetes
celiac, lupus, multiple sclerosis, melitus dan hipotiroidisme
myasthenia gravis, dan • Fibromyalgia.
spondyloarthropathy. • Jantung
Gangguan darah seperti anemia dan • HIV
hemochromatosis. • Kesalahan metabolisme bawaan
Sindrom kelelahan kronis (CFS). • Kegagalan hati
Depresi dan gangguan mental lainnya • Gangguan neurologis, seperti
yang menampilkan perasaan depresi. narkolepsi, penyakit parkinson, dan
Gangguan makan yang dapat sindrom pascagegar otak.
menghasilkan kelelahan karena gizi • Kurang tidur atau gangguan tidur.
yang tidak memadai. • Stroke
Kerjakan!
1. Definisi Kelelahan Akibat Kerja
2. Jelaskan sistem penggerak kelelahan akibat kerja?
3. Mengapa kerja statis dapat menyebabkan kelelahan
kerja?
4. Mengapa kebisingan dan pencahayaan dapat
menyebabkan kelelahan kerja?
5. Sebutkan faktor kelelahan akibat kerja selain yang
disebutkan di atas!
6. Apa rekomendasi kalian untuk kelelahan akibat kerja?
Sumber