Anda di halaman 1dari 4

NAMA : Ryan Pratama

NIM : 17086478

JURUSAN : Pendidikan Olahraga

TUGAS : Pengantar metode penelitian

A. Hakikat Masalah Penelitian


Penelitian atau riset adalah terjemahan dari bahasa Inggris research, yang
merupakan gabungan dari kata re (kembali) dan to search (mencari). Beberapa sumber
lain menyebutkan bahwa research adalah berasal dari bahasa Perancis
recherche.Definisi lain dari  Penelitian adalah mencari jawaban atas masalah yang
diajukan. Intinya hakikat penelitian adalah “mencari kembali”.
Definisi tentang penelitian yang muncul sekarang ini bermacam-macam, salah
satu yang cukup terkenal adalah menurut Webster’s New Collegiate Dictionary yang
mengatakan bahwa penelitian adalah “penyidikan atau pemeriksaan bersungguh-
sungguh, khususnya investigasi atau eksperimen yang bertujuan menemukan dan
menafsirkan fakta, revisi atas teori atau dalil yang telah diterima”.
Penelitian bisa menggunakan metode ilmiah (scientific method) atau non-ilmiah
(unscientific method). Tapi kalau kita lihat dari definisi diatas, penelitian banyak
bersinggungan dengan pemikiran kritis, rasional, logis (nalar), dan analitis, sehingga akhirnya
penggunaan metode ilmiah (scientific method) adalah hal yang jamak dan disepakati umum
dalam penelitian. Metode ilmiah juga dinilai lebih bisa diukur, dibuktikan dan dipahami
dengan indera manusia. Penelitian yang menggunakan metode ilmiah disebut dengan
penelitian ilmiah (scientific research).

1. Penelitian kualitatif
penelitian kualitatif adalah penelitian yang berguna untuk memperoleh penemuan-
penemuan yang tidak terduga sebelumnya dan membangun kerangka teoritis baru.
Penelitian kualitatif biasanya mengejar data verbal yang lebih mewakili fenomena dan
bukan angka-angka yang penuh prosentaase dan merata yang kurang mewakili
keseluruhan fenomena. Dari penelaitian kualitatif tersebut, data yang diperoleh dari
lapangan biasanya tidak terstruktur dan relative banyak, sehingga memungkinkan
peneliti untuk menata, mengkritis, dan mengklasifikasikan yanglebih menarik melalui
penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif (termasuk penelitian historis dan
deskriptif)adalah penelitian yang tidak menggunakan model-model matematik, statistik
atau komputer. Proses penelitian dimulai dengan menyusun asumsi dasar dan aturan
berpikir yang akan digunakan dalam penelitian. Asumsi dan aturan berpikir tersebut
selanjutnya diterapkan secara sistematis dalam pengumpulan dan pengolahan data
untuk memberikan penjelasan dan argumentasi. Dalam penelitian kualitatif informasi
yang dikumpulkan dan diolah harus tetap obyektif dan tidak dipengaruhi oleh pendapat
peneliti sendiri.
Penelitian kualitatif banyak diterapkan dalam penelitian historis atau deskriptif.
Penelitian kualitatif mencakup berbagai pendekatan yang berbeda satu sama lain tetapi
memiliki karakteristik dan tujuan yang sama. Berbagai pendekatan tersebut dapat
dikenal melalui berbagai istilah seperti: penelitian kualitatif, penelitian lapangan,
penelitian naturalistik, penelitian interpretif, penelitian etnografik, penelitian post
positivistic, penelitian fenomenologik, hermeneutic, humanistik dan studi kasus. Metode
kualitatif menggunakan beberapa bentuk pengumpulan data seperti transkrip
wawancara terbuka, deskripsi observasi, serta analisis dokumen dan artefak lainnya.
Data tersebut dianalisis dengan tetap mempertahankan keaslian teks yang
memaknainya. Hal ini dilakukan karena tujuan penelitian kualitatif adalah untuk
memahami fenomena dari sudut pandang partisipan, konteks sosial dan institusional.
Sehingga pendekatan kualitatif umumnya bersifat induktif.

2. Penelitian kuantitatif
Menurut August Comte (1798-1857) menyatakan bahwa paradigma kuantitatif
merupakan satu pendekatan penelitian yang dibangun berdasarkan filsafat positivisme.
Dalam penelitian kuantitatif diyakini, bahwa satu-satunya pengetahuan (knowledge)
yang valid adalah ilmu pengetahuan (science), yaitu pengetahuan yang berawal dan
didasarkan pada pengalaman (experience) yang tertangkap lewat pancaindera untuk
kemudian diolah oleh nalar (reason). Secara epistemologis, dalam penelitian kuantitatif
diterima suatu paradigma, bahwa sumber pengetahuan paling utama adalah fakta yang
sudah pernah terjadi, dan lebih khusus lagi hal-hal yang dapat ditangkap pancaindera
(exposed to sensory experience). Hal ini sekaligus mengindikasikan, bahwa secara
ontologis, obyek studi penelitian kuantitatif adalah fenomena dan hubungan-hubungan
umum antara fenomena-fenomena (general relations between phenomena). Yang
dimaksud dengan fenomena di sini adalah sejalan dengan prinsip sensory experience
yang terbatas pada external appearance given in sense perception saja. Karena
pengetahuan itu bersumber dari fakta yang diperoleh melalui pancaindera, maka ilmu
pengetahuan harus didasarkan pada eksperimen, induksi dan observasi (Edmund Husserl
1859-1926).
jalan dengan penjelasan di atas, secara epistemologi, paradigma kuantitatif
berpandangan bahwa sumber ilmu itu terdiri dari dua, yaitu pemikiran rasional data
empiris. Karena itu, ukuran kebenaran terletak pada koherensi dan korespondensi.
Koheren besarti sesuai dengan teori-teori terdahulu, serta korespondens berarti sesuai
dengan kenyataan empiris.

TINDAKAN

Tindakan adalah suatu perbuatan yang dilakukan dalam penelitian guna mencapai
penelitian yang senpurna. Tindakan ini dimaksudkan agar peneliti mengetahui dengan
jelas bahwa ada beberapa ketentuan dalam melakukan tindakan penelitian. Seperti
halnya penelitian kualitatif dan kuantitatif, tindakan termasuk aspek yang perlu dikaji
oleh seorang peneliti. Tindakan merupakan salah satu ketentuan dalam penelitian.
B. Sumber Masalah Penelitian
Permasalahan dapat berasal dari berbagai sumber. Menurut James H. MacMillan
dan Schumacher (Hadjar, 1996 : 40 – 42), masalah dapat bersumber dari :
1. Observasi
Masalah dalam penelitian dapat diangkat dari hasil observasi terhadap hubungan
tertentu yang belum memiliki penjelasan memadai dan cara-cara rutin yang dalam
melakukan suatu tindakan didasarkan atas otiritas atau tradisi.

2. Dedukasi dari teori


Teori merupakan konsep-konsep yang masih berupa prinsip-prinsip umum yang
penerapannya belum dapat diketahui selama belum diuji secara empiris. Penyelidikan
terhadap masalah yang dianggap dari teori berguna untuk mendapatkan penjelasan
empiris praktik tentang teori.

3. Kepustakaan
Hasil penelitian mungkin memberikan rekomendasi perlunya dilakukan penelitian
ulang (replikasi) baik dengan atau tanpa variasi. Replikasi dapat meningkatkan validitas
hasil penelitian dan kemampuan untuk digeneralisasikan lebih luas. Laporan penelitian
sering juga menyampaikan rekomendasi kepada peneliti lain tentang apa yang perlu
diteliti lebih lanjut. Hal ini juga menjadi sumber untuk menentukan masalah yang
menentukan masalah yang perlu diangkat untuk diteliti.

4. Masalah sosial
Masalah sosial yang ada di sekitar kita atau yang baru menjadi berita terhangat (hot
news) dapat menjadi sumber masalah penelitian.

5. Pengalaman pribadi
Pengalaman pribadi dapat menimbulkan masalah yang memerlukan jawaban
empiris untuk mendapatkan pemahaman yang lebih mendalam. (Purwanto 2010:109-
111).

C. Karakteristik Masalah Penelitian


Karakteristik Penelitian adalah sebagai berikut :

1. Bersifat Ilmiah
Selalu mampu mengikuti prosedur dan menggunakan bukti yang meyakinkan dalam
bentuk fakta-fakta yang diperoleh secara objektif.
2. Penelitian
Penelitian adalah proses yang berjalan terus-menerus dan terus menerus, karena
hasil penelitian selalu dapat disempurnakan.
3. Memberikan Kontribusi
Yaitu studi harus memiliki unsur kontribusi / nilai tambah. Jadi harus ada sesuatu
yang baru yang ditambahkan ke penelitian ilmu yang ada.
4. Analitis
Yaitu sebuah penelitian yang dilakukan harus dibuktikan dan dijelaskan dengan
menggunakan metode ilmiah dan ada hubungan kausal antara variabel.

SUMBER :

 http://pandek29.blogspot.com/2013/04/hakikat-masalah-penelitian.html
 https://konsultasiskripsi.com/2017/10/29/sumber-masalah-dalam-penelitian-skripsi-dan-
tesis/
 https://www.dosenpendidikan.co.id/penelitian-adalah/

Anda mungkin juga menyukai