“Pembelahan Sel”
Dosen Pengampu:
Oleh :
E1C019008
JURUSAN PETERNAKAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS BENGKULU
BENGKULU
2020
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan atas ke hadirat Allah swt. Karena atas rahmat dan karunia-
Nya penulis dapat menyelesaikan makalah tentang “Pembelahan Sel”. Dalam makalah ini
penulis menjabarkan mengenai pengertian dan tahap-tahap dalam “Pembelahan Sel”, yang
disertai lampiran gambar-gambar yang diharapkan dapat memperjelas pembaca dalam
memahami konteks makalah ini.
Penulis berharap melalui makalah ini dapat memberikan manfaat kepada pembaca
serta dapat mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari.
Penyusun
2
DAFTAR ISI
JUDUL.......................................................................................................................................1
KATA PENGANTAR...............................................................................................................2
DAFTAR ISI..............................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang....................................................................................................................4
B. Rumusan
Masalah......................................................................................................4
C. Tujuan........................................................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN
A. Pembelahan Sel.........................................................................................................5
a) Pembelahan
Mitosis.................................................................6
b) Pembelahan
Meiosis................................................................7
A.
Kesimpulan...............................................................................................................11
B. Saran.........................................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................12
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam masa pertumbuhan, tubuh kita bertambah besar dan tinggi. Begitu pula
dengan hewan dan tumbuhan. Mengapa dalam pertumbuhan tubuh makhluk hidup
dapat bertambah besar dan tinggi? Sel-sel penyusun makhluk hidup mengalami
pembelahan sehingga bertambah banyak. Pembelahan sel juga tidak hanya terjadi pada
saat pertumbuhan. Ketika sel-sel dalam jaringan tubuh kita rusak, misalnya ketika
kulit terluka, sel-sel pada jaringan tersebut juga akan melakukan pembelahan untuk
memperbaiki jaringan yang rusak.
Sel yang membelah disebut sebagai sel induk dan turunannya disebut sel
anakan. Sel induk memiliki sejumlah kromosom yang berisi informasi genetik. Pada
pembelahan sel, sel induk memindahkan salinan informasi genetik yang terdapat di
dalam kromosom kepada sel anakan yang menjadi sel generasi berikutnya. Dari
pembelahan ini kita memperoleh penurunan sifat-sifat dari kedua orang tua kita.
Begitu juga dengan hewan dan tumbuhan. Sifat-sifat tampak merupakan penurunan
dari sifat induknya.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana pembelahan sel prokariotik dan sel eukariotik?
2. Bagaimana tahap-tahap pembelahan sel secara amitosis, mitosis dan meiosis?
3. Bagaimana cara pembelahan sel terjadi?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pembelahan sel prokariotik dan sel eukariotik.
2. Untuk mengetahui tahap-tahap pembelahan sel secara amitosis, mitosis dan
meiosis.
3. Untuk mengetahui cara pembelahan sel terjadi.
4
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pembelahan Sel
Pembelahan sel adalah proses memperbanyak jumlah sel dengan cara membelah
diri, baik lada organisme uniseluler dan multiseluler
Pembelahan sel pada organisme uniseluler merupakan suatu cara bagi organisme
tersebut untuk melestarikan jenisnya. Sedangkan, bagi organisme multiseluler,
pembelahan sel menyebabkan pertumbuhan dan perkembangan organisme. Selain itu,
Pembelahan sel pada organisme multiseluler juga menghasilkan sel-sel gamet yang
berguna saat perbanyakan secara generatif (reproduksi organisme melalui proses
perkawinan).
B. Bentuk-bentuk Pembelahan Sel
Pada dasarnya, pembelahan sel dibedakan menjadi dua, yaitu pembelahan secara
langsung (amitosis) dan pembelahan secara tidak langsung (mitosis dan meiosis).
1. Pembelahan sel secara langsung
Proses pembelahan secara langsung disebut juga pembelahan amitosis atau
pembelahan biner. Pembelahan biner merupakan proses pembelahan dari 1 sel menjadi
2 sel tanpa melalui fase-fase atau tahap-tahap Pembelahan sel. Pembelahan biner
banyak dilakukan organisme uniseluler (bersel satu), seperti bakteri, protozoa dan
mikroalga (alga bersel satu yang bersifat mikroskopis). Setiap terjadi pembelahan
biner, satu sel akan membelah menjadi dua sel yang identik (sama satu sama lain).
Dua sel ini akan membelah lagi menjadi empat, begitu seterusnya. Pembelahan biner
dimulai dengan pembelahan inti sel menjadi , kemudian diikuti pembelahan
sitoplasma. Akhirnya, sel terbelah menjadi dua sel anakan. Pembelahan biner dapat
terjadi pada organisme prokariotik atau eukariotik tertentu.
6
Selanjutnya adalah tahap akhir profase, di mana nukleus melebur dan
membran nukleus menghilang, setelah memungkinkan benang-benang spindle
memasuki nukleus. Micro tubulus yang muncul dari kinektokor ( bagian
kromosom yang merupakan tempat kedekatan menang menang spindle selama
pembelahan inti-struktur pada sentromer)
3. Metafase
Kromosom terletak pada bidang di tengah sel dengan center nomor
menempel pada benang spindle. Bidang di tengah cellini disebut bidang ekuator.
Posisi-posisi kromosom yang tersebar pada bidang ekuator ini menyebabkan
jumlah kromosom dapat dihitung dengan tepat dan bentuk kromosom dapat
dipelajari. Tegangan serat spindle membuat kromosom pada satu bidang pada
pusat sel.
4. Anafase
Anak fase adalah tahap di mana mikro tubulus mulai menarik pasangan
kromosom agar terpisah ( menuju salah satu kutub sentriol dan kutub sentriol yang
lainnya). Pergerakan ini dapat terjadi karena pemain dekan dan pemain jangan
mikro tubulus yang membentuk spindle. Akhiran avanza ditandai dengan adanya
dua set kromosom lengkap yang berkumpul pada kedua kutub sel.
5. Telofase
Rematik yang berada pada kutub berubah menjadi benang-benang
kromatin kembali. Terbentuk kembali dinding inti dan nukleus membentuk dua
inti baru. Serat-serat gelondong menghilang. Terjadi pembelahan sitoplasma
(sitokinesis) menjadi dua bagian, dan terbentuk memberi ancol pemisah di tengah
bidang pembelahan. Akhirnya, terbentuk dua sel anak yang mempunyai jumlah
kromosom yang sama dengan kromosom induknya.
Meiosis adalah pembelahan sel yang terjadi pada sel garmativum untuk
menghasilkan gamet pria dan wanita yaitu masing-masing sperma dan sel telur.
Meiosis memerlukan 2 pembelahan sel yaitu meiosis I dan meiosis II untuk
mengurangi jumlah kromosom menjadi haploid 23. Sel-sel garmativum pria dan
wanita (spermatosit dan outsit primer) pada awal meiosis I mereplikasi DNA-nya
sehingga sel benih mengandung dua kali lipat dari jumlah DNA yang normal dan tiap-
tiap dari 46 kromosom nya jika anda akan menjadi sister kromatid.
a. Interfase
Pada tahap interfase, asal berada pada tahap persiapan untuk melakukan
pembelahan. Sama seperti pada inter fase mitosis, persiapan yang dimaksud adalah
proses sintesis protein dan replikasi DNA. DNA akan di replikasi dari satu salinan
menjadi dua salinan. Sel yang akan membelah mereplikasi DNA di setiap
kromosomnya sehingga terbentuk dua kromatid yang bergabung pada sentromer
(kromosom homolog).
b. Meiosis I
1. Profase I
Benang spindle keluar dari kutub yang berlawanan dan mengait pada
sentromer kromosom yang telah berpasangan. Semua bivalen terletak pada bidang
ekuator.
3. Anafase I
4. Telofase I
Dua kelompok gugus kromosom tiba di dua kutub yang berlawanan, masing-
masing memiliki separuh jumlah gugus kromosom sel induk. Masing-masing
kromosom masih membawa dua bersaudara. Selaput inti mulai terbentuk dan sel-sel
anakan memisah.
c. Meiosis II
1. Profase II
2. Metafase II
9
3. Anafase II
Sel memanjang dari kutub ke kutub menuju poros serat gelondong. Sentromer
pada setiap pasangan kromatid membelah sehingga kromatid bersaudara lepas.
Kromatid berpisah dan bergerak ke kutub berseberangan.
4.Telofase II
10
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Pada pembelahan sel secara tidak langsung mitosis, pembelahan terjadi di sel-sel
somatis atau sel tubuh. Sebagai contoh pembelahan mitosis yaitu pada saat penyalinan DNA
sebelum pembelahan sel terjadi. Penyalinan DNA ini diharuskan agar setiap sel anak memiliki
ganom yang lengkap. Replikasi dan distribusi DNA dalam jumlah banyak itu agar terkelola
dengan baik, karena molekul-molekul DNA dikemas menjadi kromosom. Setiap spesies sel
eukariotik memiliki jumlah kromosom yang khas d dalam setiap nukleus sel. Siklus sel pada
sel-sel organisme multiseluler yang eukariotik terjadi 2 macam pembelahan sel. Pembelahan
mitosis adalah Pembelahan yang terjadi pada perbanyakan sel tubuh. Sel yang membelas
secara mitosis akan menghasilkan dua sel anak yang masing-masing memiliki sifat dan jimlah
kromosom yang sama dengan induknya. Pembelahan mitosis melalui beberapa fase , yaitu
interfase, profase, metafase, anafase dan telofase. Dan yang kedua pembelahan meiosis I dan
meiosis II.
3.2 Saran
Demikian makalah yang penulis buat, semoga dapat bermanfaat bagi pembaca.
Apabila ada saran dan kritik yang ingin di sampaikan, silakan sampaikan kepada penulis. Dan
jika makalah ini dirasakan dapat memberi manfaat kepada khalayak ramai, mohon berkenan
untuk menyebarluaskannya.
11
DAFTAR PUSTAKA
Dokter dan Ablidi WebMD. 2010. Kamus Kedokteran Webster's New World Edisi 3.
Jakarta : PT Indeks
Kusuma, Restu, dkk. 2013. Makalah Pembelahan Sel. Riau : Universitas Riau
12