Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

DASAR GENETIKA TERNAK

“Pembelahan Sel”

Dosen Pengampu:

Desia Kaharuddin, Ir., MP

Oleh :

Ahmad Ilan Aprianto

E1C019008

JURUSAN PETERNAKAN

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS BENGKULU

BENGKULU

2020
1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan atas ke hadirat Allah swt. Karena atas rahmat dan karunia-
Nya penulis dapat menyelesaikan makalah tentang “Pembelahan Sel”. Dalam makalah ini
penulis menjabarkan mengenai pengertian dan tahap-tahap dalam “Pembelahan Sel”, yang
disertai lampiran gambar-gambar yang diharapkan dapat memperjelas pembaca dalam
memahami konteks makalah ini.

Dalam penulisan makalah ini, penulis berusaha semaksimal mungkin dalam


penyusunannya. Namun, tidak ada gading yang tidak retak, begitu pun dengan makalah ini
masih banyak kesalahan-kesalahan baik penulisan maupun isi dari makalah sehingga penulis
mengharapkan kritik dan saran kepada pembaca demi pencapaian kesempurnaan dalam
makalah ini.

Penulis berharap melalui makalah ini dapat memberikan manfaat kepada pembaca
serta dapat mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari.

Mukomuko, 03 April 2020

Penyusun

2
DAFTAR ISI

JUDUL.......................................................................................................................................1

KATA PENGANTAR...............................................................................................................2

DAFTAR ISI..............................................................................................................................3

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar
Belakang....................................................................................................................4

B. Rumusan
Masalah......................................................................................................4

C. Tujuan........................................................................................................................4

BAB II PEMBAHASAN

A. Pembelahan Sel.........................................................................................................5

B. Bentuk-bentuk Pembelahan Sel..................................................................................5

1. Pembelahan Sel Secara


Langsung....................................................................5

2. Pembelahan Sel Secara Tidak


Langsung..........................................................5

a) Pembelahan
Mitosis.................................................................6

b) Pembelahan
Meiosis................................................................7

BAB III PENUTUP

A.
Kesimpulan...............................................................................................................11

B. Saran.........................................................................................................................11

DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................12

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dalam masa pertumbuhan, tubuh kita bertambah besar dan tinggi. Begitu pula
dengan hewan dan tumbuhan. Mengapa dalam pertumbuhan tubuh makhluk hidup
dapat bertambah besar dan tinggi? Sel-sel penyusun makhluk hidup mengalami
pembelahan sehingga bertambah banyak. Pembelahan sel juga tidak hanya terjadi pada
saat pertumbuhan. Ketika sel-sel dalam jaringan tubuh kita rusak, misalnya ketika
kulit terluka, sel-sel pada jaringan tersebut juga akan melakukan pembelahan untuk
memperbaiki jaringan yang rusak.
Sel yang membelah disebut sebagai sel induk dan turunannya disebut sel
anakan. Sel induk memiliki sejumlah kromosom yang berisi informasi genetik. Pada
pembelahan sel, sel induk memindahkan salinan informasi genetik yang terdapat di
dalam kromosom kepada sel anakan yang menjadi sel generasi berikutnya. Dari
pembelahan ini kita memperoleh penurunan sifat-sifat dari kedua orang tua kita.
Begitu juga dengan hewan dan tumbuhan. Sifat-sifat tampak merupakan penurunan
dari sifat induknya.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana pembelahan sel prokariotik dan sel eukariotik?
2. Bagaimana tahap-tahap pembelahan sel secara amitosis, mitosis dan meiosis?
3. Bagaimana cara pembelahan sel terjadi?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pembelahan sel prokariotik dan sel eukariotik.
2. Untuk mengetahui tahap-tahap pembelahan sel secara amitosis, mitosis dan
meiosis.
3. Untuk mengetahui cara pembelahan sel terjadi.

4
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pembelahan Sel
Pembelahan sel adalah proses memperbanyak jumlah sel dengan cara membelah
diri, baik lada organisme uniseluler dan multiseluler
Pembelahan sel pada organisme uniseluler merupakan suatu cara bagi organisme
tersebut untuk melestarikan jenisnya. Sedangkan, bagi organisme multiseluler,
pembelahan sel menyebabkan pertumbuhan dan perkembangan organisme. Selain itu,
Pembelahan sel pada organisme multiseluler juga menghasilkan sel-sel gamet yang
berguna saat perbanyakan secara generatif (reproduksi organisme melalui proses
perkawinan).
B. Bentuk-bentuk Pembelahan Sel
Pada dasarnya, pembelahan sel dibedakan menjadi dua, yaitu pembelahan secara
langsung (amitosis) dan pembelahan secara tidak langsung (mitosis dan meiosis).
1. Pembelahan sel secara langsung
Proses pembelahan secara langsung disebut juga pembelahan amitosis atau
pembelahan biner. Pembelahan biner merupakan proses pembelahan dari 1 sel menjadi
2 sel tanpa melalui fase-fase atau tahap-tahap Pembelahan sel. Pembelahan biner
banyak dilakukan organisme uniseluler (bersel satu), seperti bakteri, protozoa dan
mikroalga (alga bersel satu yang bersifat mikroskopis). Setiap terjadi pembelahan
biner, satu sel akan membelah menjadi dua sel yang identik (sama satu sama lain).
Dua sel ini akan membelah lagi menjadi empat, begitu seterusnya. Pembelahan biner
dimulai dengan pembelahan inti sel menjadi , kemudian diikuti pembelahan
sitoplasma. Akhirnya, sel terbelah menjadi dua sel anakan. Pembelahan biner dapat
terjadi pada organisme prokariotik atau eukariotik tertentu.

2. Pembelahan sel secara tidak langsung


Pembelahan sel secara tidak langsung (mitosis dan meiosis). Pembelahan sel
secara tidak langsung adalah pembelahan yang melalui tahapan-tahapan tertentu.
Setiap tahapan Pembelahan ditandai dengan penampakan kromosom yang berbeda-
beda. Ketika sel akan membelah, benang-benang kromatin akan menebal dan
memendek, yang kemudian disebut kromosom. Kromosom dapat berikatan dengan
warna tertentu, sehingga mudah diamati dengan mikroskop. Hasil penelitian
5
menunjukkan bahwa kromosom merupakan benang pembawa sifat. Di dalam
kromosom terdapat gen sebagai gaktor pembawa sifat keturunan. Pada waktu sel
sedang membelah, terjadi proses pembagian kromosom di dalamnya. Tingkah laku
kromosom selama sel membelah dibedakan menjadi fase-fase atau tahap-tahap
pembelahan sel. Pembelahan sel yang terjadi yang terjadi melalui fase-fase itulah yang
disebut pembelahan secara tidak langsung. Mengenai fase-fase pembelahan mitosis
akan dibahas pada subab tersendiri. Pembelahan sel secara adil langsung dp data
menjadi dua yaitu pembelahan mitosis dan meiosis.
a) Pembelahan Mitosis
Mitosis adalah pembelahan sel yang menghasilkan 2 setelan akan identik
dengan sel induk titik. Mitosis hanya terjadi pada sel eukariotik, itu pada sel somatik
yang bersifat meristematik. Adanya mitosis menjadikan setiap sel tanaman memiliki
kandungan genetik yang sama pada setiap organ tanaman, kecuali terjadi mutasi.
Mitosis biasanya merupakan periode fase terpendek dalam siklus pembelahan sel.,
selebihnya merupakan fase interval sayang ntar diri dari Gap-1 (G1), sintesis DNA(S),
dan Gap-2 (G2). Setiap tanaman memiliki waktu optimum pembelahan sel secara
mitosis yang berbeda-beda. Pada umumnya tanaman melakukan pembelahan sel pada
pagi hari. Waktu yang diperlukan pada fase mitosis ini adalah sekitar 30 menit hingga
1 jam. Pasal mitosis ini terbagi kembali ke dalam 4 fase. Keempat fase tersebut adalah
profase, metafase, anafase dan profase :
1. Interfase
Pada fase ini sel belum melakukan kegiatan pembelahan tetapi sel sudah
siap untuk membelah. Selama interfase sel tampak keruh dan benang-benang
kromatin halus lama-kelamaan akan kelihatan. Beberapa ahli mengganggap
interfase bukan merupakan salah satu tahap dalam mitosis sehingga interfase
sering disebut fase istirahat.
2. Profase
Pada tahap awal profase, kromosom yang sebelumnya telah bray aplikasi
akan berkonsentrasi menjadi lebih pendek dan lebih tebal dengan cara
penggulungan serat DNA menjadi dua keramat it yang bergabung pada sentromer.
Dengan mengubahnya kromosom maka kromosom menjadi pilinan yang kuat dan
besar serta menjadi mudah terlihat di mikroskop. Kemudian, pasangan santri old
akan berpisah dan mulai bergerak ke sisi nukleus yang berlawanan, dan apabila
telah sampai di sisi nukleus, central akan membentuk benang-benang spindle.

6
Selanjutnya adalah tahap akhir profase, di mana nukleus melebur dan
membran nukleus menghilang, setelah memungkinkan benang-benang spindle
memasuki nukleus. Micro tubulus yang muncul dari kinektokor ( bagian
kromosom yang merupakan tempat kedekatan menang menang spindle selama
pembelahan inti-struktur pada sentromer)
3. Metafase
Kromosom terletak pada bidang di tengah sel dengan center nomor
menempel pada benang spindle. Bidang di tengah cellini disebut bidang ekuator.
Posisi-posisi kromosom yang tersebar pada bidang ekuator ini menyebabkan
jumlah kromosom dapat dihitung dengan tepat dan bentuk kromosom dapat
dipelajari. Tegangan serat spindle membuat kromosom pada satu bidang pada
pusat sel.
4. Anafase
Anak fase adalah tahap di mana mikro tubulus mulai menarik pasangan
kromosom agar terpisah ( menuju salah satu kutub sentriol dan kutub sentriol yang
lainnya). Pergerakan ini dapat terjadi karena pemain dekan dan pemain jangan
mikro tubulus yang membentuk spindle. Akhiran avanza ditandai dengan adanya
dua set kromosom lengkap yang berkumpul pada kedua kutub sel.
5. Telofase
Rematik yang berada pada kutub berubah menjadi benang-benang
kromatin kembali. Terbentuk kembali dinding inti dan nukleus membentuk dua
inti baru. Serat-serat gelondong menghilang. Terjadi pembelahan sitoplasma
(sitokinesis) menjadi dua bagian, dan terbentuk memberi ancol pemisah di tengah
bidang pembelahan. Akhirnya, terbentuk dua sel anak yang mempunyai jumlah
kromosom yang sama dengan kromosom induknya.

Gambar Fase Mitosis


7
b) Pembelahan Meiosis

Meiosis adalah pembelahan sel yang terjadi pada sel garmativum untuk
menghasilkan gamet pria dan wanita yaitu masing-masing sperma dan sel telur.
Meiosis memerlukan 2 pembelahan sel yaitu meiosis I dan meiosis II untuk
mengurangi jumlah kromosom menjadi haploid 23. Sel-sel garmativum pria dan
wanita (spermatosit dan outsit primer) pada awal meiosis I mereplikasi DNA-nya
sehingga sel benih mengandung dua kali lipat dari jumlah DNA yang normal dan tiap-
tiap dari 46 kromosom nya jika anda akan menjadi sister kromatid.

Fase-fase dalam meiosis di bagi menjadi 2, yaitu interfase meiosis I dan


meiosis II:

a. Interfase

Pada tahap interfase, asal berada pada tahap persiapan untuk melakukan
pembelahan. Sama seperti pada inter fase mitosis, persiapan yang dimaksud adalah
proses sintesis protein dan replikasi DNA. DNA akan di replikasi dari satu salinan
menjadi dua salinan. Sel yang akan membelah mereplikasi DNA di setiap
kromosomnya sehingga terbentuk dua kromatid yang bergabung pada sentromer
(kromosom homolog).

b. Meiosis I

1. Profase I

a) Leptoten, merupakan tahap pertama profase, kematian membentuk benang


halus kromosom sehingga kromosom tampak seperti masa yang tidak teratur.

b) Zigoten, proses penebalan berjalan terus dan kromosom mulai berpasangan


dengan homolognya.

c) Pakiten, kromosom yang homolog terdiri atas empat keromatid yang


disebut tetrad. Pasangan dua kromosom homolog disebut bivalen. Pasangan 3atau 4
kromosom homolog disebut trivalen atau tetravalen.

d) Diploten, kromatid pada kromosom homolog dapat saling melilit dan


bertukar ruas satu dengan yang lain disebut pindah silang. Dua kromatid yang
disatukan oleh satu sentromer kromatid bersaudara. Kontak antar kromatid bersaudara
disebut kiasma.

e) Diakinesis, tahap akhir profase I, membran inti melarut.


8
2. Metafase I

Benang spindle keluar dari kutub yang berlawanan dan mengait pada
sentromer kromosom yang telah berpasangan. Semua bivalen terletak pada bidang
ekuator.

3. Anafase I

Kromosom homolog bergerak ke arah kutub yang berlawanan dengan dua


kromatid bersaudara masih tetap terikat pada sentromernya.

4. Telofase I

Dua kelompok gugus kromosom tiba di dua kutub yang berlawanan, masing-
masing memiliki separuh jumlah gugus kromosom sel induk. Masing-masing
kromosom masih membawa dua bersaudara. Selaput inti mulai terbentuk dan sel-sel
anakan memisah.

Gambar Fase Meiosis I

c. Meiosis II

1. Profase II

Selaput inti hilang. Sentriol mengganda dan menuju ke kutub berseberangan


inti. Kromatis fi setiap kromosom belum terpisah sentromer masih satu.

2. Metafase II

Serat gerondong terbentuk antara pasangan sentriol. Sepasang kromatid yang


menggantung pada serat gelondong lewat sentromer pindah ke bidang ekuator.

9
3. Anafase II

Sel memanjang dari kutub ke kutub menuju poros serat gelondong. Sentromer
pada setiap pasangan kromatid membelah sehingga kromatid bersaudara lepas.
Kromatid berpisah dan bergerak ke kutub berseberangan.

4.Telofase II

Promotin terbuka kembali pilihannya, terlepas lepas menjadi jalan


halus. Selaput inti terbentuk kembali. Nukleus muncul melekat pada kromatin. Terjadi
sitokinesis, sehingga dari sua gametosit Ii terbentuk 4 gametid. Gametid mengandung
kromosom separuh dari sel induk, dari 2N pada gametosit menjadi 1N pada gametid.
Dengan proses transformasi gametid nanti akan berubah menjadi gamet, yakni sel
benih matang. Meiosis menghasilkan gamet yang mengandung bahan genetik yang :

1. Separuh dari bahan gametogonium


2. Bervariasi, karena terjadinya cross over pada profase.

Gambar Fase Meiosis II

10
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Pada pembelahan sel secara tidak langsung mitosis, pembelahan terjadi di sel-sel
somatis atau sel tubuh. Sebagai contoh pembelahan mitosis yaitu pada saat penyalinan DNA
sebelum pembelahan sel terjadi. Penyalinan DNA ini diharuskan agar setiap sel anak memiliki
ganom yang lengkap. Replikasi dan distribusi DNA dalam jumlah banyak itu agar terkelola
dengan baik, karena molekul-molekul DNA dikemas menjadi kromosom. Setiap spesies sel
eukariotik memiliki jumlah kromosom yang khas d dalam setiap nukleus sel. Siklus sel pada
sel-sel organisme multiseluler yang eukariotik terjadi 2 macam pembelahan sel. Pembelahan
mitosis adalah Pembelahan yang terjadi pada perbanyakan sel tubuh. Sel yang membelas
secara mitosis akan menghasilkan dua sel anak yang masing-masing memiliki sifat dan jimlah
kromosom yang sama dengan induknya. Pembelahan mitosis melalui beberapa fase , yaitu
interfase, profase, metafase, anafase dan telofase. Dan yang kedua pembelahan meiosis I dan
meiosis II.

3.2 Saran

Demikian makalah yang penulis buat, semoga dapat bermanfaat bagi pembaca.
Apabila ada saran dan kritik yang ingin di sampaikan, silakan sampaikan kepada penulis. Dan
jika makalah ini dirasakan dapat memberi manfaat kepada khalayak ramai, mohon berkenan
untuk menyebarluaskannya.

11
DAFTAR PUSTAKA

Bambang, S. 2006. Biologi SMA Kelas XII. Jakarta : Erlangga

Dokter dan Ablidi WebMD. 2010. Kamus Kedokteran Webster's New World Edisi 3.
Jakarta : PT Indeks

Gonzaga, Isharmanto. 2011. Teori Reproduksi Sel.

Hajar, Umy. 2012. Makalah Mitosis dan Meiosis. Scribd

James, J, Baker, C, Swain,H. 2011. Prinsip-prinsip Sains untuk Keperawatan. Jakarta :


Erlangga

Kusuma, Restu, dkk. 2013. Makalah Pembelahan Sel. Riau : Universitas Riau

Neil, A, Reece, Jane. 2002. Biologi Jilid I. Jakarta : Erlangga

12

Anda mungkin juga menyukai