Anda di halaman 1dari 7

Jenis-jenis Alat Ukur Tinggi Permukaan Cairan.

Dalam mengukur tinggi permukaan cairan dalam suatu tangki pemrosesan maupun dalam
tangki penimbunan dipergunakan alat ukur tinggi permukaan cairan yang sesuai dengan
bentuk penggunaannya. Alat ukur permukaan cairan terdiri dari beberapa jenis diantaranya :

1. Mistar Ukur
Suatu batang dengan skala yang telah dikalibrasi dicelupkan secara vertical dari atas ke
dalam cairan yang akan diukur, atau dimasukkan sampai terjadi sentuhan antara permukaan
cairan dan ujung mistar ukur. Ketinggian permukaan pada hal pertama dibaca pada batas
pembasahan mistar, pada hal kedua pada suatu titik acuan tertentu (misalnya pinggiran
wadah).
Nilai ukur tergantung pada besar dan bentuk wadah. Mistar ukur hanya boleh
digunakan untuk wadah yang sebelumnya dipakai untuk mengkalibrasi mistar
yang bersangkutan. Apabila digunakan mistar ukur yang salah atau cara pencelupan yang
tidak betul (misalnya miring), nilai ukur akan menjadi salah pula.
Mistar ukur merupakan alat ukur yang paling sederhana untuk cairan dalam wadah
terbuka yang tidak terlalu tinggi. Tidak cocok untuk pengukuran yang harus dilakukan
seringkali dan menuntut ketelitian tinggi. Juga tidak cocok untuk pengukuran dalam bejana
bertekanan atau vakum atau berisi cairan berbusa.

2. Gelas Penduga (Level glass)


Gelas penduga dapat menunjukkan tinggi permukaan cairan dalam suatu bejana atau
container secara langsung. Prinsip yang dipergunakan pada gelas penduga adalah prinsip
bejana berhubungan. Gelas penduga (Level glass) terdiri dari dua jenis yaitu :
- Gelas penduga ujung terbuka
- Gelas penduga ujung tertutup

Gambar 2.3. Gelas penduga ujung terbuka


Gambar 2.3. menunjukkan skematik dari sebuah bejana dan gelas penduga ujung terbuka.
Pemasangan dari gelas penduga ini sangat sederhana. Pada bejana disediakan suatu pipa
pengambilan dimana gelas penduga ditempatkan. Seal (Packing) disediakan agar
sambungan jangan sampai bocor. Klem juga disediakan agar gelas menduga tetap pada
posisinya. Sebagian cairan dalam bejana, akan mengalir kedalam Gelas penduga. Tinggi
permukaan cairan pada Gelas penduga dan bejana biasanya sama, karena bejana dan Gelas
penduga adalah merupakan dua bejana berhubungan. Gelas penduga ujung terbuka
dipergunakan pada tangki-tangki tidak bertekanan yang tingginya tidak melebihi 1,5 meter,
seperti tangki-tangki penampung minyak diesel motor bakar dan lain-lain.
Gambar. 2.4. Gelas penduga ujung tertutup.

Gambar 2.4. menunjukkan gelas penduga ujung tertutup dengan bejana bertekanan tinggi.
Bahwa kedua ujung gelas penduga dihubungkan dengan bejana. Ujung bagian bawah
tersambung dengan bagian bejana berisi uap (kosong). Level glass yang dipergunakan
untuk cairan yang bertekanan tinggi harus diberi pelindung kaca tahan banting dan harus
dilengkapi dengan kerangan-kerangan isolasi yang memungkinkan level glass dilepas dari
system sewaktu perbaikan atau pembersihan. Level glass yang dipergunakan untuk cairan
dengan temperature yang tinggi harus dilengkapi dengan saluran buangan. Saluran ini
berfunngsi untuk mencegah thermal shock yang dapat memecahkan level glass sewaktu
menjalankan kembali sesudah perbaikan. Level glass juga sering diperlengkapi dengan
lampu penerang untuk mempermudah pemeriksaan terutama pada malam hari.

3. Pemberat dan Pita.

Gambar 2.5 Pemberat dan Pita

Cara termudah untuk mengukur tinggi permukaan cairan dalam tangki-tangki ialah dengan
menggunakan sebuah pipa pengukur yang diberi bobot pemberat. Bobotnya diturunkan
kedalam tangki dan tinggi permukaan cairan dilihat langsung pada pita pengukuran (pita ini
telah diberi skala). Sistem pengukuran seperti ini sering dilakukan pada tangki-tangki yang
mengandung cairan yang bisa melengket dan memberikan bekas warna pada pengukuran
Crude oil, Condensate Hydrocarbon dan lain-lain. Disamping itu pada tangki harus
disediakan lubang agar bobot dapat masuk dan diturunkan.
4. Alat Ukur Dengan Penggeser.
Disebut Displacer adalah karena pada prinsipnya nilai gerak apung yang dihasilkan oleh
displacer didesain untuk menggantikan (displacement ) nilai volume cairan yang
menghasilkan gerak apung tersebut. Prinsip ini dapat dibuktikan seperti pada gambar 2.6

Gambar 2.6. Penggeser.

Gambar 2.6, menunjukkan sebuah penggeser didalam silinder kosong, digantung pada
sebuah dacing (timbangan). Penunjuk pada timbangan menunjuk 3 Ib. Pada gambar B, air
setinggi 7 inchi pada silinder mengurangi berat penggesser sebesar 1 Ib dan pada gambar
C, air setinggi 14 inchi menggantikan (mengurangi) berat dari penggeser sebesar 2 Ib
sehingga berat dari penggeser kini hanya sebesar 1 Ib. Padahal penggesernya tidak diapa-
apakan. Ada 3 hal yang penting untuk diperhatikan pada kejadian ini yaitu :
a. Penggeser tidak akan terapung diatas cairan, melainkan sebagian akan terbenam, karena
penggeser itu sendiri mempunya berat tertentu dan terikat pada gantungan (support
arm).
b. Naiknya tinggi permukaan cairan akan membuat penggeser naik, karena adanya gaya
apung yang lebih besar dari cairan. Akan tetapi pergerakan dari penggeser hanya kecil
sekali dibandingkan dengan naiknya tinggi permukaan cairan.
c. Perubahan pada kedudukan penggeser akan mengakibatkan perubahan pada kedudukan
penunjuk dari timbangan.
Gambar 2.7. Penggeser dengan Meteran

Gambar 2.7. menunjukkan disain dari penggeser dengan meteran penunjuk. Perhatikan
bahwa tabung pemuntir dipergunakan langsung untuk menggerakan penunjuk (pointer).
Penggeser selalu dihubungkan dengan transmitter sinyal. Output dari transmitter
kemudian dikirimkan ke meteran penunjuk. Output ini bisa berupa sinyal pneumatic
maupun sinyal listrik. Prinsip kerja dari alat ukur dengan penggeser pada umumnya
dapat dikatakan sebagai berikut :
a. Perubahan pada tinggi permukaan cairan yang diukur akan mengakibatkan perubahan
pada gaya apung dari cairan tersebut. Ini akan membuat penggeser bergerak turun
atau naik.
b. Pergerakan penggeser akan menghasilkan gerak memuntir pada tabung pemuntir.
c. Pergerakan pada tabung pemuntir kemudian dipergunakan untuk menghasilkan sinyal
pneumatic atau listrik. Kemudian sinyal ini dikirimkan kemeteran penunjuk. Meteran
penunjuk dapat berupa meteran dengan Tabung Bourdon.

5. Alat Ukur Tinggi Permukaan Cairan Dengan Beda – Tekanan.


Diafragma dan pengembus seperti yang dibicarakan pada alat-alat ukur tekanan dapat
dipergunakan untuk mengukur tinggi permukaan cairan Akan tetapi, sama halnya dengan
Penggeser maka diafragma dan pengembus selalu dihubungkan dengan transmitter, baik
pneumatik atau listrik. Kemudian, tekanan sinyal pneumatic atau tegangan listrik ini
diturunkan ke meteran penunjuk yang telah dikalibrasi sebelumnya.
Gambar 2.8. Pengembus untuk Transmitter Tinggi Permukaan Cairan.
Gambar 2.8. menunjukkan skematik dari pengembus yang dipergunakan dalam
pengukuran tekanan. Pengembusan seperti ini juga dapat dipergunakan untuk pengukur
Tinggi Permukaan Cairan.

6. Alat ukur dengan sistem gelembung.

Gambar 2.9. Sistem Gelembung.

Gambar 2.9. menunjukkan skematik dari alat ukur tinggi permukaan cairan dengan sistem
gelembung. Meteran penunjuk untuk alat ukur ini umumnya adalah pressur gage dengan
tabung bourdon yang telah dikalibrasi sebelumnya kedalam bentuk skala proses. Alat ukur
Tinggi Permukaan Cairan dengan sistem gelembung dipergunakan pada tangki-tangki air,
tidak bertekanan (tekanan statis). Sistem gelembung memerlukan catu udara bertekanan
yang kontinu. Biasanya tekanan udara ini maxsimum 50 psi. Udara ini dimasukkan kedalam
tabung yang terbenam (tegak) pada cairan yang akan diukur. Semakin tinggi permukaan
cairan yang akan diukur semakin besar tekanan udara yang dibutuhkan untuk dapat
mengatasi tekanan statis yang diberikan cairan. Dengan demikian, tinggi permukaan cairan
dapat diukur melalui besaran tekanan udara yang dibutuhkan.

7. Meteran tangki penyimpanan (storage tank gages)

Gambar 2.10. Meteran tangki penyimpanan.

Gambar 2.10. menunjukkan skematik dari meteran tangki penyimpanan. Alat ini terdiri dari
pelampung dan pita baja. Bila tinggi permukaan cairan naik maka pelampungpun turut naik.
Angka yang ditunjuk oleh ujung pita baja menunjukkan tinggi permukaan cairan yang
diukur. Angka ini biasanya dalam satuan panjang, akan tetapi dapat diperhitungkan menjadi
satuan isi. Meteran tangki penyimpanan seperti ini sering disebut seperti ini sering disebut
dengan nama pelampung dan pita (float and tape) dan dipergunakan dalam pengukuran
cairan pada tangki penimbunan yang tidak bertekanan.

8. Kotak diafragma
Gambar 2.11. Kotak diafragma

Gambar 2.11. menunjukkan skematik dari alat ukur tinggi permukaan cairan yang
disebut kotak diafragma. Alat ini terdiri dari meteran penunjuk, pipa dan diafragma dan
sistem ini diisi udara bertekanan setara dengan tekanan atmosfir. Meteran penunjuk,
biasanya adalah jenis Presure gage dengan tabung bourdon yang dikalibrasi kedalam
bentuk skala proses. Bila tinggi permukaan cairan naik maka tekanan dalam sistem
pengukuran akan naik. Ujung pipa pada kotak dibuat bengkok 90º supaya saluran
pengukuran jangan tersumbat oleh diafragma.

Anda mungkin juga menyukai