Anda di halaman 1dari 21

Determinan Minat Mahasiswa terhadap Peminjaman Online

1.1. Latar Belakang

Hadirnya globalisasi di era millennium ini telah membawa dampak yang besar di seluruh
sektor kehidupan manusia termasuk salah satunya adalah teknologi dan internet. Teknologi dan
internet memiliki peran yang begitu besar dalam menunjang segala aktivitas kehidupan manusia.
Pemanfaatan teknologi digital di Indonesia yang sangat besar tentu saja memberikan dampak
bagi beberapa sektor, salah satunya adalah sektor bisnis atau industri bisnis yang kemudian
melahirkan perdagangan online atau e-commerce. Namun, dampak dari semakin pesatnya
perkembangan teknologi dan internet tidak hanya merambah industri perdagangan, tetapi juga
pada industri keuangan Indonesia. Hal tersebut ditandai dengan hadirnya financial technology
(fintech).

Fintech adalah singkatan dari financial technology atau teknologi finansial, sebuah
bentuk layanan berbasis teknologi yang sedang berkembang di dunia. Fintech memiliki berbagai
bentuk layanan seperti transaksi keuangan berbasis online. Kemampuan yang dimiliki oleh
fintech ini meliputi pembayaran, investasi, peminjaman uang, transfer, rencana keuangan dan
pembanding produk keuangan. Teknologi finanansial ini dapat menjadi alternatif bagi pengguna
untuk mendapatkan pelayanan keuangan yang mudah dan cepat. Saat ini terdapat 99 perusahaan
fintech lending berizin dan terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Salah satu fungsi dari
fintech yang menjadi kegunaan oleh mahasiswa adalah melakukan pinjaman berbasis online.
Misalnya pada penggunaan pinjaman online pada aplikasi fintech, mahasiswa dapat mengakses
sarana pinjam yang telah disediakan. Fintech mempermudah proses pembiayaan yang
sebelumnya terkendala birokraswi pada lembaga keuangan seperti bank. Pinjaman oleh fintech
dapat berasal dari investasi dan bekerja sama dengan startup. Peminjam oleh mahasiswa
digunakan untuk pembayaran Surat Perintah Pembayaran (SPP) dan membeli barang.

Teknologi finansial ini dapat berperan sebagai alat untuk mempermudah proses transaksi
antara penjual dan pembeli melalui dengan virtual account. Fintech juga dapat disebut sebagai
sebuah proses pembayaran yang sah tanpa perlu menggunakan instrumen kertas (Junadi &
Sfenrianto, 2015). Fintech menjadi pelengkap dalam pemberial layanan keuangan tgerhadap

1
khalayak umum terutama mahasiswa, menjadikan sistem keunagan tidak kaku dan semakin
berkembang seiring perubahan waktu yang menuntuk untuk tetap mengetahui penggunaan
teknologi. Minat penggunaan Fintech dalam lingkup mahasiswa akan dibahas pada penelitian
ini. Berfokus pada mahasiswa yang pernah menggunakan pinjaman online.

Berbagai layanan yang diberikan oleh Fintech memberikan kemudahan bagi mahasiwa
untuk menggunakan teknologi finansial ini unutk melakukan pembelian, pembayaran, sekaligus
peminjaman dengan syarat yang sudah tertera di website fintech tersebut. Dengan kemudahan
yang disediakan pengguna tidak harus mengurus kelengkapan birokrasi yang memiliki proses
yang panjang.

Pada lingkup Fintech, yaitu pinjaman online dapat berupa kartu kredit online yang
berkasnya dapat diurus melalui online dengan memilih bank yang akan dipakai untuk
penggunaan kartu kredit. Dokumen yang dibutuhkan dapat dikirim melalui pos dan tinggal
menunggu konfirmasi melalui online dari bank tempat pengajuan kartu kredit.

1.2. Rumusan Masalah


Penggunaan Fintech khususnya pada masyarakat umum masih kurang diperhatikan dan
digunakan di Indonesia, maka penelitian ini akan melakuakan analisis terhadap mahasiswa di
Kota Yogyakarta dan sekitarnya dengan melihat “minat mahasiswa” penggunaan pinjaman
online. Mengingat bahwa mahasiswa adalah jembatan bagi masyarakat untuk pendidikan.
Rumusan masalah penelitian ini adalah:
1. Apa minat mahasiswa terhadap penggunaan aplikasi pinjaman online?
2. Apakah faktor yang mendukung mahasiswa melakukan pinjaman online?

1.3. Batasan Masalah


Pembatasan masalah digunakan untuk membatasi pelebaran pokok permasalahan, agar
berfokus pada permasalahan yang ada sehingga penelitian ini lebih mengerucut dan
memudahkan pembahasan dalam mencapai tujuan penelitian.
Beberapa batasan dalam penelitian ini adalah :
1. Luas lingkup meliputi informasi tentang penggunaan pinjaman online pada
mahasiswa.

2
2. Informasi yang disediakan : seberapa besar tingkat minat mahasiswa terhadap
pinjaman online, faktor yang mendorong mahasiswa untuk melakukan
pinjaman online.

1.4. Tujuan Penelitian


Hasil penelitian ini berupa :
1. Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi minat mahasiswa dalam
melakukan pinjaman online.
2. Untuk memperoleh gambaran tentang penggunaan fintech pada mahasiswa.
3. Untuk mengetahui tingkat minat penggunaan fintech pada mahasiswa
4. Memberikan rekomendasi dan saran bagi mahasiswa dalam menggunakan
aplikasi fintech.
1.5. Kegunaan Penelitian
1. Bagi peneliti, penelitian ini bermanfaat untuk menambah pengetahuan tentang
penggunaan teknologi layanan keuangan atau fintech yang dengan
keberadaannya dapat mendukung kemudahan transaksi keuangan pada
mahasiswa.
2. Bagi mahasiswa, penelitian ini bermanfaat untuk memberikan wawasan kepada
pengguna fintech, khususnya mahasiswa.
3. Bagi pihak lain, penelitian ini bermanfaat untukmenambah pemahaman akan
kemudahan fintech pasa masa sekarang.

2.1 Landasan Teori


2.1.1 Teori Technology Acceptance Model
TAM (Technology Acceptance Model) adalah salah satu model perilaku pemanfaatan
teknologi informasi dalam literatur sistem informasi manajemen. TAM (Technology Acceptance
Model) ini dikemukakan oleh Davis (1989) yang mengembangkan kerangka pemikiran tentang
minat pemanfaatan teknologi informasi.

3
TAM menjelaskan hubungan sebab akibat antara keyakinan (akan manfaat suatu sistem
informasi dan kemudahan penggunaannya) dan perilaku, tujuan atau keperluan, dan penggunaan
aktual dari pengguna/user suatu teknologi atau sistem informasi.
Technology Acceptance Model (TAM), faktor persepsi pengguna terhadap manfaat
yang diperoleh (Perceived Usefulness) dan persepsi pengguna terhadap kemudahan dalam
penggunaan (Perceived Ease of Use) diyakini menjadi dasar dalam menentukan penerimaan dan
penggunaan bermacam-macam teknologi informasi. Oleh karena itu, dengan menggunakan
Technology Acceptance Model (TAM) sebagai kerangka teori yang telah dimodifikasi sesuai
dengan TAM yang digunakan oleh Tero Pikkarainen et. al. (2004).
Berdasarkan penelitian dari Rahmat Safeena(2010), menggunakan empat faktor yang
mempengaruhi adopsi credit card online yaitu perceived usefulness, perceived ease of use,
consumer awareness about credit card online dan Alasan menggunakan faktor perceived
usefulness dan perceived ease of use karena berdasarkan teori Davis dua faktor tersebut
merupakan faktor yang paling signifikan yang mempengaruhi keinginan untuk mengadopsi
Fintech.

2.2 Penelitian Terdahulu


Faramita Dwitama (2014) melakukan penelitian menganai faktor-faktor yang
mempengaruhi minat nasabah menggunakan internet banking. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi adopsi internet banking oleh penggunanya secara
khusus untuk nasabah bank Mandiri, selain itu penelitian ini ingin mengetahui faktor-faktor yang
mempengaruhi minat menggunakan internet banking oleh penggunanya dengan menggunakan
Technology Acceptance Model(TAM) untuk memberikan informasi tentang faktor-faktor yang
mempengaruhiminat menggunakan internet banking oleh penggunanya. Subyek penelitian ini
adalah nasabah dari bank Mandiri dengan jumlah sampel penelitian sebanyak 100 orang.
Pemilihan responden menggunakan random sampling.Variabel independennya yaitu Perceived
Ease of Use, Perceived Usefulness, Awareness, Perceived Risks. Sedangkan variabel
dependennya adalah Adopt Internet banking. Dapat kita ketahui bahwa Perecived Ease of Use,
Perceived Usefulness dan Perceived Risk berpengaruh positif dan signifikan mempengaruhi
Adopsi Internet Banking pada bank Mandiri. Sedangkan Awareness tidak mempengaruhi untuk
Adopsi Internet Banking

4
Pada tahun yang sama Jan-Emmanuel De Nevea, James H. (2014) membuat
penelitian yang didasarkan pada data genetik dan survei dikumpulkan sebagai bagian dari The
National Longitudinal Study of Adolescent Healt. Variabel independen yang digunakan adalah:
Income,College, Married, Divorced, Religious, Educational debt, Parental income. Sedangakan
variabel dependennya yaitu hutang kartu kredit.Pada penelitian ini, semua variabel memperoleh
hasil yang signifikan dan berpengaruh positif.
Setahun kemudian Fatmasari, Wulandari (2015) melakukan penelitian untuk
mengintegrasikan Technology Acceptance Model (TAM) dan Theory of Planned Behavior (TPB)
dalam meneliti faktor-faktor yang mempengaruhi minat dalam penggunaan Alat Pembayaran
dengan Menggunakan Kartu(APMK). Variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini
adalah persepsi kemudahan, persepsi manfaat, sikap, persepsi kontrol perilaku dan norma
subjektif secara bersama-sama. Variabel dependen minat dalam penggunaan APMK. Metode
penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan menggunakan
data cross section yaitu data yang dikumpulkan dalam suatu periode tertentu, biasanya
menggambarkan keadaan dalam periode tersebut. Jenis Data dalam penelitian ini menggunakan
data primer dan sekunder..Hasil analisis penelitian menyebutkan bahwa seluruh variabel
independen yaitupersepsi kemudahan, persepsi manfaat, sikap, persepsi kontrol perilaku dan
norma subjektif penggunaan APMK dan seluruh variabel independen berpengaruh positif dan
signifikan.

Di tahun yang sama Muhammad Shohib (2015) membuat penelitian dengantujuan ini
untuk mengetahui hubungan antara sikap terhadap uang dengan perilaku berutang dengan
hipotesa ada hubungan antara sikap terhadap uang dengan perilaku berutang. Variabel
independen dalam penelitian ini adalah sikap terhadap uang yaitu kekuasan dan penghargaan
(power-prestige), pengelolaan uang dan keamanan (retention time), ketidakpercayaan (distrust),
kualitas (quality) dan kecemasan (anxiety). Sedangkan variabel dependen adalah perilaku
berutang. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu kuantitatif korelasional
dengan sampel penelitian sebanyak 227 orang. Metode pengambilan data menggunakan skala
sikap terhadap uang (money attitude scale) dan skala perilaku berutang yang dianalisis melalui
korelasi product moment.Pada hasil penelitian dimensi power-prestige tidak berhubungan secara
signifikan sedangkan dimensi distrust memiliki hubungan yang signifikan dan berpengaruh
positif dengan perilaku berutang

5
Kemudian Melia Gripin Setiawati (2015) membuat penelitian dengan tujuan untuk
mengetahui pengaruh kualitas layanan aplikasi online dalam meningkatkan konsumen kartu
kredit dan profitabilitas di ANZ Bank sertamengetahui layanan yang sesuai dengan kriteria
konsumen. Identifikasi variabel dalam penelitian ini adalah variabel bebas (independen) (X)
adalah kualitas pelayanan yang terdiri dari dimensi dimensi tangibles (bukti fisik), reliability
(keandalan), responsiveness (daya tanggap), assurance (jaminan) dan empathy (empati). )
Tangibles (X1) Reliability (X2) Responsiveness (X3). Assurance (X4). Empathy (X5). Variabel
terikat (dependen) (Y) yang terdapat pada penelitian ini ialah kepuasan pelanggan Jenis
penelitian yang digunakan dalam penulisan ini adalah penelitian desktiptif analis yaitu salah satu
metode yang menggambarkan variabel demi variabel Hasil peneltioan semua variabel
independen berhubungan positif dan signifikan kecuali tangibles yaitu tidak berpengaruh
terhadap kepuasan penguna aplikasi online.
Pada tahun Sandie ,Rob (2015) melakukan penelitian dengan tujuan yaitulaporan
kartu kredit dari tabel biaya dan durasi informasi untuk berbagai jumlah pembayaran dapat
berguna mendukung keputusan pembayaran. Variabel independen yang digunakan adalah
kontrol, pembayaran minimum. Variabel dependennya adalah persentase pembayaran. Metode
penelitian ini menggunakan Web kuesioner dimulai dengan penjelasan penelitian, tujuannya,
potensi manfaat dan pengingat sifat sukarela dari partisipasi dan hak untuk menarik setiap saat.
Tiga kartu kreditpada laporan bulanan secara nyata disajikan dalam urutan yang sama untuk
semua peserta, yang diminta untuk menyatakan pembayaran bulanan mereka yang dibuat dalam
setiap periode. Hasil penelitian ini memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap variabel
independen yaitu control, minimum pembayar. Dan High anchor condition memiliki hubungan
yang tidak signifikan
Pada tahun selanjutnya Indra Maratama, Rismayani, Sutarman (2016) membuat
penelitian yang bertujuan untuk strategi dalam memasarkan kartu kredit mereka tetapi belum
mendapatkan hasil yang maksimaltidak yakin apa penyebabnya. Demi mendapatkan peningkatan
yang paling dibutuhkandalam strategi pemasaran kartu kredit adalah memahami apa persepsi,
sikap dan motivasi pelanggan potensial. Variabel independen pada penelitian ini adalah Persepsi
(X1), Sikap (X2) dan Motivasi (X3). Variabel dependennya adalah Minat dalam menggunakan
kartu kredit affinity Bank XXXX-USU. Terkait mengenai penarikan sampel, peneliti
menggunakan metode purposive sampling. Metode purposivesampling merupakan teknik

6
pengambilan sampel sumber data dengan pertimbangantertentu. Sampel yang diambil adalah
pelanggan yang memiliki kartu kredit affinity Bank XXXX-USU sampai dengan September
2014 sebanyak 71 nasabah. Hasil penulisan ini menunjukkan bahwa Minat menggunakan kartu
kredit affinity XXXX-USU melalui Persepsi, Sikap dan Motivasi, hasil bahwa variabel Persepsi,
Sikap dan Motivasi memiliki hasil pengujian pada hipotesis menunjukkan bahwa Persepsi, Sikap
dan Motivasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap Minat.
Pada tahun selanjutnya Bunga, Budi, dan Istiqlaliyah (2017) membuat penelitian
untuk mengidentifikasi minat masyarakat terhadap kartu kredit, menganalisis faktor-faktor yang
mempengaruhi masyarakat agar bersedia memiliki kartu kredit, dan memberikan alternatif
rekomendasi strategi yang dapat digunakan untuk memengaruhi masyarakat dalam memiliki
kartu kredit. Variabel independen yang digunaskan dalam penelitian ini yaitu sikap, norma dan
kontrol perilaku.Variabel dependennya yaitu pengaruh terhadap minat kepemilikan kartu
kredit.Metode penelitian yang digunakan adalah pengambilan sampel Analisis data dilakukan
dengan menggunakan metode Structural Equation Model (SEM). Untuk menganalisis faktor-
faktor yang memengaruhi minat (intention) kepemilikan kartu kredit pada responden, dilakukan
pengujian terhadap hipotesis. Pengujian hipotesis untuk menguji pengaruh langsung ATB, SN
dan PBC terhadap minat (intention) kepemilikan kartu kredit memiliki pengaruh positif dan
signifikan.
Setahun kemudian, Muhammad Fauzan (2017) membuat peneletian dengan tujuan
untuk mengetahui pengaruh antara gaya hidup achievers dengan keputusan menggunakan kartu
kredit pada nasabah pengguna kartu kredit Bank Mandiri. Metode penelitian yang
digunakan,yaitu sampelyang berjumlah 100 orang. Metode pengambilan dilakukan secara
purposive sampling. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah Regresi
Linear Berganda. Penelitian ini menggunakan variabel gaya hidup (X) yang menjadi variabel
independen diduga mempunyai pengaruh dan hubungan yang positif dengan variabel terikat
keputusan konsumen (Y). Variabel independennya yaitu activities (X1) (kegiatan), interest(X2)
(ketertarikan), opinion(X3 )(opini). Variabel dependennya adalah keputusan menggunakan kartu
kredit. Hasil penelitian menujukkan bahwa variabel gaya hidup achievers mempunyai pengaruh
yang signifikan terhadap keputusan menggunakan kartu kredit. Variabel activities (X1) dan
opinion (X3) mempunyai pengaruh dan hubungan yang kuat dan positif terhadap variabel terikat

7
keputusan konsumen.Sedangkan variabel interest (X2) mempunyai pengaruh dan hubungan yang
lemah dengan keputusan konsumen.
Pada tahun selanjutnya Ismail (2018) membuat penelitiaan dengan tujuan untuk
mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi minat Masyarakat Kota Banda Aceh terhadap
kartu kredit Bank. Penelitian ini dilakukan di Kota Banda Aceh yang meliputi para nasabah
kartu kredit Bank yang terdapat di Kota Banda Aceh. Padapenelitian ini, variabel yang
digunakan terdiri dari variabel X sebagai variabel independen dan variabel Y sebagai variabel
dependen. Variabel independen adalah kebudayaan, sosial, pribadi, psikologis, achievemen,
power, affiliation. Variabel dependen adalah minat menggunakan kartu kredit. Metode penelitian
yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Hasil penelitian yang diperoleh
dari lapangan diolah dengan menggunakan perhitungan statistik dengan bantuan komputer
melalui program SPSS (Statistical Product and Service Solution). Pengumpulan data dilakukan
dengan menggunakan kuesioner, maka kesanggupan responden dalam menjawab pertanyaan
merupakan hal yang penting dalam penelitian ini. Penulis juga yakin untuk mendapatkan hasil
peneliatian yang dapat di percaya sangat ditentukan oleh alat pengukuran yang digunakan untuk
mengukur variabel yang akan diteliti. Berdasarkan hasil pengolahan data untuk variabel
independen dari ketujuh variabel tersebut bahwa nasabah kartu kredit setuju semua dimensi
diatas menjadi faktor penentu bagi konsumen untuk berminat menggunakan kartu kredit
Bank.Atau memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap kartu kredit.

No. Nama Penulis Variabel Penelitian Temuan Kajian


1. Faramita Dwitama  Variabel independen yaitu penelitian ini pada bank
(2014) Perceived Ease of Use, Mandiri Persepsi kemudahan
Perceived Usefulness, penggunaan internet
Awareness, Perceived Risks. banking, Persepsi
kemanfaatan penggunaan
 Variabel dependen adalah internet
Adopt Internet banking banking dan Persepsi resiko
internet banking
mempengaruhi niat untuk
mengadopsi internet

8
banking, ini disebabkan
kemudahan dalam
penggunaan internet banking
Mandiri.

2. Jan-Emmanuel  Variabel independen: Hasil ini menunjukkan


De Neve dan Income,College, Married, bahwa model perilaku
James H. Fowler Divorced, Religious, manfaat dari
(2014) Educational debt, Parental mengintegrasikan variasi
income. genetik dan bahwa ekonom
harus mempertimbangkan
 Variabel dependen: hutang konsekuensi kesejahteraan
kartu kredit diskriminasi mungkin
dengan pemberi pinjaman
atas dasar genotipe.

3. Dewi Fatmasari  Variabel independen yaitu Hasil analisis penelitian


dan Sri Wulandari persepsi kemudahan, persepsi menyebutkan bahwa seluruh
(2015) manfaat, sikap, persepsi variabel independen
kontrol perilaku dan norma yaitupersepsi kemudahan,
subjektif secara bersama- persepsi manfaat, sikap,
sama. persepsi kontrol perilaku dan
norma subjektif mempunyai
 Variabel dependen minat pengaruh positif dan
dalam penggunaan Alat signifikan terhadap minat
Pembayaran dengan dalam penggunaan APMK.
Menggunakan Kartu
(APMK).
4. Muhammad Shohib  Variabel independen dalam Hasil penelitian menunjukkan
(2015) penelitian ini adalah sikap bahwa ada hubungan positif
terhadap uang yaitu kekuasan dan signifikan antara sikap
dan penghargaan (power- terhadap uang dengan perilaku

9
prestige), pengelolaan uang berutang.Ini berarti semakin
dan keamanan (retention positif sikap seseorang
time), ketidakpercayaan terhadap uang semakin tinggi
(distrust), kualitas (quality) kecenderungan memilih
dan kecemasan (anxiety). perilaku berutang, begitu
pula sebaliknya.
 Variabel dependen adalah
perilaku berutang.
5. Melia Gripin  Variabel bebas (independen) Aplikasi Online seperti
Setiawati (2015) (X) adalah kualitas pelayanan tampilan, pelayanan
yang terdiri dari dimensi marketing, tarif, teknologi

dimensi tangibles (bukti fisik), yang digunakan pada aplikasi


reliability (keandalan), online sangat mempengaruhi

responsiveness (daya kepuasan customer yang


berdampak pada peningkatan
tanggap), assurance (jaminan)
customer kartu kredit ANZ.
dan empathy (empati).

 Variabel terikat (dependen)


(Y) adalah kepuasan
pelanggan.
6 Sandie McHugh,  variabel independen adalah Hal ini menunjukkan bahwa
dan. Rob Ranyard kontrol, pembayaran selain laporan kartu kredit dari

(2015) minimum. High Enchor tabel biaya dan durasi informasi


untuk berbagai jumlah
condition
pembayaran dapat berguna
mendukung keputusan
 Variabel dependen adalah
pembayaran.kepedulian
persentase pembayaran pembayaran masa depan
memiliki efek terbalik langsung
pada keputusan pembayaran
yang sebagian dimediasi efek
pendapatan.
7 Indra maratama,  Variabel independen pada Dari hasil analisis data

10
Rismayani, penelitian ini adalah Persepsi diperoleh bahwa Persepsi,
Sutarman (2016) (X1), Sikap (X2) dan Motivasi Sikap dan Motivasi
(X3). Konsumen berpengaruh
 Variabel dependen adalah signifikan terhadap Minat
Minat dalam menggunakan Penggunaan Produk Kartu
kartu kredit affinity Bank Kredit Affinity Bank XXXX-
XXXX-USU. USU.
8 Bunga Ayu Lestari,  Variabel independen sikap, Hasil penelitian ini dapat
Budi Suharjo norma dan kontrol perilaku. disimpulkan bahwa, minat
(2017) responden terhadap
 Variabel dependen yaitu kepemilikan kartu kredit
pengaruh terhadap minat masih sangat rendah. Hal ini
kepemilikan kartu kredit terlihat dari hasil penelitian
bahwa hanya sebesar 17%
responden yang menyatakan
berminat terhadap kartu
kredit. Adapun faktor utama
yang Memengaruhi minat
responden terhadap
kepemilikan kartu kredit
adalah persepsi kontrol
perilaku. Faktor kedua
adalah faktor norma
subjektif. Lalu faktor ketiga
adalah sikap terhadap
perilaku.
9 Muhammad Fauzan  Variabel independen yaitu Hasil penelitian menujukkan
(2017) activities(X1)(kegiatan), bahwa variabel gaya hidup
interest(X2)(ketertarikan), achievers mempunyai
opinion(X3)(opini). pengaruh yang signifikan
 Variabel dependen adalah terhadap keputusan
keputusan menggunakan kartu menggunakan kartu

11
kredit. kredit.Secara umum variabel
gaya hidup (activities,
interest, and opinion)
berpengaruh positif terhadap
keputusan konsumen dalam
menggunakan kartu kredit
Bank Mandiri cabang
Pematangsiantar.
10 Ismail (2018)  Variabel independen: Hasil analisis penelitian
kebudayaan, sosial, pribadi, menyebutkan bahwa seluruh
psikologis, achievemen, power, variabel independen yaitu
affiliation. kebudayaan, dimensi sosial,
dimensi pribadi, dimensi
 Variabel dependen: minat
psikologis, dimensi
menggunakan kartu kredit.
chievement, dimensi power
Metode penelitian yang
dan dimensi affiliation
digunakan pada penelitian ini
memiliki pengaruh positif
adalah penelitian kuantitatif.
dan signifikan terhadap
Kartu kredit

P1 (Minat) P2 (Minat) P3(Minat) P4 P5 P6 P7(M) P8(Minat)


 kebudayaan  Minat tidak  Sikap  Sikap  activitie  tangibles (bukti Persep  Perceived
dipengaruh berpenga si
, terhadap s(X1) fisik), negatif Ease of
oleh ruh (X1),
 sosial, persepsi perilaku, positif (kegiata  reliability Sikap Use+
kemudahan terhadap (X2)
 pribadi,  Norma n), (keandalan), dan (Persepsi
perilaku
 psikologis,  Minat subjektif berutang  interest(  responsiveness Motiv kegunaan)
positif asi
 achievemen , X2) (daya tanggap), (X3).  Perceived
dipengaruhi
, terhadap  Persepsi (ketertari  assurance Usefulness
persepsi Semua
 power, kontrol kan), (jaminan) dan signifi (Persepsi
manfaat
perilaku  opinion(  empathy kan kemudaha
 affiliation
 Minat
X3) n) +

12
berpengaruh Semua (opini). (empati).  Awareness
positif signifikan
(Pemaham
semua terhadap Reliability,
signifikan sikap Semua assurance, an) negatif
signifikan empathy
 Perceived
 Minat tidak berpengaruh
berpengaruh signifikan, Risks
terhadap kecuali
(persepsi
persepsi variabel
control tangibles resiko) +
perilaku

 Minat
berpengaruh
positif
terhadap
norma
subjektif

P9 P10
 Income (Pendapatan)  Control +
 College (Perguruan tinggi)  Minimum+
 Married (Menikah)  Min.plus+
 Divorced (Bercerai)  Higher anchor condition (-)
 Religious (Keagamaan)
 Educational debt (Hutang pendidikan) Berpengaruh positif kecuali variabel
 Parental income (Penghasilan orang tua) higher anchor condition

Semua berpengaruh secara signifikan

Dari tabel perbandingan diatas menghasilkan beberapa identifikasi variabel.

13
Dari Review Kajian terdahulu, terdapat 4 faktor yang sudah dikaji dalam penelitian terdahulu
sebagai faktor yang diduga mempengaruhi minat yaitu persepsi kemudahan, sikap, kontrol
perilaku, norma subjektif

Dari 10 penelitian terdahulu, 4 penelitian telah menguji pengaruh sikap. 4 penelitian telah
menyatakan bahwa sikap mempengaruhi minat untuk menggunakan kartu kredit. Karena semua
penelitian suah menunjukkan sikap berpengaruh, maka dalam penelitian ini sikap tidak dikaji
ulang

Dari 10 penelitian terdahulu, 2 penelitian telah menguji pengaruh persepsi kemudahan. 1


penelitian telah menyatakan bahwa persepsi kemudahan mempengaruhi minat untuk
menggunakan kartu kredit. 1 penelitian tidak berpengaruh. Karena penelitian ini masih bertolak
belakang, maka dalam penelitian ini persepsi kemudahan perlu dikaji ulang

Dari 10 penelitian terdahulu, 3 penelitian telah menguji persepsi control perilaku. 2 penelitian
telah menyatakan bahwa persepsi kontrol perilaku mempengaruhi minat untuk menggunakan
kartu kredit. 1 penelitian tidak berpengaruh Karena sebagian besar penelitian sudah
menunjukkan persepsi kontrol perilaku berpengaruh, maka dalam penelitian ini sikap tidak dikaji
ulang

Dari 10 penelitian terdahulu, 2 penelitian telah menguji pengaruh norma subjektif. 2 penelitian
telah menyatakan bahwa pengaruh norma subjektif mempengaruhi minat untuk menggunakan
kartu kredit. Karena semua penelitian sudah menunjukkan pengaruh norma subjektif
berpengaruh, maka dalam penelitian ini sikap tidak dikaji ulang

Dari 10 penelitian hanya terdapat 4 penelitian yang memiliki beberapa variabel yang sama. 6
penelitian lainnya memiliki variabel yang berbeda

2.3 Hipotesis Penelitian


2.3.1 Technology Acceptance Model mempertimbangkan persepsi kemudahan
dalam menggunakan sistem pinjaman online (Kartu kredut online).

14
Technology Acceptance Model sesuai dengan hipotesis ini karena penggunaan
pinjaman online (kartu kredit online) sangat mempengaruhi kemudahan, ketika
system pinjaman online yaitu kartu kredit online mudah digunakan akan menarik
minat pengguna lebih banyak. Persepsi kemudahan dapat didefinisikan sebagai
sejauh mana pengguna yakin bahwa penggunaan system adalah mudah.

H1: Persepsi kemudahan berpengaruh positif terhadap penggunaan pinjaman online


(kartu kredit online) bagi mahasiswa
2.3.2 Pemahaman tentang pinjaman online mempengaruhi penggunaan kartu kredit
online
Penggunaan layanan kartu kredit online memiliki pengalaman baru bagi
penggunanya tetapi pengguna akan mengenal dan memahami lebih dalam mengenai
pinjaman online. Terkadang pengguna memiliki pemahaman yang berbeda dan
merupakan faktor utama menyebabkan orang untuk jarang menggunakan kartu
kredit online.
Sesuai Technology Acceptance Model (TAM), faktor pemahaman terhadap
pinjaman online diyakini menjadi dasar dalam menentukan penerimaan bermacam-
macam teknologi informasi. Oleh karena itu, dengan menggunakan Technology
Acceptance Model (TAM) sebagai kerangka teori yang telah dimodifikasi sesuai
dengan TAM yang digunakan oleh Tero Pikkarainen et. al. (2004).

H2: Pemahaman berpengaruh positif terhadap penggunaan pinjaman online (kartu


kredit online) bagi mahasiswa
2.3.3 Penggunaan tentang pinjaman online mempengaruhi penggunaan kartu kredit
online
Berdasarkan Technology Acceptance Model (TAM), persepsi penggunaan
terhadap pinjaman online dapat menjadi menjadi awal dalam menentukan
penggunaan Fintech. Oleh karena itu, penggunaan pinjaman online ketika seorang
pengguna mencoba untuk menggunakan kartu kredit online hal itu dapat mendorong
untuk menerima teknologi informasi di bidang Fintech.

15
H3: Persepsi kegunaan berpengaruh positif terhadap penggunaan pinjaman online
(kartu kredit online) bagi mahasiswa
2.3.4 Manfaat tentang pinjaman online mempengaruhi penggunaan kartu kredit
online
Teori TAM (Technology Acceptance Model) menjelaskan penerimaan teknologi
yang akan digunakan oleh pengguna teknologi. Persepsi Manfaat ( Perceived
usefulness ) didefinisikan sebagai sejauh mana seseorang percaya bahwa
menggunakan sistem tertentu akan meningkatkan kinerja pekerjaannya. Dalam artian
ketika seseorang menggunakan Fintech untuk mengerjakan sesuatu dapat
memberikan dampak pada penggunanya.

H4: Persepsi Manfaat berpengaruh positif terhadap penggunaan pinjaman online


(kartu kredit online) bagi mahasiswa

2.4 Kerangka Pemikiran

3.1 Populasi dan sampel penelitian

Populasi adalah kumpulan individu atau obyek penelitian yang memiliki kualitas-kualitas serta
ciriciri yang ditetapkan. Berdasarkan kualitas dan ciri tersebut, populasi dapat dipahami sebagai
sekelompok individu atau obyek pegamatan yang minimal memiliki satu persamaan karakteristik
(Cooper, 1991).

16
Sampel adalah bagian dari populasi yang akan merefresentasikan keadaan populasi, maka
peneliti memilih mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Islam indonesia dan mayoritas
pengguna kartu kredit online pada mahasiswa di universitas lain. (Sugiyono, 2014: 148;
Morissan dkk, 2012: 109; Syofian, 2013: 30).

3.2 Variabel Penelitian


3.2.1 Persepsi Kemudahan (Perceived Usefulness)
Kemudahan penggunaan mengacu pada sejauh mana konsumen percaya bahwa
tidak diperlukan usaha yang lebih untuk menggunakan suatu sistem. Sistem yang lebih
sering digunakan menunjukkann bahwa sistem yang dikenal tersebut sudah dikenal oleh
semua orang, lebih mudah dioperasikann dan lebih mudah digunakan oleh penggunanya.

3.2.2 Pemahaman (Awareness)


Penggunaan layanan kartu kredit online memberikan pengalaman tersendiri bagi
penggunanya karena akan mengenal dan memahami lebih dalam terkait dengan pinjaman
online. Terkadang pengguna memiliki pemahaman yang berbeda terhadap penggunaan
kartu kredit online menyebabkan menjadi faktor utama dalam penggunaan kartu kredit
dikarenakan pemahaman atas penggunaan yang rumit atau mudah.

3.2.3 Persepsi Kegunaan (Perseived Ease of Use)


Persepsi pengguna Fintech akan mempengaruhi sikapnya dalam penerimaan
penggunaan berbasis online, yaitu salah satu faktor yang dapat mempengaruhi adalah
persepsi pengguna kemudahan penggunaan Fintech pada kartu kredit online sebagai suatu
tanggapan positif terhadap penerimaan Fintech sehingga alasan seseorang dalam melihat
manfaat dan kemudahan penggunaan kartu kredit online menjadikan tindakan pengguna
tersebut dapat menerima penggunaan kartu kredit online

3.2.4 Persepsi Manfaat


Kemanfaatan adalah sejauh mana seseorang percaya bahwa menggunakan suatu
teknologi akan meningkatkan kinerjanya. Kemanfaatan merupakan penentu yang kuat
terhadap penermaan penggunaan suatu sistem informasi dan perilaku para pengguna

17
(Anendro, 2016: 64-65). Dengan berkembangan teknologi informasi yang semakin pesat,
maka tuntutan informasi yang lebih cepat, pelayanan yang mudah juga mempengaruhi
aspek penting dalam sebuah organisasi untuk memberikan pelayanan yang lebih baik.
Dengan bantuan teknologi informasi, maka beberapa pekerjaan manual dapat dipercepat
dan diefisienkan.

3.3 Metode Pengumpulan Data


Penelitian ini menggunakan Metode Convenience Sampling yaitu untuk
mendapatkan unit sampel menurut keinginan peneliti. Peneliti memiliki kebebasan untuk
mendapatkan unit sampel menurut keinginan peneliti sehingga dapat dilakukan secara acak
kepada mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia dan pada kampus yang
mayoritas menggunakan kartu kredit online.
Pengumpulan data menggunakan Data Sekunder dengan cara data yang
diperoleh dari buku-buku atau sumber-sumber data ilmiah lainnya yang berkaitan dengan
pembahasan masalah pada penelitian ini. Sedangkan untuk data primer yaitu data yang
diperoleh secara langsung dengan menyebarkan kuesioner. Kuesioner diberikan kepada
responden berupa daftar pertanyaan yang telah tertulis dan tersusun rapi untuk diisi.

3.4 Metode Analisis


3.4.1 Uji Validitas dan Reliabilitas
Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner, maka
kesanggupan responden dalam menjawab pertanyaan merupakan hal yang penting dalam
penelitian ini. Penulis juga yakin untuk mendapatkan hasil peneliatian yang dapat di
percaya sangat ditentukan oleh alat pengukuran yang digunakan untuk mengukur variabel
yang akan diteliti. Untuk itu mengukur kuesioner digunakan analisis validitas dan
reliabilitas. Alat yang valid adalah alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data
(mengukur) itu valid. Valid diartikan instrumen yang reliabel yaitu instrumen yang jika
digunakan beberapa kali untuk mengukur objek yang sama akan menghasilkan data yang
sama.
3.4.2 Uji Asumsi Klasik

18
Dengan menggunakan model regresi linear berganda pada pembahasan analisis
data, maka dilakukan pengujian asumsi klasik terlebih dahulu.

3.4.2.1 Uji Normalitas


Sebelum dilakukan pengujian terhadap hipotesis, dilakukan terlebih dahulu uji
normalitas data. Dimana pengujian normalitas ini bertujuan untuk melihat normal tidaknya
data yang dianalisis. Suatu data yang dikatakan baik adalah data yang terdistribusi secara
normal. Uji normalitas dapat dilakukan dengan cara uji Kolmogorov-Smirnov. Uji
normalitas dapat dikatakan terdistribusi normal apabila nilai probabilitas lebih besar dari
0,05, sedangkan jika nilai probabilitasnya lebih kecil dari 0,05 maka data tersebut tidak
terdistribusi dengan normal.
3.4.2.2 Uji Multikolinearitas
Pengujian ini dimaksudkan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan linear
yang sempurna diantara variabel-variabel independent. Apabila hubungan antara semua
atau beberapa variabel penjelas sangat erat berarti terjadi multikulinearitas, akibatnya
variabel penaksir cenderung menjadi terlalu besar sehingga terhitung menjadi terlalu kecil
dan tidak signifikan. Uji multikolinearitas dapat dilihat dari nilai Tolerance dan dari nilai
Variance Inflation Factor (VIF). Jika nilai Tolerance lebih besar daripada 0,10 dan nilai
TIF kurang dari 10, maka tidak terjadi multikolinearitas terhadap data yang di uji.
3.4.2.3 Uji Autokorelasi
Penjelasan buku Gunjarati (1999 : 201) yaitu serangkaian observasi yang
menurut waktu (seperti dalam deretan waktu) atau ruang untuk mengetahui apakah
autokorelasi terdapat dalam kejadian tertentu adalah dengan menggunakan test Durbin-
Watson.
3.4.3 Analisis Regresi Berganda
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah Regresi Linear
Berganda. Analisis regresi merupakan salah satu alat analisis yang menjelaskan tentang
akibat- akibat dan besarnya akibat yang ditimbulkan oleh satu atau lebih variabel bebas
terhadap satu variabel terikat (Sudarmanto, 2004). Persamaan regresi linier berganda dapat
dirumuskan sebagai berikut:

19
Y = α + β1X1 + β2X2 + β3X3 + β4X4
Keterangan:

Y : Variabel dependen, yaitu Minat Mahasiswa terhadap Penggunaan


Pinjaman Online (Kartu Kredit Online)
α : Konstanta
β1-β4 : Koefisien Regresi atau Koefisien Arah
X1 : Persepsi Kemudahan (Perceived Usefulness)
X2 : Pemahaman (Awareness)
X3 : Persepsi Kegunaan (Perseived Ease of Use)
X4 : Persepsi Manfaat
3.4.3.1 Uji T
Pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel
penjelas/independen secara individual dalam menerangkan variasi variabel dependen
(Ghazali, 2011: 98).Pada uji T ini, jika p value < α (0,05), maka H0 ditolak dan Ha
diterima dengan asumsi terdapat pengaruh yang signifikan secara bersama-sama antara
variabel bebas (X) terhadap variabel terikat (Y). Namun jika p value > α (0,05), maka H0
diterima dan Ha ditolak dengan asumsi tidak terdapat pengaruh yang signifikan secara
bersama-sama antara variabel bebas (X) terhadap variabel terikat (Y)

20
Daftar Pustaka

Dwitama, F. (2014). Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Minat Nasabah Menggunakan Internet Banking
Dengan Menggunakan Technology Acceptance Model (TAM) Pada Bank Mandiri. Jurnal Ilmiah
Informatika Komputer, 19(3).
https://pilihkartu.com/apply-kartu-kredit-online
https://www.moneysmart.id/pengajuan-kartu-kredit-online-tanpa-ke-bank-ini-langkah-langkahnya/

21

Anda mungkin juga menyukai