Anda di halaman 1dari 2

Berdasarkan prinsip dan proposal dari berbagai lembaga donor internasional (Bank

Dunia, IMF, UNDP, UNESCAP) dalam (Nag, 2018) dan praktik-praktik yang diadopsi oleh
pemerintah penerima bantuan demokrasi liberal untuk mencapai Good Governance,
keberadaan karakteristik berikut ini diakui sangat penting:
1. Participation
Participation adalah dimensi politik good governance Partisipasi aktif dari semua
pemangku kepentingan dalam proses pembangunan dalam masyarakat adalah kondisi yang
sangat diperlukan good governance. Semua laki-laki dan perempuan, termasuk yang cacat
fisik, harus memiliki suara dalam pengambilan keputusan, baik secara langsung atau melalui
lembaga perantara yang sah yang mewakili kepentingan mereka.
2. Rule of law
The rule of law sebagai unsur penting dari good governance didasarkan pada gagasan
bahwa keadilan tidak kalah pentingnya dengan barang publik daripada pendidikan dasar dan
perawatan kesehatan dasar. Negara hukum adalah landasan masyarakat yang demokratis dan
egaliter. Ini berarti bahwa setiap orang dalam masyarakat setara di hadapan hukum, dan
hukum diimplementasikan secara adil.
3. Equity and inclusiveness
Equity berarti bahwa setiap orang adalah sama dan memiliki kesempatan yang sama
dalam suatu komunitas terlepas dari kasta, jenis kelamin, warna kulit, ras, agama,
kepercayaan, dan status sosial mereka. Ini adalah dasar dari standar hak asasi manusia suatu
masyarakat dan esensi keadilan sebagai prinsip dasar pemerintahan dalam komunitas
manusia.
4. Transparency
Transparency dibangun di atas arus informasi yang bebas. Ini berarti bahwa proses,
lembaga, dan informasi dapat diakses secara langsung oleh semua orang dalam suatu
masyarakat. Ini mempromosikan keterbukaan tindakan pemerintah, proses pengambilan
keputusan dan proses konsultatif antara sektor publik dan semua pemangku kepentingan.
Proses-proses ini tunduk pada pengawasan oleh lembaga pemerintah lain, masyarakat sipil
dan lembaga eksternal.
5. Responsiveness
Responsivitas penyedia barang dan jasa, baik di sektor publik dan swasta, berarti bahwa
permintaan dan persyaratan masyarakat dibahas secara tepat waktu dan kerangka waktu.
Keterlambatan yang tidak perlu dan tidak disengaja dari pihak penyedia layanan dalam
melakukan tugas mereka terhadap masyarakat harus dihindari dengan biaya berapa pun.
6. Consensus and legitimacy
Consensus and legitimacy pemerintahan adalah dimensi politik dari good governance.
Untuk mengamankan perdamaian dan keharmonisan dalam sebuah komunitas, harus ada
konsensus di antara berbagai pemangku kepentingan, sehingga struktur dan fungsi
pemerintahan memperoleh legitimasi dari seluruh komunitas. Konsensus biasanya melibatkan
kolaborasi, bukan kompromi. Alih-alih satu pendapat diadopsi oleh pluralitas.
7. Effectiveness and efficiency
Aspek teknis dari good governance menekankan efektivitas dan efisiensi kebijakan,
program, dan sumber daya yang akan digunakan untuk mengimplementasikannya.Good
governance berarti bahwa proses dan program yang dilaksanakan oleh lembaga untuk
menghasilkan hasil yang menguntungkan memenuhi kebutuhan pemangku kepentingan
mereka, sambil memanfaatkan sumber daya sebaik mungkin.
8. Accountability
Pertanggungjawaban berarti bahwa para pengambil keputusan di pemerintah, sektor
swasta dan organisasi masyarakat sipil bertanggung jawab kepada publik serta pemangku
kepentingan institusional atas kelambanan mereka atau penyimpangan yang disengaja. Inti
dari prinsip akuntabilitas adalah berbagi informasi dan transparansi yang harus dipromosikan
oleh struktur tata kelola.
World Bank. (1992). Governance and development (pp. 1–3). Washington, DC: Author.
UNESCAP. (2009). What Is Good Governance. Bangkok: Author
Nag, N. S. (2018). Government, Governance and Good Governance. Indian Journal of
Public Administration, 64(1), 122–130. https://doi.org/10.1177/0019556117735448

Anda mungkin juga menyukai