VISKOSITAS
Viskositas ialah penilaian dari kekebalan fluida yang disalin baik dengan
tuntutan maupun tegangan. Lebih jelasnya, definisi viskositas ialah sebuah tingkatan
kepekatan fluida yang bisa menjelaskan besar kecilnya suatu sentuhan dalam fluida.
Kemudian, jika semakin besar viskositas dalam fluida maka akan bertambah sulit untuk
bergerak dan juga akan bertambah sulit benda dapat bergerak di dalam fluida.
Didapatkan zat cair di dalam viskositas diperoleh gaya ketertarikan antar molekul zat
cair. Sementara dalam gas, viskositas berbentuk sebagai dampak tumbukan antar
molekul gas. Semacam contoh viskositas di aktivitas sehari-hari diwaktu saat
memasukkan segelas air dan segelas oli, tentu saja air yang akan segera berakhir. Hal
tersebut dikarenakan air mempunyai kepekatan yang lebih rendah dibandingkan dengan
oli, antara molekul air kecil sekali untuk bersentuhan dengan gelas sesampai cepat alir air
akan lebih cepat dibandingkan dengan oli.
Aliran viskositas dapat digambarkan dengan dua buah bidang sejajar yang
dilapisi fluida tipis diantara kedua bidang tersebut. Suatu bidang permukaan bawah yang
tetap dibatasi oleh lapisan fluida setebal , sejajar dengan suatu bidang permukaan atas
yang bergerak seluas A. Jika bidang bagian atas itu ringan, yang berarti tidak
memberikan beban pada lapisan fluida dibawahnya, maka tidak ada gaya tekan yang
bekerja pada lapisan fluida.
πρ r 4 t
Ƞ= .....................................................................................................
8Vl
..(Persamaan 2.1)
Keterangan:
t = Waktu (s)
V = Volume (cm 3 ¿
l = Tekanan (dyne/cm 3 ¿
Ƞ=2 r 2 ¿ ¿ .......................................................................................................
(Persamaan 2.2)
Keterangan:
r = Jari-jari bola (cm)
ρ1=Massa jenis bola( gr )
ρ2 = Massa jenis cairan (kg/m 3 ¿
g = Gaya gravitasi (m/ s2 ¿
v = Kecepatan bola (m/s)
c. Viskometer cup dan bob, Dengan jenis yang ketiga ini prinsip kerjanya sangat simpel
yaitu dengan digeser dalam ruangan antar dinding luar Bob dengan dinding
dalam dari cup yangmana Bob masuk persis di tengah-tengah.
d. Viskometer cone dan plate Dengan alat viskometer jenis ini cara kerjanya juga
Tabel 1.1.
Perhitungan Ostwald
Perhitungan
m
ρ=
v
5,8 gr
=
2 ml
= 2,9
πρ r 2 t
Ƞ=
8 Vl
= 609,532875 Poise
πρ r 2 t
Ƞ=
8 Vl
( 3,14 ) ( 2,9 ) (1,7 dm)2 62 s
¿
8 ( 2 ) (0,17 dm)
= 599,85775 Poise
Tabel 1.2.
Falling Ball
x
v=
t
1,68 dm
¿
62 s
¿ 0,027 dm/s
Ƞ=2 r 2 ¿ ¿
gr
¿
(
2 ( 1,7 dm )2 2,9−12,945
ml )
(9,8 m/s 2)
9(0,027 dm/s)
111,02224
= 0,243
= 456,881 Poise
Ƞ=2 r 2 ¿ ¿
2 ( 1,7 dm )2 ( 2,9−12,945 gr )( 9,8 m/s2 )
¿
9 (0,026 dm)
110,739
= 0,234
= 473,243 Poise
2.3. Kesimpulan
Dalam praktikkum menentukan kekentalan suatu zat cair, semakin kental suatu zat
cair atau fluida, semakin lambat kecepatan kelereng yang jatuh didalamnya. Bila
diameter kelereng yang dijatuhkan kedalam fluida semakin besar, maka semakin besar
pula kecepatan benda tersebut jatuh. Dan jika semakin besar massa kelereng yang jatuh
kedalam fluida, semakin besar kecepatan kelereng tersebut saat jatuh kedalamnya. Dalam
pengukuran sampel didapatkan massa jenis suatu sempel dengan cara membagi massa
sampel yang didapat dari pengurangan gelas ukur ditambah sampel dengan gelas ukur
kosong lalu dibagi dengan volume.
DAFTAR PUSTAKA