Anda di halaman 1dari 4

DI SUSUN OLEH

MONA AFRILIA RISFA


(1810411620011)
POLICY BRIEF
KEBIJAKAN PENGEMBANGAN KOMPETENSI KERJA
DALAM PERPRES NO.36/2020 TENTANG KARTU
PRA KERJA, BUKAN SOLUSI TEPAT BAGI PEKERJA
INFORMAL DI TENGAH PANDEMI

RINGKASAN
Diawali dengan temuan penderita penyakit corona virus (COVID-19) pada 2 Maret

2020 hingga 14 Mei, telah terkonfirmasi 16.006 kasus positif COVID-19 dengan 11.445
kasus aktif, 3.5188 3,518 kasus sembuh, dan 1.043 kasus meninggal. Sebagai tanggapan
terhadap pandemi ini,pandemi pemerintah melakukan perubahan terhadap kartu pra kerja
agar bisa menjadi bantuan bagi pekerja yang terkena PHK atau angkatan kerja yang baru
lulus dari pendidikan. Namun kalau memang emang Pemerintah ingin memberikan
bantuan kepada pekerja informal yang terdampak pandemi, (Kartu) Prakerja ini bukan
menjadi salah satu faktor yang dibutuhkan, karena yang dibutuhkan oleh pekerjaan
informal ini adalah bantuan la ngsung,
Mddifsvsdi

Program Studi Administrasi Publik


UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
PENDAHULUAN
Degan di tetapkannya “Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2020” tentang
Pengembangan Kompetensi Kerja Melalui Program Kartu Prakerja. Program Kartu Prakerja,
menurut Perpres ini, adalah program pengembangan kompetensi kerja yang ditujukan untuk
pencari kerja, pekerja/buruh yang terkena pemutusan hubungan kerja, dan/atau pekerja/ buruh
yang membutuhkan peningkatan kompetensi.

Tujuan Program Kartu Prakerja, berdasarkan Perpres ini yaitu:


a. mengembangkan kompetensi angkatan kerja; dan
b. meningkatkan produktivitas dan daya saing angkatan kerja.

Dalam Perpres ini, Kartu Prakerja diberikan kepada Pencari Pekerja/Buruh yang terkena PHK
atau Pekerja/Buruh yang membutuhkan peningkatan Kompetensi Kerja dengan syarat yaitu: a.
warga negara Indonesia; b. berusia paling rendah 18 (delapan belas) tahun; dan c. tidak sedang
mengikuti pendidikan formal.

„‟Kartu Prakerja sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (2) digunakan untuk mendapatkan
manfaat: a. Pelatihan; dan b. Insentif,‟‟ bunyi pasal 4. Untuk mendapatkan Kartu Prakerja,
menurut Perpres ini, calon penerima wajib mendaftarkan diri pada Program Kartu Prakerja yang
dilakukan secara daring melalui situs resmi Program Kartu Prakerja.

Menurut Perpres ini, Penyaluran dana Kartu Prakerja digunakan untuk melakukan pembayaran:
a. biaya Pelatihan: b. Insentif biaya mencari kerja; dan c. Insentif pengisian survei evaluasi,
yang akan diatur dengan Peraturan Menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di
bidang keuangan.

KONTEKS PEMBAHASAN
wabah COVID 19, pemerintah melakukan perubahan terhadap kartu pra kerja agar bisa
menjadi bantuan bagi pekerja yang terkena PHK atau angkatan kerja yang baru lulus dari
pendidikan. Anggaran dilipat gandakan menjadi Rp20 triliun untuk bisa memperluas cakupan
bantuan. Selain itu total bantuan yang didapat adalah Rp3,55 juta, dengan rincian Rp600 ribu
untuk biaya pelatihan tiap bulan selama 4 bulan dengan total Rp2,4 juta dan Rp 1 juta sebagai
insentif biaya pelatihan, serta Rp150 ribu sebagai biaya survei.

Pelatihan yang awalnya meliputi juga pelatihan tatap muka, kini sepenuhnya daring.
Diharapkan dengan meningkatkan anggaran untuk kartu pra kerja, penerima bantuan ini bisa
meningkat dari 2 juta orang menjadi 5,6 juta.

Program Studi Administrasi Publik


UUUNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
Dengan mengeluarkan Kartu Prakerja 2020 yang lebih awal pada bulan April 2020, mengingat
kartu prakerja juga terjadi dan berdampak dalam menghadapi pandemi koronavirus yang besar
terhadap perekonomian Indonesia, maka pemerintah berharap kartu ini akan memberikan
manfaat dan solusi melalui kartu prakerja seperti:
1. Membantu meringankan biaya pelatihan yang ditanggung oleh pihak pekerja dan
perusahaan.
2. Mampu mengurangi biaya dalam mencari informasi mengenai pelatihan
3. Mendorong keberkejaaan seseorang lewat pengurangan mismatch
4. Menjadikan komplemen dari pendidikan formal

Tetapi peneliti indonesia Corruption Watch (ICW) mengatakan, program Kartu Prakerja
bukan solusi yang tepat bagi pekerja infrmal yang terdampak covid-19. Program kartu prakerja
bukan solusi yang tepat karena tingkat akses internetri di indonesia yang masih rendah.

Dalam data yang di rujuk, terdapat 40 persen indonnesia dengan tingkat pemdidikan
sekolah dasar belum mengakses internet. Program kartu Prakerja juga dikhawatirkan tidak
menjaminu para pesertanya mendapat pekerjaan meskipun sudah mengikuti program tersebut,
dan juga pelatihan yang diberikan dalam kartu prakerja ini dinilai tidak efektif untuk para pencari
kerja, Pasalnya materi yang diberikan tidak relevan dengan kondisi masyarakat saat ini yang
lebih membutuhkan bantuan ketimbang pelatihan.
Contohnya pelatihan yang tak efektif yang diberikan yaitu salah satu materi yang di terima
para ojek online soal manajemen waktu dan stress ada juha materi yang terkesan dipaksakan,
sseperti cara mencari kerja di tengah wabah virus corona.

Rupanya, isi dari materi tersebut adalah bagaimana cara membuat CV untuk
mendaapatkan beasiswa dan kuliah di luar negeri, baru kemudian CV untuk bekerja . maksud
dari program ini jadi tidak menyelesaikan masalah sama-sekali, Industri butuhnya bukan itu.

Maka dari itu konteks permasalahan ini agar di berikan solusi yang efektif untuk menunjang
para peserta program pemerintah kartu prakerja ini.

Pemberian kartu pra kerja untuk mengatasi pekerja Informal maupun yang terkena pemutusan
hubungan kerja akibat Covid-19 ini sangat tidak tepat , karena apabila kak pra kerja dipaksakan
dengan melakukan pelatihan online tidak akan menyelesaikan masalah orang yang terkena
PHK maupun pekerja Informal lainnya

Sebelumnya, presiden jokowi memutuskan untuk mempercepat realisasi program Kartu


prakerja secara nasional. Hal ini dilakukan untuk mengatasi banyaknya PHK imbas wabah virus
corona

Program Studi Administrasi Publik


UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
USULAN SOLUSI

Berdasarkan konteks permasalahan mengenai kartu PraKerja di tengah wabah


pandemi Covid-19 ini, Perlu adanya solusi dan penangan yang di hadapi , dengan
indikator tujuan yang jelas. Usulan solusi yang di ajukan adalah :

1. Pemerintah sebaiknya memberikan bantuan langsung kepada para pekerja


informal alih-alih memberikan program kartu pra kerja

2. Kalau memang pemerintah ingin memberikan bantuan kepada pekerja


Informal yang terdampak Pandemi kartu pra kerja ini bukan menjadi salah
satu faktor yang dibutuhkan karena yang dibutuhkan oleh pekerja Informal
ini adalah bantuan langsung

3. Kebijakan kartu pra kerja diubah menjapdi bantuan langsung tunai (BLT)

4. Jika ada pelatihan onlinedisarankan pemerintah menggandeng kampus atau


balai latihan kerja dan tinggal memberikan subsidi internet

5. Rp 5,6 triliun dana pelatihan online untuk kartu pra kerja jika diubah menjadi

BLT akan lebih efektif

Program Studi Administrasi Publik


UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

Anda mungkin juga menyukai