Resume Kelompok 1 Dan 2 Mona Afrilia Risfa (1810411620011) Mandiri 2
Resume Kelompok 1 Dan 2 Mona Afrilia Risfa (1810411620011) Mandiri 2
Di susun oleh :
Nim : 1810411620011
Kelas : Mandiri 2
Semester : 4 (Empat)
Menurut Maringan (2004) pengertian organisasi dapat dibedakan pada dua macam, yaitu:
a. Organisasi sebagai alat dari manajemen artinya organisasi sebagai wadah atau tempat
manajemen sehingga memberikan bentuk manajemen yang memungkinkan
manajemen bergerak atau dapat dikaitkan.
b. Organisasi sebagai fungsi manajemen artinya organisasi dalam arti dinamis
(bergerak) yaitu organisasi yang memberikan kemungkinan tempat manajemen dapat
bergerak dalam batas-batas tertentu. Dinamis berarti batas organisasi itu bergerak
mengadakan pembagian pekerjaan. Misalnya pimpinan harus ditempatkan di bagian
yang strategis.
Menurut Prof Dr. Sondang P. Siagian, mendefinisikan “organisasi ialah setiap bentuk
persekutuan antara dua orang atau lebih yang bekerja bersama serta secara formal terikat
dalam rangka pencapaian suatu tujuan yang telah ditentukan dalam ikatan yang manat
erdapat seseorang beberapa orang yang disebut atasan dan seorang atau sekelompok orang
yang disebut dengan bawahan.” Dan menurut Chester L Bernard (1938) mengatakan bahwa
“Organisasi adalah system kerjasama antara dua orang atau lebih ( Define organization as a
system of cooperative of two or more persons) yang sama-sama memiliki visi dan misi yang
sama.”
Dalam ciri-ciri organisasi merupakan beberapa hal yang harus ada. Ciri-ciri organisasi
menurut Siwanto (2007) yaitu:
a. Suatu organisasi adalah adanya sekelompok orang yang menggabungkan diri dengan
suatu ikatan norma, peraturan, ketentuan dan kebijakan yang telah dirumuskan dan
masing-masing pihak siap untuk menjalankannya dengan penuh tanggung jawab.
b. Dalam suatu organisasi yang terdiri atas sekolompok orang tersebut saling
mengadakan hubungan timbal balik, saling memberi dan menerima dan juga saling
bekerja sama untuk melahirkan dan merealisasikan maksud (purpose) sasaran
(objective) dan tujuan (goal).
c. Dalam suatu orgaisasi harus saling berinteraksi dan bekerja sama tersebut diarahkan
pada suatu titik tertentu. Yaitu tujuan bersama dan ingin direalisasikan.
diketahui bahwa setiap organisasi harus mempunyai tiga unsur dasar yaitu sekeompok
orang, kerjasama dan tujuan yang hendak dicapai. Dengan demikian organisasi merupakan
sarana untuk melakukan kerjasama sekelompok orang dalam rangka mencapai tujuan
bersama. Jadi, dapat di ambil suatu kesimpulan bahwa organisasi adalah sekelompok
manusia yang bekerja sama, dimana kerja sama tersebut dicanangkan dalam bentuk struktur
organisasi atau gambaran skematis tentang hubungan kerja, dalam rangka mencapai suatu
tujuan tertentu dan pencapaian tujuan suatu organisasi menggunakan perencanaan strategis
untuk masa depan organisasi tersebut.
Tujuan organisasi adalah mencapai cita-cita bersama kelompok, memperoleh target pada
waktu yang ditentukan, dan mendapat pengakuan bagi anggotanya. Dalam pencapaian tujuan
organisasi menggunakan perencanaan strategi. Tujuan jangka pendek dalam organisasi
berisikan program, kegiatan, dan anggaran.
Tujuan jangka pendek (short-term objectives) adalah hasil terukur yang dapat dicapai
atau dimaksudkan untuk dapat dicapai dan biasanya kuantitatif, yang ditetapkan oleh para
pimpinan operasi untuk dicapai dalam waktu dekat. Tujuan jangka pendek tidaklah selalu
sesingkat itu. Tujuan ini mungkin dapat didapatkan dalam sebulan, enam bulan atau setahun.
Ini adalah tujuan yang diciptakan dalam waktu singkat dengan tujuan yang jelas untuk
mencapai tujuan jangka panjang atau seumur hidup.
Tujuan- tujuan jangka pendek membantu jangka strategi, paling tidak dalam tiga cara:
a. Memberikan kepada operasi suatu pemahaman yang lebih baik mengenai peran
mereka dalam misi organisasi.
b. Menyediakan pengembangan dasar yang sah untuk membahas dan mengakomodasi
kekhawatiran yang saling bertentangan yang dapat mengganggu efektivitas strategis.
c. Menyediakan dasar bagi kendali strategis dalam hal anggaran.
d. Peran pegawai dan kelompok dalam strategi dalam suatu organisasi serta terukur,
realitas, dan menantang dapat menjadi motivator yang hebat bagi kinerja manajerial,
terutama ketika tujuan dikaitkan dengan penghargaan organisasi.
Kualitas tujuan jangka pendek yang efektif ada dua sebagai berikut:
a. Terukur
Tujuan jangka pendek akan lebih konsisten jika secara jelas menyatakan apa yang
perlu dicapai, kapan hal tersebut akan dicapai, dan bagaimana pencapaiannya akan
diukur. Tujuan-tujuan semacam itu dapat digunakan untuk memantau efektivitas dari
setiap setiap aktivitas ataupun kemajuan kolektif dari beberapa aktivitas yang saling
berkaitan. Tujuan terukur mengurangi terjadinya kesalahpahaman diantara para
pimpinan yang saling bergantung yang harus mengimplementasikan rencana strategi.
b. Prioritas
Semua tujuan adalah penting. Beberapa pantas diprioritaskan karena pertimbangan
waktu atau pengaruh khusus dari tujuan tersebut terhadap keberhasilan suatu strategi.
Jika prioritas-prioritas semacam itu tidak ditetapkan, asumsi-asumsi saling
bertentangan mengenai relatif pentingnya tujuan-tujuan tahunan dapat menghambat
kemajuan ke arah efektivitas strategis. Hubungan jangka pendek dan jangka panjang
harus membentuk pecahan-pecahan melalui tujuan dasar dasar jangka panjang
organisasi menjadi tujuan jangka pendek yang spesifik dalam area-area operasi yang
jelas untuk komunikasi dan negoisasi, yang mungkin penting untuk mengintegrasikan
dan mengoordinasikan tujuan dan kegiatan pada tingkat operasi.
Sifat-sifat tujuan jangka pendek adalah apa saja yang akan diwujudkan dalam waktu
dekat, biasanya selama satu tahun yang fungsinya untuk mencapai sasaran jangka panjang.
Tujuan jangka pendek biasanya bersifat kuantitatif tujuan yang dicapai dengan jangka waktu
yang sedikit dan cepat dilakukan oleh para pimpinan sebagai pengoperasian dari tujuan
jangka panjang. Tujuan jangka pendek biasanya mengadakan evaluasi dari kegiatan-kegiatan
setiap tahun nya dilakukan untuk mengetahui permasalahan-permasalahan dan memudahkan
untuk mencapai tujuan di masa depan dengan tujuan organisasi jangka panjang.
Contoh, Masjid Salman ITB Rencana Jangka Pendek dan menengah Divisi Pelayanan
dan pengembangan Masjid Salman digabungkan menjadi satu (1-3 tahun):
Tujuan adalah sesuatu yang ingin dicapai, yang dapat dibedakan sebagai tujuan jangka
panjang, jangka menengah dan tujuan jangka pendek.
Tujuan jangka panjang adalah tujuan organisasi untuk masa depan. Tujuan organisasi
jangka panjang bisa terdapat tujuan untuk kepentingan organisasi, kepentingan pegawainya,
dan kepentingan publik. Tujuan jangka panjang dalam organisasi berisikan visi misi
organisasi tersebut. Maka, tujuan jangka panjang disini bagaimanakah mencapai tujuan-
tujuan sesuai dengan visi dan misi organisasi. Visi adalah sesuatu pernyataan yang menjadi
tujuan yang akan dicapai oleh organisasi dalam jangka panjang dengan perspektif yang luas,
cara pandang jauh ke depan tentang di mana dan kemana organisasi akan diarahkan dan apa
yang akandicapai pada suatu saat, tanpa visi, organisasi tidak memiliki arah yang jelas
merupakan turunan dari ad/art ditulis dalam bentuk kata benda dapat terukur. Misi adalah
sesuatu pernyataan yang ditetapkan yang akndicapai dalam tempo tertentu selaras denganvisi
organisasi. sesuatu yang akan dilakukan atau diwujudkanuntuk mendukung tercapainya visi
merupakan turunan dari visi ditulis dalam bentuk kata benda dapat terukur secara kaulitatif.
Dengan misi yang jelas dan dapat dimengerti oleh semua pihak dalam organisasi, maka
segenap potensidan sumber daya yang dimiliki oleh organisasi dapatdiarahkan dan
dikembangkan untuk mencapai tujuan yang ditetapkan karena misi berperan sebagai
pemandu dalam tindakan manajemen yang diperlukan pada prateknya terkadang antara
terminologi visi danmisi diartikan sama.
Tujuan jangka panjang untuk mempertahankan organisasi harus adanya inovatif, kreatif
dan berdaya guna lebih dan kualitas sumber daya manusia yang mampu bersaing sehat dan
mampu mengasah kemampuannya untuk mengikuti perkembangan zaman ini.
3.1 Kesimpulan
Pengertian organisasi adalah sebuah perkumpulan yang mempunyai tujuan yang harus
dicapai bersama-sama. Tidak semua perkumpulan disebut sebagai organiasi. Ada ciri khusus
agar sebuah perkumpulan bisa dikatakan sebagai organisasi. Keberadaan organisasi mempunyai
manfaat yang cukup banyak dan baik untuk para anggotanya. Dengan organisasi para
anggotanya bisa meningkatkan kemampuan dirinya dan mendapatkan banyak keuntungan.
Kelompok 2 :
Perubahan adalah proses dimana terjadi perubahan struktur dan fungsi dalam suatu
sistem atau organisasi. Organisasi adalah sarana untuk melakukan kerjasama antara orang-orang
dalam rangka mencapai tujuan bersama, dengan mendayagunakan sumber daya yang dimiliki.
Perubahan organisasi secara sederhananya dapat didefinisikan sebagai pembahasan mengenai
mengapa, kapan , dan bagaimana organisasi melakukan perubahan (Hatch, 1997 :350).
Pertumbuhan dan perkembangan dari ilmu pengetahuan, teknologi, sosial, ekonomi dan
lingkungan menimbulkan masalah tersendiri yang harus dihadapi oleh suatu organisasi menjadi
luas dan kompleks. Permasalahan tersebut terus berkembang sesuai percepatan perubahan yang
terjadi. Permasalahan bisa terjadi dimanapun dan kapanpun dan tidak dalam bentuk linier ,
dimana banyak hal-hal yang tidak pernah terduga sebelumnya.
Sumber daya manusia merupakan aset penting dalam suatu organisasi. Pada akhirnya, suatu
organisasi mengkhususkan kompetensi berdasarkan pada keahlian dan kemampuan dari
pegawainya. Karena keahlian dan kemampuan ini memberikan organisasi keuntungan dalam
berkompetisi, organisasi harus terus menerus mengawasi strukturnya untuk mencari cara yang
paling efektif dalam memotivasi dan mengorganisir sumber daya manusia untuk memperoleh
dan menggunakan keahlian mereka.
2. Kemampuan Teknologi
3. Kemampuan Organisasi
a. Faktor Eksternal
Adalah penyebab perubahan yang berasal dari luar, atau sering disebut lingkungan.
Organisasi bersifat responsive terhadap perubahan yang terjadi di lingkungannya. Oleh karena
itu, jarang sekali suatu organisasi melakukan perubahan besar tanpa adanya dorongan yang kuat
dari lingkungannya. Artinya, perubahan yang besar itu terjadi karena lingkungan menuntut
seperti itu. Beberapa penyebab perubahan organisasi yang termasuk faktor ekstern adalah
perkembangan teknologi, faktor ekonomi dan peraturan pemerintah.
b. Faktor Internal
Adalah penyebab perubahan yang berasal dari dalam organisasi yang bersangkutan, yang dapat
berasal dari berbagai sumber antara lain :
3. Pendekatan delegasi.
Dengan delegasi wewenang, bawahan berpartisipasi secara aktif dalam program
pengembangan dari proses penentuan sampai penerapannya. Delegasi wewenang meliputi dua
bentuk yaitu kelompok diskusi dan pelatihan kepekaan.
Kelompok diskusi.
Atasan dan bawahan mengadakan pertemuan mendiskusikan permasalahan yang ada.
Mereka melakukan diagnose masalah, menganalisis dan mempertimbangkan alternatif
solusi. Keterbukaan diasumsikan akan motovasi bawahan untuk menawarkan solusi
terhadap permasalahan.
Kelompok latihan kepekaan.
Orang – orang dilatih dalam kelomok diskusi kecil agar lebih sensitif terhadap proses
yang mendasari prilaku individu dan kelompok. Penekanannya pada perbaikan terhadap
kesadaran diri pribadi. Perubahan dlam pola kerja dan hubungan di asumsikan akan
diikuti dari perubahan hubungan antarpribadi. Urutan perubahan yang terjadi dari
perbaikan kesadaran pribadi, ke perbaikan hubungan antarpribadi, menuju kepada
perbaikan prestasi.
Dalam survai beberapa kasus perubahan organisasi, dari ketiga pendekatan Greiner
mencatat bahwa pendekatan bersama (share approach) lebih berhasil dari pendekatan sepihak
maupun delegasi. Pendekatan sepihak mengabaikan masukan informasi dari bawahan, tetapi
dalam beberapa kasus bawahan lebih mengetahui perubahan teknologi dan aspek kemanusiaan
dari perubahan. Di lain pihak, penggunaan pendekatan delegasi mengabaikan input yang
potensial dari atasan. Pendekatan bersama memaksimalkan prasaan akan kebebasan dan
penggunaan kebijakan wewenang.
Kebutuhan akan perubahan dalam organisasi dan perlunya pemimpin yang dapat berhasil
mengelola perubahan terus tumbuh. Salah satu gaya kepemimpinan, disebut transformational
leadership, khususnya sangat sesuai untuk membawa perubahan. Pemimpin yang menggunakan
gaya kepemimpinan transformational meningkatkan inovasi organisasi secara langsung, dengan
menciptakan visi, dan secara tidak langsung, menciptakan lingkungan yang mendukung
eksplorasi, eksperimen, berani mengambil resiko, dan berbagi ide.
Pada tahap ketiga, yaitu tahap komitmen melibatkan langkah-langkah instalasi dan
institusionalisasi. Instalasi adalah proses percobaan untuk perubahan, dimana memberikan
kesempatan pada pemimpin untuk mendiskusikan masalah dan keprihatinan karyawan dan
membangun komitmen untuk bertindak.
Pada langkah terakhir, institusionalisasi, karyawan tidak memandang perubahan sebagai
sesuatu yang baru melainkan sebagai hal yang normal dan bagian integral dari kegiatan operasi
organisasi
3.1 Kesimpulan
Didalam organisasi sebagai suatu bentuk kehidupan dalam masyarakat pasti mengalami
perubahan. Alasan organisasi mengalami perubahan adalah karena organisasi juga menyesuaikan
perubahan-perubahan yang terjadi.
Variabel yang pmempengaruhi perubahan organisasi ada empat, yaitu tugas, struktur,
orang, dan teknologi. Mereka merupakan suatu siklus yang saling berhubungan satu sama
lainnya. Sedangkan agen perubahan dari organisasi terbagi menjadi tiga yaitu agen perubahan
eksternal, internal dan internal-eksternal. Pendekatan perubahan dalam organisasi juga terbagi
menjadi tiga yaitu, pendekatan sepihak, pendekatan bersama dan pendekatan delegasi. Kalau
tentang desakan perubahan organisasi dibagi menjadi desakan dari dalam dan desakan dari luar.
Terdapat juga penolakan terhadap perubahan organisasi yaitu penolakan dari individu dan
penolakan dari organisasi.