Mengetahui,
Di kelas, saya sering menemukan anak-anak yang belum cukup percaya diri
dengan kemampuan atau karakter positif yang mereka tampilkan. Mereka kebanyakan
merasa kurang percaya diri sampai meragukan dirinya.
Inilah yang menjadi kendalanya. Bukan mereka tidak mampu, tetapi pandangan
mereka terhadap diri sendiri yang harus diperbaiki. Dapat dikatakan, mereka butuh
keyakinan atas kemampuan dalam membuat suatu karya pembelajaran. Ada juga anak-
anak yang belum tahu kelebihan dirinya, dari pembelajaran ini anak mampu
mengeluarkan ekspresi dan kesukaannya dalam pembuatan ruma-rumah tersebut.
Mereka juga perlu keteguhan sehingga mempunyai citra diri yang lebih positif.
Dari sisi yang lain, kami juga terkendala saat berusaha mengangkat kepercayaan diri
anak. Di beberapa anak sangat sulit untuk menemukan kreasi dari dirinya yang layak
untuk dijadikan sebuah kelebihan. Dengan kondisi tersebut, saya memutuskan untuk
membuat sebuah pembelajaran yang objektif dan dipahami anak meluli hasil analisa dan
tentunya Imajinasi. Maksudnya, anak tahu kenapa ia pantas untuk mendapat
penghargaan dari hasil kompetensinya.
Ini adalah strategi pembelajaran agar semua hal, baik yang bersifat akademik
atau pun bukan, bisa masuk dalam ketegori pemilihan persegi. Langkah awal yang kami
lakukan adalah melakukan pengamatan dan pengukuran bahan-bahan apa saja yang
akan di gunakan dalam proses pembelajaran, penyiapan bahan ini penting dilakukan
agar pemilihan bahan yang layak dan tidak layak di ketahui secara langsung oleh anak,
ini menumbuhkan imajinasi mereka dalam menentukan pilihan
Setelah beberapa puluh menit mengumpul, menentukan dan mengukur anak satu
per satu menggambarkan bangun datar tersebut , satu per satu mempresentasikannya di
depan. Saya pun memulai dengan presentasi All About Me milik temuannya. Dia bicara
mengenai ukuran bangun datar yang mereka gunting sampai menggambarkan dan
menentukan peletakan pemasangan bangun datar tersebut dalam pembuatan rumah-
rumahan, jelas anak bersemangat Setelah presentasi, saya mempersilakan anak bertanya.
Tentu, semua penasaran apa yang kami lakukan dalam pembelajaran ini, ada yang
bilang, saya bu suka main boneka dan membuatkan rumah sebelum kami tidur kalo
malam, ada yang bilang saya dan bapak di kebun pernah buat rumah-rumahan untuk
kami istirahat. Saya merasa haru dan gembira atas Semua pernyataan anak ini.
Berikutnya anak menggunting satu persatu kardus yang sudah terkumpul, selain
mengukur tinggi tiang dengan cara pengukuran tidak baku tanpa meteran, mengukur
persegi tiap sudut bangunan serta menentukan pola pengubinan pada lantai bangunan
tersebut. Dari hasil pengamatan awal tadi, anak mencoba berimajinasi sampai
mengkreasikan hasil temuannya, tentunya dengan kekompakan bersama teman-
temannya, ada yang mencoba menghiasi dinding bangunan tersebut dengan men klaim
bahwa ini kardus saya, saya akan menggambar diri saya di sini, ada yang menyebut
“saya mau buat jendela persegi panjang disini, sampai-sampai masing-masing sudut
bangun datar bangunan tersebut sudah menjadi hak mereka masing-masing.
Pembelajaran apa yang anak dapatkan dari hasil pengamatan, identifikasi sampai
membuat pola persegipembelajaran kali ini? Tentunya harapan kita semua terhadap
anak, pasti mengharapkan kompetensi dan kepercayaan diri mereka dalam dirinya
tumbuh dengan baik, sehingga karakter anak yang di dapatkan dalam dirinya bisa
membantu mereka ke masa yang akan datang.
Apa yang menjadi harapan saya setelah pembelajaran ini Alhamdulillah
terwujud, perubahan dari cara mengajar lama di banding yang saya terapkan kali ini
membuat anak sampai dan tuntas dalam pembelajaran. Tak hanya sampai disitu,saya
rasa anak lebih kompeten dan percaya diri dalam membuat rumah-rumahan tadi. Dan
tentunya akan membawa perubahan pola pembelajaran yang efektif dan
menggembirakan ke pembelajaran-pembelajaran berikutnya.