Anda di halaman 1dari 5

PERAN PEMERINTAH DALAM MENANGANI MENURUNNYA

PEREKONOMIAN MASYARAKAT TERHADAP WABAH COVID-19


DI KABUPATEN BANTAENG
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Perekonomian merupakan sektor yang sangat penting dan menjadi
salah satu fokus pemerintah dalam berbagai kebijakan untuk mencapai
kesejahteraan. Mengingat pentingnya sektor perekonomian baik yang
bersifat positif maupun negatif. Kondisi perekonomian Indonesia saat ini
yang masih memburuk dalam Kegiatan ekonomi yang bervariasi,
mendorong setiap daerah Kabupaten atau Kota untuk mengembangkan
potensi ekonominya. Oleh karena itu pembangunan daerah hendaknya
dilaksanakan secara terpadu dan serasi serta diarahkan agar
pembangunan yang berlangsung di setiap daerah benar-benar sesuai
dengan prioritas dan potensi daerah tersebut

Peran pemerintah sangat penting dalam merancang dan menghadapi


masalah pembangunan ekonomi. Seberapa jauh peran pemerintah
menentukan bagaimana penyelesaian masalah tersebut. Peran itu
dapat dilihat dari sikap pemerintah dalam menyelesaikannya. Peran
pemerintah adalah sebagai pengatur kebijakan masalah pembangunan
ekonomi, Pemerintah juga yang mengatur bagaimana pelaksanaan
rancangan pembangunan, apakah sesuai dengan rencana yang di telah
dibuat. Peran pemerintah adalah sebagai pengendali.

Berdasarkan UU No. 22 tahun 1999 yang kemudian diganti dengan UU


No. 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, pemerintah daerah
mempunyai kewenangan yang lebih luas untuk mengatur dan
mengelola berbagai urusan penyelenggaran pemerintah bagi
kepentingan dan kesejahteraan masyarakat daerah yang bersangkutan.
Sedangkan dalam hal pembiayaan dan keuangan daerah diatur dalam
UU Nomor 25 Tahun 1999 yang kemudian diganti dengan UU No. 33
tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pusat dan Daerah
tidak hanya kesiapan aparat pemerintah saja, tetapi juga masyarakat
untuk mendukung pelaksanaan Otonomi Daerah dengan pemanfaatan
sumber-sumber daya secara optimal.

Zaman yang sekarang serba global, peranan pemerintah pada setiap


bangsa dan Negara banyak permasalahan yang muncul mengenai
wabah penyakit. Virus Corona merupakan zoonosis, artinya ditularkan
antara hewan dan manusia. virus Corona atau COVID-19, kasusnya
dimulai dengan pneumonia atau radang paru-paru misterius pada
Desember 2019. Kasus ini diduga berkaitan dengan pasar hewan
Huanan di Wuhan yang menjual berbagai jenis daging binatang,
termasuk yang tidak biasa dikonsumsi, misal ular, kelelawar, dan
berbagai jenis tikus.

Pandemi atau epidemi global mengindikasikan infeksi COVID-19 yang


sangat cepat hingga hampir tak ada negara atau wilayah di dunia yang
absen dari virus Corona. Peningkatan jumlah kasus terjadi dalam waktu
singkat hingga butuh penanganan secepatnya. hingga kini belum ada
obat spesifik untuk menangani kasus infeksi virus Corona atau COVID-
19. WHO menyatakan saat ini Eropa telah menjadi pusat pandemi virus
Corona secara global. Eropa memiliki lebih banyak kasus dan kematian
akibat COVID-19 dibanding China. Jumlah total kasus virus Corona,
menurut WHO, kini lebih dari 136 ribu di sedikitnya 123 negara dan
wilayah. Dari jumlah tersebut, nyaris 81 ribu kasus ada di wilayah China
daratan. Italia, yang merupakan negara Eropa yang terdampak virus
Corona terparah, kini tercatat memiliki lebih dari 15 ribu kasus.

Wilayah Lombardia di Italia pada akhir pekan menerapkan aturan


pembatasan yang lebih ketat, termasuk melarang olahraga dan aktivitas
fisik di luar rumah, bahkan secara individu. Wilayah yang paling
terdampak di negara itu bahkan melarang penggunaan mesin penjual
otomatis, alias vending machine. Sementara di Spanyol, pemerintah
setempat menerapkan karantina bagi seluruh 46 juta penduduk yang
hanya diizinkan meninggalkan rumah mereka untuk pekerjaan penting,
belanja makanan, alasan medis, atau untuk mengajak anjing jalan-
jalan.
Indonesia pertama kali terdeteksi pada awal Maret, data pada Minggu
(22/03), 514 orang dinyatakan terjangkit virus corona, 48 di antara
mereka meninggal dunia. Jumlah pasien yang sembuh tercatat 29
orang. Penyebaran pandemi virus corona (Covid-19) Rabu (8/4)
dengan cepat mencapai 2.956 kasus. Angka ini bertambah 218 orang
dari hari sebelumnya. Peningkatan juga terjadi pada pasien yang
sembuh, yaitu sebanyak 222 orang. Sementara pasien yang meninggal
sebanyak 240 orang. Membuat pemerintah turun aktif menangani covid-
19.

Pemerintah Indonesia melaksanakan tes massal kesehatan, tenaga


medis secara efektif mematakan pusat-pusat penyebaran. “Ketua
Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, Doni
Monardo,  menekankan masyarakat untuk mematuhi imbauan untuk
menjaga jarak demi menekan penyebaran virus., dan mengimbau
penyebaran pada suatu wilayah, sehingga tidak lagi memungkinkan
untuk menelusuri kasus, maka lockdown, atau penutupan pada
wilayah tertentu.”

Pada tingkat nasional, Sulawasi selatan kini masuk dalam 5 besar


kota/provinsi di Indonesia dengan jumlah kasus terbanyak. total pasien
sembuh kini mencapai 73 orang. Angka ini mengalami peningkatan
hingga 10 orang. Dimana sehari sebelumnya, pasien sembuh
sebanyak, 63 orang. Sama halnya dengan jumlah kasus positif dan
sembuh, angka kematian pun bertambah yakni menjadi 5 kasus.
Sehingga total menjadi 30 kasus kematian karena covid-19. ( 21 April 2020,
16:00 WIB.).

Pemerintah kabupaten bantaeng untuk saat ini sangat dibutuhkan


kerjasama seluruh pihak, khususnya perusahaan dan aktivitas kegiatan
ekonomi di Kab. Bantaeng yang berpotensi berdampak pada
penyebaran Covid 19.
Beberapa kebijakan internal lingkup Pemkab Bantaeng terkait Covid 19,
antara lain:
1. Apel pagi ditiadakan,
2. Absensi secara manual,
3. Membatasi penerimaan tamu di Kabupaten Bantaeng, khususnya
dalam skala besar,
4. Mulai saat ini tidak ada perjalanan dinas keluar daerah yang sudah
didapati kasus Covid 19 (kecuali sangat mendesak, harus melakukan
koordinasi dengan Dinas Kesehatan),
5. Merumahkan aktivitas belajar bagi siswa mulai dari tingkat PAUD
hingga SMA.
6. Melakukan disinfektan ke sekolah-sekolah dan rumah ibadah,
7. Aktivitas kerja ASN masih berjalan seperti biasa, sambil menunggu
perkembangan 1-2 hari ke depan,
8. Membatasi aktivitas kemasyarakatan yang berpotensi
mengumpulkan banyak orang.

Pemerintah daerah Kabupaten (Pemkab) Bantaeng, meniadakan


retribusi kepada pedagang pasar selama 6 bulan kedepan. Hal ini
dilakukan untuk menyikapi kondisi nasional, regional maupun lokal.
Khususnya di Kabupaten Bantaeng dengan adanya wabah
penyakit Virus Corona.
Bupati Bantaeng, Ilham Azikin mengatakan,harus ada tindakan yang
dikeluarkan untuk mengatasi dampak penyebaran wabah Virus Corona
pada sektor ekonomi sosial masyarakat, Dan segera melakukan
pendataan terhadap dampak dari Covid-19 ini. Peningkatan,
pemberlakuan pembatasan pergerakan atau social distancing
diperkirakan akan memberikan dampak ekonomi sosial bagi
masyarakat, khususnya elemen masyarakat yang berpenghasilan
rendah. Pemerintah sedang memikirkan kebijakan untuk pemberian
bantuan serta kebijakan-kebijakan operasional lainnya yang sifatnya
dapat memberi penghasilan dalam bentuk padat karya.  Sehingga
masyarakat yang kehilangan pekerjaan tetap bisa mendapatkan
penghasilan.

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bantaeng melakukan penyalurkan


sembako kepada masyarakan Kabupaten Bantaeng. Sembako disalurkan
kepada masyarakat, dari berbagai lembaga seperti KNPI, HIPMI, Pemuda
Pancasila, Karangtaruna, Adapun jenis bantuan sosial yakni, Beras, telur,
Indomie, minyak goreng dan cairan disinfektan. bantuan untuk mengatasi 
kesulitan  Masyarakat dalam dampak Pandemi covid-19, sebagai bagian
kehadiran pemerintah Kabupaten Bantaeng dalam mencermati keluhan
Masyarakat, Alat Pelindung Diri (APD) untuk Tenaga medis dalam
melakukan menyemprotan di Daerah Kabupaten, Dan Bantuan masker ke
Masyarakat bila melakukan aktifitas di luar rumah.

Gejala Covid-19 berikut ini beberapa ciri-ciri orang yang terinfeksi virus
Corona dengan tingkat yang lebih rendah seperti dikutip dari CDC:
1. Demam
2. Batuk
3. Sesak napas

Sedangkan untuk pasien dengan tingkat yang lebih tinggi akan mengalami
gejala virus Corona berupa:

1. Sulit bernapas atau napas pendek


2. Nyeri atau sakit pada bagian dada
3. Pusing atau tidak mampu berdiri dan menggerakkan tubuh
4. Bibir atau wajah tampak membiru

Gejala infeksi virus Corona sendiri cukup sulit dilihat pada awalnya. Hal
ini dikarenakan tidak semua orang yang sudah terinfeksi akan langsung
memperlihatkan gejala-gejala awal dari virus Corona. Dibutuhkan 2
hingga 14 hari sampai orang yang sudah terinfeksi tersebut
mengeluarkan tanda atau ciri-ciri virus Corona. Selama tenggang waktu
tersebut bisa saja orang-orang yang terinfeksi tanpa sadar
menularkannya kepada orang lain. Inilah mengapa sangat penting
untuk mengisolasi diri di dalam rumah terlebih dahulu selama kurang
lebih 2 minggu, terutama bagi orang-orang yang baru saja bepergian ke
luar negeri atau melakukan kontak dekat dengan pasien terjangkit virus.

Berdasarkan latar belakang yang dikemukakan, maka penulis tertarik


untuk melakukan penelitian dengan judul “PERAN PEMERINTAH
DALAM MENANGANI MENURUNNYA PEREKONOMIAN
MASYARAKAT TERHADAP WABAH COVID-19 DI KABUPATEN
BANTAENG.”

Anda mungkin juga menyukai