Anda di halaman 1dari 18

KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Panyayang, kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang
telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga
kami dapat menyelesaikan makalah ilmiah ini tentang Statistik Pendidikan
dan manfaatnya untuk semuanya. Makalah ilmiah ini telah kami susun
dengan maksimal dan mendapatka bantuan dari berbagai sumber sehingga
dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami menyampaikan
banyak terima kasih kepada semua sumber yang telah berkontribusi dalam
pembuatan makalah ini. Terlepas dari semua itu, kami menyadari
sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat
maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami
menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat
memperbaiki makalah ilmiah ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah ilmiah tentang Statistik
Pendidikan ini bermanfaat untuk semuanya dan dapat memberikan manfaat
maupun inspirasi terhadap pembaca.

    
                                                                  Banda Aceh, April 2018

    
                                                                                   Penyusun

1
DAFTAR ISI

Kata Pengantar...........................................................................................1

.
Daftar Isi...................................................................................................2

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang....................................................................................3
B. RumusanMasalah................................................................................4

BAB II PEMBAHASAN
A. Pengujian Hipotesis Komparatif..........................................................5
B. Komparatif Dua Sampel.......................................................................7
C. Komparatif K Sampel...........................................................................12

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan..........................................................................................17
B. Saran.....................................................................................................17

Daftar Pustaka...........................................................................................18

2
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Penelitian merupakan suatu kegiatan untuk mencari jawaban dari
sebuah persoalan melalui pengumpulan data berdasarkan hasil analisa dalam
proses penelitian. Penelitian dipandang sebagai upaya menjawab
pemasalahan secara sistematik dengan metode-metode tertentu melalui
pengumpulan data empiris, mengolah, dan menarik kesimpulan atas
jawaban suatu masalah. Dalam melakukan penelitian seseorang dihadapkan
pada permasalahan dan harus mencari jalan keluarnya, dengan cara
mengumpulkan data dan informasi yang relevan. Dugaan atau perkiraan
semacam ini biasanya disebut dengan hipotesis. Hipotesis statistik adalah
pernyataan mengenai keadaan populasi yang sifatnya masih sementara atau
lemah kebenarannya. Hipotesis ini akan diterima jika hasil pengujian
membenarkan pernyataan, dan akan ditolak jika terjadi penyangkalan dari
pernyataan. Uji hipotesis ini merupakan sebuah prosedur yang
memungkinkan untuk menentukan untuk menerima atau menolak sebuah
hipotesa.
Dengan mempelajari uji hipotesis ini, seorang peneliti diharapkan
bisa melakukan atau mengambil keputusan yang tepat karena pada dasarnya
uji hipotesis merupakan suatu proporsi atau anggapan yang mungkin benar
dan sering digunakan sebagai dasar pengambilan suatu keputusan,
pembuatan keputusan ini didasari dengan hasil uji terlebih
dahulu menggunakan data hasil observasi. Tujuan pembuatan makalah ini
adalah untuk menjelaskan tentang uji hipotesis yakni termasuk kesalahan-
kesalahan dalam menentukan hipotesis ( kesalahan jenisI dan II ),
menjelaskan prosedur/ langkah-langkah pengujian hipotesis, serta
jenis- jenis pengujian hipotesis, dan lain-lain. Manfaat pembuatan makalah
ini ialah agar dipergunakan untuk menambah wawasan tentang Uji

3
Hipotesis, agar pembaca dapat memahami konsep uji hipotesis serta dapat
mengimplementasikannya dalam pengambilan suatu keputusan.
Analisis jalur (Path Analysis) merupakan pengembangan statistik
regresi, sehingga analisis regresi dapat dikatakan sebagai bentuk khusus
analisis jalur. Analisis jalur digunakan untuk melukiskan dan menguji
model hubungan antar variabel yang berbentuk sebab akibat (Sugiyono:
2009). Bagaimana sejarah perkembangan analisis jalur? Teknik analisis
jalur, yang dikembangkan oleh Sewal Wright di tahun 1934, sebenarnya
merupakan pengembangan korelasi yang diuraikan menjadi beberapa
interpretasi akibat yang ditimbulkannya. Lebih lanjut, analisis jalur
mempunyai kedekatan dengan regresi berganda, atau dengan kata lain,
regresi berganda merupakan bentuk khusus dari analisis jalur. Teknik ini
juga dikenal sebagai modal sebab akibat (causing modeling).
  Penamaan ini didasarkan pada alasan bahwa analisis jalur
memungkinkan penggunaan dapat menguji proposisi teoritis mengenai
hubungan sebab dan akibat tanpa memanipulasi variabel-variabel.
Memanipulasi variabel maksudnya memberi perlakuan (treatment) terhadap
variabel-variabel tertentu dalam pengukurannya. Asumsi dasar model ini
ialah beberapa variabel sebenarnya mempunyai hubungan yang sangat dekat
satu dengan yang lainnya.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dipaparkan di atas,
dapat dibuat rumusan masalah sebagai berikut :
1. Apa sebenarnya yang dimaksud dengan komparatif dua sampel?
 2. Apa sebenarnya yang dimaksud dengan komparatif k sampel?
 

4
BAB II
PEMBAHASAN

A. PENGUJIAN HIPOTESIS KOMPARATIF

Menguji hipotesis komparatif berarti menguji parameter populasi


yang berbentuk perbandingan melalui ukuran sampel yang juga berbentuk
perbandingan. Hal ini juga dapat berarti menguji kemampuan generasi
(signifikasi hasil penelitian) yang berupa perbandingan keadaan variabel
dari dua sampel atau lebih. Bila H0 dalam pengujian diterima, berarti nilai
perbandingan dua sampel atau lebih tersebut dapat digeneralisasikan untuk
seluruh populasi dimana sampel-sampel diambil dengan taraf keselahan
tertentu.

Desain penelitian masih menggunakan variabel mandiri, (satu


variabel) seperti halnya dalam penelitian deskriptif, tetapi variabel tersebut
berada pada populasi dan sampel yang berbeda, atau pada populasi dan
sampel yang sama tetapi pada waktu yang berbeda. Pengujian hipotesis
komparatif dapat dipahami melalui 1.1

Terdapat dua model komparasi, yaitu komparasi antara dua sampel


dan komparasi antara lebih dari dua sampel yang sering disebut komparasi k
sampel. Selanjutnya setiap model komparasi sampel dibagi menjadi dua
jenis yaitu sampel yang berkorelasi dan sampel yang tidak berkorelasi
disebut dengan sampel independen.

5
Parameter populasi
µ1 : µ2 : µ3 Reduksi

Statistik
X1 : X2 : X3

Membuat generasi = berbentuk


Komparasi dua sampel atau
Lebi / menguji hipotesis
Komparatif

Gambat 1.1 prinsip dasar pengujian hipotesis komparatif

Sampel yang berkorelasi biasanya terdapat dalam desain penelitian


eksperimen. Sebagai contoh dalam membuat perbandiingan kemampuan
kerja pegawai sebelum dilatih dengan yang sudah dilatih, membandingkan
nilai pretest dan postest dan membandingkan kelompok eksperimen dan
kelompok kontrol (pegawai yang diberi latihan dan yang tidak).
Sampel independen adalah sampel yang tidak berkaitan sat sama
lain, misalnya akan membandingan kemampuan kerja lulusan SMU dan
SMK, membandingkan penghasilan petani dan nelayan dan sebagainya.

6
B. KOMPARATIF DUA SAMPEL
Pada bagian ini dikemukakan statistik yang digunakan untuk
menguji hipotesis komparatif dua sampel yang berkorelasi dan independen
baik menggunakan statistik parametris maupun nonparametris.
Terdapat tiga macam hipotesis komparatif dua sampel dan cara mana
yang akan digunkan tergantung pada bunyi kalimat dalam merumuskan
hipotesis. Tiga macam pengujian itu adalah :
1. Uji dua pihak
Uji dua pihak bila rumusan hipotesis nol dan alternatifnya
berbunyi sebagai berikut :
H0 : tidak terdapat perbedaan (ada kesamaan) produktivitas kerja
antara pegawai yang mendapat kendaraan dinas dengan yang
tidak.
Ha : terdapat perbedaan produktivitas kerja antara pegawai yang
mendapat kendaraan dinas dengan yang tidak.
Atau dapat ditulis dalam bentuk :
H0 : µ1 = µ2
Ha : µ ≠ µ2

2. Uji pihak kiri


Uji pihak kiri digunakan apabila rumuan hipotesis nol dan
alternatifnya adalah sebagai berikut :
H0 : prestasi belajar siswa SMU yang masuk sore hari lebih besar
atau sama dengan yang mauk pagi hari.
Ha : prestasi belajar siswa SMU yang masuk sore hari lebih rendah
dari yang masuk pagi hari.
Atau dapat ditulis dalam bentuk :
H0 : µ1 ≥ µ2
Ha : µ1 ¿ µ2

7
3. Uji pihak kanan
Uji pihak kanan digunakan bila rumusan hipotesis nol dan
alternatifnya berbunyi sebagai berikut :
H0 : disiplin kerja pegawai swasta lebih kecil atau sama dengan
pegawai negeri.
Ha : disiplin kerja pegawai swasta lebih besar dari pegawai negeri.
Atau dapat ditulis dalam bentuk :
H0 : µ1 ≤ µ2
Ha : µ ¿ µ2
Daerah penerimaan H0 dan Ha untuk ketiga macam uji hipotesis
tersebut, seperti ditunjukkan pada gambar-gambar yang ada pada uji
deskriptif (satu sampel).

1. Sampel Berkorelasi
a). Statistik Parasimetris
1). t-test
Statistik parasimetris yang digunakan menguji hipotesis komparatif
rata-rata dua sampel bila datanya berbentuk interval atau ratio adalah
menggunakan t-test.
Rumusan t-test yang digunakan untuk menguji hipotesis komparatif
dua sampel yang berkorelasi ditunjukkan pada rumusan sebagai berikut :
X 1−X 2
t= S21 S22
√ + −2 r [
n1 n2 √
s1
n 1
][
s2
√n 2
]

dimana :
x1 = rata-rata sampel 1
x2 = rata-rata sampel 2
s1 = simpangan baku sampel 1
s2 = simpamgan baku sampel 2
s22 = varians sampel 2
r = korelasi antara dua sampel

8
b). Statistik nonparasimetris
Berikut ini dikemukakan statistik nonparasimetris yang digunakan
untuk menguji hipotesis komparatif dua sampel yang berkorelasi. Teknik
statistik yang akan dikemukakan adalah Mc Nemar Test untuk menguji
hipotesis komparatif data nominal dan Sign Test untuk data ordinal.

1). Mc Nemar Test


Teknik statistik ini digunakan untuk menguji hipotesis komparatif
dua sampel yang berkorelasi bila datanya berbentuk nominal / diskrit.
Rancangan penelitan biasanya berbentuk “before after”. Jadi hipotesis
penelitian merupakan perbandingan antara nilai sebelum dan sesudah ada
perlakuan / treatment.
Test Mc Nemar berdistribusi Chi kuadrat (x2), oleh karena itu rumus
yang dugunakan untuk pengujian adalah rumus Chi kuadrat. Persamaan
pada rumus adalah sebagai berikut :
k
2 ( f 0−fh)
X =∑
i=1 fh
Dimana :
f0 = frekuensi yang diobservasi dalam kategori ke-i
fh = frekuensi yang diharapkan dibawah f0 dalam
kategori ke-i

2). Sign test (uji tanda)


Sign test digunakan untuk menguji hipotesis komparatif dua sampel
yang berkorelasi, bila datanya berbentuk ordinal. Teknik ini dinamakan uji
tanda (sign test) karena data yang akan dianalisis dinyatakan dalam bentuk
tanda-tanda, yaitu tanda positif dan negatif. Misalnya dalam suatu
eksperimen, hasilnya tidak dinyatakan berapa besar perubahannya secara
kuantitatif, tetapi dinyatakan dalam bentuk perubahan yang positif dan
negatif. Apakah intensif yang diberikan kepada pegawai mempunyai
pengaruh positif terhadap efektivitas suatu organisasi? Jadi dalam hal ini
tidak menanyakan berapa besar pengaruhnya secara kuantitatif, tetapi hanya

9
pernyataan mempunyai pengaruh positif atau negatif. Sampel yang
digunakan dalam penelitian adalah sampel yang berpasangan, misalnya
suami-istri, pria-wanita, pegawai negari-pegawai swasta dan lain-lain.

3). Wilcoxon Match Pairs Test


Teknik ini merupakan penyempurnaan dari ui tanda. Kalau dalam uji
tanda besarnya selisih nilai angka antara positif dan negatif tidak
diperhitungkan, sedamgkan dalam uji wilcoxon ini diperhitungkan. Seperti
dalam uji tanda, teknik ini digunakan untuk menguji hipotesis komparatif
dua sampel yang berkorelasi bila datanya berbentuk ordinal (berjenjang).

2. Sampel Independen (Tidak Berkorelasi)


Menguji hipotesis dua sampel independen adalah menguji
kemampuan generalisasi rata-rata data dua sampel yang tidak berkorelasi.
Seperti telah dikemukakan bahwa sampel-sampel yang berkorelasi biasanya
terdapat pada rancangan penelitian eksperimen. Pada penelitian survey,
biasanya sampel-sampel yang dikomparasikan adalah sampel indepeden.
Contoh perbandingan penghasilan petani dan nelayan, disiplin kerja
pegawai negeri dan pegawai swasta. Teknik statistik yang digunakan untuk
menguji hipotesis komparatif, tergantung pada jenis datanya. Teknik
statistik t-test adalah merupakan teknik statistik parasimetris yang
digunakan untuk menguji komaparasi data ratio atau interval, sedangkan
statitik nonparasimetris yang dapat digunakan adalah : Median Test, Mann-
Whitney, Kolmogorve-Smirnov, Fisher Exact, Chi Kuadrat, Test Run Wald-
Wolfowitz. Statistik nonparasimteris digunakan untuk menguji hipotesis
bila dataya nominal dan ordial.

a). Statistik Parasimetris


1). t-test
Terdapat dua rumus t-test yang dapat digunakan untuk menguji
hipotesis komparatif dua sampel independen. Rumus tersebut ditunjukkan
pada rumus 6.7 dan 6.8 berikut.

10
Separated Varians :
X 1−X 2
t= s21 s22 rumus 6.7
√ +
n1 n2
Polled Varians :
X 1−X 2
t= ( n 1−n 2 ) s + ( N 2−1 ) S 22 1
2

√ 1
N 1+ N 2−2 [ +
1
N1 N2 ] rumus 6.8

Terdapat beberapa pertimbangan dalam memilih rumus t-test yaitu :


a. Apakah dua rata-rata itu berasal dari dua sampel yang jumlahnya sama
atau tidak?
b. Apakah varians data dari dua sampel itu homogen atau tidak untuk
menjawab itu perlu pengujian homogenitas varians.

b). Statistik Nonparasimetris


statistik nonparasimetris yang digunakan untuk menguji hipotesis
komparatif dua sampel independen antara lain adalah : X 2 Fisher Exact
Probability (untuk data nominal dan ordinal); Median Test (untuk data
ordinal).
1). Chi Kuadrat (X2) dua sampel
Chi kuadrat (X2) digunakan untuk menguji hipotesis komparatif dua
sampel bila datanya berbentuk nominal dan sampelnya besar. Cara
perhitungan dapat menggunakan rumus yang telah ada.
2). Fisher Exact Probability Test
Test ini digunakan untuk menguji signifikasi hipotesis komparatif
dua sampel kecil independen bila datanya berbentuk nominal. Untuk sampel
yang besar digunakan Chi Kuadrat (X2).
3). Test Median (Median Test)
Test median digunakan untuk menguji signifikasi hipotsesis
komparatif dua sampel independen bila datanya berbentuk nominal atau
ordinal. Pengujian didasarkan atas median dari sampel yang diambil secara

11
random. Dengan demikian H0 yang akan diuji berbunyi : Tidak terdapat
perbedaan dua kelompok populasi berdasarkan medianya.
4). Mann-Whitney U-Tset
U-test ini digunakan untuk menguji hipotesis komparatif dua sampel
independen bila datanya berbentuk ordinal. Bila dalam suatu pengamatan
data berbentuk interval, maka perlu dirubah dulu kedalam data ordinal. Bila
data masih berbentuk interval, sebenarnya dapat menggunkan t-test untuk
pengujiannya, tetapi bila asumsi t-test tidak dipenuhi (misalnya data harus
normal), maka test ini dapat digunakan.
5). Test Kolmogorov –Smirnov Dua Sampel
Test ini digunakan untuk menguji hipotesis komparatif dua sampel
independen bila datanya berbentuk ordinal yang telah tersusun pada tabel
distribusi frekuensi kumulatif dengan menggunakan kelas-kelas interval.
Rumus yang digunakan adalah sebagai berikut :
D = maksimum [Sn1 (X) – Sn2 (X).
6). Test Run Wald-Wolfowitz
Test ini digunakan untuk menguji signifikasi hipotesis komparatif
dua sampel independen bila datanya berbentuk ordinal, dan disusun dalam
bentuk run. Oleh karena itu, sebelum data dua sampel (n1 + n2) dianaisis
maka perlu disusun terlebih dahulu ke dalam bentuk rangking, baru
kemudian dalam bentuk run.

C. KOMPARATIF K SAMPEL
Penelitian untuk variabel yang sama, sering dilakukan pada sampel
yang jumlahnya lebih dari dua (k sampel), misalnya 3, 4 atau 10 kelompok
sampel. Selanjutnya berdasarkan sampel yang diambil secara random
tersebut, akan dianalisis apakah rata-rata (mean) antara kelompok sampel
satu dan kelompok sampel yang lain berbeda secara signifikan atau tidak.
Signifikan artinya perbedaan atau persamaan rata-rata dari sampel-sampel
tersebut dapat digeneralisasikan terhadap populasi dari mana sampel-sampel
tersebut diambil. Jadi perbedaanya bukan hanya terjadi pada sampel-sampel
itu saja.

12
1. Sampel Berkorelasi
Pengertian sampel berkorelasi telah dijelaskan pada bab pedoman
umum memilih teknik statistik. Teknik statistik yang digunakan untuk
menguji hipotesis ini meliputi statistik parametris dan nonparasimetris.
Statistik parametris meliputi Analisis Of Varians (Anova) dan statistik
nonparasimetris meliputi Test Cochran dan Friedman.

a). Statistik Parametris


1). Analisis Varians
Analisis varians digunakan untuk menguji hipotesis komparatif rata-
rata k sampel bila datanya berbentuk interval atau ratio. Satu sampel dalam
k kejdian/pengukuran berarti sampel tersebut berpasangan, model before-
after. Satu sampel diberi perlakuan sampai 5 kali, ini berarti 5 sampel
berpasangan. Sedangkan k sampel dalam satu kejadian berarti sampel
independen. (lima sampel diberi satu kali perlakuan, adalah merupakan lima
sampel independen).
a). Analisis Varians Klasifikasi Tunggal (One Way Clasofication)
Seperti telah dikemukakan bahwa, analisis varians merupakan teknik
statistik parametris inferensial, yang digunakan untuk menguji hipotesis
komparatif rata-rata k sampel secara serempak. Oleh karena itu, dalam
penelitian akan terdapat 3,4 atau lebih kelompok sampel yang selanjutnya
digunakan sebagai dasar perhitungan untuk pengujian hipotesis.
b). Analisis varian Klaifikasi ganda
Seperti telah dikemukakan bahwa, analisis varians klaifikasi
ganda/dua jalan/tiga jalan dst, merupakan teknik statistik inferensial
parasimetris yang digunakan untuk menguji hipotesis komparatif lebih dari
dua sampel (k sampel) secara serempak bila setiap sampel terdiri atas dua
atas dua kategori atau lebih.

b). Statistik Nonparametris

13
Statistik nonparametris yang digunakan untuk menguji signifikansi
hipotesis komparatif k sampel yang berpasangan antara lain adalah Chi
Kuadrat, Test Cochran, dan Friedman.
1). Chi Kuadrat k sampel
Chi Kuadrat k sampel digunakan untuk menguji hipotesis komparatif
lebih dari dua sampel, bila datanya berbentuk diskrit atau nominal. Rumu
dasar yang digunakan untuk pengujian adalah sama dengan komparatif dua
sampel independen, yaitu sebagai berikut :

X2 = ∑∑ ¿ ¿
2). Test Cochran
Test ini digunakan untuk menguji hipotesis komparatif k sampel
berpasangan bila datanya berbentuk nominal dan frekuensi dikotomi.
Misalnya jawaban dalam wawancara atau observasi hasil eksperimen
berbentuk : ya- tidak; sukses – gagal; disiplin – tidak disiplin; terjual – tidak
terjual; dsb. Selanjutnya jawaban tersebut diberi skor 0 untuk gagal dan,
skor 1 untuk sukses. Rumus yang digunakan untuk pengujian adalah sebagai
berikut :

Q = ( K−1 ) ¿ ¿
3). Test Friedman
Friedman Two Way Anova (Analisis Varian Dua Jalan Friedman),
digunakan untuk menguji hipotesis komparatif k ampel yang berpasangan
(related) bila datanya berbentuk ordinal (ranking). Bila data yang berkumpul
berbentuk interval, atau ratio, maka data tersebut diubah dalam data ordinal.

2. Sampel independen (terpisah)


Pengujian hipotesis komparatif k sampel independen dapat
menggunakan baik statistik Parametris maupun Nonparametris. Statitik
parametris digunakan bila data berbentuk interval atau rasio, serta
distribusinya membentuk kurve normal. Sedangkan statistik nonparametris
digunakan bila data berbentuk nominal maupun ordinal, dengan ditribusi
bebas (tidak harus normal).
a). Statitik Parametris

14
Statistik parametris yang digunakan untuk menguji hipotesis
komparatif rata-rata k sampel bila datanya berbentuk interval atau ratio
adalah dengan analisis of Varian (Anova). Seperti telah dikemukakan bahwa
Anova dapat digunakan untuk menguji k sampel yang berpasangan maupun
independen.
b). Statitik Nonparametris
Statistik nonparametris yang digunkan untuk menguji hipotesis
komparatif k sampel independen anatara lain adalah : Chi Kuadrat k
sampel, Median Extention, dan Kruskal-Walls One Way Anova.
1). Chi kuadrat
Pada bagian ini dikemukakan penggunaan Chi Kuadrat untuk
menguji hipotesis komparatif rata-rata dua sampel independen, dimana
setiap sampel terdapat beberapa kategori/kelas. Seperti pada bagian yang
lain, Chi Kuadrat dapat bekerja bila data yang dianalisis berbentuk
nominal/diskri. Sampel indepemden adalah sampel yang tidak
berpasamgan/atau berkorelasi, seperti halnya terjadi pada rancangan
penelitian eksperimen.
2). Median Extention (Perluasan Median)
Test Median Extention digunakan untuk menguji hipotesis
komparatif median k sampel independen bila datanya berbentuk ordinal.
Dalam test ini ukuran sampel tidak harus sama. Rumus yang digunakan
untuk pengujian adalah rumus Chi Kuadrat (X2).

X2 = ∑¿ ¿
Dimana :
f0ij = Banyak kasus pada baris ke i dan kolom j
fhij = Banyak kasus yang diharapkan pada basis ke i dan
kolom ke j
∑ = Penjumlahan semua sel
3). Analisis Varians Satu Jalan Kruskal-Walls
Teknik ini digunakan untuk menguji hipotesis k sampel independen
bila datanya berbentuk ordinal. Bila dalam pengukuran ditemukan data
berbentuk interval atau rasio, maka perlu diubah dulu ke dalam data ordinal

15
(data berbentuk ranking/peringkat). Rumus yang digunakan untuk pengujian
adalah berikut :
12
k
R 2j
H= ∑ −3 ( N +1 )
N ( N +1) j =1 n j j

Dimana :

N= Banyak baris dalam tabel


k = Banyak kolom
Rj = Jumlah ranking dalam kolom

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

16
Komparatif Dua sampel merupakan statistik yang digunakan untuk
menguji hipotesis komparatif dua sampel yang berkorelasi dan independen
baik menggunakan statistik parametris maupun nonparametris. Terdapat tiga
macam hipotesis komparatif dua sampel dan cara mana yang akan digunkan
tergantung pada bunyi kalimat dalam merumuskan hipotesis. Tiga macam
pengujian itu adalah :
1. Uji dua pihak
2. Uji pihak kiri
3. Uji pihak kanan
Komparatif K sampel merupakan statistik yang sering dilakukan
pada sampel yang jumlahnya lebih dari dua (k sampel), misalnya 3, 4 atau
10 kelompok sampel. Selanjutnya berdasarkan sampel yang diambil secara
random tersebut, akan dianalisis apakah rata-rata (mean) antara kelompok
sampel satu dan kelompok sampel yang lain berbeda secara signifikan atau
tidak. Signifikan artinya perbedaan atau persamaan rata-rata dari sampel-
sampel tersebut dapat digeneralisasikan terhadap populasi dari mana
sampel-sampel tersebut diambil. Jadi perbedaanya bukan hanya terjadi pada
sampel-sampel itu saja.

B. Saran
Menyadari bahwa dalam penulisan makalah Statitik pendidikan ini
masih jauh dari kata sempurna, kedepannya penulis akan lebih baik lagi
dalam penulisan tentang makalah Statistik pendidikan di atas dengan
menyempurnakanya melalui sumber–sumber yang lebih banyak yang
tentunya dapat menambah ilmu pengetahuan tentang Statistik pendidikan
khusunya dalam peneltian, dengan ini penulis mengharapkan kritikan dari
pembaca agar makalah tentang Statitik pendidikan ini lebih berkualitas.
Terimakasih.
DAFTAR PUSTAKA

Prof. Dr. Sugiyono. 2013. Statistik Untuk Penelitian. Bandung: CV. Alfa

17
beta

18

Anda mungkin juga menyukai