Anda di halaman 1dari 7

Jenis Karya Seni Rupa 3 Dimensi

M Dyenta D
XII MIPA 1
Seni Patung
Seni patung adalah karya seni rupa yang diciptakan dengan membentuk bahan
bervolume yang dapat berupa tanah liat, kayu, batu, logam dan bahan lainnya
dengan cara substraktif yang berarti mengurangi bahan seperti dipahat,
dipotong, dicukil atau dengan cara aditif, yang berarti menambahkan bahan
seperti mengecor dan mencetak.

Seni Arsitektur
Arsitektur adalah seni atau praktik perancangan dan pembangunan struktur
dan konstruksi bangunan. Dalam arti yang lebih luas, arsitektur dapat
mencakup merancang dan membangun keseluruhan lingkungan binaan level
makro, misalnya perencanaan kota, tidak hanya satu bangunan dan
pelengkapnya saja.

Seni Keramik
Seni keramik adalah jenis karya seni rupa yang perwujudan objeknya dilakukan
dengan menggunakan material non logam dan anorganik berbentuk padat
melalui proses pembakaran bersuhu tinggi. Pada mulanya, keramik lebih
dikenal sebagai benda-benda yang terbuat dari bahan tanah liat yang dibakar
dengan suhu tinggi, seperti gerabah, genteng, porselin, dan sebagainya.
Dewasa ini, keramik cukup berkembang. Bahan keramik juga tidak hanya dari
tanah liat, tetapi juga dari bahan lain seperti kaolin, kuarsa, dan sejenisnya.

Seni Kriya
Seni kriya adalah salah satu cabang seni rupa yang menghasilkan benda
kerajinan (craft) yang bernilai seni dan membutuhkan keahlian tangan
(craftsmanship) yang tinggi untuk membuatnya. Kriya menghasilkan benda seni
seperti: Ukiran hias kayu / batu, Topeng, Berbagai hiasan meja, Anyaman, Guci,
Mainan, Kain Songket, dll.

Seni Anyaman
Anyaman merupakan seni yang mempengaruhi kehidupan dan kebudayaan
masyarakat Melayu.Menganyam bermaksud proses menjaringkan atau
menyilangkan bahan-bahan daripada tumbuh-tumbuhan untuk dijadikan satu
rumpun yang kuat dan boleh digunakan. Bahan tumbuh-tumbuhan yang boleh
dianyam ialah lidi, rotan, akar, bilah, pandan, mengkuang dan beberapabahan
tumbuhan lain yang dikeringkan

1. Monumen Jalasveva Jayamahe


(Patung)

 Alat dan Bahan


1. Tembaga
2. Beton
3. Alat cor
4. Cetakan
 Teknik
1. Teknik Merakit
Teknik ini hampir mirip dengan permainan puzzle, yaitu dengan cara merakit bahan dasar
patung kemudian merangkainya.
2. Teknik Cor
Teknik ini biasanya digunakan pada proses pembuatan patung dengan bahan dasar logam.
Pembuatan diawali dengan memanaskan logam hingga mencair kemudian dituangkan dalam
cetakan patung yang telah dibentuk rupa patungnya.
 Proses Pembuatan
Patung Jalasveva Jayamahe terletak di Dermaga Ujung Tanjung Perak, kota Surabaya, Jawa
Timur. Memiliki ketinggian mencapai 30,6 meter, patung ini dibangun pada tahun 1993 oleh
Pemimpin kepala Staf TNI Angkatan Laut Indonesia kemudian dilanjutkan oleh Laksamana
TNI Muhammad Arifin dan dirancang oleh I Nyoman Nuarta. Selain sebagai patung ikonik,
patung ini juga berfungsi sebagai mercusuar untuk kapal laut.
2. Masjid Agung Demak
(Arsitektur)

 Alat dan Bahan


1. Kayu Jati
2. Beton
3. Alat pahat
4. Mesin potong
 Teknik
1. Teknik Pahat
 Merupakan Teknik membentuk suatu karya seni dengan membuang bahan yang tidak
dibutuhkan. Cara membuatnya dapat memakai alat pahat, kikir dan martil. Biasanya bahan
atau media yang dipakai adalah bahan keras seperti batu, gips, kayu dan bahan lainnya.
2. Teknik Merakit
 Merupakan Teknik membuat sebuah karya seni dengan cara menyambung beberapa
potongan bahan. Cara ini disebut dengan merakit dan hasil karyanya disebut rakitan. Cara
menggabungkan bahan tersebut dapat dengan cara dipatri, disekrup atau mengelas
 Proses Pembuatan
Masjid ini mempunyai bangunan-bangunan induk dan serambi. Bangunan induk memiliki
empat tiang utama yang disebut saka guru. Salah satu dari tiang utama tersebut konon berasal
dari serpihan-serpihan kayu, sehingga dinamai saka tatal. Bangunan serambi merupakan
bangunan terbuka. Atapnya berbentuk limas yang ditopang delapan tiang yang disebut Saka
Majapahit. Atap limas Masjid terdiri dari tiga bagian yang menggambarkan ; (1) Iman, (2)
Islam, dan (3) Ihsan. Di Masjid ini juga terdapat “Pintu bledeg”, mengandung candra
sengkala, yang dapat dibaca Naga Mulat Salira Wani, dengan makna tahun 1388 Saka atau
1466 M, atau 887 H.

3. Guci Dinasti Yuan


(Keramik)

 Alat dan Bahan


1. Tanah liat
2. Kuarsa
3. Meja putar
4. Tungku pembakar
 Teknik
1. Teknik Pijit Tekan 
Teknik pijit tekan (pinch) adalah teknik pembentukan badan keramik secara manual.
Caranya tanah liat dipijit tekan dari bentuk bola menjadi bentuk yang diinginkan
dengan menggunakan jari-jari tangan. Cara membuat keramik dengan teknik pijit
tekan antara lain sebagai berikut.
2. Teknik Pilin 
Teknik pilin (coil) adalah teknik pembentukan badan keramik secara manual caranya
tanah liat digulung hingga terbentuk pilinan tanah. Cara membuat keramik dengan
teknik pilin antara lain sebagai berikut.
 Proses pembuatan
Untuk membuat kerajinan dari tanah liat menjadi gerabah seperti membuat guci diperlukan
putar untuk memutar tanah liat dengan memutar tanah ini agar kotoran bisa terpisah dan
dikeluarkan dan agar guci menjadi simetris.  Selanjutnya menggunakan kawat atau pisau
untuk membuat hiasan di gusi, misalnya bentuk bunga, sebagai hiasan guci. Setelah
itu, guci dibakar dengan pembakar keramik. Ini agar tanah liat yang digunakan menjadi
keras dan kuat. Guci yang sudah jadi dan berbentuk keras ini dapat dihiasi lagi dengan cat
untuk meperindah.

4. Mebel Jepara
(Kriya)

 Alat dan Bahan


1. Kayu Jati
2. Pernis
3. Alat pahat
4. Mesin Potong
 Teknik
1. Teknik Pahat
 Merupakan Teknik membentuk suatu karya seni dengan membuang bahan yang tidak
dibutuhkan. Cara membuatnya dapat memakai alat pahat, kikir dan martil. Biasanya bahan
atau media yang dipakai adalah bahan keras seperti batu, gips, kayu dan bahan lainnya.
2. Teknik Merakit
 Merupakan Teknik membuat sebuah karya seni dengan cara menyambung beberapa
potongan bahan. Cara ini disebut dengan merakit dan hasil karyanya disebut rakitan. Cara
menggabungkan bahan tersebut dapat dengan cara dipatri, disekrup atau mengelas
 Proses Pembuatan
Untuk bisa dibentuk menjadi barang furniture, kayu log/gelondong dipotong terlebih dahulu
menjadi lembaran papan yang tebalnya disesuaikan dengan barang yang akan dibuat.
Langkah selanjutnya ialah membuat pola pada kayu yang sudah kering, kemudian dilakukan
pemotongan sesuai dengan pola. Pola-pola tersebut merupakan bagian-bagian dari kesatuan
bentuk barang furniture.Dari semua bagian yang ada dan sesuai dengan pola, disusun menjadi
bentuk barang furniture yang utuh. Seperti dipan/tempat tidur, meja kursi, lemari, dan masih
banyak furniture  barang pakai maupun barang untuk hiasan.
5.Tudung Saji Rotan
(Anyaman)

 Alat dan Bahan


1. Rotan
2. Pewarna
3. Gergaji
4. Penjepit
 Teknik
1. Teknik Menganyam
Seni ayaman adalah proses menyilangkan bahan-bahan daripada tumbuh-tumbuhan
untuk dijadikan satu rumpun yang kuat dan boleh digunakan. Bahan-bahan
tumbuhan yang boleh dianyam ialah lidi, rotan, bambu, akar, buluh, pandan,
mengkuang, jut dan sebagainya. Bahan ini biasanya mudah dikeringkan dan
lembut.
 Proses pembuatan
Potong – potong rotan sesuai ruasnya. Bagian luar dari daging rotan dibuang
sehingga tinggal dibagian dalam yang tipis .Bagian yang tipis dipanaskan
diperapian sehingga dalam rotan yang lain licin menjadi paring dan
terkelupas dengan sendirinya. Rotan di belah agar menjadi lembaran yang
tipisLembaran yang tipis atau paring dicuci dandijemur dengan panas
matahari sampai kering agar menghasilkan bentuk melengkung Paring disusun
bertinding atau berlapis dandijahit satu sama lainnya dengan menggunakan
kolindang benang hingga terbentuk bulatan cekung agar tudung saji yang anda
buat lebih menariklagi anda bisa memberikan hiasan, lukisan atau
mewarnainnya sesuai selera.

Anda mungkin juga menyukai