Anda di halaman 1dari 2

MEKANISME TRAUMA BENDA TUMPUL PADA KEPALA

Trauma atau luka dari aspek medikolegal sering berbeda dengan pengertian medis.
Pengertian medis menyatakan trauma atau perlukaan adalah hilangnya diskontinuitas dari
jaringan. Dalam pengertian medikolegal trauma adalah pengetahuan tentang alat atau benda
yang dapat menimbulkan gangguan kesehatan seseorang. Trauma mekanik terjadi karena alat
atau senjata dalam berbagai bentuk, alami atau dibuat manusia, trauma tumpul sendiri
diakibatkan oleh benda yang memiliki permukaan tumpul.
Pemahaman tentang mekanisme kejadian cedera dan tenaga mekanis yang menyertai kejadian
cedera penting dalam menentukan pola cedera yang terjadi secara anatomis. Fraktur pada
tulang terjadi bila ada gaya mekanis yang cukup kuat pada aksis kepala. Kekuatan gaya
fleksi-ekstensi kepala selama gaya mekanis berlangsung dapat ikut mencederai kepala.
Gerakan fleksi-ekstensi berlebihan seperti pada fraktur depresi tulang frontal berhubungan
erat dengan meningkat dengan beratnya kasus cedera kepala. Banyak peneliti meyakini
bahwa data mengenai mekanisme cedera sangat membantu memprediksi kemungkinan
kerusakan dan beratnya cedera yang terjadi, sedangkan sebagian lagi lebih yakin dengan
penilaian keadaan klinis penderita saat datang. Tulang kepala manusia memiliki ketebalan
yang berbeda-beda. Bagian yang dilapisi otot memiliki jenis tulang yang lebih tipis, karena
adanya peredam berupa otot tersebut, dan sebaliknya, tulang yang tidak dilapisi otot lebih
memiliki ketebalan. Dikatakan bahwa diperlukan kekuatan sebesar 10 hingga 15 kali gaya
gravitasi untuk menciptakan cedera berupa fraktur. Besarnya energi yang diperlukan untuk
mengakibatkan fraktur frontal membutuhkan benturan keras, yaitu lebih dari 50 kali gaya
gravitasi bumi.
Fraktur tulang tengkorak sering terjadi pada kasus kecelakaan kendaraan bermotor dan jatuh,
fraktur akibat serangan atau perkelahian sebanyak 10% dari kasus. Agen penyebab trauma
dapat diklasifikasikan dalam beberapa cara, antara lain akibat kekuatan mekanik, aksi suhu,
agen kimia, agen elektromagnet, asfiksia dan trauma emboli. Trauma atau luka mekanik
terjadi karena alat atau senjata dalam berbagai bentuk, alami atau dibuat manusia. Senjata
atau alat yang dibuat manusia seperti kampak, pisau, panah, martil dan lain-lain.
Benda tumpul yang sering mengakibatkan luka antara lain adalah batu, besi, sepatu, tinju,
lantai, jalan dan lain-lain. Adapun definisi dari benda tumpul itu sendiri adalah :
· Tidak bermata tajam
· Konsistensi keras / kenyal
· Permukaan halus / kasar
Kekerasan tumpul dapat terjadi karena 2 sebab yaitu alat atau senjata yang mengenai atau
melukai orang yang relatif tidak bergerak dan yang lain orang bergerak ke arah objek atau
alat yang tidak bergerak.
Luka karena kererasan tumpul dapat berebentuk salah satu atau kombinasi dari luka memar,
luka lecet, luka robek, patah tulang atau luka tekan.
Variasi mekanisme terjadinya trauma tumpul adalah:
1. Benda tumpul yang bergerak pada korban yang diam.
2. Korban yang bergerak pada benda tumpul yang diam.
Sekilas nampak sama dalam hasil lukanya namun jika diperhatikan lebih lanjut terdapat
perbedaan hasil pada kedua mekanisme itu. Organ atau jaringan pada tubuh mempunyai
beberapa cara menahan kerusakan yang disebabkan objek atau alat, daya tahan tersebut
menimbulkan berbagai tipe luka yakni:
1. Abrasi
2. Laserasi
3. Kontusi/ruptur
4. Fraktur
5. Kompresi
6. Perdarahan

Anda mungkin juga menyukai