Anda di halaman 1dari 2

1.

Gagal jantung
- Obat inotropik positif bekerja dengan meningkatkan kontraksi otot jantung
(miokardium). Ex : glikosida jantung seperi digoksin dan digitoksin
2. Antiaritmia
- Penyekat adrenoreseptor beta (propanolol, esobutanol, dan esmolol)
- Memanjangkan reolarisasi (amiodaron, bretilium, sotalol, dofetilid, dan ibutilid)
- Penyekat kanal Ca++ (verapamil dan diltiazem)
- memanjangkan repolarisasi pada kanal natrium (kuinidin, prokainamid)
- mempersingkat repolarisasi pada kanal natrium (lidokain, meksiletin, fenitoin, dan
tokainid)
3. Antiangina
- Merelaksasi otot polos pembuluh vena, sehingga mengurangi beban hulu jantung.
contoh : ISDN ( Isosorbid dinitrat )
- mengurangi masuknya ion kalsium melalui kanal kalsium lambat ke dalam sel
otot polos, otot jantung dan saraf. Contoh :  Diltiazem , Nifedipin

- Menghambat adrenoseptor beta (beta-bloker) di jantung, pembuluh darah perifer,


bronkus, pankreas & hati. Contoh : propanolol

4. Antihipertensi
- Diuretik tiazid : Menghambat reabsorpsi natrium dan klorida pada pars asendens
ansa henle tebal (hidroklortiazid)
- Diuretik loop : mengurangi reabsorbsi aktif NaCl dalam lumen tubuli (furosemid)
- Diuretik hemat kalium : Meningkatkan ekskresi natrium dan air sambil menahan
kalium (sprironolakton, triamterin)
- Diuretik osmotik : Menarik air ke urin, tanpa mengganggu sekresi atau absorpsi
ion dalam ginjal (manitol)
- Beta bloker : menghambat pelepasan agonis adrenergik atau melakukan
antagonisasi reseptor adrenergik.
- Antagonis reseptor alpa : Menghambat reseptor alfa diotot polos
vaskuler (metildopa, reserpin, klonidin)
- Antagonis kalsium : menghambat asupan, pelepasan atau kerja kalsium melalui
slow cannel calcium (dilitiazem, nipedipin, verapamil)
- ACEI : Menghambat ACE sehinngga angiotensin I tidak berubah menjadi
angiotensin II (captopril,
- ARB : mencegah angiotensin II berikatan dengan reseptornya (losartan,
candesartan)

Anda mungkin juga menyukai