0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
83 tayangan3 halaman
Tugas departemen R&D industri farmasi meliputi pengembangan produk baru, penelitian obat, pengembangan formula dan kemasan obat, serta mengurus perizinan produk. Bagian-bagiannya antara lain pengembangan formula, analisis produk, dan bahan kemasan.
Tugas departemen R&D industri farmasi meliputi pengembangan produk baru, penelitian obat, pengembangan formula dan kemasan obat, serta mengurus perizinan produk. Bagian-bagiannya antara lain pengembangan formula, analisis produk, dan bahan kemasan.
Tugas departemen R&D industri farmasi meliputi pengembangan produk baru, penelitian obat, pengembangan formula dan kemasan obat, serta mengurus perizinan produk. Bagian-bagiannya antara lain pengembangan formula, analisis produk, dan bahan kemasan.
Penjabaran Kasus Departement Research and Development (R&D) dalam industri farmasi berperan dalam pengembangan produk baru. Salah satu bagian dalam R&D adalah pengembangan metode analisis (Analytical Development). Tugas utama Analytical Development antara lain: mengembangkan metode analisis suatu senyawa obat hingga diperoleh metode analisis yang sesuai. Metode analisis yang diperoleh selanjutnya divalidasi dan dijadikan acuan untuk analisis pemeriksaan rutin oleh bagian QC. Selain itu Analytical Development juga berhak menentukan bahan baku dan pemasok yang digunakan untuk industri farmasi. Pertanyaan Kasus 1. Jelaskan tugas depertemen R&D secara lengkap serta bagian-bagiannya pada suatu industri farmasi Penyelesaian : R&D suatu perusahaan farmasi dalam melakukan inovasi sebagai sumber keunggulan kompetitifnya. Perusahaan perlu mengintegrasikan dalam organisasi untuk mentrasformasikan ilmu pengetahuan mereka dalam proses pembelajaran kolektif. R & D mempunyai peran penting dalam aktivitas perusahaan dan ini dihasilkan dari penguatan organisasi risetnya. Organisasi dan intensitas riset pada gilirannya akan menjadi determinan keberhasilan perusahaan. Dengan kata lain aktivitas laboratorium R&D dan personil yang bekerja disana mempunyai pengaruh strategis pada perusahaan dan memainkan peran implisit dalam corporate governance. Bagian Penelitian dan pengembangan produk di industri farmasi merupakan departemen atau divisi yang bertugas dalam melakukan penelitian pencarian obat baru/bahan obat baru, pengembangan formula obat, pengembangan kemasan, maupun modifikasi aspek teknis lainnya serta mengurus registrasi/ijin edar produk obat dll. Latar belakang pengembangan produk sebagai peningkatan kualitas mutu produk berkelanjutan, efisiensi biaya, perlunya perubahan kemasan untuk menarik perhatian konsumen, dan perkembangan teknologi. Bagian ini dipimpin oleh seorang Asisten Manajer yang membawahi dua supervisor yaitu Spv. Pengembangan Formula Produk dan Spv. Pengembangan Bahan Pengemas. 1. Tugas depertemen R&D: - Membuat produk baru, novel product (new moleculle entities dan senyawa modifikasi) - Mengembangkan produk yang telah ada (me tooproduct), yang meeliputi: a. perbaikan bentuk sediaan b. perbaikan kemasan- perbaikan dosis- perbaikan formula - Mengawasi proses scale-up - Melakukan pendaftaran produk pada regulator (BPOM, European Drug Regulator, FDA, dll) - Membuat rumusan metode analisis, yang akan digunakan sebagai prosedur tetap analisisproduk yang dibuat. Bagian-bagian dari departemen R&D: i. Pengembangan Formula Produk Fungsi bagian Pengembangan Formula Produk sebagai berikut: a. Penanganan bahan baku alternatif Meliputi pencarian sumber terhadap supplier lain untuk mengantisipasi ketersediaan bahan baku di pasaran habis dan sebagai efisiensi biaya.Pengembangan Produk akan bekerjasama dengan bagian Pengadaan. Pengadaan akan menghubungi supplier/manufacturer. Supplier/pemasok akan mengirim sampel untuk dilakukan pemeriksaan oleh bagian QC dan dilakukan trial skala produksi untuk melihat stabilitas dan mutu bahan. Setelah hasil pemeriksaan selesai, baru mengkonfirmasi supplier kembali. b. Evaluasi formula dan proses produksi Setiap ada perubahan dalam produksi termasuk perubahan eksipien, maka dilakukan evaluasi terhadap perubahan tersebut. c. Penanganan produk baru Bagian pengembangan produk mempersiapkan segala kebutuhan mulai dari proses, metode, teknologi yang dibutuhkan di Plant saat transfer formula dari bagian Research and Development. d. Monitoring dan evaluasi nomor izin edar Bagian ini akan menangani registrasi produk, khususnya akan mempersiapkan data dan informasi yang dibutuhkan bagian regulatori dalam proses izin edar serta menginformasikan produk yang perlu dilakukan registrasi variasi. ii. Pengembangan Metode Analisa (Analytical Development) Tugas utamanya adalah mengembangkan metode analisis suatu senyawa obat, bahan pengemas, dan sampel produk sehingga diperoleh metode analisis yang sesuai. Untuk produk, bahan baku, dan bahan pengemas yang akan digunakan dan diproduksi. Metode analisis yang diperbolehkan selanjutnya divalidasi dan dijadikan acuan analisis pemeriksaan rutin sehingga metode analisis tersebut menjadi valid, efektif dan praktis. iii. Pengembangan Bahan Pengemas Fungsi bagian Pengembangan Bahan Pengemas sebagai berikut: a. Penanganan bahan pengemas alternatif Meliputi pencarian alternatif sumber pemasok bahan pengemas untuk tujuan efisiensi biaya dan mencegah ketersediaan bahan pengemas di pasaran habis. b. Desain bahan pengemas Bagian pengembangan produk akan mendesain kemasan yang akan digunakan untuk produk-produk yang sudah ada dan produk baru. c. Evaluasi bahan pengemas Setiap ada perubahan dalam bahan pengemas akan dilakukan evaluasi terhadap perubahan tersebut. d. Standarisasi bahan pengemas Standarisasi bahan kemas supaya dapat berlaku secara general. Standarisasi ukuran master box dan menyesuaikan kapasitasnya untuk efisiensi biaya dan mempermudah penyimpanan.