Anda di halaman 1dari 19

RANCANGAN SISTEM INFORMASI PERPUSTAKAAN (Online) DI SMK

SWASTA NUR AZIZI TANJUNG MORAWA

(One Day One Literature)

Disusun Oleh :

KHAIRUNNISA (7162142004)

Kelas A Reguler

Dosen Pengampu:
Dr. Jufri Darma S.E., M.Si., Ak., CA
Gaffar Hafis Sagala. M.Sc

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2019
KATA PENGANTAR

Puji Syukur kita panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
bimbingan dan petunjuk-Nya, saya dapat menyelesaikan tugas Sistem Informasi
Manajemen ini yang berjudul “Rancangan Dan Implementasi Sistem Informasi
Perpustakaan Online Di Sekolah (One Day One Literature)” dengan baik dan tepat
waktu.
Dalam penyusunan tugas ini, tidak lepas dari bantuan berbagai pihak, oleh karena itu,
saya mengucapkan terimakasih kepada Bapak Dr. Jufri Darma, SE., M.Si., Ak., CA dan
Bapak Gaffar Hafis Sagala, M.Sc karena telah membimbing saya dalam menyelesaikan
tugas Sistem Informasi Manajemen.
Penulis menyadari bahwa tugas ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karenanya
penulis memohon kritik dan saran yang sifatnya membangun guna perbaikan pembuatan
tugas selanjutnya. Penulis juga berharap semoga tugas makalah ini dapat diterima oleh
bapak serta teman-teman semua.

Akhir kata penulis ucapkan terima kasih semoga dapat bermanfaat dan mampu
menambah pengetahuan bagi pembaca.

Medan, Desember 2019

Khairunnisa

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................................i

DAFTAR ISI...........................................................................................................................ii

BAB I LATAR BELAKANG................................................................................................1

BAB II KERANGKA TEORI.................................................................................................3

BAB III KERANGKA PEMIKIRAN.....................................................................................9

BAB IV PENUTUP..............................................................................................................14

DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................................15

LAMPIRAN..........................................................................................................................16

ii
BAB I
LATAR BELAKANG

Fenomena yang terjadi saat ini yaitu masyarakat Indonesia lebih gemar
menghabiskan waktu di rumah dengan menonton televisi dibandingkan menghabiskan
waktu luang untuk membaca. Sulangsih (dalam Anta-ranews.com) membeberkan fakta
90% orang lebih suka menonton televisi, tetapi tidak suka membaca. Padahal, penduduk
negara maju di dunia ini pada umumnya menghabiskan waktu luang di rumah dengan
membaca 20 hingga 30 judul buku setiap tahunnya. Taufiq Ismail pernah me-nyebutkan
kondisi di Indonesia dengan istilah “tragedi nol buku” yaitu generasi yang tidak membaca
satu pun buku dalam satu tahun, generasi yang rabun membaca, dan lumpuh menulis. Rata-
rata lulusan SMA di Jerman membaca 32 judul buku, di Belanda 30 buku, Rusia 12 buku,
Jepang 15 buku, Singapura 6 buku, Malaysia 6 buku, Brunei 7 Buku, sedangkan Indonesia
nol buku. Sebagai solusi dari permasalahan tersebut, pemerintah menggalakkan
pembangunan perpustakaan dan taman baca sebagai salah satu fasilitas untuk meningkatkan
minat baca masyarakat. Namun, pengembangan perpustakaan dengan konsep tradisional
yang diterapkan pemerintah memiliki berbagai kendala dari segi biaya yang cukup besar,
jangkauan penyebaran informasi yang terbatas dan sumber daya yang tidak memadai.

Perpustakaan sekolah adalah perpustakaan yang berada pada lembaga pendidikan


sekolah sebagai pusat sumber belajar mengajar. Atas pernyataan tersebut, beberapa tugas
perpustakaan sekolah adalah mengelola data-data perpustkaan, memberikan layanan
pemimjaman buku, menyediakan tempat membaca dan mengembangkan agar mudah
dikontrol dan diakses olah anggota perpustkaan. Menyediakan sumber-sumber referensi
untuk menambah pengetahuan siswa dan guru. Mendidik siswa agar dapat mencari dan
mengumpulkan informasi (referensi) secara mandiri (Hartono, 2016).

Perpustakaan dengan konsep digital (Digital Library) merupakan salah satu solusi
untuk mengatasi kendala dari konsep perpustakaan tradisional. Perpustakaan digital (Digital
Library) atau disebut juga sebagai perpustakaan elektronik (E-library) diperkenalkan
dengan kelebihannya menyediakan koleksi dalam bentuk elektronik yang mampu diakses

1
oleh pengguna tanpa batasan tempat dan waktu dengan menggunakan media elektronik
seperti komputer, laptop maupun gadget yang terhubung dengan jaringan internet.

Siswa di SMK Swasta Nurazizi Tanjung Morawa dapat dikategorikan memiliki minat
baca yang relatif rendah. Hal tersebut dapat dibuktikan dari observasi yang saya lakukan
sendiri ketika melaksanakan magang di sekolah tersebut. Hampir setiap hari saya
diperpustakaan sekolah dan kondisi dilapangan ialah hanya beberapa siswa saja yang
berkunjung dan mau membaca buku di perpustakaan. Siswa yang berkunjung ke
perpusatakaanpun membaca hanya karena kebutuhan untuk menyelesaikan tugas, bukan
karena kemauan dari diri sendiri untuk menambah wawasannya. Kondisi perpustakaan dan
ketersediaan buku yang minim juga menjadi salah satu penghambat dalam menumbuhkan
minat membaca di sekolah tersebut.

Berdasarkan hal diatas maka penulis mempunyai ide untuk mengembangkan metode
membaca melalui perpustakaan digital. Digital Library ini memudahkan siswa dalam
mengakses dan memilih buku yang sesuai dengan bidang yang dimiliki siswa. Dengan
adanya Digital Library ini siswa tidak harus datang langsung ke perpustakaan sekolah dan
bisa diakses dimana saja tanpa ada batasan waktu.

2
BAB II
KERANGKA TEORI

A. Perpustakaan
Menurut Hendrianto (2014), Perpustakaan adalah suatu institusi unit kerja yang
menyimpan koleksi bahan pustaka secara sistematis dan mengelolanya dengan cara khusus
sebagai sumber informasi dan dapat digunakan oleh pemakainya. Perpustakaan atau library
didefinisikan sebagai tempat buku-buku yang diatur untuk dibaca dan dipelajari atau
dipakai sebagai bahan rujukan (The Oxford English Dictionary). Istilah perpustakaan juga
diartikan sebagai pusat media, pusat belajar, sumber pendidikan, pusat informasi, pusat
dokumentasi dan pusat rujukan (The American Library Association dalam Mahmudin,
2006).

Menurut Yusuf dan Suhendar (2005) menyatakan bahwa perpustakaan adalah suatu
tempat yang didalamnya terdapat kegiatan penghimpunan, pengelolaan, dan
penyebarluasan (pelayanan) segala macam informasi, baik yang tercetak maupun yang
terekam dalam berbagai media seperti buku, majalah, surat kabar, film, kaset, tape recorder,
video. Perpustakaan adalah suatu unit kerja dari suatu badan atau lembaga tertentu yang
mengelola bahan-bahan pustaka, baik beruapa buku-buku maupun bukan beruapa buku
(non book material) yang diatur secara sistematis menurut aturan tertentu sehingga dapat
digunakkan sebagai sumber informasi oleh pemakainya (Sismanto, 2008). Sedangkan
menurut Presiden RI nomor 11, disebutkan bahwa “ perpustakaan merupakan salah satu
sarana pelestarian bahan pustaka sebagai hasil budaya dan mempunyai fungsi sebagai
sumber informasi ilmu pengetahuan, teknologi dann kebudayaan dalam rangka
mencerdaskan kebihidupan bangsa dan menunjang pelaksanaan pembangunan nasional
(Rohanda, 2000).

Secara umum, perpustakaan mengemban beberapa fungsi, yaitu: (1) fungsi informasi
sebagai penyedia berbagai informasi yang meliputi bahan cetak, terekam, maupun koleksi
lainnya agar dapat memenuhi kebutuhan masyarakat, (2) fungsi pendidikan yaitu, sebagai
sarana untuk meningkatkan mutu pendidikan dan menerapan tujuan pendidikan, (3) fungsi

3
kebudayaan yaitu, sebagai sarana peningkatan mutu kehidupan dan menumbuhkan budaya
membaca, (4) fungsi rekreasi yaitu, sebagai sarana untuk pemanfaatan waktu lenggang
dengan bacaaan yang bersifat rekreatif dan hiburan yang positif, (5) fungsi penelitian, yaitu
sebagai sarana untuk menunjang kegiatan penelitian, (6) fungsi deposit, yaitu untuk
menyimpan dan melestarikan karya-karya, baik cetak maupun noncetak, yang diterbitkan

B. Perpustakaan Digital
Perpustakaan digital adalah sebuah sistem yang memiliki berbagai layanan dan
objek informasi yang mendukung akses objek informasi melalui perangkat digital
(Sismanto, 2008). Layanan perpustakaan digital dapat mempermudah pencarian informasi
di dalam koleksi objek informasi seperti dokumen, gambar dan database dalam format
digital dengan cepat, tepat dan akurat. Perpustakaan digital tidak berdiri sendiri, melainkan
terkait dengan sumber-sumber lain dan pelayanan informasinya terbuka bagi pengguna di
seluruh dunia. Koleksi perpustakaan digital tidaklah terbatas pada dokumen elektronik
pengganti bentuk cetak, ruang lingkup koleksinya sampai pada artefak digital yang tidak
bisa digantikan dalam bentuk tercetak. Koleksi perpustakaan digital lebih ditekankan pada
isi informasi, jenisnya dari dokumen tradisional sampai hasil penelusuran. Perpustakaan
digital melayani mesin, manajer informasi, dan pemakai informasi. Semuanya mendukung
manajemen koleksi, menyimpan, pelayanan bantuan penelusuran informasi (Siti Muasaroh,
2007).

Lesk (dalam Pendit, 2007) memandang perpustakaan digital secara sangat umum
sebagai semata-mata kumpulan informasi digital yang tertata. Arms (dalam Pendit, 2000)
memperluas dengan menambahkan bahwa koleksi tersebut disediaan sebagai jasa dengan
memanfaatkan jariangan informasi.

Menurut Sismanto (2008) gagasan perpustakaan digital diikuti Kantor Kementerian


Riset dan Teknologi dengan program Perpustakaan Digital yang diarahkan memberi
kemudahan akses dokumentasi data ilmiah dan teknologi dalam bentuk digital secara
terpadu dan lebih dinamis.

4
C. Dasar Pemikiran Perpustakaan Digital
Menurut Gatot Subrata (2009) ada beberapa hal yang mendasari pemikiran tentang
perlunya dilakukannya digitasi perpustakaan adalah sebagai berikut:
a) Perkembangan teknologi informasi di Komputer semakin membuka peluang-
peluang baru bagi pengembangan teknologi informasi perpustakaan yang murah dan
mudah diimplementasikan oleh perpustakaan di Indonesia. Oleh karena itu, saat ini
teknologi informasi sudah menjadi keharusan bagi perpustakaan di Indonesia,
terlebih untuk mengahadapi tuntutan kebutuhan bangsa Indonesia sebuah
masyarakat yang berbasis pengetahuan terhadap informasi di masa mendatang.
b) Perpustakaan sebagai lembaga edukatif, informatif, preservatif dan rekreatif yang
diterjemahkan sebagai bagian aktifitas ilmiah, tempat penelitian, tempat pencarian
data/informasi yang otentik, tempat menyimpan, tempat penyelenggaraan seminar
dan diskusi ilmiah, tempat rekreasi edukatif, dan kontemplatif bagi masyarakat luas.
Maka perlu didukung dengan sistem teknologi informasi masa kini dan masa yang
akan datang yang sesuai kebutuhan untuk mengakomodir aktifitas tersebut,
sehingga informasi dari seluruh koleksi yang ada dapat diakses oleh berbagai pihak
yang membutuhkannya dari dalam maupun luar negeri.
c) Dengan fasilitas digitasi perpustakaan, maka koleksi-koleksi yang ada dapat
dibaca/dimanfaatkan oleh masyarakat luas baik di Indonesia, maupun dunia
internasional.
d) Volume pekerjaan perpustakaan yang akan mengelola puluhan ribu hingga ratusan
ribu, bahkan bisa jutaan koleksi, dengan layanan mencakup masyarakat sekolah
(peserta didik, tenaga kependidikan, dan masyarakat luas), sehingga perlu didukung
dengan sistem otomasi yang futuristik (punya jangkauan kedepan), sehingga selalu
dapat mempertahanan layanan yang prima.
e) Awal adanya perpustakaan digital di Indonesia adalah eksperimen sekelompok
orang di perpustakaan pusat Institut Teknologi Bandung (ITB). Mereka
memprakarsai Jaringan Perpustakaan Digital Indonesia bekerja sama dengan
Computer Network Research Group (CNRG) dan Knowledge Management
Research Group (KMRG).

5
D. Keunggulan Perpustakaan Digital

Menurut Gatot Subrata (2009) beberapa keunggulan perpustakaan digital diantaranya


adalah sebagai berikut:
1. Long distance service, artinya dengan perpustakaan digital, pengguna bisa
menikmati layanan sepuasnya, kapanpun dan dimanapun.
2. Akses yang mudah. Akses pepustakaan digital lebih mudah dibanding dengan
perpustakaan konvensional, karena pengguna tidak perlu dipusingkan dengan
mencari di katalog dengan waktu yang lama.
3. Murah (cost efective). Perpustakan digital tidak memerlukan banyak biaya.
Mendigitalkan koleksi perpustakaan lebih murah dibandingkan dengan membeli
buku.
4. Mencegah duplikasi dan plagiat. Perpustakaan digital lebih “aman”, sehingga tidak
akan mudah untuh diplagiat. Bila penyimpanan koleksi perpustakaan
menggunakan format PDF, koleksi perpustakaan hanya bisa dibaca oleh pengguna,
tanpa bisa mengeditnya.
5. Publikasi karya secara global. Dengan adanya perpustakaan digital, karya-karya
dapat dipublikasikan secara global ke seluruh dunia dengan bantuan internet.

E. Proses Perpustakaan Digital


Suryandari (2007) mengungkapkan proses digitalisasi yang dibedakan menjadi tiga
kegiatan utama, yaitu:
a) Scanning, yaitu proses memindai (men-scan) dokumen dalam bentuk cetak dan
mengubahnya ke dalam bentuk berkas digital. Berkas yang dihasilkan dalam contoh
ini adalah berkas PDF.
b) Editing, adalah proses mengolah berkas PDF di dalam komputer dengan cara
memberikan password, watermark, catatan kaki, daftar isi, hyperlink, dan
sebagainya. Kebijakan mengenai hal-hal apa saja yang perlu diedit dan dilingdungi
di dalam berkas tersebut disesuaikan dengan kebijakan yang telah ditetapkan

6
perpustakaan. Proses OCR (Optical Character Recognition) dikategorikan pula ke
dalam pross editing. OCR adalah sebuah proses yang mengubah gambar menjadi
teks. Sebagai contoh, jika kita memindai sebuah halaman abstrak tesis, maka akan
dihasilkan sebuah berkas PDF dalam bentuk gambar Artinya, berkas tersebut tidak
dapat dioleh dengan program pengolahan kata.
c) Uploading, adalah proses pengisian (input) metadata dan meng-upload berkas
dokumen tersebut ke digital library. Berkas yang di-upload adalah berkas PDF yang
berisi full text karya akhir dari mulai halaman judul hingga lampiran, yang telah
melalui proses editing.
Di bagian akhir, ada dua buah server. Server pertama yaitu sebuah server yang
berhubungan dengan intranet, berisi seluruh metadata dan full text karya akhir yang dapat
diakses oleh seluruh pengguna di dalam Local Area Network (LAN) perpustakaan yang
bersangkutan. Sedangkan server kedua adalah sebuah server yang terhubung ke internet,
berisi metadata dan abstrak karya tersebut. Pemisahan kedua server ini bertujuan untuk
keamanan data. Dengan demikian, full tekt sebuah karya hanya dapat diakses dari LAN,
sedangkan melalui internet, sebuah karya hanya dapat diakses abstraknya saja.
F. Infrastruktur Perpustakaan Digital
Berikut ini akan dijelaskan beberapa infrastruktur perpustakaan digital. Kebutuhan
dalam perpustakaan digital adalah perangkat keras, perangkat lunak, dan jaringan komputer
sebagai elemen-elemen penting infrastruktur sebuah perpustakaan digital. Perangkat utama
yang diperlukan dalam perpustakaan digital adalah komputer personal (PC), internet (inter-
networking), dan world wide web (WWW). Ketiga hal tersebut memungkinkan adanya
perpustakaan digital. Perpustakaan digital juga memerlukan sistem informasi. Sucahyo dan
Ruldeviyani (2007) mengungkapkan bahwa ada tiga elemen penting yang diperlukan dalam
pengembangan sistem informasi, yaitu pernagkat keras (hardware), perangkat lunak
(software), dan manusia (brainware).
Perangkat keras yang dimaksud adalah sebagai berikut: (1) Web server, yaitu server
yang akan melayani permintaan-permintaan layanan web page dari para pengguna internet;
(2) Database server, yaitu jantung sebuah perpustakaan digital karena di sinilah keseluruhan
koleksi disimpan; (3) FTP server, yaitu untuk melakukan kirim/terima berkas melalui

7
jaringan komputer; (4) Mail server, yaitu server yang melayani segala sesuatu yang
berhubungan dengan surat elektronik (e-mail); (5) Printer server, yaitu untuk menerima
permintaan-permintaan pencetakan, mengatur antriannya, dan memprosesnya; (6) Proxy
server, yaitu untuk pengaturan keamanan penggunaan internet dari pemakai- pemakai yang
tidak berhak dan juga dapat digunakan untuk membatasi ke situs-situs yang tidak
diperkenankan.
Perangkat lunak yang paling banyak digunakan adalah Apache yang bersifat open
source (bebas terbuka-gratis). Untuk yang mengunakan Microsoft, terdapat perangkat lunak
untuk web server yaitu IIS (Internet Information Sevices). Sumber daya manusia yang
dibutuhkan dalam sistem informasi ini adalah (1) Database Administrator, yaitu
penanggungjawab kelancaran basis data, (2) Network Administrator, yaitu
penanggungjawab kelancaran operasional jaringan komputer, (3) System Administrator,
yaitu penanggungjawab siapa saja yang berhak mengakses sistem, (4) Web Master, yaitu
penjaga agar website beserta seluruh halaman yang ada di dalamnya tetap beroperasi
sehingga bisa diakses oleh pengguna, dan (5) Web Designer, yaitu penanggungjawab
rancangan tampilan website sekaligus mengatus isi website.

8
BAB III
KERANGKA PEMIKIRAN

Dalam melakukan perancangan sistem beberapa tahapan yang harus dilakukan, agar
aplikasi yang dibuat dapat berfungsi sesuai dengan yang diharapkan. Pada sistem, petugas
akan input data seperti buku, jurnal, makalah dan hasil penelitian. Setelah di input maka
akan masuk ke dalam database melalui web server. Pemakai atau user dengan mudah,
cepat, efisien dan efektif untuk mendapatkan referensi, informasi dari perpustakaan digital.
Seperti yang terlihat pada gambar

Konsep e-library adalah sebuah perpustakaan digital yang menyediakan link buku
elektronik (e-book) yang dapat didownload pengunjung dengan gratis. Di dalam
perancangan ini, ada beberapa tahapan yang harus dilakukan, antara lainproses pemilihan
buku/jurnal/prosiding/E-book, yang kedua adalah proses scanning jika referensi yang
dipakai masih berupa cetakan. Langkah berikutnya yaitu bagan alir proses penyeragaman
nama referensi, hal ini dilakukan agar dalam proses pencarian buku digital ini lebih mudah.
Kompresi data juga diperhitungkan dalam proses editing referensi di sini. Karena hal ini
berpengaruh dalam hardisk sebagai penyimpanan data. Rancangannya yaitu :

9
Mulai

Scanning Referensi

Convert to PDF

Ya
Layak
A

Tidak

Selesai

Kelayakan sebuah artkel/buku/jurnal/referensi dan yang lainnya merupakan hal


yang diperhitungkan, karena dengan adanya kelayakan buku tersebut dapat dipergunakan
oleh siswa maupun guru dengan baik, dikarenakan kualitas dari buku tersebut masih
terjaga. Pada tahap kelayakan, di sini admin memutuskan buku atau referensi manakah
yang layak untuk diterbitkan dalam Digital Library. Jika buku/referensi tersebut tidak layak
maka proses selesai. Namun jika buku/referensi layak maka akan diteruskan proses
penguplodannya seperti gambar bagan berikut :

10
A

Penamaan Referensi

Pengecekan Data

Data Sudah Ada ?

Tidak Ya

Proses Upload

Selesai

Metode proses yang digunakan untuk pengembangan sistem perangkat lunak


perancangan e-library adalah metode waterfall .
1. Analisis (Analysis)
Menganalisa infomasi yang diperoleh dari berbagai narasumber
kemudianmenganalisa data tersebut untuk diolah antara hardware dan
software,menjadi sebuah sistem yang tidak dapat dipisahkan, karena jika
perangkatini bekerja salah satu saja tidak akan akan menghasilkan tampilan yang
diinginkan.

11
2. Perancangan (Design)
Menganalisa kebutuhan perangkat keras dan perangkat lunak termasukkebutuhan
biaya kemudian perancangan hardware satu per satu dan softwareyang dibutuhkan.
3. Pemrograman (Coding)
Tahap ini disebut juga sebagai tahap implementasi perangkat lunak atauCoding.
Dengan kata lain, dalam tahap ini dilakukan implementasi hasilrancangan ke dalam
baris-baris kode program yang dapat dimengerti olehmesin (komputer).
4. Pengujian (Testing)
Setelah program telah jadi maka akan dilakukan pengujian sistem tersebut(running
program), apakah program tersebut telah bekerja dengan baik ataubelum.
5. Operasi dan Perawatan
Pada tahap ini sistem siap dioperasikan. Untuk menghindari terjadinyakesalahan
atau kegagalan dalam menjalankan fungsi-fungsinya makadiperlukan suatu
pemeliharaan yang terus dilakukan dari waktu ke waktu.

Ketika e-library ini terlaksana di SMK SWASTA NURAZIZI, maka selanjutnya


Penulis memiliki ide untuk membuat program “one day one literature”. Program tersebut
dibuat sebagai tindak lanjut untuk mengatasi krisis minat baca siswa-siswi di SMK
SWASTA NURAZIZI. Aturan penerapannya adalah setiap harinya siswa akan disuruh
mendownload jurnal pada e-library yang sudah di tentukan oleh wali kelas. Kemudian
siswa diminta untuk membuat review singkat mengenai literature tersebut lalu pada jam
terakhir pelajaran siswa disuruh untuk membacakan hasil review literature yang telah ia
review. Hal tersebut bertujuan untuk membentk minat baca siswa dan melatih komunikasi
siswa terhadap orang lain serta menumbuhkan rasa percaya diri.

12
Rancangan Desain e-library SMK Nurazizi

HEADER

MENU MENU
Menu Kiri FORM MENU UTAMA Menu Kanan

FOOTER

Penjelasan :

 Header digunakan untuk meletakkan Logo Sekolah, Nama Sekolah dan Tampilan
Selamat Datang Di E-Library SMK Nurazizi
 Menu Kiri berisi link yang memuat peraturan perpustakaan, tata tertib penggunaan
perpustakaan, login untuk siswa, guru dan anggota yang sudah terdaftar di e-library
SMK Nurazizi
 Menu Utama digunakan untuk menampilkan Infromasi utama mengenai SMK
Nurazizi
 Menu Kanan digunakan untuk melihat list update informasi seputar SMK Nurazizi
mengenai akademik, ekstrakurikuler, prestasi, dll.
 Footer digunakan untuk menampilkan email sekolah dan kontak person sekolah
jika ada pengunjung yang ingin menghubungi pihak sekolah.

13
BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan
Perpustakaan digital adalah sebuah sistem yang memiliki berbagai layanan dan objek
informasi yang mendukung akses objek informasi melalui perangkat digital. Layanan
perpustakaan digital dapat mempermudah pencarian informasi di dalam koleksi objek
informasi seperti dokumen, gambar dan database dalam format digital dengan cepat, tepat
dan akurat. Dengan adanya e-library akan sangat membantu seluruh komponen yang ada di
sekolah, baik itu guru, petugas perpustakaan, siswa dan orang lain yang membutuhkan.
Melalui website e-library dan program one day one literature akan membantu siswa dalam
mengembangkan kemampuannya serta memperkaya wawasan ilmiah sehingga siswa akan
lebih kritis dalam melihat dan menganalisis suatu keadaan yang berguna untuk
perkembangan psikologis dan kognitif siswa itu sendiri.

B. Saran
Diharapkan sebaiknya e-library atau digital library di SMK SWASTA NURAZIZI ini
dapat terealisasikan karena dapat memberikan banyak efek positif yang akan di rasakan
siswa serta pendidik dan juga seluruh komponen di sekolah. Ketika website e-library ini
sudah ada diharapkan kepada admin atau orang yang bertanggung jawab dalam pengelolaan
ini untuk dapat mengupdate secara rutin dan berkala sumber-sumber bacaan yang
disediakan di website agar informasi yang didapatkan mengikuti perkembangan terkini
ilmu pendidikan.

14
DAFTAR PUSTAKA

Hartono. (2016). Manajemen Perpustakaan Sekolah: Menuju Perpustakaan Modern dan


Profesional. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.

Hendrianto, D. E. (2014). Pembuatan Sistem Informasi Perpustakaan Berbasis Website


pada Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Donorojo Kabupaten Pacitan. IJNS -
Indonesian Journal on Networking and Security - Volume 3 No 4 - ijns.org, 57-64.

Ibrahim dan Afrina. (2011). Pengembangan Model Perpustakaan Berbasis Teknologi


Informasi untuk Meningkatkan Kinerja Layanan Perpustakaan Dan Mewujudkan
Perpustakaan Ideal Berbasis Digital di Fasilkom Unsri. KNTIA.

Pendit, Putu Laxman (Ed.). 2007. Perpustakaan Digital: Sebuah Impian dan Kerja Bersama.
Jakarta: Sagung Seto.

Salsabilah dan Yulianti. (2019). Perancangan Aplikasi Perpustakaan Berbasis WEB Pada
SMK Negeri 1 Rangkasbitung. Jurnal Teknologi Sistem Informasi dan Aplikasi –
Volume 2 No 1.

Subrata, Gatot, 2009. Perpustakaan Digital. Pustakawan Perpustakaan UM, Okotebr 2009

Suryandari, Ari (Ed.). 2007. Aspek Manajemen Perpustakaan Digital. Jakarta: CV Sagung
Seto.
Sismanto. 2008. Manajemen Perpustakaan Digital.
http://mkpd.wordpress.com/2008/09/08/kupas-buku-manajemen-perpustakaan-
digital/,

Wiji Suwarno.2010. Ilmu Perpustakaan dan Kode Etik Pustakawan. Yogyakarta: Ar –


Ruzz Media.
Yusuf, Pawit M. dan Yaya Suhendar. 2007. Pedoman Penyelenggaraan Perpustakaan
Sekolah. Jakarta: Media Prenada Media Group.

15
LAMPIRAN

16

Anda mungkin juga menyukai