Anda di halaman 1dari 17

MEDIA MAC CONKEY AGAR, SALMONELLA SHIGELLA

AGAR (SSA), THIOSULFATE CITRATE BILE SALT SUCROSE


(TCBS), dan MANNITOL SALT AGAR (MSA)
Disusun untuk memenuhi tugas media

OLEH :

1. FITRI NURHUDA
2. MONA TRIPUTRI SUARDI
3. NITA SUSANTI
4. SRI RAHAYU PUTRI S

S1 ANALIS KIMIA KONSENTRASI ANALIS MEDIS


SEKOLAH TINGGI ANALIS BAKTI ASIH
BANDUNG
2016
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, Kami
panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan
inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah Media Mac Conkey Agar,
Salmonella Shigella Agar (SSA), Thiosulfate Citrate Bile Salt Sucrose (TCBS), Dan Mannitol Salt
Agar (MSA)

Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai pihak
sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami menyampaikan banyak terima
kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.
   
Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari
segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami menerima
segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ini.
   
Akhir kata kami berharap semoga makalah tentang Media Mac Conkey Agar, Salmonella
Shigella Agar (SSA), Thiosulfate Citrate Bile Salt Sucrose (TCBS), Dan Mannitol Salt Agar (MSA)
ini dapat memberikan manfaat maupun inpirasi terhadap pembaca yang membutuhkan.
   
                                                                                      Bandung,November2016
   
                                                                                             

Penyusun

[Type text] [Type text] i


DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................................................................1
1.1 Latar Belakang...................................................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.............................................................................................................................2
1.3 Tujuan................................................................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN...................................................................................................................................3
2.1 Media Mac Conkey Agar....................................................................................................................3
2.1.1 Pengertian..................................................................................................................................3
2.1.2 Komposisi dan Pembuatan.........................................................................................................3
2.1.3 Fungsi Bahan Pada Komposisi Media Mac Conkey Agar.............................................................3
2.1.4 Interprestasi Hasil Media Mac Conkey Agar...............................................................................4
2.1.5 Patogenesis.................................................................................................................................4
2.2 Salmonella Shigella Agar (S S A).........................................................................................................5
2.2.1 Pengertian..................................................................................................................................5
2.2.2 Penyusun....................................................................................................................................5
2.2.3 Komposisi dan Pembuatan.........................................................................................................5
2.2.4 Karakteristik Koloni Yang Tumbuh..............................................................................................6
2.2.5 Isolasi Salmonella Shigella Agar (Ssa)..........................................................................................6
2.2.6 Patogenesis.................................................................................................................................6
2.3 Agar TCBS ( Thiosulfate Citrate Bile Salt Sucrose)..............................................................................7
2.3.1 Pengertian..................................................................................................................................7
2.3.2 Komposisi dan Pembuatan.........................................................................................................7
2.3.3 Penjelasan...................................................................................................................................8
2.4 Mannitol salt agar (MSA)...................................................................................................................9
2.4.1 Pengertian..................................................................................................................................9
2.4.2 Jenis Media.................................................................................................................................9
2.4.3 Komposisi dan Pembuatan.......................................................................................................10
2.4.5 Penjelasan.................................................................................................................................10
BAB III PENUTUP........................................................................................................................................12
3.1 Kesimpulan......................................................................................................................................12

[Type text] [Type text] ii


3.2 Saran................................................................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................................................13

[Type text] [Type text] ii


BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Dewasa ini telah banyak ditemukan penyakit yang disebabkan oleh bakteri. Oleh
karenanya diperlukan keahlian dalam mengidentifikasi penyakit yang diakibatkan oleh bakteri
tersebut melalui media khusus menumbuhkan bakteri yang dibuat ketetentuan tertentu.
Media /  perbenihan merupakan bahan yang digunakan untuk memperkembangbiakan
bakteri laboratorium secara invitro. Sebelum digunakan media harus keadaan steril, artinya tidak
di tumbuhi oleh mikroba lain yang tidak di harapkan.
Pelaksanaan pembuatan media memerlukan keterampilan dan kehati-hatian agar di
dapatkan hasi yang maksimal mungkin. Untuk itu diperlukan pengetahuan mengenai hal-hal
yang bersangkutan dalam pembuatan media tersebut.
Penyediaan kebutuhan media biakan bakteri sangat di tentukan oleh tindakan persiapan
sebelumnya dan beberapa tindakan setelah siap jadi dan saat di gunakan. Mutu dari media di
tentukan sejak stok bahan baku di pesan, penyimpanan bahan baku dan pembuatan sampai
penyimpanan setelah jadi.
Berbagai kesalahan dapat terjadi pada proses pembuatan. Untuk itu diperlukan uji
kwalitas dari masing-masing bahan setelah jadi dengan bakteri standar. Misalnya standar ATCC.
Untuk penyimpanan stok mesia perlu di perhatikan suhu ruangan atau lemari pendingin yang
sesuai dengan petunjuk suhu penyimpanannya. Pada umumnya media sangat hidroskopik,
sehingga penutupan setelah penggunaan bahan baku tersebut harus di perhatikan.
Kesalahan-kesalahan yang terjadi akibat proses pembuatan media yaitu kwalita aquades
jelek, wadah tercemar, terlalu panas pada proses pembuatannya, terlalu lama di simpan pad suhu
50 derajat celcius, PH tidak sesuai, cara melarutkan tidak sempurna, dan kesalahan pada
penyimpanan media.
Pada makalah ini juga berisi tentang  Media pertumbuhan yang dibuat untuk
menginformasikan dan mengenalkan tentang Media mulai dari pengertian hingga teknik
pembuatan Media kepada pembacanya .
Media itu sendiri adalah suatu tempat yang terdiri dari campuran zat-zat makanan
(nutrisi) yang diperlukan mikroorganisme untuk pertumbuhannya. Media terdiri atas bahan dasar
dari sumber Karbon (C), Nitrogen (N), Oksigen (O), Fosfat (PO 4), dan unsur sekelumit
(mikronutrient/trace element).
Media berdasarkan sifat terbagi menjadi 3 , yaitu Media padat, Media semi padat semi
cair, Media cair. Media berdasarkan Komposisi/susunannya terdiri atas Media Sintesis , semi
sintesis , dan media non sintesis . Berdasarkan tujuan yaitu media selektif atau penghambat dan
media diperkaya . contoh macam Jenis Media yang sering digunakan ,yaitu Thiosulphate Citrate
Bile Salts Sucrose Agar ( TCBS Agar ), Manitol Salt Agar (MSA), Salmonella Shigella (SS) Agar
dan Mac Conkey Agar yang akan kami jelaskan.
Komposisi media terdiri atas  Agar , Peptone , Meat/plant extract , Faktor tumbuh ,
Komponen selektif , Komponen diferensial , Media buffer. Sifat – Sifat Media antara lain Media
dasar/umum , Media diperkaya (enriched media) , Media diferensial/pembeda , Media selektif ,
Media penguji , Media untuk penghitungan sel.

1
1.2 Rumusan Masalah
1. Penjelasan tentang media
2. Alat dan bahan yang di gunakan dalam pembuatan media
3. Prosedur kerja dalam pembuatan media
4. Mengetahui jenis bakteri apa saja yang dapat tumbuh pada media tersebut

1.3 Tujuan
1. Agar dapat mengetahui pengertian dari MC, SSA, MSA, dan TCBS
2. Untuk mengetahui cara pembuatan media MC, SSA, MSA, dan TCBS
3. Untuk mengetahui bahan dasar pembuatan media MC, SSA, MSA, dan TCBS
4. Untuk mengetahui patogenesis media tersebut.

2
BAB II PEMBAHASAN

2.1 Media Mac Conkey Agar


2.1.1 Pengertian
Mac Conkey Agar adalah salah satu jenis media yang digunakan untuk identifikasi
mikroorganisme. Mac Conkey agar termasuk dalam media selektif dan diferensial bagi mikroba.
Jenis mikroba tertentu akan membentuk koloni dengan ciri tertentu yang khas apabila
ditumbuhkan pada media ini.
Persenyawaan utama dalam media ini adalah laktosa, garam empedu, dan merah netral
sebagai indikator warna. Media ini akan menghambat pertumbuhan bakteri gram positif dengan
adanya garam empedu yang akan membentuk kristal violet. Bakteri gram negatif yang tumbuh
dapat dibedakan dalam kemampuannya memfermentasikan laktosa. Koloni bakteri yang
memfermentasikan laktosa berwarna merah bata dan dapat dikelilingi oleh endapan garam
empedu. Endapan ini disebabkan oleh penguraian laktosa menjadi asam yang akan bereaksi
dengan garam empedu.

2.1.2 Komposisi dan Pembuatan


Komposisi dari media mac Conkey agar antara lain:
a.    17 gram/L Pancreatic Digest of Gelatin
b.    10/L Lactose
c.    13,5/L Agar
d.    1,5/L Pancreatic Digest of Casein
e.    1/L Crystal Violet
f.     1,5/L Peptic Digest of Animal Tissue
g.    5/L Sodium Chloride
h.    30 mg/L Neutral Red
i.      1,5/L Bile Salt Mixture

Prosedur Kerja
1)      Ditimbang 20,6 gram powder Mac Conkey Agar
2)      Dimasukan ke dalam 2 erlenmeyer 250 mL masing-masing sebanyak 200 mL
3)      Ditambahkan Aquadest masing-masing sebanyak 200 mL
4)      Dipanaskan diatas pemanas sampai larut sempurna
5)      Ditutup dengan bundle
6)      Disterilkan dengan autoclave pada suhu 121 C selama 15 menit
7)      Kemudian dituangkan kedalam plate
8)      Dibungkus dengan kertas
9)      Media siap digunakan

2.1.3 Fungsi Bahan Pada Komposisi Media Mac Conkey Agar


 Pepton : untuk menyediakan nitrogen, vitamin, mineral dan asam amino esensial untuk
pertumbuhan bakteri.
 Laktosa : untuk menyediakan karbon dan energi serta untuk membedakan bakteri yang
bisa memfermentasi laktosa dengan bakteri yang tidak memfermentasi laktosa.

3
 Bile salts (garam empedu): sebagai agen selektif yang berfungsi menghambat
pertumbuhan bakteri gram positif.
 Kristal Violet : sebagai agen selektif yang berfungsi menghambat pertumbuhan bakteri
gram positif.
 Natrium Klorida : untuk menyediakan elektrolit dan keseimbangan osmotik.
 Neutral red : sebagai indikator pH, akan berwarna merah jika pH di bawah ini 6,8.
 Agar : untuk memadatkan media.

2.1.4 Interprestasi Hasil Media Mac Conkey Agar

 Pada bakteri yang dapat memfermentasi laktosa (contoh : Escherichia coli, Klebsiella sp.)
koloni dan media akan berwarna merah atau merah muda, karena adanya produksi asam
dari hasil fermentasi laktosa, dengan adanya indikator neutral red media akan berwarna
merah atau merah muda.
 Pada bakteri yang tidak dapat memfermentasi laktosa (contoh : Salmonella sp., Shigella
sp.) koloni dan media akan berwarna transparan atau tidak berwarna karena bakteri tidak
memfermentasi laktosa menjadi asam.
Mac conkey juga merupakan media selektif dan diferensial yang mempunyai keistimewaan
memilah bakteri enteric gram negatif dari campuran bakteri yang memfermentasikan laktosa,
karena dalam Mac Conkey agar ini terdapat laktosa, crystal violet dan neutral red bile salt.
Sehingga media ini dapat membedakan bakteri yang memfermentasi laktosa berupa koloni
berwarna merah muda dan nonfermentasi yang tidak berwarna. Media ini bisa disimpan dengan
suhu antara +15°C hingga +25°C dan pH 6,9 sampai 7,4.

2.1.5 Patogenesis
Bakteri yang tidak memfermentasikan laktosa biasanya bersifat patogen. Golongan
bakteri ini tidak memperlihatkan perubahan pada media. Ini berarti warna koloninya sama
dengan warna media. Warna koloni dapat dilihat pada bagian koloni yang terpisah.

4
Beberapa contoh pertumbuhan koloni pada Mac Conkey Agar :

 Salmonella dan Shigella : serupa media


 Escherichia coli: merah dikelilingin zona keruh
 Enterobacter dan Klebsiella : merah muda dan mukoid
 Enterococcus dan Staphylococcus : kecil dan tidak terang tembus

Media Mac Conkey Agarmempunyai keistimewaan memilah bakteri enterik gram negatif
yang memfermentasi laktosa, karena media ini mengandung laktosa, crystal violet dan neutral
red bile salt. Kemampuan E. coli memfermentasi laktosa menyebabkan penurunan pH, sehingga
mempermudah absorpsi neutral red untuk mengubah koloni menjadi merah bata dan bile/
empedu diendapkan. Koloni lain (S. aureus; P. aeruginosa dan Salmonella), bila tumbuh tidak
akan berwarna karena tidak mampu memfermentasi laktosa. Mikroba lain yang dapat tumbuh
pada media ini antara lain Enterobacter; Proteus; Salmonella; Shigella,

2.2 Salmonella Shigella Agar (S S A)


2.2.1 Pengertian
SS agar Salmomella shigella agar adalah media selektif untuk mengisolasi kuman Salmonella
sp dan Shigella sp dari sampel feses,urin, dan makanan. Untuk khusus isolasi kuman shigella
Media ini tidak disarankan karena beberapa strain shigella akan terhambat. Yang dimaksd media
selektif (selective medium) /media penghambat adalah media yang ditambah zat kimia tertentu
yang bersifat selektif untuk mencegah pertumbuhan mikroba lain sehingga dapat mengisolasi
mikroba tertentu, misalnya media yang mengandung kristal violet pada kadar tertentu, dapat
mencegah pertumbuhan bakteri gram positif tanpa mempengaruhi bakteri gram negatif.

2.2.2 Penyusun
Media ini tersusun dari beberapa macam bahan yaitu :
a) Campuran Ekstrak daging dan pepton menyediakan kebutuhan nitrogen
b) Vitamin, mineral, dan asam amino diperlukan untuk pertumbuhan
c) Campuran bile salt, sodium sitrat, dan brilliant green menghambat bakteri gram positif,
sebagian besar bakteri coliform dan pertumbuhan swarming Dari Proteus Sp.Sehingga
kuman Salmonella sp dan Shigella sp dapat tumbuh dengan baik.
d) Neutral red sebagai indikator
e) Ferric citrate mendeteksi adanya H2S yang dihasilkan bakteri seperti Proteus dan
f) beberapa strain dari Salmonella akan terbentuk koloni dengan titik hitam ditengah.

2.2.3 Komposisi dan Pembuatan


a. Komposisi ( g/l )
1. Laktosa : 10,00
2. Campuran bile salt : 8,50
3. Natrium sitrat : 8,50
4. Natrium thiosulfat : 8,50

5
5. Ekstrak daging : 5,00
6. Campuran pepton : 5,00
7. Fe (III) citrate : 1,00
8. Neutral red : 0,02
9. Brilliant Green : 0,0003
10. Agar-agar bakteri : 12,0

b. Prosedur pembuatan :
(1) Larutkan 60 gram media dalam 1 liter air destilasi
(2) Campur dengan baik sampai diperoleh campuran yang homogen.
(3) Panaskan sampai mendidih satu menit, jangan diautoklaf.
(4) Dinginkan sampai suhu 45-50 OC tuang ke dalam petri.
(5) Simpan pada suhu 8-15oC dengan pH 7,0 ± 0,1.
(6) Media akan berwarna merah muda – merah.

2.2.4 Karakteristik Koloni Yang Tumbuh.


Bakteri yang tidak meragi laktosa membentuk koloni yang bersih transparan dan tidak
berwarna Bakteri koliform pertumbuhannya akan terhambat dengan membentuk koloni yang
kecil, berwarna merah muda sampai merah. Bakteri Pertumbuhan Warna koloni Escherichia coli
Dihambat - Enterobacter aerogenes Dihambat sebagian Cream-pink Salmonella enteridis Baik
Tidak berwarna inti hitam Salmonella typhi Baik Tidak berwarna inti hitam Salmonella
typhimurium Baik Tidak berwarna inti hitam Sgigella flexneri Baik Tidak berwarna
Enterococcus faecalis Dihambat.

2.2.5 Isolasi Salmonella Shigella Agar (Ssa)


Untuk isolasi organisme basil enterik patogen, terutama mereka yang termasuk ke dalam
genus Salmonella (penyebab penyakit thypus). Media ini tidak dianjurkan untuk isolasi utama
spesies Shigella. Bakteri yang dapat memfermentasi laktosa seperti Escherichia coli atau
Klebsiella pneumoniae muncul sebagai koloni kecil merah muda atau merah. Bakteri yang tidak
dapat memfermentasi laktosa seperti spesies Salmonella, Proteus spesies dan spesies Shigella
muncul sebagai koloni yang tidak berwarna. Produksi H2S oleh spesies Salmonella mengubah
pusat koloni menjai berwarna hitam.
Pertumbuhan pada media :
Salmonella typhi : Koloni tak berwarna dengan bagian tengah berwarna hitam karena
memproduksi H2S
Escherichia coli : Koloni berwarna merah muda

2.2.6 Patogenesis
Salmonella adalah penyebab utama dari penyakit yang disebarkan melalui makanan
(foodborne diseases). Pada umumnya, serotipe Salmonella menyebabkan penyakit pada organ
pencernaan. Penyakit yang disebabkan oleh Salmonella disebut salmonellosis. Ciri-ciri orang
yang mengalami salmonellosis adalah diare, keram perut, dan demam dalam waktu 8-72 jam
setelah memakan makanan yang terkontaminasi oleh Salmonella. Gejala lainnya adalah demam,
sakit kepala, mual dan muntah-muntah. Tiga serotipe utama dari jenis S. enterica adalah S. typhi,
S. typhimurium, dan S. enteritidis. S. typhi menyebabkan penyakit demam tifus (Typhoid fever),
karena invasi bakteri ke dalam pembuluh darah dan gastroenteritis, yang disebabkan oleh

6
keracunan makanan/intoksikasi. Gejala demam tifus meliputi demam, mual-mual, muntah dan
kematian. S. typhi memiliki keunikan hanya menyerang manusia, dan tidak ada inang lain.
Infeksi Salmonella dapat berakibat fatal kepada bayi, balita, ibu hamil dan kandungannya serta
orang lanjut usia. Hal ini disebabkan karena kekebalan tubuh mereka yang menurun.
Kontaminasi Salmonella dapat dicegah dengan mencuci tangan dan menjaga kebersihan
makanan yang dikonsumsi.

2.3 Agar TCBS ( Thiosulfate Citrate Bile Salt Sucrose)


2.3.1 Pengertian
Agar TCBS ( Thiosulfate Citrate Bile Salt Sucrose) adalah medium selektif yang digunakan
untuk isolasi spesies vibrio dari specimen berak ( stool) yang mengaduk bakteri campuran. Agar TCBS
juga membedakan produksi karakteristik koloni dari spesies vibrio. Vibrio spp tumbuh kerdil pada media
yang dirancang untuk isolasi Salmonella dan Shigella dengan menghasilkan koloni tak berwarna pada
MCA. Agar TCBS mengandung Na. sitrat, Na. tiosulfat, dan ox-gall ( 10% larutan yang bersama-sama
menghambat pertumbuhan beberapa bakteri gram-positif kokus dan gram – negative batang yang normal
ada dalam feses.

2.3.2 Komposisi dan Pembuatan


Kandungan yang terdapat pada TCBS agar antara lain :
 Yeast extract powder  5,0 g
 Bacto peptone 10,0 g
 Sodium thiosulpate 10,0 g
 Sodium citrate 10,0 g
 BTB 0,04 g
 Agar 14,0 g
 Ox Bile 8,0 g
 Sakarose 20,0 g
 Sodium chloride 10,0 g
 Fervic citrate 1,0 g
 TB 0,04 g

7
Cara Kerja :

1. Sterilisasi aquadest 100 mL dalam erlenmeyer 250 mL, ditutup dengan bundel lalu
ditutup dengan kertas ikat menggunakan karet, lalu di autoclaf selama 15 menit pada
suhu 121ºC
2. Agar TCBS ditimbang secara teknis sebanyak 8,8 gram
3. Kemudian dimasukkan kedalam erlenmeyer yang telah berisi aquadest steril 100 mL
4. Campuran dipanaskan hingga larut dan digoyangkan sampai homogen
5.  Dituangkan kedalam cawan petri secara aseptik
6. Setelah beku, cawan petri dibalik.
7.  Dibungkus menggunakan kertas diberi nama media dan yanggal pembuatan
8. Disimpan dilemari es.

Pada pembuatan media TCBS ini tidak melalui proses sterilisasi pada autoclave karena dalam
TCBS terdapat kandungan atau komposisi thiosulphate yang berfungsi untuk menghambat
bakteri lainnya yang tumbuh pada media ini karena media ini termasuk media selektif untuk
menumbuhkan satu jenis mikroba tertentu yaitu cholera. Apabila media ini di autoclave maka
kandungan thiosulpate akan terpecah dan tidak bisa memproteksi bakteri yang tumbuh pada
media tersebut. Karena pembuatan media ini tidak menggunakan proses sterilisasi pada
autoclave maka bahan seperti aquadest perlu disterilisasi dalam autoclave dengan suhu 1210 C
selama 15 menit, dan alat yang digunakan seperti Erlenmeyer disterilisasi dalam oven. Proses
sterilisasi ini bertujuan agar media tetap steril dan tidak terkontaminasi oleh mikroba yang tidak
diinginkan. Selain proses sterilisasi alat dan bahan ini ada juga proses fiksasi pada saat
penuangan media dalam plate, dimana proses fiksasi ini bertujuan untuk tetap menjaga
lingkungan sekitar pada saat penuangan media tetap steril.

2.3.3 Penjelasan

Tiosulfat-sitrat-garam empedu-sukrosa agar-agar atau agar TCBS adalah jenis budaya


agar plate selektif yang digunakan dalam laboratorium mikrobiologi untuk mengisolasi Vibrio
spp. Agar TCBS sangat selektif untuk isolasi V. cholerae dan V. parahaemolyticus. serta vibrio
lainnya. Penghambatan bakteri gram positif dicapai oleh penggabungan empedu sapi, yang
merupakan zat alami yang mengandung campuran garam empedu, dan kolat natrium, garam
empedu murni. Natrium tiosulfat berfungsi sebagai sumber sulfur dan, dalam kombinasi dengan
sitrat besi, mendeteksi produksi hidrogen sulfida. Sakarosa (sukrosa) dimasukkan sebagai
karbohidrat difermentasi untuk metabolisme vibrio. pH basa medium meningkatkan pemulihan
V. cholerae. Timol biru dan biru bromothymol termasuk sebagai indikator perubahan pH.

TCBS agar adalah baik selektif dan diferensial. Hal ini sangat selektif untuk vibrio dan
diferensial karena adanya Sukrosa dan pewarna. Fermentasi sukrosa menghasilkan asam yang
mengubah warna bromothymol biru atau biru timol. Dua pewarna daripada satu membuat media
menghasilkan array Kuning, hijau atau biru sehingga membedakan antara berbagai vibrio adalah
mungkin. Vibrio cholerae adalah agen penyebab kolera. Spesies Vibrio lainnya telah dikaitkan
dengan infeksi gastroenteritis dan ekstraintestinal, terutama dari telinga, jaringan lunak, dan

8
darah. Life-mengancam septikemia telah dikaitkan dengan V. vulnificus. Kebanyakan infeksi
Vibrio berhubungan dengan kontak air laut. Gejala seringkali sama dengan agen pedalaman
mikroba lebih umum.

2.4 Mannitol salt agar (MSA)


2.4.1 Pengertian

Mannitol salt agar atau disingkat MSA (agar garam manitol )merupakan media selektif
dan diferensial untuk identifikasi staphylococcus aureus. Media ini mengandunng garam natrium
klorida 7,5% sehingga media ini menjadi media selektif. Karena sebagian besar bakteri tidak
dapat tumbuh pada konsenterasi garam 7,5% kecuali staphylococcus . Selain itu MSA
mengandung manitol dan indikator PH phenol red yang membuat media ini menjadi media
diferensial. Staphylococcus Aureus akan menghasilkan koloni kuning dengan zona kuning
karena dapat memfermentasi manitol menjadi asam yang kemudian merubah warna indikator
phenol red dari merah menjadi kuning, sedangkan Staphylococcus jenis lainnya menghasilkan
koloni merah muda kecil atau koloni merah dengan tidak ada perubahan warna medium karena
tidak dapat memfermentasi manitol.

2.4.2 Jenis Media


Manitol Salt Agar (MSA) merupakan media pertumbuhan khusus bakteri halophiles   dan
dapat membedakan Staphylococcus patogen dan nonpathogenic.
 
Apakah MSA termasuk media selektif? 
 Manitol Salt merupakan media selektif karena memiliki konsentrasi yang sangat tinggi NaCl
(7,5%).  . Kebanyakan bakteri tidak dapat bertahan hidup di lingkungan kadar garam sangat
tinggi ( hipertonik). Tapi genus Staphylococcus  mungkin sudah beradaptasi  dengan lingkungan
tinggi kadar garam   dan tumbuh baik di media ini

9
Manitol Salt Agar  Apakah termasuk media Diferensial?

Produk  yang dihasilkan bakteri adalah asam organik, mengubah indikator pH di MSA dari
merah ke kuning cerah. Staph patogen, seperti Staphylococcus aureus, adalah fermentor manitol,
dan ketika tumbuh pada Manitol Salt Agar, dapat merubah warna merah media  MSA menjadi
kuning cerah.
Media MSA juga tergolong media diferensial karena mengandung indikator yang
mengidentifikasi jenis Staphylococcus yang menghasilkan asam organik dari fermentasi manitol
(metabolisme manitol, sejenis alkohol). Sebaliknya, Staph nonpathogenic seperti Staphylococcus
epidermidis (Staph  epi) flora normal yang tumbuh pada kulit manusia, tidak fermentasi
manitol,.dan apabila S.  epi  tumbuh di MSA maka warna alami dari agar-agar tidak berubah
(tetap oranye-pink)  karena S. epidermidis tidak makan manitol sehingga tidak memproduksi
asam  organik.

2.4.3 Komposisi dan Pembuatan


Komposisi:

 Ekstark sapi = 1 gram


 Proteose peptone no.3 = 10 gram
 NaCL = 75 gram             
 D-Mannitol = 75 gram
 Agar = 15 gram                 
 Merah fenol = 0,025 gram
 Aquadest = 1000mL         
 PH = 7,4

Prosedur Kerja

- Larutksn 60 gram dehydrate medium dalam 1000ml aquadest dingin.


- Kocok dan panasi sampai mendidih ( jangan terlalu lama mendidih) sampai larut
sempurna
- Tidak usah steril, tuang pada kotak Petri dalam beaker glass 50 ml

2.4.5 Penjelasan
Persenyawaan utama dalam media ini adalah NaCL 7,5 %, mannitol, dan merah fenol.
Media ini terutama di gunakan untuk membedakan staphylococcus yang bersifat pathogen dan
yang tidak pathogen.

Media ini mengandung kadar NaCL tinggi, sehingga akan menghambat pertumbuhan
bakteri, namun staphylococcus tidak di hambat pertumbuhannya. Staphylococcus aureus akan
membentuk zona kuning. Sedangak S. epidermis akan membentuk zona merah. Warna kuning di
sebsbkan oleh fermentasi mannitol disertai permukaan asam, sedangkan warna merahdi
sebabkan oleh mennitol yang tidak di frementsikan. Merah fenol merupakan indicator untuk
melihat adanya pembentukan asam.

10
Pada umumnya S. Aureus bersifat pathogen,sedangkan S. Epidermis bersifat tidak
pathogen.

11
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan
1. Mac Conkey Agar adalah salah satu jenis media yang digunakan untuk
identifikasi mikroorganisme. Mac Conkey agar termasuk dalam media selektif
dan diferensial bagi mikroba. Jenis mikroba tertentu akan membentuk koloni
dengan ciri tertentu yang khas apabila ditumbuhkan pada media ini
2. SS agar Salmomella shigella agar adalah media selektif untuk mengisolasi
kuman Salmonella sp dan Shigella sp dari sampel feses,urin, dan makanan
3. Agar TCBS ( Thiosulfate Citrate Bile Salt Sucrose) adalah medium selektif yang
digunakan untuk isolasi spesies vibrio dari specimen berak ( stool) yang mengaduk
bakteri campuran. Agar TCBS juga membedakan produksi karakteristik koloni dari
spesies vibrio.
4. Mannitol salt agar atau disingkat MSA (agar garam manitol )merupakan media
selektif dan diferensial untuk identifikasi staphylococcus aureus.

3.2 Saran
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu
penulis sangat mengharapkan saran dan kritik yang sifatnya membangun agar dalam
pembuatan makalah selanjutnya bisa lebih baik lagi, atas perhatiannya penulis ucapkan
terimakasih.

12
DAFTAR PUSTAKA
https://framesti.wordpress.com/2010/12/12/media-untuk-isolasi-bakteri/ Sabtu, 29 November
2016 16:35 WIB
http://yazhi28bashar.blogspot.com/2013/05/makalah-pembuatan-media-ba-ca-na-ssa.html
Sabtu, 29 November 2016 16:40 WIB
http://adesafitry29.blogspot.com/2012/06/pembuatan-media.html 29 November 2016 20:13
WIB

13

Anda mungkin juga menyukai