OLEH :
1. FITRI NURHUDA
2. MONA TRIPUTRI SUARDI
3. NITA SUSANTI
4. SRI RAHAYU PUTRI S
Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai pihak
sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami menyampaikan banyak terima
kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari
segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami menerima
segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah tentang Media Mac Conkey Agar, Salmonella
Shigella Agar (SSA), Thiosulfate Citrate Bile Salt Sucrose (TCBS), Dan Mannitol Salt Agar (MSA)
ini dapat memberikan manfaat maupun inpirasi terhadap pembaca yang membutuhkan.
Bandung,November2016
Penyusun
1
1.2 Rumusan Masalah
1. Penjelasan tentang media
2. Alat dan bahan yang di gunakan dalam pembuatan media
3. Prosedur kerja dalam pembuatan media
4. Mengetahui jenis bakteri apa saja yang dapat tumbuh pada media tersebut
1.3 Tujuan
1. Agar dapat mengetahui pengertian dari MC, SSA, MSA, dan TCBS
2. Untuk mengetahui cara pembuatan media MC, SSA, MSA, dan TCBS
3. Untuk mengetahui bahan dasar pembuatan media MC, SSA, MSA, dan TCBS
4. Untuk mengetahui patogenesis media tersebut.
2
BAB II PEMBAHASAN
Prosedur Kerja
1) Ditimbang 20,6 gram powder Mac Conkey Agar
2) Dimasukan ke dalam 2 erlenmeyer 250 mL masing-masing sebanyak 200 mL
3) Ditambahkan Aquadest masing-masing sebanyak 200 mL
4) Dipanaskan diatas pemanas sampai larut sempurna
5) Ditutup dengan bundle
6) Disterilkan dengan autoclave pada suhu 121 C selama 15 menit
7) Kemudian dituangkan kedalam plate
8) Dibungkus dengan kertas
9) Media siap digunakan
3
Bile salts (garam empedu): sebagai agen selektif yang berfungsi menghambat
pertumbuhan bakteri gram positif.
Kristal Violet : sebagai agen selektif yang berfungsi menghambat pertumbuhan bakteri
gram positif.
Natrium Klorida : untuk menyediakan elektrolit dan keseimbangan osmotik.
Neutral red : sebagai indikator pH, akan berwarna merah jika pH di bawah ini 6,8.
Agar : untuk memadatkan media.
Pada bakteri yang dapat memfermentasi laktosa (contoh : Escherichia coli, Klebsiella sp.)
koloni dan media akan berwarna merah atau merah muda, karena adanya produksi asam
dari hasil fermentasi laktosa, dengan adanya indikator neutral red media akan berwarna
merah atau merah muda.
Pada bakteri yang tidak dapat memfermentasi laktosa (contoh : Salmonella sp., Shigella
sp.) koloni dan media akan berwarna transparan atau tidak berwarna karena bakteri tidak
memfermentasi laktosa menjadi asam.
Mac conkey juga merupakan media selektif dan diferensial yang mempunyai keistimewaan
memilah bakteri enteric gram negatif dari campuran bakteri yang memfermentasikan laktosa,
karena dalam Mac Conkey agar ini terdapat laktosa, crystal violet dan neutral red bile salt.
Sehingga media ini dapat membedakan bakteri yang memfermentasi laktosa berupa koloni
berwarna merah muda dan nonfermentasi yang tidak berwarna. Media ini bisa disimpan dengan
suhu antara +15°C hingga +25°C dan pH 6,9 sampai 7,4.
2.1.5 Patogenesis
Bakteri yang tidak memfermentasikan laktosa biasanya bersifat patogen. Golongan
bakteri ini tidak memperlihatkan perubahan pada media. Ini berarti warna koloninya sama
dengan warna media. Warna koloni dapat dilihat pada bagian koloni yang terpisah.
4
Beberapa contoh pertumbuhan koloni pada Mac Conkey Agar :
Media Mac Conkey Agarmempunyai keistimewaan memilah bakteri enterik gram negatif
yang memfermentasi laktosa, karena media ini mengandung laktosa, crystal violet dan neutral
red bile salt. Kemampuan E. coli memfermentasi laktosa menyebabkan penurunan pH, sehingga
mempermudah absorpsi neutral red untuk mengubah koloni menjadi merah bata dan bile/
empedu diendapkan. Koloni lain (S. aureus; P. aeruginosa dan Salmonella), bila tumbuh tidak
akan berwarna karena tidak mampu memfermentasi laktosa. Mikroba lain yang dapat tumbuh
pada media ini antara lain Enterobacter; Proteus; Salmonella; Shigella,
2.2.2 Penyusun
Media ini tersusun dari beberapa macam bahan yaitu :
a) Campuran Ekstrak daging dan pepton menyediakan kebutuhan nitrogen
b) Vitamin, mineral, dan asam amino diperlukan untuk pertumbuhan
c) Campuran bile salt, sodium sitrat, dan brilliant green menghambat bakteri gram positif,
sebagian besar bakteri coliform dan pertumbuhan swarming Dari Proteus Sp.Sehingga
kuman Salmonella sp dan Shigella sp dapat tumbuh dengan baik.
d) Neutral red sebagai indikator
e) Ferric citrate mendeteksi adanya H2S yang dihasilkan bakteri seperti Proteus dan
f) beberapa strain dari Salmonella akan terbentuk koloni dengan titik hitam ditengah.
5
5. Ekstrak daging : 5,00
6. Campuran pepton : 5,00
7. Fe (III) citrate : 1,00
8. Neutral red : 0,02
9. Brilliant Green : 0,0003
10. Agar-agar bakteri : 12,0
b. Prosedur pembuatan :
(1) Larutkan 60 gram media dalam 1 liter air destilasi
(2) Campur dengan baik sampai diperoleh campuran yang homogen.
(3) Panaskan sampai mendidih satu menit, jangan diautoklaf.
(4) Dinginkan sampai suhu 45-50 OC tuang ke dalam petri.
(5) Simpan pada suhu 8-15oC dengan pH 7,0 ± 0,1.
(6) Media akan berwarna merah muda – merah.
2.2.6 Patogenesis
Salmonella adalah penyebab utama dari penyakit yang disebarkan melalui makanan
(foodborne diseases). Pada umumnya, serotipe Salmonella menyebabkan penyakit pada organ
pencernaan. Penyakit yang disebabkan oleh Salmonella disebut salmonellosis. Ciri-ciri orang
yang mengalami salmonellosis adalah diare, keram perut, dan demam dalam waktu 8-72 jam
setelah memakan makanan yang terkontaminasi oleh Salmonella. Gejala lainnya adalah demam,
sakit kepala, mual dan muntah-muntah. Tiga serotipe utama dari jenis S. enterica adalah S. typhi,
S. typhimurium, dan S. enteritidis. S. typhi menyebabkan penyakit demam tifus (Typhoid fever),
karena invasi bakteri ke dalam pembuluh darah dan gastroenteritis, yang disebabkan oleh
6
keracunan makanan/intoksikasi. Gejala demam tifus meliputi demam, mual-mual, muntah dan
kematian. S. typhi memiliki keunikan hanya menyerang manusia, dan tidak ada inang lain.
Infeksi Salmonella dapat berakibat fatal kepada bayi, balita, ibu hamil dan kandungannya serta
orang lanjut usia. Hal ini disebabkan karena kekebalan tubuh mereka yang menurun.
Kontaminasi Salmonella dapat dicegah dengan mencuci tangan dan menjaga kebersihan
makanan yang dikonsumsi.
7
Cara Kerja :
1. Sterilisasi aquadest 100 mL dalam erlenmeyer 250 mL, ditutup dengan bundel lalu
ditutup dengan kertas ikat menggunakan karet, lalu di autoclaf selama 15 menit pada
suhu 121ºC
2. Agar TCBS ditimbang secara teknis sebanyak 8,8 gram
3. Kemudian dimasukkan kedalam erlenmeyer yang telah berisi aquadest steril 100 mL
4. Campuran dipanaskan hingga larut dan digoyangkan sampai homogen
5. Dituangkan kedalam cawan petri secara aseptik
6. Setelah beku, cawan petri dibalik.
7. Dibungkus menggunakan kertas diberi nama media dan yanggal pembuatan
8. Disimpan dilemari es.
Pada pembuatan media TCBS ini tidak melalui proses sterilisasi pada autoclave karena dalam
TCBS terdapat kandungan atau komposisi thiosulphate yang berfungsi untuk menghambat
bakteri lainnya yang tumbuh pada media ini karena media ini termasuk media selektif untuk
menumbuhkan satu jenis mikroba tertentu yaitu cholera. Apabila media ini di autoclave maka
kandungan thiosulpate akan terpecah dan tidak bisa memproteksi bakteri yang tumbuh pada
media tersebut. Karena pembuatan media ini tidak menggunakan proses sterilisasi pada
autoclave maka bahan seperti aquadest perlu disterilisasi dalam autoclave dengan suhu 1210 C
selama 15 menit, dan alat yang digunakan seperti Erlenmeyer disterilisasi dalam oven. Proses
sterilisasi ini bertujuan agar media tetap steril dan tidak terkontaminasi oleh mikroba yang tidak
diinginkan. Selain proses sterilisasi alat dan bahan ini ada juga proses fiksasi pada saat
penuangan media dalam plate, dimana proses fiksasi ini bertujuan untuk tetap menjaga
lingkungan sekitar pada saat penuangan media tetap steril.
2.3.3 Penjelasan
TCBS agar adalah baik selektif dan diferensial. Hal ini sangat selektif untuk vibrio dan
diferensial karena adanya Sukrosa dan pewarna. Fermentasi sukrosa menghasilkan asam yang
mengubah warna bromothymol biru atau biru timol. Dua pewarna daripada satu membuat media
menghasilkan array Kuning, hijau atau biru sehingga membedakan antara berbagai vibrio adalah
mungkin. Vibrio cholerae adalah agen penyebab kolera. Spesies Vibrio lainnya telah dikaitkan
dengan infeksi gastroenteritis dan ekstraintestinal, terutama dari telinga, jaringan lunak, dan
8
darah. Life-mengancam septikemia telah dikaitkan dengan V. vulnificus. Kebanyakan infeksi
Vibrio berhubungan dengan kontak air laut. Gejala seringkali sama dengan agen pedalaman
mikroba lebih umum.
Mannitol salt agar atau disingkat MSA (agar garam manitol )merupakan media selektif
dan diferensial untuk identifikasi staphylococcus aureus. Media ini mengandunng garam natrium
klorida 7,5% sehingga media ini menjadi media selektif. Karena sebagian besar bakteri tidak
dapat tumbuh pada konsenterasi garam 7,5% kecuali staphylococcus . Selain itu MSA
mengandung manitol dan indikator PH phenol red yang membuat media ini menjadi media
diferensial. Staphylococcus Aureus akan menghasilkan koloni kuning dengan zona kuning
karena dapat memfermentasi manitol menjadi asam yang kemudian merubah warna indikator
phenol red dari merah menjadi kuning, sedangkan Staphylococcus jenis lainnya menghasilkan
koloni merah muda kecil atau koloni merah dengan tidak ada perubahan warna medium karena
tidak dapat memfermentasi manitol.
9
Manitol Salt Agar Apakah termasuk media Diferensial?
Produk yang dihasilkan bakteri adalah asam organik, mengubah indikator pH di MSA dari
merah ke kuning cerah. Staph patogen, seperti Staphylococcus aureus, adalah fermentor manitol,
dan ketika tumbuh pada Manitol Salt Agar, dapat merubah warna merah media MSA menjadi
kuning cerah.
Media MSA juga tergolong media diferensial karena mengandung indikator yang
mengidentifikasi jenis Staphylococcus yang menghasilkan asam organik dari fermentasi manitol
(metabolisme manitol, sejenis alkohol). Sebaliknya, Staph nonpathogenic seperti Staphylococcus
epidermidis (Staph epi) flora normal yang tumbuh pada kulit manusia, tidak fermentasi
manitol,.dan apabila S. epi tumbuh di MSA maka warna alami dari agar-agar tidak berubah
(tetap oranye-pink) karena S. epidermidis tidak makan manitol sehingga tidak memproduksi
asam organik.
Prosedur Kerja
2.4.5 Penjelasan
Persenyawaan utama dalam media ini adalah NaCL 7,5 %, mannitol, dan merah fenol.
Media ini terutama di gunakan untuk membedakan staphylococcus yang bersifat pathogen dan
yang tidak pathogen.
Media ini mengandung kadar NaCL tinggi, sehingga akan menghambat pertumbuhan
bakteri, namun staphylococcus tidak di hambat pertumbuhannya. Staphylococcus aureus akan
membentuk zona kuning. Sedangak S. epidermis akan membentuk zona merah. Warna kuning di
sebsbkan oleh fermentasi mannitol disertai permukaan asam, sedangkan warna merahdi
sebabkan oleh mennitol yang tidak di frementsikan. Merah fenol merupakan indicator untuk
melihat adanya pembentukan asam.
10
Pada umumnya S. Aureus bersifat pathogen,sedangkan S. Epidermis bersifat tidak
pathogen.
11
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan
1. Mac Conkey Agar adalah salah satu jenis media yang digunakan untuk
identifikasi mikroorganisme. Mac Conkey agar termasuk dalam media selektif
dan diferensial bagi mikroba. Jenis mikroba tertentu akan membentuk koloni
dengan ciri tertentu yang khas apabila ditumbuhkan pada media ini
2. SS agar Salmomella shigella agar adalah media selektif untuk mengisolasi
kuman Salmonella sp dan Shigella sp dari sampel feses,urin, dan makanan
3. Agar TCBS ( Thiosulfate Citrate Bile Salt Sucrose) adalah medium selektif yang
digunakan untuk isolasi spesies vibrio dari specimen berak ( stool) yang mengaduk
bakteri campuran. Agar TCBS juga membedakan produksi karakteristik koloni dari
spesies vibrio.
4. Mannitol salt agar atau disingkat MSA (agar garam manitol )merupakan media
selektif dan diferensial untuk identifikasi staphylococcus aureus.
3.2 Saran
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu
penulis sangat mengharapkan saran dan kritik yang sifatnya membangun agar dalam
pembuatan makalah selanjutnya bisa lebih baik lagi, atas perhatiannya penulis ucapkan
terimakasih.
12
DAFTAR PUSTAKA
https://framesti.wordpress.com/2010/12/12/media-untuk-isolasi-bakteri/ Sabtu, 29 November
2016 16:35 WIB
http://yazhi28bashar.blogspot.com/2013/05/makalah-pembuatan-media-ba-ca-na-ssa.html
Sabtu, 29 November 2016 16:40 WIB
http://adesafitry29.blogspot.com/2012/06/pembuatan-media.html 29 November 2016 20:13
WIB
13