PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
1.3.1 Untuk mengetahui pengertian Termokimia
1.3.2 Untuk mengetahui
BAB II
PEMBAHASAN
Termokimia adalah ilmu yang didalamnya membahas perubahan kalor atau panas
suatu zat yang menyertai suatu reaksi atau proses kimia dan fisika. Termokimia
mempelajari hubungan antara energi panas dan energi kimia. Energi kimia
merupakan energi yang dikandung setiap unsur atau senyawa, energi kimia yang
terkandung dalam suatu zat adalah semacam energi potensial zat tersebut. Energi
potensial kimia yang terkandung dalam suatu zat disebut entalpi dan dinyatakan
dengan simbol H. Selisih antara entalpi reaktan dan entalpi hasil pada suatu reaksi
disebut perubahan entalpi reaksi dan diberi simbol ∆H. Hukum pertama
termodinamika menyatakan bahwa energi tidak dapat diciptakan ataupun
dimusnahkan.Energi hanya dapat diubah dari satu bentuk ke bentuk lain. Energi juga
memiliki perpindahan dari sistem ke lingkungan atau sebaliknya. Implikasi hukum ini
pada energi dalam sistem, yaitu perubahan energi dalam, ∆E sama dengan
penjumlahan kalor (q) yang diserap atau dilepas sistem dengan kerja (w) yang
dilakukan atau diterima sistem.
2.2 Sistem dan lingkungan
2.2.1 Pengertian sistem dan lingkungan
Sistem adalah bagian dari alam semesta yang diamati. Contohnya
adalah pada reaksi berikut, yang Berlaku sebagai sistem terdiri dari molekul –
molekul yang bereaksi 2H2 + O2 2H2O. Lingkungan adalah segala sesuatu
yang ada di alam semesta yang diamati. Contohnya adalah ketika reaksi diatas
berlangsung dalam fase gas, yang berperan sebagai lingkungan adalah dinding
yang mengelilinginya. Jadi alam semesta merupakan gabungan dari sistem
dan lingkungan.
2.2.2 Jenis Jenis Sistem
Hubungan sistem dan lingkungan dibagi menjadi tiga jenis, yaitu sistem
terbuka, sistem tertutup dan sistem terosilasi.
1. Sistem Terbuka
Sistem terbuka adalah sistem yang memungkinkan adanya pertukaran
energi dan materi dengan lingkungannya. Misalnya adalah saat merebus
air dalam panic terbuka. Energi (berupa kalor) dan materi dapat ditransfer
lingkungan melalui uap air yang dihasilkan. Panic adalah sistem terbuka
yang memungkin mentransfer materi dan energi.
2. Sistem Tertutup
Sistem tertutup adalah sistem yang memungkinkan adanya pertukaran
energi dengan lingkungannya namun tidak terjadi pertukaran materi.
Dengan meletakkan tutup pada panci, materi tidak bisa lagi tertranfer
karena tutup panci mencegah adanya materi yang memasuki panci.
Namun, panici tersebut masih memungkinkan untuk terjadi transfer
energi. Walaupun panci sudah tertutup, energi panas masih bias ditransfer
dari dalam keluar panci, atau sebaliknya.
3. Sistem Terosilasi
Contoh Soal :
Pada pembentukan 1 mol air dari gas hidrogen dengan oksigen pada 298 K, 1 atm
dilepaskan kalor sebesar 285, 5 kJ.
Persamaan termokimianya :
Pada suhu 0 °C dan tekanan 1 atm,es meleleh membentuk air yang mencair.
hasil pengukuran menunjukkan bahwa untuk setiap mol es yang diubah menjadi cair
pada keadaan ini,sejumlah 6,01 kilojoule (kJ) energi diserap oleh sistem (es).
karena ΔH bernilai positif,perubahan ini merupakan proses endotermik,seperti yang
diharapkan untuk pelelehan es yang menyerap energi. persamaan untuk perubahan
fisika ini adalah
Contohnya :
Perhatikan contoh berikut .Pada pembentukan 1 mol air dari gas hidrogen dengan
gas oksigen dibebaskan286 kJ. Kata “dibebaskan” menyatakan bahwa reaksi
tergolong eksoterm. Oleh
(karena koefisien reaksi dikali dua, maka harga ΔH juga harus dikali dua).
Perubahan energi dalam reaksi kimia ada dua yaitu perubahan endoterm dan
perubahan eksoterm. Perubahan endorterm adalah perubahan yang mampu
mengalirkan kalor dari sistem ke lingkungan atau melepaskan kalor ke lingkungan.
Perubahan entalpi yaitu kalor reaksi dari suatu reaksi pada tekanan tetap. Supaya
entalpi dapat dihitung, maka pengukurannya harus dilakukan pada suhu serta tekanan
tertentu. Menurut para kimiawan, suhu 25°C dan tekanan 1 atm adalah ukuran yang
tepat untuk menilai entalpi.
Suatu perubahan entalpi yang diukur dengan ukuran standar akan disebut
perubahan entalpi standar. Satuannya bernama kilo Joule (kJ) dalam Sistem
Internasional (SI)
Ada beberapa jenis perubahan entalpi standar, yaitu:
Bernama lain kalor pembentukan standar yang merupakan perubahan entalpi ketika 1
mol senyawa terbentuk dari unsur-unsurnya pada kondisi standar.
Contoh : ∆Hf pembentukan 1 mol H2O cair dari gas H2 dan O2 adalah -285,9 Kj mol -1
1
H2(g) + O (g) → H2O (l) ∆H = -285,9 kJ
2 2
Merupakan perubahan entalpi jika 1 mol suatu zat terbakar sempurna pada kondisi
standar.
Dikenal dengan atomisasi unsur yang merupakan perubahan entalpi jika 1 mol
berbentuk gas terbentuk dari unsur dalam bentuk fisik pada kondisi standar. Reaksi
pengatoman akan memiliki ⧋H positif (endoterm). Hal ini dikarenakan reaksi
memerlukan energi untuk memisahkan atom-atom.
Misal :
Perubahan entalpi pada penguapan 1 mol zat cair menjadi gas pada titik
didihnya dan tekanan standar. Misal penguapan air dan persamaan termokimianya
sebagai berikut:
Hukum Hess merupakan suatu hubungan kimia fisika yang diusulkan pada tahun
1840 oleh Germain Hess.Hukum Hess berbunyi “Jumlah kalor yang dibutuhkan atau
dilepaskan pada suatu reaksi kimia tidak tergantung pada jalannya reaksi tetapi
ditentukan oleh keadaan awal dan akhir”. Hukum ini mempunyai pemahaman yang
sama dengan hukum kekekalan energy, yang juga dipelajari di hukum pertama
termodinamika. Hukum Hess dapat digunakan untuk mencari keseluruhan energy
yang dibutuhkan untuk melamgsungkan reaksi kimia. Perhatikan diagram berikut:
Diagram diatas menjelaskan bahwa untuk mereaksikan A menjadi D, dapat
menempuh jalur B maupun C, dengan perubahan entalpi yang sama (∆H 1 + ∆H2 =
∆H3 + ∆H4).
Hukum Hess adalah hukum yang menyatakan bahwa perubahan entalpi
merupakan fungsi keadaan, dimana perubahan reaksi kimia akan bernilai sama
meskipun langkah-langkah yang diperlukan untuk menghasilkan hasil reaksi berbeda.
Dengan demikian ∆H untuk reaksi tunggal dapat dihitung dengan:
∆Hreaksi= ∑∆Hf (produk) - ∑∆Hf (reaktan)
Jika perubahan entalpi bersih bernilai negatif (∆H < 0), reaksi tersebut
merupakan reaksi eksoterm dan bersifat spontan. Sedangkan jika bernilai positif (∆H
> 0), maka reaksi tersebut merupakan reaksi endoterm. Entropi mempunyai peran
yang penting untuk mencdari spontanitas reaksi, karena beberapa reaksi dengan
entalpi posistif juga bisa bersifat spontan.
Perhatikan kasus diagram Hukum Hess berikut:
Pada diagram diatas, jelas bahwa jika C(s) + 2H2 (g) + O2 (g) direaksikan menjadi
CO2 (g) + 2H2 (g) mempunyai perubahan entalpi sebesar -393,5 kJ. Walapun terdapat
reaksi dua langkah, tetap saja perubahan entalpi akan selalu konstan (-483,6 kJ + 90,1
kJ= -393,5 kJ).
2.6 Energi Ikatan
Reaksi kimia pada dasarnya terdiri dari dua proses, yang pertama adalah
pemutusan ikatan antar – atom dari senyawa yang bereaksi, dan selanjutnya proses
penggabungan ikatan kembali dari atom – atom yang terlibat reaksi sehingga
membentuk susunan baru. Proses pemutusan ikatan merupakan proses yang
memerlukan kalor (endoterm), sedangkan proses penggabungan ikatan adalah proses
yang melepaskan kalor (eksoterm).
Energi ikatan adalah kalor yang diperlukan untuk memutuskan ikatan oleh
satu mol molekul gas menjadi atom – atom atau gugus dalam keadaan gas disebut.
Contoh :
Pada reaksi : H2(g) + Cl2(g) → 2HCl(g)
Tahap pertama : H2(g) → 2H(g) …….. diperlukan energi