Anda di halaman 1dari 4

KELOMPOK 2

ANGGOTA:
1. YOVINSKA EUNIKE (170503063)
2. SRI DEVI A. SIPAHUTAR (170503054)
3. NURUL MIFTAH (170503065)
4. RUTH SULINA R. BANGUN (170503079)
5. LAILAN SAIDAH (170503069)

TUGAS 1
PERENCANAAN DAN PERANCANGAN PENDEKATAN AUDIT
Tahap Perencanaan Dan Perancangan Pendekatan Audit
Tahap perencanaan audit merupakan suatu proses yang berkaitan dengan pengambilan
keputusan mengenai hal yang akan dilaksanakan dalam pelaksanaan audit atas laporan
keuangan.
Perencanaan dan perancangan pendekatan audit terdiri atas 8 tahap yaitu :
1.    Menerima klien dan melaksanakan perencanaan awal
2.    Memahami bisnis dan industri klien
3.    Menilai risiko bisnis klien
4.    Melaksanakan rosedur analitis pendahuluan
5.    Menetapkan matrealitas dan menilai risiko audit yang dapat diterima serta risiko inheren
6.    Memahami pengendalian internal dan menilai risiko pengendalian
7.    Mengumpulkan informasi untuk menilai risiko kecurangan
8.    Mengembangkan rencana audit dan program audit secara keseluruhan

1. Fungsi Perencanan Audit


Sebelum melaksanakan pekerjaan audit, terlebih dahulu auditor internal harus menyusun
rencana audit secara sistematis. Rencana audit tersebut berfungsi sebagai:
a. Pedoman pelaksanaan audit,
b. Dasar untuk menyusun anggaran,
c. Alat untuk memperoleh partisipasi manajemen,
d. Alat untuk menetapkan standar,
e. Alat pengendalian, dan
f. Bahan pertimbangan bagi akuntan publik yang diberi penugasan oleh perusahaan.
2. Hal-hal Yang Perlu Diperhatikan
Hal yang harus dipertimbangkan oleh auditor dalam perencanaan audit adalah:
a. Masalah yang berkaitan dengan bisnis satuan usaha tersebut dan industri dimana satuan
usaha tsb beroperasi didalamnya,
b. Kebijakan dan prosedur akuntansi satuan usaha tersebut,
c. Metode yang digunakan oleh satuan usaha tersebut dalam mengolah informasi akuntansi,
d. Penetapan tingkta resiko pengendalian yang direncanakan,
e. Pertimbangan awal tentang materialitas untuk tujuan audit,
f. Pos laporan keuangan yang mungkin memerlukan penyesuaian.
g. kondisi yang mungkin memerlukan perluasan atau pengubahan pengujian audit, dan
h. Sifat audit yang dilaporkan akan diserahkan kepada pemberi tugas.
3. Isi Perencanaan Audit
Isi audit plan (perencanaan audit) meliputi tiga hal pokok yang terdidi dari:
a. Hal-hal mengenai client,
b. Hal-hal yang mempengaruhi client, dan
c. Rencana kerja Auditor.
4. Metode Dalam Perencanaan Audit
Secara umum, rencana audit disusun setelah auditee ditetapkan. Yang dimaksud
dengan auditee adalah entitas organisasi, atau bagian/ unit organisasi, atau operasi dan
program termasuk proses, aktivitas dan kondisi tertentu yang diaudit.
Penyeleksian auditee dapat dilakukan dengan 3 (tiga) metode, yaitu:
a. Systematic selection
Bagian audit internal menyusun suatu jadwal audit tahunan yang berkenaan dengan audit
yang diperkirakan akan dilaksanakan. Secara tipikal jadwal tersebut dikembangkan dengan
mempertimbangkan risiko. Auditee potensial yang menunjukkan tingkat risiko yang tinggi
mendapat prioritas untuk dipilih.
b. Ad Hoc Audits
Metode ini digunakan dengan mempertimbangkan bahwa operasi tidak selalu berjalan tepat
seperti yang direncanakan. Manajemen dan dewan komisaris sering menugaskan auditor
internal untuk mengaudit bidang/ area fungsional tertentu yang dipandang bermasalah.
Dengan demikian manajemen dan dewan komisaris memilih auditee bagi auditor internal.
c. Auditee Requests
Beberapa manajer merasa bahwa mereka memerlukan input dari auditor internal untuk
mengevaluasi kelayakan dan keefektifan pengendalian internal serta pengaruhnya terhadap
operasi yang berada di bawah supervisinya. Oleh karena itu, mereka mengajukan permintaan
untuk diaudit. Tetapi dalam hal ini auditor internal tetap harus mempertimbangkan risiko dan
prioritasnya.
5. Kegiatan Dalam Perencanaan Audit
Rencana audit harus disusun dan didokumentasikan dengan baik dan meliputi kegiatan-
kegiatan sebagai berikut:
a. Penetapan tujuan dan ruang lingkup audit
Secara umum tujuan fungsi audit internal adalah untuk membantu manajemen dalam
mencapai akuntabilitasnya dan memberikan solusi alternatif utnuk memperbaiki
pengendalian manajemen. Secara individual, tujuan audit internal dapat diklasifikasikan
berdasarkan 3 (tiga) kategori aktivitas audit.
b. Review atas file audit
Review ini dilakukan dengan cara mempelajari kembali laporan-laporan dan informasi dari
file audit yang telah dilakaukan sebelumnya. Review ini bermanfaat untuk mengenal sifat
operasi sebagai bahan untuk melaksanakan survai pendahuluan.
c. Menyeleksi tim audit
Kegiatan ini dilakukan dengan mepertimbangkan beban tanggung-jawab yang akan dipikul
oleh masing-masing staf auditor, dan keahlian yang diperlukan untuk mengaudit bidang-
bidang tertentu.
d. Komunikasi pendahuluan dengan auditee dan pihak lain yang berkepentingan
Kegiatan ini dilakukan untuk mengkomunikasikan hal-hal yang berkenaan dengan pekerjaan
yang akan dilakukan. Mengakomodasikan akses terhadap fasilitas, catatan dan personal, serta
untuk memperoleh informasi dari auditee atau pihak lain yang terkait.
e. Mempersiapkan program audit pendahuluan
Program audit pendahuluan ini memuat informasi seperti sasaran dan tujuan, serta ruang
lingkup audit, pertanyaan-pertanyaan khusus yang harus terjawab selama audit dilaksanakan,
prosedur audit yang akan digunakan, dan bukti-bukti yang akan diuji.
f. Merencanakan laporan audit
Laporan audit merupakan media untuk mengkomunikasikan hasil audit kepada pihak-pihak
yang berkepentingan dlam organisasi. Konsekuensinya, auditor harus mulai berfikir
mengenai bagaimana laporan akan disusun, kapan akan diberikan/ dikirimkan, dan siapa yang
akan menerima laporan tersebut. Tujuannya adalah untuk mengantisipasi detail (rincian) yang
akan disajikan dalam laporan dan untuk mengembangkan beberapa parameter dasar.
g. Persetujuan atas program audit dari kepala bagian audit internal
Hal ini dilakukan untuk membantu memastikan bahwa prosedur kerja mendukung tujuan,
sasaran, dan ruang lingkup audit.
TUGAS 2
PERMOHONAN DATA
Kepada Yth,
Bapak Irwan Djanahar
Supervisor KAP
Medan, 23 September 2020

Dengan hormat,
Kami Kelompok 2 selaku auditor untuk PT PETA tahun 2020, ingin meminta data dan
menanyakan hal berikut sebelum melakukan perikatan kerja dengan klien.
Dalam perencanaan dan pelaksanaan audit kami atas laporan keuangan PT PETA untuk tahun
yang berakhir pada tanggal 8 Maret 2020. Kami mempertimbangkan struktur pengendalian
intern perusahaan untuk menentukan prosedur audit dengan tujuan untuk menyampaikan
pendapat atas laporan keuangan dan tidak untuk memberikan keyakinan atas struktur
pengendalian intern, namun kami menemukan permasalahan tertentu yang menyangkut
struktur pengendalian intern dan pelaksanaannya yang kami pandang merupakan kondisi
yang dapat dilaporkan menurut standar auditing yang ditetapkan oleh Ikatan Akuntan
Indonesia. Kondisi yang dapat dilaporkan mencakup permasalahan yang kami temukan, yang
menyangkut kekurangan material dalam rancangan atau pelaksanaan struktur pengendalian
intern, yang menurut pendapat kami, dapat secara negatif mempengaruhi kemampuan
organisasi untuk mengolah, mencatat, mengikhtisarkan, dan melaporkan data keuangan yang
konsisten dengan asensi manajemen dalam laporan keuangan.
Kami meminta bapak untuk menyiapkan dokumen yang diperlukan untuk pemeriksaan yaitu :
1. Laporan ICQ dari auditor senior
2. Meminta kepada supervisor untuk memberikan kertas kerja tahun sebelumnya
3. Meminta bukti transaksi/dokumen yang berkaitan dengan arus kas besar dan kecil
4. Meminta bukti atas masuk-keluar nya barang di gudang agar dapat terlaksananya
pemeriksaan fisik atas persediaan barang di gudang PT PETA
5. Meminta bukti yang berkaitan dengan terjadi nya transaksi piutang usaha, Bank, dan
utang usaha

Hormat kami,

KELOMPOK 2

Anda mungkin juga menyukai