Anda di halaman 1dari 10

TUGAS: 3

RINGKASAN METABOLISME KARBOHIDRAT

NAMA: PRATIWI DJIBU


PROGRAM STUDI: S1-KEPERAWATAN
KELAS: A
NIM: 841420018
1. PROSES ANABOLISME PADA HEWAN/MANUSIA

Anabolisme adalah proses sintesis molekul kompleks dari senyawa-senyawa


kimia yang sederhana secara bertahap. Proses ini membutuhkan energi dari luar.
Energi yang digunakan dalam reaksi ini dapat berupa energi cahaya ataupun
energi kimia. Energi tersebut, selanjutnya digunakan untuk mengikat senyawa-
senyawa sederhana tersebut menjadi senyawa yang lebih kompleks. Jadi, dalam
proses ini energi yang diperlukan tersebut tidak hilang, tetapi tersimpan dalam
bentuk ikatan-ikatan kimia pada senyawa kompleks yang terbentuk.
Selain dua macam energi di atas, reaksi anabolisme juga menggunakan energi
dari hasil reaksi katabolisme, yang berupa Adenosin triposfat (ATP). Agar asam
amino dapat disusun menjadi protein, asam amino tersebut harus diaktifkan
terlebih dahulu. Energi untuk aktivasi asam amino tersebut berasal dari ATP.
Agar molekul glukosa dapat disusun dalam pati atau selulosa, maka molekul itu
juga harus diaktifkan terlebih dahulu, dan energi yang diperlukan juga didapat
dari ATP. Proses sintesis lemak juga memerlukan ATP.

Senyawa kompleks yang disintesis organisme tersebut adalah senyawa organik


atau senyawa hidrokarbon. Autotrof, seperti tumbuhan, dapat membentuk
molekul organik kompleks di sel seperti polisakarida dan protein dari molekul
sederhana seperti karbondioksida dan air. Di lain pihak, heterotrof, seperti
manusia dan hewan, tidak dapat menyusun senyawa organik sendiri. Jika
organisme yang menyintesis senyawa organik menggunakan energi cahaya
disebut fotoautotrof, sementara itu organisme yang menyintesis senyawa
organik menggunakan energi kimia disebut kemoautotrof.

Reaksi anabolisme menghasilkan senyawa-senyawa yang sangat dibutuhkan


oleh banyak organisme, baik organisme produsen (tumbuhan) maupun
organisme konsumen (hewan, manusia). Beberapa contoh hasil anabolisme
adalah glikogen, lemak, dan protein berguna sebagai bahan bakar cadangan
untuk katabolisme, serta molekul protein, protein-karbohidrat, dan protein lipid
yang merupakan komponen struktural yang esensial dari organisme, baik
ekstrasel maupun intrasel. 

Namun proses anabolisme yang mengonversi energi dari lingkungan pada makhluk


hidup terdiri atas fotosintesis dan kemosintesis. Fotosintesis merupakan reaksi
penyusunan karbohidrat dari dari lingkungan dengan menggunakan energi cahaya.
fotosintesis hanya dapat terjadi pada orgnisme yang memiliki pigmen klorofil.
Sedangkan kemosintesis merupakan reaksi penyusunan karbohidrat dari lingkungan
dengan menggunakan energi kimia. Kemosintesis biasanya terjadi pada
mikroorganisme, seperti bakteri belerang.

 PROSES ANABOLISME PADA HEWAN


Kemosintesis adalah proses asimilasi karbon yang energinya berasal dari
reaksi-reaksi kimia, dan tidak diperlukan klorofil. Umumnya dilakukan
oleh mikroorganisme, misalnya bakteri. Organisme disebut kemoautotrof.
Bakteri kemoautotrof ini akan mengoksidasi senyawa-senyawa tertentu
dan energi yang timbul digunakan untuk asimilasi karbon. Beberapa
macam bakteri yang tidak mempunyai klorofil dapat mengadakan
asimilasi C dengan menggunakan energi yang berasal dan reaksi-reaksi
kimia, misalnya bakteri sulfur, bakteri nitrat, bakteri nitrit, bakteri besi
dan lain-lain. Bakteri-bakteri tersebut memperoleh energi dari hasil
oksidasi senyawa-senyawa tertentu. Bakteri besi memperoleh energi
kimia dengan cara oksidasi Fe2+ (ferro) menjadi Fe3+ (ferri). Bakteri
Nitrosomonas dan Nitrosococcus memperoleh energi dengan cara
mengoksidasi NH3, tepatnya Amonium Karbonat menjadi asam nitrit
dengan reaksi: Contoh, bakteri nitrit : Nitrosomonas, Nitrosococcus 2NH3
+ 3O2 2 HNO2 + 2H2 O +Energi contoh, Bakteri nitrat : Nitrobacter 2
HNO2 + O2 2HNO3 + Energi contoh, Bakteri belerang : Thiobacillus,
Bagiatoa 2S + 2H2 O + 3O2 2H2 SO4 + 284, 4 kal. Nitrosomonas
(NH4)2CO3 + 3 O2 ———-> 2 HNO2 + CO2 + 3 H20 + Energi
Nitrosococcus 2. Sintesis Lemak Lemak dapat disintesis dari karbohidrat
dan protein, karena dalam metabolisme, ketiga zat tersebut bertemu di
dalarn daur Krebs. Sebagian besar pertemuannya berlangsung melalui
pintu gerbang utama siklus (daur) Krebs, yaitu Asetil Ko-enzim A.
Akibatnya ketiga macam senyawa tadi dapat saling mengisi sebagai bahan
pembentuk semua zat tersebut. Lemak dapat dibentuk dari protein dan
karbohidrat, karbohidrat dapat dibentuk dari lemak dan protein dan
seterusnya. Sintesis Lemak dari Karbohidrat: Glukosa diurai menjadi
piruvat —> gliserol Glukosa diubah —> gula fosfat —> asetilKo-A —>
asam lemak. Gliserol+ asam lemak .—> lemak. Sintesis Lemak dari
Protein: Protein——–> Asam Amino protease Sebelum terbentuk lemak
asam amino mengalami deaminasi lebih dabulu, setelah itu memasuki
daur Krebs. Banyak jenis asam amino yang langsung ke asam piravat —>
Asetil Ko-A. Asam amino Serin, Alanin, Valin, Leusin, Isoleusin dapat
terurai menjadi Asam pirovat, selanjutnya asam piruvat –> gliserol –>
fosfogliseroldehid Fosfogliseraldehid dengan asam lemak akan
mengalami esterifkasi membentuk lemak. Lemak berperan sebagai
sumber tenaga (kalori) cadangan. Nilai kalorinya lebih tinggi daripada
karbohidrat. 1 gram lemak menghasilkan 9,3 kalori, sedangkan 1 gram
karbohidrat hanya menghasilkan 4,1 kalori saja. 3. Sintesis Protein
Sintesis protein yang berlangsung di dalam sel, melibatkan DNA, RNA dan
Ribosom. Penggabungan molekul-molekul asam amino dalam jumlah
besar akan membentuk molekul polipeptida.
Pada dasarnya protein adalah suatu polipeptida. Setiap sel dari
organisme mampu untuk mensintesis protein-protein tertentu yang
sesuai dengan keperluannya. Sintesis protein dalam sel dapat terjadi
karena pada inti sel terdapat suatu zat (substansi) yang berperan penting
sebagai “pengatur sintesis protein”. Substansi-substansi tersebut adalah
DNA dan RNA.

2. KATABOLISME KARBOHIDRAT

respirasi adalah sebuah proses reduksi, oksidasi, dan dekomposisi, bisa menggunakan
oksigen maupun tidak, yang akan  merubah senyawa organik kompleks menjadi
senyawa yang lebih sederhana, dan juga disertai dengan proses pelepasan sejumlah
energi ke dalam bentuk ATP (Adenosin Tri Phosphat). Bentuk dari energi yang
dihasilkan dari proses ini berasal dari energi potensial kimia yang berupa ikatan kimia.

Sedangkan, respirasi Aerob bisa kita artikan sebagai sebuah reaksi pemecahan senyawa
glukosa yang memerlukan bantuan oksigen. Oksigen disini memiliki peran dalam
menangkap elektron yang kemudian akan bereaksi dengan ion hidrogen dan
menghasilkan air (H2O). Kejadian ini akan berlangsung dalam tubuh kita, di dua tempat
yaitu sitoplasma (berlangsungnya glikolisis)
dan mitokondria (berlangsungnya dekarboksilasi oksidatif, siklus krebs, dan transpor
elektron). 

Tahapan Respirasi Aerob

 Tahapannya seperti dibawah ini:

C6H12O6  + 6O2 –> 6CO2 + 6H2O + Energi (38 ATP)

Tahapan Input Produk

Glikolisis (sitoplasma) Glukosa 2 Asam Piruvat, 2 NADH,


2 ATP

Dekarboksilasi Oksidatif (Matriks 2 Asam 2 Asetil Co-A, 2 CO2, 2


Mitokondria) Piruvat NADH

Siklus Krebs (Matriks Mitokondria) 2 Asetil Co-A 4 CO2, 6 NADH, 2 FADH2,


2 ATP

Transport Elektron (Membran dalam 10 NADH, 2 34 ATP, 6 H2O


mitokondria) FADH2

 Glikolisis

Pada proses ini terjadi pemecahan glukosa (6 atom karbon) menjadi asam piruvat (3
atom karbon). Proses ini berlangsung di sitoplasma dalam dua jenis reaksi, Endergonik
(membutuhkan ATP) dan Eksergonik (menghasilkan ATP). Pada tahap ini akan
dihasilkan 2 ATP, 2 Asam Piruvat dan 2 NADH, Asam piruvat yang dihasilkan akan
digunakan sebagai bahan pada proses selanjutnya, yaitu dekarboksilasi oksidatif.

 Dekarboksilasi Oksidatif

Dekarboksilasi Oksidatif bisa juga disebut sebagai reaksi antara karena Dekarboksilasi
Oksidatif merupakan reaksi sebelum masuk ke tahap selanjutnya, yaitu Siklus Krebs.
Proses Dekarboksilasi Oksidatif berada pada mitokondria, tepatnya pada matriks
mitokondria. Pada proses Dekarboksilasi Oksidatif terjadi perubahan 1 Asam Piruvat
menjadi 1 Asetil Co-A.

Di tahapan glikolisis, jumlah satu senyawa glukosa akan menghasilkan 2 Asam Piruvat,
akibatnya akan terbentuk pula 2 Asetil Co-A, proses ini juga membutuhkan koenzim-A
yang akan menghasilkan 2 NADH dari NAD+.

2 molekul Asetil Co-A akan menuju tahapan berikutnya, yaitu Siklus Krebs.

 Siklus Krebs

Siklus ini juga sering disebut sebagai daur asam sitrat, dikarenakan pada tahapan ini
dihasilkan senyawa awal berupa asam sitrat. Tempat berlangsungnya tahapan Siklus
Krebs adalah di dalam matriks mitokondria.

Hasil dari siklus Krebs adalah senyawa yang berfungsi sebagai penyedia kerangka
karbon untuk sintesis senyawa lain, 3 NADH, 1 FADH2, dan 1 ATP untuk setiap satu
Asam Piruvat. 

Karena input substrat sebelumnya adalah 2 Asetil Co-A untuk setiap satu molekul
senyawa glukosa, maka hasil yang didapatkan dari dari siklus krebs pada proses
respirasi ini adalah 2 ATP, 6 NADH, dan 2 FADH2.
Satu senyawa lagi yang terbentuk dalam proses ini adalah CO2, satu berasal dari proses
pembentukan NADH dari NAD+ yang menghasilkan 2 buah CO2, karena ada 2 Asetil Co-
A yang digunakan, maka akan terbentuk 4 buah CO2.

Bisa kita simpulkan, hasil dari proses Siklus Krebs ini adalah 2 ATP, 4 CO 2, 6 NADH dan
2 FADH2. Proses selanjutnya adalah Transpor Elektron yang akan mengubah senyawa
NADH dan FADH2yang dihasilkan pada tahapan sebelumnya menjadi ATP agar dapat
digunakan oleh tubuh.

 Transpor Elektron

Transpor Elektron atau Fosforilasi Oksidatif adalah tahap dimana terjadi


pengubahan NADH dan FADH2menjadi energi yang berbentuk ATP agar bisa
digunakan oleh tubuh. Tempat berlangsungnya tahapan transpor elektron
berada di bagian mitokondria, tepatnya di membran dalam (krista) mitokondria.

Untuk setiap 1 molekul NADH menghasilkan 3 ATP, dan setiap 1 molekul


FADH2 akan menghasilkan 2 ATP. Lalu berapa jumlah total ATP yang dihasilkan?
Untuk bisa menjawab pertanyaan ini, mari kita hitung bersama-sama:

Jumlah NADH yang dihasilkan dari tahap-tahap sebelumnya adalah:

Proses Jumlah NADH

Glikolisis 2 NADH

Dekarboksilasi Oksidatif 2 NADH

Siklus Krebs 6 NADH


Dari proses sebelumnya kita mendapatkan 10 NADH, karena 1 molekul NADH
menghasilkan 3 ATP, maka total ATP yang didapat adalah:

10 NADH x 3 ATP = 30 ATP

Sedangkan, jumlah FADH2 yang kita dapatkan dari proses siklus krebs adalah 2 buah
molekul FADH2. Jika 1 molekul FADH2 akan menghasilkan 2 ATP, maka total ATP yang
kita dapatkan dari FADH2 adalah 4 ATP.

Jika kita menambahkan 4 ATP yang kita dapatkan dari proses Glikolisi dan Siklus krebs,
maka total ATP yang dihasilkan dalam proses respirasi Aerob adalah:

2 ATP + 2 ATP + 30 ATP + 4 ATP = 38 ATP

Tetapi, pada proses glikolisis, terjadi proses perpindahan dari sitoplasma menuju
proses selanjutnya yaitu transpor elektron yang terjadi di mitokondria. Proses
perpindahan ini akan membutuhkan energi 2 ATP. Jadi ATP bersih yang dihasilkan
adalah 36 ATP.

Anda mungkin juga menyukai