Seminar Waham 2a
Seminar Waham 2a
OLEH :
KELOMPOK 2A
2020
LEMBAR PENGESAHAN
Mengetahui
Puji syukur kehadirat Tuhan YME, atas rahmat dan hidayahNya, sehingga
bagi kita semua dan para pembaca dapat memahami dan mendapatkan
untuk itu kami selalu bersedia dengan terbuka menerima berbagai saran dan kritik
Penulis
DAFTAR ISI
BAB 1
PENDAHULUAN
mental yang dimiliki. Namun, pada sebagian orang terkadang tidak mampu
jiwa (Pieter, H.Z., Janiwarti, B., 2011). Gangguan jiwa menurut Undang-Undang
No 3 tahun 1966 tentang kesehatan jiwa adalah adanya gangguan pada fungsi
disease penyakit jiwa di Indonesia masih cukup besar. Hasil Riset Kesehatan
sebesar 6% untuk usia 15 tahun ke atas atau sekitar 14 juta orang. Sedangkan,
prevalensi gangguan jiwa berat, seperti schizophrenia adalah 1,7 per 1000
Skizofrenia ditandai dengan dua kategori gejala utama yaitu gejala positif
dan gejala negatif. Gejala positif berfokus pada distorsi fungsi normal.Sedangkan
didapat klien berupa waham dan halusinasi (Copel, 2007 dalam Pieter, dkk,
2011).
Waham merupakan salah satu gejala negatif yang umum terjadi pada klien
yang salah yang secara kokoh dipertahankan walaupun tidak diyakini oleh orang
lain dan bertentangan dengan realitas sosial. Ada beberapa jenis waham yaitu
individu mencoba berprilaku sesuai dengan jenis waham yang diyakininya dengan
mengaku bahwa dia memiliki kekuatan yang lebih, terkenal, berkuasa dan klien
sampai 0,03 persen. Usia onset kira-kira 40 tahun, rentang usia untuk onset dari
penelitian WHO prevalensi gangguan jiwa dalam masyarakat berkisar satu sampai
tiga permil penduduk (Sartorius & Jablonsky, 1974 dalam Davison & Neale,
2006). Di Jawa Tengah berdasarkan data dari Kabupaten/Kota sampai dengan Juni
2011 tercatat tidak kurang 200 orang penderita gangguan jiwa tidak dibawa ke
RSJ. Hasil penghitungan data jumlah pasien pada tahun 2010 di RSJD Dr. Amino
x 100% (jumlah gangguan jiwa: 3914). Pasien yang mengalami waham sebanyak
111 jiwa atau sekitar 2,8% dan jumlah pasien laki-laki sekitar 2357 jiwa,
Data yang didapat di Ruang PICU Laki-Laki Elang 1 Rumah Sakit Jiwa
selama 3 bulan terakhir pada tahun 2016 yaitu, Januari terdapat 2 orang (1,1%),
Februari terdapat 3 orang (1,6%), dan pada bulan Maret terdapat 5 orang (3,8%).
Dalam hal ini peran fungsi dan tanggung jawab perawat psikiatri dalam
meningkatkan derajat kesehatan jiwa terhadap klien yang mengalami gangguan isi
Keperawatan Jiwa Pada Tn. IH dengan gangguan isi pikir : waham di Ruang Picu
1.3 Tujuan
gangguan isi pikir : waham di Ruang Picu Laki-Laki Elang 1 Rumah Sakit Dr.
Soeharto Heerdjan
waham
4. Mampu melakukan evaluasi pada Tn. IH dengan gangguan isi pikir : waham
mencari solusinya.
narasi.
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
Keyakinan yang salah yang secara kokoh dipertahankan walaupun tidak diyakini
oleh orang lain dan bertentangan dengan realita normal (Stuart dan Sundeen,
1998). Waham adalah keyakinan klien yang tidak sesuai dengan kenyataan tetapi
dipertahankan dan tidak dapat dirubah secara logis oleh orang lain, keyakinan ini
berasal dari pemikiran klien dimana sudah kehilangan kontrol (Dep Kes RI,
1994).
Gangguan orientasi realitas menyebar dalam lima kategori utama fungsi otak
secara fisik maupun psikis. Secara fisik klien dengan waham dapat terjadi pada
orang-orang dengan status sosial dan ekonomi sangat terbatas. Ada juga klien
yang secara sosial dan ekonmi terpenuhi tetapi kesenjangan antara reality dengan
self ideal sangat tinggi. Waham terjadi karena sangat pentingnya pengakuan
bahwa ia eksis di dunia ini. Dapat dipengaruhi juga oleh rendahnya penghargaan
antara self ideal dan self reality ( kenyataan dengan harapan) serta dorongan
kemampuannya.
Klien mencoba berpikir rasional bahwa apa yang ia yakini atau apa-apa
dengan kenyataan. Tetapi menghadapi kenyataan bagi klien adalah sesuatu yang
Dari sinilah mulai terjadinya kerusakan kontrol diri dan tidak berfungsinya norma
(super ego) yang ditandai dengan tidak ada lagi perasaan dosa saat berbohong.
5. Fase Comforting
6. Fase Improving
keyakinan yang salah pada klien akan meningkat. Tema waham yang muncul
sering berkaitan dengan traumatik masa lalu atau kebutuhan kebutuhan yang tidak
terpenuhi (rantai yang hilang). Waham bersifat menetap dan sulit untuk dikoreksi.
Isi waham yang dapat menimbulkan ancaman diri dan orang lain. Penting sekali
Tanda dan gejala pada klien dengan Waham Adalah : Terbiasa menolak
makan, tidak ada perhatian pada perawatan diri, Ekspresi wajah sedih dan
sesuai dengan kenyataan dan bukan kenyataan, menghindar dari orang lain,
mendominasi pembicaraan, berbicara kasar, menjalankan kegiatan keagamaan
secara berlebihan.
a. Waham kebesaran
Contohnya : “saya ini tiitsan bung karno, punya banyak perusahaan, punya
b. Waham curiga
kenyataan.
c. Waham agama
Contohnya : “tuhan telah menunjuk saya menjadi wali, saya harus terus
d. Waham somatik
dalam tubuh saya banyak kotoran, tubuh saya telah membusuk, tubuh saya
menghilang.
e. Waham nihilistik
Contoh : “ saya sudah menghilang dari dunia ini, semua yang ada didunia
2.2.1 Pengkajian
No Pendekatan Intervensi
1. SDKI Definisi :
keyakinan yang keliru tentang isis pikiran yang
Waham : D.0105
dipertahankan secara kuat atau terus menerus namun
Kategori : psikologis
tidak sesuai dengan kenyataan.
Subkategori : integritas
Penyebab :
ego
1. Faktor biologis : kelainan genetik,neurologis (mis,
gangguan sistem limbi, gangguan ganglia basalis,
tumor otak)
2. Faktor psikodinamik (isolasi sosial, hipersensitif)
3. Maladaptasi
4. Stress berlebihan
Gejala dan tanda mayor :
Subjektif :
1. Mengungkapkan isi waham
Objektif :
1. Menunjukkan perilaku sesuai isi waham
2. Isi pikir tidak sesuai realitas
3. Isi pembicaraan sulit dimengerti
Gejala dan tanda minor :
Subjektif :
1. Merasa sulit berkonsentrasi
2. Merasa khawatir
Objektif :
1. Curiga berlebihan
2. Waspada berlebihan
3. Bicara berlebihan
4. Sikap menentang
5. Wajah tegang
6. Pola tidur berubah
7. Tidak mampu mengambil keputusan
8. Flight of idea
9. Priduktivitas kerja menurun
10. Tidak mampu merawat diri
11. Menarik diri
Kondisi klinis terkait :
1. Skizofrenia
2. Gangguan sistem limbik
3. Gangguan ganglia basalis
4. Tumor otak
5. Depresi
(SDKI, 2017)
2. SIKI Intervensi Manajemen waham
Observasi:
1. Monitor waham yang isinya membahayakan diri
sendiri, orang lain dan lingkungan
2. Monitor efek terapetik dan efek samping obat
Terapeutik:
1. Bina hubungan interpersonal saling percaya
2. Tunjukkan sikap tidak menghakimi secara
konsisten
3. Diskusikan waham dengan berfokus pada
perasaan yang mendasari waham (“anda terlihat
seperti sedang nerasa ketakutan”)
4. Hindari perdebtan tentang keyakinan yang keliru,
nyatakan keraguan sesuai fakta
5. Hindari memperkuat gagasan waham
6. Sediakan lingkungan aman dan nyaman
7. Berikan aktivitas rekreasi dan pengalihan sesuai
kebutuhan
8. Lakukan intervensi pengontrolan perilaku waham
( mis.limit setting, pembatasan wilayah,
pengekangan fisik, atau seklusi)
Edukasi
1. Anjurkan mengungkapkan dan memvalidasi
waham (uji realitas) dengan orang yang dipercaya
(pemberi asuhan/keluarga)
2. Anjurkan melakukan rutinitas harian secara
konsisten
3. Latih manajemen stress
4. Jelaskan tentang waham serta enyakit terkait
(mis. Delirium, skozofrenia, atau depresi), cara
mengatasi dan obat yang diberika
Kolaborasi
1. Kolaborasi pemberian obat, sesuai indikasi.
Orientasi realita
Observasi:
1. Monitor perubhan orientasi
2. Minitor perubahan kognitif dan perilaku
3. Teraupetik:
4. Perkenalkan nama saat akan memulai interaksi
5. Orientasikan orang, waktu ,tempat
6. Hadirkan realita (beri penjelasan alternative,
hindari perdebatan)
7. Sediakan lingkungan dan rutinitas secara
konsisten
8. Atur stimulus sensorik dan lingkungan
(mis.kunjungan, pemandangan, suara
pencahayaan, bau, dan sentuhan)
9. Gunakan symbol dala mengorientasikan
lingkungan (mis.tanda, gambar, warna)
10. Lakukan dalam terapi kelompok orientasi
11. Berikan waktu istirahat dan tidur yang cukup,
sesuai kebutuhan
12. Fasilitasi akses informasi (mis, telivisi, surat
kabar, radio )jika perlu
Edukasi
1. Anjurkan perawatan diri sendiri mandiri
2. Anjurkan penggunaan alat banyu (mis,kacamata,
alat bnatu dengar, gigi palsu)
3. Ajarkan keluarga dalam perawatan orientasi
relaita
(SIKI, 2018)
3. SLKI Status orientasi
Tujuan:
Setelah dilakukan tindakan keperawatan 3x24 jam
diharapkan status orientasi membaik
Kriteria hasil :
1. Verbalisasi waham
2. Perilaku waham
3. Isi pikir sesuai realita
4. Perilaku sesuai realita
5. Pembicaraan
(SLKI, 2019)
BAB 3
TINJAUAN KASUS
I. IDENTITAS KLIEN
Nama : Tn. S
Klien diantar oleh keluarga dan orang tua klien ke Rumah Sakit Jiwa, dan
merasa dikejar-kejar orang, bercerita sendirian tentang hal-hal yang terlalu mewah
dan tinggi yang tidak sesuai dengan keadaan klien, merasa ada orang yang akan
3. Trauma :
Trauma
Aniaya Fisik Tahun - - -
Aniaya Tahun - - -
Seksual
Penolakan Tahun - - -
Kekerasan Tahun - - -
Dalam
Keluarga
Tindakan Tahun - - -
Criminal
Lain-Lain Tahun - - -
Jelaskan No. 1,2,3 :
3. Berduka antisipasi
Bila ada :
Hubungan Keluarga:
Gejala :
Riwayat pengobatan:
4. Lain-lain, jelaskan…………….
5. Pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkan ?
pembagian pendapatan yang tidak merata. Klien menginginkan sebuah mobil tapi
3. Berduka antisipasi
5. Berduka disfungsional
2. Perubahan Perlindungan
V. PSIKOSOSIAL
1. Genogram :
1. Genogram
Keterangan :
: Laki-laki
: Perempuan
: Bercerai
Jelaskan : Sejak perceraian Tn. S tinggal dengan ayah dan dua orang
saudaranya.
4. Lain-lain,jelaskan…………………………............................................
2. Konsep Diri
a. Citra tubuh :
Klien merasa dirinya tampan tanpa ada kecacatan atau kekurangan pada dirinya
b. Identitas diri :
Saya adalah seorang pekerja di PT. karet, sekarang saya tidak bekerja lagi.
c. Peran :
Sekarang saya tidak bisa bekerja dan beraktivitas seperti orang yang lainnya.
d. Ideal diri :
e. Harga diri :
Saya merasa tidak dihargai oleh keluarga karena tidak dibelikan mobil.
1. Pengabaian unilateral
3. Hubungan Sosial :
Pasien dalam kegiatan sehari-hari selalu aktif dan tidak menyendiri, pasien
temannya
1. Kerusakan komunikasi
2. Isolasi sosial
4. Spiritual
b. Kegiatan ibadah :
Klien merasa dirinya selalu dilindungi oleh Tuhan, klien selalu mengikuti/
1. Distres spiritual
2. Lain-lain, jelaskan…………………..
1. Penampilan :
Bagaimana penampilan klien dalam hal berpakaian, makan, mandi, toileting dan
apakah klien :
1. Tidak rapi
(makan,mandi,berpakaian,toileting, instrumentasi))
instrumentasi)
2. Lain-lain,jelaskan………………………..
2. Pembicaraan :
Jelaskan : Klien dapat berkomunikasi dengan baik, hanya saja Tn. S tidak mau
1. Kerusakan komunikasi
3. Lain-lain, jelaskan………………..
3. Aktivitas motorik :
9) Lain-lain, jelaskan………………………
Jelaskan : Tampak gemetar ketika klien menjulurkan tangan dan merentang kaki.
Masalah Keperawatan : (Intoleransi aktivitas)
3. Intoleransi aktivitas
a. Afek :
Jelaskan :
3. Kerusakan komunikasi
menjemputnya pulang.
3. Ansietas
4. Resiko diri menganiaya diri
5. Ketakutan
7. Keputusasaan
8. Ketidakberdayaan
9. Waham kebesaran
7) Lain-lain,jelaskan..........................
Jelaskan :
1. Kerusakan komunikasi
5. Isolasi sosial
8. Lain-lain,jelaskan....................................
6. Persepsi – sensorik :
Halusinasi :
Jelaskan : ................................................................................................................
(pendengaran,penglihatan,perabaan,pengecapan,penghidu)
2. Lain-lain,jelaskan....................................................................
7. Proses Pikir
7) Lain-lain,jelaskan..............
Jelaskan :
b. Isi Pikir :
6) Ide terkait
Waham :
9) Lain-lain,jelaskan..........................................................................
8. Tingkat Kesadaran :
1) Bingung 2) Sedasi3) Stupor Lain-lain,jelaskan....................................
Jelaskan :
9. Memori :
4. Konfabulasi
5. Lain-lain,jelaskan.....................
Jelaskan : . ................................................................................................................
Jelaskan: ..................................................................................................................
3. Lain-lain,jelaskan...................................................
3. Lain-lain,jelaskan................................................
Kebutuhan
Makanan V
Keamanan V
Perawatan Kesehatan V
Pakaian V
Transportasi V
Tempat Tinggal V
Keuangan Lain-lain V
Jelaskan : ................................................................................................................
3. Lain-lain,jelaskan...................................................................
a. Perawatan diri
Hari
Mandi - -
Kebersihan - -
Makan - -
Ganti Pakaian - -
Jelaskan : Klien dapat melakukan aktivitas sehari-hari tanpa bantuan
1. Perubahan pemeliharaan
3. Perubahan eliminasi
6. Lain-lain,jelaskan..................................................
b. Nutrisi :
a. Apakah anda puas dengan pola makan anda? 1) Puas 2) Tidak puas,
jelaskan................................
b. Apakah anda makan memisahkan diri ? 1) Tidak 2) Ya, Bila ya,
jelaskan...................................................
Jelaskan : ................................................................................................................
4. Lain-lain,jelaskan..................................
c. Tidur :
Jelaskan : ................................................................................................................
2. Ketidakpatuhan
4. Lain-lain,jelaskan..................
Jelaskan : ...........................................................................................................
Jelaskan.......................................................................................
2. Lain-lain........................
6. Mekanisme koping
1. Adaptif
2. Mal adaptif
1. Kegagalan penyesuaian
4. Lain-lain.................
Masalah keperawatan :
- Waham kebesaran
1. Penyakit jiwa
2. Koping
3. Sistem pendukung
4. Faktor presipitasi
Masalah keperawatan :
- Kurang pengetahuan
9. Aspek medis
___________________
3.2 ANALISA DATA
Tangan
1. DS : Klien mengatakan Stress Waham Intania
adanya orang yang ingin
berlebihan kebesaran
merebut posisinya.
DO : Cerita selalu
meninggi bicara spontan
dan lambat.
2. DS : Kegagalan Harga diri Intania
1. Saya ingin memiliki
berulang rendah
mobil
2. Saya merasa tidak
dihargai oleh keluarga
dan teman-teman
DO :
DO : Psikologis komunikasi
keluarga
Pohon Masalah
Diagnosa Keperawatan :
9. Bicarakan
kegagalan yang
pernah dialami
klien dan
sebab-sebab
terjadinya
kegagalan.
10. Kaji
bagaimana
respon klien
terhadap
kegagalan
tersebut dan
cara mengatasi.
12. Diskusikan
dengan klien
tujuan yang
ingin dicapai.
14. Anjurkan
pada keluarga
untuk memberi
kesempatan
berhasil pada
klien.
15. Anjurkan
keluarga untuk
menerima klien
apa adanya.
16. Anjurkan
keluarga untuk
melibatkan
klien setiap
pertemuan
dalam
keluarga.
Gangguan Tujuan umum: 1. Klien dapat 1. Bina 1. Hubungan saling
Proses Pikir : mengungkap hubungan percaya sebagai dasar
Klien dapat kan saling percaya interaksi yang terapeutik
Waham b/d perasaannya a. Salam
melakukan
Kerusakan dan keadaan terapeutik 2. Meningkatkan orientasi
komunikasi
Komunikasi saat ini secara b. Perkenalk realita klien dan rasa
verbal verbal an diri percaya klien
Verbal
c. Jelaskan
Tujuan khusus : 2. Klien dapat tujuan 3. Waham harus dikenal
menunjukkan interaksi terlebih dahulu oleh
1.Klien dapat
kemampuan d. Ciptakan perawat agar intervensi
membina yang lingkunga efektif.
hubungan dimilikinya. n yang
saling percaya. tenang 4. Memberikan hal yang
3. Klien dapat e. Buat positif atau pengakuan
menyebutkan kontrak akan meningkatkan harga
2.Klien dapat
kelemahan yang jelas diri klien.
mengidentifika yang ada f. Tepati
si kemampuan pada dirinya waktu 5. Meningkatkan
yang dimiliki /mengingatkan kembali
2. Jangan pengetahuan dan kemauan
4. Klien dapat membantah klien
3.Klien dapat menjelaskan dan dukung
mengidentifika semua waham klien 6. Untuk mengetahui
si kebutuhan kebutuhan a. Katakan sampai dimana kebutuhan
yang tidak yang tidak perawat waham klien
terpenuhi menerima
terpenuhi
dan yakin 7. Untuk mengetahui apa
5. Klien dapat b. Katakan kebutuhan klien.
4.Klien dapat bercerita/sesu
berhubungan ai dengan perawat
dengan realitas realitas. tidak 8. Untuk mengidentifikasi
menduku apa yang menjadi
6. Setelah 2 ng kebutuhan klien dan
5.Klien dapat kali pemecahan masalahnya.
dukungan dari pertemuan 3. Observasi
keluarga klien dapat apakah waham 9. Agar waham klien tidak
membina klien meningkat.
hubungan mengganggu
6. Klien
dan aktivitas sehari- 10. Untuk menghindari
dapat dukungan hari waham
menggunakan dari keluarga
obat dengan 4. Beri pujian 11. Agar klien dapat
benar 7. Klien dapat pada berorientasi dengan
minum obat penampilan realitas.
tepat waktu, dan
dan dosis. kemampuan 12. Meningkatkan harga
klien yang diri klien sehingga berani
realitas. bergaul dengan
lingkungannya.
5. Diskusikan
dengan klien 13. Untuk mencegah
kemampuan terjadinya kembali waham.
yang dimiliki
pada waktu lalu 14. Untuk mencegah
dan saat ini terjadinya kesalahan dalam
yang realistis. pemberian obat.
7. Observasi
kebutuhan
klien sehari-
hari.
8. Diskusikan
kebutuhan
yang tidak
terpenuhi baik
selama di
rumah maupun
di rumah sakit.
9. Atur situasi
agar klien tidak
mempunyai
waktu untuk
menggunakan
wahamnya.
10. Berbicara
dengan klien
dalam konteks
realitas.
11. Sertakan
klien dalam
terapi aktivitas
kelompok
12. Berikan
pujian terhadap
tindakan positif
yang dilakukan
oleh klien
13. Diskusikan
dengan
keluarga
tentang :
a. Gejala
waham
b. Cara
merawatn
ya
c. Lingkung
an
keluarga,
follow up
14. Diskusikan
dengan
keluarga/klien
tentang obat,
dosis,
frekuensi, efek
dan efek
samping.
15. Diskusikan
perasaan klien
setelah minum
obat
3.4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI
Nama:
Ruangan:
Intania
S : Saya adalah seorang
TUK 2 tempat konsultan
2. Salam terapeutik masalah pertanian dan
a. Mengingat saya bekerja di
kontrak, topik, waktu dan perusahaan karet dan
tempat apakah Bapak
masih ingat pertemuan pertamina, saya di sini
kita yang kemarin, lagi menunggu sebuah
pertemuan sekarang kita mobil baru datang.
akan membicarakan apa ?
b. Mengevaluasi O : Bicara spontan
kemampuan TUK 1
apakah Bapak mengingat Pelan
salah ?
c. Membantu klien Inkoheren terkadang
mengidentifikasi
kemampuan yang Ekspresi tenang
dimilikinya. Apa contoh
keberhasilan yang telah Kontak mata lama
Bapak raih ?
d. Mendorong klien A : Waham klien telah
untuk mengungkapkan diketahui dan
perasaannya untuk mengidentifikasi apa
bercerita. yang menjadi
e. Memberi pujian
kemampuan klien
kepada klien atas
ungkapan selama
P : Pertemuan berikutnya
interaksi, bagus bapak
sudah banyak bercerita klien dapat
tentang diri Bapak. menjelaskan semua
f. Menyimpulkan apa yang menjadi
kemampuan selama kebutuhan klien.
interaksi
g. Tadi Bapak
mengatakan bahwa Bapak
adalah sebagai seorang
tempat konsultan masalah
pertanian, bapak orang
yang hebat !!, hanya saja
karena mobil belum
diberikan bapak jadi
istirahat dan menunggu di
sini.
h. Mengakhiri
pertemuan “Baiklah pak
pertemuan kita cukup
sampai di sini. Besok kita Intania
bertemu lagi pada jam
12.00 Wib, kita akan
bicara
mengidentifikasikan
kebutuhan yang tidak S : Klien mengatakan
TUK 3 terpenuhi. saya ingin dan harus
memiliki sebuah
a. Selamat siang mobil.
Bapak ! apa bapak O : Emosi sedikit
sudah Sholat Zukur meningkat
b. Mengingat
kontrak apakah Bapak Suara pelan
masih ingat kita akan
membicarakan apa ? Kontak mata
c. Sekarang tolong A : Telah dapat
Bapak jelaskan apa diidentifikasi apa yang
kebutuhan sehari-hari menjadi kebutuhan
Bapak dan apa klien
kebutuhan Bapak yang
tidak terpenuhi ? P : Pertemuan berikutnya
d. Menyimpulkan klien dapat
cerita klien, bahwa ia berhubungan dengan
sekarang lagi realitas.
membutuhkan sebuah
mobil.
e. Menjelaskan
kepada klien bahwa kita
tidak terlalu
mengharapkan sesuatu Intania
yang diluar
kemampuan.
f. Menganjurkan
klien untuk melakukan
TUK 4 aktivitas-aktivitas
bermanfaat dan tidak
ada waktu untuk S : Klien bercerita saya
wahamnya. dulunya hampir
g. Bapak besok kita tertangkap di Malaysia
bertemu lagi untuk karena membawa
bercerita lagi. intan emas dan berlian
untuk presiden
A : Dapat menyebutkan
b. Mengingat kontrak jenis dan nama obat
kemarin dan topik dan guna obat
apakah Bapak masih
ingat, kita sedang ingin P : Klien dapat
membicarakan apa ? berhubungan dengan
waktu 15 menit. realitas.
c. Mengobservasi respon
verbal dan non verbal.
d. Mendiskusikan
kelebihan dan
kelemahan klien, bapak
sudah cukup hebat dan Intania
pintar dan bukan berarti
jika tidak punya mobil
Bapak akan turun dari
jabatan, bapak masih
banyak orang-orang
yang tidak bisa makan
dan tidak mempunyai
TUK 6 pekerjaan tetapi mereka
masih dapat menjalani
kehidupan.
e. Menyimpulkan hasil
pertemuan, klien terlihat S : Selamat pagi Pak ....
mulai dapat menerima
Klien mengatakan jika
penjelasan dari perawat
saya tidak memiliki
f. Mengakhiri pertemuan
mobil jabatan saya
dan menyepakati
pertemuan besok. akan diturunkan.
Teman-teman saya
a. Selamat pak sudah pakai mobil
Bapak ? apakah bapak semua.
sudah mandi pagi ?
b. Apakah bapak O : Klien menjawab
masih ingat perjanjian singkat, menunduk,
kita bahwa kita hari ini bicara pelan
akan membicarakan A : Klien mampu
apa ? mengungkapkan Intania
c. Mengevaluasi kelebihan dan
TUK sebelumnya kekurangannya.
terutama tentang
kemampuan yang P : Pertemuan berikutnya
dimiliki klien. tentang menyelidiki
d. Mengobservasi diri.
kepada klien apa
harapan selama
dirawat dan apa
TUK 7 rencana setelah
pulang.
e. Membantu klien
untuk
mengembangkan S : Saya ingin cepat
keinginan dan pulang dan saya ingin
kemampuan yang membeli sebuah mobil
dimiliki. Saya percaya dan melanjutkan
Bapak pasti bisa kuliah.
asalkan bapak mau
berusaha dan dalam O : Bicara lancar
keadaan sembuh
Kontak mata lama
PEMBAHASAN
BAB 5
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Gangguan jiwa adalah sindrom atau pola prilaku yang secara klinis
hendaya (disabilitas) pada satu atau lebih fungsi kehidupan manusia. Salah satu
gangguan jiwa yang sering terjadi pada masyarakat, yaitu waham. Waham adalah
keyakinan klien yang tidak sesuai dengan kenyataan tetapi dipertahankan dan
tidak dapat dirubah secara logis oleh orang lain, keyakinan ini berasal dari
5.2 Saran
Stuart dan Sundeen (1998) Buku Saku Keperawatan Jiwa. Jakarta: EGC.