Anda di halaman 1dari 6

NAMA : ZAHRA FADHILAH

PRODI : S 1 – PENDIDIKAN BAHASA ARAB


KELAS : PBA – 2

RESUME EPISTIMOLOGI ISLAM


Islam adalah agama para nabi dan rasul seluruhnya dimulai dari Nabi Adam as ditutup
dengan Nabi akhir zaman Muhammad Saw. Hal ini juga dikukuhkan dengan berbagai testimoni
para nabi dan pengikutnya bahwa mereka adalah seorang muslim.
Agama Yahudi pada hakikatnya buatan kaum Yahudi sendiri yang telah merubah isi kitab
Taurat dan merubah ajaran agama yang sebenarnya. Kata Yahudi itu sendiri adalah diambil dari
salah seorang anak dari Ya`kub as yang bernama Yahuda. Yahuda ini sendiri adalah seorang
muslim karena ia adalah anak dari Nabi Ya`kub as. Sementara Ya`kub dan anak-anaknya adalah
beragama Islam. Jadi agama Yahudi adalah ajaran yang dibuat-dibuat oleh kaum
Yahudi. Sedangkan Bani Israil adalah bermakna keturunan Israil atau gelar dari Ya`kub as yang
artinya hamba Allah. Sedangkan kata Nashrani itu sendiri diambil dari nama kota yaitu Nazaret
atau agama yang datang dari wilayah Nazaret yang agama itu pada hakikatnya adalah Islam itu
sendiri.
Oleh sebab itu agama yang diterima Allah Swt itu hanyalah Islam dan barang siapa
mencari agama selain Islam maka tidaklah diterima darinya dan ia menjadi orang yang merugi di
hari akhirat kelak.
a. Defenisi Islam
Dari segi kebahasaan Islam berasal dari bahasa Arab, yaitu dari kata salima yang
mengandung arti selamat, sentosa dan damai. Dari kata salima selanjutnya diubah menjadi
bentuk aslama yang berarti berserah diri masuk ke dalam kedamaian berati pula tunduk patuh
dan ta`at. Dengan demikian, secara antropologis perkataan Islam sudah menggambarkan kodrat
manusia sebagai mahkluk yang tunduk dan patuh kepada Tuhan. Keadaan ini membawa pada
timbulnya pemahaman terhadap orang yang tidak patuh dan tunduk sebagai wujud dari
penolakan terhadap fitrahnya sendiri.
Islam menurut istilah adalah mengacu kepada agama yang bersumber pada wahyu yang
datang dari Allah Swt, bukan berasal dari manusia dan bukan berasal dari Nabi Muhammad
Saw. Posisi Nabi dalam agama Islam diakui sebagai yang ditugasi oleh Allah untuk
menyebarkan agama Islam tersebut kepada manusia. Dalam proses penyebaran agama
Islam, nabi terlibat dalam memberi keterangan , penjelasan, uraian dan contoh
prakteknya. Namun keterlibatan ini masih dalam batas-batas yang dibolehkan Tuhan.
Term Islam juga digunkan untuk dua makna :
1. Teks-teks wahyu yang dengannya Allah Swt menjelaskan mengenai agama yang Ia ridhoi.
2. Perbuatan manusia dalam hal keimanannya kepada teks tersebut dan kepatuhannya
terhadapnya.
b. Karekteristik dan Keistimewaan Ajaran Islam
Islam sebagai agama yang diridhoi Allah Swt yang disempurnakan oleh Nabi akhir zaman
Muhammad Saw tentunya memiliki karekteristik tersendiri dan keistimewaan yang lebih
dibandingkan dengan berbagai agama lainnya. Di antara keistimewaan tersebut adalah:
1. Rabbaniyah bermakna Tuhan Maha Pencipta seluruh alam semesta.
Ajaran Islam ini bersumber dari Zat Yang Maha Tahu itu berarti tidak ditemukan
kekurangan sedikitpun padanya dan tentunya dapat menjamin kebahagian umat manusia di
dunia dan akhirat. Kedua, Allah Swt tidaklah butuh kepada kita namun kitalah yang sangat
butuh kepada Allah dengan demikian segala ajaranNya yang kita ta`ati manfa`atnya akan
kembali kepada kita sendiri. Segala laranganNya yang kita langgar mudaratnya juga akan
kembali kepada diri kita sendiri. Sebaliknya jika manusia yang membuat hukum dan aturan
tentu akan ditemukan di sana kekurangan karena keterbatasan manusia itu sendiri. Di samping
itu peraturan yang ia buat tentunya terkandung maslahat pribadinya sendirinya yang dapat
menguntungkan dirinya dan dapat merugikan orang banyak.
2. Washathiyah bermakna pertengahan atau keseimbangan.
 Ajaran Islam menciptakan keseimbangan dalam segala hal. Islam mengajarkan
keseimbangan untuk memperoleh dunia dan akhirat. Memenuhi kebutuhan rohani dan
jasmani. Menyeimbangkan antara hubungan kepada Allah dan hubungan kepada
manusia. Islam bukanlah ajaran kepanditaan atau ajaran yang hanya mementingkan kebutuhan
materi dan dunia serta mengabaikan akhirat.
Syumul artinya mencakup, dengan kata lain ajaran Islam mencakup segala aspek dalam
kehidupan. Islam berbicara mengenai hal yang paling sederhana yaitu tata cara buang hajat
sampai hal yang paling kompleks seperti mengatur negara. Tidak satupun agama di dunia ini
yang mengandung ajaran yang begitu komplit mengatur segalanya selain agama Islam.
3. Syumul
Syumul artinya mencakup, dengan kata lain ajaran Islam mencakup segala aspek dalam
kehidupan. Islam berbicara mengenai hal yang paling sederhana yaitu tata cara buang hajat
sampai hal yang paling kompleks seperti mengatur negara. Tidak satupun agama di dunia ini
yang mengandung ajaran yang begitu komplit mengatur segalanya selain agama Islam.
4. Sa`ah dan Murunah
Sa`ah bermakna lues sedangkan Murunah bermakna flexible. Hal ini bermakna Islam
mengandung ajaran yang flexibel dan memberikan kelapangan dan kemudahan bagi penganutnya
untuk melaksanakan ajaran tersebut. Allah Swt tidaklah memberikan kesulitan bagi kita untuk
menjalankan agama. Allah Swt memberikan kemudahan, kelapangan dan flexibilitas dalam
menjalankan agama.
5. Waqi`iyah
Waqi`iyah bermakna sesuai dengan realitas kenyataan. Dengan arti lain ajaran Islam ini
sesuai dengan fakta dan kenyataan serta sesuai dengan fitrah manusia itu sendiri. Islam
mengajurkan menikah karena itu sesuai dengan fitrah manusia justru jika ia dilarang menikah
bertentangan dengan fitrahnya.
c. Demensi Islam
Islam merupakan ajaran Allah yang sifatnya universal. Islam ini memiliki tiga demensi
sebagaimana yang diriwayatkan di dalam hadist Nabi ketika Jibril datang kepada Muhammad
Saw bertanya kepada beliau mengenai tiga demensi Islam. Pertama adalah Iman atau keyakinan
atau aqidah yang tempatnya di dalam qalbu . Kedua adalah Islam yang berkenaan dengan amal-
amal lahir atau syari`ah dan yang ketiga berkenaan dengan Ihsan atau penyaksian disebut juga
dengan Tasauf yang mana tempat penyakian ini adalah sebagian paling dalam dari ajaran Islam.
d. Sumber Ajaran Islam
Sumber ajaran Islam ini ada yang disepakati sebagai sumber dan ada pula yang masih
diperdebatkan. Di antara sumber ajaran Islam yang disepakati oleh jumhur ulama adalah :
1. al-Quran
Al-Quran merupakan sumber ajaran Islam yang pertama dan yang paling pokok juga
sebagai argumen dari berbagai hukum-hukum agama. Al-Quran menurut bahasa berarti bacaan.
Adapun menurut Istilah al-Quran adah kalam Allah yang diturunkan kepada nabi Muhammad
Saw dengan berbahasa arab yang dinukil kepada kita dengan cara yang mutawatir, merupakan
ibadah jika kita membacanya, tertulis di berbagai mushaf dimulai dengan surat al-Fatiha dan
ditutup dengan surat an-Nas dan juga merupakan mu`jizat walaupun surat yang paling pendek
darinya agar menjadi hujjah bagi Rasulullah Saw bahwa beliau merupakan utusan Allah dan agar
menjadi undang-undang dan petunjuk bagi manusia.
Di dalam al-Quran dikenal istilah qira`at. Qira`at merupakan mazhab yang dianut
seeorang imam dalam membaca al-Quran yang diriwayatkan dari Rasulullah Saw. Qiraat ini
beraneka macam namun qira`at yang diterima sebagai al-Quran adalah qira`at yang mutawatir.
Di antara qiraat yang mutawatir adalah :Ibnu Katsir qari` Makkah, Ibnu Amir qari` Syam, Nafi`
qari` Madinah, Abu Amru bin al-`Ala qari` Bashrah, Hamzah, Ashim, al-Kasa`i
Al-Quran juga mengandung berbagi jenis hukum secara garis besar dikategorikan kepada
tiga hukum yaitu hukum-hukum berkenaan dengan i`tiqad, amal dan akhlaq

Secara ringkas dan global al-Quran mengandung maksud-maksud tertentu. Ada 5 maqsud
dari al-Quran yaitu :
1. Pesan Tauhid dan perintah mengesakan Allah.
2. Perintah beribadah yang dapat menghidupkan hati dan mengukuhkannya di dalam jiwa.
3. Janji dan ancaman berupa surga dan neraka
4. Penjelasan mengenai jalan kebahagian dan bagaimana menjalaninya begitupula mengenai
jalan kesesatan
5. Kisah dan sejarah.

2. Sunnah
Sunnah adalah segala sesuatu yang dihubungkan kepada Rasulullah Saw baik itu
perkataan, perbuatan maupun persetujuannya bagitupula akhlaqnya. Sunnah merupakan sumber
ajaran kedua setelah al-Quran. Sunnah ini memiliki empat fungsi terhadap al-Quran yaitu :
1. Mengukuhkan dan menguatkan hukum-hukum yang ada di dalam al-Quran
2. Menjelaskan dan merincikan hukum-hukum yang ada di dalam al-Quran
3. Menetapkan hukum yang tidak tertera di dalam al-Quran
4. Menghapus hukum yang ada di dalam al-Quran namun fungsi keempat ini masih menjadi
bahan perdebatan
Sunnah yang menjadi hujjah dalam penetapan hukum tentunya adalah sunnah yang
mutawatir atau yang diriwayatkan oleh orang banyak dari orang banyak hingga sampai kepada
kita yang tidak memungkinkan bagi mereka untuk berdusta. Yang kedua adalah sunnah yang
sahih, syarat kesahihan sunnah ini ada empat :
1. Ketersambungan sanad.
2. Diriwayatkan oleh yang adil dan dhabith
3. Tidak mengandung illah (cacat)
4. Tidak bertentangan dengan sunnah yang lebih kuat darinya.
Selanjutnya adalah hadist hasan juga dapat dijadikan hujjah. Selain dari pada ini tidak
dapat dijadikan hujjah hukum. Adapun hadist dahi`f bisa dijadikan hujjah dalam hal keutamaan
amal saja namun tidak bisa dijadikan sebagai argumentasi atas suatu hukum syara`.
Sunnah yang tidak dapat dijadikan hukum syara ada tiga macam :
1. Sesuatu yang muncul dari tabiat kemanusian Rasulullah Saw seperti berdiri, duduk, tidur
makan dan minum kecuali jika ada pesan beliau Saw untuk mengikutinya dalam hal ini.
2. Sesuatu yang bersumber darinya berupa pengalaman kemanusiaan dalam hal-hal urusan dunia
seperti berdagang, bercocok tanam yang bukan bagian dari misi risalahnya.
3. Sesuatu yang bersumber dari Rasulullah Saw namun dalil syara` menunjukkan bahwa sesuatu
tersebut khusus baginya saja dan bukan menjadi hukum syara ` bagi ummat Islam. Seperti
menikahnya beliau Saw dengan lebih dari empat istri.

3.Ijma
Ijma merupakan sumber ketiga dari ajaran Islam. Ijma adalah konsensus atau kesepakatan
seluruh mujtahid ummat Islam dalam satu hukum pada satu masa. Ijma ini tentunya juga
bukanlah tidak berdasarkan kepada dalil syar`I namun ia berdasarkan dalil syara` yang ada. Ijma
ini terbagi dua :
1. Ijma Sharih dimana setiap mujtahid mengutarakan pendapatnya hingga membuat suatu
kesepakatan.
2. Ijma Sukuti dimana ada sebagain mujtahid yang tidak mengemukakan pendapatnya ia hanya
berdiam dan tidak membantah.

4.Qiyas
Sumber ajaran Islam keempat yang disepakati adalah qiyas. Qiyas ini berarti
menyamakan atau memperkirakan satu kasus yang tidak ada nash menjelaskan mengenai
hukumnya kepada satu kasus yang ada nash syara` menjelaskan mengenai hukumnya karena
adanya persamaan kedua kasus tersebut dalam hal sebab atau illah bagi hukum ini.
Demikianlah empat sumber ajaran yang disepakati oleh jumhur ulama adapaun sumber-
sumber hukum yang masih diperdebatkan antara lain :
1. Istihsan. Istihsan maksudnya adalah berpalingnya seorang mujtahid dari hasil qiyas yang
terang kepada qiyas yang tersembunyi atau dari hukum yang umum kepada hukum pengecualian
karena dia menemukan sesuatu yang membuatnya berpaling dari kesimpulan awal.
2. Mashlahat Mursalah. Mashlahat murslaah ini adalah kepentingan ummat Islam yang tidak
ditetapkan oleh Syari` hukumnya untuk diiwujudkan dan tidak ada pula dalil yang
menetapkannya atau membatalkannya.
3. al-Istishhab. Istishhab maksudnya adalah penetapan hukum atas sesuatu dengan hukum yang
sama dengan sebelumnya hingga ada dalil yang merubah hal tersebut.
4. Mazhab Sahabat . Ini berarti pendapat seorang sahabat mengenai satu hukum.
5. Uruf . Uruf ini juga disebut dengan kebiasaan atau adat istiadat manusia . Uruf yang menjadi
hujjah adalah uruf yang tidak bertentangan dengan al-Quran dan sunnah atau dikenal dengan
uruf sahih.
6. Sadd az-Zara`I atau mencegah dan menghambat terjadi mudarat. Ini juga menjadi sumber
ajaran Islam karena syrai`at diturunkan demi kemaslahatan manusia mencegah mudarat dari
mereka.
7. Syar`un man qablana ; atau syrai`at nabi-nabi sebelumnya. Tentunya sayrai`at nabi
sebelumnya jika tidak dihapus dengan syari`at Muhammad Saw dan dianjurkan olehnya masih
tetap sebagai syari`at Islam. Contohnya berkhitan.

e. Sejarah Ringkas Perkembangan Islam


Sejarah Islam itu sendiri dimulai dari diciptakannya Adam as dan Hawa as sebagai nenek
moyang manusia. Kemudian Allah Swt mengambil sumpah dari seluruh nabi dan rasul untuk
mendukung risalah Muhammad dan memuliakannya. Allah Swt pun mengutus para nabi dan
rasulNya yang menjelaskan juga mengenai Nabi yang mulia yang akan muncul di akhir Zaman. 
Selanjutnya Rasulullah Saw pun diutus ke dunia untuk menyempurnakan seluruh nubuat dan
risalah sekaligus menutupnya. Risalah Muhammad Saw terbagi menjadi dua priode yaitu priode
Makkah dan priode Madinah. Pada masa priode Makkah Rasululullah Saw menekankan pada
aspek penanaman akidah yang kuat sehingga melahirkan generasi yang tangguh yang paling
hebat sepanjang masa terkembang. Sedangkan priode Madinah banyak ayat yang turun berisi
hukum-hukum syari`at yang mengatur seluruh aspek kehidupan manusia sehingga sempurnahlah
seluruh risalah Islam..Setelah wafatnya Rasullullah saw kekuasaan Islam berkembang sejauh
Lautan Atlantik di Barat dan Asia Tengah di Timur.
 Islam mengalami berbagai masa diawali dengan masa khulafa ar-rasyidin dimana fase ini
berakhir dengan penyerahan kekhalifahan yang dilakukan Hasan kepada Mu`awiyah untuk
menghapus fitnah yang terjadi di antara umat Islam.
Selanjutnya terwujudlah pemerintahan dalam bentuk kerajaan dan dinasti. Dimulai dengan
dinasti Bani Umayah, dinasti Bani Abbasiyah, dinasti Mamluk, era tiga dinasti besar .
Setelah terjadinya perang dunia dan runtuhnya kerajaan-kerajaan Islam yang besar terutama pada
saat runtuhnya dinasti Usmaniyah berakhirlah sistem pemerintahan yang berlandaskan syari`at
berganti dengan sistem sekular. Dimana Kamal Atattruk berhasil merubah sistem kekhalifahan
Usmani berubah menjadi sistem negara republik Turki pada tahun 1924 M. Diiukuti dengan
negara-negara yang mayoritas penduduknya muslim.
Walau bagaimanapun, munculnya dinasti-dinasti Islam seperti dinasti Bani Umayyah, dinasti
Abbasiyyah, dinasti Turki Seljuk, dinasti Turki Utsmaniyyah, Imperium Moghul di India telah
menjadi beberapa imperium yang terkuat dan terbesar di dunia. Tempat-tempat pengembangan
ilmu yang hebat telah mewujudkan satu peradaban Islam yang agung. Seperti
Andalusia, Toledo, Baghdad, Cordoba dan lain sebagainya. Banyak ahli-ahli sains, ahli-ahli
falsafah dan sebagainya muncul dari negeri-negeri Islam terutamanya pada zaman keemasan
Islam.
Pada abad ke-18 dan ke-19 masehi, banyak kawasan-kawasan Islam jatuh ke tangan
penjajah Eropah. Setelah Perang Dunia I, Imperium Turki Utsmaniyyah merupakan kekhalifahan
Islam yang terakhir di dalam sejarah.
Secara umumnya Sejarah Islam setelah wafatnya Nabi Muhammad saw mengalami
perkembangan yang pesat ke seluruh dunia. Berdirinya Dinasti Bani Ummayyah, Dinasti Bani
Abbasiyyah, dan Imperium Turki Utsmaniyyah boleh dikatakan perpanjangan dari kekuatan
Islam setelah pemerintahan Khulafa al-Rasyidin.

f. Peran dan Misi Islam


Dalam kaitannya dengan agama lain, Islam memberi toleransi kepada penganut agama
lain memberi kebebasan bagi mereka selama mereka membayar Jizyah sebagai jaminan
keamanan bagi diri dan dan harta mereka

Islam telah melahirkan peradaban manusia yang terunggul di dunia. Bahkan


pengembangan ilmu dalam Dunia Islam telah diakui sebagai batu loncatan menuju Renaissance
di Eropah yang akhirnya melahirkan satu peradaban yang gemilang di sana. Ilmu-ilmu yang
diterjemah itu melewati ilmu-ilmu
falsafah, kedokteran, astronomi, matematika, logika, akhlak, kimia, dan algebra. Meski diakui
bahwa Islam memiliki misi mulia yang memberi penghargaan tinggi terhadap nilai-nilai
kemanusiaan, namun dalam kenyataannya tidak demikian. Untuk itu sudah menjadi tugas setiap
muslim untuk menjelaskan bagaimana sebenarnya ajaran Islam yang sangat mulia dan menjadi
solusi bagi segala problematika yang dihadapi manusia.

Anda mungkin juga menyukai